Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan anugrah-Nya laporan yang berjudul “ Ultasonografi (USG) ” dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan makalah ini untuk memenuhi tugas
matakuliah fisika radiasi.
Penulis menyadari begitu besar bantuan dari berbagai pihak dalam penyelesaian
makalah ini. Penulis menyadari karena keterbatasan kemampuan penulis di dalam
penulisan makalah maka masih banyak kesalahan dan jauh dari sempurna, oleh karena
itu bila ada kritik dan saran penulis akan terima sebagai kesempurnaan makalah.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Batasan Masalah.........................................................................................................2
1.4 Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................3
2.1 Ultrasonografi (USG)..................................................................................................3
2.1.1 Kelebihan dan Kekurangan...........................................................................4
2.2 Bagian – Bagian Alat USG dan Fungsinya..........................................................5
2.3 Prinsip Kerja USG..........................................................................................................6
2.4 Perkembangan USG...................................................................................................6
2.4.1 Sejarah USG....................................................................................................6
2.4.2 Jenis dan Tampilan Pemeriksaan USG....................................................7
2.5 SOP (Standar Operasional)........................................................................................10
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
seorang ibu hamil sekalipun, karena ultrasound menggunakan gelombang suara frekuensi
tinggi yang tidak dapat didengar manusia (Integra,2016).
2
BAB II
PEMBAHAHASAN
3
4
Pemeriksaan USG dilakukan oleh Dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan untuk
kasus kandungan dan kebidanan, namun untuk kasus – kasus di luar kandungan,
pemeriksaan dilakukan oleh Dokter Spesialis Radiologi.
s. USG cukup aman digunakan berkali-kali bahkan dalam jarak waktu yang sangat
pendek
t. Pemeriksaan khas USG untuk memeriksa saluran-saluran darah
u. Gelombang USG tidak melibatkan sinar- X dan radiasi-radiasi yang lain.
2. Kerugian USG
a. Pada pemeriksaan kandung empedu dalam keadaan terisi memerlukan puasa
sekurang-kurangnya 8 jam
b. USG tidak dapat memeriksa organ-organ yang kurang baik memantulkan
gelombang suara frekuensi tinggi, yaitu yang berisi rongga udara seperti paru-
paru dan usus.
d. Keyboard adalah tombol-tombol yang berisi huruf dan symbol yang digunakan
untuk mengisi identitas pasien.
e. Disk storage sebagai tempat penyimpanan data hasil pemeriksaan USG
f. Printer untuk mencetak hasil pemeriksaan USG.
Monitor Receive
Prinsip kerja dari USG ini sendiri menggunakan gelombang suara ultra dimana
memiliki frekuensi lebih tinggi yang berkisar antara 1 – 15 MHz (1–15 juta Hz).
Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan oleh medan listrik dan kristal
piezo-electric. Generator pulsa (oscilator) berfungsi sebagai penghasil gelombang
listrik, kemudian oleh transducer diubah menjadi gelombang suara yang diteruskan ke
medium. Apabila gelombang suara mengenai jaringan yang memiliki nilai akustik
impedansi, maka gelombang suara akan dipantulkan kembali sebagai echo. Di dalam
media (jaringan) akan terjadi atenuasi, gema (echo) yang lebih jauh maka intensitasnya
lebih lemah dibandingkan dari echo yg lebih superficial. Pantulan gema akan ditangkap
oleh transducer dan diteruskan ke amplifier untuk diperkuat. Gelombang ini kemudian
diteruskan ke tabung sinar katoda melalui receiver seterusnya ditampilkan sebagai
gambar di layar monitor.
dunia ke II, USG berhasil digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh. Hoery dan Bliss
pada tahun 1952, telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ misalnya
pada hepar dan ginjal.
USG 2 Dimensi ini mampu menampilkan gambar dua bidang yakni memanjang dan
juga melintang. USG ini menghasilkan gambar “datar” yang tidak terlalu jelas karena
terlihat hanya dari satu sisi dan biasanya sulit dipahami oleh pasien. USG 2D ini dapat
digunakan untuk melihat organ-organ internal, melihat gerakan bayi, mengukur panjang
dan berat janin, bahkan bisa untuk mendeteksi kelainan sebesar 80–90%. Dengan USG
2 Dimensi ini kita dapat mengamati gerakan janin akan tetapi harus mengetahui terlebih
dahulu bagaimana bentuk anatomi normal baru kemudian dapat menggambarkannya
pada citra 2 dimensi. Namun, jika dokter menemukan kecurigaan kelainan pada bayi,
biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan USG dengan dimensi yang
lebih tinggi. Gambar hasil USG ini hanya bisa di-print. Biaya untuk USG ini paling
murah dibanding dengan USG 3D dan 4D.
8
3. USG 3D
4. USG 4D
USG 4D ini biasa disebut juga sebagai SD live atau real time. USG ini paling canggih
karena dapat menghasilkan gambar tiga dimensi, lebih detail, akurat, dan tampak seperti
aslinya, sehingga seperti sebuah film. Pasien dapat melihat dengan jelas bentuk anggota
tubuh, gerakan janin, dan ekspresi wajahnya, seperti bentuk hidung bayi, gerakan
sedang mengisap jempol, atau menggerakan kaki . USG 4D ini dapat mendeteksi
kelainan pada janin dengan lebih jelas, seperti kelainan plasenta atau kehamilan ektopik.
Gambar yang dihasilkan dengan USG 4D dapat disimpan dalam format jpg dan video
serta dilihat di komputer. Biaya USG ini paling mahal dbanding dengan USG 2D dan
3D.
5. USG Doppler
Doppler Ultrasonografi (USG Doppler) saat ini sudah menjadi alat/ sarana
penunjang diagnostik pilihan untuk mendiagnosa aliran darah pada pembuluh darah.
Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat dan efektif, maka diperlukan
keterampilan khusus dalam pemeriksaan USG Doppler, karena ketepatan hasil
diagnostik sangat menentukan tindakan dan terapi selanjutnya yang harus dilakukan.
USG Doppler memeliki kelebihan yaitu :
a. Mampu mendeteksi aliran darah dan kecepatan aliran darah dengan efek
Doppler.
10
b. Mampu memberikan ruang informasi tentang ukuran, bentuk dan tingkat atau
besarnya aliran darah atau gejala kelainan darah yang terjadi pada pembuluh
darah (penyempitan/ stenosis, thrombus).
c. Mampu membedakan sifat tumor ganas atau jinak berdasarkan neo
vaskularisasi.
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali
pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian
kesejahteraan janin meliput :
a. Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
b. Tonus (gerak janin).
c. Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
d. Doppler arteri umbilikalis.
e. Reaktivitas denyut jantung janin.
1. Transduser Obstetrik
Transduser tipe linier/konveks yang dapat digunakan antara 3,5-5 MHz dengan
fokus 7-9cm.
2. USG Umum
Selain USG pelvis, meliputi abdomen bagian atas pada pasien dewasa dan
pelvis, maka transduser sektor/ konveks 3,5 Mhz, fokus 7-9 cm.
3. USG Pediatrik
a. Untuk anak-anak, Transduser 5Mhz fokus 5-7cm
b. Untuk scanning otak neonatik, transduser 7,5 Mhz
7. Untuk melakukan pemeriksaan pada pasien, oleskan gel pada pasien dan gunakan
probe yang telah dipilih.
8. Jika ingin melakukan pengamatan 2Dimensi pilih tombol 2D, begitu pula dengan
3 Dimensi, tekan tombol 3D.
12
9. Pada awal pemeriksaan setting ‘depth’ dan ‘zoom’, dengan menggunakan tombol
‘depth & zoom’.
10. Untuk mengatur TGC (Time Gain Compensation) geser knob-knob ke kanan atau
kekiri, knob paling atas untuk titik yang teratas (kurang dalam) semakin ke
bawah, semakin dalam.
11. Jika sudah mendapatkan visualisasi hasil USG yang diinginkan kita dapat
menekan tombol Freeze. Gunakan tombol Store jika ingin menimpan gambar.
12. Pada hasil Scan yang sudah di freeze, kita dapat memberi label pada hasil scan
dengan cara menekan tombol penamaan (ABC button), lalu beri penamaan dengan
keyboard.
13
13. Jika ingin melakukan pengukuran pada objek yang di scan, gunakan tombol
‘Measure’, gunakan Track Ball & tombol ‘Set’ untuk menentukan mark
(titik/tanda) agar dapat dilakukan pengukuran, panjang atau lebar objek.
15
DAFTAR PUSTAKA
16