Anda di halaman 1dari 10

Mesin Bor Vertikal

A.DEFINISI MESIN BOR


Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang
arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan
pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang
berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong berputar
yang disebut BOR.
Mesin bor merupakan mesin yang digunakan untuk membuat lubang pada benda padat. Proses
pembuatan lubang tersebut menggunakan tool yang berputar. Prosesnya dikenal dengan istilah
pengeboran, sedangkan tool yang digunakan dikenal dengan istilah drill.

Cara Kerja Mesin Pengebor


Prinsip kerja mesin bor menggunakan sistem pneumatik untuk proses pengeboran.
Mesin bor ini terdiri atas dua langkah proses kerja yaitu dua silinder bersamaan
menekan benda kerja dan silinder utama yang berada di dalam mesin mendorang
meja untuk proses pengeboran. Dimana komponen-komponen sistem pneumatik pada
mesin bor ini adalah silider utama, katup 5/2,regulator, one way flow control valve.

Mesin pengebor biasa disebut juga dengan mesin drilling. Mesin pengebor atau
mesin drilling tersebut memiliki cara kerja sebagai berikut:

1. Membuat alur atau bagian yang akan dipotong pada benda kerja.
2. Meletakkan benda kerja pada meja kerja.
3. Mengunci benda kerja dengan menggunakan ragum (penjepit).
4. Memasang penggurdi pada spindel penggurdi.
5. Mengarahkan mata penggurdi pada benda kerja yang akan dipotong.
6. Menekan mesin penggurdi sehingga mata bor akan berputar dan
menyebabkan benda kerja berlubang pada bagian yang diinginkan.Proses memperluas
sebuah lubang B.BAGIAN – BAGIAN UTAMA MESIN BOR

1.Base (Dudukan )
Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak
paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus
kuat karena akan mempengaruhi keakuratan pengeboran akibat dari getaran
yang terjadi.
2.Column (Tiang)
Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang
digunakan untuk proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang mempunyai
alur atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja.
3.Table (Meja)
Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja
kerja dapat disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi ketinggian
pekerjaan yang berbeda atau bisa berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu
poros pada ujung yang melekat pada tiang (column). Untuk meja yang berbentuk
lingkaran bisa diputar 3600 dengan poros ditengah-tengah meja. Kesemuanya itu
dilengkapi pengunci (table clamp) untuk menjaga agar posisi meja sesuai dengan
yang dibutuhkan. Untuk menjepit benda kerja agar diam menggunakan ragum
yang diletakkan di atas meja.
4.Drill (Mata Bor)
Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang paling
sering digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran
serpih (geram) yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut
sayat yang menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa mengubah
diameter bor. Bidang–bidang potong bor spiral tidak radial tetapi digeser
sehingga membentuk garis-garis singgung pada lingkaran kecil yang merupakan
hati bor.
5.Spindle
Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang / mencekam
mata bor.
6.Spindle head
Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan
sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses
pemakananya.
7.Drill Feed Handle
Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda
kerja ( memakankan)
8.Kelistrikan
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya mulai
dari kabel power dan kabel penghubung , fuse / sekring, lampu indicator, saklar
on / off dan saklar pengatur kecepatan.

C.PENGERJAAN PENGEBORAN
Jenis cutting tool (mata bor) yang digunakan dalam proses pengeboran antara
lain:
1.Drilling
Proses yang digunakan untuk membuat suatu lubang pada benda kerja yang
solid.
2.Step drill
Proses yang digunakan untuk pembuatan lubang dengan diameter bertingkat.
3.Reaming
Reaming adalah cara akurat pengepasan dan finishing lubang yang sudah ada
sebelumnya.
4.Boring
Proses memperluas sebuah lubang yang sudah ada dengan satu titik pahat.
Boring lebih disukai karena kita dapat memperbaiki ukuran lubang, atau
keselarasan dan dapat menghasilkan lubang yang halus..
5.Counter Bore
Operasi ini menggunakan pilot untuk membimbing tindakan pemotongan.
Digunakan untuk proses pembesaran ujung lubang yang telah dibuat dengan
kedalaman tertentu, untuk mengakomodasi kepala baut
6.Countersink (bor benam)
Khusus pembesaran miring berbentuk kerucut pada akhir lubang untuk
mengakomodasi sekrup versink. Kerucut sudut 60 °, 82 °, 90 °, 100 °, 110 °, 120 °
7.Tapping
Tapping adalah proses dimana membentuk ulir dalam. Hal ini dilakukan baik oleh
tangan atau oleh mesin.
Untuk Mekanisme Proses pengerjaan pengeboran adalah sebagai berikut ;
1.Pemasangan Benda Kerja
a.Jika menggunakan ragum, untuk benda kerja rata dan mendatar dengan ukuran
benda tebalnya lebih pendek dari ukuran tinggi mulut ragum, dibagian bawah
benda kerja ditahan denagan bantalan yang rata dan sejajar (paralel). Agar
ragum tidak turut bergerak, ragum diikat denagan menggunakan mur baut pada
meja bor.
b.Jika tidak menggunakan ragum, benda kerja diikat pada meja bor dengan
menggunakan dua buah mur baut, dua buah penjepit bentuk U dengan dua balok
penahan yang sesuai.
c.Untuk mengebor logam batang berbentuk bulat, benda kerja diletakan pada
sebuah balok V dan dijepit dengan batang pengikat khusus, kemudian ditahan
dengan menggunakan balok yang sesuai dan diikat oleh mur baut pada meja
mesin bor.
d.Untuk benda kerja yang akan dibor tembus, benda kerja dijepit dengan
menggunakan batang, penjepit khusus, balok penahan yang sesuai tingginya dan
diikat dengan mur baut pengikat agar tidak merusak ragum.
2.Pemasangan Mata Bor pada chuck
a.Bor dengan tangkai lurus (taper) langsung dimasukan pada lubang sumbu
mesin bor, tidak boleh menggunakn pemegang bor. Dengan demikian, lubang alur
menerima ujung taper dan lubang taper diimbangi oleh selubang yang
distandarisasi (dinormalisasikan). Ujung taper tidak digunakan untuk memegang
tapi untuk mempermudah dilepas dari selumbung dengan menggunakan soket.
Sebelum melepas bor, sepotong kayu harus diletakan dibawahnya, sehingga
mata bor tidak akan rusak pada saat jatuh.
b.Bor dengan tangkai selinder diguanakan “ Pemegang bor berkonsentrasi
sendiri” dengan dua atau tiga rahang. Bor harus dimasukan sedalam mungkin
sehinggan tidak selip pada saat berputar. Permukaan bagiaan dalam pemegang
berhubungan dengan tangakai mata bor, sehingga menghasilkan putaran bor.
c.Bor dengan kepala bulat lurus diperguanakan pemegang/ penjepit bor otomatis
(universal), dimana bila diputar kuncinya, maka mulutnya akan membuka atau
menjepit dengan sendirinya (otomatis).
d.Bor dengan kepala tirus dipergunakan taper atau sarung pangurang yang
dibuat sesuai dengan tingkatan dan kebutuhan, sehingga terdapat bermacam-
macam ukuran.
e.Mata bor yang baik asahan mata potongnya akan mengebor dengan baik dan
akan menghasilkan tatal yang sama tebal dengan yang keluar melalui kedua
belah alur spiral bor. Untuk bahan memerlukan pendinginan, dipergunakan cerek
khusus tempat bahan pendingin.
3.Atur posisi benda kerja dengan menggerakkan meja, untuk arah vertical cukup
memutar handle, untuk gerak putar mejanya cukup membuka pengunci di bawah
meja dan di sesuaikan, setelah itu jangan lupa mengunci semua pengunci.
4.Tancapkan steker mesin ke stop kontak sumber listrik, kemudian tekan
sakelar on (pada saat ini spindle sudah berputar). Atur kecepatan yang sesuai
dengan benda kerja.
5.Untuk pemakanan ke benda kerja, putar Drill feed Handle sehingga mata bor
turun dan memakan benda kerja.
6.Gunakan cairan pendingin bila perlu
7.Setelah selesai, tekan sakelar off untuk mematikan mesin
8.Untuk Mesin bor tangan / pistol sakelar khusus untuk pilhan putaran ke kanan
dan ke kiri.
E.PERAWATAN MESIN
Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan
perawatan yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan
untuk mesin bor. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan :
1.Pelumasan secara rutin untuk menghilangkan panas dan gesekan.
2.Mesin harus dibersihkan setelah digunakan
3.Chips harus dibersihkan menggunakan kuas.
4.T-slots, grooves, spindles sleeves, belts, and pulley harus dibersihkan.
5.Mesin diolesi dengan cairan anti karat untuk mencegah dari berkarat
6.Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil) sebelum memulai operasi.
7.Jangan menempatkan alat-alat lain di meja pemboran
8.Hindari pakaian longgar
Cara Kerja Mesin Pengebor

Prinsip kerja mesin bor menggunakan sistem pneumatik untuk proses pengeboran.
Mesin bor ini terdiri atas dua langkah proses kerja yaitu dua silinder bersamaan
menekan benda kerja dan silinder utama yang berada di dalam mesin mendorang
meja untuk proses pengeboran. Dimana komponen-komponen sistem pneumatik pada
mesin bor ini adalah silider utama, katup 5/2,regulator, one way flow control valve.

Macam-Macam Pahat Bor

Pahat bor disebut juga mata bor yang biasa digunakan untuk kerja bor kasar dan
pembubutan muka permukaan dalam. Pahat bor ini dapat dikelompokkan menjadi:
1. Mata bor spiral standar (normal), Sering digunakan.
2. Mata bor spiral pelan, Digunakan untuk kuningan, perunggu, dan plastik.
3. Mata bor spiral cepat, Digunakan untuk tembaga, alumunium, dan logam-logam
lunak.

D. Pengerjaan Pengeboran
Jenis cutting tool (mata bor) yang digunakan dalam proses pengeboran antara lain:
1.Drilling
Proses yang digunakan untuk membuat suatu lubang pada benda kerja yang solid.
2.Step drill
Proses yang digunakan untuk pembuatan lubang dengan diameter bertingkat.
3.Reaming
Reaming adalah cara akurat pengepasan dan finishing lubang yang sudah ada sebelumnya.
4.Boring
Proses memperluas sebuah lubang yang sudah ada dengan satu titik pahat. Boring lebih disukai
karena kita dapat memperbaiki ukuran lubang, atau keselarasan dan dapat menghasilkan lubang
yang halus..
5.Counter Bore
Operasi ini menggunakan pilot untuk membimbing tindakan pemotongan. Digunakan untuk
proses pembesaran ujung lubang yang telah dibuat dengan kedalaman tertentu, untuk
mengakomodasi kepala baut.

6.Countersink (bor benam)
Khusus pembesaran miring berbentuk kerucut pada akhir lubang untuk mengakomodasi sekrup
versink. Kerucut sudut 60 °, 82 °, 90 °, 100 °, 110 °, 120 °
7.Tapping
Tapping adalah proses dimana membentuk ulir dalam. Hal ini dilakukan baik oleh tangan atau
oleh mesin.
Untuk Mekanisme Proses pengerjaan pengeboran adalah sebagai berikut ;
1.Pemasangan Benda Kerja
a)Jika menggunakan ragum, untuk benda kerja rata dan mendatar dengan ukuran benda tebalnya
lebih pendek dari ukuran tinggi mulut ragum, dibagian bawah benda kerja ditahan denagan
bantalan yang rata dan sejajar (paralel). Agar ragum tidak turut bergerak, ragum diikat denagan
menggunakan mur baut pada meja bor.
b)Jika tidak menggunakan ragum, benda kerja diikat pada meja bor dengan menggunakan dua
buah mur baut, dua buah penjepit bentuk U dengan dua balok penahan yang sesuai.
c)Untuk mengebor logam batang berbentuk bulat, benda kerja diletakan pada sebuah balok V
dan dijepit dengan batang pengikat khusus, kemudian ditahan dengan menggunakan balok yang
sesuai dan diikat oleh mur baut pada meja mesin bor.
d)Untuk benda kerja yang akan dibor tembus, benda kerja dijepit dengan menggunakan batang,
penjepit khusus, balok penahan yang sesuai tingginya dan diikat dengan mur baut pengikat agar
tidak merusak ragum.
2.Pemasangan Mata Bor pada chuck
a)Bor dengan tangkai lurus (taper) langsung dimasukan pada lubang sumbu mesin bor, tidak
boleh menggunakn pemegang bor. Dengan demikian, lubang alur menerima ujung taper dan
lubang taper diimbangi oleh selubang yang distandarisasi (dinormalisasikan). Ujung taper tidak
digunakan untuk memegang tapi untuk mempermudah dilepas dari selumbung dengan
menggunakan soket. Sebelum melepas bor, sepotong kayu harus diletakan dibawahnya, sehingga
mata bor tidak akan rusak pada saat jatuh.
b)Bor dengan tangkai selinder diguanakan “ Pemegang bor berkonsentrasi sendiri” dengan dua
atau tiga rahang. Bor harus dimasukan sedalam mungkin sehinggan tidak selip pada saat
berputar. Permukaan bagiaan dalam pemegang berhubungan dengan tangakai mata bor, sehingga
menghasilkan putaran bor.
c)Bor dengan kepala bulat lurus diperguanakan pemegang/ penjepit bor otomatis (universal),
dimana bila diputar kuncinya, maka mulutnya akan membuka atau menjepit dengan sendirinya
(otomatis).
d)Bor dengan kepala tirus dipergunakan taper atau sarung pangurang yang dibuat sesuai dengan
tingkatan dan kebutuhan, sehingga terdapat bermacam-macam ukuran.
e)Mata bor yang baik asahan mata potongnya akan mengebor dengan baik dan akan
menghasilkan tatal yang sama tebal dengan yang keluar melalui kedua belah alur spiral bor.
Untuk bahan memerlukan pendinginan, dipergunakan cerek khusus tempat bahan pendingin.
3.Atur posisi benda kerja dengan menggerakkan meja, untuk arah vertical cukup memutar
handle, untuk gerak putar mejanya cukup membuka pengunci di bawah meja dan di sesuaikan,
setelah itu jangan lupa mengunci semua pengunci.
4.Tancapkan steker mesin ke stop kontak sumber listrik, kemudian tekan sakelar on (pada saat
ini spindle sudah berputar). Atur kecepatan yang sesuai dengan benda kerja.
5.Untuk pemakanan ke benda kerja, putar Drill feed Handle sehingga mata bor turun dan
memakan benda kerja.
6.Gunakan cairan pendingin bila perlu
7.Setelah selesai, tekan sakelar off untuk mematikan mesin
8.Untuk Mesin bor tangan / pistol sakelar khusus untuk pilhan putaran ke kanan dan ke kiri.
E. Perawatan Mesin
Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan perawatan yang intensif
pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan untuk mesin bor. Adapun hal-hal yang
harus diperhatikan :
1.Pelumasan secara rutin untuk menghilangkan panas dan gesekan.
2.Mesin harus dibersihkan setelah digunakan
3.Chips harus dibersihkan menggunakan kuas.
4.T-slots, grooves, spindles sleeves, belts, and pulley harus dibersihkan.
5.Mesin diolesi dengan cairan anti karat untuk mencegah dari berkarat
6.Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil) sebelum memulai operasi.
7.Jangan menempatkan alat-alat lain di meja pemboran
8.Hindari pakaian longgar
9.Perlindungan khusus untuk mata
F. Pemegang dan Penjepit Benda Kerja
1. Ragum Tangan
Ragum tangan dapat dibuka dan dikunci dengan kekuatan tangan. Benda kerja yang dapat dijepit
oleh ragum tangan harus berukuran kecil dan terbatas sampai pada diameter ± 6 mm.
2. Ragum Mesin
Benda kerja yang besar tidak dapat dipegang oleh tangan karena gaya pemotongannya semakin
besar, maka digunakan ragum mesin.
3. Meja Mesin
Penjepitan benda kerja pada meja mesin umumnya dilakukan apabila benda kerja tidak mungkin
di jepit oleh ragum. Teknik penjepitan benda kerja menggunakan baut  pengunci T yang mana
baut ini dimasukkan ke dalam alur meja mesin bor.
4. Tangan
Pemegangan benda kerja dengan tangan dapat dilakukan untuk benda kerja yang kecil dan
panjang serta lobang yang dibuat tidak dalam dan berdiameter kecil.
G. Prinsip Pengeboran
Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan, maka mesin bor dapat berfungsi untuk membuat lobang
silindris dan bertingkat, membesarkan lobang, memcemper lobang dan mengetap.
Pekerjaan yang banyak menuntut ketelitian yang tinggi pada pengeboran adalah pada saat
menempatkan mata bor pada posisi yang tepat di titik senter.
H. Kecepatan Potong Pengeboran
Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan putaran mesin per
menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa kecepatan potong adalah panjangnya bram
yang terpotong per satuan waktu.
Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu dan berbeda-beda. Dalam
pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan kecepatan potong logam. Bila kecepatan
potongnya tidak tepat, mata bor cepat panas dan akibatnya mata bor cepat tumpul atau bisa
patah.
Kecepatan potong ditentukan oleh:
-         Jenis bahan yang akan dibor -       Efesiensi pendinginan
-         Jenis bahan mata bor -       Cara/teknik pengeboran
-         Kualitas lobang yang diinginkan -       Kapasitas mesin bor
BAHAN KECEPATAN POTONG  (m/menit)
Alumunium Campuran 60 – 100
Kuningan Campuran 30 – 100
Perunggu Tegangan Tinggi 25 – 30
Besi Tuang Lunak 30 – 50
Besi Tuang Menengah 25 – 30
Besi Tuang Keras 10 – 20
Tembaga 20 – 30
Baja Karbon Rendah 30 – 50
Baja Karbon Sedang 20 – 30
Baja Karbon Tinggi 15 – 20
Baja Perkakas 10 – 30
Baja Campuran 15 – 25
Untuk mendapatkan putara mesin bor per menit ditentukan berdasarkan keliling mata bor dalam
satuan panjang . Kemudian kecepatan potong dalam meter per menit dirubah menjadi milimeter
per menit dengan perkalian 1000. akhirnya akan diperoleh kecepatan potong pengeboran dalam
harga milimeter per menit.
Dalam satu putaran penuh, bibir mata bor (Pe) akan menjalani jarak sepanjang garis lingkaran
(U). Oleh karena itu, maka
Dimana:
U       = Keliling bibir mata potong bor
D       = Diameter mata bor
p        = 3.14
Jarak keliling pemotongan mata bor tergantung pada diameter mata bor.
Waktu pemotongan juga menentukan kecepatan pemotongan. Oleh karena itu jarak yang
ditempuh oleh bibir pemotong mata bor harus sesuai dengan kecepatan putar mata bor.
Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling bibir pemotongan mata bor (U) selama n putaran
per menit dapat dihitung dengan rumus:
U = p x d x n
Dimana:
U       = keliling bibir potong mata bor
D       = Diameter mata bor
N       = putaran mata bor per menit
Biasanya kecepatan potong dilambangkan dengan huruf V dalam satuan meter per menit. Jarak
keliling yang ditempuh mata bor adalah sama dengan jarak atau panjangnya bram yang terpotong
dalam satuan panjang per satuan waktu.
Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling yang ditempuh mata potong bor (U) sama dengan
panjangnya bram terpotong dalam satuan meter per menit. Berarti kecepatan potong sama
dengan jarak keliling pemotongan mata bor. Maka:
V = U jadi, V= p x d x n (m/menit)
I. Pemakanan Pengeboran
Pemakanan adalah jarak perpindahan mata potong bor ke dalam lobang/benda kerja dalam satu
kali putaran mata bor. Besarnya pemakanan dalam pengeboran dipilih berdasarkan jarak
pergeseran mata bor dalam satu putaran, sesuai dengan yang diinginkan.
Pemakanan juga tergantung pada bahan yang akan dibor, kualitas lobang yang dibuat, kekuatan
mesin yang ditentukan berdasarkan diameter mata bor.
Diameter Mata Bor Besarnya Pemakanan Dalam Satu Kali Putaran
(mm) (mm)
-3 0.025 – 0.050
3–6 0.050 – 0.100
6 – 12 0.100 – 0.175
12 – 25 0.175 – 0.375
25 – dan seterusnya 0.375 – 0.675
J. Keselamatan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta
tiba-tiba dan dapat menimbulkan baik harta maupun jiwa manusia. Kecelakaan kerja adalah
kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat
kerja. Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah
maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan
masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususunya.
1.Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah :
a) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
b) Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan
c) Mencegah/mengurangi kematian
d) Mencegah/mengurangi cacat tetap
e) Mengamankan material, kontruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesin-
mesin, instalasi dan lain sebagainya
f) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin produktifnya.
g) Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber-sumber produksi lainnya
h) Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, aman dan nyaman sehingga dapat menimbulkan
kegembiraan semangat kerja
i) Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri serta pembangunan
Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja di tujukan bagi :
1)      Manusia (pekerja dan masyarakat)
2)      Benda (alat, mesin, bangunan dll)
3)      Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuh-tumbuhan)

KESELAMATAN KERJA DI PERBENGKELAN OTOMOTIF


a) Kenakan celana tanpa kantong yang tidak tertutup karena kantong celana dapat kemasukan 
bunga api zat-zat yang merugikan.
b) Kenakan sepatu yang sesuai dan rawat baik-baik (dalam kondisi baik). Sepatu usahakan bersol
atau bersol baja yang di tengahnya dapat melindungi dari luka akibat benda tajam dan paku yang
menonjol. Perlindungan utama terhadap benda, sepatu bersol baja di tengahnya dapat melindungi
dari kejatuhan benda-benda berat.
c) Jaga rambut panjang dengan topi atau penutup kepala yang rapat seperti disarankan dalam
peraturan. Apabila rambut anda panjang dapat dengan mudah tersangkut mesin, misalnya mesin
bor, beberapa orang terluka karena itu.
d) Jangan memakai cincin atau jam karena sangat berbahaya hingga anda dapat kehilangan jari-
jari.
e) Gunakan perlengkapan perlindungan pribadi yang sesuai dengan pekerjaan. Beberapa
peralatan perlindungan yang tersedia harus dikenakan secara benar pada semua situasi kerja.
Sehingga dapat menyelamatkan diri dari kemungkinan terluka.
f) Kenakan kacamat penyelamat ketika menggunakan gerinda atau mesin bubut dan beberapa
tugas lainnya agar debu atau material tidak dapat masuk ke mata.
g) Hindari berbaring pada lantai beton atau lantai sejenis ketika bekerja di bawah kendaraan.
Gunakan selalu kain krep atau bahan penutup untuk berbaring karena berhubungan dengan lantai
dingin dapat merusak kesehatan, terutama dalam waktu yang lama.
Jenis cutting tool (mata bor) yang digunakan dalam proses pengeboran
antara lain:

1. Drilling,  proses yang digunakan untuk membuat suatu lubang pada benda
kerja yang solid.
2. Step drill, proses yang digunakan untuk pembuatan lubang dengan
diameter bertingkat.
3. Reaming, cara akurat pengepasan dan finishing lubang yang sudah ada
sebelumnya.
4. Boring, proses memperluas sebuah lubang yang sudah ada dengan satu
titik pahat. Boring lebih disukai karena kita dapat memperbaiki ukuran lubang,
atau keselarasan dan dapat menghasilkan lubang yang halus.
5. Counter Bore, operasi ini menggunakan pilot untuk membimbing tindakan
pemotongan. Digunakan untuk proses pembesaran ujung lubang yang telah
dibuat dengan kedalaman tertentu, untuk mengakomodasi kepala baut
6. Countersink (bor benam), khusus pembesaran miring berbentuk kerucut
pada akhir lubang untuk mengakomodasi sekrup versink. Kerucut sudut 60 °, 82
°, 90 °, 100 °, 110 °, 120 °
7. Tapping, Tapping adalah proses dimana membentuk ulir dalam. Hal ini
dilakukan baik oleh tangan atau oleh mesin.

Perawatan Mesin

Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan perawatan


yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan untuk mesin
bor. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan :

1. Pelumasan secara rutin untuk menghilangkan panas dan gesekan.


2. Mesin harus dibersihkan setelah digunakan
3. Chips harus dibersihkan menggunakan kuas.
4. T-slots, grooves, spindles sleeves, belts, and pulley harus dibersihkan.
5. Mesin diolesi dengan cairan anti karat untuk mencegah dari berkarat
6. Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil) sebelum memulai operasi.

Anda mungkin juga menyukai