Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MATARAM
2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Minyak bumi adalah salah satu sumber energi yang berperan dalam kehidupan
manusia. Minyak bumi merupakan salah satu sumber energy yang paling sering digunakan
oleh manusia. Tak hanya untuk bahan mesin, namun minyak bumi juga digunakan untuk
sumber energy dalam memasak, bahkan lilin pun terbuat dari minyak bumi. Minyak bumi
berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang telah mati kemudian diurakan oleh tanah
sehingga Sumber Daya Alam ini tergolong lambat dalam pembaharuan, sehingga dapat
dikatagorikan sumber daya alam tak terbaharui. Minyak bumi yang telah diolah dan
dimanfaatkan oleh manusia contohnya seperti pelumas, plastic, karet, bahan bakar minyak,
bitumen, lilin, petisida, cat. Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon, sifat dan
karakteristik dasar minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya untuk
mengolah minyak tersebut. Hal ini juga untuk memppengaruhi produk yang dihasilkan dari
pengolahan minyak tersebut. Maka dari itu pengetahuan tentang minyak bumi sanat
penting, mengingat SDA yang paling banyak digunakan ini tidak dapat diperbaharui
sehingga kita harus berusaha mencari alternative dan berusaha menghemat minyak bumi
ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian minyak bumi?
2. Bagaimana cara eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi?
3. Bagaimana cara analisis minyak bumi?
4. Bagaimana cara pengolahan minyak bumi?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian minyak bumi.
2. Untuk mengetahui cara eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi.
3. Untuk mengetahui cara analisis minyak bumi.
4. Untuk mengetahui cara pengolahan minyak bumi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Minyak Bumi

Minyak bumi adalah istilah yang meluas dalam kehidupan sehari-hari. Sebelumnya
orang menggunakan istilah minyak tanah atau minyak yang dihasilkan dari dalam tanah
namun istilah yang lazim dipakai sekarang adalah miyak bumi sementara kata ‘minyak
tanah’ lazim digunakan untuk menyebut bahan bakar kompor minyak atau bahasa
Inggrisnya kerosene. Secara harfiah, minyak bumi berarti ‘minyak di dalam perut bumi’.
Istilah minyak bumi lebih tepat karena minyak ini terdapat didalam perut bumi bukan
didalam tanah.

Bahasa Inggris minyak bumi adalah petroleum yang berasal dari bahasa Yunani πέτρα
(petra) yang berarti ‘batu’ dan ἔλαιον (elaison) yang berarti minyak. Kata petroleum
pertama kali digunakan dalam karangan De Natura Fossilium yang dikarang pada tahun
1546 oleh Georg Bauer yang berkebangsaan Jerman.

B. Cara Eksplorasi Dan Eksploitasi Minyak Bumi

Eksplorasi adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi


selengkap mungkin tentang keberadaan sumberdaya alam di suatu tempat. Sedangkan
eksploitasi adalah usaha penambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian
dan memanfaatkannya. Kegiatan ini dapat dibedakan berdasarkan sifat bahan galiannya
yaitu, galian padat dan bahan galian cair serta gas.
1. Cara Eksplorasi Minyak Bumi
Perlu diketahui bahwa minyak di dalam Bumi bukan berupa wadah yang menyerupai
danau, namum berada di dalam pori-pori batuan bercampur bersama air. Ilustrasinya
seperti gambar di bawah ini.

a. Kajian Geologi
Secara ilmu geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi
akan minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah
tersebut. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau
bahkan tidak mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah:

1. Batuan sumber

Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon.


biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih. batuan ini
kaya akan kandungan unsur atom karbon (C) yang didapat dari cangkang -
cangkang fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan
menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon

2. Tekanan dan Tempratur

Untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan


temperatur yang tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan
mengubah ikatan kimia karbon yang ada dibatuan menjadi rantai
hidrokarbon.

3. Migrasi

Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat


berpindah ke tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk
diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri dapat dikatakan tidak
memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana tidak
terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting
untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut.

4. Reservoar

Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul


dari proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan
karbonat, karena kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk
tersimpannya hidrokarbon. Reservoar sangat penting karena pada batuan
inilah minyak bumi di produksi.

5. Perangkap

Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap.


tujuannya agar hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat
itu saja. Jika perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir
ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak
ekonomis sama sekali. Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2 yaitu
perangkap struktur dan perangkap stratigrafi.

Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak


memungkinkan untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk
diteruskan. Jika semua kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut
kemungkinan mempunyai potensi minyak bumi atau pun gas bumi.
Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan kajian
yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan. Maka penelitian
dilanjutkan pada langkah berikutnya

b. Kajian Geofisika
setelah kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi
dilakukan, dan hasilnya mengindikasikan potensi hidrokarbon, maka tahap
selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika. Pada tahapan ini metoda - metoda
khusus digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna memastikan
keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi. Data-
data yang dihasilkan dari pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi
dan sifat-sifat batuan di dalam bumi. Ini penting sekali untuk mengetahui apakan
batuan tersebut memiliki sifat - sifat sebagai batuan sumber, reservoar, dan
batuan perangkap atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian
hidrokarbon. Metoda-metoda ini menggunakan prinsip-prinsip fisika yang
digunakan sebagai aplikasi engineering.

Metode tersebut adalah:

1. Eksplorasi Minyak

Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran. kajiannya


meliputi daerah yang luas. dari hasil kajian ini akan didapat gambaran
lapisan batuan di dalam bumi.

a. Data resistivity

Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi


oleh fluida. Fluida ini bisa berupa air, minyak atau gas. Membedakan
kandungan fluida di dalam batuan salah satunya dengan menggunakan
sifat resistan yang ada pada fluida. Fluida air memiliki nilai resistan
yang rendah dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai resistan
minyak lebih rendah dari pada gas. dari data log kita hanya bisa
membedakan resistan rendah dan resistan tinggi, bukan jenis fluida
karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah. sebagai dasar
analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida di dalam batuan daerah
tersebut sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data
resistiviti yang kita miliki.

b. Data berat jenis

Data ini diambil dengan menggunakan alat logging dengan bantuan


bahan radioaktif yang memancarkan sinar gamma. Pantulan dari sinar
ini akan menggambarkan berat jenis batuan. Dapat kita bandingkan
bila pori batuan berisi air dengan batuan berisi hidrokarbon akan
mempunyai berat jenis yang berbeda.

2. Cara eksploitasi Minyak Bumi


Untuk mengekploitasinya dapat dilakukan dengan penambangan berupa
pengeboran.Untuk itu proses pengambilannya dengan menggunakan sumur-sumur bor
yang sengaja dibuat. Beberapa di antaranya karena sumber minyak bumi ada di dasar
laut, maka pengeboran dilakukan di laut. Minyak mentah yang dihasilkan ditampung
dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau kilang minyak.
Minyak mentah atau yang biasa disebut dengan crude oil ini berbentuk cairan kental
hitam dan berbau kurang sedap, yang selain mengandung kotoran, juga mengandung
mineral-mineral yang larut dalam air. Minyak ini belum dapat digunakan untuk bahan
bakar atau berbagai keperluan lainnya, tetapi harus melalui pengolahan terlebih
dahulu. Minyak mentah ini mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah
atom karbon 1 – 50. Pada prinsipnya pengolahan minyak bumi dilakukan dengan dua
langkah, yaitu desalting dan distilasi.

a. Desalting
Proses desalting merupakan proses penghilangan garam yang dilakukan
dengan cara mencampurkan minyak mentah dengan air, tujuannya adalah untuk
melarutkan zat-zat mineral yang larut dalam air. Pada proses ini juga ditambahkan
asam dan basa dengan tujuan untuk menghilangkan senyawa-senyawa selain
hidrokarbon. Setelah melalui proses desalting, maka selanjutnya minyak akan
menjalani proses distilasi.

b. Distilasi
Minyak mentah yang telah melalui proses desalting kemudian diolah lebih
lanjut dengan proses distilasi bertingkat, yaitu cara pemisahan campuran berdasar
perbedaan titik didih. Fraksi-fraksi yang diperoleh dari proses distilasi bertingkat
ini adalah campuran hidrokarbon yang mendidih pada interval (range) suhu
tertentu. Proses distilasi bertingkat dan fraksi yang dihasilkan dari distilasi
bertingkat tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Proses pengolahan minyak bumi dengan distilasi bertingkat.
C. Pengolahan Minyak Bumi

Fraksi-fraksi minyak bumi hasil fraksinasi tidak langsung digunakan atau dipasarkan.
Hasil destilasi merupakan produk-antara dalam pengolahan minyak bumi. Fraksi-fraksi
yang diperoleh diolah kembali sesuai dengan kebutuhan jumlah rantai karbonnya. Proses
pengolahan minyak bumi dilakukan dengan berbagai metode dan pendekatan tertentu
sesuai dengan produk yang diinginkan.

1. Proses hidrokarbon

Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi
gasolin. Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti-knocking yang dinyatakan
dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada iso-oktan (2,2,4–trimetil
pentana) pada n-heptana yang mempunyai sifat anti-knocking yang buruk. Gasolin
yang diuji akan dibandingkan dengan campuran iso-oktan dan n-heptana. Bilangan
oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul hidrokarbon:

a. Perengkahan (cracking)

Proses ini dimaksud untuk memecahkan hidrokarbon yang lebih tinggi menjadi
molekulmolekul yang lebih kecil. Produk perengkahan merupakan fraksi gasolin
dengan bilangan oktan tinggi.

Terdapat tiga cara perengkahan yaitu :

1. Perengkahan termal

Perengkahan terjadi karena proses pemanasan. Reaksi kimia pada proses ini
adalah:

n-C30H62 C8H8 + C6H12 + C14H28, atau

n-C30H62 C7H16 + C9H18 + C4H8 + C10H20

Hidrokarbom akan merengkah jika dipanaskan sampai suhunya melebihi 300-400


C dengan atau tanpa katalis.

2. Perengkahan katalik
Peoses perengkahan dengan bantuan katalis untuk mempercepat. Katalis yang
digunakan biasanya SiO2 dan Al2O3 atau bauksit. Reaksi dari perengkahan katalik
melalui mekanisme reaksi perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena
bersifat asam menambahkan proton ke molekul olefin atau menarik ion hibrida
dari alkana membentuk karbonium:

R-CH2-CH2-CH=CH2 + H+ R-CH2-CH2-C+H-CH3

R-CH2-CH2-CH2-CH3 H- + R-CH2-CH2-C + H-CH3

3. Hydrocracking

Hydrocracking merupakan kombinasi antara proses perengkahan dan proses


hidrogensi menghasilkan senyawa yang jenuh, pada tekanan tinggi. Keuntungan
dari proses hydrocracking adalah belerang yang terkandung dalam minyak diubah
menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan.

2. Reforming

Reforming merupakan proses pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon


parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini
digunakan katalis molibdenum oksida dalam Al2O3 atau platina dalam lempung.
Contoh reaksi: C6H14 C6H12 + H2

Heksana Sikloheksana

C6H12 C6H6 + 3H2

3. Alkilasi dan polimerisasi

Alkilasi merupakan proses penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi


molekulmolekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini digunakan
katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (asam lewis). Secara umum reaksinya
dapat dituliskan sebagai:

RH + CH2=CR’R’’ R-CH2-CHR’R’’

Polimerisasi merupakan penggabungan molekul-molekul kecil (gas) dengan rantai


karbon kurang dari lima menjadi molekul-molekul yang lebih besar yang merupakan
bagian dari jenis bahan bakar bensin. Rumus umumnya:

MCmH2n Cm+n H2(m+n)


4. Pemurnian

Hampir semua produk hasil proses penyulingan, perengkahan dan yang


lainnya, masih mengandung pengotor yang harus dihilangkan sebelum
digunakan/konsumsi. Proses pemurnian ini dapat diakukan dengan cara:

a. Copper sweetening dan doctor treating yaitu proses merubah kotoran-kotoran


yang menyebabkan karat dan bau, agar produk yang dihasilkan tidak berbau.
b. Acid treatment yaitu membuang pengotor yang berbentuk lumpur sambil
memperbaiki warna dan tahan terhadap pembusukan.
c. Desulfurizing dilakukan untuk menghilangkan unsur belerang.
d. Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n-parafin) dengan berat molekul tinggi
dari fraksi minyak pelumas untuk menghasilkan minyak pelumas dengan pour
point yang lebih rendah.
e. Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak
pelumas.
5. Pencampuran

Pencampuran merupakan proses pengolahan produk setelah melalui langkah-


langkah sebelumnya agar memenuhi syarat untuk dikonsumsi. Misalnya ditambahkan
bahan aditif TEL (tetraethyl lead) yang berfungsi untuk mengurangi ketukan
(knocking) pada mesin. Suatu bahan inhibitor dicampur pada bensin agar bensin dapat
disimpan lebih lama. Di negara yang mengalami empat musim, ke dalam bensin
ditambahkan zat tertentu agar cepat menguap walaupun musim dingin.

Produk Hasil Pengolahan Minyak Bumi dan Pemanfaatannya

a. Gas petroleum

Gas petroleum sebagian besar terdiri dari metana, etana, propana dan butana
serta sebagian kecil pentana, gas karbon dioksida, nitrogen dan belium. Gas
petroleum antara lain digunakan sebagai bahan bakar, bahan pembuat karbon, bahan
pembuat bensin (khusus dari gas basah) dan bahan pembuat zat-zat kimia lain seperti
CO2, H2, dan asetilen.

b. Bensin
Bensin atau gasoline adalah cairan campuran yang sebagian besar berupa
senyawa hidrokarbon (parafin, naftalen, senyawa tidak jenuh dan terkadang senyawa
aromatic) yang berasal dari minyak bumi, digunakan sebagai bahan bakar untuk
kendaraan bermotor. Istilah gasoline banyak digunakan dalam industri minyak,
bahkan dalam perusahaan. Kadangkala istilah mogas (motor gasoline) digunakan
untuk membedakannya dengan avgas, gasoline yang digunakan oleh pesawat terbang
ringan

c. Minyak Tanah

Minyak tanah atau disebut juga kerosen (parafin) adalah cairan hidrokarbon
yang tak berwarna dan mudah terbakar. Ini diperoleh dari hasil destilasi bertingkat
dari petroleum pada 150oC dan 275oC (rantai karbon C12-C15). Minyak tanah
banyak digunakan untuk lampu minyak dan kompor, sekarang banyak digunakan
sebagai bahan bakar mesin jet (Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8).

d. Minyak Diesel

Minyak diesel termasuk minyak bakar (fuel oil). Termasuk minyak bakar
adalah burner dalam industri dan turbin. Jenis minyak diesel : 1. HSD (high speed
diesel) yaitu jenis minyak diesel yang digunakan untuk mesin-mesin dengan putaran
yang tinggi (±1000 rpm). 2. LSD (low speed diesel) yaitu minyak diesel yang
digunakan untuk mesin-mesin dengan putaran <1000 rpm.

e. Minyak Pelumas

Minyak pelumas adalah bagian dari minyak bumi yang mempunyai titik didih
lebih tinggi dari pada minyak gas. Tidak setiap minyak bumi mengandung minyak
pelumas, terkadang rendah sekali sehingga sulit untuk diolah. Sifa-sifat minyak
pelumas antara lain: kekentalan, kestabilan, warna dan daya emulsi.

f. Minyak Parafin Wax

Parafin wax adalah zat berwarna berbentuk kristal dan tidak berbau, dapat
berbentuk padat atau setengah padat. Parafin tidak mudah bereaksi dengan senyawa
kimia lain (inert), tetapi pada suhu tinggi sebagian kecil akan teroksidasi atau pecah
(cracking), tidak larut dalam air dan alkohol tetapi larut dalam fraksi minyak bumi
dan benzena. Parafin merupakan senyawa hidrokarbon tinggi yang jenuh (parafin).
Pada proses penyulingan ikut tersuling setelah gas oil.
D. Cara Analisis Minyak Bumi
Parameter analisa minyak bumi
Parameter analisa minyak bumi yang dilakukan di laboratorium adalah menganalisa
sifat fisik dan kimia minyak. Tata cara operasi atau metode-metode yang digunakan di
laboratorium analisa minyak bumi dan mutu hasil olahan pangkalan susu adalah
metode-metode yang dipakai oleh pertamina khususnya. Kebanyakan metode-metode
tersebut diambil dari buku-buku HSTM (American society test for testing materials),
metode SM (Standar method for examination of water), metode CM (Comercial method
of analysis). Beberapa parameter yang digunakan untuk menganalisa minyak mentah
yaitu:
a. Parameter Fisik
1. Spesifik Gravity ASTM-D-1298-80
Spesifik gravity adalah perbandingan berat dan jumlah volume tertentu suatu
zat terhadap berat dari volume yang sama dengan air. Metode ini diguakan untuk
menentukan spesifik gravity dengan menggunakan alt hydrometer dari suatu
sampel minyak bumi.
2. Temperature
Yaitu untuk mengkur temperature minyak mentah dengan menggunakan
thermometer.
3. Distillation of petroleum product ASTM-D-86
Destilasi adalah peisahan praksi-praksi minyak berdasarkan perbedaan titik
didihnya dengan suhu tertentu. Metode ini digunakan untuk memisahkan praksi-
praksi minyak berdasarkan titik didihnya mulai dari IBP (Initial Boiling Point)
sampai EP (End Point).
4. Kinematic Viscosity ASTM D-445
Kinematic Viscosity digunakan untuk mengukur kekentalan dari suatu cairan
atau minyak sebagai perbandingan waktu aliran dalam detik. Kinematic
Viskosity adalah angka yang menunjukkan halaman mengalir yang dialami oleh
cairan atau minyak itu sendiri.
5. ASTM colour of Petroleum Product ASTM D-1500
Metode ini digunakan untuk menguji warna secara visual dari jenis minyak
pelumas dan solar serta minyak bumi yang lain.
6. Reid Vapour Pressure ASTM D-232
Reid Vapour Pressure adalah tekanan uap yang dihasilkan oleh suatu zat
karena dipanaskan pada temperature tertentu. Metode ini diguakan untuk
menerangkan pengujian tekanan uap atau RVP dari gasoline. Crude oil volatile
dari produk proteleum volatile kecuali LPG yang mana ditentukan oleh adanya
tekanan uap absolute dari cairan yang mudah menuap pada temperature 1000F.
7. Flash Point
 Flash Point PM ASTM D-92-78
Metode Flash Pint PM ini biasanya digunakan untuk menerangkan
pengujian titik nyala dari suatu minyak bakar, minyak yang kentala atau
suspense padat.
 Flash Point By Able Aparatus IP-170
Metode ini dugunakan untuk pengujian dalam menentukan titik nyala dari
suatu produk minyak bumi yang mempunyai flash point (titik suhu minyak
menyambar) antara 0 sampai 1600F. Cara ini difunakan untuk memeriksa
jenis minyak bumi yaitu LKD (Light Kerosine Destilate), HKD (High
Korosine Destolate), kerosene, dan avtur.
 Flash Point COC ASTM D-92
Metode ini digunakan untuk menentukan titik nyala dari semua hasil
minyak bumi. Pelumas atau contoh suatu minyak yang mempunyai titik
nyala terbuka (open Cup). Titik nyala yang dianalisa pada alat Flash Poit
COC berkisar dibawah 1750F. Minyak-minyak pelumas tersebut antara lain
pelumas, aspal, dan minyak berat (Crude aspal).
8. Smoke Point Of Aviation Turbin Fuel ASTM D-1322
Smoke Point adalah batas maksimum titik nyala api dalam mililiter dari suatu
produk minyak bumi atau kerosin yang dibakar tanpa ada asap. Metode ini
digunakan untuk menentukan mutu produk minyak bumi atau kerosin yang baik
bila dibakar tidak menimbulkan asap.
9. Pour Point ASTM D-97-66
Pour Point adalah temperature randah dimana minyak masih dapat mengalir
apabila didinginkan pada temperature tertentu. Metode ini digunakan untuk
menentukan titik beku atau pour Point dari setiap hasil produksi minyak bumi.

b. Parameter Kimia
1. Sulfur Content ASTm d-1551
Metode ini digunakan untuk mengetahui kandungan sulphur yang terdpat pada
sampel minya-minyak bumi. Dimana dengan mengetahui kandungan sulfur
dalam minyak bumi bisa dapat menghindari perkaratan dalam tangki
penimbunan minyak bumi apabila kadar sulfurnya tinggi.
2. Water Content ASTM D-95-70
Water Content adalah banyaknya kandungan air yang terdapat dalam crude oil
(minyak mentah) serta produk-produknya. Metode Water Content ini diguakan
untuk menganalisa kadar air yang terkandung dalam minyak bumi.
3. Salt Content
Salt Content adalah banyaknya kandungan garam yang terdapat dalam minyak
mentah yaitu kadar Cl- dalam minyak mentah.
DAFTAR PUSTAKA

http://achmadadib.blogspot.co.id/2011/12/eksploitasi-sumber-daya-tambang-
minyak_27.html.
https://amriyogi.blogspot.co.id/2013/01/eksploitasi-minyak-bumi.html.
https://pengertianmenurutparaahli.org/pengertian-minyak-bumi-dan-manfaatnya/.
Sartika, Dewi. 2009. Penentuian Peersen Volume Fraksi Minyak Mentah (Crude
Petroleum) Dengan Metode Destilasi Secara ASTM D-86 Di PT. Pertamina EP
Region Sumatera Field Pangkalan Susu. Medan : USU PRESS.

Anda mungkin juga menyukai