Anda di halaman 1dari 15

RINGKASAN MATERI KULIAH

MANAJEMEN SISTEM INFORMASI DAN SISTEM MANAJEMEN


PENGAMANAN HOTEL

DOSEN PENGAMPU:
DR. MARIA MEDIATRIX RATNA SARI, SE, M.,si, Ak., CA.

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

KADEK DITA PURWITA SARI (1807531103) / 19

NI KADEK SURYA ADNYANI (1807531157) / 24

TERESIA NOVIANTI WARDANI (1807531198) / 27

GIOVANY RAENG SUGI SABA TAMBING (1807531242) / 29

EVA OKTAVIA RUWU (1807531247) / 30

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA
2021
I. Pembahasan
1.1.Teknologi Informasi
Istilah ‘teknologi informasi’ mulai dipergunakan secara luas di pertengahan tahun 80-an.
Teknologi ini merupakan pengembangan dari teknologi komputer yang dipadukan dengan
teknologi telekomunikasi. Definisi kata ‘informasi’ sendiri secara internasional telah
disepakati sebagai ‘hasil dari pengolahan data’ yang secara prinsip memiliki nilai atau value
yang lebih dibandingkan dengan data mentah. Komputer merupakan bentuk teknologi
informasi pertama (cikal bakal) yang dapat melakukan proses pengolahan data menjadi
informasi. Dalam kurun waktu yang kurang lebih sama, kemajuan teknologi telekomunikasi
terlihat sedemikian pesatnya, sehingga telah mampu membuat dunia menjadi terasa lebih
kecil (mereduksi ruang dan waktu = time and space). Dari sejarah ini dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan teknologi informasi adalah suatu teknologi yang berhubungan
dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi tersebut
dalam batas-batas ruang dan waktu.

1.2.Sistem Informasi Sesuai Fungsi Organisasi


1. Sistem Informasi Manajemen
Sistem ini menjadi sangat diperlukan akibat adanya kompleksitas tinggi dalam setiap
organisasi bisnis. Tanpa informasi yang tepat, tidak ada organisasi atau bisnis manapun yang
dapat mengambil langkah yang benar dalam proses pengambilan keputusan.Karena itu,
faktanya adalah dalam suatu keputusan organisasi memainkan peran penting untuk
pencapaian tujuan dan kita tahu bahwa setiap keputusan didasarkan pada informasi. Jika
informasi yang dikumpulkan tidak relevan maka keputusan akan salah dan bisnis mungkin
akan menghadapi kerugian besar & banyak kesulitan dalam beroperasi.
Berdasarkan hal ini, maka berikut adalah fungsi sistem informasi manajemen pada
setiap entitas bisnis
 Membantu dalam pengambilan keputusan: Sistem ini memainkan peran penting
dalam Proses pengambilan keputusan di organisasi mana pun. Karena dalam organisasi apa
pun keputusan dibuat berdasarkan Informasi yang relevan dan informasi yang relevan hanya
dapat diambil dari sistem informasi manajemen.
 Membantu Koordinasi di antara Departemen: Sistem ini juga membantu dalam
membangun hubungan yang sehat di antara setiap orang dari departemen ke departemen
melalui pertukaran informasi yang tepat.
 Membantu Menemukan Masalah: Seperti kita ketahui bahwa sistem ini
memberikan informasi yang relevan tentang setiap aspek kegiatan. Oleh karena itu, Jika ada
kesalahan yang dibuat oleh manajemen maka Informasi Sistem Informasi Manajemen
membantu dalam mencari solusi dari masalah yang terjadi.
 Membantu dalam Membandingkan Kinerja Bisnis: Sistem ini juga menyimpan
semua histori data dan informasi dalam Basis Data-nya. Itu sebabnya sistem ini sangat
berguna untuk membandingkan kinerja organisasi Bisnis.

2. Sistem Informasi Akuntansi


SIA (Sistem Informasi Akuntansi ) menurut Mulyadi adalah organisasi formulir, catatan,
dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (2001). Sedangkan
menurut Nugroho Widjajanto (2001), SIA adalah susunan formulir, catatan, peralatan
termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya dan
laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data
keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa SIA merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai
formulir, catatan dan laporan yang telah disusun dan menghasilkan suatu informasi keuangan
yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan demikian manajemen perusahaan dapat melihat
keuangan dengan jelas melalui sistem tersebut. Selain itu, manajemen juga dapat mengontrol
kinerja dari sistem yang digunakan. Dahulu pencatatan akuntansi menggunakan cara yang
manual. Akan tetapi seiring berkembangnya zaman, saat ini sebagian besar SIA
menggunakan otomatisasi.
Sistem keuangan yang menyediakan informasi memiliki beberapa fungsi dalam
keberlangsungan usaha. Berikut beberapa fungsinya:
 Mengumpulkan semua data kegiatan bisnis perusahaan dan menyimpan data tersebut
secara efektif dan efisien. Selain itu, SIA juga dapat mencatat semua sumber daya yang
berpengaruh terhadap usaha tersebut dan semua pihak yang terkait. Dengan fungsi ini, tidak
akan ada suatu hal dalam perusahaan yang tidak tercatat.
 Mengambil data yang diperlukan dari berbagai sumber dokumen yang berkaitan
dengan aktivitas bisnis. Data yang sudah tersimpan akan lebih mudah diambil karena setiap
detail dari data sudah terekam dengan SIA.
 Membuat dan mencatat data transaksi dengan benar ke dalam jurnal-jurnal yang
diperlukan dalam proses akuntansi sesuai dengan urutan dan tanggal terjadinya transaksi.
Pencatatan ini bertujuan untuk mempermudah pihak-pihak yang membutuhkan dalam
pengecekan semua transaksi sehingga jika terjadi suatu kesalahan dapat dikoreksi dengan
mudah dan dapat diketahui penyebabnya dengan cepat.
 Mengubah sekumpulan data menjadi informasi keuangan yang dibutuhkan
perusahaan. Informasi ini berbentuk laporan keuangan baik secara manual maupun secara
online yang diperlukan oleh semua pihak.
 Sebagai suatu sistem pengendali keuangan agar tidak terjadi suatu kecurangan.
Dengan sistem ini, keuangan perusahaan dapat dilacak dengan pasti karena sistem
pertanggungjawaban yang detail. Fungsi ini dapat menjaga aset perusahaan dan mengurangi
risiko untuk penggelapan aset oleh semua pihak terkait.

1.3.EDP dan Sistem Pengolahan Data Transaksi


1.3.1. Electronic Data Processing (EDP)
A. Pengertian Electronic Data Processing
Pengertian Electronic Data Processing menurut Bodnar dan Hopwood adalah sebagai
berikut:
“Electronic Data Processing adalah pemanfaatan teknologi komputer untuk melakukan
pengolahan data yang berorientasi pada transaksi dalam suatu organisasi. Electronic Data
Processing adalah aplikasi sistem informasi akuntansi yang paling mendasar dalam setiap
organisasi. Karena teknologi komputer telah menjadi hal yang biasa, maka istilah data
processing telah mempunyai arti yang sama dengan istilah Electronic Data Processing.”
Pernyataan tersebut mengartikan bahwa Electronic Data Processing merupakan salah satu
kemajuan teknologi yang erat kaitannya dengan penyelenggaraan pengolahan data
administrasi menggunakan alat elektronik seperti komputer. Komputer merupakan salah satu
alternatif yang sangat diandalkan untuk penyelenggaraan sistem administrasi yang benar-
benar mampu mendukung dunia usaha yang menghadapi tantangan yang semakin kuat.
B. Aspek Teknis Electronic Data Processing
Untuk menjamin keberhasilan kegiatan komputerisasi, maka diperlukan penanganan atas
berbagai aspek teknis tertentu agar dapat menghasilkan performa yang dikehendak. Menurut
Edi Purwono (2004;11-17) aspek teknis komputerisasi yang dimaksud adalah:
1. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras (Hardware) adalah semua perlengkapan fisik (bisa dilihat), yang
digunakan untuk melaksanakan macam-macam fungsi dan seluruh kegiatan pengolahan data
yang terdiri dari:
a. CPU (Central Processing unit).
b. Alat-alat masukan (Input device).
c. Alat-alat keluaran (Output device).
d. Media penyimpanan data (Storage).
2. Perangkat Lunak (Software)
Secara umum kelompok perangkat lunak (Software) dikenal dengan istilah program.
Program adalah instruksi yang terdiri dari sekumpulan kalimat perintah pada komputer,
dengan menggunakan bahasa komputer yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk
sebuah logika proses yang sesuai dengan tujuan prosesnya. Program dibagi ke dalam
kelompok-kelompok yang dikaitkan dengan fungsi terapannya, menurut Wilkinson
(1992:179-180), yaitu:
a. Sistem operasi (Operating system)
Merupakan perangkat lunak yang memanajemeni sistem komputer, termasuk semua
perangkat keras dan lunak.
b. Program terapan/aplikasi (Application program)
Program aplikasi menyangkut pemrosesan transaksi rutin dan menyangkut kegiatan
analisis dan dukungan keputusan.
c. Program bantu/utilitas (Utility program)
Menjalankan fungsi yang diperlukan dalam operasi setiap sistem berdasarkan komputer.
Operasi ini erat kaitannya dengan perangkat keras sistem dan sering kali dijumpai dalam
program aplikasi.
3. Aspek Tenaga Kerja (Brainware)
Tenaga kerja yang dimaksud adalah para professional yang secara langsung terlibat di
dalam pengolahan data. Tenaga-tenaga professional tersebut terdiri dari:
a. Para perancang dan pengembang program aplikasi (System analyst andProgrammer).
b. Operator komputer.
c. Petugas persiapan data (Data preparation operator).
Jadi dalam pelaksanaan kegiatan komputerisasi membutuhkan perangkat hardware,
software. dan brainware yang menghasilkan performa sesuai dengan tujuanperusahaan.
C. Manfaat Electronic Data Processing
Wilkinson (2000;67) menjelaskan bahwa pemrosesan data dengan bantuan komputer
memberikan banyak keuntungan bagi manusia seperti:
1. Pemrosesan transaksi dan data lainnya lebih cepat
2. Keakuratan yang lebih besar dalam perhitungan dan perbandingan dengan data
3. Biaya pemrosesan setiap transaksi lebih rendah
4. Persiapan laporan dan output lain yang lebih tepat waktu
5. Penyimpanan data yang lebih ringkas, dengan aksesibilitas yang lebih besar bila
diperlukan
6. Berbagai pilihan yang lebih luas untuk memasukkan data dan memberikan output
7. Produktivitas yang lebih tinggi bagi karyawan dan manajer, yang belajar
menggunakan komputer secara efektif dalam tanggung jawab rutin dan pengambilan
keputusan mereka.
Jadi pemrosesan data dengan bantuan komputer mampu memproses data dalam jumlah yang
banyak dengan waktu yang cepat dan memiliki tingkat akurasi yang tinggi, meskipun
dengan biaya yang rendah. Hal ini menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan
manajemen dalam pengambilan keputusan.
D. Metode Electronic Data Processing
Pengolahan data berbasis komputer dalam uraian ini dibagi menjadi dua yaitu:
1. Metode Pendekatan Batch Processing atau Delay Processing
Pengolahan data dengan sistem batch processing pada umumnya merupakan himpunan dari
beberapa kegiatan atau tahapan yang disebut run. Jenis-jenis run adalah:
1) Konversi data
2) Editing data
3) Sortir data
4) Pemutakhiran file (updating data)
5) Ekstrasi file
6) Penyusunan laporan
2. Metode Pendekatan Immediate Processing atau On-line Processing
Sistem Immediate Processing atau On-line Processing adalah sistem dimana setiap transaksi
direkam dan diproses segera setelah terjadi. Artinya setiap transaksi segera direkam dan
dibukukan pada masing-masing file yang terpengaruh oleh transaksi itu. Pendekatan sistem
immediate processing ini sangat cocok untuk diterapkan dalam sistem yang dinamis, yaitu
sistem yang memerlukan informasi yang selalu mutakhir.

Kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam sistem immediate processing adalah:


1) Data entry dan Editing data
2) File updating atau pemutakhiran file
3) File inquiry atau permintaan informasi dari file
4) Penyusunan laporan
Penggunaan metode pengolahan data akan memudahkan para penggunanya dalam melakukan
pemrosesan data, karena dilakukan secara sistematis dan terstruktur.
E. Pengendalian Internal Electronic Data Processing (EDP)
Tujuan utama dari pengendalian internal adalah:
1. Mengamankan harta perusahaan
2. Menguji ketelitian dan kebenaran data akuntansi perusahaan.
3. Meningkatkan efisiensi operasi perusahaan
4. Ketaatan pada kebijakan yang digariskan pimpinan perusahaan
Keempat tujuan ini sangat besar artinya bagi manajemen. Para manajer harus dapat
berpedoman pada informasi yang terkandung dalam laporan yang mereka terima.

1.3.2. Sistem Pengolahan Data


A. Pengertian Pengolahan Data
Pengolahan data adalah bentuk pengolahan terhadap data untuk membuat data itu berguna
sesuai dengan hasil yang diinginkan agar dapat digunakan. Sistem pengolahan data adalah
sistem yang melakukan pengolahan data.
Sistem informasi akuntansi (SIA) melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan. Aplikasi ini
ditandai dengan volume pengolahan data yang tinggi. Pengolahan data terdiri dari empat
tugas utama, pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data, dan penyimpanan
dokumen.
Tugas pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh sistem informasi akuntansi (SIA) yang
mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi
informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan.
B. Fungsi Dasar Pengolahan Data
Fungsi dasar pengolahan data yaitu :
1. Mengambil program dan data (masukan + input)
2. Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan
3. Menjalankan proses aritmatika dan logika pada data yang disimpan
4. Menyimpan hasil sementara dan hasil akhir pengolahan.
5. Mencetak atau menampilkan data yang disimpan atau hasil pengolahan.
C. Tugas Pengolahan Data
Ada empat tugas dasar yang dilakukan oleh pengolahan data, yaitu :
1. Pengumpulan data
Sepanjang perusahaan memberikan barang dan jasa dan kepala lingkunganya, tiap
tindakanya ini digambarkan dalam record data. Jika tindakan tersebut melibatkan elemen
lingkungan, hal ini disebut transaksi.
2. Pengubahan data
Diperlukan untuk mengubah data untuk mentranformasikannya menjadi format yang dapat
digunakan. Operasi pengubahan data mencakup :
 Pengklasifikasian.Elemen data dimasukan ke dalam record untuk digunakan
sebagai kodeuntuk mengidentifikasi dan mengelompokkan record.
 Penyortiran. Record disusun dalam urutan tertentu berdasarkan pada kode atau
elemen datayang lain. Sebagai contoh, file record penggajian disusun sedemikan rupa
sehingga semua record untuk tiap karyawan dapat dijadikan satu dan record untuk tiap
karyawan berada dalam urutan menurut tanggal.
 Penkalkulasian. Operasi aritmatika dan logika dilakukan pada elemen data
yangmenghasilkan elemen data tambahan. Sebagai contoh, dalam system penggajian, biaya
perjam, dikalikan jumlah jam kerja untuk ,menghasilkan pendapatan kotor.
 Perekapitulasian. Ada banyak data yang perlu disinteesis atau dipersingkat menjadi
bentuktotal dan subtotal.
3. Penyimpanan data
4. Pembuatan dokumen
Sistem pengolahan data menghasilkan output yang dibutuhkan oleh perorangan atau
kelompok baik yang berada didalam atau diluar perusahan.
D. Sifat pengolahan data
Ada beberapa sifat pengolahan data yang membedakannya dengan aplikasi komputer lain,
Sistem pengolahan data :
a. Menjalankan tugas penting
b. Mengikuti prosedur standar secara relative
c. Mendapatkan data yang lengkap.
d. Mempunyai focus historisa yang palin utama
e. Memberikan informasi pemecahan masalah minimal.
1.4. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi pada Industri Hotel
Kompetensi Bidang akuntansi merupakan penguasaan akuntansi secara substansial,
sedangkan kompetensi lainnya yang paling menonjol adalah kemampuan mengkombinasikan
ilmu akuntansi dengan perkembangan teknologi. Untuk dapat mencapai kompetensi ini maka
pembelajaran yang dilakukan harus juga mengkombinasikan substansi keilmuan akuntansi
dengan perkembangan teknologi. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran menunjukkan
pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini dibuktikan
dengan penggunaan media pembelajaran kasus akuntansi perkembangan teknologi dengan
substansi akuntansi perhotelan. Perkembangan teknologi informasi yang demikian
pesat menyebabkan dipandang perlu terwujudnya suatu kamus akuntansi perhotelan yang
dapat mengakomodasi perkembangan teknologi.
Implementasi akuntansi di dunia perhotelan dapat dilihat dari dua sudut yaitu :
 Dari sudut pemakai akuntansi perhotelan merupakan suatu disiplin yang menyediakan
informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secaraefisiendan mengevaluasi
kegiatan- kegiatan perhotelan yang digunakan untuk membuat perencanaan yang efektif,
pengawasan, pengambilan keputusan oleh manajemen dan pertanggungjawaban pengelolaan
pada investor, kreditur, badan pemerintah, donatur dan sebagainya,
 Dari sudut proses kegiatan: akuntansi perhotelan merupakan suatu proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi
perhotelan.
Sedangkan yang menggunakan informasi akuntansi adalah;
1. Manajemen dalam hal ini manajemen hotel menggunakan laporan keuangan untuk
menyusun program kerja, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam mencapai
tujuan, melakukan tindakan tindakan koreksi yang diperlukan dan sebagai salah satu
sarana pertanggungjawaban,
2. Karyawan Hotel memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui keadaan
keuangan hotel, mengetahui kinerja organisasi serta untuk menyikapi
pertanggungjawaban pengelola.
3. Pemilik Hotel memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui kinerja hotel,
digunakan sebagai dasar perencanaan investasi berikutnya,
4. Pemerintah memerlukan informasi keuangan terutama untuk control dan kebijakan
berikutnya,
5. Calon debitur dan debitur memerlukan informasi keuangan sebagai dasar
pertimbangan pemberian kredit dan mengevaluasi kredit yang sudah diberikan, dan
6. Masyarakat umum lainnya yang dapat digunakan untuk kepentingan
penelitian,komparatif dan perkembangan perekonomianakuntansi riil di dunia
perhotelan jelas harus didukung oleh literature yang lengkap dan menunjukkan
kondisi atau implementasi riil di dunia perhotelan, dari sisi pelaksanaan di dunia kerja
para praktisi perhotelan juga memerlukan pemahaman dan informasi yang relevan
dalam menyusun laporan keuangan sehingga juga sangat memerlukan litaratur yang
dapat memberikan informasi yang tepat dan aplikatif. Dengan ketersediaan litaratur
yang tepat dan menggambar kondisi riil di dunia perhotelan maka diharapkanproses
pembelajaran yang menghasilkan pemahaman baik bagi siswa maupun kalangan
praktisi dapat dicapai dengan hasil yang maksimal.Perkembangan teknologi
memberikan pengaruh yang besar diberbagai bidang, tidak terkucuali dibidang
akuntansi. Pemanfaatan teknologi tidak saja dalam hal pemanfaatan praktis di dunia
kerja tetapi juga dalam bidang pengajaran. hasil pengembangan Program komputer
akuntansi terpadu dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
terutama sebagai wadah pembelajaran, alat bantu dalam interaksi pembelajaran,
sumber belajar dan dapat meningkatan profesionalisme dosen dalam proses belajar
mengajar. Perkembangan teknologi ini juga pasti merambah dunia perhotelan. Tidak
dapat dipungkiri bisnis hotel mutlak menggunakan perkembangan teknologi termasuk
diantaranya yang terkena imbas adalah akuntansi perhotelan.Perkembangan pesat
teknologi komputer dan informasi mengharuskan akuntansi perhotelan dapat
mengkombinasikanperkembangan.

1.5. Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) Hotel


Dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia No.
PM.106/PW.006/MPEK/2011 yang dimaksud dengan Sistem manajemen Pengamanan, yang
selanjutnya disingkat SMP, adalah bagian dari manajemen secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi perusahaan, perencanaan, tanggungjawab, pelaksanaan, prosedur, proses
dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian,
dan pemeliharaan kebijakan pengamanan dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan
dengan kegiatan usaha guna mewujudkan lingkungan yang aman, efesien, dan produktif.
SMP Hotel bertujuan untuk mencegah dan mengurangi kerugian akibat ancaman,
gangguan dan/atau bencana di hotel, serta mewujudkan kenyamanan, keamanan dan
keselamatan di hotel. Setiap usaha hotel wajib mengikuti persyaratan dan penerapan SMP
Hotel yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini. Setiap usaha
hotel yang tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan menteri ini
akan di kenai sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Standar yang digunakan dalam Verifikasi Sistem Manajemen Pengamanan Hotel meliputi:
1. Standar sesuai Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia
No. PM. 106/PW.006/MPEK/2011 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Hotel.
2. Peraturan Kapolri Nomor 24 Tahun 2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan
Organisasi Perusahaan dan atau Instansi/Lembaga Pemerintahan.
3. Standar Keamanan dan Keselamatan Hotel yang dimiliki Polda Bali sejak tahun 2004.

1.6.Spesifikasi Penerapan SMP Hotel


Spesifikasi Penerapan SMP Hotel memiliki 16 (enam belas) elemen yang meliputi:
1. Pemeliharaan dan Pembangunan Komitmen Pengamanan Hotel
Usaha hotel wajib memiliki kebijakan pengamanan hotel yang menetapkan arahan dan
kerangka prinsip-prinsip kegiatan yang lengkap untuk suatu usaha hotel. Kebijakan
pengamanan hotel juga menjadi pedoman untuk menetapkan sasaran pengamanan hotel
sebagai wujud tanggung jawab dan kinerja yang wajib dicapai oleh usaha hotel.
2. Pemenuhan Persyaratan Peraturan Perundangundangan
Usaha hotel wajib memahami dan menerapkan peraturan perundang-undangan dan
persyaratan teknis lainnya yang terkait dengan pengamanan hotel.
3. Manajemen Risiko Pengamanan
Ada 7 petunjuk pelaksanaan
a. Petunjuk Pelaksanaan Pertama; Memahami Usaha Hotel dan Melakukan
Identifikasi Aset dari Risiko Ancaman dan Gangguan Keamanan.
b. Petunjuk Pelaksanaan Kedua; Menentukan Resiko Kerugian dari Suatu
Kejadian/Kerawanan.
c. Petunjuk Pelaksanaan Ketiga; Menetapkan Tingkat Peluang dari Risiko Kerugian
dan Frekuensi Kejadian.
d. Petunjuk Pelaksanaan Keempat; Menentukan Akibat dari Suatu Kejadian.
e. Petunjuk Pelaksanaan Kelima; Mengembangkan Pilihan-pilihan Untuk Mitigasi
Risiko Kerugian.
f. Petunjuk Pelaksanaan Keenam; Studi Kelayakan terhadap Pilihan Strategi
Pengendalian Risiko yang Diterapkan.
g. Petunjuk Pelaksanaan Ketujuh; Analisa Biaya dan Manfaat.
4. Tujuan dan Sasaran
Usaha hotel wajib menetapkan tujuan dan sasaran pengamanan yang terukur dalam rangka
melaksanakan kebijakan pengamanan hotel.
5. Program dan Rencana Pengamanan
Usaha hotel wajib menyusun program dan rencana pengamanan yang berisi pengembangan
pengamanan hotel dan strategi kegiatan yang akan dilaksanakan. Program dan rencana
pengamanan hotel wajib terdokumentasi dan dikomunikasikan kepada para pekerja hotel
serta dipantau, ditinjau ulang, dan dapat diperbaharui apabila dibutuhkan.
6. Pelatihan, Kepedulian, dan Kompetensi Pengamanan
Usaha hotel memastikan bahwa setiap petugas keamanan wajib memiliki kompetensi
berdasarkan pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan mendokumentasikan bukti pelatihan. Usaha hotel wajib mengidentifikasi
kebutuhan pelatihan yang sesuai dengan risiko pengamanan dan SMP Hotel. Pelatihan
dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan dan dilakukan evaluasi terhadap efektivitas
pelaksanaan pelatihan.
7. Konsultasi, Komunikasi dan Partisipasi
Usaha hotel wajib menetapkan, menerapkan dan memelihara suatu prosedur untuk:
a. melaksanakan komunikasi internal kepada seluruh tingkatan dan departemen atau
bagian yang ada di hotel, pekerja hotel tetap dan tidak tetap, dan pekerja
subkontraktor
b. menerima, mendokumentasikan dan menanggapi komunikasi dari pihak luar yang
terkait;
c. adanya partisipasi dari pekerja hotel tetap dan tidak tetap, dan pekerja
subkontraktor dengan menyusun rencana untuk:
1) pelibatan dalam pengembangan dan peninjauan kebijakan pengamanan
hotel, sasaran pengamanan dan prosedur untuk mengendalikan risiko
keamanan
2) konsultasi perubahan yang menimbulkan dampak terhadap risiko keamanan.
8. Pengendalian Dokumen dan Catatan
Semua dokumen dan data yang memuat informasi penting dari kinerja operasional SMP
Hotel, wajib diidentifikasi dan dikendalikan.
9. Penanganan Keadaan Darurat
Usaha hotel wajib menetapkan, menerapkan dan memelihara suatu prosedur penanganan
keadaan darurat untuk:
a. mengidentifikasi potensi terjadinya keadaan darurat;
b. menangani situasi darurat; dan
c. petunjuk pelaksanaan untuk tim manajemen krisis (crisis management team).
10. Pengendalian Proses dan Infrastruktur
Usaha hotel wajib menetapkan dan memelihara perencanaan pengamanan untuk memastikan
efektivitas penerapan dari tindakan pengendalian untuk mengendalikan risiko keamanan,
memenuhi kebijakan dan sasaran pengamanan hotel, serta memenuhi peraturan perundang-
undangan dan persyaratan teknis lainnya.
11. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja Pengamanan.
Usaha hotel wajib mengidentifikasikan indikator kinerja pengamanan yang menyeluruh untuk
usaha hotel. Indikator kinerja pengamanan hotel adalah:
a. kebijakan pengamanan dan sasaran pengamanan;
b. manajemen risiko yang diimplementasikan dan berjalan efektif;
c. pengalaman dari kegagalan sistem manajemen pengamanan termasuk terjadinya
ancaman seperti pencurian, kehilangan dan lain-lain; dan
d. kesadaran, pelatihan, komunikasi dan program konsultasi untuk pekerja hotel dan
pihak terkait yang berjalan efektif.
12. Pelaporan, Perbaikan dan Tindakan Pencegahan Ketidaksesuaian
Kegiatan pelaporan, perbaikan dan tindakan pencegahan ketidaksesuaian meliputi:
a. menetapkan proses untuk pemberitahuan; dan
b. menetapkan skala investigasi yang berhubungan dengan potensi atau gangguan
dan ancaman.
13. Pengumpulan dan Analisa Data
Statistik atau teori teknik analisa yang didasarkan pada prinsip keilmuan digunakan untuk:
a. menilai situasi keamanan;
b. investigasi kehilangan atau kegagalan menangani pengamanan; dan
c. membantu mengambil keputusan yang berkaitan dengan pengamanan.
14. Audit SMP Hotel
Audit SMP Hotel adalah proses dimana usaha hotel mengkaji dan mengevaluasi secara
berkelanjutan dari efektifitas pelaksanaan SMP Hotel. Audit SMP Hotel perlu
mempertimbangkan kebijakan pengamanan hotel, prosedur, kondisi dan penerapannya di
setiap tingkatan dan departemen atau bagian.
15. Tinjauan Manajemen
Pimpinan puncak wajib mengkaji penerapan SMP Hotel untuk menilai penerapan dan
pencapaian kebijakan pengamanan serta tujuan pengamanan. Kajian manajemen harus
menetapkan kembali atau memperbaharui sasaran pengamanan hotel agar sesuai dengan
kondisi di masa mendatang dengan mempertimbangkan perubahan yang diperlukan dari ke
16 (enam belas) elemen SMP Hotel.
16. Pengembangan Secara Berkelanjutan
Usaha hotel wajib terus-menerus memperbaiki keefektifan SMP Hotel melalui penerapan
kebijakan pengamanan hotel, tujuan pengamanan, hasil audit, analisis data, tindakan koreksi
serta pencegahan dan tinjauan manajemen.
REFERENSI

Eko Indrajit, Richardus. 2015. Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.
https://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:mFG4WI_-
O90J:scholar.google.com/+manajemen+sistem+informasi&hl=id&as_sdt=0,5. (Diunduh
pada 11 Maret 2020).

Widya Utami, Novia. 2020. Mengenal Arti, Fungsi dan Bagian Sistem Informasi Akuntansi.
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-dan-fungsi-sistem-informasi-akuntansi-dalam-
perusahaan/(Diunduh pada 11 Maret 2020)

Novia R., Diah. 2006. Repository Universitas Widyatama. Peranann Sistem Informasi
Akuntansi Dalam Menunjang Efektivitas Pemasangan Sambungan Air Minum Berbasis
Electronic Data Processing (EDP) (Studi Kasus Pada PDAM Kota Bandung). Halaman 9-11.

Rico, Satrio. 2017. Sistem Pengolahan


Data.https://id.scribd.com/document/346415990/Sistem-Pengolahan-Data (Diunduhpada 10
Maret 2020)

PHRI BALI. 2011. Sistem manajemen Pengamanan Hotel.


http://www.phribali.or.id/program/verifikasi-sistem-manajemen-pengamanan-hotel.
(Diunduh pada 12 Maret 2020)

Anda mungkin juga menyukai