Anda di halaman 1dari 6

DRAMA NATAL JEMAAT HKI TANGERANG 2021

“Melayani Bersama Keluarga Allah”

Tokoh-tokoh yang berperan


Bapak Ucok : Bang Tri
Mama Ucok : Ka Ratna
Anak 1 : Philip
Bapak Putut :
Ibu Putut : Ka Icha
Devi : Okta
Bapak Sugiarto : Basten
Bapak Sugiarto : Elsa
Agus : Randi

Narator : “Di suatu kampung yang bernama Kampung Imam Bonjol hiduplah tiga keluarga
yang sangat harmonis dan saling menghormati. Ketiga keluarga ini berasal dari
berbagai suku, ada yang dari Batak, Bali dan Jawa. Keluarga pertama yaitu
keluarga Bapak Ucok. Keluarga ini merupakan keluarga kaya yang memiliki harta
berlimpah dan selalu memanfaatkan keuangannya untuk foya-foya. Bagaimana
tidak, Bapak Ucok bekerja sebagai karyawan di salah satu Perusahaan tekstil
terbaik di Indonesia sedangkan sang istri selalu mengikuti perkumpulan ibu-ibu
sosialita. Berbeda dengan orangtuanya, anak mereka yaitu Philip sangat pendiam
dan tidak suka bermain dengan teman-teman di lingkungannya. Ia lebih memilih
mengisi waktunya dengan pelayanan di Gereja. Kemudian keluarga selanjutnya
adalah keluarga Bapak Putut dimana keluarga ini berasal dari suku Bali. Bapak dan
Ibu Putut hidup berkecukupan dan sederhana berbeda dengan keluarga Bapak
Ucok. Mereka memiliki anak bernama Dewa yang tidak lain dan tidak bukan
adalah teman dari Philip. Keluarga Bapak Putut sangat taat beribadah ke Gereja
dan selalu menolong orang-orang membutuhkan. Terakhir adalah keluarga Bapak
Sugiarto yaitu keluarga yang berasal dari daerah Tegal dan mereka memiliki anak
yang bernama Agus. Ternyata keluarga ini begitu dekat dengan keluarga Bapak
Ucok. Mereka sering ikut kegiatan Bersama keluarga kaya raya tersebut dan
memandang sebelah mata keluarga Bapak Putut.
Keluarga Bapak Ucok merupakan keluarga orang kaya yang tidak mengenal
Tuhan. Untuk berdoa dan gereja pun mereka tidak pernah karena bagi mereka,
kekayaan yang didapat bukan dari Tuhan tapi dari usaha yang mereka kerjakan
selama ini. Namun pada suatu hari Tuhan menegur mereka dengan cara yang
menyedihkan. Penasaran dengan ceritanya? Mari kita saksikan Bersama.

(Suasana pagi hari yang indah di rumah Bapak Ucok saat sedang sarapan)

Bapak Ucok : Pagi Istriku yang cantik, pagi anakku yang tampan. Kek mana tidur kalian
semalam? Nyenyak tidak?
Mama Ucok : Pagi husband, nyenyak kali lah sampe malas aku bangun
Philip : Pagi Pak, Mak, nyenyak Pak.
Mama Ucok : Bagaimana Pak bisnis tekstil Bapak sama Amang Burju itu? Lancar gak? Oia,
hari ini Mama mau pergi belanja bareng sama teman sosialita mama jadi mama
gak bisa jemput kamu di sekolah ya Philip.
Philip : Iya Ma, nanti Philip bareng teman saja
Bapak Ucok : Iyalah, gak usah kau di antar jemput lagi kan kamu sudah besar. Nanti naik taksi
online saja kan uang keluarga kita banyak haha.
Philip : Gak usah Pak, lebih baik uangnya kutabung daripada dipakai untuk bayar taksi
online. Kan deket juga jarak dari sekolah ke rumah.
Bapak Ucok : jangan khawatir, kita ini orang kaya, uang yang nyari kita bukan kita yang nyari
uang. Betul kan mak?
Mama Ucok : sudah Pak, gak usah dipaksa. Memang anak susah dibilangin sama orangtua!
Bapak ucok : (geleng-geleng kepala sambil menghela napas)
Bapak Ucok : (selesai sarapan, menghampiri mama) yaudah ma, Bapak ke kantor dulu ya.
Mama Ucok : (sambil menyalim tangan suami) Iya Pak, hati-hati.
Philip : (sambil menyalim tangan mama) Iya ma, aku juga berangkat sekolah dulu..
Mama Ucok : Iya.

Berbeda dengan keluarga Bapak Ucok, Suasana sarapan dirumah Bapak Putut.

Papa : Pagi semua. Gimana hari ini? Semangat ga?


Mama&Dewa : Semangat dong Pa.
Papa : Bagus deh kalo gitu, sarapan apa nih ma kita pagi ini?
Mama : Sarapan roti aja pa, mama baru beli nih.
Papa : (selasai makan roti) Yaudah ma papa berangkat ke kantor dulu ya.
Dewa : (sambil salim mama&papa) Iya ma aku juga berangkat ke sekolah dulu ya.
Syallom.
Mama : Iya hati-hati dijalan ya kalian. Jangan lupa berdoa sebelum bekerja dan
sekolah ya. (setelah semuanya pergi)
Mama : Betapa bahagianya hidupku saat ini ya Tuhan, aku memiliki suami yang baik
dan setia, aku juga memiliki anak yang rajin, penurut dan taat beribadah,
hidupku pun sangat berkecukupan. Oh…betapa sempurnanya hidupku saat ini
yaTuhan

(Di mall favorite di Jakarta)~~


Mama Ucok : Eh, eda kek mana kabar kau da? Jarang kulihat postingan kau itu di Instagram
Ibu Sugiarto : Baik da, eda gimana?
Mama Ucok : Bae…bae… (sambil pamer barang-barang branded) ehh da, kau lihat gak ini
barang-barang kugunakan ini?! Jam tangan Rolex, Tas Gucci, Sepatu Hermes,
dompet Chanel da!! Ini kado dari si Bang ucok my husband loh! Biasa abis
dapet bonus dia ☺
Ibu Sugiarto : Wah keren yah da, ini aku masih pakai yang kemarin dulu da. Maklum si
suami belum gajian. Proyek nya masih mandek gara-gara pandemi.
Mama Ucok : Oh, sabar sabarlah da, suamimu kan masih karyawan biasa, sedangkan si
husband udah karyawan tinggi lah itu. Maklum tangan kanan si bos. Sukanya
dia kasih bonus-bonus gak besar. Sampe bingung aku mau dikemanain uang
kami ini saking banyak nya. Haha
Ibu Sugiarto : Wah beruntung banget ya da, doakanlah semoga suamiku bonus nya turun
minggu ini. Saya juga sudah gatel mau belanja.
Mama Ucok : Amien…hahaha (tertawa Bersama-sama)

Tidak lama kemudian Ibu Sugiarto dan Mama ucok bertemu dengan Ibu Putut dan PPR gereja.
Ibu Putut dan yang lainnya akan pergi untuk membeli perlengapan natal di gereja.

Mama Ucok : Aduh ketemu Ibu-Ibu yang lagi sok sibuk. Mau kemana?
Ibu Putut : Wah, kebetulan ada Mama Ucok dan Ibu Sugiarto. Ayo bu, ikut sama kami
soalnya kami mau beli perlengkapan natal gereja. ☺
Mama Ucok : Maaf ya Ibu ketua PPR, kita berdua gak bisa ikut masih banyak urusan.
(sambil senyum sinis dan memamerkan barang2 branded)
Ibu Sugiarto : Iya, maaf ya Bu.
Mama Ucok : lagipula natal masih lama bu, sok repot banget. Makna Natal juga Cuma
formalitas doang, merayakan kelahiran Tuhan Yesus terus dengerin khotbah
pendeta, denger liturgi. jadi gak usah mewah mewah lah Bu. Gak usah lebay
bu.
Ibu Putut : Ma, kok begitu ucapan mama. Makna natal yang sesungguhnya atau sejati
adalah kemenangan. Natal sudah seharusnya mengingatkan kita untuk
bangkit dari kekalahan dan terus berjuang. Melalui Natal, Allah telah melawat
umat-Nya, dan memberikan kemenangan dan keadilan bagi mereka (Lukas
1:50-54). Kemenangan kita yang sesungguhnya baru terjadi saat kedatangan
Tuhan Yesus kali kedua, dimana tidak ada lagi dosa, kejahatan, penderitaan,
dan sakit penyakit. Melalui peristiwa natal KedatanyaNya kali pertama kita
telah mencapai sebuah tahapan kemenangan.
Mama Ucok : yaudahlah Bu, saya gak mau dengerin khotbah Ibu ya. Panas kuping saya.
Mending saya lanjut belanja deh.
Ibu Sugiarto : Permisi Ibu-Ibu.

Ibu Putut hanya bisa memandang kepergian Mama Ucok dan Ibu Sugiarto sambil
menghela nafas. Dari lubuk hati, Ibu Putut merasa kasihan mengenai perubahan sikap dari
Mama Ucok semenjak kaya.

Selama perjalanan pulang, Philip, Dewa dan Agus pulang bersama dari sekolah.
Mereka berbincang-bincang mengenai acara Natal di Gereja. Rencananya tahun ini,
kepanitiaan Natal diberikan ke pemuda dan kebetulan ketua natal tahun ini adalah Dewa.

Dewa : lip, gus jangan lupa ya malam ini kita ada Rapat Natal bareng sama pemuda
lainnya.
Philip : iya aku usahakan ya, soalnya kalian tau kan orangtuaku kaya gimana? Paling
gak setuju aku aktif di gereja.
Agus : udah gak usah, nanti aja pas sudah mendekati baru kita hadir. Lagian kita
bukan tim inti ini. Mendingan kita ke lounge aja di daerah Jakarta lip. Pingin
jedag jedug. Bosen sekolah terus.
Dewa : kalau bisa kalian harus datang ya. kan kalian tau kalau natal kita sebentar lagi.
Kita kan sudah dipercayakan pegang acara ini jadi kita harus mulai siapin
semua-muanya.
Philip & Agus : (Bersama-sama mengucapkan) Iya deh.

Narator : “Begitulah, semenjak menjadi keluarga kaya, Orangtua Philip memang tidak mau
aktif lagi di gereja. Bagi Bapak dan Ibu Ucok, Philip sudah mewakili untuk ke
gereja. Mereka lebih memilih untuk jalan-jalan ke tempat wisata atau berkunjung ke
rumah keluarga besar. Bisa dibilang mereka datang ke gereja hanya 2x dalam
setahun yaitu saat peringatan Jumat Agung dan Natal.

(di malam hari, suasana di sebuah club malam)

(Menggambarkan kondisi Philip dan Agus sedang minum minuman keras)

Philip dan Agus keluar dari sebuah club dengan kondisi mabuk.

Agus : Philip, thank you sudah traktir yahh gue puas bgt!
Philip : okeyy gus sama2. Tapi gue masih gak enak sama dewa loh. Dia pasti nungguin kita.
Agus : udah ga,k usah dipikirin, dia masih ada teman yg lain kok. Seksi kita juga gak penting
bgt. Seksi keamanan.

(Tiba tiba ditengah jalan mereka berdua bertemu dengan Dewa)


Dewa : Philip, Agus! Kenapa kalian gak datang ke gereja? Kalian kenapa??
Philip : sorry ya, kita abis pergi ada urusan.
Agus : iyah sorry. Maklum malam minggu juga kan (sambil sempoyongan).
Dewa : hmm. Kalian gak boleh begitu. Kita kan tim. Ingat Galatia 6:2 yaitu "Bertolong-
tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus".
Agus : ahh udah yuk lip, kita pulang.

Philip dan Agus pun melanjutkan perjalanan pulang.

Agus : bye lip. Thank you broh.


Philip : oke broh.

Sesampainya dirumah, Philip mendapati mama nya sedang khawatir.

Mama ucok : hadohh Philip, kamu dari mana sih? Kamu tau bapamu belum pulang!!! Udah
jam setengah 12 loh!
Philip : sebentar lagi paling pulang ma.
Mama ucok : gampang bgt kamu bicara, ini mama khawatir karena gak biasanya aja. Mana
mama besok mau pergi ke launching tas chanel lagi. Mama udah pesen tas nya.
Bapamu belum kasih duitnya. Haduhh.
Philip : Yaampun ma, kirain khawatir karena Bapa belum pulang ternyata nunggu
uangnya. (Sambil geleng2 kepala)

(Tiba-tiba bel rumah berbunyi.) Tingtong...tingtong...tingtong…

Mama ucok bergegas menuju pintu dan membukanya.

Polisi : selamat malam apakah benar ini Kediaman rumah Bapa Ucok?
Mama ucok : betul pak, saya istrinya. Ada apa yah dengan suami saya? (Sambil panik)
Polisi : begini bu, suami ibu mengalami kecelakaan di daerah bojong. Dan saat ini korban
sedang ditangani di rumah sakit mentari.
Mama ucok : Apaaaaaaaaa!?????!!! Bapaaaa!!! Philip bapamu!!! (Menangis histeriss dan
akhirnya pingsan)

(Philip pun ikut menangis karena kaget bapa yg disayangi kecelakaan)

Keesokan harinya.
Mama ucok : Pa, kenapa bisa begini sih Pa?! (Sambil menangis)
Philip : iyah pa, kenapa tiba tiba bapa bisa kecelakaan begini.
Bapa ucok : (sambil menangis) maafin bapa ya mama dan anakku sayang. Bapa kecelakaan
dalam kondisi pikiran. Bapa kena PHK karena adanya pengurangan karyawan.
Sebenernya Bapa udah diinfo kalau akan ada pengurangan karyawan tapi Bapa
tidak tau kalau Bapa termasuk karyawan yang dirumahkan. Maafkan bapa ya :(
Mama ucok : kita sudah gak punya apa2 lagi Pak (sambil menangis)
Philip : (merangkul mama) sabar ma, mungkin ini merupakan teguran Tuhan yang selalu
tidak bersyukur.

Beberapa menit kemudian, keluarga Bapak Putut dan Ibu Sugiarto dateng menjenguk Bapa
Ucok di rumah sakit.

Bapak Putut : Syallom Bapa Ucok. Bagaimana kabar Bapa saat ini?
Bapa Ucok : Syallom Pak, beginilah Pak, sudah mendingan kondisi saya. Rencananya siang
ini saya sudah diperbolehkan pulang.
Ibu Putut : Puji Tuhan kalau begitu Pak. Kalau boleh tau bagaimana ceritanya, kenapa
Bapa bisa ada di rumah sakit?
Bapa Ucok : ya, begitulah Pak. Musibah. Saya gak fokus mengendarai mobil makanya saya
seperti ini. Tapi syukurlah Tuhan masih beri kesempatan saya untuk hidup dan
memperbaiki diri saya.
Mama Ucok : Suami saya kena PHK pak dan semua harta yang kami punya dipakai untuk
perawatan rumah sakit dan bayar semua hutang.
Bapa Ucok : Benar Pak. Percaya kalau setiap masalah bahkan musibah yang kita alami itu
pasti ada hikmah. Tuhan sayang sama Bapa dan keluarga. Inilah waktunya
Bapa dan keluarga berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak ada kata
terlambat Pa.
Ibu Putut : Kami turut prihatin dengan keadaan Bapa dan keluarga. Bapa dan Ibu tidak
perlu perlu khawatir karena Tuhan Yesus pasti menolong kalian. Seperti ada
tertulis di Alkitab yaitu 1 Petrus 5:7 “Serahkan semua kekhawatiranmu
kepada-Nya sebab Dia peduli padamu”.
Bapa Ucok : Terimakasih Pak, Ibu sudah memberikan support dan motivasi ke keluarga
kami. Kami akan berubah lebih baik. ☺
Bapa Putut : Yasudah Pak, kami pamit pulang dulu. Lekas sembuh pak. Semoga Tuhan
Yesus yang angkat setiap rasa sakit yang bapa rasakan saat ini dan cepat pulang
kerumah ya Pa.
Bapa ucok : amien…amien…amien.. terimakasih Pa.
Bapa Putut, Ibu Putut, dan Dewa : (bersamaan) kami Pamit, Shallom.

Seperginya Keluarga Bapa Putut pulang, keluarga Bapa Ucok langsung bergeming dan
memikirkan setiap kejadian yang mereka alami.
Philip : Pa, Ma. Kayanya bener deh ucapan Bapa dan Ibu Putut. Dari semua yang udah
terjadi, sudah saatnya kita harus berubah lebih baik. Mumpung belum
terlambat kan. Oiiaa sebentar lagi kan Hari Kelahiran Tuhan Yesus Kristus,
kita beribadah Bersama yuk Pa, Ma.
Mama ucok : duhh. Philip mama gak dateng deh. Mama malu lah. Udah berdosa banget.
Mama jarang banget gereja, ikut perkumpulan Lembaga wanita juga gak
pernah.
Philip : Ma, mama tau gak makna Natal itu apa? Makna natal atau kelahiran Kristus
yang sesungguhnya merupakan bukti cinta Tuhan kepada manusia yang
berdosa. Bukti cinta Tuhan kepada manusia adalah di mana Bapa mengutus
Anak-Nya yang tunggal untuk datang ke dalam dunia mengambil rupa sebagai
manusia, agar manusia terbebas dari dosa. Aku selalu ingat sama ayat dari
Yohanes 3:16 ma : “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga
Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Jadi
Tuhan pasti bisa memaafkan setiap kesalahan kita selama ini.
Bapa Ucok : Sepertinya apa yang dikatakan Philip benar ma. Yaudah lip, Natal ini Bapa
dan Mama dateng ya. Kita mulai yang baru ya nak, ma.

(Suasana malam Natal di gereja)

Akhirnya, Keluarga Bapa Ucok memulai kehidupan yang baru dan mereka mulai
melayani Tuhan bersama dengan jemaat lainnya.

“Saudara-saudara, Tuhan Yesus meninggalkan segala kemulian-Nya di surga dan lahir di


kandang hina. Dia memberikan hidup dan nyawa-Nya bagi kita. Maukah kita memberikan
hidup kita untuk mengasihi semua orang. Dalam Kristus marilah kita hidup bersama sebagai
keluarga Allah”.

Demikanlah persembahan Fragmen Natal “Melayani Bersama Keluarga Allah” dari Jemaat
HKI Tangerang.

Anda mungkin juga menyukai