Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK


ELEKTRONIKA TERINTEGRASI
OSILATOR

Dosen Pembimbing :
Torib Hamzah, S.Pd., M.Pd

Sumber, SST., MT

Disusun Oleh :

Mirza Fissabila

P27838017030

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
TAHUN AJARAN 2017/2018
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia memiliki kemampuan melihat yang terbatas. Oleh karena
itu sangat dibutuhkan suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk melihat
berbagai hal yang berukuran kecil sehingga tidak dapat di lihat secara kasat
mata. Salah satu alat bantu yang sering dipakai dalam pengamatan, terutama
dalam bidang biologi adalah Mikroskop .
Mikroskop dalam bentuk sederhana pertama kali digunakan oleh
Antony Van Leuwenhoek. Alat ini merupaakan alat utama untuk pengamatan
dan penelitian dalam bidang biologi. Ada dua jenis mikroskop, yaitu
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron, yang masing-masing memiliki
prinsip yang berbeda. (Kuswati 2007 : 8). Mikroskop ini dapat menghasilkan
perbesaran hingga 160.000X, sehingga mampu melihat objek yang sangat
kecil, mikroskop ini menggunakan elekton sebagai pengganti cahaya dan
medan magnet sebagai pengganti lensa. Bayangan yang dihasilkan akan
ditampilkan dilayar monitor. Kemudian objek yang diamati harus sangat tipis
dan berada diruang hampa udara agar dapat ditembus elektron. (Yusminah
Hala, 2006).

1.2 Batasan Masalah


Mahasiswa mampu mengenal dan memahami alat mikroskop
beserta cara penggunaan dan pemeliharaannya.
1.3 Rumusan Masalah
1.Apakah pengertian, bagian-bagian dan fungsi serta jenis-jenis mikroskop?
2. Bagaimana prinsip dasar dan kerja rangkaian dalam mikroskop?
3. Bagaimana cara pengoperasian dan pemeliharaan mikroskop?
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui prinsip dasar
dari penggunaan mikroskop.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan menerapkan cara pengoperasian
dan pemeliharaan mikroskop.
2. Mahasiswa dapat memahami pengertian, bagian-bagian dan fungsi
serta jenisjenis mikroskop.
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami bagian-bagian,
prinsip dasar serta cara peggunaan dan cara pengoprasian mikroskop.

1.5.2 Manfaat Praktis


Mahasiswa dapat menerapkan cara penggunaan dan
pemeliharaan alat pada mikroskop.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikroskop
2.1.1 Pengertian

Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu


kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Kata mikroskopik berarti
sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata.Mikroskop ditemukan
oleh Antony Van Leuwenhoek , dimana sebelumnya sudah ada Robert
Hook dan Marcello Malphigi yang mengadakan penelitian melalui
Lensa yang sederhana. Lalu Antony Vn Leuwenhoek mengembangkan
lensa sederhana itu menjadi lebih kompleks agar dapat mengamati
protozoa, bakteri dan berbagai makhluk kecil lainnya. Setelah itu pada
sekitar tahun 1600 Hanz dan Z Jansen telah menemukan mikroskop
yang dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada
mikroskop yang dibuat oleh Antony Vaan Leuwenhoek. Mikroskop
berasal dari dua buah kata yaitu mikro yang artinya adalah kecil dan
dari kata scopium yang artinya adalahh pengelihatan . Mikroskop
adalah suatu alat yang berada didalam laboratorium yang memberikan
bayangan dari benda yang diperbesar hingga ukuran tertentu hingga
dapat dilihat dengan mata.
Dalam pembentukan bayangan tersebut mikroskop
menggunakan dua macam lensa yang berbeda fungsinya. Lensa yang
paling sering berhubungan dengan mikroskop adalah lensa okuler dan
lensa obyektif. Lensa obyektif adalah lensa cembung sedangakan lensa
okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa
mata. Dari dua macam lensa ini sudah dirancang khusus dengan
perbesaran yang berbeda. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran
mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian
diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh
okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat. Benda kecil
dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hinga
berkali-kali lipat. Bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali,
400 kali, bahkan 1000 kali, dan perbesaran yang mampu dijangkau
semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi . Ilmu yang
mempelajari objek-objek berukuran sangat kecil dengan menggunakan
mikroskop disebut Mikroskopi. Mikroskop ditemukan oleh Anthony
Van Leewenhoek, penemuan ini sangat membantu peneliti dan ilmuan
untuk mengamati objek mikroskopis

Gambar 2.1 Mikroskop

2.1.2 Fungsi Mikroskop

Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek


dengan ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang. Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi
utamanya, bedanya beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang
lebih detail, contohnya ada jenis mikroskop yang dibuat hanya untuk
mengamati satu jenis objek mikroskopis saja.
2.2 Jenis – jenis Mikroskop
1. Mikroskop Cahaya
Sesuai dengan namanya, Mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang
memanfaatkan cahaya sebagai sumber energi agar dapat memperbesar
bayangan objek. Mikroskop cahaya menggunakan lensa untuk
memusatkan cahaya pada objek yang akan diamati. Biasanya sekolah-
sekolah di Indonesia menggunakan Mikroskop cahaya untuk alat belajar.
Sumber cahaya yang dimanfaatkan bisa berasal dari cahaya matahari,
bisa juga berasal dari cahaya lampu. Biasanya mikroskop cahaya
memiliki tiga lensa objektif dengan masing-masing pembesaran lemah (4
atau 10 kali), sedang (40 kali), kuat (100kali), dan lensa okuler
pembesaran 10 kali. Jadi kebanyak mikroskop cahaya memiliki
pembesaran maksimum 1000 kali dari ukuran sebenarnya. Mikroskop
cahaya ada yang hanya memiliki satu lensa okuler (monokuler) adapula
yang memiliki dua lensa okuler (binokuler). Mikroskop yang memiliki
satu lensa okuler umumnya hanya mampu melihat panjang dan lebar
objek, sedangkan yang memiliki dua lensa okuler bisa melihat objek
secara 3 dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tinggi objek. Mikroskop
Binokuler juga dikenal dengan nama Mikroskop Stereo.Osilator
frekuensi rendah atau low frequency oscillator, adalah Osilator yang
mampu membangkitkan suatu frekuensi rendah di bawah 20 Hertz.
2. Mikroskop Elektron
Mikroskop Elektron adalah jenis mikroskop yang memanfaatkan elektron
sebagai sumber energi untuk memperbesar bayangan objek. Mikroskop
Elektron menggunakan magnet sebagai pengganti lensa, yang berguna
untuk memusatkan sumber energi ke objek yang akan diamati. Mikroskop
Elektron mampu memperbesar objek hingga satu juta kali ukuran objek
sebenarnya.

2.3 Bagian Mikroskop


1. Lensa Okuler,yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada
gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi
untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler
biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
2. Lensa Objektif,yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3
lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100
kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan
minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai
pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran
100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan
kadang bersentuhan.
3. Kondensor,yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan
memusatkannya ke objek.
4. Diafragma,yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
5. Cermin,yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan
cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara
memantulkan cahaya tersebut.
Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)
1. Revolver,yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif yang diinginkan.
2. Tabung Mikroskop,yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan
lensa objekti dan lensa okuler mikroskop.
3. Lengan Mikroskop,yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat
memegang mikroskop.
4. Meja Benda,yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan
objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang
menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.
5. Makrometer (pemutar kasar),yaitu bagian yang berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan
mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
6. Mikrometer (pemutar halus),yaitu bagian yang berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan
mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan. 
7. Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang
menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk
tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.
Gambar 2.3 Bagian Mikroskop

2.4 Pemeliharaan Mikroskop

1. Disimpan di tempat yang sejuk, kering, bebas debu, dan bebas dari uap
asam. Tempat penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop yang
dilengkapi dengan silica gel yang bersifat higroskopis sehingga
lingkungan sekitar mikroskop tidak lembab atau diletakkan dalam lemari
yang diberi lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur.
2. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat
dibersihkan dengan menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu
yang terselip di bagian mikroskop, dapat digunakan kuas kecil atau kuas
lensa kamera.
3. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan
dengan menggunakan tisu lensa yang diberi alkohol 70%. Hindari
membersihkan lensa dengan menggunakan sapu tangan atau lap kain.
4. Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan xilol atau
alkohol. Pada penggunaan xilol harus hati-hati, jangan sampai cairan xilol
menempel pada bagian mikroskop non optik karena akan merusak cat atau
merusak bahan plastik, dan juga hindari menggunakan larutan xilol pada
bagian lensa.
5. Sebelum menyimpan, bersihkan mikroskop selalu, terutama bersihkan
semua minyak imersi di permukaan lensa sehingga partikel yang halus
tidak menempel dan menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel
halus pada lensa dapat mengaburkan dan menyebabkan goresan sehingga
dapat menurunkan ketajaman lensa.
6. Meja mikroskop sebelum disimpan, diatur lagi dan lensa objektif
dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat penggerak ke posisi
semula, kondensor diturunkan kembali, lampu dikecilkan intensitasnya
lalu dimatikan (apabila mikroskop listrik).
Gambar 2.3 Short Wave Diathermy

2. ESU
Elektrosurgery Unit (ESU) adalah suatu alat bedah dengan memanfaatkan arus
listrik frekwensi tinggi.Prinsip yang paling mendasar dari suatu ESU adalah
mengalirkan arus listrik melalui suatu jaringan.Pada penggunaan
Elektrosurgery Unit,digunakan arus listrik yang besar dengan frekwensi tinggi
yang berguna untuk memaksimalkan efek panas (termal) dan meredam
terjadinya efek faradik dan efek ekrolitik, oleh karena itu dipergunakan
frekwensi diatas 300 KHz.Penggunaan arus listrik didalam pembedahan untuk
mengurangi pendarahan.Namun kerugiannya akan mengakibatkan terjadinya
luka bakar , dan memungkinkan sel-sel jaringan disekitarnya mati. Arus
frekwensi tinggi yang dihasilkan oleh rangkaian akan terjadi pada saat tombol
elektroda aktif atau foot switch ditekan, sehingga arus listrik frekwensi tinggi
mengalir dari elektroda aktif kejaringan tubuh dan tersalur menuju elektroda
netral.
Salah satu alat penunjang alat kesehatan adalah ESU (electro surgery unit),
yang digunakan pada saat tindakan pembedahan. Pada zaman dulu,
pembedahan dilakukan dengan cara biasa, yaitu dengan pisau bedah.
Pembedahan konvensional ini terkadang menyebabkan pasien banyak
mengeluarkan darah. Dengan menggunakan ESU, pendarahan yang terjadi
pada saat tindakan pembedahan dapat diminimalisir, karena pembuluh darah
yang tebuka disekitar luka dapat langsung menutup. Alat ini memiliki prinsip
kerja merusak jaringan tubuh tertentu  dengan memanaskan jaringan tersebut.
Panas didapat dengan cara pemusatan arus listrik frekuensi tinggi pada jaringan
tubuh tertentu dengan menggunakan elektroda sebagai medianya. Adapun
jangkauan frekuensi yang biasa dipakai berkisar antara 500 kHz sampai dengan
2,5 MHz.

Gambar 2.4 Elektrosurgery Unit

2.4 Perhitungan Rangkaian Osilator (Square and Trianguler Wave)


BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Resistor
2. Kapasitor
3. LED
4. Op-amp (LM741)
5. Multimeter
6. Breadboard
7. Catu daya
8. Osiloskop
9. Generator sinyal

3.2 Langkah Percobaan

Gambar 3.1 Skematik Rangkaian Osilator Gelombang Kotak

1. Kalibrasi osiloskop
2. Rangkailah rangkaian seperti pada diagram skematik dan pasang catu
daya. Seharusnyaterlihat gelombang kotak. Berapa frekuensi osilasinya ?
3. Lepas catu daya, ganti kapasitor menjadi 4700 pf. Apa yang dapat
diamati dari gelombang output ?
4. Ukur waktu dari sinyal output, untuk berpindah dari maksimum negatif
kemaksimum positif. Catat waktu dan ayunan puncak ke puncaknya.
Waktu = ………….μS
Tegangan = …………..V
5. Tentukan slewrate dimana
Slewrate = tegangan / waktu ( V/ μS)

Gambar 3.2 Skematik Rangkaian Osilator Gelombang Kotak Segitiga

1. Kalibrasi osiloskop
2. Rangkailah rangkaian seperti pada diagram skematik dan pasang catu
daya. Ukur tegangan puncak ke puncak dari gelombang kotak dan catat
hasilnya.
V kotak=……….Vpp
3. Sekarang ukur tegangan puncak kepuncak gelombang segitiga.
V segitiga=……..Vpp
4. Ukur frekuensi outputnya.
Frek Out=……….Hz
BAB 4
ANALISIS DAN KESIMPULAN

4.1 Analisa
Pada praktikum yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa pada
percobaan rangkaian osilator square wave ini dapat menghasilkan sinyal
kotak karena mengkonversi sinyal dari DC menjadi sinyal AC, sesuai dengan
rangkaiannya yakni penguat dan feedback dan melalui rangkaian ini dapat
dikatakan osilator merupakan pengganti dari generator function, lalu pada
osilator triaguler wave yakni dapat mengubah sinyal kotak dari hasil osilator
square wave menjadi sinyal segitiga, namun komponen R di rangkaian
osilator ini sangat berpengaruh contohnya pada rangkaian osilator trianguler
wave nilai R2 bila kurang dari 20k maka rangkaian tidak menghasilkan sinyal
segitiga lalu pada R1 bila lebih dari 10k maka rangkaian tidak berfungsi.
Kapasitor disini juga berfungsi sebagai pengatur amplitudo pada keluaran
sinyal osilator. Untuk meghitung frekuensi osilasi pada gelombang kotak

dapat menggunakan rumus . Sedangkan untuk Vout pada


gelombang kotak nilainya sama dengan Vsupply yang diberikan. Untuk Vout
pada gelombang segitiganya dapat menggunakan rumus VO= Vs x R1/R2.
.

4.2 Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa


Osilator (oscilator) adalah suatu rangkaian elektronika yang menghasilkan
sejumlah getaran atau sinyal listrik secara periodik dengan amplitudo yang
konstan. Rangkaian osilator merupakan pengganti generator function karena
rangkaian osilator dapat mengeluarkan sinyal AC seperti sinyal sinus, kotak,
maupun segitiga namun juga perlu diketahui bahwa komponen yang sangat
berpengaruh pada rangkaian ini adalah nilai dari Rfeedback maupun
Rgroundnya karena bila nilainya tidak sesuai maka rangkaian tidak akan
mengeluarkan sinyal AC.
DAFTAR PUSTAKA

[1.] Dhithya, Rama. 2012. “Osilator”.


http://ramdit.blogspot.co.id/2012/12/osilator-bagian-1.html
Diakses pada : 23 Mei 2018.

[2.] Kho, Dickson. 2014. ‘’Pengertian Osilator dan Prinsip Kerjanya’’.


https://teknikelektronika.com/pengertian-osilator-prinsip-kerja-oscillator/
Diakses pada : 23 Mei 2018

[3.] Noname. 2016. “Osilator”.


http://catatan-elektro.blogspot.co.id/pengertian-osilator.html
Diakses pada : 23 Mei 2018

[4.] Noname. 2014. “Pengertian Osilator dan Contohnya”.


http://www.sisilain.net/2014/09/pengertian-osilator-dan-contohnya.html
Diakses pada : 23 Mei 2018.

[5.] Raini, Mekaa. 2013. ‘’Short Wave Diathermy Pengertian dan Penjelasan’’
http://mekaaraini.blogspot.co.id/2013/11/short-wave-diathermy-pengertian-
dan.html
Diakses Pada : 23 Mei 2018

[6.] Soeprijanto, Djoko. 2015. ‘’Pengertian Elektro Surgery Unit’’


http://djokosoeprijanto.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-elektro-surgery-
unit-esu.html
Diakses pada : 23 Mei 2018
LAMPIRAN

1. FOTO PRAKTIKUM
2. LAPORAN SEMENTARA
FOTO PRAKTIKUM

Gambar Keterangan

Rangkaian square wave osilator.

Rangkaian triaguler wave osilator.

Ouput square wave osilator.


Ouput triaguler wave osilator

Simulasi pada proteus.

Anda mungkin juga menyukai