Anda di halaman 1dari 11

Tugas Metode Penelitian

ANALISSIS RESERVOAR BERDASARKAN PARAMETER

PETROFISIKA

OLEH :

SADILAH

H221 16 003

DEPARTEMEN GEOFISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Metode Penelitian”

ini. Proses penulisan ini tidak lepas dari kendala yang menghambat penulisan

serta tidak keluar dari berbagai kekurangan.

Harapan penulis dengan adanya penelitian tugas ini semoga dapat

menambah khazanah ilmu di bidang eksplorasi hidrokarbon terutama di bidang

keilmuan geofisika, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan

dan penyusunan skripsi ini. Karenanya, kritik dan saran sangat dibutuhkan guna

membangun agar kedepannya penulis dapat lebih baik lagi. Demikian kata

pengantar ini, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk masa kini dan

mendatang.

Makassar, 11 Mei 2019

Sadilah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
I.2 Tujuan ............................................................................................................ 2
I.3 Ruang Lingkup ............................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3
II.1 Analisis Petrofisika ....................................................................................... 3
II.2 Petroleum System ......................................................................................... 4
II.3 Well Logging ................................................................................................ 5
II.3.1 Jenis-Jenis Logging ................................................................................ 5
II.3.1.1 Log listrik ........................................................................................ 5
II.3.1.2 Log Radioaktif ................................................................................. 6
II.3.1.3 Caliper Log ...................................................................................... 6
II.4 Interpretasi Logging ...................................................................................... 6
BAB III KERANGKA PIKIR .............................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 8

3
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Analisis petrofisika sangat berguna untuk karakterisasi reservoar. Karakterisasi
reservoar pada analisis petrofisika dilakukan dengan mempelajari litologi,
porositas, saturasi air, dan permeabilitas lapisan batuan di bawah permukaan.
Penentuan litologi melalui identifikasi log gamma ray bertujuan untuk
membedakan lapisan permeabel atau bukan. Log densitas dan log neutron dapat
digunakan untuk menghitung porositas lapisan batuan, dan log resistivitas
digunakan untuk mencari saturasi air lapisan batuan. Dengan melakukan analisis
petrofisika pada formasi geologi dapat diketahui struktur bawah permukaan serta
zona potensi hidrokarbon dari lapangan produksi. Namun dalam pengembangan
sebuah lapangan, perlu juga diketahui seberapa besar cadangan hidrokarbon yang
dapat diperoleh dari lapangan tersebut.

Minyak dan gas bumi masih menjadi sumber energi utama dunia hingga saat ini.
Walaupun pemanfaatan sumber energi alternatif sekarang sudah mulai
dikembangkan namun secara umum pola pikir masyarakat global masih
menganggap bahan bakar fosil yang tidak terbarukan ini sebagai kebutuhan
utama. Oleh karena tingginya kebutuhan hidup manusia akan sumber daya energi
ini, selalu dilakukan peningkatan terhadap kegiatan eksplorasi dan eksploitasi
serta pengembangan dalam suatu lapangan minyak agar diperoleh produksi yang
lebih maksimal.

Analisa Petrofisika sangat penting dilakukan untuk mengetahui kualitas reservoir,


jenis fluida, porositas dan permeabilitas dari suatu batuan atau formasi, karena hal
ini hanya dapat diketahui berdasarkan sifat fisik dari batuan tersebut serta
dapat diketahui geometri suatu reservoir suatu zona sehingga dapat dihitung
cadangan migas yang ada (Iqbal, 2009).

1
I.2 Tujuan
Adapun ujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi litologi formasi berdasarkan analisis data log.
2. Mengetahui zona prospek hidrokarbon berdasarkan nilai saturasi air,
porositas, dan permeabilitas.
3. Menentukan karakter fisik reservoir formasi lapangan formasi.

I.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup penelitian ini adalah analisis petrofisika pada formasi di daerah
penelitian. Analisis ini lebih lanjut digunakan dalam identifikasi litologi untuk
menentukan zona prospeksi hidrokarbon.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Analisis Petrofisika


Analisis petrofisik merupakan salah satu proses yang penting dalam usaha untuk
mengetahui karakteristik suatu reservoir. Analisa petrofisika diawali oleh
perolehan data bawah permukaan melalui proses well logging pada lubang
pengeboran. Untuk melakukan analisa petrofisika diperlukan beberapa parameter
penting batuan dalam suatu formasi, diantaranya adalah porositas, satrasi air, shale
volume dan permeabilitas (Iqbal, 2016).

Analisis petrofisika adalah evaluasi catatan penebangan dari sumur eksplorasi


untuk memperoleh litologi dan sifat petrofisika batuan, seperti saturasi air,
porositas batuan besar, kandungan lempung, dan permeabilitas. Sifat-sifat batuan
ini diperoleh dari pencatatan sifat listrik batuan, tingkat radiasi batuan,
kemampuan perambatan gelombang, dan kerapatan atom batuan. Dengan
pengetahuan litologi dan sifat batuan petrofisika, dapat digunakan untuk
menentukan interval kedalaman yang merupakan zona reservoir, dan zona
produktif. Selain itu, mungkin juga banyak hidrokarbon yang terkandung dalam
kondisi kedalaman tempat hidrokarbon berada.

Analisis petrofisika merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam usaha
untuk mengetahui karakteristik suatu reservoir seperti nilai porositas, kejenuhan
air,dan permeabilitas. Parameter lain yang penting dalam melakukan analisa
petrofisika adalah rasio volume 4 serpih. Dengan mengetahui rasio volume serpih
dan porositas, estimasi potensi reservoar dapat diketahui.Dengan tambahan
parameter kejenuhan air, sehingga mampu menetukan potensi hidrokarbon pada
reservoir (Khairunnas, 2012).

3
II.2 Petroleum System
Petroleum System Dalam petroleum system, hal-hal yang perlu diperhatikan
diantaranya yaitu batuan sumber (source rocks), pematangan (maturasi), reservoir,
migrasi, timing, perangkap (trap) dan batuan penyekat (sealing rock).
a. Source rocks adalah endapan sedimen yang mengandung bahan-bahan organik
yang dapat menghasilan minyak dan gas bumi ketika endapan tersebut
tertimbun dan terpanaskan.
b. Maturasi adalah proses perubahan secara biologi, fisika, dan kimia dari
kerogen menjadi minyak dan gas bumi. Proses maturasi berawal sejak
endapan sedimen yang kaya bahan organik terendapkan. Pada tahapan ini,
terjadi reaksi pada temperatur rendah yang melibatkan bakteri anaerobic yang
mereduksi oksigen, nitrogen dan belerang sehingga menghasilkan konsentrasi
hidrokarbon.
c. Reservoar adalah batuan yang mampu menyimpan dan mengalirkan
hidrokarbon. Dengan kata lain batuan tersebut harus memiliki porositas dan
permeabilitas. Jenis reservoar umumnya batu pasir dan batuan karbonat
dengan porositas 15-30% (baik porositas primer maupun sekunder) serta
permeabilitas minimum sekitar 1 mD (mili Darcy) untuk 13 untuk gas dan 10
mD untuk minyak ringan (light oil).
d. Migrasi adalah proses trasportasi minyak dan gas dari batuan sumber menuju
reservoar. Proses migrasi berawal dari migrasi primer (primary migration),
yakni transportasi dari source rock ke reservoar secara langsung. Lalu diikuti
oleh migrasi sekunder (secondary migration), yakni migrasi dalam batuan
reservoar nya itu sendiri (dari reservoar bagian dalam ke reservoar bagian
dangkal).
e. Timing adalah waktu pengisian minyak dan gas bumi pada sebuah perangkap
merupakan hal yang sangat penting. Karena kita menginginkan agar
perangkap tersebut terbentuk sebelum migrasi. Jika tidak, maka hidrokarbon
telah terlanjur lewat sebelum perangkap tersebut terbentuk.
f. Trap merupakan perangkap hidrokarbon, dimana perangkap ini terdiri dari
perangkap stratigrafi, perangkap struktur dan kombinasi dari keduanya.

4
g. Seal adalah system batuan penyekat yang bersifat tidak permeable seperti
batulempung/mudstone, anhydrite dan garam (Abdullah, 2012).

II.3 Well Logging


Well logging merupakan suatu teknik untuk mendapatkan data bawah permukaan
dengan menggunakan alat ukur yang dimasukkan kedalam lubang sumur untuk
evaluasi formasi dan identifikasi ciri-ciri batuan di bawah permukaan
(Schlumberger, 1989). Wireline logging adalah kegiatan logging menggunakan
kabel untuk memperoleh informasi mengenai parameter petrofisik dari batuan 14
formasi seperti porositas, permeabilitas, resistivitas dan karakteristik fluida dalam
formasi tersebut (Dewanto, 2009).

Kata logging berasal dari kata “log” dari Bahasa Inggris yang berarti catatan atau
rekaman. Sedangkan pengertian logging adalah mengumpulkan data bawah
permukaan agar dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap formasi
yang meliputi zona reservoir, kandungan formasi (fluida), petrofisik reservoir dan
tekanan bawah permukaan (Setyowiyoto dan Surjono, 2002).

II.3.1 Jenis-Jenis Logging


Berdasarkan kemampuan, kegunaan dan prinsip kerja maka jenis logging ini
dibagi menjadi log listrik, log radioaktif dan log caliper.

II.3.1.1 Log listrik


Log listrik merupakan suatu plot antara sifat-sifat listrik lapisan yang ditembus
lubang bor dengan kedalaman. Sifat-sifat ini diukur dengan berbagai variasi
konfigurasi elektrode yang diturunkan ke dalam lubang bor. Untuk batuan yang
pori-porinya terisi mineral-mineral air asin atau clay maka akan menghantarkan
lisrik dan mempunyai resistivitas yang rendah dibandingkan dengan pori-pori
yang terisi minyak, gas maupun air tawar. Oleh karena itu lumpur pemboran yang
banyak mengandung garam akan bersifat kondusif dan sebaliknya. Untuk formasi
clean sand yang mengandung air garam, tahanan formasinya dapat dinyatakan
dengan suatau faktor tahanan formasi (F) (Russel, 1951).

5
II.3.1.2 Log Radioaktif
Log radioaktif dapat digunakan pada sumur yang dicasing (cased hole) maupun
yang tidak dicasing (open hole). Keuntungan dari log radioaktif ini dibandingkan
dengan log listrik adalah tidak banyak dipengaruhi oleh keadaan lubang bor dan
jenis lumpur. Dari tujuan pengukuran, log radioaktif dibedakan menjadi log
pengukur lithologi yaitu gamma ray dan log sonic, log pengukur porositas seperti
neutron log dan density log. Hasil pengukuran log porositas dapat digunakan pula
untuk mengidentifikasi lithologi dengan hasil yang memadai.

II.3.1.3 Caliper Log


Log ini merupakan log penunjang, keterangan log ini digunakan untuk
mengetahui perubahan diameter dari lubang bor yang bervariasi akibat adanya
berbagai jenis batuan yang ditembus mata bor. Pada lapisan shale atau clay yang
permeabilitasnya hampir mendekati nol, tidak terjadi kerak lumpur sehingga
terjadi keruntuhan dinding sumur bor (washed out) sehingga dinding sumur bor
mengalami perbesaran diameter. Sedangkan padalapisan permeabel terjadi
pengecilan lubangsumur bor karena terjadi endapan lumpur pada dindingnya yang
disebut kerak lumpur (mud cake). Sedangkan pada lapisan yang impermeabel
diameter lubang bor akan bertambah besar karena ada dinding yang runtuh. Pada
dinding sumur yang tidak mengalami proses penebalan dinding sumur, diameter
lubang bor akan tetap. Log ini berguna untuk mencari ada atau tidaknya lapisan
permeabel (Rider, 2002).

II.4 Interpretasi Logging


Lapisan prospek dapat teridentifikasi dengan melakukan interpretasi logging.
Interpretasi logging ini dibagi menjadi interpretasi kualitatif dan interpretasi
kuantitatif. Interpretasi kualitatif dilakukan untuk mengidentifikasi lapisan poros
permeabel dan ada tidaknya fluida. Sedangkan interpretasi kuantitatif dilakukan
untuk menentukan harga parameter petrofisika batuan seperti kandungan
lempung, porositas batuan, resitivitas fluida saturasi air dan permeabilitas batuan.

6
BAB III
KERANGKA PIKIR

Untuk memudahkan dalam proses analisis, maka dibuatlah kerangka pemikiran


yang menjelaskan bahwa variabel dependen dipengaruhi oleh variabel independen
dimana variabel dependen adalah hidrokarbon yang didapatkan pada lokasi
tersebut, sedangkan variabel independen adalah hasil dari nilai cut off.

Kegiatan eksplorasi hidrokarbon menghasilkan data log yang memberikan


informasi secara vertikal berdasarkan data rekaman sifat fisis batuan yang menjadi
reservoar pada sumur. Dalam menentukan sifat fisis batuan tersebut perlu
dilakukan studi mengenai sifat petrofisika suatu batuan. Penentuan zona
hidrokarbon dilakukan melalui analisis data mud log (gas reading, oil show,
litologi), wireline log, sidewall core, dan data batuan inti (core).

Analisis petrofisika mampu memberikan menggambarkan karakteristik suatu batuan


yang meliputi sifat fisis batuan antara lain porositas, permeabilitas dan tingkat
saturasi air. Sehingga dapat mampu mengindikasikan dimana zona hidrokarbon
berada. Untuk menentukan zona hidrokarbon juga diperlukan nilai cut off dari
masing-masing parameter sifat pertofisika. Dari nilai cut off ini dapat ditentukan
posisi dan kedalaman zona hidrokarbon (Pay zone) dan ketebalan zona hidrokarbon
tersebut.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Konsep Dasar Seismik Refleksi. Bandung: ITB, 2007.

Dewanto, O. Buku Ajar Well Logging Vol 6. Bandarlampung: Teknik Geofisika


Universitas, 2009.

Khairunnas. “Analisis Log Petrofisika untuk Menentukan Zona Prospek Hidrokarbon di


Lapangan Teapot Dome .” 2012.

Maulana, M Iqbal. “Analisis Petrofisika dan Penentuan Zona.” 2016.

Rider, M. “The Geological Interpretation of Well Logs Second Edition.” 2002.

Russel, W L. Principles of Petroleum Geology. USA: McGraw-Hill Book, 1960.

Setyowitoto, J. “Analisis Sedimentologi dan Fasies.” 2002: Vol 25.

Anda mungkin juga menyukai