Acara
: Endapan Metamorf
: 01
No. Peraga
:-
Tipe Endapan
: Endapan Metamorf
Fasies
: Green Schist
Struktur
: Berserat
Warna
: Putih
Cerat
: Putih
Kilap
: Sutera
Belahan
: Sempurna
Pecahan
: Even
Kekerasan
:6
Berat Jenis
: gr/cm3
Tenacity
: Brittle
Derajat Kejernihan
: Translucent
Komposisi Kimia
Bentuk Mineral
:-
Sistem Kristal
: Monoklin
Golongan Mineral
:-
Asosiasi Mineral
: Amphibolite
Nama Mineral
: Asbes
: D611 13 301
Keterangan
Pada sampel ini ciri-ciri fisik mineral berwarna putih dengan cerat
berwarna putih serta kilap sutera. Pada mineral ini terdapat belahan sempurna dan
pecahan yaitu even. Kekerasan pada mineral ini yaitu 6 pada Skala Mohs dan berat
jenisnya 4,2 4,3 gr/cm3. Mineral ini memiliki tenacity atau sifat dalam yang
dimiliki oleh mineral ini adalah brittle, yaitu mudah rapuh. Derajat kejernihan pada
mineral ini yaitu Translucent. Struktur pada mineral ini yaitu berserat. Komposisi
kimia dari mineral ini yaitu Mg, Fe, Ca, OH dengan sistem kristal monoklin. Dari
data tersebut, nama mineral ini adalah Asbes.
Proses terbentuknya mineral ini terbentuk karena adanya perubahan yang
disebabkan oleh proses metamorfosa. Proses metamorfosa merupakan suatu proses
pengubahan batuan akibat perubahan tekanan, temperatur dan adanya aktifitas
kimia fluida/gas atau variasi dari ketiga faktor tersebut. Mineral ini terbentuk pada
fasies Green Schist dengan tekanan dan temperatur yang menengah, tetapi
temperatur lebih besar daripada tekanan.
Mineral ini berasosiasi dengan mineral amphibolite dan memiliki kegunaan
sebagai bahan bagunan.
Referensi:
Graha, DS. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung : Nova.
Simon & Schuster. 1977. Rocks and Mineral . New York.
: Endapan Metamorf
: 02
No. Peraga
:-
Tipe Endapan
: Endapan Metamorf
Fasies
: Eclogite
Struktur
: Massive
Warna
: Coklat
Cerat
: Putih
Kilap
: Kaca
Belahan
: Buruk
Pecahan
: Conchoidal
Kekerasan
: 6,5 7,5
Berat Jenis
Tenacity
: Brittle
Derajat Kejernihan
: Transparant - Translucent
Komposisi Kimia
: A3B2(SiO4)2
Bentuk Mineral
: Kubik
Sistem Kristal
: Isometrik
Golongan Mineral
: Silikat
Asosiasi Mineral
:-
Nama Mineral
: Garnet
: D611 13 301
Keterangan
Pada sampel ini ciri-ciri fisik mineral berwarna coklat dengan cerat
berwarna putih serta kilap kaca. Pada mineral ini terdapat belahan buruk dan
pecahan yaitu conchoidal. Kekerasan pada mineral ini yaitu 6,5 7,5 pada Skala
Mohs dan berat jenisnya 3,5 4,3 gr/cm3. Mineral ini memiliki tenacity atau sifat
dalam yang dimiliki oleh mineral ini adalah brittle, yaitu mudah rapuh. Derajat
kejernihan pada mineral ini yaitu Transparant Translucent. Struktur pada mineral
ini yaitu massive dan bentuknya kubik. Komposisi kimia dari mineral ini yaitu
A3B2(SiO4)2 dengan sistem kristal isometrik. Mineral ini termasuk dalam golongan
silikat. Dari data tersebut, nama mineral ini adalah Garnet.
Proses terbentuknya mineral ini terbentuk karena adanya perubahan yang
disebabkan oleh proses metamorfosa. Proses metamorfosa merupakan suatu proses
pengubahan batuan akibat perubahan tekanan, temperatur dan adanya aktifitas
kimia fluida/gas atau variasi dari ketiga faktor tersebut. Mineral ini terbentuk pada
fasies eclogite yang terbentuk pada tekanan yang sangat tinggi dan suhu yang besar
jauh di dalam bumi. Batuan ini biasanya sangat keras karena terbentuk pada
kedalaman yang besar di dalam bumi.
Referensi:
Graha, DS. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung : Nova.
Simon & Schuster. 1977. Rocks and Mineral . New York.
: Endapan Metamorf
: 03
No. Peraga
:-
Tipe Endapan
: Endapan Metamorf
Fasies
: Green Schist
Struktur
:-
Warna
: Putih
Cerat
: Putih
Kilap
: Damar
Belahan
: Sempurna
Pecahan
: Even
Kekerasan
:1
Berat Jenis
: 2,28 gr/cm3
Tenacity
: Sectile
Derajat Kejernihan
: Translucent - Opac
Komposisi Kimia
: H2Mg3(SiO3)4
Bentuk Mineral
:-
Sistem Kristal
: Monoklin
Golongan Mineral
: Silikat
Asosiasi Mineral
:-
Nama Mineral
: Talk
: D611 13 301
Keterangan
Pada sampel ini ciri-ciri fisik mineral berwarna putih dengan cerat
berwarna putih serta kilap damar. Pada mineral ini terdapat belahan sempurna dan
pecahan yaitu even. Kekerasan pada mineral ini yaitu 1 pada Skala Mohs dan berat
jenisnya 2,28 gr/cm3. Mineral ini memiliki tenacity atau sifat dalam yang dimiliki
oleh mineral ini adalah sectile. Derajat kejernihan pada mineral ini yaitu
Translucent Opac. Komposisi kimia dari mineral ini yaitu H2Mg3(SiO3)4 dengan
sistem kristal monoklin. Mineral ini termasuk dalam golongan silikat. Dari data
tersebut, nama mineral ini adalah Talk
Proses terbentuknya mineral ini terbentuk karena adanya perubahan yang
disebabkan oleh proses metamorfosa. Proses metamorfosa merupakan suatu proses
pengubahan batuan akibat perubahan tekanan, temperatur dan adanya aktifitas
kimia fluida/gas atau variasi dari ketiga faktor tersebut. Mineral ini terbentuk pada
fasies Green Schist dengan tekanan dan temperatur yang menengah, tetapi
temperatur lebih besar daripada tekanan.
Referensi:
Graha, DS. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung : Nova.
Simon & Schuster. 1977. Rocks and Mineral . New York.
: Endapan Metamorf
No. Urut
: 04
No. Peraga
:-
Tipe Endapan
: Endapan Metamorf
Fasies
: Green Schist
Struktur
: Foliasi
Warna
: Hijau
Cerat
: Putih
Kilap
: Mutiara
Belahan
: Sempurna
Pecahan
: Uneven
Kekerasan
: 7,25
Berat Jenis
Tenacity
: Sectile
Derajat Kejernihan
:-
Komposisi Kimia
Bentuk Mineral
: Berlembar
Sistem Kristal
: Monoklin
Golongan Mineral
: Silikat
Asosiasi Mineral
: Hornblende, Muscovit
Nama Mineral
: Klorit
: D611 13 301
Keterangan
Pada sampel ini ciri-ciri fisik mineral berwarna hijau dengan cerat
berwarna putih serta kilap mutiara. Pada mineral ini terdapat belahan sempurna dan
pecahan yaitu uneven. Kekerasan pada mineral ini yaitu 7,25 pada Skala Mohs dan
berat jenisnya 2,5 2,7 gr/cm3. Mineral ini memiliki tenacity atau sifat dalam yang
dimiliki oleh mineral ini adalah sectile. Struktur pada mineral ini yaitu foliasi dan
bentuknya berlembar. Komposisi kimia dari mineral ini yaitu (Mg,Fe)5
Al(Si,Al)4O10 (OH)8 dengan sistem kristal monoklin. Mineral ini termasuk dalam
golongan silikat. Dari data tersebut, nama mineral ini adalah Klorit.
Proses terbentuknya mineral ini terbentuk karena adanya perubahan yang
disebabkan oleh proses metamorfosa. Proses metamorfosa merupakan suatu proses
pengubahan batuan akibat perubahan tekanan, temperatur dan adanya aktifitas
kimia fluida/gas atau variasi dari ketiga faktor tersebut. Mineral ini terbentuk pada
fasies Green Schist dengan tekanan dan temperatur yang menengah, tetapi
temperatur lebih besar daripada tekanan.
Mineral ini berasosiasi dengan mineral hornblende dan muscovite.
Referensi:
Graha, DS. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung : Nova.
Simon & Schuster. 1977. Rocks and Mineral . New York.
: Endapan Metamorf
: D611 13 301
No. Urut
: 05
No. Peraga
:-
Tipe Endapan
: Endapan Metamorf
Fasies
: Ecogite
Struktur
: Masif
Warna
: Hijau
Cerat
: Putih
Kilap
: Kaca
Belahan
: Buruk
Pecahan
:-
Kekerasan
:56
Berat Jenis
Tenacity
: Brittle
Derajat Kejernihan
: Translucent
Komposisi Kimia
Bentuk Mineral
:-
Sistem Kristal
: Monoklin
Golongan Mineral
: Silikat
Asosiasi Mineral
:-
Nama Mineral
: Ompasite
Keterangan
Pada sampel ini ciri-ciri fisik mineral berwarna hijau dengan cerat
berwarna putih serta kilap kaca. Pada mineral ini terdapat belahan buruk. Kekerasan
pada mineral ini yaitu 5 6 pada Skala Mohs dan berat jenisnya 3,29 3,37
gr/cm3. Mineral ini memiliki tenacity atau sifat dalam yang dimiliki oleh mineral ini
adalah brittle, yaitu mudah rapuh. Struktur pada mineral ini yaitu massive. Derajat
kejernihan pada mineral ini yaitu Translucent. Komposisi kimia dari mineral ini
yaitu (Ca, Na)(Mg, Fe2+, Fe3+, Al) Si2O6 dengan sistem kristal monoklin. Mineral ini
termasuk dalam golongan silikat. Dari data tersebut, nama mineral ini adalah
Ompasite.
Proses terbentuknya mineral ini terbentuk karena adanya perubahan yang
disebabkan oleh proses metamorfosa. Proses metamorfosa merupakan suatu proses
pengubahan batuan akibat perubahan tekanan, temperatur dan adanya aktifitas
kimia fluida/gas atau variasi dari ketiga faktor tersebut. Mineral ini terbentuk pada
fasies eclogite yang terbentuk pada tekanan yang sangat tinggi dan suhu yang besar
jauh di dalam bumi. Batuan ini biasanya sangat keras karena terbentuk pada
kedalaman yang besar di dalam bumi.
Referensi:
Graha, DS. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung : Nova.
Simon & Schuster. 1977. Rocks and Mineral . New York.