Anda di halaman 1dari 20

PERSEDIAAN DAN

PENGENDALIAN PRODUKSI

Katrin Agnes Eyrani Sinaga


Ivan Albertus
Nico
Pengertian
• Perencanaan produksi adalah aktivitas untuk menetapkan
produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan
produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang
dibutuhkan.
• Pengendalian produksi adalah aktivitas yang menetapkan
kemampuan sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi
rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana,
melakukan perbaikan rencana.
• Perencanaan dan pengendalian produksi merupakan salah satu
fungsi yang terpenting dalam usaha mencapai tujuan
perusahaan. Yang dimaksud dengan perencanaan dan
pengendalian produksi yaitu merencanakan kegiatan-kegiatan
produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana
dengan baik.

2
Tujuan utamanya adalah memaksimumkan pelayanan bagi
konsumen, meminimumkan investasi pada persediaan,
perencanaan kapasitas, pengesahan produksi dan
pengesahan pengendalian produksi, persediaan dan
kapasitas, penyimpanan dan pergerakan material,
peralatan, routing dan proses planning, dan sebagainya.

3
Klasisikasi Sistem Manufaktur

1. Tipe Produksi
2. Volume Produksi
3. Aliran Produksi
4. Tipe Tata Letak Pabrik

4
Tipe Produksi
Dalam memenuhi Permintaan Konsumen, Perusahaan-perusahaan yang
bergerak dalam bidang Manufakturing biasanya menerapkan strategi-
strategi respon atau tipe produksi yang berbeda-beda. Jadi pada
dasarnya, yang dimaksud dengan Strategi Respon Produksi terhadap
Permintaan Konsumen adalah Respon atau tanggapan suatu
perusahaan manufakturing dalam merealisasikan permintaan
Konsumen sesuai dengan waktu dan jumlah yang diperlukannya.
Pada umumnya, Strategi Respon atau tipe Produksi terhadap Permintaan
Konsumen ini terdiri dari 5 jenis, yakni :
1. Design to Order (DTO),
2. Assembly to Order (ATO),
3. Make to Order (MTO),
4. Make to Order (MTO)
5. Make to Demand (MTD)

5
1. DESIGN TO ORDER (DTO)
Yang dimaksud dengan Design to Order (DTO) atau sering juga
disebut dengan Engineering to Order (ETO) adalah Strategi
respon pemenuhan permintan konsumen yang dimulai dari
proses perancangan produk sesuai spesifikasi yang dibutuhkan
oleh konsumen/pelanggan hingga diproduksi dan dikirimkan ke
tangan konsumen/pelanggan.

Jadi Perusahaan Manufakturing yang bersangkutan baru akan


melakukan proses perancangan (design) dan melakukan proses
produksi apabila ada permintaan yang pasti dari
konsumen/pelanggan. Salah satu keuntungan dari strategi ini
adalah perusahaan tidak mempunyai persediaan (inventory)
sehingga biaya persediaan boleh dikatakan hampir “tidak ada”.

6
Strategi Design to Order (DTO) atau Engineering to
Order (ETO) ini cocok untuk perusahaan-
perusahaan Manufakturing yang memproduksi
produk-produk yang baru ataupun produk yang
unik. Contohnya seperti Jembatan, produk-produk
militer, Kapal, Pesawat Terbang, peralatan khusus
industri dan Gedung.

7
2. Assembly to Order (ATO)

Pada Strategi Assembly to Order (ATO) ini, perusahaan


manufakturing akan membuat modul-modul standar atau sub-
assembly yang standar sehingga dapat merespon dengan cepat
setiap permintaan konsumen/pelanggan. Apabila Konsumen
atau Pelanggan melakukan pemesanan, Perusahaan akan merakit
modul atau sub-assembly tersebut sesuai dengan permintaan
yang dibutuhkan oleh pelanggan/konsumen. Jadi pada
dasarnya, Modul-modul atau Sub-Assembly Standar tersebut
telah diproduksi terlebih dahulu sebelum Konsumen/pelanggan
mengkonfirmasikan pesanannya.

8
• Salah contoh Strategi Assembly to Order (ATO) adalah pada
produk Komputer, perusahaan akan membuat modul-modul
standar seperti Modul RAM, Harddisk, Motherboard, Prosesor
dan DVD Drive. Begitu terima konfirmasi pesanan dari
Konsumen, perusahaan tersebut langsung melakukan perakitan
semua modul yang bersangkutan menjadi 1 unit komputer yang
lengkap.

• Perusahaan yang menerapkan strategi Assembly to Order (ATO)


ini memiliki resiko dalam menyimpan persediaan (inventory)
modul-modul standar yang bersangkutan. Namun resiko
tersebut dapat diminimalisasikan dengan sistem peramalan yang
akurat.

9
3. Make to Order (MTO)
Pada Strategi Make to Order (MTO), Perusahaan hanya akan
melaksanakan proses produksi apabila menerima konfirmasi pesanan
dari konsumen/pelanggan untuk produk tertentu. Konsumen atau
Pelanggan biasanya bersedia untuk menunggu produsen (perusahaan
manufakturing) untuk menyelesaikan produksinya. Berbeda dengan
Design to Order (MTO), Make to Order (MTO) ini tidak dimulai dari
proses perancangan atau Design karena Produk yang diminta oleh
Konsumen/pelanggan pada dasarnya sudah pernah diproduksi
sebelumnya atau perancangannya sudah siap sebelumnya.

10
Sebuah strategi produksi bisnis yang biasanya memungkinkan
konsumen untuk membeli produk yang disesuaikan dengan
spesifikasi mereka. Make to order (MTO) strategi hanya
memproduksi produk akhir setelah pelanggan menempatkan
pesanan. Hal ini menciptakan menunggu waktu tambahan bagi
konsumen untuk menerima produk, tetapi memungkinkan untuk
kustomisasi lebih fleksibel dibandingkan dengan membeli dari rak
pengecer.

11
Tipe MTO :
• mempunyai persediaan tetapi hanya dalam bentuk desain produk dan
beberapa bahan baku standar, sesuai dengan produk yang telah dibuat
sebelumnya.
• Aktivitas proses berdasarkan order konsumen. Aktivitas proses dimulai pada
saat konsumen menyerahkan spesifikasi produk yang dibutuhkan dan
perusahaan akan membantu konsumen menyiapkan spesifikasi produk, beserta
harga dan waktu penyerahan.
• Apabila telah dicapai kesepakatan, maka perusahaan akan mulai membuat
komponen dan merakitnya menjadi produk dan kemudian menyerahkan
kepada konsumen.
• Pada strategi ini, resiko terhadap investasi persediaan kecil, operasionalnya
lebih fokus pada keinginan konsumennya.
• Contoh produk: komponen mesin, komputer untuk riset, dan lain-lain.

12
4. Make to Stock (MTS)
• Make to Stock adalah Strategi dimana produsen telah melakukan
proses produksi dan produk-produk mereka telah berbentuk
barang jadi sebelum menerima pesanan dari
konsumen/pelanggan. Barang-barang jadi tersebut siap-siap
dikirim ke konsumen atau pelanggan begitu pesanan dari
pelanggan diterima oleh perusahaan manufakturing yang
bersangkutan.
• Strategi Make to Stock (MTS) memiliki resiko yang tinggi karena
mempunyai persediaan (inventory) yang banyak sehingga biaya-
biaya yang berkaitan dengan persediaan juga menjadi tinggi.
Namun kelebihannya adalah dapat dengan cepat merespon
permintaan konsumen sehingga konsumen ataupun pelanggan
tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan
produknya.

13
Karakteristik Make To Stock
• Menyimpan produk jadi
• Tingkat persediaan tergantung pada : waktu respon permintaan pelanggan dan
tingkat variabilitas permintaan.
• Jika Lead Time singkat, maka tingkat persediaan lebih sedikit, penanganan cepat
bila ada permintaan tak terduga, dan membutuhkan kapasitas yang fleksibel.
• Kebanyakan perusahaan Make To Stock intensive pada modal yang diperlukan
untuk menjamin layanan pelanggan yang dapat diterima.
• Pelanggan perusahaan Make To Stock tidak bersedia menunggu lama untuk
mendapatkan produk yang mereka butuhkan.
• Jadwal produksi biasanya diatur oleh perkiraan permintaan.
• Bagian sales harus menjual berdasarkan Available to Promise (ATP) yaitu porsi
dari persediaan yang belum teralokasikan / terikat dengan order.

14
Strategi Make to Stock (MTS) ini sering digunakan
oleh perusahaan manufakturing yang membuat
barang-barang konsumsi seperti peralatan rumah
tangga, bahan-bahan pokok, produk makanan dan
mainan anak-anak. Pada umumnya, perusahaan-
perusahaan ini memiliki sistem peramalan yang
akurat dalam mengurangi resiko yang
dihadapinya.

15
5. Make to Demand (MTD)
• Make to Demand (MTD) merupakan suatu Strategi Respon yang relatif
baru, Strategi ini dikembangkan untuk memenuhi permintaan
konsumen/pelanggan dengan cepat dan lebih fleksibel. Pada Strategi
Make to Demand ini, Perusahaan dapat menyerahkan jumlah yang
dibutuhkan Pelanggan/Konsumen pada waktu yang tepat sesuai
dengan permintaan pelanggan/konsumen. Strategi ini pada dasarnya
adalah gabungan dari beberapa Strategi yang disebutkan diatas.

• Design (rancangan), Bahan-bahan baku, Modul atau Sub-Assembly,


ataupun produk jadi dapat disimpan sebagai inventory (persediaan).
Namun tantangan dalam Make to Demand ini adalah bagaimana
memperhitungkan dan meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas dalam
suatu Inventory (Persediaan).

16
Contoh industri yang menerapkan strategi ini adalah: industri
pakaian yang menyiapkan bahan baku dalam jumlah banyak
sehingga kalau ada permintaan mendadak dapat dipenuhi dengan
segera. Contoh lain rumah makan yang harus menyiapkan
makanan sesuai dengan keinginan konsumen dalam waktu yang
cepat. Rumah makan biasanya sudah memasak terlebih dahulu dan
jika ada konsumen tinggal menghangatkan saja.

17
Ringkasan

18
Sistem Manufaktur MTO-repetitif
Sistem manufaktur Make to Order (MTO) adalah sistem manufaktur yang beroperasi
berdasarkan pesanan. Sistem manufaktur ini dibagi lagi menjadi MTO non-repetitif dan
MTO repetitif. Beberapa parameter yang membedakan kedua sistem MTO ini dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

19
20

Anda mungkin juga menyukai