Anda di halaman 1dari 6

Struktur Sifat Pengolahan

Dalam menentukan pilihan, perancang harus memperhatikan sifat-sifat seperti:


kekuatan,konduktivitas (listrik), daya hantar panas,berat jenis dan sebagainya. Selanjutnya
seseorang harus memperhatikan sifat bahan selama proses pembentukannya dan perilaku dan
penggunaannya, demikian pula masalah biaya dan pengadaan. Merupakan suatu kewajiban yang
berat bagi seorang ahli tehnik atau ilmuwan untun menguasai pengetahuan menyeluruh
mengenai beribu-ribu jenis bahan yang terdapat dalam pasaran. Demikian pula sangat sulit untuk
mengikuti setipa perkembangan baru. Akan tetapi kita perlu untuk menguasai dasar-dasar ilmu
pengetahuan yang menentukan sifat-sifat bahan yang dimaksud. Prinsip utama ialah bahwa
setiap sifat bahan berkaitan erat sekali dengan struktur intern bahan itu sendiri.
Struktur intern bahan mencakup atom-atom dan susunannya didalam suatu Kristal,
molekul atau struktur mikro. Bahan perlu diproses untuk mengetahui persyaratan yang telah
ditetapkan dalam desain produk. Proses pembentukan yang paling sederhana adalah merupakan
bentuk melalui pemotongan dengan mesin atau penempaan. Dengan sendirinya sifat-sifat sangat
menentukan proses pembentukannya. Bahan yang sangat keras akan merusak mata pahat
pemotong dan bahan lunak seperti timbal akan sulit digergaji.
Pada umumnya proses meliputi beberapa proses lainnya disamping pengubahan bentuk
melalui pemotongan dengan mesin atau deformasi plastik. Seringpula terjadi bahwa proses
pembentukan merubah sifat bahan. Contoh sebagai akibat proses pembentukan kawat melalui
penarikan, kawat akan bertambah kuat dan keras. Pengerasan ini kurang bermanfaat bagi kawat
tembaga yang akan digunakan sebagai penghantar listrik, sebaliknya kita dapat memanfaatkan
penguatan yang terjadi selama proses penarikan kawat untuk baja yang digunakan dalam ban
radial. Bermanfaat atau tidak, sifat selalu berubah bila terjadi perubahan struktur dalam bahan
selama proses pembentukan. Struktur dalam bahan berubah bila terjadi deformasi; oleh karenaitu
terjadilah perubahan sifat-sifat.
Proses termal juga berpengaruh atas struktur dalam bahan. Proses termal ini meliputi
proses pelunakan (anneal), pencelupan dari suhu tinggi (quench), dan sejumlah laku panas
lainnya. Tujuan kita memahami perubahan struktur yang terjadi, agar kita sebagai ahli tehnik
dapat menggariskan langkah proses yang sesuai.

Bahan yang telah terbentuk akan memiliki seperangkat sifat-sifat kekuatan, kekerasan,
daya hantar listrik, berat jenis, warna dan sebagainya yang memang dipilih sehingga memenuhi
persyaratan desain. Produk ini akan tetap memiliki sifat-sifat tersebut, asalkan tidak ada
perubahan pada struktur dalam bahan. Akan tetapi bila produk mengalami perubahan struktur
akibat penggunaannya, kita akan melihat bahwa sifat dan perilakunya akan berubah pula. Ahli
tehnik harus memperhatikan pula pengaruh pemakaiaan produk atas struktur intern disamping
persyaratan lainnya dan mengkaitkannya dengan sifat-sifat bahan.

2.3

Sifat-Sifat Mekanik
Deformasi (perubahan bentuk) terjadi bila benda mengalami gaya. Regangan (strain)

adalah besar deformasi persatuan panjang dan tegangan (stress) adalah gaya persatuan luas.
Selama deformasi, bahan menyerap energy sebagai akibat adanya gaya yang bekerja sepanjang
jarak deformasi. Kekuatan adalah ukuran besar gaya yang diperlukan untuk mematahkan atau
merusak suatu bahan. Keuletan (ductility) dikaitkan dengan besar regangan permanen sebelum
perpatahan, sedangakan ketangguhan (toughness) dikaitkan dengan jumlah energy yang diserap
bahan sampai terjadi perpatahan. Seorang teknisi menetapkan persyaratan yang harus dipenuhi
dalam sifat-sifat mekanik suatu bahan, misalnya untuk pipa baja, umumnya harus memiliki
kekuatan yang tinggi, dan juga keuletannya harus tinggi untuk meningkatkan ketangguhan.
Tetapi karena kekuatan dan keuletan umumnya tidak sejalan, ahli teknik kadang kala
memadukan keduanya untuk memenuhi persyaratan.
Keuletan atau besar regangan plastic sampai perpatahan dapat dinyatakan dalam
persentasi perpanjangan, sebagaimana halnya regangan, besaran ini tidak berdimensi. Bahan
yang ulet biasanya mempunyai penyusutan penampang yang besar sebelum patah. Perpanjangan
merupakan ukuran regangan plastic sedangkan penyusutan penampang merupakan ukuran, susut
plastic. Suatu bahan yang sangat ulet akan memiliki nilai yang tinggi untuk kedua besaran tadi
dan untuk bahan yang tidak ulet nilainya mendekati nol. Bahan tidak ulet tidak mempunyai
deformasi plastic contohnya besi cor; bhan ulet dengan titik luluh contohnya baja karbon rendah;
bahan ulet tanpa titik luluh yang jelas contohnya alumunium.

Ketahanan suatu bahan terhadap deformasi plastic disebut kekuatan luluh, nilai besaran
ini adalah besar gaya pada saat luluh dibagi luas penampang. Pada baja lunak, terdapat titik luluh
yang jelas. Pada bahan lainnya tanpa batas proposional yang jelas, kekuatan luluh didefinisikan
sebagai tegangan yang diperlukan untuk menghasilkan regangan plastic sebesar 0,2 % (atau nilai
lain sesuai spesifikasi perancang).
Selain kekuatan luluh, terdapat juga kekuatan tarik. Suatu bahan ditetapkan dengan
membagi gaya maksimum dengan luas penampang mula-mula. Dimensinya sama dengan
tegangan. Perlu diketahui bahwa kekuatan tarik ditetapkan berdasarkan luas penampang mulamula, sedangkan sesungguhnya pada bahan ulet, luas penampang mengecil pada waktu beban
maksimum telah dilampaui. Kekerasan didefinisikan sebagai ketahanan bahan terhadap penetrasi
pada permukaannya.
Ketangguhan ini adalah suatu ukuran energy yang diperlukan untuk mematahkan bahan.
Energy yang merupakan hasil kali gaya dan jarak, dinyatakan dalam joule. Suatu bahan ulet
dengan kekuatan yang sama dengan bahan rapuh ( tidak ulet ) akan memerlukan energi
perpatahan yang lebih besar dan mempunyai sifat tangguh yang lebih baik. Cara standar Charpy
atau Izod merupakan dua cara untuk menentukan ketangguhan. Perbedaan terletak pada bentuk
benda uji dan cara pemberian energi. Karena ketangguhan tergantung pada geometri konsentrasi
energy, kita harus merinci prosedur penyajian yang digunakan.

2.4

Karakteristik Termal

2.4.1

Kapasitas kalor
Perlu dibedakan antara suhu dan kandungan kalor suatu bahan. Suhu atau

temperatur adalah level aktivitas termal sedangkan kandungan kalor adalah energy
termal. Keduanya berkaitan dengan kapasitas kalor. Bila tidak ada perubahan isi maka
kapasitas kalor sama dengan kandungan kalor per 0C. Dalam tabel teknik seringkali
tercatat panas jenis sebagai pengganti kapasitas kalor. Panas jenis suatu bahan adalah
perbandingan antara kapasitas kalor dari bahan tersebut dengan kapasitas kalor air. Nilai
panas transformasi untuk berbagai bahan perlu diketahui. Yang banyak digunakan adalah
panas peleburan (heat of fusion) dan panas penguapan (heat of vaporization) yaitu kalor

yang diperlukan untuk mencairkan atau menguapkan suatu bahan. Keduanya melibatkan
perubahan struktur atom atau molekul. Akan kita pelajari kelak bahwa dalam keadaan
padat pun dapat terjadi perubahan struktur, dan ternyata bahwa perubahan-perubahan ini
mengakibatkan adanya perubahan dalam kapasitas panas atau energy termal bahan.
2.4.2

Muai Panas
Muai panas (thermal expansion) adalah pemuaian yang lazim dialami oleh bahan

yang dipindahkan ditimbulkan oleh peningkatan getaran termal atom-atom. Pendekatan


pertama menghasilkan hubungan pertambahan panjang, L/L yang sebanding sengan
naiknya suhu T :
L/L = xLT
Ternyata; bahwa umumnya L koefisien muai linier naik sedikit dengan naiknya suhu.
2.4.3

Daya Hantar Panas


Daya hantar panas (Thermal conductivity). alih panas melalui bahan padat

biasanya terjadi oleh konduksi. Koefisien daya hantar panas k adalah konstanta yang
menghubungkan aliran panas (heat flux) Q dengan gradien suhu, T/x
Q=k
Koefisien daya hantar panas juga tergantung pada suhu, akan tetapi berlainan
dengan koefisien koefisien muai panas, koefisien ini berkurang nilainya dengan naiknya
suhu. Perubahan susunan atom yang mengiringi pencairan dan pengaturan kembali atomatom yang terjadi oleh karena perubahan suhu akan menghasilkan diskontinutas pada
nilai daya hantar panas.

2.5

Pengaruh Medan Listrik


Daya hantar dan tahanan listrik Logam dan semikonduktor dapat menghantarkan muatan

listrik bila ditempatkan dalam medan listrik. Daya hantar tergantung pada jumlah pembawa

muatan n, besar muatan q, dan mobilitas dari pembawa muatan. Konduktivitas adalah kebaikan
daripada tahanan jenis :

= = nq

Pada logam dan semikonduktor di mana electron merupakan pembawa muatan, muatan per
pembawa adalah 0,16 x 10-18 coul, atau 0,16 x 10-18 amp.sec. mobilitas dapat dianggap sebagai
kecepatan rata rata atau kecepatan gerak pembawa, yang timbulkan oleh adanya medan listrik.
Sifat dielektrik, isolator listrik tidak dapat melakukan muatan listrik. Akan tetapi mereka
peka terhadap suatu medan listrik. Hal ini dapat dibuktikan dengan memisahkan dua plat
elektroda sejarak d dan mengadakan tegangan E diantara dua plat tersebut. Medan listrik
adalah :
=

2.6

Penyajian Data Sifat-Sifat

2.6.1

Informasi Kualitatif
Diagram skematik yang menyatakan hubungan antara berbagai besaran

merupakan sarana yang sangat penting bagi penjabaran hubungan kualitatif antara berbagai
besaran tadi. Gambar dibawah ini menggambarkan hubungan antara kekuatan beton dengan
jumlah air yang ditambahkan. Air yang minimal menghasilkan beton yang terkuat, akan tetapi
harus kita ingat bahwa selalu diperlukan sejumlah air untuk mengaduk.

2.6.2

Data Kuantitatif
Data kuantitatif mengenahi sifat bahan sangat diperlukan. Dari gambar diatas,

perancang mengetahui bahwa adukan air- semen Portland : 0.5 menghasilkan beton dengan
kuat tekan 33 mpa. Namun agar informasi lengkap, parameter waktu, ukuran agregat dan suhu
perlu ditambahkan karena setiap variable ini mempengaruhi hubungan kuantitaf.

2.6.3

Varians Data
Semua data industri dan laboratorium biasanya memiliki besaran tertentu. Hal ini

dapat dilihat pada gambar dibawah ini yang menggambarkan hasil pengujian ketangguhan
dari 50 contoh pada suhu 21 0C. hamburan tetap terjadi meskipun telah diusahakan agar benda
uji dan prosedur pengujiannya seragam. Variasi dalam ketangguhan dapat ditimbulkan oleh :
1. Kelainan yang tidak teramati dalam contoh baja
2. Perbedaan kecil dalam persiapan benda uji
3. Perbedaan kecil dalam prosedur pengujian.

2.6.4

Ketelitian Perhitungan
Sifat-sifat perlu dihitung secermat mungkin. Biasanya data disajikan dengan dua,

tiga atau empat angka bermakna. Hal ini umum untuk data-data bahan komersil.

Anda mungkin juga menyukai