Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium Klinik Westerindo adalah bagian atau anak perusahaan dari Awal Bros
Hospital Group dan telah memperoleh Akreditasi ISO 15189:2009 (ISO 15189:2007) yang
merupakan standar internasional untuk mutu dan kompetensi khusus laboratorium klinik
dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) serta telah memnuhi standar pelayanan
Laboratorium Kesehatan yang meliputi Administrasi Manajemen dan Pelayanan
Laboratorium Kesehatan dari Komisi Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK). Selain
menjadi pusat rujukan laboratorium baik di Rumah Sakit ataupun Klinik, Laboratorium
Klinik Utama Westerindo juga memberikan pelayanan Medical Check Up (MCU) Tenaga
Kerja mulai dari small office hingga perusahaan dengan skala besar yang memiliki ribuan
tenaga kerja, baik di kantor pusat atau cabang. Medical Check Up (MCU) Tenaga Kerja
tersebut dibagi dua jenis yaitu Walk In untuk tenaga kerja yang datang ke laboratorium dan
MCU Onsite apabila petugas laboratorium datang langsung ke Perusahaan.

Saat ini, teknologi komputerisasi yang digunakan di Laboratorium Klinik Westerindo


baik dikantor pusat dan cabang sudah menggunakan LIS (Laboratory Information System)
yang saling terintegrasi antar cabang atau cabang dengan pusat dan sudah memiliki fungsi
sebagai berikut : Integrated Queuing Management, Full Barcoding, Interfacing Analyzer,
Laboratory Logistic Module, Registration and Billing, Specimen and Sample Handling,
Microbiology Format Result Compatible with WHOnet, Support Mobile Application,
Leveling Authorization, Multi Lingual Result Report, Quality Control dan Onsite Medical
Check Up (MCU) Application

Ketepatan dan keberhasilan hasil Medical Check Up (MCU) Onsite yang sesuai target
menjadi salah satu kunci keberhasilan manajemen. Sedangkan, untuk aplikasi yang sudah
ada yaitu Onsite Medical Check Up Application hanya dapat mengolah data pasien Medical
Check Up (MCU) Onsite yang selanjutnya akan diintegrasikan dengan LIS dan tidak dapat
memberikan informasi kepada para pembuat keputusan terkait pelaksanaan dan
penyelesaian hasil Medical Check Up (MCU) Onsite, sehingga mereka para pembuat
keputusan dalam hal ini Manajer Medis tidak dapat memonitoring dan mengevaluasi

1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2

pelaksanaan Medical Check Up (MCU) Onsite. Hasil evaluasi tersebut merupakan tolak
ukur kerja individu apakah pencapaian tujuan (target) sudah tercapai atau belum.
Berdasarkan masalah di atas maka akan dilakukan penelitian dengan judul “Rancang
Bangun Aplikasi Monitoring Pelaksanaan Medical Check Up Onsite di Laboratorium
Klinik Westerindo”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah yang akan dibahas pada Rancang
Bangun Aplikasi Monitoring Pelaksanaan Medical Check Up (MCU) di Laboratorium
Klinik Westerindo, yaitu :
1. Bagaimana petugas MCU Onsite dapat memberikan laporan pelaksanaan Medical
Check Up (MCU) Onsite melalui media online?
2. Bagaimana dokter MCU dapat memberikan laporan penyelesaian hasil Medical
Check Up (MCU) Onsite melalui media online?
3. Bagaimana cara Manajer Medis dapat memonitoring dan mengevaluasi
pelaksanaan Medical Check Up (MCU) Onsite?

1.3 Batasan Masalah

Dari rumusan masalah diatas, maka batasan masalah yang akan dibahas yaitu
mencakup:
1. Sistem yang akan dikembangkan terbatas pada lingkup Laboratorium Klinik
Westerindo.
2. Jenis pelayanan yang akan dibahas hanya sebatas Medical Check Up (MCU)
Onsite yaitu petugas labotarium yang datang langsung ke Perusahaan.
3. Aplikasi hanya dapat digunakan di web browser.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan dalam Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Pelaksanaan


Medical Check Up (MCU) di Laboratorium Klinik Westerindo, yaitu :
1. Membangun aplikasi yang dapat membantu petugas Medical Check Up (MCU)
Onsite memberikan laporan pelaksanaan MCU Onsite.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3

2. Membangun aplikasi yang membantu Manajer Medis mengetahui progress


pelaksanaan MCU Onsite.
3. Menyediakan alternatif solusi untuk mempermudah monitoring dan evaluasi MCU
Onsite di Laboratorium Klinik Westerindo.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari penelitian Rancang Bangun Aplikasi Monitoring


Pelaksanaan Medical Check Up (MCU) di Laboratorium Klinik Westerindo, adalah sebagai
berikut :
1. Tersedianya media untuk mempermudah petugas Medical Check Up (MCU)
memberikan laporan terkait pelaksanaan Medical Check Up (MCU).
2. Tersedianya media untuk mempermudah pembuat keputusan mendapatkan
informasi progress pelaksanaan Medical Check Up (MCU).
3. Mempermudah monitoring dan evaluasi Medical Check Up (MCU) Onsite yang
menjadi tolak ukur penilaian kinerja karyawan.

1.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam menyusun tugas akhir ini dilakukan dengan
wawancara dan observasi (pengamatan). Adapun metode penelitian yang digunakan
dalam mendapatkan data-data yaitu dengan melakukan penelitian lapangan (Field
Research) yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan untuk memperoleh informasi serta
data yang diperlukan dengan teknik-teknik sebagai berikut :
1. Observasi
Melakukan penelitian langsung ke Laboratorium Klinik Westerindo, Jakarta
Selatan dan menetapkan waktu penelitian serta mengunjungi bagian yang
dijadikan objek penelitian.
2. Wawancara
Melakukan komunikasi kepada pihak yang berkaitan dalam pelaksanaan dan
penyelesaian Medical Check Up (MCU) Onsite di Laboratorium Klinik
Westerindo untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan untuk
penelitian.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
4

1.7 Metode Perancangan Sistem Informasi

1.7.1 System Development Life Cycle (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC) adalah sebuah proses mengembangkan atau
mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan
metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak
sebelumnya (berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik).

Tahapan-tahapan yang ada dalam SDLC secara global adalah sebagai berikut:

1. Inisisasi (initiation)
Tahap ini biasanya ditandai dengan pembuatan proposal proyek perangkat lunak.
2. Pengembangan konsep sistem (system concept development)
Mendefinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup sistem, analisis
manfaat biaya, manajemen rencana dan pembelajaran kemudahan system.
3. Perencanaan (planning)
Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencanaan lainnya.
Menyediakan alur sumber daya (resource) yang dibutuhkan untuk memperoleh
solusi.
4. Analisis kebutuhan (requirement analysis)
Menganalisis kebutuhan pemakai system perangkat lunak (user) dan
mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen kebutuhan fungsional.
5. Desain (design)
Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap,
dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi yang
dibutuhkan.
6. Pengrembangan (development)
Mengkonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana
memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan system yang dibutuhkan,
membuat basis data dan mempersiapkan prosedur kasus pengujian,
mempersiapkan berkas atau file pengujian, pengodean, pengompilasian,
memperbaiki dan membersihkan program, peninjauan pengujian.
7. Integrasi dan Pengujian (integration and test)
Mendemonstrasikan system perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan
yang dispesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan

http://digilib.mercubuana.ac.id/
5

oleh staf penjamin kualitas (quality assurance) dan user. Menghasilkan laporan
analisis pengujian.
8. Implementasi (implementation)
Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada
lingkungan produksi (lingkungan pada user) dan menjalankan resolusi dari
permasalahan yang teridentifikasi dari fase dan pengujian.
9. Operasi dan pemeliharaan (operation and maintenance)
Mendeskripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan dan memelihara system
informasi pada lingkungan produksi (lingkungan pada user), termasuk
implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.
10. Disposis (disposition)
Mendeskripsikan aktifitas akhir dari pengembangan system dan membangun data
sebenarnya sesuai dengan aktifitas user.

1.7.2 Metode Waterfall

Menurut Dennis dkk. (2012:8) Waterfall adalah metodologi berbasis pengembangan


air terjun. Dengan metodologi pengembangan air terjun para analis dan pengguna
melajutkan secara berurutan dari satu tahap ke tahap berikutnya.

1.8 Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui secara ringkas permasalahan dalam penulisan Laporan tugas akhir
ini, maka tugas akhir ini dibagi menjadi 5 bab yang terdiri dari :

BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI


Bab ini membahas mengenai landasan-landasan teori yang digunakan
dalam Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Pelaksanaan Medical
Check Up (MCU) Onsite di Laboratorium Klinik Westerindo.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
6

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN


Bab ini menerangkan mengenai analisa sistem yang digunakan sebagai
dasar rancang bangun konsep Aplikasi Monitoring Pelaksanaan Medical
Check Up (MCU) Onsite di Laboratorium Klinik Westerindo. Selain itu
juga pemodelan sistem yang menggambarkan muatan dan aliran
informasinya.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM


Bab ini berisi mengenai implementasi cara pembuatan aplikasi dan uji
coba aplikasi melalui website.

BAB 5 PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran bagi penyempurnaan dan
pengembangan tugas akhir ini.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai