Anda di halaman 1dari 29

SUBJEK PAJAK DAN OBJEK PAJAK

Prepared by
H. Ikhwan Faisal, SE,M.Si,Ak,CA,ACPA
Oktober 2020
PENGERTIAN
Subjek Pajak adalah pihak-pihak
(orang maupun badan) yang akan
dikenakan pajak
Objek Pajak adalah segala sesuatu
yang akan dikenakan pajak
Wajib Pajak adalah subjek pajak
yang telah memenuhi syarat-syarat
objektif sehingga kepadanya
diwajibkan pajak
PAJAK PENGHASILAN
 PPh termasuk dalam katagori
sebagai pajak subjektif, artinya
pajak dikenakan karena ada
subjeknya yakni yang telah
memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan dalam peraturan
perpajakan. Sehingga terdapat
ketegasan bahwa apabila tidak
ada subjek pajaknya, maka jelas
tidak dapat dikenakan PPh
PAJAK PENGHASILAN
Orang
Orang Pribadi
Pribadi

Warisan
Warisanbelum
belumterbagi
terbagi

Badan
Badan
Subjek
Subjek Pajak
Pajak
dari
dari Pajak
Pajak Bentuk
Bentuk Usaha
Usaha Tetap
Tetap
Penghasilan
Penghasilan
PAJAK PENGHASILAN
ORANG PRIBADI
Bertempat tinggal atau
berada di Indonesia
ataupun di luar Indonesia.
Tidak melihat batasan
umur dan juga jenjang
sosial ekonomi
(nondiscrimination)
PAJAK PENGHASILAN
WARISAN YANG BELUM
TERBAGI
Warisan yang belum
terbagi sebagai satu
kesatuan menggantikan
mereka yang berhak (ahli
waris)
PAJAK PENGHASILAN BADAN
Meliputi :
Perseroan terbatas
Perseroan komanditer
BUMN atau BUMD
Persekutuan
Perseroan atau perkumpulan lainnya
Firma
Kongsi
Perkumpulan koperasi
Yayasan
Lembaga
Dana pensiun
BUT
Bentuk usaha lainnya
PAJAK PENGHASILAN BUT
BUT adalah bentuk usaha yang
dipergunakan oleh orang pribadi
yang tidak bertempat tinggal di
Indonesia atau berada di
Indonesia tidak lebih dari 183
hari dalam jangka waktu 12
bulan, atau juga badan yang
tidak didirikan atau tidak
bertempat kedudukan di
Indonesia untuk menjalankan
usaha atau melakukan kegiatan
di Indonesia
PAJAK PENGHASILAN BUT
Meliputi :
Tempat kedudukan manajemen
Cabang perusahaan
Kantor perwakilan
Gedung kantor
Pabrik
Bengkel
Pertambangan & penggalian sumber alam
Perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, atau kehutanan
Proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan
Dan lain-lain
SAAT MULAINYA KEWAJIBAN
PAJAK SUBJEKTIF
Subjek pajak orang pribadi :
Saat lahir di Indonesia bagi yang bertempat
tinggal di Indonesia
Saat berada di Indonesia bagi yang bertempat
tinggal > 183 hari jw 12 bulan atau niat tinggal
di Indonesia
Saat menjalan usaha di Indonesia bagi yang
bertempat tinggal < 183 hari jw 12 bulan
Saat menerima penghasilan di Indonesia bagi
yang bertempat tinggal < 183 hari jw 12 bulan
SAAT MULAINYA KEWAJIBAN
PAJAK SUBJEKTIF
Subjek Pajak Badan :
Saat didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia
Saat menerima penghasilan dari Indonesia bagi badan
yang tidak didirikan dan bertempat kedudukan di
Indonesia
SAAT MULAINYA KEWAJIBAN
PAJAK SUBJEKTIF
Warisan :
Saat timbulnya warisan yang
belum terbagi atau pewaris
meninggal dunia
BERAKHIRNYA KEWAJIBAN
PAJAK SUBJEKTIF
Subjek Pajak Orang Pribadi :
Saat meninggal dunia atau meninggalkan Indonesia
selama-lamanya
Saat tidak lagi menjalankan usaha di Indonesia
Saat tidak lagi menerima penghasilan di Indonesia
BERAKHIRNYA KEWAJIBAN
PAJAK SUBJEKTIF
Subjek Pajak Badan
Saat dibubarkan atau tidak lagi bertempat
kedudukan di Indonesia
Saat tidak lagi menerima penghasilan di
Indonesia
BERAKHIRNYA KEWAJIBAN
PAJAK SUBJEKTIF
Warisan :
Saat dibagi kepada ahli
warisnya masing-masing
PENGECUALIAN SEBAGAI
SUBJEK PAJAK
Badan perwakilan negara asing
Pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat dengan
syarat :
Bukan orang Indonesia
Tidak menerima penghasilan lain diluar jabatannya
Perlakuan timbal balik (reciprocal)
Organisasi-organisasi internasional (SK Menkeu)
Pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional (SK
Menkeu)
OBJEK PAJAK DARI PAJAK
PENGHASILAN
Penghasilan :
Setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima WP baik
yang berasal dari Indonesia
maupun luar yang dapat dipakai
untuk konsumsi atau untuk
menambah kekayaan WP dengan
nama dan dalam bentuk apapun
(UU PPh Pasal 4 ayat (1) dan (2)
OBJEK PAJAK DARI PAJAK
PENGHASILAN
Diperoleh
Diperoleh dari
dari pekerjaan
pekerjaan
berdasarkan
berdasarkan hubg
hubg kerja
kerja
dan
dan pekerjaan
pekerjaan bebas
bebas

Penghasilan
Penghasilan dari
dari usaha
usaha
dan
dan kegiatan
kegiatan
Unsur
Unsur
Penghasilan
Penghasilan
Penghasilan
Penghasilan dari
dari modal
modal

Penghasilan
Penghasilan lain-lain
lain-lain
PENGHASILAN YANG TERMASUK
SEBAGAI OBJEK PPH
1. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan yang
diterima (gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi,
bonus,dll)
2. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan
penghargaan
3. Laba usaha
4. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta
5. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah
dibebankan sebagai biaya
6. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena
jaminan pengembalian hutang
7. Dividen
PENGHASILAN YANG TERMASUK
SEBAGAI OBJEK PPH
8. Royalti
9. Sewa dan penghasilan lain sehub dengan penggunaan harta
10. Penerimaan pembayaran berkala
11. Keuntungan dari pembebasan hutang
12. Keuntungan dari selisih kurs mata uang asing
13. Selisih karena penilaian kembali aktiva
14. Premi asuransi
15. Iuran yang diterima perkumpulan dari anggotanya (WP yang
menjalankan usaha) berdasarkan usaha
16. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang
belum dikenakan pajak
PENGHASILAN YANG TIDAK
TERMASUK SEBAGAI OBJEK PPH
1. Bantuan atau sumbangan
2. Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam
garis keturunan lurus satu derajat, dan oleh badan keagaan
atau badan pendidikan atau badan sosial atau pengusaha kecil
termasuk koperasi (SK Menkeu)
3. Warisan
4. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan
sebagai pengganti saham/penyertaan modal
5. Penggantian sehubungan dengan pekerjaan yang diterima
dalam bentuk natur dari WP/pemerintah
6. Pembayaran dari perusahaan asuransi
7. Dividen atau bagian laba yang diperoleh PT (WP DN,
koperasi, yayasan, BUMN, BUMD) dari penyertaan modal
PENGHASILAN YANG TIDAK
TERMASUK SEBAGAI OBJEK
PPH
8. Iuran yang diterima dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menkeu
9. Bagian laba yang diterima anggota dari CV yang
modalnya tidak terbagi atas saham, persekutuan,
perkumpulan, firma, dan kongsi
10. Bunga obligasi yang diterima perusahaan reksa
dana
11. Penghasilan yang diperoleh perusahaan modal
ventura berupa bagian laba yang diperoleh dari
PPU dengan syarat: PPU adalah PK/PM atau
sektor usaha berdasarkan Menkeu; sahamnya
tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

Subjek pajak PPN adalah Pengusaha Kena Pajak


(PKP)
 Pengusaha : adalah orang pribadi atau badan dalam
bentuk apapun yang dalam lingkungan perusahaan
atau pekerjaannya menghasilkan barang,
mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan
perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud
dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa dari
luar daerah pabean
 PKP : pengusaha yang melakukan penyerahan BKP
dan/atau JKP
OBJEK PAJAK DARI PPN
1. Penyerahan BKP di dalam daerah pabean yang dilakukan
dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaan oleh PKP
2. Impor BKP
3. Penyerahan JKP --
4. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean di
dalam daerah pabean
5. Pemanfaatan JKP –
6. Ekspor BKP oleh PKP
7. Kegiatan membangun sendiri tidak didalam lingkungan
perusahaan atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan
8. Penyerahan aktiva oleh PKP (PPN-nya dikreditkan)
PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG
MEWAH (PPNBM)
PPnBM adalah pajak yang dikenakan terhadap penyerahan atau
impor barang berwujud yang tergolong mewah, dikenakan hanya
satu kali
Subjek pajak dari PPnBM : PKP yang menghasilkan BKP mewah
dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaannya dan pengusaha
yang mengimpor barang mewah
Objek pajak dari PPnBM : penyerahan barang berwujud yang
tergolong mewah dan impor barang mewah
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
(PBB)
 PBB : pajak yang bersifat kebendaan dan besarnya
pajak terutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu
bumi/tanah dan/atau bangunan
 Subjek pajak dari PBB : adalah orang pribadi atau
badan yang secara nyata :
- Mempunyai suatu hak atas bumi dan/ bangunan;
- Memperoleh manfaat atas bumi dan/ bangunan
Objek Pajak dari PBB : yaitu bumi dan/ bangunan
OBJEK PAJAK PBB YANG
DIKECUALIKAN
1. Digunakan semata-mata untuk kepentingan
umum (di bidang ibadah, sosial, pendidikan dan
kebudayaan nasional) yang tidak dimaksudkan
untuk memperoleh keuntungan
2. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala
3. Merupakan hutan lindung, suaka alam, hutan
wisata, taman nasional, dll
4. Dimiliki oleh perwakilan diplomatik berdasarkan
asa timbal balik dan organisasi internasional (SK
Menkeu)
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH
DAN BANGUNAN (BPHTB)

 BPHTB adalah pajak yang dikenakan atas


perolehan hak atas tanah dan bangunan
 Subjek Pajak BPHTB : adalah orang pribadi
atau badan yang memperoleh hak atas tanah
dan/ bangunan (hak milik, hak guna usaha, hak
bangunan, hak pakai, hak pengelolaan)
 Objek Pajak BPHTB : adalah perolehan hak atas
tanah dan/ bangunan (meliputi pemindahan hak
karena jual beli, tukar-menukar, hibah, hadiah,
dll)
OBJEK PAJAK YANG TIDAK
DIKENAKAN BPHTB
1. Perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan perlakuan
timbal balik;
2. Negara untuk penyelenggaraan pemerintahan dan/ untuk
pelaksanaan pembangunan guna kepentingan umum;
3. Badan atau perwakilan organisai internasional (SK Menkeu);
4. Orang pribadi atau badan karena konversi hak dan perbuatan
hukum lain dengan tidak adanya perubahan nama;
5. Karena wakaf;
6. Karena warisan;
7. Untuk digunakan kepentingan ibadah.

Anda mungkin juga menyukai