Anda di halaman 1dari 25

Sistem Injeksi Bahan Bakar dan Pemodelannya

Oleh : Fahrulloh M Y (21060117130109)


Sistem Injeksi Bahan Bakar
Sistem injeksi bahan bakar merupakan
suatu sistem yang menyalurkan bahan
bakarnya dengan menggunakan pompa
pada tekanan tertentu untu mencampurnya
dengan udara yang masuk ke ruang bakar
dengan metode diinjeksikan atau
disemprotkan.
Macam-macam Sistem Injeksi
Letak Injektor Kontrol

• Single Port • Mekanik


• Multi Port • Elektronik
• Gasoline • L-Jetronik
Direct • D-Jetronik
Single Point Injection
Penyemprotan dilakukan
oleh satu Injektor untuk
melayani semua silinder

Multi Point Injection


Penyemprotan dilakukan oleh
satu Injektor untuk setiap
Silinder
GDI (Gasoline Direct Injection)

• Pada tipe ini injektor dipasang di


kepala silinder
• injektor menyemprot ke ruang
bakar secara langsung
• banyak injektor sejumlah silinder
Kontrol Mekanik (Type KE-Jetronic)
Sistem Injeksi yang penyemprotan bahan bakarnya
secara terus menerus dalam setiap saluran masuk
silinder. Pengontrolan jumlah injeksi bahan bakar ke
setiap saluran masuk ditakar oleh control plunger yang
terletak di distributor bahan bakar dan pengontrolan
udara dilakukan oleh air flow sensor.

Kontrol Elektronik
Sistem injeksi elektronik dilengkapi dengan sensor-sensor yang dapat dibedakan
menjadi sensor utama dan sensor-sensor pengoreksi. Sensor utama digunakan untuk
menentukan jumlah penyemprotan injeksi dasar dan sensor-sensor pengoreksi untuk
merubah jumlah penyemprotan berdasarkan keadaan-keadaan kerja engine.
Sistem injeksi kontrol elektronik/ EFI secara umum dikelompokkan menjadi 2 yaitu : L
Jetronic dan D Jetronic
L Jetronic
Pada EFI L Jetronic, kontrol injeksi dilakukan secara
elektronik oleh Electronic Control Unit (ECU)
berdasarkan jumlah udara yang masuk. Sensor untuk
mengukur jumlah udara yang masuk ke dalam silinder
adalah Air Flow Meter

D Jetronik
Pada EFI D Jetronic, kontrol injeksi dilakukan secara
elektronik oleh Electronic Control Unit (ECU)
berdasarkan tekanan pada intake manifold. Sensor
untuk mengukur tekanan tersebutadalah Manifold
Absolute Pressure Sensor (MAP Sensor).
Sistem EFI
Sistem EFI dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok sistem dasar, yaitu:
1. Sistem bahan bakar (Fuel System): Sistem bahan baka berfungsi untuk mensuplay bahan bakar
tekanan tinggi sehingga siap diinjeksikan.
2. Sistem induksi (Air Induction System): Sistem induksi berfungsi untuk mengontrol jumlah udara
yang masuk kedalam silinder.
3. Sistem kontrol elektronik (Electronic Control System): Sistem kontrol elektronik berfungsi untuk
mengontrol jumlah bahan bakar yang di injeksikan ke dalam silinder berdasarkkan dari masukan
sensor yang ada.
Sistem bahan bakar berfungsi untuk mensuplay bahan
bakar tekanan tinggi sehingga siap diinjeksikan.
Komponen sistem bahan bakar terdiri dari tangki bahan
bakar (fuel tank), pompa bahan bakar (fuel pump), pipa
bahan bakar (fuel pipe), saringan bahan bakar (fuel
filter), damper pulsa (pulsation damper), pipa deliveri
(delivery pipe), regulator tekanan (pressure regulator),
injektor (injector) dan saluran pengembali (return pipe).
Tangki Bahan Bakar :
Berfungsi sebagai penampung
bahan bakar, kapasitas tangki
bahan bakar tergantung jenis
kendaraannya.

Saringan bahan bakar : berfungsi untuk


Pompa Bahan Bakar :
menyaring kotoran pada bensin agar tidak untuk menghisap
Berfungsi
menyumbat injektor. Saringan bahan bahan bakar dari tangki
bakar dipasang setelah pompa bahan dan menekannya ke pipa
bakar. Penggantian saringan setiap 40.000
deliveri. Pompa bahan
km, terdapat juga saringan yang bakar yang digunakan pada
penggantiannya 80.000 – 120.000 km.sistem EFI adalah pompa
Saat pemasangan saringan bahan bakar
listrik tekanan tinggi tipe
harus memperhatikan tanda pemasangan.
motor (gerak putar).
Pipa deliveri : pipa yang berhubungan dengan injektor, Saat injector terbuka maka terjadi sedikit
berfungsi sebagai penampung bahan bakar tekanan penurunan tekanan bahan bakar pada pipa deliveri,
tinggi bagi injektor. Pada bagian pipa yang saat injector tertutup maka tekanan naik kembali.
berhubungan dengan injektor sering bocor sehingga Dengan demikian terdapat sedikit variasi tekanan
mesin boros, kebocoran disebabkan oleh mengerasnya pada pipa deliveri. Variasi tekanan tersebut dapat
seal injektor dan pemasangan yang miring. menyebabkan stabilitas pengontrolan jumlah
injeksi bahan bakar kerkurang, untuk menghindari
hal tersebut maka pada pipa deliveri dipasang
pulsation dumper. Saat terjadi variasi tekanan maka
pulsation damper menyerap variasi tekanan
tersebut, karena didalamnya terdapat diafragma
yang dapat menetralisir variasi tekanan. Kerja
pulsation dumper sama dengan peredam kejut yang
menyerap getaran pada kendaraan.
Regulator tekanan
berfungsi untuk
mengatur tekanan bahan
bakar pada pipa deliveri
agar tekanan tetap stabil.
Besar tekanan bahan
bakar diatur sebesar 2,3-
2,6 kg/cm2, atau
tergantung jenis
kendaraannya. Bila
tekanan melebihi batas
yang ditentukan
makakatup
Injektor berfungsipada
untuk menginjeksikan bahan bakar ke arah katup hisap, bahan bakar keluar dari injektor
regulator tekanan akan
dalam bentuk kabut. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan tergantung dari tekanan bahan bakar, besar
membuka
lubang dan dan
injektor bahan
lama injektor membuka. Pembukaan injektor dilakukan secara electromagnetic, yaitu
bakar dialirkan
dengan ke tangki
mengalirkan listrik pada lilitan injektor, saat listrik mengalir ke lilitan maka lilitan menjadi magnet,
kembali.
dan magnet menarik katup jarum pada injektor, lubang injektor terbuka dan injektor menginjeksikan
bahan bakar. Pengaturan kapan dan lama listrik dialirkan ke injektor dilakukan oleh ECU berdasarkan
kondisi kerja mesin dari masukan sensor-sonsor yang ada.
injector start saat dingin dipasang di bagian tengah Cold start injector bekerja selama
air intake chamber, berfungsi untuk memperbaiki mesin distart dan temperatur air
kemampuan mesin pada waktu masih dingin. pendingin masih rendah. Lamanya
injeksi maksimum dibatasi oleh start
injection time switch untuk mencegah
penggenangan bahan bakar. Apabila
kunci kontak diputar ke posisi ST, arus
mengalir ke solenoid coil dan plunger
akan tertarik melawan tekanan pegas,
sehingga katup akan terbuka dan bahan
bakar mengalir melalui ujung injector.

cold start injector time switch berfungsi untuk mengatur


lamanya injeksi maksimum dari cold start injector. Pada
saat temperatur mesin masih dingin, kontak akan tertutup.
Apabila kunci kontak diputar ke posisi ST, arus akan
mengalir dari baterai ke kontak dan ke injektor saat dingin,
maka bahan bakar akan diinjeksikan. Setelah mesin
distarter dan kunci kontak pada posisi ON, injeksi dari cold
start injector akan berakhir.
Sistem Induksi Udara
Sistem induksi udara berfungsi untuk mengalirkan udara yang
diperlukan untuk proses pembakaran. Komponen sistem
induksi udara terdiri dari: Saringan udara, air flow meter (untuk
EFI-L), throttle body, air valve, air intake chamber (intake
manifold).
Saringan udara berfungsi untuk menyaring debu atau
kotoran yang terdapat di udara agar tidak masuk ke
silinder. Saringan harus dibersihkan setiap perawatan
berkala (tiap 3000-5000 km). Cara membersihkan dengan
menyemprot dengan udara bertekanan dari arah
berlawanan dengan aliran udara masuk saat terpasang.

Air flow meter berfungsi untuk mengukur jumlah udara yang


masuk ke dalam silinder. Saat pedal gas ditekan maka
throttle valve membuka lebih lebar, sehingga jumlah udara
yang masuk lebih banyak, aliran udara menggerakkan sensor
air flow meter bergerak membuka lebih besar, gerakan
tersebut merubah nilai tahanan pada air flow meter.
Perubahan tersebut dideteksi oleh ECU, untuk dikonversi
antara jumlah tahanan dengan jumlah udara yang masuk.
Throttle body merupakan bagian yang mengatur
jumlah udara yang masuk ke dalam silinder.
Throttle body terdiri dari:
a. Katup throttle (Throttle valve) : digerakkan oleh
pedal gas untuk mengatur jumlah udara yang masuk
ke silinder.
b. Throttle position sensor: mensensor posisi katup
throttle
c. Sekerup penyetel kecepatan idle: menyetel
putaran idle mesin
d. Air Valve : menaikan putaran idle saat mesin
masih dingin.
e. Throttle opener or dashpot : untuk memperhalus
putaran mesin saat pedal gas dilepas dengan cara
memperhalus gerakan throttle valve tertutup.
f. Idle speed control actuactor merupakan solenoid
yang dikontrol oleh idle speed control. Saat mesin
masin dingin, power steering bekerja atau A/C hidup
maka ECU mengalir listrik ke solenoid sehingga
solenoid membuka saluran dan putaran idle naik.
Intake manifold
merupakan saluran
masuk udara ke dalam
silinder, pada intake
manifold terdapat intake
chamber, yang berfungsi MAP sensor berfungsi untuk
sebagai stabilizer aliran mengukur jumlah udara yang
udara yang akan masuk masuk ke dalam silinder
ke dalam silinder, hal ini berdasarkan tekanan udara
dikarenakan udara pada intake manifold. MAP
mengalir ke dalam sensor digunakan pada EFI-D.
silinder hanya saat katup Sensor ini sering disebut
masuk terbuka sehingga Pressure Intake Manifold
terjadi fluktuasi aliran sensor (PIM) atau Vacuum
yangmenyebabkan sensor. Data dari MAP sensor
akurasi pengukuran sebagai dasar untuk
jumlah udara yang menentukan jumlah injeksi dan
masuk berkurang. saat pengapian.
SISTEM KONTROL ELEKTRONIK
(ELECTRONIC CONTROL SYSTEM)
Sistem kontrol elektronik merupakan bagian sistem EFI
yang berfungsi mengontrol jumlah injeksi bahan bakar dan
saat pengapian sesuai dengan kondisi kerja mesin.
Pemanfaatan elektronik sebagai pengontrol sistem injeksi
dan saat pengapian memungkinkan akurasi kontrol
campuran bahan bakar dan saat pengapian yang paling
optimal, sehingga kosumsi bahan bakar ekonomis, emisi gas
buang rendah dan performa mesin optimal.

Sistem kontrol elektronik dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:


1. Sensor berfungsi untuk mendeteksi kondisi kendaraan sebagai masukan
ECU
2. Electronic Control Unit (ECU) berfungsi untuk memproses masukan dari
sensor untuk mengontrol actuator
3. Actuator merupakan bagian yang dikontrol oleh ECU untuk melakukan
aktifitas sesuai kontrol dari ECU.
Nama Sensor Fungsi
Sensor Air Flow Meter atau Mass Air Flow Mengukur jumlah udara yang masuk ke dalam silinder dengan
(MAF) mendeteksi aliran udara yang masuk
MAP Sensor Mengukur jumlah udara yang masuk ke dalam silinder dengan
Sensor berfungsi mendeteksi tekanan pada intake manifold
untuk mendeteksi Throttle Position Sensor (TPS) Mendeteksi posisi katup throttle
kondisi kendaraan
Intake Air Temperature Sensor (IATS) Mendeteksi temperature udara yang masuk ke dalam silinder
yang dibutuhkan ECU
Engine Coolant Temperature Sensor Mendeteksi temperatur mesin atau air pendingin mesin
untuk menentukan (ECTS)
jumlah injeksi bahan
Oxygen sensor (O2S) Mendeteksi sisa oxygen pada gas buang untuk menghasilkan
bakar dan saat campuran yang tepat
pengapian. Terdapat Variabel Resistor atau CO potensio Menyetel kadar CO atau campuran bahan bakar bagi EFI yang tidak
banyak sensor yang dilengkapi O2 sensor
digunakan oleh mesin Vehicle Speed Sensor Mendeteksi kecepatan kendaraan
EFI. Knock (K) Sensor Mendeteksi terjadinya knocking/ detonasi
Crank Angle Sensor Mendeteksi sudut engkol
Ignition signal Mendeteksi putaran mesin
Starter signal Sebagai masukan mesin sedang distarter
A/C signal Sebagai masukan AC sedang berkerja
ELECTRONIC CONTROL UNIT (ECU)
ECU merupakan microcomputer yang berfungsi untuk
mengontrol sistem kelistrikan pada kendaraan. ECU sering juga
disebut Electronic Control Module (ECM) dan Electronic
Management System (EMS) karena bagian tersebut yang
mengatur sistem secara elektronik.

Sensor-sensor memberi masukan ke microcomputer.


Berdasarkan masukan tersebut microcomputer
melakukan proses penghitungan dan penyesuaian sesuai
dengan program-program yang ada, guna menentukan
signal keluar ke actuator
Aktuator
Actuactors merupakan bagian yang dikontol oleh ECU guna melakukan
aksi sesuai dengan signal dari ECU. Misalnya :
• Igniter dikontrol oleh ECU untuk menentukan sudut dwell untuk
saat pengapian,
• injektor dikontrol oleh ECU untuk saat injeksi, menentukan durasi
dan pola injeksi bahan bakar,
• vacuum switch valve (VSV) dikontrol oleh ECU sebagai idle up atau
idle speed control (ISC).
• Pompa bahan hanya berfungsi atau ON saat mesin distarter dan
saat mesin sudah hidup, saat kontak OFF atau kontak ON namun
mesin mati maka relay akan OFF. Pompa hanya berfungsi bila relay
pompa berfungsi. Fungsi relay pompa dikontrol oleh kunci kontak
saat starter, switch pada air flow meter dan ECU.
• Engine check indicator dikontrol oleh ECU untuk memberikan kode
dengan jumlah kedipan (lampu ON/OFF) sesuai dengan gangguan
yang terjadi.
Pemodelan Sistem Injeksi
Dinamika udara pada manifold dideskripsikan melalui persamaan diferensial
orde satu yang menghubungkan tingkat perubahan tekanan pada manifold
(Pm) dengan tingkat aliran yang masuk dan keluar dari intake manifold (dan )

Banyaknya aliran udara yang masuk ke intake manifold () melalui throttle


merupakan fungsi dari sudut bukaan throtle (θ), tekanan hulu (Po), yang
diasumsikan sebagai tekanan atmosfer sehingga Po = 1 bar, dan tekanan pada hilir,
yakni tekanan pada manifold (Pm)

Di mana

Tingkat aliran udara yang dipompa pada mesin () secara umum


merupakan fungsi dari tekanan pada manifold (Pm) dan engine speed (N).
Pemodelan Sistem Injeksi
Mesin tersebut terhubung dengan pendorong
Torsi yang dihasilkan oleh mesin dinyatakan pada
persamaan 6 dari konversi torsi yang dikopel pada unit
transmisi triptonic 4 gear. Poros engkol yang
berputar tersambung dengan pendorong dari
torque converter yang tersambung juga dengan
ma : massa dari udara yang perangkat transmisi.
diisikan (g/intake event)
A/F : air-to-fuel ratio Ne = kecepatan mesin (RPM)
𝜎 : sudut dari spark advance Iei = momen inersia mesin +
N : engine speed (rad/sec) pendorong
me : sirkulasi gas buang (g / Te = Torsi mesin
intake event) Ti = Torsi pendorong
Pemodelan Sistem Injeksi

Model transimisi dinyatakan sebagai rasio gear


statis, dan diasumsikan menghabiskan waktu
yang sangat kecil pada saat proses shifting,
Karakteristik input – output dari sehingga bisa diabaikan.
torque converter dapat dihitung
dengan rumus antara kecepatan
mesin dan kecepatan turbin.

K= Nin, Nout = Kecepatan transmisi masukan


= faktor-K dan keluaran (RPM)
Nin = kecepatan turbin (torque Tin, Tout = Torsi transmisi masukan dan
converter output) keluaran
= Kecepatan input transmisi RTR = Rasio transmisi
Tt = Torsi turbin
RTQ = Rasio Torsi
=
Pemodelan Sistem Injeksi
Dinamika kendaraan (Nw ) pada Iv = Momen inersia kendaraan
model ini dipengaruhi oleh final Konversi kecepatan putaran roda
Rfd = Final drive ratio
drive, inersia kendaraan, dan menjadi kecepatan kendaraan
Tload = Torsi beban
beban beban dinamis Rload0 = Koefisien tarik gaya
gesek v = Kecepatan kendaraan (mph)
Rload2 = Koefisien aerodinamis Rw = Jari-jari roda (ft)
Tbrake = Torsi pengereman
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai