Shale, dan
Saturasi Air) untuk menentukan Zona Hidrokarbon,
STUDI KASUS: LAPANGAN MERUAP Daerah Cekungan
Sumatera Utara
Data log sumur dipakai antara lain untuk analisa penyebaran cadangan hidrokarbon
dan analisa produksi hidrokarbon tentu saja terintegrasi dengan data seismik, yang
menunjang upaya penentuan arah eksplorasi selanjutnya dan produksi pada sumur
tersebut. Dalam kajian ini, dilakukan penentuan zona yang terisi hidrokarbon pada
lapangan MERUAP di cekungan sumatera utara. Data yang digunakan adalah data
log GR, log SP, log resistivitas, log neutron, log densitas, dan data master log.
Penetuan kondisi litologi pada zona interest dilakukan dengan menggunakan data
master log dan metode crossplot NPHI-RHOB. Perhitungan nilai porositas effektif
dilakukan melalui integrasi dari analisa data log densitas, log neutron, dan log GR.
Nilai resistivitas air (Rw) ditentukan melalui metode Rw dan saturasi air dengan
menggunakan persamaan Archie, untuk memperoleh nilai saturasi air Sw.
Data Primer, yang berupa data: log GR,Log SP,log resistivity, log neutron,dan log
densitas pada sumur M-65.
PENILAIAN FORMASI+PRAKTIKUM (3
STT MIGAS BALIKPAPAN
GRlogGRmin
GRmaxGRmin
3. Pemisahan Zona Minyak dan Gas Setelah diketahui lapisan mana yang
mengandung hidrokarbon, selanjutnya diidentifikasi jenis hidrokarbon yang
mengisi lapisan tersebut. Secara kualitatif data log yang digunakan untuk
mengidentifikasi jenis hidrokarbon adalah data log densitas, dan neutron.
Untuk membedakan lapisan yang terisi gas dan minyak, digunakan separasi
positif antara log densitas dan neutron. Untuk gas menunjukkan respon
resistivitas yang lebih tinggi, dan separasi positif log densitas-neutron yang
lebih besar daripada minyak. Secara kuantitatif nilai Sw < 25 % dianggap
EDRIE WORANG
1301110
SKS)
TEKNIK GEOLOGI A
PENILAIAN FORMASI+PRAKTIKUM (3
STT MIGAS BALIKPAPAN
sebagai gas, 25% > Sw < 75% dianggap minyak, Sw > 75% dianggap
sebagai air.
4. Interpretasi Litologi
Data-data yang digunakan berupa perpaduan dari data log (Crossplot
NPHI-RHOB), dan cutting descrip- tion. Interpretasi ini dilakukan untuk
mengetahui jenis litologi reservoar pada setiap sumur.
PmaPb
PmaPf
DC = D (VSH DSH)
NC = D (VSH NSH)
a
eff
Rw
Rt
EDRIE WORANG
1301110
SKS)
TEKNIK GEOLOGI A
PENILAIAN FORMASI+PRAKTIKUM (3
STT MIGAS BALIKPAPAN
8. .
Menghitung
Permeabilitas
Nilai
permeabilitas
dihitung
dengan
menggunakan Pers. 8, dengan menggunakan nilai Swirr = Sw, dan porositas
efektif yang didapatkan dari Pers. 5
K=
(250Swirr eff )
PENILAIAN FORMASI+PRAKTIKUM (3
STT MIGAS BALIKPAPAN
EDRIE WORANG
1301110
SKS)
TEKNIK GEOLOGI A
PENILAIAN FORMASI+PRAKTIKUM (3
STT MIGAS BALIKPAPAN
Pada sumur M-65 reservoir 1 pada kedalaman 1710-1720 potensi oil yang
baik dalam keadaan sumur yang sangat stabil dikarenakan tidak adanya
keruntuhan lapisan.
Dan kedalaman 1790-1800 pada reservoir 3 potensi oil sangat baik untuk
diproduksi karena pada gambar master log dan main log pada data well log
te rsebut menunjukkan
Keadaan oil ada untuk diproduksi tetapi keadaan lapisan tidak baik untuk
diproduksi karena lapisan tersebut sangat tidak stabil
EDRIE WORANG
1301110
SKS)
TEKNIK GEOLOGI A
PENILAIAN FORMASI+PRAKTIKUM (3
STT MIGAS BALIKPAPAN
Serta pada kedalaman 2780-2800 reservoir 3 memiliki potensi oil yang cukup baik
itu menunjukkan oil show dalam keadaan cukup dengan keadaan yang sangat stabil
untuk diproduksi dengan hasil data:
EDRIE WORANG
1301110
SKS)
TEKNIK GEOLOGI A
PENILAIAN FORMASI+PRAKTIKUM (3
STT MIGAS BALIKPAPAN
Pada kedalaman tersebut menunjukkan potensi oil sedikit dalam main log yang
terdapat pada gambar:
KESIMPULAN
Jadi pada sumur M-65 terdapat hasil data yang berbeda dengan potensi yang
berbeda juga dengan kedalaman 1710-1720 didapatkan nilai porositas efektif
24,73% dan saturasi air terendah 26,45% dan tebal netpay 25 meter. Potensi Oil
pada kedalaman tersebut sangat baik untuk diproduksi.
EDRIE WORANG
1301110
SKS)
TEKNIK GEOLOGI A
PENILAIAN FORMASI+PRAKTIKUM (3
STT MIGAS BALIKPAPAN