Anda di halaman 1dari 11

BAB 1  

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini menciptakan
era globalisasi dan keterbukaan yang menuntut setiap individu untuk ikut serta didalamnya,
sehingga sumber daya manusia harus menguasai IPTEK serta mampu mengaplikasikannya
dalam setiap kehidupan. Pengelasan merupakan bagian tak terpisahkan dari
pertumbuhan peningkatan industri karena memegang peran utama dalam rekayasa dan
reparasi produksi logam. Hampir tidak mungkin pembangunan suatu pabrik tanpa melibatkan
unsur pengelasan. Pada era industrialisasi dewasa ini teknik pengelasan telah
banyak dipergunakan secara luas pada penyambungan batang - batang pada
konstruksi bangunan baja dan konstruksi mesin.

1.2 Batasan Masalah


Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami alat – alat yang digunakan dalam
teknologi mekanik.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa saja alat yang digunakan dalam teknologi mekanik ?
2. Bagaimana cara penggunaannya ?
3. Bagaimana prinsip kerja alat tersebut ?

1.4 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami penggunaan alat dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mahasiswa dapat menggunakan alat dengan cara yang tepat.

1.5 Manfaat
Mahasiswa mampu memahami setiap alat yang digunakan.
BAB 2
TINJAUA PUSTAKA

2.1 Pengertian Pengelasan


Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu
akibat panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari
metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Sebelum atom-atom
tersebut membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang
terserap atau oksida-oksida. Proses pengelasan berkaitan dengan lempengan baja yang dibuat
dari kristal besi dan karbon sesuai struktur mikronya, dengan bentuk dan arah tertentu. Lalu
sebagian dari lempengan logam tersebut dipanaskan hingga meleleh. Kalau tepi lempengan
logam itu disatukan, terbentuklah sambungan. Umumnya, pada proses pengelasan juga
ditambahkan dengan bahan penyambung seperti kawat atau batang las. Kalau campuran
tersebut sudah dingin, molekul kawat las yang semula merupakan bagian lain kini menyatu.
Proses pengelasan tidak sama dengan menyolder di mana untuk menyolder bahan
dasar tidak meleleh. Sambungan terjadi dengan melelehkan logam lunak misalnya timah,
yang meresap ke pori-pori di permukaan bahan yang akan disambung. Setelah timah solder
dingin maka terjadilah sambungan. Perbedaan antara solder keras dan lunak adalah pada
suhu kerjanya di mana batas kedua proses tersebut ialah pada suhu 450 derajat Celcius. Pada
pengelasan, suhu yang digunakan jauh lebih tinggi, antara 1500 hingga 1600 derajat Celcius.
Berdasarkan klasifikasinya pengelasan di bagi dalam 2 kelas utama yaitu:
1. Pengelasan cair: cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan
sumber panas dari busur listrik atau semburan api gas yang terbakar.
2. Pengelasan tekan: cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan kemudian ditekan
hingga menjadi satu

2.2 Definisi Mesin Bor


Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah
pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan
Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja
dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut bor. Jenis – jenis bor :
1. Mesin bor meja
Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini
digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai
dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik
diteruskan ke poros mesin sehingga poros berputar. Selanjutnya poros berputar yang
sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan roda
gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat pengeboran.
2. Mesin bor tangan (pistol)
Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan
menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya digunakan
untuk melubangi kayu, tembokmaupun pelat logam. Khusus Mesin bor ini selain
digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk mengencangkan baut
maupun melepas baut karena dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini
tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas dan juga fungsinya masing-masing.
3. Mesin bor radial
Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang
besar dan berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah
terpasang secara permanen pada landasan atau alas mesin.. Pada mesin ini benda kerja
tidak bergerak. Untuk mencapai proses pengeboran terhadap benda kerja, poros utama
yang digeser kekanan dan kekiri serta dapat digerakkan naik turun melalui perputaran
batang berulir.
4. Mesin bor tegak (Vertical Drilling Machine)
Digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang lebih besar,
dimana proses pemakanan dari mata bor dapat dikendalikan secara otomatis naik turun.
Pada proses pengeboran, poros utamanya digerakkan naik turun sesuai kebutuhan. Meja
dapat diputar 3600 , mejanya diikat bersama sumbu berulir pada batang mesin, sehingga
mejanya dapat digerakkan naik turun dengan menggerakkan engkol.
5. Mesin bor koordinat
Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin bor yang
lainnya. Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran. Mesin bor
koordinat digunakan untuk membuat/membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan
diameter lobang antara masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi.
Untuk mendapatkan ukuran ketelitian yang tinggi tersebut digunakan meja kombinasi
yang dapat diatur dalam arah memanjang dan arah melintang dengan bantuan sistem
optik. Ketelitian dan ketepatan ukuran dengan sisitem optik dapat diatur sampai
mencapai toleransi 0,001 mm.
6. Mesin bor lantai
Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai. Mesin bor lantai
disebut juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin bor yang
mejanya disangga dengan batang pendukung. Mesin bor jenis ini biasanya dirancang
untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat.
7. Mesin bor berporos (mesin bor gang)
Mesin bor ini mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya sebuah meja dengan
empat spindel. Mesin ini digunakan untuk melakukan beberapa operasi sekaligus,
sehingga lebih cepat.untuk produksi masal terdapat 20 atau lebih spindel dengan sebuah
kepala penggerak.
2.2.1 Jenis – Jenis Mata Bor dan Fungsinya
1. Twist bits
Mata bor twist bits merupakan mata bor yang paling banyak
digunakan. Mata bor ini dapat digunakan pada mesin bor tangan dan mesin bor
dudu, baik itu secara horizontal maupun vertikal. Mata bor twist bits digunakan
untuk membuat lubang pada kayu, plastik dan logam. Ukuran yang tersedia yaitu 4
– 12 mm.
2. Masonry Bits
Mata bor masonry bits digunakan untuk membuat lubang pada tembok,
beton dan batu. Pada ujung mata bor terdapat mata pisau. Mata bor ini terbuat dari
bahan yang mempunyai karakteristik sangat keras, sebab penggunaan mata bor
masonry bits ini selain berputar namun juga memukul. Tersedia dalam ukuran 4-15
mm.
3. Spur Bits
Mata bor spur bits dikenal dengan sebutan mata bor kayu. Pada bagian
ujung mata bor ini terdapat bor runcing, dan pada bagian kelilingnya terdapat pisau
pengiris. Ujung runcing pada mata bor ini berfungsi untuk menjaga mata bor supaya
tetap lurus sehingga lubang yang dihasilkan presisi. Ukuran yang tersedia ialah 6-15
mm.
2. Countersink Bits
Mata bor countersink bits digunakan untuk membuat lubang pada kayu
untuk kepala sekrup supaya permukaan sama rata. Pada bagian ujung mata bor ini
bersudut 90 derajat yang berfungsi untuk membuat lubang 45 derajat terhadap
permukaan kayu.
3. Forster Bit
Mata bor forster bit digunakan untuk membuat lubang engsel sendok. Mata
bor ini sebaiknya dioperasikan dengan mesin bor duduk supaya lebih stabil. Jika
dioperasikan dengan mesin bor tangan maka akan sangat sulit mengendalikan
kestabilan posisi mata bor dan lubang yang dihasilkan pun kurang berkualitas.
4. Hole Saw Bits
Mata bor hole saw bits disebut pula sebagai gergaji lubang sebab bentuk
mata bor ini seperti gergaji dengan diameter yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan. Berdiameter sekitar 25-60mm.
5. Mata Bor Metal Standar
Mata bor ini digunakan untuk mengebor plat besi, kuningan, alumunium,
dan akrilik. Terdapat dua jenis yang tersedia di pasaran yaitu high speed steel (HSS)
dan HSS-Co (cobalt). HSS-Co lebih keras dari HSS, sehingga dalam
penggunaannya lebih awet, dari segi harga tentu lebih mahal dari HSS.
6. Auger Bits
Mata bor ini digunakan untuk mengebor aneka jenis kayu ataupun material
lunak lainnya. Diameternya lebih besar dari mata bor kayu standar. Mata bor ini
berbentuk ulir tunggal atau single flute dan digunakan untuk mesin bor dengan
putaran rendah.
7. Flat Bits
Mata bor ini sama seperti mata bor auger bit digunakan untuk pengeboran
aneka jenis kayu dan material lunak lainnya. Hanya saja mata bor ini berbentuk
pipih rata (flat). Mata bor Flat Bit biasa dioperasikan dengan bor tangan manual
dengan putaran mesin sangat rendah, tidak disarankan menggunakan bor tangan
listrik.
2.3 Mesin Gerinda sebagai Alat Potong Besi dan Stainlesstil  
2.3.1 Pengertian Mesin Gerinda
Mesin gerinda adalah suatu alat ekonomis untuk menghasilkan bahan dasar
benda kerja dengan permukaan kasar maupun permukaan yang halus untuk
mendapatkan hasil dengan ketelitian yang tinggi. Mesin gerinda dalam
pengoprasionalannya menggunakan mata gerinda, jadi mesin gerinda merupakan salah
satu jenis mesin perkakas dengan mata potong jamak, dimana mata potongnya
berjumlah sangat banyak yang mana digunakan untuk kemapuan dalam penggunaan
untuk mengasah maupun sebagai alat potong benda kerja.
2.3.2 Fungsi Utama Mesin Gerinda
1. Memotong benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal.
2. Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.
3. Sebagai proses jadi akhir pada benda kerja.
4. Mengasah alat potong agar tajam.
5. Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.
6. Membentuk suatu profil pada benda kerja (baik itu elips, siku, dan lain-lain).
2.3.3 Kelebihan Serta Kekurangan Mesin Gerinda
a. Kelebihan Mesin Gerinda
1. Dapat mengerjakan benda kerja yang telah dikeraskan.
2. Dapat menghasilkan permukaan yang sangat halus hingga N6.
3. Dapat mengerjakan benda kerja dengan tuntutan ukuran yang sangat presisi.
b. Kekurangan Mesin Gerinda
1. Skala pemakanan (depth of cut) harus kecil.
2. Waktu yang diperlukan untuk mengerjakan cukup lama.
3. Biaya yang diperlukan untuk pengerjaan cukup mahal.

2.3.4 Macam - Macam Mesin Gerinda


1. Mesin Gerinda Tangan
Mesin gerinda tangan adalah jenis mesin gerinda yang mana gaya
penggeraknya diteruskan dari engkol menuju roda gerinda melalui transmisi roda
gigi. Jenis mesin gerinda tangan ini adalah jenis mesin yang serba guna sebab bisa
dipergunakan untuk menggerinda ataupun memotong benda logam, kayu, bahan
bangunan, kaca dan bisa pula dipergunakan untuk memoles mobil. Mesin gerinda
tangan biasanya dipakai pada bengkel kecil ataupun keperluan rumah tangga yang
berfungsi sebagai alat pemotong.
2. Mesin Gerinda Duduk
Mesin gerinda duduk dipakai untuk mengasah benda yang berukuran kecil,
misalnya seperti mata bor, pahat tangan, kapak, pahat bubut pisau, golok dan
lainnya. Pada mesin gerinda duduk, jenis batu gerinda kasar di pasang pada bagian
sebelah kiri, sedangkan jenis batu gerinda halus dipasang pada bagian sebelah
kanan.

Pemasangan dua jenis batu gerinda tersebut bertujuan agar mesin gerinda
ini mempunyai dua fungsi sekaligus, yakni sebagai pemotong dan pengasah. Fungsi
pemotong menggunakan batu gerinda kasar sedangkan fungsi pengasah
menggunakan batu gerinda halus.

3. Mesin Gerinda Horizontal (Mesin Gerinda Datar)


Jenis mesin gerinda ini dipergunakan untuk memperoleh hasil permukaan
yang halus, datar dan rata. Mesin gerinda datar biasanya dipergunakan untuk
menggerinda permukaan, meja mesin gerinda ini bergerak secara horizontal bolak-
balik, pengoperasiannya bisa dilakukan secara manual ataupun otomatis.

4. Mesin Gerinda Silinder (Mesin Gerinda Berdiri)


Mesin gerinda silindris adalah sebuah mesin yang mampu mengerjakan
benda berbentuk silindris. Hasil benda yang bisa dikerjakan dari mesin gerinda jenis
ini yaitu spindle mesin, bearing, test bar, poros atau as, sleeve dan lainnya. Jenis
mesin gerinda silinder terbagi menjadi 4 jenis yaitu:
8. Mesin gerinda silindris dalam, jenis mesin gerinda ini mempunyai fungsi untuk
menggerinda benda dengan diameter dalamnya berbentuk silindris serta turis.
9. Mesin gerinda silindris luar, jenis mesin gerinda ini mempunyai fungsi untuk
menggerinda diameter luar pada benda berbentuk silindris serta turis.
10. Mesin gerinda silindris luar tanpa senter, jenis mesin gerinda ini dipakai
untuk menggerinda diameter luar dalam jumlah yang massal atau banyak, baik
itu berukuran panjang atau pendek.
11. Mesin gerinda silindris universal, jenis mesin ini mampu menggerinda
benda dengan diameter luar dan dalam berbentuk silindris ataupun turis. Di
antara jenis lainnya, mesin gerinda ini yang paling sempurna.
2.3.5 Macam - Macam Mata Gerinda dan Fungsinya
1. Batu Gerinda Asah (Grinding Wheel)
Dari sekian banyak jenis kelengkapan untuk mesin gerinda, produk ini
(batu gerinda) merupakan produk yang paling banyak dibutuhkan dan digunakan
pada proses pengerjaan logam. Batu gerinda atau biasa disebut dengan “Grinding
wheel” berfungsi untuk mengikis permukaan logam, baik pada besi, baja, maupun
stainless steel. Spesifikasi jenis batu gerinda biasanya tertera pada label di bagian
atas produk.
2. Batu Gerinda Fleksibel (Flexible Disc)
Batu gerinda fleksibel, atau biasa disebut dengan “flexible disc” secara fisik
memiliki bentuk seperti batu gerinda asah, namun lebih tipis dengan bagian
permukaan memiliki pola/pattern. Batu gerinda jenis ini biasanya digunakan untuk
mengikis permukaan logam khusus pada area-area yang terbatas/sempit.

Fungsi lain dari batu gerinda fleksibel adalah dapat digunakan untuk
memotong logam, namun kelemahan yang dihasikan dari fungsi ini, adalah area
yang terpotong akan lebih banyak/lebar daripada dengan menggunakan batu gerinda
potong.
3. Batu Gerinda Potong (Cutting Wheel)
Batu gerinda potong atau disebut dengan “cutting wheel” memiliki bentuk
paling berbeda dibandingkan dengan batu gerinda lainnya. Batu gerinda ini
memiliki bentuk yang datar, dengan ketebalan yang dimiliki pada varian produknya
mulai dari 3 mm hingga 8 mm. Sesuai dengan fungsinya, batu gerinda potong hanya
berfungsi untuk melakukan pemotongan pada media logam, baik untuk
besimildsteel, baja, hingga stainless steel, dengan tentunya menyesuaikan
spesifikasi pada produk tersebut.
4. Sikat Gerinda (Steel Wire Brush)
Berdasarkan jenisnya produk sikat gerinda (steel wheel brush) diciptakan
berbeda menjadi 2 bentuk, yaitu rata (wheel wire brush), dan berbentuk mangkuk
(cup wire brush). Fungsi dari sikat gerinda adalah untuk membersihkan bagian-
bagian permukaan logam dari adanya kotoran, seperti karat, kerak, serta akibat
proses oksidasi pada permukaan logam. Fungsi lain yang dapat dihasilkan dari sikat
gerinda adalah untuk mengelupas lapisan permukaan kulit luar kayu, dengan tujuan
untuk menghilangkan lapisan tersebut, untuk selanjutnya dilakukan pemrosesan
lebih lanjut pada kayu yang telah dihilangkan kulitnya tersebut.
5. Amplas Gerinda Susun (Flap Disc)
Flap disc atau biasa disebut dengan ampelas gerinda susun, merupakan alat
yang berfungsi untuk mengikis permukaan, baik pada permukaan logam maupun
pada permukaan kayu. Proses pengikisan permukaan dengan menggunakan ampelas
gerinda susun bertujuan untuk menghasilkan finishing permukaan yang rata dan
halus/mengkilap. Selain itu penggunaan ampelas gerinda susun juga dapat
menghilangkan bintik-bintik logam yang menempel keras pada permukaan, tanpa
membuat hasil pengikisan yang banyak pada permukaan logam tersebut. Sedangkan
untuk permukaan kayu, ampelas gerinda susun digunakan untuk menghilangkan
lapisan luar kayu. Seperti untuk menghilangkan cat pada permukaan kayu, mengikis
kayu, menghaluskan lapisan luar dari kayu, dsb.
6. Amplas Gerinda Datar (Fibre Disc)
Seperi halnya ampelas gerinda susun/flap disc, ampelas gerinda datar atau
biasa disebut dengan fibre disc juga digunakan untuk proses finishing pada
permukaan kayu dan logam. Pada aplikasinya, penggunaan fibre disc harus
dipasangkan bersamaan dengan rubber pad agar memiliki daya tekan. Perbedaan
antara penggunaan ampelas gerinda datar (fibre disc) dengan ampelas gerinda susun
(flap disc) adalah pada hasil pengampelasannya, dimana flap disc dapat memberikan
hasil pengampelasan yang lebih dalam, daripada hasil pengampelassan pada fibre
disc, karena dari itu penggunaan flap disc lebih banyak digunakan pada pekerjaan
logam yang bersifat restorasi (perbaikan), daripada fibre disc yang kebanyakan
digunakan untuk proses finishing.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://caramasterscout.blogspot.com/2014/02/materi-pengelasan.html
2. https://www.tokootomotif.com/pengertian-mesin-bor-dan-jenisnya/
3. http://adepras.blogspot.com/2012/02/pengertian-mesin-bor.html?m=1
4. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Las
5. https://batugerindapisaupotong.weebly.com/pengertian-mesin-gerinda-potong-besi-dan-
stainless.html
DAFTAR PUSTAKA

[1]. Elektroship. 2017 “Pengelasan”

http://caramasterscout.blogspot.com/2014/02/materi-pengelasan.html

Diakses Pada : 11 September 2018

[2]. RahmatNur.2013. “Pengertian Mesin Bor dan Jenisnya”

https://www.tokootomotif.com/pengertian-mesin-bor-dan-jenisnya/

Diakses Pada : 11 September 2018

[3]. Noname, 2017 ”Pengertian Mesin Gerinda Potong Besi dan Stainless.”.

https://batugerindapisaupotong.weebly.com/pengertian-mesin-gerinda-potong-besi-dan-
stainless.html

Diakses Pada : 11 September 2018

Anda mungkin juga menyukai