Anda di halaman 1dari 2

 Simulasi Persilangan Dihibrid Menggunakan Kancing Genetika

A. Tujuan
Peserta didik mampu menyimulasikan persilangan dihibrid menggunakan kancing genetika
dengan benar melalui kegiatan praktikum.

B. Alat dan Bahan

1. Kancing genetika meliputi warna warna berikut.


a. Warna merah sebanyak 10 buah
b. Warna putih sebanyak 10 buah C. Warna kuning sebanyak 10
c. Buah Wama hijau sebanyak 10 buah

2. Stoples bening 2 buah


3. Alat tulis
4. Spidol
5. Kertas label

C. Cara Kerja

1. Siapkan dua stoples dan berilah label A dan B.

2. Pada stoples A, isilah dengan 10 kancing genetika berwarna merah dan 10 kancing
genetika berwarna putih. Sementara itu, pada stoples B isilah dengan 10 kancing
genetika berwarna kuning dan 10 kancing genetika berwarna hijau.
Catatan: Stoples diumpamakan sebagai alat kelamin individu dihibrid (Bbkk),
sedangkan kombinasi kancing merupakan gen-gen yang akan dibentuk dalam
persilangan dihibrid. Kancing merah sebagai gen dominan untuk bentuk biji bulat (B)
dan kancing putih sebagai gen resesif untuk bentuk biji keriput (b). Sementara itu,
kancing kuning sebagai gen dominan untuk wama biji kuning (K) dan kancing hijau
sebagal gen resesif untuk warna biji hijau (k)..

3. Aduklah kancing dalam setiap stoples sampai semua kancing tercampur merata.
4. Tutuplah mata dan ambillah secara
Acak sepasang kancing dari stoples A. Pada waktu bersamaan, ambillah secara acak
sepasang kancing dari stoples B. Selanjutnya, pasangkan dua pasang kancing
tersebut dengan benar.
5. Catatlah pasangan kancing yang Terambil dan anggaplah pasangan kancing tersebut
sebagai zigot.
6. Setelah mencatat hasilnya, kembalikan kancing-kancing tersebut ke dalam stoples.
7. Ulangi langkah nomor 3-6 sebanyak 16 kali dan catat hasilnya dalam buku tugas.
E. Pertanyaan dan Diskusi
a. Pada persilangan dihibrid yang dilakukan, bagaimana perbandingan genotipe
dan fenotipe pada F₂?

b. Berdasarkan kegiatan yang Anda lakukan, pasangan gen apakah yang paling
banyak muncul?

c. Samakah hasil perbandingan Anda dengan perbandingan yang dikemukakan


oleh Mendel? Apabila tidak sama, faktor-faktor apa yang memengaruhi
ketidaksesuaian tersebut?

d. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan


Ini?

D. Jawaban

1. B_k_. bbKK. B_kk. bbK_


Bulat kuning. Keriput hijau. Bulat hijau keriput kuning
5 : 2. :. 5. :. 4
2. Pasangan gen yang paling banyak muncul adalah bulat kuning dan Bulat hijau
3. dengan rasio perbandingan : 5:2:5:4Hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan
hukum Mendel II. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendaxramaan dengan hukum
Mendel II disebabkan oleh interaksi antar gen yang dapat menyebabkan
Perbandingan fenotipe yang menyimpang dari hukum Mendel II. Bentuk Interaksi
antar gen yang menyebabkan Penyimpangan semu Mendel berupa kriptomer yaitu,
perishwa munculnya karakter tertentu apabila gen dominan bersama-sama dengan
gen dominan lainnya.
4. Berdasarkan hasil percobaan kami, dapat disimpulkan bahwa pada Persilangan
dihibrid tidak sesuai dengan Hukum Mendel II dengan rasio Perbandingan 9:3:3:1.
Hasil percobaan kami dengan rasio perbandingan 5:2:5:4 dikarenakan
penyimpangan semu hurum mendel.

Anda mungkin juga menyukai