Anda di halaman 1dari 4

KARAKTERISTIK BIJI BESI

Karakteristik Bijih Besi Besi merupakan unsur paling melimpah jumlahnya sekitar 34,6%
di bumi. Konsentrasi besi dalam berbagai lapisan bumi bervariasi dari inti sampai permukaan
bumi hingga sekitar 5% di kerak luar.

Karakteristik bijih terdiri atas sifat fisik, sifat kimia dan sifat mekanik bijih. Sifat fisik
dari mineral terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :

1. Kilap adalah kenampakan hasil pantulan cahaya pada permukaan mineral. Ini akan
tergantung pada kwalitas fisik permukaan (kehalusan dan trasparansi).
2. Cerat adalah warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat dapat
diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian kasar suatu keping porselin atau
membubuk suatu mineral kemudian dilihat warna dari bubukan tersebut.
3. Belahan adalah kecenderungan dari beberapa kristal mineral untuk pecah melalui bidang
lemah yang terdapat pada struktur kristalnya.
4. Perawakan kristal pada mineral diartikan sebagai penampakan sekelompok mineral yang
sama yang tumbuh secara tidak sempurna karena ada gangguan dari sumber utama
mineral maupun gangguan dari lingkungan tempat terjadinya mineral, sehingga mineral
tidak terbentuk dengan sempurna yang menyebabkan ada perbedaan bentuk dan ukuran
mineral. Kenampakkan tersebut sering disebut sebagai struktur mineral.

Bijih besi dibagi menjadi beberapa golongan diantaranya adalah golongan oksida, sulfida,
dan hidroksida. Golongan oksida meliputi hematit dan magnetit. Sedangkan golongan sulfida
antara lain pirit, kalkopirit, arsenopirit, dan pirotit. Limonit dan geotit termasuk ke dalam
golongan hidroksida.

2.1.1 Hematit adalah salah satu jenis bijih besi dalam bentuk oksida dengan rumus kimia Fe2O3.
Bijih besi jenis ini, mempunyai kandungan besi sekitar 65-70 %. Bijih besi hematit memiliki
karakteristik sebagai berikut.

Sifat Fisik: Warna : Abu-abu perak hitam, Cerat : Merah Kehitaman, Kilap :
Submetallic Luster (Kilap Luster), Perawakan (Habit) : Tabular (Falaned Habits) Belahan
(Cleavage) : Sempurna Pecahan : Unevan Fructre Kekerasan : 5-6 Sifat Dalam : Brittle Tancity
Berat Jenis (Specific Gravity) : 3,9 - 4,1 gr/cm2 Kemagnetan : Diagmagnetik Susunan
Komposisi Kimia (Chemistry) : Fe2O3 - Klas : Oxides - Group : Hematite Group Asosiasi
:Asosiasi dengan Limonite dan Clays, Pyrite, Suderite, Jasper, Rutile Golongan mineral oxides
dan hidroxides ini terkadang terdapat juga sebagai mineral penting pada batuan metamorfosa,
dan sering juga terdapat sebagai vein (urat pada suatu lapisan batuan). Sifat Kimia:
Komposisi kimia yang terkandung pada mineral ini adalah Fe dan O, mengandung unsur oksida
dan hidroksida dengan rumus kimia Fe2O3.

2.1.2 Magnetit (Fe3O4) Kandungan besinya sekitar 70 % s/d 73% ,Bijih besi ini merupakan bijih
besi yang terbanyak mengandung kadar besi. Karakteristik bijih besi magnetit adalah sebagai
berikut. Sifat Fisik: Warna (Colour) : Hitam ke abu-abuan Cerat (Streak) : Hitam Kilap (Luster) :
Kilap logam Perawakan (Habit) : Glanular Belahan (Cleavage) : - Pecahan (Fructure) : Uneven
Kekerasan (Hardness) : 5,5-6,5 Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle Berat Jenis (Specific Gravity) :
5,17-5,18 gr/cm2 Kemagnetan : Diagmagnetik Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : Fe3O4 -
Klas : Oxides - Group : Spinel Asosiasi :Talck, Chlorite, Serpentine, Pyrite, Hematite Sifat
kimia: Komposisi kimia yang terkandung pada mineral ini adalah Fe dan O.

Mengandung unsur oksida dan hidroksida. Kelompok spinel dan memiliki rumus kimia
Fe3O4. Gambar 2.2 Bijih Besi Magnetit (Fe3O4) 2.1.3 Geotit Merupakan mineral hidroksida
besi yang meiliki kristal ortorombik berwarna kecoklatan, massa jenisnya 4,3 dan tingkat
kekerasan 5,3. Umunya memiliki kadar Fe 63%. Gambar 2.3 Geotit.

Limonit Atau biasa disebut bijih besi lumpur memiliki rumus kimia (Fe2O3.H2O). Limonit ini
dapat berupa stalaktit yang berwarna coklat karat dengan goresan cokelat kekuningan. Gambar 2.4
Limonit Sifat metalurgi Adapun sifat metalurgi yang dimiliki oleh bijih besi atau hasil olahannya secara
umum antara lain :

1. Deformasi elastis Apabila elemen struktur mula-mula dibebani, maka deformasi yang terjadi
masih berada dalam daerah elastis. Dalam daerah ini elemen struktur tersebut masih dapat kembali
pada keadaan semula apabila bebannya dihilangkan.

2. Deformasi Plastis Apabila tegangan yang diberikan pada logam melebihi batas kekuatannya,
maka logam akan mengalami deformasi plastis. Deformasi plastis ini menyebabkan terjadinya
perubahan permanen didalam struktur internal material. Apabila perubahan internal material ini terjadi,
maka keadaan semula tidak dapat tercapai meskipun beban dihilangkan.

3. Regangan (e) Yaitu besar deformasi perpanjang awal (tanpa satuan)

4. Tegangan (s) Merupakan gaya per satuan luas dalam satuan Mpa.

5. Elongation Adalah pertambahan panjang pada pengujian tarik (%). 6. Kekuatan tarik (tensile
strength) Didefinisikan sebagai besar tegangan (gaya) yang diperlukan unutk mematahkan atau
memutuskan benda uji. 7. Kekuatan leleh (yield strength) Adalah besar tegangan yang diperlukan untuk
mencapai regangan plastis 0.2%. 8. Keliatan (ductility) Adalah besar regangan maksimal yang dapat
terjadi pada saat benda uji patah atau putus dalam satuan persen (%). 9. Kekerasan (hardness) Adalah
ketahanan bahan terhadap penetrasi dipermukaannya, yang dinyatakan dalam Bilangan kekerasan
Brinell (BHN), Vickers (DPH) dan atau kekerasan Rockwell (R). BKB dihitung berdasarkan luas daerah
lekukan yang ditimbulkan, sedangkan R dihitung berdasarkan dalamnya lekukan. 10. Keuletan
(toughness) Merupakan daya tahan bahan terhadap lenturan dan puntiran puntiran berulang
ulang yang diukur dari besarnya energi yang diperlukan untuk mematahkan suatu benda uji yang
dinyatakan dalam satuan joule. Penilaian keuletan dilakukan dengan tes Charpy atau Izod.

https://dokumen.tips/documents/karakteristik-bijih-besi.html
Limonite: Limonite dari Newport, New York. Spesimen ini kira-kira 6,4 cm.

Anda mungkin juga menyukai