Anda di halaman 1dari 13

MENCIPTAKAN PROFESI

AKUNTAN DENGAN
KEAHLIAN DAN KOMPETENSI
YANG TINGGI DI ERA DIGITAL

ABSTRAK

Dalam dunia akuntansi, akuntansi digital merupakan transformasi digital


pengelolaan keuangan yang mengacu pada representasi informasi akuntansi dalam
format digital. Tantangan utama bagi profesi akuntansi dalam menghadapi era digital
ini adalah penguasaan teknologi. Tantangan ini merupakan tantangan yang pasti
dihadapi, karena di era digital, teknologilah yang akan menemani segala aktivitas
seorang akuntan.

1. PENDAHULUAN

Dengan hadirnya teknologi di tengah masyarakat tentu memberi dampak pada


berbagai aspek dalam kehidupan manusia. Apalagi sejak komputer ditemukan pada
tahun 1822 oleh seorang ahli matematika asal Inggris yang bernama Charles
Babbage, seakan akan dunia mulai berubah. Pemrosesan sistem informasi berbasis
komputer pun semakin lama semakin dikenal, hingga saat ini sudah banyak software
yang dapat digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia dalam mengolah data
untuk dijadikan sebuah informasi. Di bidang Akuntansi, sistem pemrosesan informasi
akuntansi berbasis komputer juga banyak ditawarkan dengan tujuan memudahkan
para akuntan dalam mengolah data dan menyajikan informasi yang tepat, dapat
dipercaya, dan dapat dipahami.

Pengaruh kemajuan teknologi informasi tidak dapat dihindari lagi di era bisnis
global seperti sekarang, seperti penggunaan internet, komputer, dan telepon dalam
berbagai aktivitas berkomunikasi. Hal ini juga mempermudah dalam mendapatkan
informasi dengan cepat dan efisien walaupun dari tempat yang berjauhan.

Kemajuan perkembangan teknologi dan informasi ini, mengharuskan sebuah


perusahaan atau ornganisasi sigap dalam menyikapi hal ini, dengan tujuan perusahaan
atau organisasinya tetap bertahan dan bisa meningkatkan kinerjanya dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi.

2. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Istilah teknologi muncul pertama kali dalam bahansa inggris pada abad ke-17.
Dimana ketika itu dipakai untuk diskusi dalam bidang seni yaitu seni terapan. Namun
seiring berjalannya waktu, seni hanya menjadi objek pertunjukan saja. Pada abad ke-
20, istilah teknologi berkembang pesat dan mencakup berbagai cara proses dan ide
selain mengenai perkakas dan mesin, sehingga pada abad ke-20, teknologi
didefinisikan secara luas yaitu cara atau kegiatan yang memungkinkan manusia
mengubah lingkungan hidupnya. Dengan definisi itu maka teknologi mencakup apa
saja yang mungkin dilakukan manusia untuk memperbaiki hidupnya.

Dari zaman ke zaman teknologi berkembang dengan begitu pesat, adanya


globalisasi juga membantu penyebaran perkembangan teknologi ke berbagai negara.
Akibatnya teknologi semakin luas dikenal dan menyebar dalam kehidupan manusia.
Tentunya teknologi sangat membantu manusia dalam mempermudah kegiatan
manusia menjadi lebih efisien, oleh karena itu banyak orang berbondong bondong
untuk mengembangkan teknologi, membuat teknologi baru yang lebih baik dari
sebelumnya sehingga manusia bisa lebih terbantu dengan adanya teknologi yang
lebih canggih, maka dari itu, perkembangan teknologi ini didasari dari inovasi dan
kreativitas manusia.

Teknologi sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu, yaitu zaman romawi kuno,
teknologi terus berkembang secara drastis, terus berevolusi hingga sekarang.
Kemajuan teknologi menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia sekarang, sebab
teknologi adalah salah satu penunjang hidup manusia, salah satunya teknologi telah
membantu memperbaiki ekonomi manusia. Dengan adanya teknologi yang terus
berkembang, teknologi bukan lagi membantu kegiatan manusia. Akan tetapi perlahan
mulai menggeser dan menggantikan manusia, seperti penggantian tenaga kerja dan
mesin. Maka dari itu sebagai manusia yang hidup di era perkembangan teknologi
maju harus bisa menyikapi dengan baik terhadap teknologi yang ada.

Dengan akan hadirnya revolusi industri 5.0 tentu sangat berpengaruh terhadap
pekerjaan yang awalnya bisa dilakukan oleh manusia, nantinya justru dikerjakan oleh
teknologi. Tentu ini akan menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi manusia,
bagaimana caranya agar peradaban manusia dan kemajuan teknologi ini bisa saling
berdampingan tanpa harus menghilangkan jati diri manusia itu sendiri. Revolusi
industri 5.0 ini sebenarnya tidak berbeda jauh dengan revolusi industri 4.0, karena
revolusi industri 5.0 ini hanya sebuah penyempurnaan dari revolusi industri 4.0.
Sebenarnya kehadiran revolusi industri 5.0 ini digunakan untuk menciptakan sebuah
keseimbangan antara kemajuan teknologi, kemajuan ekonomi dan beberapa kemajuan
lainnya. Dalam revolusi industri 5.0 ini tentunya manusia dituntut untuk bisa belajar
dan menguasai teknologi, dengan begitu manusia bisa mengendalikan teknologi dan
memanfaatkan kemajuan teknologi ini untuk membantu mempermudah kegiatan
maupun pekerjaan manusia.

Di Indonesia sendiri, diperkirakan akan memasuki era revolusi industri 5.0 pada
tahun 2045, sedangkan di beberapa Negara maju seperti Jepang sudah memasuki era
revolusi industri 5.0 pada tahun 2019 lalu. Salah satu penyebab Indonesia belum
memasuki era revolusi industri 5.0 adalah faktor Sumber Daya Manusia (SDM).
Maka dari itu masyarakat Indonesia sendiri harus memiliki keterampilan dasar
teknologi dan memiliki pola pikir yang kreatif dan inovatif.

Pemerintah Indonesia mengizinkan masuknya teknologi komputer dari luar negeri


pada tahun 1967. Ketika itu, komputer masih menjadi barang yang terbilang mewah,
sehingga penggunaannya masih sedikit baik di kalangan instansi pemerintahan atau
perusahaan yang sudah besar. Di era modern ini, penerapan teknologi di Indonesia
juga sudah semakin merata di banyak sektor mulai dari pendidikan, pertanian,
pemerintahan, perbankan, dll. Berikut beberapa contoh perkembangan teknologi yang
digunakan sehari-hari :

 Dulu, masyarakat menggunakan sepeda atau becak sebagai sarana transportasi


darat. Namun, sekarang masyarakat bisa menggunakan sepeda motor, mobil,
dan bus sebagai sarana transportasi darat yang lebih canggih.
 Dulu, masyarakat berkomunikasi melalui surat. Sekarang, masyarakan bisa
berkomunikasi dengan lebih cepat dan efisien menggunakan Handphone lewat
SMS atau media sosial, seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, dll.
 Dulu, masyarakan menggunakan mesin tik untuk mengetik teks atau
mengerjakan tugas atau kerjaan. Sekarang sudah ada laptop dan komputer
yang lebih memudahkan dalam menyimpan hasil kerjanya.
 Dulu, masyarakat mencuci baju dengan cara tradisional. Sekarang mencuci
baju menjadi lebih mudah dan cepat dengan adanya mesin cuci.
 Dan masih banyak contoh lain terkait perkembangan teknologi yang
digunakan sehari-hari

3. PENGARUH PERKEMBANGAN TRANSFORMASI


DIGITAL BAGI AKUNTANSI
Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang memproses input hingga
menghasilkan output untuk mencapai tujuan khusus manajemen. Proses merupakan
inti dari sistem infomasi akuntansi manajemen, Proses bisa dijelaskan oleh aktivitas
seperti pengumpulan (collecting), penyimpanan (storing), pengukuran (measuring),
analisis (analysis), pelaporan (reporting), pengelolaan (managing) informasi. Output
yang didapat bisa berupa anggaran, biaya produksi, biaya pelanggan, laporan kinerja,
laporan khusus bahkan komunikasi personal.
Sistem informasi akuntansi manajemen sedikitnya memiliki tiga tujuan, berupa
(1) untuk menyediakan informasi yang berguna dalam mengambil keputusan, (2)
untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam menyediakan perhitungan biaya
produk, jasa, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen, (3) untuk menyediakan
informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan
perbaikan yang berkesinambungan. Ketiga tujuan tersebut mengungkapkan bahwa
manajer dan pengguna lainnya sangat membutuhkan informasi akuntansi manajemen
dan perlu mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
Informasi akuntansi manajemen bisa membantu manajemen mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah, serta mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi manajemen
sangat dibutuhkan dan digunakan dalam semua lingkup manajemen, meliputi
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan . Terlebih lagi kebutuhan
akan informasi tidak hanya terbatas pada bidang manufaktur, tetapi juga mencakup
bidang perdagangan dan jasa.
Lingkungan ekonomi yang dihadapi oleh kebanyakan perusahaan dewasa telah
menuntut pengembangan terhadap praktik-praktik akuntansi manajemen, setidaknya
untuk kebanyakan organisasi. Dikarenakan lingkungan berubah, maka model
akuntansi manajemen tradisional tidak digunakan lagi. Beberapa faktor kunci
perubahan tersebut adalah (1) kemajuan dalam teknologi informasi, (2) persaingan
global, (3) waktu sebagai unsur kompetitif, (4) pertumbuhan deregulasi dalam
industry jasa (5) manajemen berdasarkan aktivitas (ABM), (6) perspektif lintas
fungsional, (7) orientasi pada pelanggan, (8) kemajuan lingkungan manufaktur, dan
(9) manajemen mutu total (TQM).
Ada dua kemajuan signifikan yang berhubungan dengan teknologi informasi.
Yang pertama terkait dengan manufaktur yang terintegrasi dengan komputer (CIM =
Computer-Integrated Manufacturing). Dengan otomatisasi proses produksi, komputer
digunakan untuk mengendalikan dan memonitor berbagai aktifitas operasi. Dengan
digunakannya komputer, sebagian besar informasi yang berguna bisa dikumpulkan
dan dilaporkan kepada manajer dengan lebih segera. Apa yang terjadi di bagian
produksi bisa diketahui dengan cepat. Saat ini sudah memungkinkan untuk memantau
produk secara terus menerus saat mereka bergerak menuju pabrik dan mencatat
berbagai hal disaat yang sama, seperti biaya produksi, bahan yang digunakan, bahan
yang tersisa, biaya unit yang diproduksi. Hasilnya adalah suatu sistem informasi yang
utuh mengintegrasikan data proses produksi dengan pemasaran dan akuntansi.
Otomatisasi tersebut bisa meningkatkan kecepatan dan kuantitas informasi.
Karena manajer memanfaatkan nilai sistem informasi yang lebih kompleks, maka
mereka diharuskan memiliki akses data dari sistem dan mampu memilah serta
menganalisis secara efisien dan cepat. Disisi lain, hal ini mengimplikasikan bahwa
alat-alat untuk analisis harus handal.
Kemajuan kedua adalah tersedianya peralatan yang dibutuhkan, seperti komputer
personal (PC), software, dan beberapa paket grafis yang memudahkan pengguna
(user friendly). Fungsi personal komputer sebagai penghubung komunikasi ke sistem
informasi perusahaan, sedangkan software dan paket grafis memberikan manajer
kemampuan analitis untuk menggunakan intormasi tersebut. PC dan software tersedia
untuk manajer dari berbagai jenis organisasi. PC dan software yang mudah
mengoperasikannya memungkinkan manajer melakukan banyak analisis dan
mengurangi ketergantungannya terhadap departemen sistem informasi yang
tersentralisasi.
Hansen dan Mowen menyatakan bahwa akuntansi manajemen bukan hanya
dipengaruhi lingkungan, melainkan akuntansi manajemen juga mempengaruhi
perkembangan organisasi, masyarakat, serta lingkungan lainnya.
Diantara beberapa trend yang berpengaruh pada bidang akuntansi menajemen
antara lain ialah advance informations technology, increasing recruitment, dan just
in time divercity. Kemajuan teknologi informasi dalam perkembangan akuntansi
manajemen disebabkan beberapa hal, yaitu time as competitive element, advance in
the information technology, service industry growth, advance in the manufacturing
environment, global competition, total quality management, dan customer
orientation.
Akuntansi manajemen harus sanggup menghadapi tantangan perubahan
lingkungan sehingga bisa menghasilkan informasi yang sesuai dengan perubahan
teknologi sistem informasi, teknologi manufaktur, dan persaingan global. Kemajuan
teknologi membawa dampak pada perkembangan dunia industri yang menuntut
adanya kriteria penilaian kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan secara optimal.
Kriteria tersebut menyebabkan bidang akuntansi manajemen untuk bisa menyajikan
informasi yang relevan, terpercaya, lengkap, tepat waktu, dapat dipahami, dan teruji
dalam rangka pengambilan keputusan manajemen, baik strategik maupun taktis.
Kemajuan teknologi informasi juga memberi dampak besar pada perkembangan
paradigma maupun pada teknologi manufaktur. Beberapa faktor akuntansi
manajemen yang fundamental mengalami perubahan diakibatkan penggunaan
teknologi informasi. Perubahaan tersebut diantaranya mencakup proses perencanaan,
struktur organisasi dan situasi kerja,serta pengendalian aktifitas rutin. Dalam situasi
dan kondisi dimana lingkungan berubah, maka rencana organisasi juga harus
disesuaikan dengan perubahan agar tetap bertahan dan keadaan organisasi tetap stabil.
Organisasi yang dihadapkan dengan perubahan lingkungan harus responsif jika tidak
ingin mengalami penurunan aktifitas yang tidak bisa dihindari. Kondisi tersebut
menuntut manajemen untuk terus melakukan peningkatan yang inovatif secara
berkala disegala aspek supaya perusahaan bisa bertahan dalam persaingan yang
begitu ketat, bahkan tidak menutup kemungkinan perusahaan dapat menjadi leading
company.
Akuntansi manajemen hendaknya memperhatikan aplikasi konsep-konsep
manajemen dan akuntansi yang baik dan benar, serta teknik menyajikan informasi
keuangan yang berguna bagi manajemen dalam melakukan perencanaan, pengabil
keputusan, pengawasan, dan alokasi sumber daya yang ekonomis. Dengan
mempertimbangkan potensi yang dimiliki, penerapan teknologi informasi merupakan
suatu tantangan bagi akuntansi manajemen dalam menghadapi teknologi yang ada.
Akuntan manajemen yang menentukan keputusan menyesuaikan kemampuan
teknologi informasi dengan kapasitas perusahaan. Akuntan manajemen bertanggung
jawab menciptakan iklim yang positif untuk melakukan perubahan didalam suatu
organisasi. Tepatnya terdapat keuntungan bagi manajemen untuk mengaplikasikan
teknologi informasi. Teknologi informasi juga bisa menawarkan kesempatan dan
mendukung perusahaan agar mampu lebih kompetitif diera globalisai. Pengertian
kemampuan yang lebih kompetitif mengacu pada penyediaan fasilitas agar bisa
bersaing melalui mutu pelayanan.
Tantangan lain bagi akuntan manajemen ialah berupa tekanan luar yang berasal
dari rekan dagang (internal preasure). Cukup banyak dari perusahaan dan organisasi
yang sepenuhnya sadar bahwa mereka tidak bisa melanjutkan aktifitas usahanya bila
mereka tidak bergabung dengan informasi Informasi Technology Network.
Perusahaan yang tertinggal dalam menerapkan teknologi informasi akan sulit
berkomunikasi dengan yang lain dan tidak bisa bersaing. Sedangkan perusahaan yang
telah mengimplementasikan teknologi informasi terkadang merasa enggan untuk
berhubungan dengan perusahaan yang belum mengimplementasikan teknologi
informasi.
Akuntan manajemen juga harus mempertimbangkan pesatnya perkembangan
teknologi informasi. Mereka harus bisa menyesuaikan tingkat perkembangan
perusahaan dengan tersedianya perangkat keras dan perangkat lunak yang ada.
Implementasi teknologi informasi harus mempertimbangkan tidak hanya biaya
investasi saja, melainkan juga biaya tenaga ahli dan pemakaian jaringan pada pihak
ketiga, termasuk biaya perawatan dan biaya operasi.
Salah satu kemajuan teknologi informasi adalah Sistem Cloud atau Cloud
Computing, sistem ini mempermudah manusia untuk menyimpan data. Perusahaan
yang menyediakan layanan cloud ini, memungkinkan para penggunanya bisa
menyimpan data dari server jarak jauh, mereka bisa mengaksesnya asalkan memiliki
sambungan internet. Menunjukan bahwa, pengguna tidak perlu berada di tempat
tertentu untuk mengakses data yang telah disimpan.
Namun, kemajuan teknologi seperti sistem cloud ini hanya membantu
mempermudah proses dalam kegiatan manusia. Sehingga, profesi sebagai seorang
akuntan di era kemajuan teknologi saat ini masih sangat diperlukan, sebab kemajuan
teknologi itu hanya sebagai penunjang, adapun aktor utamanya adalah seorang
akuntan. Contohnya seperti Auditor yang peranannya tidak bisa digantikan oleh robot
atau teknologi canggih lainnya.
Pada akhirnya, dalam mengadopsi serta mengimplementasikan teknologi
informasi harus juga disesuaikan dengan kultur atau budaya manusia secara umum.
Jangan sampai dalam mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi informasi
tersebut hanya melihat dari sisi teknologinya tanpa memperhatikan konteks budaya
dan sosial di negara asal yang kondisinya jauh berbeda. Dari penjabaran diatas,
terdapat suatu fenomena yang menarik, yaitu sistem informasi yang canggih akan
memberikan peluang untuk membuat organisasi lebih hidup.

4. APAKAH PROFESI AKUNTAN AKAN BERKURANG


DENGAN ADANYA KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI

Hal yang perlu dipahami tentang trend tenaga kerja akuntan professional
adalah area dimana dimana profesi akuntan menjalankan peranannya. Area bidang
akuntansi meliputi akuntansi manajemen, akutansi keuangan, akutansi perpajakan,
akuntansi publik dan entitas nirlaba, pengauditan, dan sistem informasi akuntansi.
Benarkah dimasa depan pekerjaan disetiap bidang akuntansi akan berkurang dan
tergantikan oleh kemajuan teknologi informasi?. Berikut adalah pembahasan yang
terkait dengan teknologi informasi dan demografi sosial-ekonomi yang diberikan
untuk menggambarkan trend antar waktu profesi/pekerjaan akuntan.
Akuntansi manajemen adalah peranan yang dilakukan oleh para akuntan
profesional dibidang akuntansi manajemen yang erat kaitannya dengan penganalisaan
dan penyusunan informasi keuangan dalam pelaporan ke pihak internal perusahaan.
Misalnya, akuntan manajemen bertanggung jawab menghasilkan informasi mengenai
penyusunan anggaran dan biaya produk. Beberapa hal yang bersifat strategis, seperti
pembuatan perencanaan/company’s blue print, penyusunan sistem kompensasi yang
menjadi tanggung jawab seorang chief financial officer atau biasa disebut controller,
serta formulasi strategi perusahaan. Peran inilah yang tidak bisa digantikan oleh
komputer maupun teknoligi informasi lainnya. Di beberapa Negara berkembang yang
mana bisnis bertumbuh pesat, termasuk perusahaan-perusahaan start-up yang
meningkat pesat, cenderung meningkatkan kebutuhan akuntansi manajemen.
Akunransi keuangan adalah peranan yang dilakukan oleh para akuntan
profesional dibidang akuntansi keuangan yang erat kaitannya dengan penganalisaan
dan penyusunan informasi keuangan dalam pelaporan ke pihak eksternal. Pada saat
ini, praktik umum yang terkait dengan pelaporan keuangan adalah standarisasi
akuntansi keuangan atau biasa disebut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK). Dalam konteks internasional, standar keuangan disusun berdasarkan
International Financial Reporting Standart (IFRS) yang diimplementasikan dengan
pendekatan principle based. PSAK sebagian besar mengadopsi IFRS. Hal ini berarti
IFRS dan PSAK menggunakan pendekatan berbasis prinsip. Masalah standar
akuntansi berbasis prinsip adalah minimnya panduan yang sering terjadinya masalah
keterbandingan. Persyaratan yang ada tidak jarang memaksa manajer membuat
pertimbangan dan kebijakan dalam proses penyusunan statement keuangan. Aspek ini
yang tidak memungkinkan digantikan oleh teknologi informasi. Dari aspek
demografi, standar akuntansi saat ini cenderung hanya satu yang akan dipakai global,
semakin meningkat bisnis secara global maka kebutuhan akan akuntan semakin
meningkat karena masing-masing perusahaan (termasuk anak perusahaan)
membutuhkan akuntan yang bertanggung jawab dalam penyiapan statement
keuangan.
Akuntansi publik dan entitas nirlaba merupakan pola yang serupa dengan
akuntan perusahaan privat. Konsekuensinya adalah perubahan kebutuhan tenaga kerja
pada entitas publik dan nirlaba memilik dampak yang sama dengan entitas privat.
Seiring dengan ekonomi yang terus bertumbuh dan meningkatnya jumlah entitas
nirlaba, kebutuhan untuk mengelola dana donator dan dana masyarakat semakin
meningkat. Hal itulah yang membuat kebutuhan pelaporan dan akuntabilitas publik.
Kebutuhan akuntabilitas public untuk nirlaba baik instansi pemerintahan maupun
swasta lebih besar dari pada entitas privat karena penyedia dana tidak mendapat
imbal balik langsung dari pengelola dana.
5. INDONESIA KEKURANGAN TENAGA AKUNTAN
PROFESIONAL DITENGAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
INFORMASI

Indonesia adalah Negara dengan lulusan akuntan terbanyak di Asia Tenggara.


Berdasar data World Bank, dari 77.330 lulusan akuntan di ASEAN, Indonesia
menduduki peringkat pertama dengan total lulusan 45 persen dari total lulusan
akuntan di ASEAN. Namun saat ini Indonesia masih sangat kekurangan tenaga
akuntan profesional. Dari rata-rata lulusan akuntan pertahun sebanyak 35.000
mahasiswa, tercatat hanya 24.000 mahasiswa lulusan akuntan yang berprofesi sebagai
akuntan internasional.
Oleh karena itu pemerintah melalui Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) terus
berupaya untuk meningkatkan jumlah akuntan professional. Tenaga akuntan
profesinal begitu dibutuhkan untuk menghadapi persaingan di tingkat ASEAN.
Lulusan akuntan harus dapat beradaptasi pada perubahan ekonomi global yang
semakin menuntut profesionalitas dalam setiap pekerjaan, Yang pada akhirnya
Indonesia tidak tertinggal dari negara lainnya dalam pasar bebas

6. BEBERAPA MASALAH YANG HADIR AKIBAT ADANYA


PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN CARA MENGATASINYA

Perkembangan teknologi informasi disatu sisi menguntungkan akuntansi


manajemen. Namun disisi lain bisa menimbulkan masalah beberapa masalah. Bahkan
teknologi informasi merupakan salah satu penyebab timbulnya tekanan bisnis pada
organisasi. Permasalahan yang ada akibat perkembangan teknologi informasi sebagai
berikut :
a. Untuk menerapkan teknologi informasi dalam perusahaan memerlukan biaya yang
cukup besar.
b. Perkembangan teknologi informasi tidak hanya memerlukan pengetahuan dan
kemampuan teknis dibidang akuntansi saja, melainkan pengetahuan dan kemampuan
tentang teknologi informasi juga harus dikembangkan.
c. Teknologi informasi yang diterapkan juga harus dapat diterima oleh semua orang
yang menggunakannya. Jika perkembangan teknologi tidak dapat diterima, maka
akan memunculkan perilaku yang tidak diharapkan seperti penolakan terhadap
perubahan.
d. Perkembangan teknologi informasi menuntut banyak keahlian yang harus dimiliki
oleh pekerja atau karyawan dalam organisasi. Oleh sebab itu pelatihan dan
pendidikan tambahan sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan pekerja atau karyawan.
e. Perkembangan teknologi informasi juga memungkinkan hilangnya kesempatan
kerja khususnya bagi karyawan tingkat bawah, karena tugas mereka bisa digantikan
oleh teknologi informasi.
f. Dilain pihak ada yang beranggapan bahwa perkembangan teknologi informasi
merupakan pemborosan, dikarenakan perlunya biaya besar untuk pengadaan
peralatan-peralatan yang canggih serta pengadaan pelatihan untuk karyawan agar
pengetahuan dan kemampuannya meningkat.
g. Ada pihak yang kurang senang dengan hadirnya komputer dan teknologi yang
dianggap membuat mereka bosan dan malas bekerja. Keadaan ini disebut functional
fixaction (tidak bersedia menerima hal baru meskipun itu lebih bermanfaat).
h. Dengan semakin canggihnya teknologi informasi maka peluang munculnya
kejahatan-kejahatan teknologi informasi semakin besar.
Untuk menangani berbagai masalah yang ada akibat perkembangan teknologi
informasi, maka masalah penolakan terhadap perubahan harus ditiadakan sebab hal
tersebut bisa mengakibatkan menurunnya produktivitas. Untuk mendapatkan
pengetahuan dan kemampuan tentang teknologi informasi, maka organisasi perlu
memperoleh tambahan pendidikan dan pelatihan serta pemberian keterampilan yang
relevan.
Hal lain yang perlu diperhatikan, sebelum manajemen organisasi
mengimplementasikan teknologi informasi yang terbaru, mereka harus menganalisa
besarnya biaya yang diperlukan dan manfaat yang akan diperoleh. Teknologi
informasi akan diterapkan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar dibanding
biaya yang dikeluarkan. Oleh sebab itu akuntan manajemen perlu mempertimbangkan
dengan baik dalam mengambil keputusan. Keamanan senantiasa harus ditingkatkan,
untuk menghindari penyalahgunaan teknologi informasi, seperti menggunakan
password dan menyimpan komputer ditempat yang aman, hanya orang yang
berkepentingan yang boleh menggunakannya.
7. KESIMPULAN

Untuk memperjuangkan keberlangsungan hidup suatu organisasi, harus


disadari sepenuhnya bahwa lingkungan usaha akan terus mengalami perubahan.
Begitu pula teknologi informasi yang terus berkembang. Dengan berkembangnya
teknologi informasi mengakibatkan perubahan-perubahan dibidang akuntansi
manajemen. Akuntansi manajemen akan menyesuaikan perkembangan kegiatan
perusahaan.
Kehadiran teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan,
mampu meringankan aktifitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi
yang terpercaya, tepat waktu, relevan, dapat dipahami, lengkap, dan teruji dalam
rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Dan juga
efisiensi kinerja dan operasi perusahaan bisa ditingkatkan. Pada akhirnya perusahaan
bisa tetap bertahan dalam era informasi bahkan mampu bersaing dipasar global.
Mesin, komputer, atau robot yang menggunakan artificial intelegence tidak
mungkin mampu melakukan pekerjaan akuntansi profesional. Persaingan bisnis yang
meningkat (aspek demografi sosial ekonomi) menuntut akuntan manajemen untuk
lebih berkreasi/berinovasi dalam mengambil keputusan strategik dan berdasar
diskresi.
Indonesia merupakan negara dengan lulusan akuntan nomor satu, terbanyak di
ASEAN namun masih kekurangan tenaga akuntan profesional dikarenakan sebagian
lulusan akuntan beralih ke profesi lain.
Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi bisa
minmbulkan beberapa dampak negatif, seperti tertutupnya kesempatan kerja bagi
karyawan kelas bawah, timbulnya penolakan terhadap perubahan yang bermanfaat,
serta timbulnya berbagai kejahatan teknologi informasi yang merugikan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
Barclays (2018). Will robots take our jobs.
Bodnar, George H. and William S. Hopwood, (1998). Accounting Information
System. 7thedition. Upper Saddle River- New Jersey:Prentice-Hall International, Inc.
BusinessInsider (2018). There are The jobs That Will Be Safe From The Imminent
Invasion Of Robots.
Elliot, Robbet K. (June 1992). “The Third Wave Break on the sore of Accounting”.
Accounting-Horizon, vol. VI/2, page:61.
Fazio, Regina (March-April 1994). “The Right Way to go Global:an Interview with
Whirpool-CEO, Davit Whitman”. Harvard Business Review, page:135-145.
Forbes (2018). The fastest and slowest growing jobs.
Gordon, Judit R (1993). Organizational Behavior. 4th edition. Needham Height
Mampu: Allyn and Bacon.
Guardian, T. (2018). What jobs will still be around in 20 years? Read this to prepare
your future.
Hanscombe, Richard and Philiph Norman (1989), Strategic Leadership: The Missing
Link. International edition, Singapore: Mc Grawhill Book Co.
Hansen, Don R. and Maryanne M. Mowen (2000). Management Accounting. 5th
edition. Cincinnati-Ohio: South-Western College Publishing.
Hansens, JV. And NC. Hill (December 1989). “Control and Audit of Electonic Data
Interchange”. MIS Quarterly. Page:402-403.
Hofmann, M.A., and D.McSwain (2013). Financial Disclosure Management In The
Nonprofit Sector: A Framework For Past and Future Research. Journal of Accounting
Literature 32 (1) page: 61-87.
Romney. Marshall B. and Paul John Steinbart (2000). Accounting Information
System. 8th edition. Upper Saddle River-New Jersey: Prentice-Hall International Inc.
Simamora Henry (1999). Akuntansi Manajemen. Jakarta:Salemba Empat.
Okezone, economy (2016). Jakarta

Anda mungkin juga menyukai