Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMAN

BUDGETING: PREPARING MASTER BUDGET, STATIC BUDGET AND


FLEXIBLE BUDGET

RPS 6

Dosen Pengampu : Bapak Prof. Dr. I Ketut Yadnyana, S.E., AK., M.Si.

Disusun Oleh:
I Made Lopa Rustiana (1907531257)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 200
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada Kami, sehingga dapat menyelesaikan Makalah Akuntansi
Manajemen dengan materi Budgeting: Preparing Master Budget, Static Budget And Flexible
Budget.

Penulis berharap Makalah Akuntansi Manajemen yang telah disusun ini dapat
memberikan sumbangsih untuk menambah pengetahuan para pembaca. Penulis menyadari
bahwa Makalah Akuntansi Manajemen ini masih memiliki banyak kekurangan yang
membutuhkan perbaikan, sehingga kami sangat mengharapkan masukan serta kritikan dari
para pembaca.

Denpasar, 15 Maret 2021

Penulis
A. MENYIAPKAN ANGGARAN OPERASIONAL (OPERATING BUDGET)

Anggaran induk (master budget) adalah rencana keuangan komprehensif bagi


organisasi secara keseluruhan. Anggaran induk biasanya untuk periode satu tahun sesuai
dengan tahun fiskal perusahaan. Anggaran utama dapat dibagi dalam anggaran operasional
dan keuangan. Anggaran operasional (operational budget) mendeskripsikan aktivitas yang
menghasilkan pendapatan bagi suatu perusahaan: penjualan, produksi, dan persediaan barang
jadi. Anggaran keuangan (financial budget) memerinci aliran masuk dan keluar kas, serta
posisi keuangan secara umum. Perkiraan aliran masuk dan keluar kas diperlihatkan dalam
anggaran kas.

Anggaran operasional terdiri atas perkiraan laporan laba rugi yang disertai dengan laporan
pendukung berikut.

1. Anggaran Penjualan.

Anggaran penjualan (sales budget) adalah projeksi yang disetujui komite anggaran yang
menjelaskan penjualan yang diharapkan dalam satuan unit dan uang. Karena anggaran
penjualan adalah dasar bagi semua anggaran operasional lainnya dan sebagian besar dari
anggaran keuangan, anggaran penjualan yang seakurat mungkin sangatlah penting.

2. Anggaran Produksi.

Anggaran produksi (production budget) menjelaskan banyaknya unit yang harus diproduksi
untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan kebutuhan persediaan akhir. Untuk menghitung
unit yang akan diproduksi, dibutuhkan penjualan unit serta unit untuk persediaan awal dan
persediaan akhir barang jadi.

Unit yang akan diproduksi = Perkiraan penjualan unit + Unit dalam persediaan akhir – unit
dalam persediaan awal

3. Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung.

Setelah jadwal produksi diselesaikan, anggaran untuk bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead dapat disiapkan. Anggaran pembelian bahan baku langsung (direct
materials purchases budget) menyatakan jumlah dan biaya bahan baku yang dibeli tiap
periode; jumlahnya bergantung pada perkiraan penggunaan bahan baku dalam produksi dan
persediaan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan. perusahaan perlu menyiapkan suatu
anggaran pembelian bahan baku langsung yang terpisah untuk setiap bahan baku yang
digunakan. Jumlah bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk produksi bergantung pada
jumlah unit yang diproduksi. Setelah perkiraan dihitung, pembelian (dalam unit) dapat
dihitung sebagai berikut.

Pembelian = Bahan Baku Langsung Yang Dibutuhkan Untuk Produksi + Bahan Baku
Langsung Yang Diinginkan Dalam Persediaan Akhir - Bahan Baku Langsung Dalam
Persediaan Awal. Jumlah bahan baku langsung dalam persediaan ditentukan oleh kebijakan
perusahaan mengenai persediaan.

4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung.

Anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget) menunjukkan jumlah jam tenaga kerja
langsung yang dibutuhkan biaya terkait yang berhubungan dengan jumlah unit dalam
anggaran produksi. Sama halnya dengan bahan baku langsung, anggaran jam tenaga kerja
langsung ditentukan oleh hubungan antara tenaga kerja dan output.

5. Anggaran Overhead.

Anggaran overhead (overhead budget) menunjukkan biaya yang diharapkan dari semua
komponen produksi tidak langsung. Tidak seperti bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung, hubungan input output yang telah tersedia untuk diidentifikasi tidak terdapat dalam
komponen overhead.

6. Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi.

Anggaran persediaan akhir barang jadi (ending finished goods inventory budget)
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk neraca dan juga bertindak sebagai input
penting untuk persiapan anggaran harga pokok penjualan.

7. Anggaran Harga Pokok Penjualan.

Anggaran harga pokok penjualan (cost of good sold budget) mengungkapkan harga yang
diharapkan untuk barang yang akan dijual.

8. Anggaran Beban Penjualan dan Adminsitrasi.

Anggaran berikutnya akan disiapkan, yaitu anggaran beban penjualan dan


administrasi (selling and administrative budget), menguraikan pengeluaran yang
direncanakan, aktivitas nonproduksi. Sama halnya dengan overhead, beban penjualan dan
administrasi dapat dibagi dalam komponen tetap dan variabel. Komponen-komponen seperti
komisi penjualan, pengiriman, dan perlengkapan berubah sesuai dengan aktivitas penjualan.
B. MENYIAPKAN ANGGARAN KEUANGAN (FINANCIAL BUDGET)

Anggaran yang tersisa dalam anggaran induk adalah anggaran keuangan. Anggaran keuangan
yang biasanya disiapkan adalah:

1. Anggaran kas,
2. Anggaran neraca,
3. Anggaran untuk pengeluaran modal.

Anggaran induk juga berisi rencana untuk pembelian aktiva jangka panjang— aktiva yang
memiliki rentang waktu lebih dari satu tahun periode operasional. Beberapa aktiva ini dapat
dibeli pada tahun mendatang; rencana-rencana untuk membeli hal lainnya dapat diperinci
pada periode mendatang. Secara khusus-, bagian anggaran induk ini disebut pula sebagai
anggaran modal.

Pengetahuan arus kas adalah hal penting dalam mengelola bisnis. Bisnis yang sukses
dalam memproduksi dan menjual suatu produk akhirnya sering gagal karena kesalahan dalam
mengatur arus kas masuk dan airus kas keluar. Dengan mengetahui waktu kemungkinan
terjadinya kekurangan dan kelebihan kas, manajer berencana meminjam uang tunai ketika
diperlukan dan membayar kembali pinjaman selama periode kelebihan kas. Petugas bank
bagian peminjaman menggunakan anggaran kas perusahaan untuk mendokumentasikan
kebutuhan atas uang tunai dan kemampuan untuk membayar kembali: Karena arus kas adalah
darah kehidupan bagi suatu organisasi, anggaran kas adalah salah satu anggaran paling
penting dalam anggaran induk.

C. MENYIAPKAN FLEXIBLE BUDGET

Flexible (expense) budget adalah budget yang paling umum dipakai oleh perusahaan-
perusahaan. Dimungkinkan terjadinya perbedaan serta perubahan yang tidak direncanakan.
Type budget ini dibuat dan berjalan mengikuti alur alamiah opersional perusahaan. Flexible
budget akan menyesuaikan cadangan budget ke aktifitas kenyataannya (the actual activity).

Flexible budgets masih bisa dianggap effective sepanjang perbedaan (variasi) volume (sales
and production/services output) masih berada pada kisaran yang sempit.

In brief, ada empat langkah penyusunan flexible budget, yaitu:


1. Determine the relevant range over which activity is expected to fluctuate during the
coming period. Determinasikan range yang relevan dimana aktifitas diperkirakan
akan berfluktuasi di kurun waktu mendatang).

2. Analyze costs that will be incurred over the relevant range in terms of determining
cost behavior patterns (variable, fixed, or mixed). Analisis cost yang akan timbul di
sepanjang kisaran relevan untuk maksud determinasi pola perilaku cost.

3. Separate costs by behavior, determining the formula for variable and mixed costs.
Pisahkan cost berdasarkan perilakunya, tentukan formulasi untuk variable dan
mixed cost.

4. Using the formula for the variable portion of the costs, prepare a budget showing
what costs will be incurred at various points throughout the relevant range.
Menggunakan rumus untuk porsi variabel dari biaya, siapkan anggaran yang
menunjukkan biaya apa yang akan dikeluarkan pada berbagai titik di seluruh
rentang yang relevan
KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Anggaran induk (master budget)
adalah rencana keuangan komprehensif bagi organisasi secara keseluruhan. Anggaran utama
dapat dibagi dalam anggaran operasional dan keuangan. Anggaran operasional (operational
budget) mendeskripsikan aktivitas yang menghasilkan pendapatan bagi suatu perusahaan:
penjualan, produksi, dan persediaan barang jadi. Anggaran keuangan (financial budget)
memerinci aliran masuk dan keluar kas, serta posisi keuangan secara umum.

Perkiraan aliran masuk dan keluar kas diperlihatkan dalam anggaran kas. Static
(fixed) budget adalah budget yang menunjukkan angka (satuan lain) pada kapasitas yang
diharapkan. Flexible (expense) budget adalah budget yang paling umum dipakai oleh
perusahaan-perusahaan. Dimungkinkan terjadinya perbedaan serta perubahan yang tidak
direncanakan. Type budget ini dibuat dan berjalan mengikuti alur alamiah opersional
perusahaan. Flexible budget akan menyesuaikan cadangan budget ke aktifitas kenyataannya
DAFTAR PUSTAKA

Hansen, D.R. and Mowen, M.M. 2005. Management Accounting. Cicinnati:


South-Western College Publishing

https://www.academia.edu/37851315/AKUNTANSI_MANAJEMEN_BAHAN
_AJAR_Edisi_Rvisi

http://accounting-financial-tax.com/2008/07/typesofbudget-jenisanggaran/

http://fekool.blogspot.com/search?q=Budgeting%3A+Preparing+Master+Budget
%2C+Static+Budget%2C+and+Flexible+Budget

Anda mungkin juga menyukai