Anda di halaman 1dari 5

Nikel LaTerite : Defenisi dan Profil

Oleh : Muhammad Thalib Umar


Geologi Paper_Satuan Komando Lapangan _Geologi Unhas.001-MT_Des.2012

Laterit adalah sisa atau hasil pelapukan kimia namun kurang reaktif jika dibandingkan
dari batuan yang berada dipermukaan bumi, dengan unsur logam Alkali, merupakan unsur
dimana mineral mineral yang tidak stabil yang lebih stabil, dapat bereaksi dengan
kemudian dilarutkan oleh air dan menghasilkan unsur non logam, bereaksi dengan oksigen
mineral mineral yang lebih stabil, proses membentuk oksida dan mudah larut dalam
pelarutan ini kemudian menyebabkan air. Pengaruh unsur alkali dan alkali tanah ini
terkonsentrasi dan terakumulasi beberapa kemudian menyebabkan terjadinya
element penting, seperti pengayaan unsur unsur penghancuran mineral olivin, piroksin dan
logam, misalnya pengayaan unsur biji besi dan serpentin, serta pencucian unsur Ni, Mg, Mn
bauxit . dan Co. Jika dihubungkan dengan profil
laterit, maka hal ini sangat banyak
Dengan kata lain proses laterisasi melibatkan tergantung dari senyawa yang membentuk
penghancuran mineral primer dan pelepasan mineral yang dikandung oleh laterit itu
beberapa unsur kimianya kedalam air tanah, sendiri, contohnya, unsur logam yang susah
proses pencucian oleh unsur unsur yang reaktif, larut akan tinggal dibagian atas dari profil
sisa konsentrasi/endapan yang tidak berubah dan laterit seperti besi karena memiliki
tidak larut, dan terbentuknya formasi mineral kestabilan yang lebih tinggi dan usur yang
baru yang lebih stabil. Semua hal yang terjadi membentuk senyawa silikat yang mudah
dalam proses pelapukan ini menyebabkan terlarutkan sehingga terendapkan kebagian
terbentuknya lapisan atau susunan baru yang yang lebih rendah dari profil laterit.
menutupi batuan induk yang ada sebelumnya, 2. Pembentukan mineral sekunder yang stabil
dan lebih dikenal dengan istilah Profil laterit. (Fe Oxida, Al Oxida dan Mineral
Lempung/clay). Proses pembentukan
Unsur Kimia dan Proofil Laterit
mineral sekunder yang lebih stabil selalu
dihubungkan dengan proses reaksi kimia
yang terjadi dari proses pelapukan, seperti
yang sudah dijelaskan sebelumya bahwa ada
beberap unsur logam yang bereaksi dengan
unsur non logam, membentuk senyawa yang
baru, dalam hal ini unsur Fe mengalami
proses oksidasi karena berinteraksi/bereaksi
dengan oksigen dan membentuk senyawa Fe
Oksida yang mudah larut dalam air, karena
pengaruh dari proses pelarutan kimia, maka
senyawa senyawa yang baru terbentuk ini
akan larut dan terendapkan oleh media air
tanah dibagian bawah. Sebagai contoh
material yang kaya besi oksida (goethit) akan
terendapkan dibagian bawah, begitu pula
Ada beberapa proses utama dalam proses
Alumunium oxida (bauxit) dan mineral
pelapukan kimia yang mempengaruhi batuan
mineral yang kaya unsur magnesium seperti
induk (after Butt and Zeegers, 1992, p. 10),
Lempung/clay (smectit). Hal ini terjadi
yaitu :
karena proses oksidasi dan pelarutan
1. Pelarutan oleh unsur reaktif (alkali dan alkali
menyebabkan terbentuk dan terendapkan
tanah). Alkali adalah unsur logam dengan
mineral baru (sekunder) yang lebih stabil.
titik leleh rendah, sangat reaktif terhadap air
Dan secara bertahap menyusun profil laterit
dan oksigen, mudah melepaskan elektron
dari atas kebawah.
(teroksidasi) agar mencapai kestabilan.
Alkali tanah adalah unsur logam yang reaktif,
Nikel LaTerite : Defenisi dan Profil
Oleh : Muhammad Thalib Umar
Geologi Paper_Satuan Komando Lapangan _Geologi Unhas.001-MT_Des.2012

3. Pelarutan oleh sebagian unsur yang kurang 3. Drainase


reaktif (Silika, Alumina, Ti), proses ini Drainase mempengaruhi ketersediaan
berhubungan dengan pelarutan silika dalam jumlah air untuk proses pencucian pada
daerah rainforest (hutan hujan) dan keseluruhan bentang alam.
pengaruh kelembaban iklim savanah 4. Tektonik
(sabanah). Tektonik uplift meningkatkn proses erosi
4. Reaksi dan represipitasi unsur redox (Fe dan pada bagian permukaan profil,
Mn), yang dimaksud dengan proses ini mempengaruhi topografi, relief dan water
adalah kenaikan atau penurunan bilangan tabel. Stabilitas tektonik memungkinkan
oksidasi (serah terima elektron) antara terjadinya pertumbuhan pada bentang
unsur dalam pembentukan senyawa pada alam dan lambatnya pergerakan air tanah.
proses penguapan, yang bisa berpengaruh 5. Jenis batuan Induk
terhadap penambahan elektron (oxida) dari Kerentanan determiniasi mineralogi
unsur mangan (Mn) menjadi manganes Oxida batuan terhadap pelapukan dan
(MnO) dan proses penjerapan unsur Ni dan keterediaan elemen untuk
Co oleh larutan atau dikenal sebgai proses penyusunan/pembentukan kembali
adsorpsi. mineral baru.
5. Retensi dan sisa konsentrasi dari mineral 6. Struktur
yang resisten (zircon, cromite, quarts), hal ini Patahan dan kekar menyebabkan adanya
berpengaruh terhadap pembentukan perbedaan permeabilitas pada zona
endapan residu cromite, dimana disebabkan batuan dasar, pengkekaran dan retakan
karena adanya jarak antara jalannya meningkatan penyerapan potensi alterasi.
pelarutan oleh unsur kimia dalam proses
leaching. Nikel Laterit adalah endapan atau deposit yang
terbentuk karena proses laterisasi batuan
Faktor faktor yang mempengaruhi pelapukan ultramafik/ultrabasa, yang kaya unsur
dan perkembangan profil laterit. Magnesium (Mg) dengan kadar Ni antara 0,2 –
0,4%. Batuan ultra mafik yang dimaksud adalah
Proses dan kondisi yang mengatur dan Dunit dan Peridotit yang yang termasuk dalam
mengontrol laterisasi batuan untramafik banyak kompleks ofiolit. Proses tersebut terbentuk di
dan beragam dalam berbagai skala dan ukuran, derah dengan iklim tropis dan sub tropis. Nikel
yang menunjukkan sifat profil yang berfariasi laterit dapat diklasifikasikan menjadi tiga (3)
baik ketebalan, sifat kimia dan komposisi bagian berdasarkan mineralogi orenya, yaitu :
mineraloginya. Faktor faktor tersebut adalah :
A. Laterit Oxida (Oxida Laterites) : Sebagian
1. Iklim
besar terdiri atas besi hidroksida dan
Curah hujan, dan jumlah air yang
oksida pada bagian permukaan/dekat
menembus kedalam tanah,
dengan permukaan dari profil nikel
mempengaruhi intesitas pencucian dan
laterit, umumnya menutupi batuan dasar
pelarutan komponen, selain jumlah,
yang sudah teralterasi.
efektifitas curah hujan, ketinggian
B. Laterit Lempung (clay laterites); Sebagian
permukaan dan suhu rata rata tanah yang
besar terdiri atas smectit pada bagian
dekat dengan permukaan udara
yang dekat dengan permukaan profil
berpengaruh terhadap kinetika proses
laterit
pelapukan
C. Laterit silikat (Silicate laterite): terdiri
2. Topografi
atas hidrasi mineral Mg-Ni silicat
Relief dan slope geometri mempengaruhi
(serpentine,garnierit) yang terletak di
drainase, serta sejauh mana air masuk
bawah lapisan laterit oxida.
kedalam tanah dan water tabel.
Nikel LaTerite : Defenisi dan Profil
Oleh : Muhammad Thalib Umar
Geologi Paper_Satuan Komando Lapangan _Geologi Unhas.001-MT_Des.2012

Type profil nikel laterit abu abu kehitaman, jika dilihat dari berbagai
sisi tampak mengkilat.(biasanya sering
dijumpai jika batuan induk pelapukannya
adalah Dunit) dan mineral Calcedony (mineral
silika), berwarna putih, kadang masih dalam
bentuk kristal yang tidak hancur dengan
ukuran butir yang sangat kecil, sebagian besar
telah mengalami pelapukan tingkat tinggi
dengan dominasi warna putih, berbutir sangat
halus seperti bedak Talk, sering juga ditemukan
berwarna putih kekuningan karena telah
mengalami oksidasi, biasanya dijumpai jika
zona Limonit berada didaerah atau dekat
dengan munculnya Silika Boxwork

Kenampakan Lapangan zona Laterit

Secara umum kenampakan lapangan dari


profil laterit akan dijelaskan dibawah ini:

1. LIMONIT

Limonite sebenarnya bukanlah mineral


melainkan bentuk amorphous dari hidro oxidasi
besi (goethite), bentuk oxida kristal dari besi
(iron).

Dihubungkan dengan laterit, maka limonit


merupakan salah satu lapisan yang umumnya
dikenali sebagai type atau bagian dari zonasi
laterit. Dibawah ini ada beberapa deskripsi
lapangan untuk membantu mengenali limonit,
yaitu :

- Warna berfariasi : merah kecoklatan, Kenampakan zona limonit


coklat, coklat tua, kuning kecolkatan, coklat
kemerahan, merah kekuningan, sering dijumpai
iron pisolite (material atau butirn butiran biji
besi), dijumpai gravel (pecahan pecahan iron
cap/iron crust),sering dijumpai material
organic berupa akar akar tumbuhan, mineral
yang sering dijumpai berasosiasi dizona ini
adalah Manganese oxide (MnOx), berwarna
hitam,berbutir sangat halus sampai agak kasar,
jika dihancurkan selalu meninggalkan bekas
Iron pisolite Iron Crust/cap
seperti arang atau sisa pembakaran kayu pada
tangan. cromite (Cr), berwarna perak sampai
Nikel LaTerite : Defenisi dan Profil
Oleh : Muhammad Thalib Umar
Geologi Paper_Satuan Komando Lapangan _Geologi Unhas.001-MT_Des.2012

Manganese Oxide (MnOx) Deweylite

2. SAPROLIT

Saprolit adalah zona yag banyak


mengandung unsur Ni dan Mg, biasanya terkenal
dengan sebuatan earthy saprolit dan Rocky
saprolit.
Kenampakan Earthy saprolit yang sering
dijumpai diapangan adalah sebagai berikut :

Berwarna kuning, kuning kehijauan, hijau


kekuningan, coklat kehijauan, hijau kecoklatan,
hijau gelap, hijau cerah, terdiri dari material
berupa soil maupun pencampuran dengan gravel
batuan induk, zonasi dengan textur batuan dasar
yang masih kelihatan, sering dijumpai adanya Lizardite Antigorite
mineral mineral utama batuan induk (utramafik),
kadang dijumpai mineral serpentine dan Garnierit.
Beberapa mineral serpentine yang sering dijumpai
pada zona earthy saprolit adalah (lizardite,
crysotil dan antigorit). Dan mineral garnierit
yang dijumpai juga terdiri dari beberapa jenis,
yaitu : Nepouite dan deweylite.

Crysotil
Nepouite
Nikel LaTerite : Defenisi dan Profil
Oleh : Muhammad Thalib Umar
Geologi Paper_Satuan Komando Lapangan _Geologi Unhas.001-MT_Des.2012

Rocky saprolit, adalah salah satu bagian 3. BEDROCK


sari saprolit, dimana biasanya terdapat pada Bedrock atau batuan dasar merupakan
bagian tengah zona saprolit berupa gravel dan zona paling bawah dari profil nikel laterit.
bongkah, serta umumnya terletak antara batas Zonasi ini umumnya merupakan zona
zonasi saprolit dan bedrock. Kenampakan batuan dasar yang masih segar dan
lapangan yang biasa dijumpai adalah : original, karena tidak tersentuh oleh
proses pelapukan. Biasanya kenampakan
Berwarna abu abu kehijauan, hijau batuan sangat jelas terlihat, baik textur
kecoklatan, coklat keabuan, dan hijau. Umumnya maupun struktur. Namun seringkali juga
merupakan warna dasar batuan induk, seringkali terdapat retakan, karena berbatasan
dijumpai dengan kondisi batuan yang telah dengan zona saprolit.
melapuk begitu juga sebaliknya, tekstur dan Kenampakan lapangan biasanya
struktur batuan dasar dijumpai dengan jelas. berwarna abu abu, hujau, abu abu
Banyak mengandung mineral utama batuan induk, kehijauan dan hijau. Tekstur porfiritik,
seringkali dijumpai telah mengalami serpentinisasi struktur massive (10% Fractured).
yang mengisi urat batuan, maupun adanya urat Kandungan mineral Si, Ol,Px, Serpentin,
urat silika maupun silika boxwork. jenis batuan biasanya Dunit, Harzburgit
dan Serpentinit.

KESIMPULAN

Laterit terbentuk dari proses pelapukan


kimia batuan dasar yang dikontrol oleh
Iklim, topografi, drainase, tektonik seting,
jenis batuan induk dan struktur geologi.

Umumnya Nikel laterit memiliki profil


mulai dari Overburden (OB), Limonit
(Lim), Saprolit (Sap) dan bedrock (Brk).
Dari kandungan mineralogi, umumnya
endapan nikel laterit dibedakan menjadi
Laterit oxida, laterit lempung dan laterit
silikat.

Referensi :
NICKEL LATERITE DEPOSITS – GEOLOGICAL
OVERVIEW, RESOURCES AND EXPLOITATION
M. Elias
Mick Elias Associates, CSA Australia Pty Ltd, PO Box
139, Burswood WA 6100, Australia.

NICKEL LATERITES THROUGH GEOLOGICAL TIME


GLEESON, Sarah A., Earth and Atmospheric Sciences, University
of Alberta, 1-26 ESB, Edmonton, AB T6G 2E3, Canada,
sgleeson@ualberta.ca and HERRINGTON, Richard J.,
Zona Saprolit Mineralogy, Nat History Museum, Cromwell Road, London, SW7
5BD.

Anda mungkin juga menyukai