Pada perhitungan mengenai potensial listrik pada sekitar kawat listrik hanya
dilakukan perhitungan scalar, dengan kata lain adanya penjumlahan atau bentuk integral tidak
memerhatikan arah. Sebagai contoh perhitungan, pada potensial yang dihasilkan oleh silinder
logam yang yang panjangnya tak terhingga. Pada silinder tersebut diketahui nilai jari-jari
adalah a dengan potensial V o . Dengan hukum Gauss maka medan listrik pada luar silinder
memenuhi persamaan :
1 λ
E ( r )=
2 π ε0 r
Untuk menentukan potensial pada titik sembarang dengan jarak r dari sumbu silinder
pada posisi di luar silinder dapat menggunakan persamaan V ( R )=V o , dapat memenuhi
persamaan :
r
V ( r )=V ( R )−∫ Edr
R
r
λ
¿ V ( R )− ∫ dr
2 π ε0 R R
λ r
¿ V ( R )− ln
2 π ε0 R
Dari persamaan diatas maka akan didapatkan beda potensial di sebuah titik di luar silinder
dengan jarak r dari pusat silinder dengan potensial pada permukaan silinder adalah
∆ V ( r )=V ( r ) −V ( R )
λ r
¿− ln
2 π ε0 R
Berikut adalah grafik yang menunjukkan potensial sebagai fungsi jarak dari sumbu
λ
kawat. Dengan sumbu y dinyatakan sebagai beda potensial bernilai , dan jarak
2 π ε0
disimbolkan dengan satuan R.
2.8 Mencari Medan dari Nilai Potensial
Pada penentuan medan listrik akan melibatkan integral besaran vektor, skema dibawah ini
menggambarkan penentuan kuat medan dari nilai potensial.
Skema tersebut menyatakan bahwa medan listrik merupakan nilai negative dari gradien nilai
potensial listrik, atau dapat dibentuk persamaan sebagai berikut :
∂ V ^ ∂V ^ ∂ V
É(x , y, z )=−i^ −j −k
∂x ∂y ∂z
−∂ V
persamaan, seperti : É(x)= , dan selanjutnya.
∂x
1 p cosθ
V (r ,θ) =
4 π ε0 r2
Dengan cosθ=x /r dan r =√ x 2 + y 2 , maka dapat ditentukan V dalam koordinat kartesian, yaitu
:
p x
V (x , y , z) =
4 π ε0 2 2
3
( x + y )2
Dari bentuk tersebut dapat mencari komponen medan listrik. Sehingga besar kuat medan
pada berbagai sudut dapat memenuhi,
ET =√ E x2 + E y2 + E z2
Gambar tersebut merupakan contoh kurva kuar medan pada berbagai sudut. Kuat medan
p
dinyakatan dalam satuan . Tampak bahwa kuat medan simetri terhadap sumbu yang
4 π ε0 r3
melewati sudut 90 °. Sumbu tersebut adalah sumbu x.
p=αE
Keterangan :
Ketika telah terbentuk momen dipol dalam material maka terbentuk medan listrik
induksi, E’, yang arahnya melawan medan listrik luar yang digunakan untuk menghasilkan
polarisasi. Kehadiran medan listrik induksi melemahkan medan listrik luar tersebut di dalam
material. Medan listrik efektif dalam material menjadi E – E’.
Jika terdapat N buah momen dipol maka momen dipol total yang dihasilkan adalah
M =Np
¿ N αE
Misalkan volum bahan dielektron adalah V maka momen dipol total per satuan volum adalah
M
P=
V
N
¿ αE
V
¿ n αE
N
Besaran P dinamakan polarisasi dengan n= adalah konsentrasi momen dipol yaitu jumlah
V
momen dipol per satuan volume. Polarisasi dalam bahan dielektrik menyebabkan
terbentuknya medan listrik induksi dalam arah berlawanan dengan medan listrik luar yang
diterapkan. Besarnya medan arah berlawanan yang dihasilkan bahan dielektrik berbanding
lurus dengan polarisasi, atau E' =γP. Dengan adanya medan listrik induksi arah berlawanan
ini, maka kuat medan dalam bahan dielektrik menjadi lebih kecil daripada kuat medan yang
diterapkan. Kuat medan dalam bahan dielektrik menjadi Ed =E−E ' .
Ketika momen dipol sebanding dengan kuat medan listrik yang mengenai muatan lain, dan
dari momen tersebut dapat ditentukan polarisasi. Ketika medan listrik luar mulai diterapkan
pada material maka tiap molekul merasakan medan listrik yang sama dengan medan listrik
luar sehingga terbentuk momen dipol. Namun, begitu momen dipol-momen dipol terbentuk
maka medan listrik dalam bahan menjadi berkurang akibat dihasilkannya medan listrik
induksi yang memiliki arah melawan medan listrik luar. Setelah terjadi penurunan medan
tersebut maka tiap atom atau molekul marasakan medan yang lebih kecil juga sehingga
dihasilkan nilai momen dipol baru yang lebih kecil. Momen dipol baru yang dihasilknya
menjadi p=α Ed . Ini berimplikasi polarisasi yang dihasilkan juga berubah menjadi P=nα Ed .
Polarisasi baru inilah yang stabil menghasilkan medan listrik induksi sebesar
E' =γnα E d
Ed =E−γnα Ed atau ¿
Parameter γ dan α memiliki nilai positif sehingga dapat disimpulkan K>1. Jadi kita
simpulkan bahwa dalam bahan dielektrik kuat medan listrik lebih kecil daripada medan luar
yang diterapkan. Akibatnya, potensial listrik pun berkurang. Sebagai contoh, jika antara dua
pelat sejajar dipasang bahan dielektrik, maka beda potensial antara dua pelat menjadi
σd
∆V =
K ε0
Sehingga, potensial listrik di sekitar muatan titik yang diposisikan dalam medium dengan
konstanta dielektrik K adalah
1 Q
V= ( )
4π K ε0 r
Konstanta dielektrik material bervariasi sangat jauh mulai dari mendekati satu hingga
puluhan ribu. Konstanta dielektrin sama dengan satu yang dimiliki oleh ruang hampa.
Material memiliki konstanta dielektrik lebih dari satu. Sehingga tabel berikut terdaftar
konstanta dielektrin sejumlah material, dengan konstanta dielektrik yang berbeda memiliki
jenis aplikasi yang berbeda.