Disusun Oleh:
Kelompok 4
I Wayan Dodit Astawa (2007531179)
Indra Ali Wijaya (2007531195)
Dosen Pengampu :
Dr. Dra. Gayatri., M.Si., Ak., CA.
Sekarang ini adalah era informasi. Informasi dalam jumlah sangat besar telah
tersedia melalui komputer-komputer canggih dan dihubungkan dengan jaringan
komunikasi berkecepatan tinggi, seperti internet, WAN (Wide Area Networks), dan LANs
(Local Area Networks). Kecepatan pada perubahan lingkungan bisnis telah mendorong
suatu kebutuhan teknologi. Teknologi baru memungkinkan suatu organisasi menjadi
kuat, terakses, dan lebih fleksibel.
Model proses manual merupakan model tertua dan tradisional dari SIA.
Model proses manual terbentuk dari peristiwa-peristiwa fisik, sumber daya, dan
personil yang terjadi pada proses bisnis perusahaan. Tugas-tugas pemesanan
bahan, pengambilan pesanan, penyimpanan bahan bahan baku, pengolahan
bahan baku, pengiriman barang jadi kepelanggan, pencatatan (record), dan
memelihara pencatatan merupakan inti dari model proses manual. Model proses
manual jarang digunakan dalam praktik karena kemajuan dibidang tehnologi,
komunikasi, dan informasi. Tetapi mempelajari Model proses manual sangat
diperlukan sebelum menguasai model berdasarkan komputer. Keuntungan
mempelajari model proses manual, adalah:
a. Model proses manual membantu memahami hubungan antara SIA
dan bidang akuntansi lainya, seperti pengauditan, perpajakan dan
akuntansi manajemen. Model proses manual SIA membantu
memahami asalnya data, bagaimana data terkumpul, serta bagaimana
dan dimana data digunakan untuk mendukung operasional haran
perusahaan. Proses ini akan memahamakan proses bisnis
perusahaan secara mendalam.
b. Model proses manual akan memudahkan memahami logika proses
bisnis ketika tidak selubungi atau diselimuti oleh teknologi. Informasi
sebagai pemicu dan pendukung atas peristiwa-peristiwa akuntansi
sangat jelas tergambar, seperti pembelian bahan, peyimpanan
digudang, pengolahan bahan, penggajian dan penjualan pada model
proses manual. Karena proses bisnis yang boderless maka
pemafaatan kemajuan teknologi dan komunikasi sangat diperlukan
untuk pengembangan perusahaan.
c. Model proses manual memfasilitasi pemahaman kegiantan kontrol
internal, termasuk pemisahaan fungsi-fungi atau departemen-
departemen, pengawasan, verifikasi independen, jejak audit, dan
control akses di setiap fungsi/departemen/bagian.
2. Model File Mendatar (Flat File)
Model file mendatar (flat file) mendeskripsikan proses bisnis ke bentuk file-file data
individual dan antar file tidak berkaitan atau berdiri sendiri dan tidak terkoneksi.
Pengguna akhir pada perusahaan ini mempunyai file-file data sendiri, dan tidak
menggunakan file-file secara bersama dengan pemakai lainnya. Model file
mendatar (flat file) ini dihasilkan dari pemrosesan data oleh aplikasi-aplikasi yang
berdiri sendiri, bukan dari sistem yang terintegrasi. Tetapi organisasi- organisasi
masa sekarang masih secara luas menggunakan model file mendatar (flat file).
Sebagai contoh bagian akuntansi memerlukan data penjualan ke pelanggan yang
diorganisir dengan akun dan struktur (sortasi) tertentu agar mudah mencari saldo
piutang, menagih piutang, mengelola piutang dagang agar tidak overdue dan
overlimit dan persiapan laporan keuangan (data penjualan dan saldo piutang).
3. Model Database
Sistem ERP sangat kompleks dan aplikasinya memerlukan dana dan waktu yang
cukup besar sehingga jarang perusahaan yang berusa men-design ERP
secara inhouse (membuat sendiri program ERP). Kebanyakan produk ERP
merupakan produk komersial yang disediakan oleh Penyedia Jasa Aplikasi (PJA)
atau Application Service Provider (ASP), seperti: Oracle, Baan, J.D Edwards & Co,
dan PeopleSoft. Inc.
Paket-paket program ERP dijual Penyedia Jasa Aplikasi (PJA) atau
Application Service Provider (ASP) dengan modul-modul tertentu, seperti:
Manajemen Aktiva, Akuntansi Keuangan, Solusi Industri Spesifik, Pemeliharaan
Pabrik, Perencaan Produksi, Manajemen Kwalitas, Penjualan dan Distribusi,
Manajemen Persediaan. Pembelian paket program dengan modul-modul yang
terstandartisasi belum tentu memenuhi kebutuhan organisasi secara tepat. Maka
dari itu manajemen harus berhati-hati untuk memutuskan apakah menggunakan
ERP adalah solusi yang terbaik. Evolusi model-model sistem informasi sangat
diperlukan sebagai dasar untuk memahami proses bisnis, keamanan, kecurangan,
dan isu-isu yang berkaitan system tradisional (manual dan flat file) dan system
database modern (REA dan ERP).
Sistem Informasi (SI) adalah suatu sistem yang terdiri dari elemen-elemen
yang saling terkait dan saling berinteraksi dalam mengumpulkan, memproses,
menyimpan, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Fungsi
organisasi adalah tugas- tugas utama yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk
mencapai tujuan utamanya. Oleh karena itu, SI harus dapat memenuhi kebutuhan
informasi yang dibutuhkan oleh setiap fungsi organisasi. Ada beberapa fungsi
organisasi yang umumnya ditemukan dalam sebuah organisasi, antara lain :
1) Fungsi Produksi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menghasilkan produk atau jasa yang
akan dijual oleh organisasi. SI yang dibutuhkan untuk fungsi ini adalah SI
produksi, yang memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan
produksi dan mengatur pengiriman barang atau jasa secara efisien.
2) Fungsi Pemasaran
3) Fungsi Keuangan
4) Fungsi operasional
1) Mengamankan harta,
Konsep sistem informasi terdiri dari enam komponen, yaitu, komponen input,
komponen model,komponen output, komponen teknologi, komponen basis data, dan
komponen control atau pengendalian. Sistem informasi akuntansi adalah sistem
informasi yang dapat mengubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan
yang berguna bagi pemakainya. Sistem informasi dapat digunakan secara internal dan
eksternal. Secara eksternal, sistem informasi yang ada di perusahaan atau organisasi
ditarik keluar menjangkau ke pelanggan (B2C) dan pemasok perusahaan (B2B).
Pengguna internal informasi akuntansi, yaitu manajemen dan karyawan
sedangkan pengguna eksternal,yaitu investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat
umum. Perkembangan di bidang teknologi komputer dan telekomunikasi telah
membawa perkembangan cepat di bidang pengolahan data menjadiinformasi, seperti
halnya data SIA. Penggunaan internet sebagai jaringan kerja (network), baik secara
intranet dan extranet telah menghubungkan orang dan sumber daya dalam suatu
organisasi serta memungkinkan organisasi bisa berhubungan dengan pemasok, mitra
kerja, dan pelanggan secara lebih efektif. Hubungan ini bisa terealisasi berkat adanya
Penyedia Jasa Aplikasi (PJA) atau Application Service Provider (ASP). ASP adalah
model yang unik dari distribusi perangkat lunak yang memungkinkanpengiriman
aplikasi fungsionalitas melalui internet. Sudah banyak vendor ASP yang menyediakan
jasa jaringan di industry perhotelan seperti :
1) Fidelio-Micro dengan Opera, AremiSoft, Central Point Technologies,
CSS Hotel System dan MSI System yang menggunakan ASP versi
dari penginapan. ASP sebagai vendor sistem informasi penginapan
juga telah menyediakan Central Reservation System (CRS), Point of
Sale System (POSS), serta Procurement and Sales & Catering system.
2) Realta, VHP, Mayoh, Visual1, Galaxy, CLS, dan banyak yang lainnya.
Sejak tahun 1926, American Hotel and Lodging Association (AH & MA), Hotel
Association of New York (HANYC) telah membuat Uniform System of Account for
the Lodging Industry (USALI). USALI merupakan hasil usaha terorganisir yang
pertama kalinya dan sukses menciptakan suatu sistem akuntansi
pertanggungjawaban dalam industri hotel dan merupakan yang pertama dalam
segala bidang industri.
USALI menurut (AH & LA, 2006) adalah penetapan format standar dan
klasifikasi perkiraan yang dijadikan pedoman bagi individu untuk menyiapkan dan
menyajikan laporan keuangan di industri hotel. Penetapan format standar dan
klasifikasi perkiraan dalam USALI bertujuan membantu pemakai laporan keuangan
internal dan eksternal untuk membandingkan psosisi keuangan dan kinerja operasi
pada jenis kepemilikan yang sama dalam industri hotel. USALI disusun
berdasarkan konsesus dari eksekutif keuangan senior usaha hotel, kantor akuntan
publik, perwakilan dari usaha perhotelan terkemuka, akademisi, dan disesuaikan
GAAP atau Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) yang berlaku diindustri
hotel.
Standar SMP Hotel didasarkan pada metodologi yang berlaku umum, seperti
perencanaan, penerapan, pemeriksaan, dan perbaikan. Hal tersebut dijelaskan
sebagai berikut:
1) Kebijakan pengamanan.
Kebijakan ini menetapkan suatu arahan kerangka kerja SMP Hotel dan
komitmen dari seluruh tingkatan dan departemen atau bagian yang ada di
hotel untuk menerapkan sistemmanajemen pengamanan;
2) Perencanaan.
Hal ini merupakan upaya untuk menilai efektifitas dari penerapan SMP
Hotel;
6) Peningkatan
c. adanya partisipasi dari pekerja hotel totap dan tidak tetap, dan
pekerja subkontraktordengan menyusun rencana untuk:
1) pelibatan dalam pengembangan dan peninjauan kebijakan
pengamanan hotel, sasaran pengamanan dan prosedur untuk
mengendalikn risiko keamanan
2) konsultusi perubahan yang menimbukan dampak terhadap risiko
keamanan.
8) Pengendalian Dokumen dan Catatan
Semua dokumen dan data yang memuat informasi penting dari kinerja
operasional SMPHotel, wajb didentifikasi dan dikendalikan.
9) Penanganan Keadaan Darurat