Anda di halaman 1dari 4

Nama : Arifa Al Husnah

NIM : 51120003
MK : Mikologi
Dosen Pembimbing : Indah Sari, S.Si.T,M.Si

Laporan Praktikum Mikologi


“Pewarnaan Saline”
I. Tujuan
1. Mengetahui cara saline pada jamur Aspergillus, Fusarium, dan Rhizopus.
2. Mengetahui perbedaan jamur yang diwarnai dengan LPCB dan saline
seacra mikroskopis
3. Dapat melakukan pewarnaan jamur dengan pewarnaan saline

II. Metode Pemeriksaan


Pewarnaan saline yang dilanjutkan dengan pemeriksaan secara
mikroskopis

III. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Mikroskop
b. Object Glass
c. Cover Glass
d. Bunsen
e. Wadah Limbah
f. Ose
g. Pipet tetes
h. Pisau Steril
2. Bahan
a. Biakan Murni Jamur
b. Saline / NaCl 0,9% steril

1
IV. Prosedur Kerja
1. Cara Pengumpulan Sampel
Sampel didapatkan dari biakan murni jamur yang sebelumnya sudah
ditanam pada media SDA
2. Persiapan Sampel
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Bersihkan object dan cover glass sebelum digunakan
c. Ambil sedikit koloni jamur menggunakan ose steril (yang sudah
dipanaskan sebelumnya)
d. Letakan koloni jamur diatas object glass kemudian di teteskan saline
diatasnya lalu diratakan menggunakan ose.
e. Tutup sediaan menggunakan cover glass
f. Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 400x
g. Dokumentasikan hasil

V. Hasil Pemeriksaan

Gambar 1. Hasil Mikroskopis Rhizopus dengan menggunakan sediaan saline

VI. Pembahasan
Cairan salin normal atau NaCl 0,9% merupakan cairan kristaloid yang
sering digunakan secara intravena untuk resusitasi cairan, misalnya pada
kasus dehidrasi berat, syok hipovolemia, alkalosis metabolik yang disertai
kehilangan cairan, dan deplesi natrium ringan. Selain itu, cairan salin normal
sering digunakan untuk irigasi steril dan pelarut berbagai jenis obat.

2
Cairan salin normal berisi komponen air dan elektrolit (natrium dan
klorida). Cairan ini bersifat isotonik dengan kandungan natrium dan klorida
yang setara, yaitu 154 mEq. Kandungan klorida dalam cairan salin normal
yang berbeda dengan plasma manusia bisa menyebabkan perbedaan ion yang
kuat, sehingga dapat berpengaruh terhadap sirkulasi bila diberikan dalam
volume besar.

VII. Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa saline
atau NaCl 0,9% dapat digunakan untuk pewarnaan jamur akan tetapi
hasilnyatidak sebagus menggunakan LPCB dan reagen LPCB tetap menjadi
gold standard pewarnaan jamur.

VIII. Daftar Pustaka

Glabella, P. Dkk. 2022. Uji In Vitro Efektivitas Ekstrak Biji Jintan Hitam
(Nigella Sativa L.) terhadap Pertumbuhan Microsporum gypseum
Penyebab Dermatitis Pada Anjing. Jurnal Sain Veteriner. Vol. 40
(2).

Linuwih, S. Dkk. 2018. Skin Infection: It’s a Must Know Disease. UB Press:
Malang
Mukarlina, R.L. 2018. Jamur Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) Pada
Tiga Jenis Tanah Rhizosfer Tumbuhan Lakum (Cayratia trifolia
(L.) Domin). Jurnal Sains Biologi. Vol. 7 (3).
Purnamasari, R. 2018. Polisakarida Krestin dari Jamur Coriolus versicolor
terhadap Hitung Jenis Leukosit Mencit yang Diinfeksi
Mycobacterium tuberculosis. The Journal of Tropical Biology.
Vol. 1 (2).
Wadjdy, E.F. Setiadi. 2018. Uji Kultur Bersama Kandidat Bakteri Dalam
Satu Sediaan Probiotik Multispesies. Teknik Litkayasa
Akuakultur. Vol. 16 (1).

3
IX. Lampiran ( Foto Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai