Anda di halaman 1dari 3

Natal Sekolah Minggu GKPI Bandar Lampung

Liturgi 1 : Penciptaan
Tuhan Allah adalah Raja yang Maha Kuasa, Ia menciptakan langit, bumi serta seluruh alam
semesta. Cakrawala yang luas dan elok, gunung-gunung yang menjulang tinggi, burung-burung
yang berkicau dengan merdu, semuanya menunjukkan keindahan hasil karya tangan Tuhan
Allah. Bagaimanakah semua ini bisa terjadi? Mari kita dengarkan Liturgi 1

1. Nama :
Pada mulanya gelap semuanya, lalu Allah berfirman : Jadilah terang dan itulah rai pertama di
dunia.

2. Nama :
Pada mulanya belum ada langit; atas dan bawah semua bercampur. Allah berfirman;
Cakrawalapun jadi; itulah hari kedua

3. Nama :
Pada mulanya belum ada tanah yang menumbuhkan tanaman. Allah berfirman; terciptalah
darat; itulah hari ketiga.

4. Nama :
Pada mulanya belum ada matahari, bulan dan bintang. Allah berfirman membuat semuanya;
itulah hari keempat

5. Nama :
Pada mulanya belum ada ikan, burung bersayap juga belum ada. Allah berfirman : semuanya
tercipta itulah hari kelima

6. Nama :
Pada mulanya belum ada manusia dan hewan ternak. Allah berfirman menjadikan semuanya;
itulah hari keenam

7. Nama :
Enam hari Allah menjadikan langit dan bumi beserta isinya. Lalu Allah beristirahat dan
memberkati hari ketujuh.
LITURGI 2 ( Ragam Bahasa )

1. Nama :
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anakNya yang
tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup
yang kekal

2. Nama :
Bahasa Karo
“Sabap bege pengkelengi Dibata doni enda, maka ibereikenna Anakna si tonggal, gelah ola bene
ise pe si tek ibas ia, tapi dat kegeluhen si rasa lalap.”

3. Nama :
Bahasa Pakpak
“Ai bagèen ngo ngkelleng atè Dèbata midah dunia èn, Iberrèken ngo AnakNa sada-sada i, asa
ulang mago gennep sipercaya bai Anak idi, tapi asa kenggelluhen siamman sumendah bana.”

4. Nama :
Bahasa Simalungun
“Ai sonon do holong ni uhur ni Naibata bani dunia on, pala do Anakni na sasada in iberehon, ase
ulang magou ganup na porsaya Bani, tapi ase hagoluhan na sadokah ni dokahni bani.”

5. Nama :
Bahasa Toba
“Ai songon on do holong ni roha ni Debata di portibi on, pola do AnakNa na sasada i dilehon, asa
unang mago ganup angka na porsea di Ibana, asa hangoluan na salelenglelengna di ibana.”

6. Nama :
Bahasa Angkola
“Angke songon i ma holong ni roha ni Debata di portibi on jabat dilehen Ia AnakNia na sasada i
anso sude halak na porsaya tu Sia nada mago, tapi maruli di ngolu na manongtong.”

7. Nama :
Bahasa Nias
“Si manõ sa wa'omasi Lawalangi nõ si guli danõ , no ibe'e Nononia andrõ , si ha sambua, ena'õ lo
tekiko dozi samati chõ nia, ena'õ so chõ ra wa'auri si lõ aetu.”
Liturgi 3 Makna Natal
Prolog            : Natal memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang, tergantung pada
pengalaman mereka di saat-saat natal, ada yang berpikir natal itu menyenangkan,
namun ada juga yang menyatakan bahwa natal itu bagitu menyedihkan.
 
Anak Sekolah Minggu : (Datang ke depan sambil menyanyikan “Natal telah tiba, Natal telah,
Natal telah tiba”)
Hari Natal itu sungguh membuatku senang. Dibeli baju baru, sepatu baru, dikasih uang, banyak
hadiah, pokoknya seru deh. Coba aja Hari Natal itu ada setiap bulan pasti aku senang sekali.
  
Pengemis            : (Datang dari depan gereja sambil meminta-minta uang kepada Jemaat).
Kalian sih enak, bagaimana dengan kami. Natal itu begitu suram, jangankan baju baru
makan pun susah, kami hanya bisa menangis   melihat kemewahan di sekitar kami. Kami
semakin terlupakan. Tuhan tolonglah kami…!
 
Pemulung           : (Datang dari depan gereja sambil membawa karung).
Natal? Apa ini yang disebut Natal? Kalian semua enak, bisa pakai baju baru, sepatu baru,
pokoknya banyak yang baru. Sementara aku, mana bisa pakai baju baru, mana bisa pakai sepatu
baru. Mau makan pun aku harus nyari botot dulu. Ya Tuhan kapan aku seperti mereka?
 
Pengusaha bangkrut   : (Datang dari samping membawa buku sambil menelpon seseorang)
Natal tinggal Natal tahun ini. Tahun kemarin masih enak, masih banyak uang, masih bisa liburan
kesana kemari. Sekarang, apa ini Natal, usaha tinggal satusatunya yang ada di Aek
Rangat itupun sepi karena Coron. Eee… tahe, ini adalah Natal paling buruk!
 
Orangtua            : (Datang ke depan sambil mendekati Anak Sekolah Minggu)
Pusing… Pusing… Pusing kepala kalau sudah tiba Natal. Sedikit-sedikit uang. Sebentar-sebentar
hepeng. Beli bajulah, beli sepatu lah, semuanya ingin yang baru. Bisa-bisa aku pun ikut dijual,
bagaimana tidak pusing, anakku ada delapan. Kalau sudah natal begini kepala jadi pusing
 
Pedagang           : (Sambil membawa baju-baju sebagai barang dagangan)
Wah kan bagus itu buat kami. Hati senang kalau hari Natal telah tiba, barang-
barang dagangan habis semua, harganya pun bisa kunaikkan agar aku dapat banyak untung.
Kalau saja natal sebulan sekali pastilah aku kaya raya. Terima kasih  natal, kau telah buat aku
banyak uang walaupun aku harus capek. Tapi aku dapat banyak untung!
 
Karyawan perusahaan          :
Saya juga senang sekali dengan adanya natal saya bisa liburan, kan capek kalau kerja
terus. Dengan adanya hari natal saya bisa bersenang-senang, bisa jalan-jalan, bisa belanja-
belanja, semuanya deh. Terbaiklah pokoknya hari Natal.

Polisi                   : (Datang ke depan gereja sambil meniup peluit)


Natal. ahh repot deh! Lalu lintas padat, macet. Kalau sudah begitu aku yang repot. Kalau Hari
Natal begini pasti capek, walaupun semuanya orang liburan saya harus tetap kerja bukan  hanya
menjaga jalan, gereja juga harus dikawal supaya tidak ada kerusuhan yang terjadi. Natal, Natal.
 
Pendeta : (Sambil membawa Alkitab)
Syalom saudara/iku hari Natal adalah sukacita, karena Yesus telah lahir ke dunia ini untuk
menyelamatkan kita manusia berdosa. Andaikan Natal tidak ada, andaikan Yesus tidak lahir ke
dunia ini, saya tidak tahu apa yang terjadi dengan kita. Oleh karena itu saudara/iku biarlah kita
bersukacita dan mengundang Yesus lahir di hati kita untuk memberi kedamaian kepada kita.

Anda mungkin juga menyukai