BAB I
PENDAHULUAN
1.2.
a.
b.
c.
d.
Laboratorium Petrologi
Sie. Endapan Mineral
2016
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan laporan ini adalah
dengan cara mencari bahan bahan pada e book, literatur maupun di
internet yang kemudian dikaji untuk mendapatkan laporan ini.
2.2.
2.3.
Kajian data
Pengerjaan Laporan
Laporan
BAB III
Nama : Dendy Nur Firmansyah
NIM
: 111.141.006
Plug
:7
Laboratorium Petrologi
Sie. Endapan Mineral
2016
PEMBAHASAN
Pendahuluan
Argilik Lanjut (Advanced Argilik), yang dicirikan oleh kehadiran
himpunan mineral pirofilit, diaspor, andalusit, kuarsa, turmalin, enargitluzonit (untuk temperatur tinggi, 250-350C), atau himpunan mineral
kaolinit+alunitkalsedonkuarsapirit (untuk temperatur rendah,< 180
C).
Alterasi ini terbentuk dari hasil pencucian alkali dan kalsium dari fase
alumina seperti feldspar dan mika, tetapi hanya hadir jika aluminium tidak
bersifat mobile, apalagi aluminium bergerak lagi diikuti dengn
bertambahnya serisit dan terjadi alterasi serisit (Evans, 1992).
Pada proses ikatan silikat terlepas akan membentuk desposit
(dengan alunit) sebagai layer silikaan pada permukaan air tanah. Erosi
yang datang kemudian membentuk layer silikaan yang berasal dari kaolinit
dan membentuk silika cap. Kedua alterasi ini terbentuk oleh pelapukan
batuan kaya sulfida, oksida sulfida membentuk asam sulfur yang merusak
batuan kemudian membentuk kaolinit & alunit.
3.1.2 Klasifikasi
Alterasi advanced argilik ini dicirikan oleh hadirnya mineral yang
terbentuk pada kondisi asam terutama kaolinit, dickit, piropilit, diaspor,
alunit, jarosit dan zunyit. Perlu dibedakan antara alterasi hipogen dan
supergen.
Alterasi advanced argilik hipogen terbentuk hasil kondensasi gas
alam (terutama gas HCl) dan ketidakseimbangan SO2 dalam membentuk
asam sulfur dan hidrogen sulfida.
Alterasi advanced argilik supergen dapat terbentuk dalam 2
macam, pertama terbentuk oleh kondensasi gas hasil pendidihan fluida
hidrotermal yang membentuk air tanah yang teroksidasi. Oksidasi oleh
atmosfer merubah H2S membentuk asam sulfur yang akan merombak
silikat dan akan membentuk kaolinit dan alunit.
Nama : Dendy Nur Firmansyah
NIM
: 111.141.006
Plug
:7
Laboratorium Petrologi
Sie. Endapan Mineral
2016
Tipe alterasi argilik yang merupakan salah satu tipe endapan epithermal
Laboratorium Petrologi
Sie. Endapan Mineral
2016
Laboratorium Petrologi
Sie. Endapan Mineral
2016
3.1 Skarn
3.1.1
Pendahuluan
Istilah skarn digunakan pertama kali oleh ahli tambang Swedia,
Alfred
Elis
Tornebohm
pada
tahun
1875
untuk
menjelaskan
material gangue kalk-silikat kaya Fe. Skarn merupakan salah satu bagian
dari kelas utama endapan mineral penting karena menjadi host dari banyak
jenis mineral bijih yang ada hampir di tiap benua dan umur. Logam yang
ditambang pada skarn termasuk Fe, W, Cu, Pb, Zn, Mo, Ag, Au, U, REE,
F, B, dan Sn (Meinert, 2005).
Skarn merupakan batuan kalk-silikat yang terbentuk dari
penggantian karbonat oleh mineral silikat akibat metamorfisme regional
maupun proses metasomatisme kontak yang umumnya berhubungan
dengan intrusi batuan beku sehingga banyak berasosiasi dengan sistem
porfiri, walaupun terdapat pula skarn pada zona gerus sesar, sistem
geotermal dangkal, lantai samudra, dan kerak bagian bawah pada terrain
batuan metamorf. Skarn berkembang pada kontak pluton dan batuan
samping yang bersifat karbonatan. Umumnya skarn ekonomis ditemukan
pada batugamping, namun bisa juga terbentuk pada serpih, batupasir,
Nama : Dendy Nur Firmansyah
NIM
: 111.141.006
Plug
:7
Laboratorium Petrologi
Sie. Endapan Mineral
2016
granit, Iron Formation, basalt, dan komatit. Genesa skarn pada intinya
berupa metamorfisme kontak isokimia diikuti metasomatisme akibat
transfer panas, interaksi fluida (magmatik, metamorfik, meteorik, dan air
laut), serta logam yang berasal dari tubuh magma yang mendingin.
Umumnya batuan karbonat di sekitar kontak intrusi berubah menjadi
marmer atau batuan kalk-silikat.
Contoh reaksi proses penggantian karbonat oleh mineral silikat
melalui penambahan silika adalah sebagai berikut: Variasi penambahan
silika yang banyak dapat menghasilkan banyak mineral kalk-silikat.
Mineral silikat yang dijumpai pada alterasi skarn merupakan mineral
silikat yang mengandung Ca, Fe, Mg, dan Mn seperti epidot, klinozoisit,
garnet (andradit dan grossularit), klinopiroksen, wollastonit, diopsid,
vesuvianit, tremolit-aktinolit, flogofit, dan biotit.
3.1.2 Klasifikasi
3.1.2.1 Klasifikasi Bedasarkan Batuan Yang Terubahkan
Skarns dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu Exoskarn dan
endoskarn. Exoskarn dan endoskarn adalah terminologi umum yang
digunakan untuk menandai batuan sedimen dan batuan beku, kandungan
magnesium dan kalsit skarn komposisinya mendominasi pada protolith dan
menghasilkan skarn mineral. Hal Atersebut dapat dikombinasikan, seperti
di exoskarn magnesian yang berisi forsterite-diopside skarn membentuk
dolostone.
Calc-Silicate hornfels adalah suatu istilah deskriptif yang sering
digunakan untuk batuan calc-silicate yang berbutir halus, yang diakibatkan
oleh metamorphism bukan dari batuan karbonat tidak murni seperti silt
batu gamping atau kalkarenit.
Reaksi skarns dapat terbentuk dari isochemical metamorphism,
serpih dan karbonat lapisan tipis, dimana perpindahan komponen
metasomatic bersebelahan dengan intrusi berskala kecil (seperseratus
meter) ( e.g. Vidale, 1969; Zarayskiy et al., 1987). Skarnoid adalah suatu
istilah deskriptif untuk batuan calc-silicate yang mana secara relatif
berbutir halus, iron-poor, dan mencerminkan, sedikit bagian, pengontrol
Nama : Dendy Nur Firmansyah
NIM
: 111.141.006
Plug
:7
Laboratorium Petrologi
Sie. Endapan Mineral
2016
3.1.2.2
Gambar 1.1
Skarn Prograde
b. Skarn Retrograde
Laboratorium Petrologi
Sie. Endapan Mineral
2016
Gambar 1.1
Skarn Retrograde
Laboratorium Petrologi
Sie. Endapan Mineral
2016
mulai membentuk fasies skarn tahap awal yang mengandung garnet, magnetit
dan sulfida dengan suhu 400-600C.
2. Tahap metasomatisme. Andradit tergantikan magnetit, kuarsa, pirit, dan kalsit,
diopsid digantikan aktinolit, kalsit, dan kuarsa dengan sedikit kalkopirit. Hal
ini berkaitan dengan masa alterasi potasik yang berakhir dan dimulainya
alterasi QSP pada pluton dengan mineralisasi Cu Mo pada suhu 300-500C.
3. Tahap retrograde. Tahap ini melibatkan destruksi dan cetak-tindih himpunan
mineral skarn sebelumnya dan dicirikan oleh pengendapan mineral lempung
(kaolinit, montmorillonit, nontronit), kalsit, klorit, kuarsa, hematit, dan pirit.
Mineralisasi berupa presipitasi mineral oksida dan sulfida yang terdiri dari
pirit, sfalerit, galena, dan tennantit yang cenderung mengisi urat. Tahap ini
analog dengan alterasi QSP dan argilik pada intrusi porfiri yang lebih
didominasi oleh air meteorik.
3.1.5. Himpunan Mineral Skarn
Laboratorium Petrologi
Sie. Endapan Mineral
2016
BAB IV
KESIMPULAN
Alterasi Advance Agilik terbentuk dari hasil pencucian alkali dan kalsium
dari fase alumina seperti feldspar dan mika, tetapi hanya hadir jika aluminium
tidak bersifat mobile, apalagi aluminium bergerak lagi diikuti dengn
bertambahnya serisit dan terjadi alterasi serisit (Evans, 1992).
Alterasi advanced argilik ini dicirikan oleh hadirnya mineral yang
terbentuk pada kondisi asam terutama kaolinit, dickit, piropilit, diaspor, alunit,
jarosit dan zunyit, dibedaka nmenjadi alterasi hipogen dan supergen.
Tipe alterasi argilik yang merupakan salah satu tipe endapan epithermal
terbentuk di lingkungan dangkal dengan temperatur < 300oC.
Skarn merupakan salah satu bagian dari kelas utama endapan mineral
penting karena menjadi host dari banyak jenis mineral bijih yang ada hampir di
Laboratorium Petrologi
Sie. Endapan Mineral
2016
tiap benua dan umur. Logam yang ditambang pada skarn termasuk Fe, W, Cu, Pb,
Zn, Mo, Ag, Au, U, REE, F, B, dan Sn (Meinert, 2005).
Skarn diklasifikasikan menjadi Klasifikasi bedasarkan batuan yang
terubahkan dan tak terubahkan.
Genesa pembentukan skarn menurut mineralogi protolith dan alterasi yang
dihasilkan, skarn dapat dibedakan menjadi empat jenis sebagai berikut: .
Skarnoid hornfels
Ca-skarn
Mg-skarn
Silika-pyrite skarn