Anda di halaman 1dari 19

STRATEGI TATA LETAK UNTUK MENINGKATKAN

PRODUKTIVITAS PEKERJA

DOSEN PENGAMPU :
AKHMAD SUPRIYANTO, S.E., M.M.

DISUSUN OLEH :
RESTI FRIDA PUTRI 1810312120003
RATIH ANINDI PUTRI 1810312320035

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MANAJEMEN

2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “STRATEGI TATA
LETAK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PEKERJA” yang mana
makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas dan memberikan informasi serta
pengetahuan tambahan bagi para pembaca.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian
materi dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.

Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata- kata yang kurang berkenan dan
banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar - besarnya.

Banjarmasin, Oktober 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1

1.3 Tujuan...............................................................................................................................1

1.4 Manfaat.............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

2.1 Pengertian Tata Letak.......................................................................................................3

2.2 Tujuan Tata Letak.............................................................................................................4

2.3 Manfaat Tata Letak...........................................................................................................5

2.4 Pentingnya Strategi Perencanaan Tata Letak....................................................................6

2.5 Strategi Tata Letak Dapat Mempengaruhi Produktivitas Pekerja.....................................8

2.5.1 Pengertian Produktivitas Kerja..................................................................................8

2.5.2 Faktor Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Produktivitas.........................................9

2.5.3 Faktor-Faktor Yang Menentukan Produktivitas......................................................11

BAB III PENUTUP......................................................................................................................14

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................14

3.2 Saran................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah


Perusahaan harus memikirkan perkembangan dan penentuan tata letak yang strategis

demi meningkatkan produktivitas para pekerja. Suatu tata ruang yang efektif dapat membantu

organisasi mencapai strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah. atau tanggapan.

Meningkatkan produktivitas juga berpengaruh besar bagi kelangsungan suatu perusahaan.

Peningkatan proses produksi, pembandingan yang membaik antara jumlah sumber daya yang

dipergunakan dengan jumlah barang–barang dan jasa–jasa diproduksikan. Karyawan merupakan

input paling penting bagi perusahaan, sehingga tingkat produktivitas tenaga kerja sangat

menentukan keberhasilan dan kesuksesan perusahaan.

I.2 Rumusan Masalah


Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini memperoleh hasil

yang diinginkan, maka mengemukakan beberapa rumusan masalah.

Rumusan masalah itu adalah :

1. Bagaimana pengertian tata letak ?

2. Bagaimana pentingnya strategi perencanaan tata letak ?

3. Bagaimana strategi tata letak dapat mempengaruhi produktivitas pekerja ?

I.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Operasional

2. Untuk mengetahui pengertian dari tata letak

1
2

3. Untuk mengetahui pentingnya strategi perencanaan tata letak

4. Untuk mengetahui bagaimana strategi tata letak dapat mempengaruhi produktivitas

pekerja

I.4 Manfaat
Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah :

1. Mahasiswa dapat menambah wawasan tentang pengertian tata letak

2. Mahasiswa dapat mengetahui pentingnya strategi perencanaan tata letak

3. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana strategi tata letak mempengaruhi produktivitas

pekerja
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Tata Letak
Layout dilihat dari segi etimologis memiliki arti tata letak. Menurut istilah, layout

merupakan sebuah usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan elemen-elemen atau unsur-

unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel). Hal itu menjadikan komunikasi visual yang

komunikatif, estetik dan menarik.

Layout disebut juga tata letak atau tata ruang. Layout adalah cara penempatan fasilitas-

fasilitas poduksi untuk memperlanca proses produksi yang efektif dan efisien, yaitu berupa

mesin-mesin alat-alat produksi, alat pengangkutan bahan, dan peralatan pabrik serta peralatan

yang diperlukan dalam pengawasan.

Layout merupakan suatu informasi, sehingga memerlukan pertimbangan seefektif

mungkin yang matang ketika mendesainnya agar layout dapat bermanfaat dalam posisinya.

Render dan Heizer (2007: 450) menyatakan bahwa tata letak (layout) merupakan satu

keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang.

Menurut Sumayang (2003; 133), tata ruang adalah tatanan secara fisik dari terminal kerja

beserta peralatan dan perlengkapan yang mengacu pada proses produksi.

Adapun plant layout menurut Eddy Harjanto (2003: 36) mencakup desain atau

konfigurasi dari bagian-bagian pusat kerja dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari

bahan mentah menjadi bahan jadi.

Sofjan Assauri (2004: 57) mengartikan plant layout sebagai fase yang termasuk dalam

desain dari suatu produksi. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

3
4

plant layout merupakan suatu keputusan yang menyangkut penyusunan fasilitas operasi secara

teratur dan efisien yang mencakup desain atau konfigurasi dari bagian-bagian pusat kerja dan

peralatan yang mengacu pada proses produksi (input-proses-output), baik yang ada di dalam

bangunan ataupun di luar sehingga kegiatan operasi berjalan dengan lancar.

II.2 Tujuan Tata Letak


Pada prinsipnya, tujun utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar

menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat menerima informasi yang disajikan.

Menurut Sri Tomo Wignjosoebroto (2003: 68), tujuan utama dalam desain tata letak

untuk meminimalkan total biaya yang menyangkut elemen-elemen biaya, yaitu:

1. Biaya konstruksi dan instalasi untuk bangunan mesin ataupun fasilitas produksi

lainnya;

2. Biaya pemindahan bahan (material handling cost);

3. Biaya produksi maintenance, safety, dan biaya penyimpanan produk setengah jadi.

Barry Render dan Jay Heizer (2001: 272) menegaskan bahwa ayout yang efektif dapat

membantu perusahaan dalam mencapai hal-hal seperti:

1. Pemanfaatan yang lebih besar atas ruangan, peralatan dan manusia;

2. Informasi, bahan baku, dan manusia yang lebih baik

3. Lebih memudahkan konsumen;

4. Peningkatan moral karyawan dan kondisi kerja yang lebih aman.

Lebih spesifik bahwa suatu tata letak yang baik dapat memberikan keuntungan dalam sistem

produksi, antara lain:

1. Menaikkan output produksi;


5

2. Mengurangi waktu tunggu (delay);

3. Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling) ;

4. Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang, dn service;

5. Pendaya untuk yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan atau fasilitas

produksi lainnya;

6. Mengurangi inventory in process;

7. Proses manufacturing yang lebih singkat;

8. Mengurangi risiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator;

9. Memperbaiki moral dan kepuasan kerja;

10. Mempermudah aktivitas supervisi;

11. Mengurangi kemacetan dan kesimpang-siuran;

12. Mengurangi faktor yang bisa merugikan dan memengaruhi kualitas dari bahan baku

ataupun produk jadi.

Dengan demikian, tujuan layout adalah meminimumkan biaya dan meningkatkan

efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja, sehingga proses produksi

dapat berjalan lancar. Efisiensi ini dapat dicapai dengan menekan biaya produksi dan

transportasi.

II.3 Manfaat Tata Letak


Manfaat layout di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan jumlah produksi, sehingga proses produksi berjalan lancar yang berimpas

pada output yang besar, biaya dan jam tenaga kerja serta mesin minimum.
6

2. Mengurangi waktu tunggu, artinya terjadi keseimbangan beban dan waktu antara mesin

yang stu dengan mesin lainnya, selain itu juga dapat mengurangi penumpukan bahan

dalam proses dan waktu tunggu.

3. Mengurangi proses pemindahan bahan dan meminimalkan jarak antara proses yang satu

dengan yang berikutnya.

4. Hemat ruang karena tidak terjadi penumpukan material dalam proses dan jarak antara

masing-masing mesin berlebihan sehingga akan menambah luas bangunan yang tidak

dibutuhkan.

5. Mempersingkat waktu proses, jarak antarmesin pendek atau antara operasi yang satu

dengan yang lain.

6. Efisiensi penggunaan fasilitas, pendayagunaan elemen produksi, yaitu tenaga kerja, mesin,

dan peralatan.

7. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga menciptakan suasana tertib, dan

rapi, sehingga dapat mempermudah supervisi, mempermudah perbaikan dan penggantian

fasilitas produksi, meningkatkan kinerja menjadi lebih baik, dan akan meningkatkan

produktivitas.

8. Mengurangi kesimpangsiuran yang disebabkan oleh material menunggu, adanya gerak

yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan aliran dalam proses produksi (intersection).

II.4 Pentingnya Strategi Perencanaan Tata Letak


Tata letak adalah salah satu dari keputusan utama yang menentukan efesiensi jangka

panjang suatu operasi. Tata letak memiliki implikasi strategis karena ia menciptakan prioritas

kompetitif sehubungan dengan kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, dan begitu pula dengan

kualitas kehidupan kerja, kontak pelanggan, dan citra. Suatu tata ruang yang efektif dapat
7

membantu organisasi mencapai strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah. atau

tanggapan.

Benetton sebagai contoh, menunjang diferensiasi strategi dengan investasi besar-

besaran di tata letak pergudangannya yang memberikan sumbangan bagi pengambilan

barang dan pengiriman yang cepat dan akurat bagi 5000 gerainya. Toko Walmart

mendukung suatu strategi biaya rendah sebagaimana halnya tata letak pergudangannya.

Tata letak kantor Hallmart, di mana banyak tenaga kerja profesional bekerja dengan sel

kerja terbuka mendukung penciptaan kartu ucapan selamat yang cepat. Perusahaan-

perusahaan ini telah melakukan hal-hal sebagai berikut.

Dalam keseluruhan kasus desain tata letak harus mempertimbangkan bagaimana

mencapai hal-hal berikut ini:

1. Pemanfaat ruang yang lebih tinggi, peralatan, beserta sumber daya manusia.

2. Meningkatkan aliran informasi, bahan, dan manusia.

3. Meningkatkan moral pekerja dan kondisi keamanan kerja.

4. Meningkatkan interaksi pelanggan/klien.

5. Fleksibilitas (apa pun tata ruangnya sekarang, ia memerlukan perubahan).

Dan tata letak yang baik perlu menetapkan beberapa hal berikut:

1. Peralatan penanganan bahan.

2. Kapasitas dan persyaratan luas ruang.

3. Lingkungan hidup dan estetika.

4. Aliran informasi.

5. Biaya perpindahan antar-wilayah kerja yang berbeda.


8

II.5 Strategi Tata Letak Dapat Mempengaruhi Produktivitas Pekerja


II.5.1 Pengertian Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja berasal dari bahasa inggris, product: result, outcome berkembang

menjadi kata productive, yang berarti menghasilkan, dan productivity: having the ability

make or kreate, creative. Perkataan itu dipergunakan di bahasa Indonesia menjadi

produktivitas yang berarti kekuatan atau kemampuan menghasilkan sesuatu. Dilihat dari segi

psikologi produktivitas menunjukkan tingkah laku sebagai keluaran (output) dari suatu

proses berbagai macam komponen kejiwaan yang melatarbelakanginya. Produktivitas tidak

lain daripada berbicara mengenai tingkah laku manusia atau individu, yaitu tingkah laku

produktivitasnya. Lebih khusus lagi di bidang kerja atau organisasi kerja (Sedarmayanti,

2014).

Menurut Chase, et al (2007) bahwa, Productivity is a common measure of how wel a

country, industry, or business unit is using its resources or factors of production, artinya

Produktivitas adalah satu ukuran umum suatu negara, industri, atau unit usaha yang

menggunakan sumber dayanya atau faktor produksi.

Menurut Render dan Heizer (2016) bahwa, Produktivitas adalah perbandingan antara

output (barang dan jasa) dibagi input (sumber daya, seperti tenaga kerja dan modal).

Dari pendapat lain, produktivitas adalah peningkatan proses produksi, pembandingan

yang membaik antara jumlah sumber daya yang dipergunakan dengan jumlah barang–barang

dan jasa–jasa diproduksikan. Karyawan merupakan input paling penting bagi perusahaan,

sehingga tingkat produktivitas tenaga kerja sangat menentukan keberhasilan dan kesuksesan
9

perusahaan (Reksohadiprodjo, 2003). Sebuah perusahaan atau industri meningkatkan

produktivitasnya secara umum dapat dibagi kedalam dua katagori luas : memperbaiki

operasi dan meningkatkan keterlibatan karyawan (Griffin, 2008).

Menurut Kusriyanto dalam Nasution (2015), Peningkatan produktivitas pada dasarnya

dapat dikelompokkan dalam empat bentuk atau cara, yaitu sebagai berikut :

1) Pengurangan sedikit sumber daya untuk memperoleh jumlah produksi yang sama,

2) Pengurangan sumber daya sekedarnya untuk memperoleh jumlah produksi yang lebih

besar,

3) Penggunaan jumlah sumber daya yang sama untuk memperoleh jumlah produksi yang

lebih besar,

4) Penggunaan jumlah sumber daya yang lebih besar untuk memperoleh jumlah produksi

yang jauh lebih besar lagi.

Dari definisi-definisi tersebut menunjukkan bahwa produktivitas kerja adalah

perbandingan antara hasil kerja yang berupa barang- barang atau jasa dengan sumber atau

tenaga yang dipakai dalam suatu proses produksi tersebut, atau suatu sikap mental yang

selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari pada hari

kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.

II.5.2 Faktor Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Produktivitas


Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, yaitu:

1) Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan ketrampilan dan cara-

cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja. Untuk itu, latihan kerja diperlukan
10

bukan saja sebagai pelengkapakan tetapi sekaligus untuk memberikan dasar-dasar

pengetahuan. Karena dengan latihan berarti para karyawan belajar untuk mengerjakan

sesuatu dengan benar-benar dan tepat, serta dapat memperkecil atau meninggalkan

kesalahan-kesalahanyang pernah dilakukan.

2) Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk menjadi

perhatian bagi organisasi, sebab keadaan fisik dan mental karyawan mempunyai hubungan

yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan.

3) Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan memengaruhi kegiatan yang dilakukan

sehari-hari. Bagaimana pandangan atasan terhadap bawahan, sejauhmana bawahan

diikutsertakan dalam penentuan tujuan. Sikap yang saling jalin- menjalin telah mampu

meningkatkan produktivitas karyawan dalam bekerja. Dengan demikian jika karyawan

diperlakukan secara baik, maka karyawan tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula

dalam proses produksi, sehingga akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

(Sutrisno, 2009).

Adapun Tiffin dan Cormick, mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

produktivitas kerja dapat disimpulkan menjadi dua golongan yaitu :


11

1) Faktor yang ada pada diri individu, yaitu umur, temperamen, keadaan fisik individu dan

motivasi.

2) Faktor yang ada diluar individu, yaitu kondisi fisik seperti suara, penerangan, waktu

istirahat, lama kerja, upah, bentuk organisasi, lingkungan sosial dan keluarga (Siagian,

2011).

II.5.3 Faktor-Faktor Yang Menentukan Produktivitas


Menurut hasil pengamatan, faktor-faktor keinginan para pekerja bukan hanya imbalan yang

besar saja, tetapi ada factor-faktor lain yang lebih penting dari itu. Faktor yang sangat diingini

oleh para pekerja tetap untuk meningkatkan produktivitas kerja mereka, yakni:

1) Pekerjaan yang menarik

Hal ini dilakukan agar mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan. Jadi rasa senang

dengan suatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan mutu dari

hasil produksi.

2) Upah yang baik

Dengan terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

tangguhkan oleh para manajer/pimpinan, maka rasa kecukupan untuk memenuhi kebutuhan

hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa. Selain itu ia akan merasa

dibutuhkan oleh perusahaan, dan ia membutuhkan pekerjaan itu, sehingga ada rasa timbal balik

yang selaras.

3) Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Dengan terpenuhinya jaminan atas pekerjaan, maka dalam bekerja tidak akan nada lagi

perasaan was-was atau ragu-ragu.


12

4) Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud adalah bila seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi

umum, dan juga tahu betpa sangat pentingnya pekerjaan dia, maka dalam mengerjakan

pekerjaannya, si pekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya.

5) Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala pihak,

baik pada para pekerja, pimpinan ataupun pada hasil pekerjaanya. Promosi dan perkembangan

diri mereka sejalan dengan perkembangan perusahaan. Membawa promosi perusahaan dan

menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masyarakat.

6) Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Para manajer hendaknya menanamkan rasa/sifat yang demikian terhadap bawahannya agar

perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan lebih baik.

7) Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai pada urusan

pribadinya. Dengan demikian para pekerja merasakan bahwa dirinya diberi perhatian besar oleh

pimpinannya. Hal ini mendorong motivasi pekerja untuk bekerja lebih giat lagi melalui

pendekatan secara kekeluargaan atau dari hati ke hati antara pimpinan dan bawahan.

8) Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerjaan

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan pekerja

terhadap perusahaan dimana dia bekerja.

9) Disiplin kerja yang keras.


13

Dengan demikian upaya dalam peningkatan produktivitas kerja perusahaan harus dimulai dari

produktivitas individu (karyawan) yang ada dalam perusahaan itu, dan hal ini dapat dilakukan

dengan cara memotivasi diri, melalui dorongan diri dalam diri sendiri maupun dalam luar

individu (eksternal). Dalam hal ini, karyawan yang produktif tersbut mau menerima ide-ide atau

saran-saran yang dianggap lebih baik dari diri orang lain, dan dapat menggunakan waktu secara

efektif dan efisien dalam menyelesaikan semua tugas-tugasnya (Anoraga, 2009).

II.5.4 Pengaruh Tata Letak Fasilitas Produksi Terhadap Produktivitas Kerja


Tata letak adalah salah satu keputusan mengenai penataan letak fasilitas produksi untuk

efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang. (Heizer dan Render, 2016). Dalam

perencanaan tata letak ini memiliki peran penting bagi perusahaan industri, karena perusahaan

harus dapat mengalokasikan seluruh biayanya dengan target/tujuan yang telah ditetapkan

terutama pada bagian proses produksi. Pada bagian ini biasanya perusahaan menginginkan

efisiensi dan efektivitas yang tinggi dicerminkan dari produktivitas karyawan yang dimiliki.

Menurut Griffin, (2008) bahwa sebuah perusahaan atau industri meningkatkan

produktivitasnya secara umum dapat dibagi kedalam dua katagori luas : memperbaiki operasi

dan meningkatkan keterlibatan karyawan. Karyawan merupakan input paling penting bagi

perusahaan, sehingga tingkat produktivitas tenaga kerja sangat menentukan keberhasilan dan

kesuksesan perusahaan.

Widianty (2009), Ridwan (2010), Gisela (2012) dan Patrick Pujo, et al(2015) tata letak yang

terdiri dari penempatan mesin, jumlah mesin dan luas area produksi, jarak antara fasilitas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan. Berdasarkan penelitian

tersebut ada pengaruh antara tata letak fasilitas produksi terhadap produktivitas kerja karyawan
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Layout dilihat dari segi etimologis memiliki arti tata letak. Menurut istilah, layout

merupakan sebuah usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan elemen-elemen atau unsur-

unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel). Hal itu menjadikan komunikasi visual yang

komunikatif, estetik dan menarik. Layout adalah cara penempatan fasilitas-fasilitas produksi

untuk memperlanca proses produksi yang efektif dan efisien, yaitu berupa mesin-mesin alat-alat

produksi, alat pengangkutan bahan, dan peralatan pabrik serta peralatan yang diperlukan dalam

pengawasan.

Render dan Heizer (2007: 450) menyatakan bahwa tata letak (layout) merupakan satu

keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang.

Produktivitas kerja berasal dari bahasa inggris, product: result, outcome berkembang

menjadi kata productive, yang berarti menghasilkan, dan productivity: having the ability make or

kreate, creative. Perkataan itu dipergunakan di bahasa Indonesia menjadi produktivitas yang

berarti kekuatan atau kemampuan menghasilkan sesuatu.

III.2 Saran
Adapun saran kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui bahwa strategi tata letak

untuk meningkatkan produktivitas sangat penting bagi perusahaan maupun pekerja karena tata

letak merupakan salah satu dari keputusan utama yang menentukan efesiensi jangka panjang

suatu operasi. Tata letak memiliki implikasi strategis karena ia menciptakan prioritas

14
15

kompetitif sehubungan dengan kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, dan begitu pula

dengan kualitas kehidupan kerja, kontak pelanggan, dan citra

Selain dari pada itu, kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan karena kami masih

dalam proses pembelajaran.


DAFTAR PUSTAKA
Heizer, Jay dan Barry Render. 2017. Manajemen Operasi : Manajemen Keberlangsungan dan

Rantai Pasokan, Edisi 11. Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Rusdiana, H.A. 2014. Manajemen Operasi. Bandung: CV. Pustaka Setia

Darmilisani, 2018. _Analisis Pengaruh Tata Letak Fasilitas Produksi Dan Pengawasan Kerja

Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Produksi.

Mawar Bakery Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderating_. Tugas Akhir. Tidak

Diterbitkan. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara : Medan.

16

Anda mungkin juga menyukai