Anda di halaman 1dari 19

Tugas Besar 1 – Pengantar Ilmu Bahan

Dosen : Dian Rusdiyanto, M.T.

Konduktor &
Superkonduktor
Oleh Kelompok 1 :

BAHTIAR (41417110045) HENDI DIMAS R. (41422120049)


FAHMI B. (41418120029) M. FIANSA DWI A. (41422120055)
DANUR H. (41421120098) FAJAR K. (41422120060)
PANJI BAYU M. (41422120007) NATASYA R. (41422120064)
SATRIO W. (41422120021)

12/04/2023
Sub Topik
01 02 03
Pengertian konduktor dan Perbandingan sifat fisis dan kimia Karakteristik bahan konduktor
superkonduktor listrik konduktor dan superkonduktor dan superkonduktor

04 05 06
Prinsip kerja bahan Contoh bahan konduktor dan Teknologi superkonduktor dan
superkonduktor superkonduktor serta aplikasinya penggunaannya

07
Keuntungan - kerugian
08
Tantangan dan kendala dalam
09
Potensi bahan konduktor dan
superkonduktor dan konduktor pengembangan dan penggunaan superkonduktor di masa depan
superkonduktor
01 Present by : BAHTIAR

Pengertian Konduktor dan


Superkonduktor Listrik
Konduktor adalah zat atau bahan (baik
berupa zat padat, cair atau gas) yang
bersifat menghantarkan energi, baik energi
listrik maupun energi kalor. Di sisi lain,
isolator yaitu zat atau bahan yang tidak
dapat menghantarkan energi. Makin kecil
hambatan jenis pada suatu konduktor maka
makin baik material tersebut dalam
menghantarkan listrik. [1]

[1] FR Ficket, "Electrical Properties of Materials and Their Measurement at Low Temperature", NBS Publication, US Government Printing, 1982
01 Present by : BAHTIAR

Superkonduktor merupakan bahan material


yang memiliki hambatan listrik bernilai nol
pada suhu yang sangat rendah. Artinya
superkonduktor dapat menghantarkan arus
walaupun tanpa adanya sumber tegangan.
Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh
seorang fisikawan Belanda, Heike Kamerlingh
Onnes, dari Universitas Leiden pada tahun
1911. Pada tanggal 10 Juli 1908, Onnes
berhasil mencairkan helium dengan cara
mendinginkan hingga 4 K atau -269°C.
Grafik hubungan antara resistivitas listrik terhadap suhu
(Pikatan, 1989)
02 Present by : FAHMI BAIHAQI

Perbandingan Sifat pada


Konduktor & Superkonduktor
Sifat Fisika dan Kimia pada Konduktor
Sifat fisika adalah sifat suatu zat yang dapat diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun materi tersebut. Sifat fisika antara lain wujud zat,
warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan kekentalan. Berikut ini pembahasan mengenai
sifat-sifat fisika tersebut.

Daya hantar listrik Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor,
sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator. Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Daya
hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah
lampu. Akibat yang dapat diamati adalah lampu dapat menyala.

Sifat Kimia Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat jenis baru. Contoh sifat fisika antara lain mudah
terbakar, mudah busuk, mudah meledak , beracun, dan berkarat (korosif). Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat kimia : Berkarat Reaksi
antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda tersebut berkarat. Logam, seperti : besi dan seng memiliki sifat mudah berkarat.
Mudah busuk Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman, dapat mengakibatkan
Makanan dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi asam. Misal, nasi yang dibiarkan
berhari–hari bereaksi dengan udara menjadi basi, susu yang berubah rasa menjadi asam.
02 Present by : FAHMI BAIHAQI

Perbandingan Sifat pada


Konduktor & Superkonduktor
Sifat Fisika dan Kimia pada Superkonduktor
Sifat Fisis, Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana pada suhu yang tetap benda padat mempunyai isi yang tetap
pula. Isi akan bertambah atau memuai jika mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan menyusut jika suhunya menurun. Karena
berat benda tetap, maka kepadatan benda akan bertambah, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka kepadatannya akan berkurang
2. Jika isinya berkurang (menyusut), maka kepadatan akan bertambah.
3. Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin daripada dalam keadaan panas Superkonduktor adalah suatu material yang tidak memiliki
hambatan dibawah suatu nilai suhu tertentu.
Suatu superkonduktor dapat saja berupa suatu konduktor, semikonduktor ataupun suatu insulator pada 32 keadaan ruang. Suhu dimana
terjadi perubahan sifat konduktivitas menjadi superkonduktor disebut dengan temperatur kritis (Tc).

Sifat Kimia Super Konduktor; Kamerligh Onnes mengukur perubahan tahanan listrik yang disebabkan oleh perubahan suhu Hg dalam helium
cair. Dia menemukan bahwa tahanan listrik tiba-tiba hilang pada suhu 4,153°K. Sampai saat ini telah ditemukan sekitar 24 unsur hantaran super
dan lebih banyak lagi paduan dan senyawa yang menunjukkan sifat-sifat hantaran super. Temperatur kritisnya berkisar antara 1 samapai 19°
Kelvin. Bahan-bahan lead (timah), tin (timah patri), alumunium, dan mercury, pada sushu mendekati 0°K mempunyai resistivitas nol. Sifat kimia
adalah ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat jenis baru. Contoh sifat fisika antara lain mudah terbakar, mudah busuk,
mudah meledak , beracun, dan berkarat (korosif).
03 Present by : DANUR HIDAYAT

Karakteristik Bahan Konduktor


dan Superkonduktor
Karakteristik Konduktor
Bahan-bahan yang tercantum konduktor mempunyai sebagian karakteristik utama, ialah Bisa menghantar panas serta arus listrik; Kilat
menghantar panas; Mayoritas dibuat dari logam; Bendanya keras, misalnya tembaga, logam, besi, serta lain- lain.
Bahan- bahan tersebut mempunyai sebagian watak berarti, antara lain ialah:

1. Mempunyai Energi Hantar Panas 2. Mempunyai Energi Hantar Listrik


Energi hantar panas ialah keadaan yang dapat melaporkan jumlah Arus yang mengalir pada sesuatu penghantar hendak hadapi
panas yang lewat susunan bahan dalam waktu tertentu. Contoh hambatan dari penghantar nya. Besar hambatan itu bergantung pada
bahan ataupun barang yang memiliki energi penghantar panas yang tipe bahannya. Besar hambatan masing- masing m nya dengan luas
besar ialah barang tipe logam. Serta energi hantar panas dinyatakan penampang 1 mm3 pada temperatur 20°C dinamakan hambatan tipe,
dalam wujud satuan kkal/ jam°C. yang dapat dihitung dengan persamaan:
R = ρl/A
R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm(Ω)
ρ : Hambatan tipe bahan, dalam satuanΩ. mm2/ m
l : Panjang penghantar, satuannya m( meter)
A : Luas penampang kawat pengahantar, satuannya mm2
03 Present by : DANUR HIDAYAT

Karakteristik Bahan Konduktor


dan Superkonduktor
3. Koefisien Temperatur Tekanan 4. Energi Elektro Termo
Sesuatu bahan akan hadapi pergantian volume apabila terjadi Energi elektro termo ialah energi elektro- motorik yang hendak
pergantian temperatur. Bahan hendak memuai kala temperatur digunakan dalam keadaan temperatur yang berbeda. Energi elektro
temperatur naik serta hendak menurun kala temperatur temperatur termo arus listrik dalam sesuatu rangkaian listrik hendak tetap hadapi
hadapi penyusutan. Pergantian hambatan yang besar sebab adanyab pergantian pada tiap energi elektro- motorik termo bila terjalin
pergantian temperatur bisa dihitung dengan persamaan: pergantian keadaan temperatur.

R– R0( 1+α( t– t0) Watak ini memiliki peranan berarti pada 2 tipe logam berbeda yang
R : Besar hambatan sehabis pergantian suhu mana dipasang pada 2 titik kontak. Perbandingan temperatur
R0 : Besar hambatan dini, saat sebelum pergantian suhu
tersebut berbanding lurus dengan kedua bahan yang dihasilkan, serta
T : Temperatur temperatur( akhir), dalam°C
T0 : Temperatur temperatur( dini), dalam°C terdapatnya perbandingan yang jauh di tiap tegangan listrik.

Karakteristik Superkonduktor
Karakteristik dari bahan Superkonduktor adalah medan magnet dalam superkonduktor bernilai nol dan mengalami efek meissner.
Resistivitas suatu bahan bernilai nol jika dibawah suhu kritisnya.

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/08/konduktor-adalah.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708071982112-WIENDARTUN/9C.SUPERKONDUKTOR.pdf
04 Present by : PANJI BAYU MUKTI

Prinsip Kerja Bahan


Superkonduktor
Bahan superkonduktor bekerja berdasarkan pada fenomena superkonduktivitas, yaitu kemampuan bahan untuk mengalirkan arus
listrik tanpa hambatan (resistansi nol) pada suhu di bawah suhu kritis tertentu. Prinsip kerja bahan superkonduktor didasarkan pada efek
Meissner-Ochsenfeld, yaitu fenomena penolakan medan magnetik oleh bahan superkonduktor pada suhu di bawah suhu kritis.

Karakteristik terhadap suhu kritis dan efek meissner


Karakteristik utama dari bahan superkonduktor adalah kemampuan untuk mengalirkan arus listrik tanpa hambatan (resistansi nol) pada
suhu di bawah suhu kritis tertentu. Suhu kritis ini berbeda-beda tergantung pada jenis bahan superkonduktor yang digunakan. Pada
umumnya, superkonduktor konvensional memiliki suhu kritis yang lebih rendah dibandingkan dengan superkonduktor tak konvensional.

Efek Meissner-Ochsenfeld juga merupakan karakteristik utama dari bahan superkonduktor. Efek ini terjadi ketika medan magnet
diterapkan pada bahan superkonduktor pada suhu di bawah suhu kritis. Bahan superkonduktor akan menolak medan magnet tersebut,
sehingga medan magnet akan dikeluarkan dari bahan tersebut. Hal ini menyebabkan bahan superkonduktor menjadi magnetik secara
diamagnetik, yaitu menolak medan magnet luar.
05 Present by : SATRIO WIDIANTO

Contoh Konduktor dan


Superkonduktor Serta Aplikasinya
Bahan konduktor yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, biasanya terbuat dari bahan
logam. panci, wajan penggorengan, dan beberapa
peralatan masak di dapur terbuat dari logam. Jenis
logam yang paling sering digunakan untuk membuat
alat-alat tersebut antara lain besi, aluminium, dan Alat masak berbahan logam

tembaga.
05 Present by : SATRIO WIDIANTO

Contoh Konduktor dan


Superkonduktor Serta Aplikasinya
a. Kabel Listrik. Dengan menggunakan bahan
superkonduktor, maka energi listrik tidak akan
mengalami disipasi karena hambatan pada bahan
superkonduktor bernilai nol. Maka penggunaan energi
listrik akan semakin hemat.
b. Alat Transportasi Penggunaan superkonduktor
dalam bidang transportasi adalah Kereta Listrik super
cepat yang dikenal dengan sebutan Magnetik
Levitation (MAGLEV). Maglev train

Gambar https://www.bwmaglev.info/overview/what-is-scmaglev
06 Present by : HENDI DIMAS R.

Teknologi Superkonduktor dan


Penggunaannya
Selama ini ilmuwan memimpikan teknologi superkonduktor yang laik pasar. Perkaranya, untuk menghantarkan listrik tanpa kehilangan energi,
superkonduktor membutuhkan suhu kritis yang berada jauh di bawah suhu ruangan.
Fenomena yang dikenal hampir setiap orang adalah, selain cahaya, bohlam konvensional juga memproduksi panas. Tapi hanya 10 persen energi
yang dikonversi jadi cahaya oleh bohlam lampu. Dan 90 persen dubah menjadi panas.
Tapi mengapa arus listrik berubah menjadi sesuatu yang berbeda? Dari mana cahaya dan panas berasal? Kuncinya ada pada hambatan listrik.
Arus listrik - elektron mengalir melalui kawat penghantar - melepas energi ke atom kawat penghantar. Semakin besar hambatan, semakin
besar energi yang dilepaskan oleh atom dan suhunya akan bertambah panas. Kawat penghantar yang sangat tipis akan menjadi merah
menyala: hasilnya cahaya dan panas.
Pada bohlam, efek semacam ini diinginkan. Tapi pada banyak kasus, energi justru menghilang. Seperti pada jaringan listrik saluran udara.
Seabad yang lalu, ahli fisika Belanda Heike Kamerlingh Onnes menemukan, bahwa dalam kondisi tertentu beberapa material tidak lagi memiliki
hambatan listrik. Lalu menjadi "superkonduktif". Kamerlingh Onnes menggunakan helium cair untuk mendinginkan merkuri hingga mencapai
suhu minus 269 derajat. Ini hampir mencapai nol absolut, suhu yang paling rendah di alam. Hasil analisanya menunjukkan, dalam keadaan super
dingin, logam kehilangan tahanan listrik.
Selama berabad-abad, efek ini hanya menarik bagi para ahli fisika. Tapi di akhir abad 20, peneliti menemukan, bahwa material menjadi
superkonduktif pada suhu yang lebih tinggi. Pada minus 196 derajat, efeknya sudah bisa dimanfaatkan. Suhu rendah tersebut bisa dicapai
dengan nitrogen cair, bahan yang bisa diperoleh dengan mudah karena juga digunakan untuk kebutuhan industri lainnya.
06 Present by : HENDI DIMAS R.

Teknologi Superkonduktor dan


Penggunaannya
Penggunaan superkonduktor di bidang transportasi memanfaatkan efek Meissner, yaitu pengangkatan magnet oleh superkonduktor.
Hal ini diterapkan pada kereta api supercepat di Jepang yang diberi nama The Yamanashi MLX01 MagLev train. Kereta api ini melayang
di atas magnet superkonduktor. Dengan melayang, maka gesekan antara roda dengan rel dapat dihilangkan dan akibatnya kereta dapat
berjalan dengan sangat cepat, 343 mph atau sekitar 550 km/jam.
Magnetic Resonance Imaging, dipergunakan dalam bidang kedokteran. Menggunakan medan magnet dan gelombang radio sehingga
lebih aman dibandingkan X-ray.
Superconducting Quantum Interference Device (SQUID), dapat mendeteksi medan magnet sangat kecil. Dipakai mencari minyak dan
mineral.
Penggunaan superkonduktor yang sangat luas tentu saja dibidang listrik. Generator konvensional yang menggunakan kawat tembaga
memiliki efisiensi 98,5-99,0 persen, sedangkan generator superkonduktor efisiensinya dapat mencapai 99,6 persen.Hal ini disebabkan
superkonduktor dapat menghasilkan medan magnet sangat kuat sehingga generator dapat dibuat dengan ukuran lebih kecil dari yang
konvensional. Jepang telah menciptakan generator superkonduktor berdaya 70 MW.

https://www.dw.com/id/teknologi-superkonduktor-untuk-energi-terbarukan/a-18542208
https://id.quora.com/Apa-manfaat-superkonduktor-dalam-bidang-teknologi
07 Present by : M. FIANSA DWI A.

Keuntungan dan Kerugian Bahan


Superkonduktor
dalam aplikasi teknologi (kereta maglev)
Pemanfaatan superkonduktor yang bersifat “tanpa hambatan‟ diterapkan secara luas dalam bidang kelistrikan. Bahkan penggunaan
superkonduktor di bidang transportasi listrik baru-baru ini memanfaatkan Efek Meissner, yaitu pengangkatan magnet oleh
superkonduktor. Hal ini diterapkan pada kereta super cepat di Jepang yang diberi nama The Yamanashi MLX01 Maglev Train.

Bahan superkonduktor yang digunakan adalah Nobidium


Titanium (NbTi). Kemudian, material tersebut didinginkan
menggunakan helium cair hingga mencapai suhu -452°F. Pada
suhu tersebut muncul sifat magnetiknya. Kondisi ini dikenal
sebagai fenomena superkonduktivitas, yang terjadi ketika
hambatan listrik dari bahan superkonduktor akan mendekati
nol pada suhu yang sangat rendah, sehingga arus akan
mengalir hampir tanpa batas pada koil superkonduktor. Prinsip kerja superkonduktor kereta maglev
07 Present by : M. FIANSA DWI A.

Keuntungan dan Kerugian Bahan


Superkonduktor
Keuntungan Kerugian
• Sifat superkonduktor menghasilkan gaya magnet • Kebisingan (suara) yang ditimbulkan disaat kereta
tolak menolak yang membuat kereta bisa melayang ini bergerak hampir sama dengan sebuah pesawat
diatas rel, sehingga tidak menimbulkan gesekan jet, dan di perhitungkan lebih mengganggu
dan dapat bergerak sangat cepat jika dibandingkan daripada kereta konvensional dengan bahan
dengan kereta dengan bahan konduktor, kereta konduktor
maglev memiliki kecepatan dengan kisaran 343 • Sebuah studi membuktikan suara yang ditimbulkan
mph atau 550 km per jam oleh Kereta Maglev dibandingkan dengan kereta
• Karena penggunaan sifat superkonduktor yang denhan bahan konduktor lebih bising sekitar 5dB
dapat menghasilkan gaya tarik dari polaritas yaitu 78% nya.
magnet, kereta dapat sangat mudah direm, • Berat dari elektromagnet yang besar juga
sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari merupakan isu utama dalam desain Kereta Maglev.
kereta dengan bahan konduktor Medan magnet yang sangat kuat dibutuhkan untuk
• Tidak ada gaya resistansi akibat gesekan mengangkat kereta yang berat. Dibandingkan
dengan kereta konvensional yang menggunakan
bahan konduktor, kereta dengan bahan
superkonduktor memiliki taraf kebutuhan biaya
yang sangat tinggi.
08 Present by : FAJAR KURNIAWAN

Tantangan dan Kendala


Pengembangan Superkonduktor
Penggunaan superkonduktor memiliki banyak potensi dalam bidang teknologi, mulai dari transportasi hingga penggunaan di dalam peralatan
kelistrikan. Namun, pengembangan dan penggunaan superkonduktor juga dihadapkan dengan beberapa tantangan dan kendala.

Kesulitan produksi dalam


Suhu yang sangat rendah Biaya produksi yang tinggi
skala besar
Superkonduktor hanya dapat berfungsi di Proses pembuatan superkonduktor Proses produksi superkonduktor dalam skala
suhu yang sangat rendah, biasanya < -200°C. memerlukan teknologi mahal. Bahan-bahan besar masih belum sepenuhnya
Suhu ini sangat sulit untuk dipertahankan dan superkonduktor yang digunakan juga relatif dikembangkan, sehingga produksinya masih
butuh sumber energi yang besar. Sehingga mahal, seperti Yttrium dan Barium, sehingga terbatas pada jumlah kecil.
kurang praktis dalam beberepa bidang. biaya produksinya tinggi.

Kesulitan dalam penanganan


Masalah ketersediaan bahan Risiko kriogenik
dan pemeliharaan
Bahan-bahan yang digunakan dalam produksi Penggunaan suhu yang sangat rendah dalam Superkonduktor memerlukan perlakuan
superkonduktor, seperti Yttrium dan Barium, aplikasi superkonduktor menimbulkan risiko khusus dalam penanganan dan
hanya tersedia di sedikit tempat di dunia, kriogenik, yaitu bahaya terkait dengan pemeliharaannya, seperti menjaga suhu
sehingga memperumit produksi dalam jumlah pendinginan bahan-bahan dengan suhu rendah yang konsisten dan menghindari
besar. sangat rendah. kontaminasi bahan.
09 Present by : NATASYA RAMADHANI

Potensi Konduktor dan


Superkonduktor di Masa Depan
Prospek Penggunaan Konduktor di Masa Depan
Penggunaan material konduktor baru yang dikembangkan memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi energi
dalam berbagai bidang kehidupan, seperti industri transportasi, industri elektronik, dan industri komunikasi, serta
industri pertahanan.

Para ilmuwan telah mengembangkan bahan konduktor listrik baru seperti Nanocarbon (Carbonnanotubes dan
Graphene) yang memungkinkan penghematan energi dalam skala besar dan dapat memfasilitasi transisi ke masa
depan menuju mobilitas listrik. Nanocarbon ini termasuk dalam advanced conductors yang lambat laun akan
menggantikan penggunaan tembaga dan alumunium demi tercapainya usaha untuk mengurangi efek global
warning dengan menggantikan tenaga fosil dengan tenaga listrik untuk mobilitas di darat, laut, maupun udara.

Tehrani, Mehran. (2021). Advanced Electrical Conductors: An Overview and Prospects of Metal Nanocomposite and Nanocarbon Based Conductors. Phys. Status
Solidi A 2021, 218, 2000704.
09 Present by : NATASYA RAMADHANI

Potensi Konduktor dan


Superkonduktor di Masa Depan
Prospek Penggunaan Superkonduktor di Masa Depan
Pengaplikasian superkonduktor terutama di industri transportasi sejauh ini sudah cukup banyak di mana
superkonduktor digunakan dalam Flywheel Energy Storage Systems (FESS), Linear Transport Magnetic
Levitation Systems (Maglev), dan digunakan juga dalam pembuatan bearing-nya.

Dengan dicapainya beberapa inovasi pengaplikasian superkonduktor tersebut, penelitian dan pengembangan
bahan superkonduktor memiliki potensi untuk menghasilkan suatu revolusi dalam transportasi listrik masa depan
di mana bahan ini digunakan dalam sistem motor listrik dan transmisi energi yang sangat efisien karena tidak ada
kehilangan energi akibat adanya resistansi. Hal ini mengakibatkan transportasi listrik dapat bekerja lebih efisien
dengan waktu pengisian yang lebih cepat dan jangkauan yang lebih panjang.

F N Werfel, U Floegel-Delor, R Rothfeld, T Riedel, B Goebel, DWippich and P Schirrmeister. (2012). Superconductor Bearings, Flywheels and Transportation.
Supercond. Sci. Technol. 25 (2012) 014007. doi:10.1088/0953-2048/25/1/014007.
Richard M. Stephan, Eduardo G. David. (2008). Maglev-Cobra: An Urban Transportation Solution Using HTSSuperconductors and Permanent Magnets.
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai