ABSTRAK
Zona reservoar hidrokarbon yang berada pada Low Resistivity merupakan suatu lapisan minyak gas yang khusus dan
tersembunyi yang selalu salah dalam menilai sebagai lapisan air dikarenakan asal geologi yang kompleks dan
keterbatasan dari log resistivitas dalam mengidentifikasi hidrokarbon. Hadirnya lempung dalam sebuah reservoar
akan menurunkan nilai resistivitas dan menaikkan nilai saturasi, sehingga dapat menyebabkan hasil analisis menjadi
pesimis dalam identifikasi hidrokarbon. Maka dalam hal itu perlu dilakukannya analisis terhadap data core pada
daerah penelitian agar dapat diketahui penyebab dari Low Reseistivity pada zona reservoar yang mungkin memiliki
kandungan hidrokarkbon. Zona reservoar yang memiliki nilai resistivitas rendah berada pada kedalam 1572-1577
mD. Pada zona ini, memiliki nilai resistivitas yang rendah berada diantara 2.7- 4.4 ohm-m, dengan nilai saturasi air
berada diantara 47%-74% yang menyebabkan pada zona reservoar Low Resistivity berada diantara hidrokarbon dan
zona reservoar air. Kemudian pada zona penelitian ini, Low Resistivity juga disebabkan karena hadirnya serpihan
jenis Lamination Clay yang terdiri dari beberapa jenis Clay yang dapat menyebabkan zona reservoar berada pada
nilai resistivitas rendah. Jenis Clay ini berupa mineral Kaolite 20%, Illite 4%, dan Chlorite 4% serta hadirnya
mineral lain sebagai pendukung resistivitas rendah yaitu Quartz 60%, Plagioclase 9% dan Calcite 3% sebagai
mineral konduktif.
Kata Kunci: Mud log, Low Resistivity, X-Dry Difraction, SEM, Petrography
ABSTRACT
Hydrocarbon reservoir zone located on Low Resistivity is a typical and hidden oil and gas layer which always wrong
in assessing as a water layer due to the complex geological origin and resistivity log limitation in identifying
hydrocarbon. Presence of shale in a reservoir will decreasing resistivity value and increasing saturation value, so it can
cause the results of the analysis to be pessimistic in the identification of hydrocarbons. In that case need to do analysis
to core data on research area in order to know the cause of Low Resistivity on reservoir zone that having a
probability of hydrocarbon content. Reservoir zone that has low resistivity value is at depth 1572-1577 mD. In this
zone, it has a low resistivity value around 2.7- 4.4 ohm-m, with water saturation value around 47%-74% which
causes on Low Resistivity reservoir zone to be between hydrocarbons and water reservoir zone. Then, on this
research, Low Resistivity is also caused by Lamination Clay of shale type presence which consists of several types
of Clay which can cause reservoir zone is at low resistivity value. This Clay type consist of Kaolite 20%, Illite 4%,
and Chlorite 4% minerals as well as the presence of other minerals as proponent of low resistivity that is Quartz
60%, Plagioclase 9% and Calcite 3% as conductive minerals.
Fase ini terjadi pada masa Oligosen alat pengukur dipancarkan sinar gamma
sampai dengan Miosen. Pada fase relatife dengan intensitas energi tertentu menembus
stabil bahkan diam. formasi/batuan.
c. Inversi Megasequence
Fase ini terjadi pada masa Pliosen sampai 3. Log Neutron
dengan Pleistosen, dimana pada fase ini Log neutron adalah rekaman reaksi
cekungan aktif kembali sehingga formasi batuan terhadap bombardir neutron
menyebabkan terbentuknya antiklin- berkecapatan tinggi. Log neutron ini
antiklin sebagai perangkap hidrokarbon. merekam jumlah neutron yang tertangkap
kembali oleh detektor sehingga berhubungan
dengan indeks hidrogen formasi. Porositas
III. TEORI DASAR dari log ini berhubungan dengan indeks
hidrogen batuan. Jika dalam batuan terdapat
A. Metode Well Logging
banyak air, maka porositas akan berkurang
Logging merupakan metode dan nilai kurva log neutron akan tinggi. Jika
pengukuran besaran-besaran fisik batuan terdapat porositas yang banyak di dalam
terhadap kedalaman lubang bor. Sesuai batuan nilai kurva log neutron batuan
dengan tujuan logging yaitu menentukan menjadi rendah. Porositas dari log ini
besaran-besaran fisik batuan maka dasar dinyatakan dalam Neutron Porosity Unit.
dari logging itu sendiri adalah sifat-sifat Respon alat logging neutron mencerminkan
fisik atau petrofisik dari batuan. Well banyaknya atom hidrogen di dalam formasi
logging dapat dilakukan dengan dua cara batuan. Karena minyak dan air mempunyai
dan bertahap yaitu dengan openhole jumlah hidrogen per unit volume yang
logging dan casedhole logging. Terdapat hampir sama, maka log neutron akan
beberapa Jenis log yang digunakan dalam memberikan respon porositas fluida dalam
eksplorasi geofisika khususnya dalam formasi bersih.
penelitian ini, yaitu:
4. Log Resistivitas
1. Log Gamma Ray Resistivity log adalah metoda untuk
Gamma Ray Log adalah metoda untuk mengukur sifat batuan dan fluida pori seperti
mengukur radiasi sinar gamma yang minyak, air dan gas disepanjang lubang bor
dihasilkan oleh unsu-unsur radioaktif yang dengan mengukur sifat tahanan
terdapat dalam lapisan batuan di sepanjang kelistrikannya. Besaran resistivitas batuan
lubang bor. Radioaktivitas GR log berasal dideskripsikan dengan Ohm Meter, dan
dari 3 unsur radioaktif yang ada dalam biasanya dibuat dalam skala logarithmic
batuan yaitu Uranium (U), Potasium (P), dengan nilai antara 0,2 sampai dengan 2000
Thorium (Th) yang secara kontinyu Ohm Meter. Metoda resistivity logging ini
memancarkan Gamma Ray dalam bentuk dilakukan karena pada hakekatnya batuan,
pulsa-pulsa energi radiasi tinggi. Kegunaan fluida dan hidrokarbon di dalam bumi
dari log Gamma Ray adalah: memiliki nilai resistivitas tertentu.
a. Evaluasi kandungan serpih/ shale
(Vsh)
B. Interpretasi Formasi Pasir Serpih
b. Evaluasi bijih mineral radioaktif
c. Evaluasi lapisan mineral yang bukan (Shaly Sand)
radioaktif
Shaly Sand Formation adalah suatu istilah
d. Korelasi log pada sumur berselubung
yang digunakan untuk menunjukkan bahwa
(Harsono, 2007).
suatu formasi tidak hanya mengandung pasir
saja, tetapi terdapat shale pada kandungan
2. Log Densitas
pasirnya. Pada shaly-sand formation
Log densitas adalah rekaman densitas perhitungan nilai saturasi air yang akan
keseluruhan (bulk density) batuan. Bulk dilakukan cenderung lebih sulit jika
density ini mencakup densitas matrix dan dibandingkan dengan yang dilakukan pada
fluida di dalamnya. Prinsip kerja log clean formation. Hal ini terjadi karena shale
densitas yaitu suatu sumber radioaktif dari yang hadir dalam suatu formasi dapat
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, April 2018
harga resistivitas rendah dan juga dapat zona ini dilakukan kalibrasi antara data Mud
diketahui pengontrol turunnya harga Log dan Wireline Log juga, sehingga
reristivitas dalam lapisan batupasir yang didapatkan hasil indikasi dari Low Resistivity
mengandung hidrokarbon. Zone sebagai berikut, dari data Mud Log
Berikut merupakan zona-zona indikasi bahwa pada zona 2 terdapat litologi
Low Resistivity pada penelitian, yaitu zona Sandstone, Siltstone dan Shale namun yang
1 dan zona 2. Indikasi Low Resistivity lebih mendominasi adalah litologi Sandstone,
pada zona 1 seperti pada Gambar 2, kemudian terdapatnya Gas Cromatograph
berada pada kedalaman 1572-1577 yaitu C1-nC4 yang menandakan hidrokarbon
measured deep. Pada zona ini dilakukan dengan total gas sebrsar 9.07 unit gas dan
kalibrasi antara data Mud Log dengan data begron gasnya 1.5 sampai 4 unit gas serta
Wireline Log zona 1 agar didapatkan data terdapatnya oil show pada kedalam 1720
yang valid. sampai 1734 measured deep. Lalu dari
Dari data Mud Log, pada zona 1 deskripsi cutting atau swc terdapat trace atau
terdapat litologi Sandstone, Siltstone dan oil show serta dari Wireline Log
Shale namun yang lebih mendomiunasi menunjukkan nilai Gamma Ray sebagai
adalah litologi Sandstone, kemudian Shaly Sand, terdapatnya cross over antara
terdapatnya Gas Cromatograph yaitu C2- Log Neutron dan Densitas, serta nilai
nC4 yang menandakan hidrokarbon dengan resistivitas yang menunjukan rendah sebesar
total gas sebrsar 63.45 unit dan begron 4.5 ohm meter.
gasnya 8 sampai 12 unit gas. Lalu dari Kemudian dilakukan analisis data core
deskripsi cutting atau swc terdapat trace terhadap zona 2 berdasarkan data SEM pada
serta dari Wireline Log menunjukkan nilai Gambar 7, Petrograpfi pada Gambar 9 dan
Gamma Ray sebagai Shaly Sand, XRD pada Gambar 8. Dari analisis ketiga
terdapatnya cross over antara Log Neutron data core, sehingga didapatkan kesimpulan
dan Densitas, serta nilai resistivitas yang bahwa Low Resistivity ini disebabkan karena
menunjukan rendah sebesar 4.4 ohm meter. adanya mineral Clay, Conductive Mineral
Setelah dilakukan tahapan indikasi zona serta adanya micrporosity yang terbentuk
Low Resistivity, maka dilanjutkan dengan pada saat sementasi. Lalu pada zona 2 ini
mengidentifikasi penyebab Low Resistivity merupakan zona dengan litologi Sandstone
pada zona 1 dengan analisis data core klasifikasi Suberkose, yaitu Sandstone yang
menggunakan data SEM pada Gambar 3, tersusun dari Quarsa dan Feldspar, dimana
Petrograpfi pada Gambar 5 dan XRD pada kandungan mineral Quarsa nya lebih
Gambar 4. dominan. Perbedaan kandungan mineral pada
Dari analisis ketiga data diatas maka kedua zona ini, adalah pada zona 2 memiliki
didapatkan kesimpulan bahwa Low kandungan butiran Quarsa sebanyak 54%,
Resistivity pada zona 1 disebabkan karena terdapatnya Secondary Porosity yang
adanya mineral Clay, Conductive Mineral disebabkan oleh pnghancuran mineral Calcite
serta adanya Micrporosity. Dimana pada sebanyak 26% sebagai Conductive Mineral.
zona ini merupakan litologi Sandstone dgn Kemudian terdapatnya mineral jenis mineral
klasifikasi Suberkose, yaitu Sandstone Clay yaitu Kaolinite sebanyak 5%, Illite 5%.
tersusun dari Quarsa dan Feldspar, dimana
kandungan mineral Quarsa nya lebih
B. Analisis Data Petrofisika
dominan. Pada zona 1 ini memiliki
kandungan butiran Quarsa sebanyak 60%, Pada penelitian ini analisis petrofisika
terdapatnya Secondary Porosity yang sangat penting dilakukan, karena analisis
disebabkan oleh pnghancuran mineral petrofisika merupakan salah satu proses yang
Calcite sebanyak 3% sebagai Conductive penting dalam usaha untuk menentukan
Mineral. Kemudian teerdapatnya mineral karakteristik suatu reservoar. Melalui analisis
jenis mineral Clay yaitu Kaolinite sbanyak petrofisika dapat diketahui zona reservoar,
20%, Illite 4% , Chlorite 4%. jenis litologi, identifikasi prospek
Indikasi Low Resistivity pada zona 2 hidrokarbon, porositas, volume shale dan
seperti pada Gambar 6, berada pada saturasi air. Penelitian ini menggunakan
kedalaman 1718-1720 measured deep. Pada software interactive petrophysics v3.5 dalam
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, April 2018
petrofisika terhadap zona indikasi Low sebuah pendekatan, yaitu dengan mengetahui
Resistivity, maka didapatkan satu zona yang penyebab reservoar Low Resistivity
memiliki nilai resistivitas rendah namun sehingga dapat menentukan zona-zona
tetap bisa mengalirkan fluida yaitu berada produktif yang memiliki nilai resistivitas
pada kedalaman 1572–1577 measure deep rendah (Low Resistivity Reservoir) di
(mD) formasi Gumai. Berdasarkan analisis Lapangan RAW yang kurang diperhatikan
dara core yang dilakukan, bahwa pada zona pada s aat awal eksplorasi. Pendekatan
penelitian tersebut merupakan zona Low selanjutnya yaitu dengan melakukan koreksi
Resistivity yang terdapat litologi Sandstone terhadap nilai resistivitas air (Rw) yang mana
dengan klasifikasi Subarkose. Dimana akan mempengaruhi dalam perhitungan
Subarkose ini merupakan batupasir atau penentuan saturasi air (Sw), sehingga
Sandstone yang tersusun dari mineral didapatkan hasil perhitungan Sw yang tepat
Quartz dan Feldspar dengan kandungan dan optimis. Kemudian dengan melakukan
mineral Quartz lebih dominan sekitar 75%. interpretasi ulang petrofisika dengan
Kemudian dari data Mud Log dan data menggunakan parameter-parameter dari data
Wireline Log yang telah diidentifikasi juga Routine Core Analysis, SEM, XRD dan
menunjukkan bahwa pada kedalam 1572– Petrography.
1577 measure deep (mD) ini merupakan Pada daerah penelitian, reservoar Low
zona yang memiliki nilai resistivitas rendah Resistivity disebabkan oleh batupasir atau
serta pada zona tersebut memiliki trace dari sandstone dengan lapisan serpih yang
gas cromatograph C2–nC4 yang berlapis atau Clay Lamination yang terdiri
menunjukkan adanya hidrokarbon dalam dari dari Clay Mineral (Kaolite dan Illite),
zona Low Resistivity ini. Berikut butiran Detrital Quartz dan adanya Secodary
merupakan zona yang menjadi zona Porosity. Lempung dalam lapisan serpih ini
terfokuskan dalam penelitian Low pada umumnya tipis dan terletak berselang-
Resistivity Reservoir seperti yang terdapat seling dengan pasir dan lapisan Clay
pada Gambar 10. Lamination ini juga berasal dari rombakan
Dari zona Low Resistivity ini batuan.
didapatkan, maka dilanjutkan dengan Kemudian Low Resistivity pada daerah
menganilisis zona tersebut untuk diketahui penelitian ini disebabkan juga oleh adanya
penyebab dari zona hidrokarbon yang Microporosity tersebar di dalam batuan yang
berada dalam Low Resistivity Reservoir terbentuk pada saat proses sedimentasi
Zone pada daerah penelitian. Data sumur berlangsung, dan Low Resistivity ini
penelitian ini didominasi dengan adanya disebabkan karena adanya pengaruh dari
kehadiran dari litologi Shaly Sand yang Conductive Mineral (iron-rich mineral)
sangat mempengaruhi nilai resistivitas, seperti mineral Pyrite, Siderite dan Calcite.
dimana Low Resistivity Hydrocarbon Cara untuk mengetahui jenih lapisan serpih
Reservoir adalah suatu lapisan minyak gas yang menyebabkan Low Resistivity
yang khusus dan tersembunyi yang selalu dilakukan crossplot seperti pada Gambar 11.
salah dalam menilai sebagai lapisan air Dari hasil crossplot yang dilakukan
dikarenakan asal geologi yang kompleks terhadap data Volume Wet Clay dan data
dan keterbatasan dari log resistivitas dalam Total Porosity pada zona Low Resistivity
mengidentifikasi hal tersebut. Umumnya yang berada pada interval 1572–1577
nilai resistivitas tinggi pada reservoar measure deep (mD) formasi Gumai ini
porous di interpretasikan sebagai berjenis Lamination Clay karena dilihat dari
Hydrocarbon bearing, dikarenakan besaran nilai V-shale sebesar 1% dan PHIT
hidrokarbon memiliki nilai resistivitas lebih sebesar 15-20% yang ditunjukkan pada
tinggi dibandingkan dengan air. Pada Gambar 5 diatas. Dimana Lamination Clay
umumnya batupasir yang bersih memiliki ini merupakan serpih yang berlapis tipis yang
nilai resistivitas dengan range nilai diatas terletak berselang-seling dengan pasir, dan
10 ohm-m, namun p ad a log deep lapisan serpih ini berasal dari hasil rombakan
resistivity dalam low resistivity pay batuan. Kemudian, pada zona Low
memiliki range nilai 0.5–5 ohmm. Resistivity ini mengandung beberapa jenis
Dalam penelitian ini meggunakan mineral lain dan juga mineral Clay yang
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, April 2018
menjadi salah satu penyebab dari resistivitas Kaolinite. Mineral Kaolinite ini tidak bisa
rendah. menahan air. Kemudian terdapatnya mineral
Dari hasil histogram pada Gambar 12, Illite sebanyak 4%, mineral ini terbentuk dari
terhadap zona Low Resistivitas yang berada pelapukan batuan yang kaya akan K atau Al
pada interval 1572–1577 measure deep dibawah kondisi pH tinggi dan terdapatnya
(mD), maka dapat dilihat bahwa pada zona mineral Chlorite sebanyak 4% juga, mineral
tersebut memiliki beberapa kandungan Chlorite ini terdiri dari mineral-mineral yang
mineral yang dapat menybabkan zona kaya akan magnesium serta banyak
penelitian berada pada zona resistivitas yang ditemukan dalam batu serpih serta kelompok
rendah. Dari histogram diatas pada zona Chlorite ini juga banyak mengandung ion-ion
Low Resistivity memiliki kandungan besi.
mineral Quartz sebanyak 60%. Dimana Dari hasil analisis data Petrography,
mineral Quartz ini merupakan salah satu SEM dan XRD dan perhitungan terhadap
mineral yang umumnya bisa ditemukan di parameter petrofisika yang dilakukan
kerak kontinen bumi. Mineral ini memiliki terhadap zona Low Resistivity ini, maka
struktur kristal heksagonal yang terbuat dari didapatkan hasil yang menyebabkan Low
silika trigonal terkristalisasi. Kemudian Resistivity pada zona penelitian. Jika dari
terdapatnya Plagioclase sebanyak 9% dalam perhitungan parameter petrofisika didapatkan
batuan daerah penelitian, dimana mineral ini pada zona penelitian memiliki nilai gamma
merupakan mineral yang termasuk ke dalam ray berkisar antara 92 API sampai dengan
kelompok Feldspar. Dalam reaksi Bowen, 139 API dengan nilai permeabilitas sebesar 1
Plagioclase berada pada seri kontinyu. Lalu milli Darci. Kemudian didapatkan juga
terdapatnya mineral Calcite sebanyak 3%, kualitas nilai prositas yang bervariasi diantara
mineral Calcite merupakan minesral 13%-19% dengan nilai Saturation Water
karbonat dan polimorf kalsium karbonat berada diantara 47%-74% yang dapat
(CaCO3) paling labil. Dalam hal penyebab menyebabkan pada daerah Low Resistivity
Low Resistivity Zone mineral Calcite ini berada diantara hidrokarbon dan zona water
merupakan Conduktive Mineral yang dapat reservoir. Hal yang paling utama, pada
menyebabkan zona penelitian memiliki nilai daerah penelitian ini terbukti benar adanya
resistivitas rendah. Selanjutnya terdapatnya merupakan zona Low Resistivity, karena
mineral Clay sebanyak 28% yang pada zona penelitian dengan interval 1572–
terkandung dalam batuan zona daerah 1577 measure deep (mD) ini memiliki nilai
penelitian. resistivitas yang rendah diantara 2,7–4,4
Mineral Clay ini merupakan mineral ohm-m yang disebabkan karena adanya
sekunder yang terbentuk karena proses kehadiran mineral Clay yang relatif banyak.
pengerusakan atau pemecahan yang Dari kandungan mineral Clay ini, tipe
dikarenakan iklim dan alterasi air (Hidrous mineral jenis Kaolinite lebih mendominasi
Alteration) pada suatu batuan induk dan dengan persentase 20% dibandingkan dengan
mineral yang terkandung dalam batuan itu. mineral Illite dan Chlorite.
Mineral Clay ini memiliki beberapa jenis
Clay yaitu Smectite, Kaolinite, Illite dan
Chlorite. Namun dalam zona penetian ini VI. KESIMPULAN DAN SARAN
hanya terdapat kandungan Kaolinite, Illite
dan Chlorite. A. KESIMPULAN
Dari histogram pada Gambar 13, maka Setelah dilakukan interpretasi, maka
dapat dilihat komposisi kandungan mineral didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
Clay yang hadir pada batuan zona Low 1. Didapatkan zona Low Resistivity
Resistivity. Pada zona penelitian ini terdapat Reservoir pada kedalaman 1572–1577
mineral Kaolinite sebanyak 20%. Dimana meter sebagai zona menarik pada
mineral Kaolinite ini terbentuk melalui penelitian ini.
proses pelapukan atau alterasi hidrotermal 2. Adanya Low Resistivity Reservoir Zone
mineral Aluminosilikat. Karena itu, batuan ini disebabkan karena beberapa faktor
yang kaya akan Feldspar ini biasanya akan yaitu, terdapatnya shaly sand reservoir,
mengalami pelapukan menjadi mineral microporosity, conductive mineral dan
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, April 2018
Dalam penelitian ini, perlu dibutuhkan Ginger, D., dan Fielding, K. 2005, The
data a,m, n dari data SCAL atau Special Petroleum Systems and Future Potential
Core Analysis dan data Laboratorium of The South Sumatera Basin.
Analysis agar perhitungan petrofisika bisa Proceeding Indonesian Petroleum
lebih tepat dan akurat. Kemudian Association (IPA), The 30th Annual
dibutuhkan Structure Map daerah Convention & Exhibition: Jakarta.
penelitian, agar bisa langsung diketahui Indonesia.
jumlah cadangan HC pada zona Low Harsono, A., 1997, Evaluasi Formasi dan
Resistivity yang diidentifikasi Aplikasi Log: Edisi Revisi-8.
Schlumberger Oil Services: Indonesia.
UCAPAN TERIMA KASIH Harsono. A., 1997, Pengantar Evaluasi Log,
Penulis mengucapkan terima kasih Schlumberger Data Services, Jakarta.
kepada Bapak Aldis Ramadhan sebagai
pembimbing penelitian di perusahaan, Herdiansyah, F., Abdurrokhim, A., dan
serta Bapak Dr. Ordas Dewanto S.Si., Syafri, I., 2016, Contribution Low
M.Si dan Bapak Karyanto, S.Si., M.T. Resistivity Zone Pada Reservoir
yang telah membimbing dan memberikan Batupasir Formasi Cibulakan Atas
dukungan terhadap penyelesaian Cekungan Jawa Barat Utara, Bulletin of
penelitian ini. Scientific, Teknik Geologi Universitas
Padjajaran, Jakarta, Volume 14 No. 1.
Pertamina EP. PT. Pertamina EP (Tidak Serra P. A., Lopez C. K., Dorigueto R., dan
diterbitkan). Gananca F. F., 2009. Blood glucose and
insulin levelsin patients with
POFD, DNF. 2006, POFD Limau Barat peripheralvestibular disease, Braz J
Tengah. PT. PERTAMINA EP Asset 2, Otorhinolaryngol. 75(5):701-5.
Indonesia (tidak dipublikasikan).
Triwibowo, B., 2010, Cut-off Porositas,
Rider, M., 1996, The Geological Volume Shale, dan Saturasi Air untuk
Interpretation of Well Logs. John Wiley Perhitungan Netpay Sumur O Lapangan
& Sons, Inc., New York, USA. C Cekungan Sumatra Selatan, UPN,
Rider, M., 2002, The Geological Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 3, No. 2, Juli
Interpretation of Well Logs, 2nd Edition, 2010.
revised 2002. Scotland: Whittles Winardi, S., 2014. Quantitative Log Analysis.
Publishing. Depertement Of Geological Eng. Gadjah
Schlumberger. 1989. Log Interpretation Mada University.
Principles / Applications. Schlumberger
Wireline & Testing : Texas.
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, April 2018
LAMPIRAN