Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

APLIKASI DATA LOG SUMUR UNTUK IDENTIFIKASI LOW


RESISTIVITY PAY ZONE DAN ASPEK GEOLOGI YANG
MENGENDALIKAN

OLEH :
HANOOM LAZUARDI (DANANG)
111.000.103

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2004

PROPOSAL KERJA PRAKTEK


Diajukan untuk memperoleh sponsor skripsi di PT. PERTAMINA PERSERO.
Sebagai salah satu syarat sebelum melaksanakan tugas akhir di Jurusan Teknik
Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta, tahun akademik 2003/2004.

Diajukan Oleh :

Nama : Hanoom Lazuardi (Danang)


No Mahasiswa : 111.000.103
Alamat Jurusan : Jurusan Teknik Geologi
Fakultas Teknologi Mineral
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara), Condongcatur Yogyakarta
INDONESIA 55283
Telp / Fax : +62-274-487816

Menyetujui , Yogyakarta, Februari 2004


Dosen Pembimbing Mahasiswa,

Ir. Sugeng Widada, M.Sc. Hanoom Lazuardi (Danang)

Mengetahui,
Ketua jurusan Teknik Geologi

Ir. Joko Soesilo, MT.

LATAR BELAKANG
Sesuai dengan kurikulum yang ada di Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi
Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta, tahun ajaran 2003/2004. Maka setiap mahasiswa
sebelum melakukan Tugas Akhir diharuskan terlebih dahulu menyelesaikan Praktek
Kerja Lapangan yang dalam hal ini sebagai mata kuliah berbasis penelitian untuk dan
atau pengabdian masyarakat.
Industri minyak dan gas bumi menyadari bahwa reservoir yang prospek dengan
kandungan hidrokarbon seringkali disulitkan dengan rendahnya nilai-nilai yang didapat
dari pembacaan kurva log resistivitas, hal ini dapat disebabkan oleh kompleksnya sifat
fisik batuan sehingga menyebabkan terpengaruhnya nilai dari saturasi air (Sw) yang
berdampak lebih jauh terhadap evaluasi produksi hidrokarbon reservoir tersebut.

Maksud dan Tujuan


Maksud dari pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah melakukan
identifikasi reservoir yang potensial akumulasi hidrokarbon tetapi mempunyai nilai
resistivitas rendah pada pembacaan data lognya serta mengetahui aspek geologi yang
berpengaruh.
Tujuan dari praktek kerja lapangan ini adalah mengaplikasikan data log sumur
yang ada secara maksimal untuk mendapatkan nilai saturasi air (Sw) yang sulit
didapatkan dari evaluasi secara konvensional dan mengaplikasikan data inti bor untuk
mengetahui aspek geologi yang menyebabkan kondisi tersebut.

DASAR TEORI
Low resistivity pay zone adalah suatu zona yang memiliki prospek hidrokarbon
dengan nilai resitivitas rendah pada kisaran 0,5 – 5 ohmmeter. Nilai-nilai tersebut
biasanya tampak dengan kurang kontrasnya nilai resitivitas pada suatu reservoir yang
terletak diantara batuan kedap. Atau pada suatu reservoir yang memiliki kandungan
hidrokarbon dan terletak diantara zona-zona yang mengandung air.
Identifikasi low resistivity pay zone dan aspek geologi yang berpengaruh dapat
dilakukan dengan melakukan studi dengan menggunakan data log sumur dan data inti
bor. Data-data tersebut memiliki kekuatan tersendiri sehingga bila dipadukan diharapkan
dapat membangun suatu model interpretasi yang mendukung terhadap perhitungan
evaluasi reservoir.
Log merupakan suatu gambaran terhadap kedalaman dari suatu perangkat yang
mewakili parameter-parameter yang diukur secara menerus di dalam suatu sumur.
Adapun parameter-parameter yang dapat diukur adalah sifat kelistrikan (spontaneous
potential), tahanan jenis batuan, daya hantar listrik, sifat keradioaktifan dan sifat
meneruskan gelombang suara. Metode perekamannya dengan menggunakan cara
menurunkan suatu sonde atau peralatan ke dasar lubang pemboran.
Log spontaneous potential (SP) merupakan suatu catatan terhadap kedalaman
dari perbedaan potensial alamiah antara elektroda permukaan dengan elektroda yang
dapat bergerak di dalam lubang bor. Prinsip yang digunakan oleh log ini adalah
melakukan perekaman terhadap nilai tahanan jenis air formasi (Rw) dan
mengindikasikan permeabilitas. Jika suatu batuan mempunyai sifat impermeabel, ion-ion
akan tidak dapat bergerak dan menyebabkan tidak adanya aliran arus sehingga nilai dari
potensial akan tetap dan nilai tetap ini sering disebut “shale base line”, sedangkan untuk
batuan yang mempunyai sifat permeabel ion-ion dapat bergerak dan menyebabkan
terjadinya aliran arus sehingga kurva akan menjauh dari garis dasar lempung, namun
besarnya defleksi kurva tidak dapat digunakan sebagai besaran permeabilitas. log ini
juga dapat digunakan untuk menghitung volume lempung, identifikasi fasies dan untuk
beberapa kasus dapat digunakan untuk korelasi.
Log Gamma Ray (GR) merupakan suatu rekaman nilai dari radioaktifitas alamiah
formasi batuan, terutama radiasi yang dihasilkan oleh keberadaan unsur uranium,
thorium dan potasium alami. Sebagian besar batuan-batuan mempunyai radioaktivitas
tinggi, baik batuan beku, metamorf dan sedimen. Tetapi diantara batuan sedimen-
sedimen tersebut, batulempung mempunyai nilai radioaktifitas yang paling tinggi
walaupun tidak semua batulempung bersifat radioaktif dan setiap batuan yang radioaktif
adalah batulempung sehingga secara umum pada kurva log SP zona lempung akan
menunjukkan nilai yang tinggi. Kuarsa, sebagai komponen dasar dari batuan detritus
tidak menunjukkan adanya radioaktivitas dan dampak yang ditunjukkan pada batupasir
adalah dengan kurva log gamma ray yang rendah. Prinsip dari penggunaan log ini
secara kuantitatif adalah untuk menentukan volume lempung. Secara kualitatif log ini
dapat digunakan untuk korelasi, data pendukung identifikasi fasies dan analisa sikuen,
serta identifikasi litologi.
Log Resistivitas dan Log Induksi merupakan log elektrik yang digunakan untuk
mendeterminasi kandungan fluida dalam reservoir dan juga dapat memberikan informasi
mengenai aspek-aspek litologi, tekstur, fasies, overpressure dan aspek batuan induk.
Sifat Log Resistivitas ini hanya dapat berfungsi pada lubang bor yang diisi dengan
lumpur konduktif. Log Induksi mempunyai sebaliknya sangat efektif melakukan
perekaman pada lubang bor yang diisi dengan lumpur non-konduktif, walaupun dapat
juga difungsikan pada lubang bor yang diisi dengan lumpur konduktif dengan melakukan
beberapa koreksi saat evaluasi kuantitatif. Prinsip dasar perekaman alat log ini adalah
memanfaatkan sifat resistivitas dan konduktivitas fluida pengisi ruang pori batuan di
bawah permukaan. Hasil yang diharapkan dari penggunaan log ini adalah menentukan
nilai dari resistivitas formasi (Rt) yang bermanfaat dalam menentukan nilai saturasi
hidrokarbon (Shr). Dalam kurva log nilai dari suatu lapisan yang potensial hidrokarbon
akan mempunyai nilai resistivitas rendah sampai sedang pada kurva resistivitas di zona
terusir, hal ini dapat terjadi karena efek salinitas filtrat lumpur dan nilai resistivitas di zona
tidak terusir (virgin formation) nilainya akan sangat tinggi karena dipengaruhi tingginya
nilai saturasi hidrokarbon sehingga akan menunjukan separasi nilai yang kuat diantara
kedua zona tersebut.
Log Sonik merupakan log akustik yang digunakan untuk mengetahui interval
waktu transit yang dilambangkan dengan t. Log ini digunakan untuk mengukur
kapasitas suatu formasi dalam menghantarkan gelombang suara kompresional untuk
melalui satu feet formasi. Secara geologi kapasitas formasi tersebut dapat dipengaruhi
oleh variasi litologi, tekstur batuan dan juga porositas batuan. Prinsip penggunaan
secara kuantitatif log ini adalah untuk evaluasi porositas yang terisi oleh fluida, selain itu
penggabungan log sonik dengan log densitas dapat menghasilkan log akustik impedan
yang merupakan langkah pertama dalam pembuatan suatu synthetic seismic trace,
penggunaan log sonik secara kualitatif dapat membantu identifikasi litologi, batuan
induk, rekahan, kompaksi normal dan overpressure. Identifikasi litologi pada umumnya
akan mempunyai transit time yang kecil pada batuan karbonat, transit time menengah
pada batupasir dan batulempung, dan transit time yang besar pada litologi
batulempung. Kualitas baik dan buruk data dari log ini sangat dipengaruhi oleh kondisi
lubang bor.
Log Densitas memberikan rekaman terhadap densitas formasi batuan, tidak
hanya matriks formasi yang terukur tetapi juga kadar fluida pengisi pori-pori batuan,
karena secara geologi densitas formasi merupakan fungsi dari densitas mineral
pembentuk batuan dan volume fluida yang mengisi pori. Prinsip penggunaan log ini
secara kuantitatif adalah untuk menghitung nilai porositas dan secara tidak langsung
mengetahui densitas hidrokarbon, juga dapat digunakan untuk menghitung akustik
impedan. Secara kualitatif baik sebagai indikator litologi, identifikasi beberapa mineral,
identifikasi overpressure dan porositas rekahan.
Log Netron memberikan rekaman terhadap reaksi dari formasi yang terus
menerus ditembakkan netron berkecepatan tinggi. Hasil pengukuran log ini adalah
konsentrasi ion hidrogen dalam suatu formasi. Hidrogen banyak dijumpai dalam fluida,
sehingga indeks hidrogen secara langsung berhubungan dengan porositas. Secara
kualitatif log ini baik untuk membedakan antara gas dan minyak bumi, selain itu log ini
dapat juga mengidentifikasi litologi, mineral evaporit dan hidrat dan batuan volkanik.
Dengan menggabungkan antara log netron dan log densitas pada skala yang sama
akan memberikan hasil yang optimal pada indikasi litologi bawah permukaan yang ada.
Inti bor atau biasa dikenal dengan Core dapat diambil pada saat pemboran
berlangsung sebelum proses logging berupa sampel berbentuk silinder panjang yang
diambil pada interval-interval yang dianggap potensial atau dapat diambil setelah
pemboran berlangsung berupa sampel berbentuk silinder kecil yang berasal adri dinding
lubang pemboran. Dengan penampakan fisik sampel yang sama dengan litologi formasi
sebenarnya, core tidak membutuhkan banyak interpretasi tetapi berguna untuk referensi
dalam melakukan kalibrasi terhadap data log dan memberikan rekaman sesungguhnya
tentang kondisi geologi bawah permukaan. Data inti pemboran dapat digunakan untuk
mengetahui struktur sedimen, lingkungan dan fasies pengendapan, tekstur batuan dan
data-data sifak fisik batuan lainnya (porositas, permeabilitas, dll).

METODE PENELITIAN
Pendekatan masalah dilakukan secara deskriptif analitis dan dalam
pelaksanaannya dilakukan berdasarkan data log sumur dan data inti bor.
Sistematika kerja dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Studi pustaka
Melalui studi pustaka dari penulis-penulis terdahulu mengenai identifikasi low
resistivity pay zone. Hal ini dipandang perlu karena salah satu modal dasar yang
harus dimiliki dalam suatu kegiatan yang berbasis penelitian adalah adanya suatu
pemahaman yang baik mengenai topik yang dipilih sebagai bahan penelitian.
2. Interpretasi data log sumur
a. Penentuan zona-zona prospek akumulasi hidrokarbon yang mempunyai nilai
resistivitas rendah.
b. Melakukan perhitungan saturasi air pada zona prospek tersebut.
c. Melakukan perhitungan kemampuan produksi zona tersebut.
3. Analisis data inti bor
Analisis data inti bor digunakan untuk mendukung interpretasi data log sumur. Selain
itu melalui inti bor dapat mengetahui aspek geologi dan sifat fisik batuan yang
mempengaruhi terbentuknya kondisi low resistivity pay zone.
4. Sintesa hasil analisis
Dengan mengkompilasikan hasil analisis yang didapat dari semua data yang
tersedia akan menghasilkan suatu kesimpulan mengenai cara indentifikasi low
resistivity pay zone beserta aspek geologi yang berpengaruh.

KONTRIBUSI PENELITIAN
 Memberikan tambahan data dan analisis yang telah ada.
 Membantu memecahkan permasalahan geologi dalam menginterpretasikan kondisi
geologi yang berpengaruh pada daerah penelitian.
 Diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan proses produksi dan
kegiatan eksplorasi di daerah telitian.
 Untuk pengembangan ilmu kebumian.

WAKTU PELAKSANAAN
Setelah disesuaikan dengan jadwal akademik, maka waktu penelitian yang kami
rencanakan selama satu (1) bulan terhitung mulai dari pertengahan bulan Juni sampai
dengan pertengahan Juli 2004.
Tabel 1. Usulan rencana kerja
Minggu Minggu Minggu Minggu
Kegiatan
ke 1 ke 2 ke 3 ke 4
Studi Pustaka
Praktek Lapangan dan
Pengumpulan Data
Analisa Data

Interpretasi data dan Diskusi

Presentasi and Evaluasi

ALAT DAN FASILITAS


Untuk mendukung kegiatan kerja praktek tersebut maka dibutuhkan beberapa
alat dan fasilitas pendukung yang diantaranya :
1. Data log sumur
2. Data inti bor (core)
3. Seperangkat komputer
4. Pustaka terkait
5. Akses ke fasilitas pendukung (perpustakaan, internet, copy center)
6. Transportasi, akomodasi dan konsumsi
7. Peralatan dan perlengkapan lain yang menunjang selama kegiatan kerja praktek

PEMBIMBING
Untuk pembimbing dilapangan diharapkan dapat disediakan oleh perusahaan,
sedangkan untuk pembimbing di kampus telah mendapatkan pembimbing dari staf
pengajar pada Jurusan Teknik Geologi, Universitas Pembangunan Nasional “Vetera”
Yogyakarta.
PENUTUP
Kesempatan yang diberikan pada mahasiswa dalam melakukan kerja praktek ini
akan dapat membuka wawasan mahasiswa pada bidang teknologi geologi yang dipakai
dalam dunia perminyakan dan dalam kesempatan ini mahasiswa akan
memanfaatkannya semaksimal mungkin, serta hasil dari kerja praktek ini akan dibuat
dalam bentuk laporan dan akan dipresentasikan di perusahaan terkait dan juga di
Jurusan Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA
Harsono, A., 1997, Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log, Schlumberger Oilfield Services,
Jakarta.
Rider, M.H, 2000, The Geological Interpretation Of Well Logs, Whittles Publishing,
Scotland.
Prasetya, H., 2001, Fundamental to Geological-Reservoir Study : An Integrated
Geological Engineering Approach, Short Course Modul, UPN AAPG Student
Chapter, Yogyakarta.
Shofiyuddin, T., 2002, Well Site Geologist Section, Short Course Modul, IAGI-IPA :
Introduction to Petroleum Energy for Geological Student, Gulf Resources
Exploration Department, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai