BIDAN STUDI
PELAPORAN GEOLOGI
BY:
IRDANTYO NUGRAHA PUTRA
270110150129
SELASA, 25 OKTOBER 2016
KELAS B
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Penelitian skripsi ini bertujuan untuk memecahkan beberapa
permasalahan yang terkait dengan korelasi batuan induk dan hidrokarbon
sebagai berikut :
1. Bagaimana kualitas, kuantitas dan kematangan material organik
pada batuan induk ?
2. Apakah hidrokarbon yang terdapat pada suatu cekungan
sedimen sama tipenya dan berasal dari batuan induk yang
sama ?
3. Apakah suatu batuan induk pada cekungan sedimen dapat
menghasilkan tipe hidrokarbon yang berbeda-beda ?
4. Bagaimana jalur migrasi dari hidrokarbon yang terakumulasi ?
1.4 KEGUNAAN
Manfaat penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan teori-teori
diperkuliahan secara praktis tentang dasar-dasar analisis geokimia dan
memahami berbagai faktor yang mengontrol pembentukan, proses
migrasi, dan akumulasi minyak bumi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
C. Kerogen
Kerogen adalah salah satu bentuk dari geopolimer yang berasal
dari berbagai tipe molekul prazat serta mengalami polimerisasi tinggi dan
terbentuk di kondisi lingkungan yang bervariasi, sehingga terdapat
beberapa jenis kerogen dengan karakteristik tertentu pula dengan unsur-
unsur utama berupa karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan sulfur.
Secara khusus kerogen didefinisikan sebagai material organik yang
terdapat dalam batuan sedimen yang tidak larut dalam pelarut organik
biasa karena molekulnya berukuran besar (Tissot dan Welte, 1984).
1. Pembentukan Kerogen
Pembentukan kerogen secara berturut-turut terjadi dalam dua
tahap yaitu tahap polimerisasi yang melibatkan pembentukan geopolimer
dari geomonomer yang terjadi setelah organisme mati dan tahap
penyusunan kembali komposisi kerogen yang terjadi setelah geopolimer
pertama terbentuk dan akan terus berlangsung selama kerogen tetap ada.
Tahap polimerisasi dimulai pada saat perusakan dan transformasi
tubuh organisme terjadi, dimana biopolimer organik berukuran besar
(protein dan karbohidrat) akan terurai dan membentuk geopolimer baru
yang tidak memiliki struktur biologi teratur.
Tahap selanjutnya adalah pembentukan kerogen diawali dengan
terjadinya diagenesis pada kolom air, tanah dan sedimen yang
menyebabkan ukuran molekul geopolimer menjadi lebih besar dengan
susunan struktur yang lebih kompleks dan makin tidak teratur karena
hilangnya air, CO2 dan amonia dari geopolimer asalnya.
2. Komposisi dan Tipe Kerogen
Komposisi kerogen dipengaruhi oleh beberapa proses pematangan
termal yang terjadi pada material organik yaitu diagenesis, katagenesis
dan metagenesis.
Pada tahap diagenesis terjadi proses hilangnya nitrogen pada
kedalaman beberpa meter, lebih lanjut lagi terjadi pelepasan oksigen
dalam bentuk air, CO dan CO 2 yang biasanya terjadi pada temperatur
<70-80o C.
Pada tahap katagenesis terjadi penghilangan hidrogen dalam
bentuk hidrokarbon :minyak berat terbentuk lebih dulu, kemudian
hidrokarbon yang lebih ringan, kondesat dan kemudian baru dihasilkan
dry gas.
Tahap metagenesis terjadi pada suhu > 150 o C, dimana terjadi
reorganisasi dari struktur aromatik pada kerogen sisa menjadi struktur
grafit. Hanya metan, H2S dan nitrogen yang terbentuk pada proses ini.
a. Kerogen Tipe I
-.Berasal dari alga danau dan terbatas pada danau anoksik
-.Memiliki kandungan hidrogen tertinggi di antara tipe kerogen yang
lain tetapi mengandung oksigen jauh lebih rendah dibandingkan
tipe III dan IV karena terbentuk dari material lemak yang miskin
oksigen, misalnya fitoplankton yang tak mengandung lignin atau
selulosa
-. Cenderung menghasilkan minyak (oil prone)
b. Kerogen Tipe II
-.Berasal dari sedimen laut dengan kondisi reduksi dengan jenis
sumber yang berbeda, yaitu dari alga laut, polen, spora, lapisan
lilin tanaman, fosil resin dan lemak tanaman
-.Kandungan hidrogen relatif tinggi dan cenderung bersifat oil
prone
c. Kerogen Tipe III
-.Berasal dari material organik darat yang sedikit mengandung
lemak (fat) dan lilin (wax)
-.Memiliki kandungan oksigen karena sumber material
mengandung lignin dan selulosa
-.Kandungan hidrogen rendah dan cenderung menghasilkan gas
d. Kerogen Tipe IV
-.Terdiri dari material teroksidasi yang berasal dari berbagai sumber
dan mengandung sejumlah besar oksigen
-.Mengandung sistem aromatik dan mempunyai kandungan
hydrogen terendah, sehingga tak menghasilkan hidrokarbon
3. Kematangan Kerogen
Kematangan material organik dikontrol oleh dua faktor utama yaitu
suhu dan waktu. Pengaruh suhu tinggi dalam waktu yang singkat atau
sebaliknya akan mengakibatkan kerogen terubah menjadi hidrokarbon.
Selain dua faktor tersebut, umur batuan juga terlibat karena kaitannya
dengan proses pemanasan dan jumlah panas yang diterima batuan induk.
BAB 3
METODE PENELITIAN