Anda di halaman 1dari 4

Naskah Drama Pendidikan Agama

Pemeran :

 Anak 1 : Martio Kurniawan


 Anak 2 : William Arnold .P
 Papah : Fernanda Arya .Y
 Mamah : Viola Andyta .K.A
 Pengemis : George Arietama
 Moderator : Elisa Oktaviana

KELUARGA YANG HILANG

Dikisahkan, terdapat sebuah keluarga yang hidup mereka


dipenuhi dengan kesibukan. Karena kesibukkan tersebut mereka
lupa apa itu bersyukur. Anak pertama mendatangi orangtuanya
yang sedang bekerja.

Anak 1 : Papah, mamah, hari ini hari minggu, kenapa kita tidak
pergi ke gereja?

Papah : Nak, kamu lihatkan, papah sama mamah ini lagi sibuk, gak ada
waktu buat kegereja, lagipula itu cuman buang buang waktu aja.

Mamah : Iya nak, bener kata papah kamu, kita ini lagi sibuk.

Anak 1 : Tapi mah, kita juga harus memuliakan nama Tuhan.


Papah : Sttt... kamu diam saja, papah sama mamah lagi banyak kerjaan dari
kantor, kamu main aja sana.

Anak pertama pun meninggalkan mereka, lalu menemui Adiknya di ruang

tamu.

Anak 1 : Dek, gimana ya caranya supaya papah sama mamah bisa pergi
kegereja bareng kita?

Anak 2 : Udah kak, biarkan saja, kita tidak bisa berbuat apa apa, tugas kantor
mereka seperti tidak bisa dipisahkan.

Anak 1 : Yasudah, ayo kita pergi ke gereja dahulu, nanti kita pikirkan.

Mereka pun pergi ke gereja, dan mengikuti ibadah dengan hikmat.

Setelah itu mereka pun kembali kerumah. Hari hari berlalu seperti

biasanya, namun hari demi hari, keadaan orang tua mereka tiba tiba

menurun. Mereka jatuh sakit.

Mamah : Nak, keadaan kami semakin memburuk, Tetapi, kami masih harus
menyelesaikan pekerjaan kantor kami. Mamah harap, kalian dapat
mandiri ya..

Anak 2 : Pah, Mah, ini semua karena kalian tidak menyempatkan waktu untuk
pergi ke gereja. Kalian tidak pernah bersyukur!

Anak 1 : Dek, tahan dirimu, besok kita akan mengadakan ibadah kecil
dirumah ini. Kita akan datangkan Pendeta. Kami harap papah dan
mamah tidak sibuk tentang pekerjaan kantor.
Adek kakak itupun meninggalkan mereka yang dengan keadaan tubuh
yang lemah,masih duduk di depan layar komputer.

Keesokan harinya, Mereka mengadakan ibadah keluarga untuk memuji


memuliakan nama Tuhan dan untuk mendoakan Orangtua mereka yang tengah
sakit. Ibadah mereka dipimpin oleh pendeta, dan berjalan lancar.

Setelah ibadah itu, mereka saling berbincang.

Papah : Terimakasih pak, telah bisa hadir untuk mendoakan keluarga ini.

Pendeta : sama sama pak, saya harap bapak dan ibu dapat selalu
menyempatkan diri untuk memuji dan memuliakan nama tuhan,
Karena telah banyak waktu yang telah diberikan-Nya kepada kita.

Papah : Baik pak, setalah ini, kami sekeluarga akan sering melakukan ibadah
kecil seperti ini dan akan pergi ke gereja untuk bersama memuliakan
nama Tuhan.

Pendeta : Roh kudus bekerja dalam diri bapak, dan dalam keluarga ini.
Semoga keluarga ini selalu bahagia, dan sehat selalu serta selalu ingat
akan kebaikan Tuhan.

Mereka pun saling bersalaman, dan keluarga ini hidup tenang dalam

Roh kudus,selalu pergi ke gereja, dan ingat akan kebaikan Tuhan. Mereka
juga banyak meluangkan waktu untuk anak anak mereka.
Pelajaran yang dapat kita ambil dari Drama ini adalah,

 Kita harus selalu bersyukur atas apa yang kita miliki dan atas kesempatan
hidup yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Hidup kita ada ditangan
Tuhan, oleh karena itu, janganlah lupa untuk memuji dan memuliakan nama
Tuhan dengan selalu berdoa, berbuat kebaikan, dan pergi beribadah.

SEKIAN PENAMPILAN DRAMA KAMI


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai