Anda di halaman 1dari 66

SAK IAI

ONLINE

PSAK 65
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

HANYA UNTUK KEPERLUAN IAI


TIDAK UNTUK DIPERJUALBELIKAN
SAK IAI
ONLINE

PSAK 65
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PSAK 65 (2013): Laporan Keuangan Konsolidasian mengadopsi IFRS 10 Consolidated


Financial Statements per 1 Januari 2013 dan disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada tanggal 19 Desember 2013.

Penyesuaian Tahunan PSAK 65 (2014) mengadopsi IFRS 10 efektif per 1 Januari 2014
dan disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 27 Agustus 2014.

Amendemen PSAK 65 tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi


mengadopsi Amendemen IFRS 10, IFRS 11, dan IAS 28 Investment Entities: Applying

SAK IAI
the Consolidation Exception efektif per 1 Januari 2016 dan disahkan oleh DSAK IAI
pada tanggal 18 November 2015. Amendemen ini mengklarifikasi bahwa entitas
investasi hanya mengonsolidasi entitas anaknya jika kriteria tertentu terpenuhi.
Amendemen ini juga mengklarifikasi bahwa jika entitas anak merupakan entitas

ONLINE
investasi, terlepas apakah entitas anak tersebut memberikan jasa terkait investasi
kepada entitas induk ataupun pihak lain, maka entitas investasi entitas induk
mengukur investasinya pada entitas anak tersebut pada nilai wajar melalui laba rugi.

Standar lain juga memberikan amendemen konsekuensial terhadap PSAK 65.


Amendemen konsekuensial tersebut termasuk PSAK 71: Instrumen Keuangan yang
disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 26 Juli 2017.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak iii
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

PENGANTAR

PSAK 65 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian telah disahkan oleh Dewan


Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 19 Desember 2013.

Contoh yang disampaikan dalam PSAK 65 ini merupakan contoh-contoh yang


diadopsi dari IFRS 10 Consolidated Financial Statements. Penerapan contoh tersebut
perlu memperhatikan kesesuaian dengan praktik di Indonesia.

Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

SAK IAI Jakarta, 19 Desember 2013


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

ONLINE
Rosita Uli Sinaga Ketua
Setiyono Miharjo Anggota
Irsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota
Eddy R. Rasyid Anggota
Liauw She Jin Anggota
Sylvia Veronica Siregar Anggota
Fadilah Kartikasasi Anggota
Teguh Supangkat Anggota
Yunirwansyah Anggota
Djohan Pinnarwan Anggota
Danil S. Handaya Anggota
Patricia Anggota
Lianny Leo Anggota

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak v
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

PENGANTAR PENYESUAIAN TAHUNAN

Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan Penyesuaian Tahunan atas


PSAK 65 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 27 Agustus 2014.

Jakarta, 27 Agustus 2014


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Rosita Uli Sinaga Ketua

SAK IAI
Danil S. Handaya Wakil Ketua
Djohan Pinnarwan Wakil Ketua
Setiyono Miharjo Anggota
Irsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota

ONLINE
Sylvia Veronica Siregar Anggota
Patricia Anggota
Lianny Leo Anggota
Teguh Supangkat Anggota
I. B. Aditya Jayaantara Anggota
P. M. John L. Hutagaol Anggota
Kristianto Andi Handoko Anggota

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak vii
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

PENGANTAR AMENDEMEN

Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui Amendemen PSAK 65: Laporan
Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi
telah disahkan pada tanggal 18 November 2015.

Amendemen PSAK 65 ini merupakan adopsi dari Amendemen IFRS 10, IFRS 11, dan
IAS 28 Investment Equities: Applying the Consolidation Exception yang berlaku efektif
1 Januari 2016.

SAK IAI
Jakarta, 18 November 2015
Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Djohan Pinnarwan Ketua

ONLINE
Danil S. Handaya Wakil Ketua
Patricia Anggota
Lianny Leo Anggota
Teguh Supangkat Anggota
I. B. Aditya Jayaantara Anggota
P. M. John L. Hutagaol Anggota
Kristianto Andi Handoko Anggota
Indra Wijaya Anggota
Singgih Wijayana Anggota
Friso Palilingan Anggota

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak ix
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

PERBEDAAN DENGAN IFRSs

PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian mengadopsi seluruh pengaturan dalam


IFRS 10 Consolidated Financial Statements efektif per 1 Januari 2021, kecuali:

1. IFRS 10 paragraf 04(a) tentang pengecualian bagi entitas induk tidak menyajikan
laporan keuangan konsolidasian, tidak diadopsi, karena:
– Pengecualian bagi entitas induk untuk tidak menyajikan laporan keuangan
konsolidasian merupakan suatu pilihan, bukan keharusan.
– Pengecualian tersebut tidak relevan dengan konteks di Indonesia karena
manfaatnya lebih sedikit dibandingkan biayanya (cost and benefit

SAK IAI
consideration).

2. IFRS 10 paragraf B24 yang menjadi PSAK 65 paragraf PP24 mengenai contoh
penerapan hak substantif yang terkait dengan ketentuan Rapat Umum Pemegang

ONLINE
Saham (RUPS) disesuaikan dengan peraturan di Indonesia.

3. IFRS 10 paragraf C01 tentang tanggal efektif. Opsi penerapan dini dihilangkan
karena penerapan dini hanya dapat dilakukan dengan tepat jika seluruh
pengaturan dalam IFRS terkait diadopsi secara bersamaan menjadi SAK.

4. IFRS 10 paragraf C01A tentang amendemen Consolidated Financial Statements,


Joint Arrangements and Disclosure of Interests in Other Entities: Transition
Guidance (Amendments to IFRS 10, IFRS 11 and IFRS 12) tidak diadopsi karena
tidak relevan.

5. IFRS 10 paragraf C01B tentang amendemen Investment Entities, tidak diadopsi


karena tidak relevan. Adopsi IFRS 10 menjadi PSAK 65 sudah menggunakan
IFRS 10 setelah amendemen tersebut.

6. IFRS 10 paragraf C01D tentang opsi penerapan dini.

7. IFRS 10 paragraf C02A tentang perlakuan saat diadopsinya amendemen


Investment Entities setelah adopsi IFRS 10, tidak diadopsi karena tidak relevan.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak xi
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

8. IFRS 10 paragraf C03C tentang referensi nilai wajar apabila IFRS 13 Fair Value
Measurement belum diadopsi ketika mengadopsi IFRS 10 tidak diadopsi karena
tidak relevan. Tanggal efektif PSAK 65 dan PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar
yang diadopsi dari IFRS 13 Fair Value Measurements dilakukan bersamaan yaitu
1 Januari 2015.

9. IFRS 10 paragraf C03F tentang ”referensi tanggal penerapan pertama kali”


ketika amendemen Investment Entities diterapkan kemudian setelah penerapan
IFRS 10, tidak diadopsi karena tidak relevan.

10. IFRS 10 paragraf C04B tentang referensi terhadap PSAK 22: Kombinasi Bisnis,
tidak diadopsi karena tidak relevan. PSAK 22 mengadopsi IFRS 3 Business
Combinations per 1 Januari 2009.

11. IFRS 10 paragraf C04C(b) tentang referensi terhadap IAS 27 Consolidated

SAK IAI
Financial Statements and Separate Financial Statements tidak diadopsi karena
tidak relevan.

12. IFRS 10 paragraf C06 tentang paragraf-paragraf yang diamendemen oleh IAS
27 Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements yang

ONLINE
kemudian dimasukkan dalam IFRS 10 tidak diadopsi karena tidak relevan. Hal
ini karena PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri diadopsi dari IAS 27 per 1 Januari 2009, sehingga amendemen sudah
termasuk di dalamnya.

13. IFRS 10 Appendix D tentang amendemen terhadap IFRS lain tidak diadopsi
karena tidak relevan.

xii Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

DAFTAR ISI

Paragraf
PENDAHULUAN................................................................................ 01–04B
Tujuan.............................................................................................................. 01–04
Pencapaian tujuan................................................................................. 02–03
Ruang lingkup................................................................................................ 04–04B

PENGENDALIAN......................................................................................... 05–18
Kekuasaan........................................................................................................ 10–14
Imbal hasil....................................................................................................... 15–16

SAK IAI
Hubungan antara kekuasaan dan imbal hasil.......................................... 17–18

PERSYARATAN AKUNTANSI........................................................... 19–26


Kepentingan nonpengendali ....................................................................... 22–24
Kehilangan pengendalian............................................................................. 25–26

ONLINE
PENENTUAN APAKAH ENTITAS ADALAH ENTITAS
INVESTASI.................................................................................................... 27–30

ENTITAS INVESTASI: PENGECUALIAN TERHADAP


KONSOLIDASI............................................................................................. 31–33

LAMPIRAN A: DEFINISI ISTILAH

LAMPIRAN B: PEDOMAN PENERAPAN


Pendahuluan................................................................................................... PP01
Penilaian pengendalian................................................................................. PP02–PP85
Tujuan dan desain investee.................................................................. PP05–PP08
Kekuasaan............................................................................................... PP09–PP54
Aktivitas relevan dan arah aktivitas relevan........................... PP11–PP13
Hak yang memberikan investor kekuasaan atas investee...... PP14–PP28
Hak substantif...................................................................... PP22–PP25
Hak protektif........................................................................ PP26–PP28

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak xiii
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

Waralaba....................................................................................... PP29–PP33
Hak suara..................................................................................... PP34–PP50
Kekuasaan dengan hak suara mayoritas........................ PP35
Hak suara mayoritas tetapi tanpa kekuasaaan............. PP36–PP37
Kekuasaan tanpa hak suara mayoritas........................... PP38
Pengaturan kontraktual dengan pemegang suara lain........ PP39
Hak dari pengaturan kontraktual lain........................... PP40
Hak suara investor............................................................. PP41–PP46
Hak suara potensial........................................................... PP47–PP50
Kekuasaan ketika hak suara atau hak serupa tidak
memiliki dampak signifikan terhadap imbal hasil investee..... PP51–PP54
Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel investee................... PP55–PP57
Hubungan antara kekuasaan dan imbal hasil................................ PP58–PP72

SAK IAI
Delegasi kekuasaan..................................................................... PP58–PP72
Ruang lingkup wewenang pengambilan keputusan...... PP62–PP63
Hak yang dimiliki oleh pihak lain................................. PP64–PP67
Remunerasi......................................................................... PP68–PP70

ONLINE
Eksposur terhadap variabilitas imbal hasil yang
berasal dari kepentingan lain.......................................... PP71–PP72
Hubungan dengan pihak lain........................................................... PP73–PP75
Pengendalian aset tertentu................................................................ PP76–PP79
Penilaian yang berkelanjutan............................................................ PP80–PP85
Penentuan apakah entitas adalah entitas investasi................................ PP85A–PP85W
Tujuan bisnis........................................................................................ PP85B–PP85J
Strategi pengakhiran.................................................................. PP85F–PP85H
Pendapatan dari investasi.......................................................... PP85I–PP85J
Pengukuran nilai wajar...................................................................... PP85K–PP85M
Karakteristik khusus entitas investasi.............................................. PP85N–PP85W
Lebih dari satu investasi............................................................ PP85O–PP85P
Lebih dari satu investor............................................................ PP85Q–PP85S
Investor yang tidak berelasi...................................................... PP85T–PP85U
Bagian kepemilikan.................................................................... PP85V–PP85W
Persyaratan akuntansi................................................................................. PP86–PP99
Prosedur konsolidasi.......................................................................... PP86

xiv Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

Kebijakan akuntansi yang sama......................................................... PP87


Pengukuran............................................................................................ PP88
Hak suara potensial.............................................................................. PP89–PP91
Tanggal pelaporan................................................................................. PP92–PP96
Kepentingan nonpengendali....................................................... PP94–PP95
Perubahan proporsi kepemilikan oleh kepentingan
nonpengendali............................................................................... PP96
Kehilangan pengendalian..................................................................... PP97–PP99
Akuntansi untuk perubahan status entitas investasi............................... PP100–PP101

LAMPIRAN C: TANGGAL EFEKTIF DAN KETENTUAN


TRANSISI
Tanggal efektif................................................................................................ C01–C01D
Ketentuan transisi ......................................................................................... C02–C07

SAK IAI
Referensi untuk ’periode terdekat sebelumnya’............................... C06A–C06B
Referensi terhadap IFRS 9................................................................... C07
Penarikan......................................................................................................... C08–C09

ONLINE
CONTOH ILUSTRATIF

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak xv
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 65

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 65: Laporan Keuangan Konsolidasian terdiri


dari paragraf 01–33 dan Lampiran A, B, dan C. PSAK 65 dilengkapi dengan Contoh
Ilustratif yang bukan merupakan bagian dari PSAK 65. Seluruh paragraf dalam
Pernyataan ini memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak de­ngan
huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 65 harus dibaca dalam
konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan. PSAK 25:
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalah­an memberikan dasar
memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan yang eksplisit.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material.

PENDAHULUAN

Tujuan

01. Pernyataan ini bertujuan untuk menetapkan prinsip pe­nyusunan dan penyajian
laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.

SAK IAI
Pencapaian Tujuan

02. Untuk mencapai tujuan pada paragraf 01, Pernyataan ini:


(a) mensyaratkan entitas (entitas induk) yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain
(entitas anak) untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasian;
(b) mendefinisikan prinsip pengendalian (control) dan menetapkan pengen­dalian sebagai

ONLINE
dasar konsolidasi;
(c) menetapkan bagaimana cara menerapkan prinsip pengendalian untuk mengidentifikasi
apakah investor mengendalikan investee sehingga investor harus mengonsolidasi investee;
(d) menetapkan persyaratan akuntansi untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian; dan
(e) mendefinisikan entitas investasi dan menetapkan pengecualian untuk mengonsolidasikan
entitas anak tertentu dari entitas inves­tasi.

03. Pernyataan ini tidak berhubungan dengan persyaratan akuntansi untuk kombinasi
bisnis dan dampaknya dalam konsolidasi, termasuk goodwill yang timbul dari kombinasi
bisnis (lihat PSAK 22: Kombinasi Bisnis).

Ruang Lingkup

04. Entitas yang merupakan entitas induk menyajikan laporan keuangan konsolidasian.
Pernyataan ini berlaku untuk seluruh entitas, kecuali:
(a) dikosongkan.
(b) dikosongkan.
(c) dikosongkan.

04A. Pernyataan ini tidak berlaku untuk program imbalan pascakerja atau program
imbalan kerja jangka panjang lain yang diatur dalam PSAK 24: Imbalan Kerja.

04B. Entitas induk yang merupakan entitas investasi tidak menyajikan laporan keuangan
konsolidasian jika entitas investasi disyaratkan untuk mengukur seluruh entitas anaknya pada
nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan paragraf 31 dalam Pernyataan ini.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

PENGENDALIAN

05. Investor, terlepas dari sifat keterlibatannya dengan entitas (investee), menentukan
apakah investor merupakan entitas induk dengan menilai apakah investor tersebut
mengendalikan investee.

06. Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak atas
imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk
memengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee.

07. Dengan demikian, investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor
memiliki seluruh hal berikut ini:
(a) kekuasaan atas investee (lihat paragraf 10–14);
(b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee (lihat
paragraf 15 dan 16); dan
(c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk memengaruhi
jumlah imbal hasil investor (lihat pa­ragraf 17 dan 18).

08. Investor mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan ketika menilai apakah
investor mengendalikan investee. Investor menilai kembali apakah investor mengendalikan
investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih

SAK IAI
dari tiga elemen pengendalian yang disebutkan dalam paragraf 07 (lihat paragraf PP80–PP85).

09. Dua atau lebih investor secara kolektif mengendalikan investee ketika mereka harus
bertindak secara bersama-sama untuk mengarahkan aktivitas relevan. Dalam kasus tersebut,
karena tidak ada investor yang dapat mengarahkan aktivitas tanpa kerja sama dengan investor
lainnya, tidak ada investor yang secara individual mengendalikan investee. Setiap investor
mencatat kepentingannya dalam investee sesuai dengan PSAK yang relevan, seperti PSAK

ONLINE
66: Pengaturan Bersama, PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama atau
PSAK 71: Instrumen Keuangan.

Kekuasaan

10. Investor memiliki kekuasaan atas investee ketika investor memiliki hak yang ada
saat ini yang memberi investor tersebut kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan,
yaitu aktivitas yang secara signifikan memengaruhi imbal hasil investee.

11. Kekuasaan timbul dari hak. Terkadang, menilai kekuasaan sangat mudah, seperti
ketika kekuasaan atas investee diperoleh secara langsung dan semata-mata dari hak suara yang
diberikan oleh instrumen ekuitas seperti saham, dan dapat dinilai dengan mempertimbangkan
hak suara dari pemegang saham. Dalam kasus lain, penilaian akan lebih kompleks dan
mensyaratkan lebih dari satu faktor yang harus dipertimbangkan, sebagai contoh ketika
kekuasaan berasal dari satu atau lebih pengaturan kontraktual.

12. Investor dengan kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan memiliki
kekuasaan meskipun hak untuk mengarahkan belum dilaksanakan. Bukti bahwa investor
telah mengarahkan aktivitas relevan dapat membantu menentukan apakah investor memiliki
kekuasaan, namun bukti tersebut tidak dengan sendirinya dapat meyakinkan dalam menentukan
apakah investor memiliki kekuasaan atas investee.

13. Jika masing-masing dari dua atau lebih investor memiliki hak yang ada saat ini yang
memberi mereka kemampuan sepihak untuk mengarahkan aktivitas relevan yang berbeda,
maka investor yang memiliki kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang paling
memengaruhi imbal hasil investee secara signifikan, memiliki kekuasaan atas investee.

65.2 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

14. Investor dapat memiliki kekuasaan atas investee meskipun entitas lain memiliki
hak yang ada saat ini yang memberi mereka kemampuan kini untuk berpartisipasi dalam
mengarahkan aktivitas relevan, sebagai contoh ketika entitas lain memiliki pengaruh
signifikan. Akan tetapi, investor yang hanya memiliki hak protektif tidak memiliki kekuasaan
atas investee (lihat paragraf PP26–PP28), dan sebagai akibatnya tidak mengendalikan investee.

Imbal Hasil

15. Investor terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya
dengan investee ketika imbal hasil investor dari keterlibatannya tersebut berpotensi untuk
bervariasi sebagai akibat dari kinerja investee. Imbal hasil investor dapat hanya positif, hanya
negatif, atau positif dan negatif.

16. Meskipun hanya satu investor yang dapat mengendalikan investee, lebih dari satu
pihak dapat berbagi imbal hasil investee. Sebagai contoh, pemilik kepentingan nonpengendali
dapat berbagi laba atau distribusi dari investee.

Hubungan antara Kekuasaan dan Imbal Hasil

17. Investor mengendalikan investee jika investor tidak hanya memiliki kekuasaan atas
investee dan eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee,

SAK IAI
tetapi juga memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya dalam memengaruhi
imbal hasil investor dari keterlibatannya dengan investee.

18. Dengan demikian, investor yang memiliki hak pengambilan keputusan


menentukan apakah investor tersebut bertindak sebagai prinsipal atau agen. Investor yang
bertindak sebagai agen, sesuai dengan paragraf PP58–PP72, tidak mengendalikan investee
ketika investor tersebut melaksanakan hak pengambilan keputusan yang didelegasikan kepada

ONLINE
investor tersebut.

PERSYARATAN AKUNTANSI

19. Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan


kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang
serupa.

20. Konsolidasi atas investee dimulai sejak tanggal investor memperoleh pengendalian
atas investee dan berakhir ketika investor kehilangan pengendalian atas investee.

21. Paragraf PP86–PP93 menetapkan pedoman penyusunan laporan keuangan


konsolidasian.

Kepentingan Nonpengendali

22. Entitas induk menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam laporan


posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

23. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian entitas induk pada entitas anak adalah transaksi
ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik).

24. Paragraf PP94–PP96 menetapkan pedoman akuntansi untuk kepentingan


nonpengendali dalam laporan keuangan konso­li­dasian.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.3
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

Kehilangan Pengendalian

25. Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka entitas induk:
(a) menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari laporan posisi
keuangan konsolidasian.
(b) mengakui sisa investasi apapun pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya ketika
kehilangan pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa investasi tersebut dan setiap
jumlah terutang oleh atau kepada entitas anak terdahulu sesuai dengan PSAK lain yang
relevan. Nilai wajar tersebut dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset
keuangan sesuai dengan PSAK 71: Instrumen Keuangan atau, jika sesuai, biaya perolehan
pada saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama;
(c) mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian yang dapat
diatribusikan pada kepentingan pe­ngendali terdahulu.

26. Paragraf PP97–PP99 menetapkan pedoman akuntansi atas kehilangan pengendalian.

PENENTUAN APAKAH ENTITAS ADALAH ENTITAS INVESTASI

27. Entitas induk menentukan apakah entitas induk adalah entitas investasi. Entitas
investasi adalah entitas yang:
(a) memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan memberikan investor

SAK IAI
tersebut jasa manajemen investasi;
(b) menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya adalah untuk
menginvestasikan dana yang semata-mata untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan
nilai modal, penghasilan investasi, atau keduanya; dan
(c) mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya berdasarkan nilai wajar.
Paragraf PP85A-PP85M memberikan pedoman penerapan yang terkait.

ONLINE
28. Dalam menilai apakah entitas investasi memenuhi definisi yang disebutkan dalam
paragraf 27, entitas mempertimbangkan apakah entitas tersebut memiliki karakteristik khusus
dari entitas investasi berikut ini:
(a) memiliki lebih dari satu investasi (lihat paragraf PP85O–PP85P);
(b) memiliki lebih dari satu investor (lihat paragraf PP85Q–PP85S);
(c) memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas (lihat paragraf
PP85T–PP85U); dan
(d) memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk kepentingan ekuitas atau kepentingan serupa
(lihat paragraf PP85V–PP85W).
Jika tidak terdapat karakteristik khusus di atas, maka tidak berarti mendiskualifikasikan entitas
dari pengklasifikasian sebagai entitas investasi. Entitas investasi yang tidak memiliki seluruh
karakterisktik khusus di atas memberikan pengungkapan tambahan sebagaimana disyaratkan
oleh PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain paragraf 09A.

29. Jika fakta dan keadaan mengindikasikan bahwa terdapat perubahan terhadap satu
atau lebih dari tiga elemen definisi entitas investasi sesuai yang disebutkan dalam paragraf
27, atau karakteristik khusus entitas investasi sesuai dengan paragraf 28, maka entitas induk
menilai kembali apakah entitas tersebut adalah entitas investasi.

30. Entitas induk yang berhenti sebagai entitas investasi atau menjadi entitas investasi
mencatat perubahan statusnya secara prospektif dari tanggal terjadinya perubahan status
tersebut (lihat paragraf PP100–PP101).

65.4 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

ENTITAS INVESTASI: PENGECUALIAN TERHADAP KONSOLIDASI

31. Kecuali sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 32, entitas investasi


tidak mengonsolidasi entitas anaknya atau menerapkan PSAK 22: Kombinasi Bisnis ketika
entitas tersebut memperoleh pengendalian atas entitas lain. Akan tetapi, entitas investasi
mengukur investasi dalam entitas anaknya pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan
PSAK 71: Instrumen Keuangan1.

32. Terlepas dari persyaratan dalam paragraf 31, jika entitas investasi memiliki entitas
anak yang bukan merupakan entitas investasi dan tujuan utama dan aktivitasnya adalah
memberikan jasa terkait dengan aktivitas investasi dari entitas investasi (lihat paragraf
PP85C–PP88E), maka entitas investasi mengonsolidasi entitas anak tersebut sesuai dengan
Pernyataan ini paragraf 19–26 dan menerapkan persyaratan dalam PSAK 22: Kombinasi Bisnis
untuk akuisisi dari entitas anak tersebut.

33. Entitas induk dari entitas investasi mengonsolidasi seluruh entitas yang
dikendalikannya, termasuk entitas yang dikendalikan melalui entitas anak yang merupakan
entitas investasi, kecuali entitas induk itu sendiri merupakan entitas investasi.

SAK IAI
ONLINE

1
PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian paragraf C07 menyatakan ”Jika entitas menerapkan PSAK ini tetapi
belum menerapkan PSAK 71, setiap acuan dalam Pernyataan ini untuk PSAK 71 dibaca sebagai referensi untuk
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.”

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.5
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

LAMPIRAN A

DEFINISI ISTILAH

Lampiran ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari PSAK 65.

Aktivitas relevan (relevant activities) untuk tujuan PSAK ini, aktivitas relevan adalah aktivitas
investee yang secara signifikan memengaruhi imbal hasil investee.

Entitas anak (subsidiary) adalah entitas yang dikendalikan oleh entitas lain.

Entitas induk (parent) adalah entitas yang mengendalikan satu atau lebih entitas.

Entitas investasi (investment entity) adalah entitas yang:


(a) memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan memberikan investor
tersebut jasa manajemen investasi;
(b) menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya adalah untuk
menginvestasikan dana yang semata-mata untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan
nilai modal, penghasilan investasi, atau keduanya; dan
(c) mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya yang substansial berdasarkan
nilai wajar.

SAK IAI
Hak pencabutan (removal rights) adalah hak untuk mencabut kewenangan pengam­bilan
keputusan yang dimiliki oleh pengambil keputusan.

Hak protektif (protective rights) adalah hak yang didesain untuk melindungi kepentingan
pihak pemegang hak protektif tanpa memberikan kekuasaan kepada pihak tersebut atas entitas
di mana hak tersebut terkait.

ONLINE
Kekuasaan (power) adalah hak yang ada saat ini yang memberikan kemampuan kini untuk
mengarahkan aktivitas relevan.

Kelompok usaha (group) adalah entitas induk dan entitas anaknya.

Kepentingan nonpengendali (non-controlling interest) adalah ekuitas entitas anak yang tidak
dapat diatribusikan secara langsung atau tidak langsung kepada entitas induk.

Laporan keuangan konsolidasian (consolidated financial statements) adalah laporan keuangan


kelompok usaha yang di dalamnya aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas
entitas induk dan entitas anak disajikan sebagai suatu entitas ekonomik tunggal.

Pengambil keputusan (decision maker) adalah entitas dengan hak pengambilan keputusan
yang merupakan prinsipal maupun agen untuk pihak lain.

Pengendalian atas investee (control of an investee) Investor mengendalikan investee


ketika investor terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya
dengan investee dan memiliki kemampuan untuk memengaruhi imbal hasil tersebut melalui
kekuasaannya atas investee.

65.6 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

Berikut adalah istilah yang didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi,
PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, PSAK 66: Pengaturan Bersama,
atau PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain dan digunakan dalam Pernyataan
ini dengan pengertian yang sama sebagaimana telah didefinisikan dalam PSAK tersebut:
• entitas asosiasi
• kepentingan dalam entitas lain
• pengaruh signifikan
• personil manajemen kunci
• pihak berelasi
• ventura bersama

SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.7
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

LAMPIRAN B

PEDOMAN PENERAPAN

Lampiran ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari PSAK 65. Lampiran ini menjelaskan
penerapan paragraf 01–33 dan memiliki kekuatan mengatur yang sama dengan bagian lain
dari PSAK 65.

PENDAHULUAN

PP01. Contoh-contoh dalam lampiran ini menggambarkan situasi hipotetis. Walaupun


beberapa aspek dari contoh mungkin terjadi dalam pola fakta aktual, seluruh fakta dan keadaan
dari pola fakta tertentu perlu dievaluasi ketika menerapkan PSAK 65.

PENILAIAN PENGENDALIAN

PP02. Untuk menentukan apakah investor mengendalikan (control) investee, investor


menilai apakah investor tersebut memiliki seluruh hal sebagai berikut:
(a) kekuasaan atas investee;
(b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan
(c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk memengaruhi jumlah

SAK IAI
imbal hasil investor.

PP03. Pertimbangan dari faktor-faktor sebagai berikut dapat mem­bantu dalam penentuan
apakah investor mengendalikan investee:
(a) tujuan dan desain investee (lihat paragraf PP05–PP08);
(b) aktivitas apa yang merupakan aktivitas relevan investee dan bagaimana keputusan
mengenai aktivitas tersebut dibuat (lihat paragraf PP11–PP13);

ONLINE
(c) apakah hak investor memberikannya kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas
relevan (lihat paragraf PP14–PP54);
(d) apakah investor terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya
dengan investee (lihat paragraf PP55–PP57); dan
(e) apakah investor memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee
untuk memengaruhi jumlah imbal hasil investor (lihat paragraf PP58–PP72).

PP04. Ketika menilai pengendalian atas investee, investor mem­pertimbangkan sifat


hubungannya dengan pihak lain (lihat paragraf PP73–PP75).

Tujuan dan Desain Investee

PP05. Ketika menilai pengendalian atas investee, investor mempertimbangkan tujuan


dan desain investee untuk mengidentifikasi aktivitas relevan, bagaimana keputusan mengenai
aktivitas relevan tersebut dibuat, siapa yang memiliki kemampuan kini untuk mengarahkan
aktivitas tersebut, dan siapa yang menerima imbal hasil dari aktivitas tersebut.

PP06. Ketika tujuan dan desain investee dipertimbangkan, mungkin jelas bahwa investee
dikendalikan melalui instrumen ekuitas yang memberikan pemiliknya hak suara proporsional,
seperti saham biasa atas investee. Dalam kasus ini, jika tidak terdapat pengaturan tambahan yang
mengubah pengambilan keputusan, maka penilaian pengendalian fokus pada pihak, jika ada,
yang mampu melaksanakan hak suara yang cukup untuk menentukan kebijakan operasional
dan keuangan investee (lihat paragraf PP34–PP50). Dalam kasus yang paling sederhana, investor
yang memiliki hak suara mayoritas, jika tidak terdapat faktor lain, mengendalikan investee.

PP07. Untuk menentukan apakah investor mengendalikan investee dalam kasus yang

65.8 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

lebih kompleks, investor mungkin perlu untuk mempertimbangkan beberapa atau seluruh
faktor lain dalam paragraf PP03.

PP08. Investee mungkin didesain sehingga hak suara bukan merupakan faktor dominan
dalam menentukan pihak yang mengendalikan investee, seperti ketika hak suara apapun
hanya terkait dengan tugas administratif dan aktivitas relevan diarahkan melalui pengaturan
kontraktual. Dalam kasus tersebut, pertimbangan investor atas tujuan dan desain investee
juga mencakup pertimbangan risiko di mana investee didesain untuk terekspos, risiko yang
didesain untuk diteruskan kepada pihak yang terlibat dengan investee, dan apakah investor
terekspos terhadap sebagian atau seluruh risiko tersebut. Pertimbangan risiko tidak hanya
mencakup risiko penurunan, tetapi juga adanya potensi peningkatan.

Kekuasaan

PP09. Untuk memiliki kekuasaan atas investee, investor harus memiliki hak yang ada
saat ini yang memberikan investor kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan.
Untuk tujuan penilaian kekuasaan, hanya hak substantif dan hak yang tidak protektif yang
dipertimbangkan (lihat paragraf PP22–PP28).

PP10. Penentuan apakah investor memiliki kekuasaan ber­gantung pada aktivitas


relevan, cara keputusan mengenai aktivitas relevan dibuat, dan hak investor dan pihak lain

SAK IAI
yang dimiliki dalam kaitannya dengan investee.

Aktivitas Relevan dan Arah Aktivitas Relevan

PP11. Bagi banyak investee, berbagai aktivitas operasional dan keuangan memengaruhi
imbal hasil investee secara signifikan. Contoh aktivitas yang bergantung pada keadaan dapat
menjadi aktivitas relevan, termasuk tetapi tidak terbatas pada:

ONLINE
(a) penjualan dan pembelian barang atau jasa;
(b) pengelolaan aset keuangan selama umur manfaatnya (termasuk saat gagal bayar);
(c) pemilihan, akuisisi atau pelepasan aset;
(d) penelitian dan pengembangan produk atau proses baru; dan
(e) penentuan struktur pendanaan atau perolehan pendanaan.

PP12. Contoh keputusan mengenai aktivitas relevan termasuk, tetapi tidak terbatas
pada:
(a) penetapan keputusan operasional dan permodalan investee, termasuk anggaran; dan
(b) penunjukan dan pemberian remunerasi personil manajemen kunci investee atau penyedia
jasa, dan penghentian jasa atau pemutusan hubungan kerja tersebut.

PP13. Dalam beberapa situasi, aktivitas sebelum dan sesudah timbulnya serangkaian
keadaan atau peristiwa tertentu yang terjadi, mungkin merupakan aktivitas relevan. Ketika
dua atau lebih investor memiliki kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dan
aktivitas tersebut terjadi pada waktu yang berbeda, maka para investor menentukan investor
mana yang mampu mengarahkan aktivitas yang paling signifikan memengaruhi imbal hasilnya
secara konsisten dengan perlakuan hak pengambilan keputusan secara bersama-sama (lihat
paragraf 13). Investor mempertimbangkan kembali penilaian ini sepanjang waktu jika terdapat
perubahan fakta dan keadaan yang relevan.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.9
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

Contoh Penerapan
Contoh 1

Dua investor membentuk suatu investee untuk mengembangkan dan memasarkan sebuah
produk medis. Salah satu investor bertanggung jawab untuk mengembangkan dan
memperoleh persetujuan regulator atas produk medis tersebut. Tanggung jawab tersebut
meliputi kemampuan sepihak untuk membuat seluruh keputusan terkait pengembangan
produk dan memperoleh persetujuan regulator.

Setelah regulator menyetujui produk tersebut, investor lain akan mem­ produksi dan
memasarkan produk tersebut. Investor lain tersebut memiliki kemampuan sepihak untuk
membuat seluruh keputusan mengenai produksi dan pemasaran produk. Jika seluruh
aktivitas (pengembangan dan perolehan persetujuan regulator maupun produksi dan
pemasaran produk medis) adalah aktivitas relevan, maka masing-masing investor perlu
menentukan siapakah investor yang mampu mengarahkan aktivitas yang paling signifikan
memengaruhi imbal hasil investee.

Sejalan dengan hal tersebut, masing-masing investor perlu mem­per­timbangkan apakah


pengembangan dan perolehan persetujuan regulator atau produksi dan pemasaran produk
medis tersebut adalah aktivitas yang paling memengaruhi imbal hasil investee secara

SAK IAI
signifikan dan siapakah investor yang mampu untuk mengarahkan aktivitas tersebut.
Dalam menentukan investor mana yang memiliki kekuasaan, investor mempertimbangkan:
(a) tujuan dan desain investee;
(b) faktor yang menentukan marjin laba, pendapatan, dan nilai dari investee maupun
nilai dari produk medis;
(c) dampak imbal hasil investee yang dihasilkan dari wewenang pengambilan

ONLINE
keputusan masing-masing investor berkenaan dengan faktor pada huruf (b); dan
(d) eksposur investor terhadap variabilitas imbal hasil.

Dalam contoh tersebut, investor juga mempertimbangkan:


(e) ketidakpastian dan usaha yang diperlukan dalam memperoleh persetujuan regulator
(dengan mempertimbangkan riwayat keberhasilan investor dalam mengembangkan
produk medis dan memperoleh persetujuan regulator atas produk tersebut); dan
(f) investor mana yang mengendalikan produk medis ketika tahap pengembangan
telah berhasil.

65.10 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

Contoh 2

Kendaraan investasi (investee) dibuat dan didanai dengan instrumen utang yang dimiliki
oleh investor (investor efek utang) dan instrumen ekuitas yang dimiliki oleh sejumlah
investor lain. Bagian ekuitas tersebut didesain untuk menyerap kerugian awal dan
menerima imbal hasil residu dari investee. Salah satu investor ekuitas yang memiliki 30%
ekuitas tersebut juga merupakan manajer aset. Investee menggunakan hasil yang diterima
untuk membeli portofolio aset keuangan, mengekspos investee pada risiko kredit yang
terkait dengan kemungkinan gagal bayar untuk pembayaran pokok dan bunga atas aset
tersebut. Transaksi tersebut dipasarkan kepada investor efek utang sebagai investasi dengan
eksposur minimal terhadap risiko kredit terkait dengan kemungkinan gagal bayar aset
dalam portofolio karena sifat dari aset tersebut dan karena bagian ekuitas didesain untuk
menyerap kerugian awal investee.

Imbal hasil investee dipengaruhi secara signifikan oleh pengelolaan portofolio aset investee
yang meliputi keputusan mengenai pemilihan, akuisisi, dan pelepasan aset berdasarkan
panduan portofolio dan pengelolaan atas gagal bayar dari aset portofolio manapun. Seluruh
aktivitas tersebut dikelola oleh manajer aset sampai gagal bayar mencapai proporsi tertentu
dari nilai portofolio (yaitu ketika nilai portofolio mencapai jumlah sedemikian sehingga
bagian ekuitas investee digunakan). Sejak saat itu, wali amanat pihak ketiga mengelola aset
sesuai dengan instruksi dari investor efek bersifat utang.

SAK IAI
Pengelolaan portofolio aset investee adalah aktivitas relevan investee. Manajer aset memiliki
kemampuan untuk mengarahkan aktivitas relevan sampai aset yang gagal bayar mencapai
proporsi tertentu dari nilai portofolio; investor efek utang memiliki kemampuan untuk
mengarahkan aktivitas relevan ketika nilai dari aset yang gagal bayar melewati proporsi
tertentu dari nilai portofolio secara keseluruhan. Manajer aset dan investor efek utang

ONLINE
masing-masing perlu menentukan apakah mereka mampu mengarahkan aktivitas yang
paling memengaruhi secara signifikan imbal hasil investee, termasuk mempertimbangkan
tujuan dan desain investee maupun eksposur setiap pihak terhadap variabilitas imbal hasil.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.11
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

Hak yang Memberikan Investor Kekuasaan atas Investee

PP14. Kekuasaan timbul dari hak. Untuk memiliki kekuasaan atas investee, investor
harus memiliki hak yang ada saat ini yang memberikan investor kemampuan kini untuk
mengarahkan aktivitas relevan. Hak yang memberikan kekuasaan kepada investor dapat
berbeda antar investee.

PP15. Contoh dari hak yang dapat memberikan kekuasaan kepada investor baik secara
individual atau dalam kombinasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada:[
(a) hak dalam bentuk hak suara (atau hak suara potensial) atas investee (lihat paragraf
PP34–PP50);
(b) hak untuk menunjuk, memindahtugaskan, atau mengganti anggota personil manajemen
kunci investee yang memiliki kemampuan untuk mengarahkan aktivitas relevan;
(c) hak untuk menunjuk atau mengganti entitas lain yang mengarahkan aktivitas relevan;
(d) hak untuk mengarahkan investee dalam melakukan atau memveto perubahan apapun
terhadap transaksi untuk keuntungan investor; dan
(e) hak lain (seperti hak pengambilan keputusan yang ditetapkan dalam kontrak manajemen)
yang memberikan pemegangnya kemampuan untuk mengarahkan aktivitas relevan.

PP16. Umumnya, ketika investee memiliki berbagai aktivitas operasional dan keuangan
yang secara signifikan memengaruhi imbal hasil investee dan ketika pengambilan keputusan

SAK IAI
substantif yang berhubungan dengan aktivitas tersebut disyaratkan secara berkesinambungan,
maka hak suara atau hak serupa akan memberikan kekuasaan kepada investor, baik secara
individual atau dalam kombinasi dengan pengaturan lain.

PP17. Ketika hak suara tidak memberikan dampak signifikan pada imbal hasil investee,
seperti ketika hak suara hanya terkait dengan tugas administratif dan pengaturan kontraktual
menentukan arah aktivitas relevan, investor perlu menilai pengaturan kontraktual tersebut

ONLINE
dalam rangka menentukan apakah pengaturan kontraktual memiliki hak yang cukup untuk
memberikan investor kekuasaan atas investee. Untuk menentukan apakah investor memiliki
hak yang cukup untuk memberikannya kekuasan, investor mempertimbangkan tujuan dan
desain investee (lihat paragraf PP05–PP08) dan persyaratan di paragraf PP51–PP54 bersama
dengan paragraf PP18–PP20.

PP18. Dalam beberapa keadaan tertentu, mungkin akan sulit untuk menentukan apakah
hak investor cukup memberi investor tersebut kekuasaan atas investee. Dalam kasus tersebut,
untuk memungkinkan dilaksanakannya penilaian kekuasaan, investor mempertimbangkan
bukti yang menunjukkan apakah investor memiliki kemampuan praktis untuk mengarahkan
aktivitas relevan secara sepihak. Pertimbangan diberikan, tetapi tidak terbatas pada hal
berikut, yang ketika dipertimbangkan bersama dengan haknya dan indikator pada paragraf
PP19 dan PP20, dapat memberikan bukti bahwa hak investor cukup untuk memberi investor
kekuasaan atas investee:
(a) Investor dapat, tanpa memiliki hak kontraktual untuk melaku­kannya, menunjuk atau
menyetujui personil manajemen kunci investee yang memiliki kemampuan untuk
mengarahkan aktivitas relevan.
(b) Investor dapat, tanpa memiliki hak kontraktual untuk melaku­kannya, mengarahkan
investee dalam melakukan atau memveto perubahan apapun pada transaksi yang
signifikan untuk kepen­tingan investor.
(c) Investor dapat mendominasi baik dalam proses nominasi untuk memilih anggota organ
pengatur investee atau memperoleh mandat dari pemegang hak suara lain.
(d) Personil manajemen kunci investee adalah pihak berelasi dengan investor (sebagai
contoh, chief executive officer investee dan chief executive officer investor adalah orang
yang sama).
(e) Mayoritas anggota organ pengatur investee adalah pihak berelasi dengan investor.

65.12 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

PP19. Kadangkala terdapat indikasi bahwa investor memiliki hubungan khusus dengan
investee yang menunjukkan bahwa investor memiliki lebih dari kepentingan pasif di investee.
Keberadaan indikator apapun atau kombinasi tertentu dari berbagai indikator, tidak berarti
bahwa kriteria kekuasaan dapat terpenuhi. Akan tetapi, memiliki lebih dari kepentingan pasif
di investee mengindikasikan bahwa investor memiliki hak terkait lain yang cukup untuk
memberikan investor tersebut kekuasaan atau memberikan bukti adanya kekuasaan atas
investee. Sebagai contoh, hal berikut ini menunjukkan bahwa investor memiliki lebih dari
kepentingan pasif di investee dan, dalam kombinasi dengan hak lain, dapat mengindikasikan
adanya kekuasaan:
(a) Personil manajemen kunci investee yang memiliki kemampuan untuk mengarahkan
aktivitas relevan adalah karyawan atau mantan karyawan investor.
(b) Kegiatan operasional investee bergantung pada investor, seperti pada situasi berikut:
(i) Investee bergantung pada investor untuk mendanai porsi yang signifikan atas
operasinya;
(ii) Investor menjamin kewajiban investee dengan porsi yang signifikan;
(iii) Investee bergantung pada investor untuk penyediaan jasa, teknologi, perlengkapan
atau bahan baku yang krusial;
(iv) Investor mengendalikan aset seperti lisensi atau merek dagang yang krusial
terhadap kegiatan operasional investee;
(v) Investee bergantung pada investor untuk penyediaan personil manajemen kunci,
seperti ketika personil investor memiliki pengetahuan khusus tentang kegiatan

SAK IAI
operasional investee.
(c) Porsi signifikan dari aktivitas investee melibatkan investor maupun dilaksanakan atas
nama investor.
(d) Eksposur atau hak investor atas imbal hasil yang berasal dari keterlibatannya dengan
investee secara tidak proporsional lebih besar dari hak suara atau hak serupa lain. Sebagai
contoh, mungkin terdapat situasi ketika investor berhak atas atau terekspos lebih dari
setengah imbal hasil investee tetapi hanya memiliki kurang dari setengah hak suara

ONLINE
investee.

PP20. Semakin besar eksposur atau hak investor atas variabilitas imbal hasil yang
berasal dari keterlibatannya dengan investee, maka semakin besar insentif investor untuk
memperoleh hak yang cukup yang memberi investor tersebut kekuasaan. Oleh karena itu,
adanya eksposur yang besar terhadap variabilitas imbal hasil adalah indikator bahwa investor
memiliki kekuasaan. Akan tetapi, besarnya eksposur investor tidak dengan sendirinya
menunjukkan apakah investor memiliki kekuasaan atas investee.

PP21. Ketika faktor sebagaimana dijelaskan dalam paragraf PP18 dan indikator
sebagaimana dijelaskan dalam paragraf PP19 dan PP20 dipertimbangkan bersama dengan
hak investor, bobot yang lebih besar diberikan pada bukti kekuasaan yang disebutkan dalam
paragraf PP18.

Hak Substantif

PP22. Dalam menilai apakah investor memiliki kekuasaan, investor hanya


mempertimbangkan hak substantif yang terkait dengan investee (yang dimiliki oleh investor
dan pihak lain). Agar hak dapat menjadi substantif, pemegang hak harus mempunyai
kemampuan praktis untuk melaksanakan hak tersebut.

PP23. Penentuan apakah hak bersifat substantif memerlukan pertimbangan dengan


memperhitungkan seluruh fakta dan keadaan. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam
membuat penentuan tersebut termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
(a) Apakah terdapat hambatan (ekonomik atau lainnya) yang mencegah pemegang hak
untuk melaksanakan hak tersebut. Contoh hambatan tersebut termasuk, tetapi tidak
terbatas pada:

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.13
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

(i) Penalti dan insentif keuangan yang dapat mencegah (atau menghalangi) pemegang
hak untuk melaksanakan haknya.
(ii) Harga pelaksanaan atau harga konversi yang menciptakan hambatan keuangan
yang dapat mencegah (atau meng­halangi) pemegang hak untuk melaksanakan
haknya.
(iii) Syarat dan ketentuan yang membuat hak tersebut mungkin menjadi tidak dapat
dilaksanakan, sebagai contoh, kondisi yang mempersempit waktu pelaksanaan
hak tersebut.
(iv) Tidak terdapatnya mekanisme yang eksplisit dan wajar dalam dokumen pendirian
investee atau hukum atau regulasi yang berlaku yang mengizinkan pemegang hak
untuk melaksanakan haknya.
(v) Ketidakmampuan pemegang hak untuk memperoleh informasi yang diperlukan
untuk melaksanakan haknya.
(vi) Hambatan atau insentif operasional yang dapat mencegah (atau menghalangi)
pemegang hak dari pelaksanaan haknya (contohnya ketiadaan manajer lain
yang memiliki kemauan atau kemampuan untuk menyediakan jasa khusus atau
menyediakan jasa dan mengambil kepentingan lain yang dimiliki oleh manajer
pemegang jabatan).
(vii) Persyaratan hukum atau regulasi yang mencegah pemegang hak dari pelaksanaan
haknya (contohnya ketika investor asing dilarang untuk melaksanakan haknya).
(b) Ketika pelaksanaan hak mensyaratkan persetujuan lebih dari satu pihak, atau ketika

SAK IAI
hak dimiliki oleh lebih dari satu pihak, apakah terdapat mekanisme yang memberikan
para pihak tersebut kemampuan praktis untuk melaksanakan hak mereka secara kolektif
jika para pihak memilih untuk melaksanakan hak mereka secara kolektif. Ketiadaan
mekanisme tersebut merupakan indikasi bahwa hak tersebut mungkin tidak substantif.
Semakin banyak pihak yang diperlukan persetujuannya untuk melaksanakan hak
tersebut, maka semakin kecil kemungkinan hak tersebut bersifat substantif. Akan tetapi,
dewan komisaris yang anggotanya independen terhadap pengambil keputusan dapat

ONLINE
berlaku sebagai mekanisme bagi sejumlah investor untuk bertindak secara kolektif dalam
melaksanakan haknya. Oleh karena itu, hak pencabutan yang dapat dilaksanakan oleh
komisaris independen mungkin lebih bersifat substantif daripada jika hak yang sama
dapat dilaksanakan secara individual oleh sejumlah besar investor.
(c) Apakah pihak atau para pihak yang memiliki hak akan mendapat keuntungan dari
pelaksanaan hak tersebut. Sebagai contoh, pe­megang hak suara potensial dalam investee
(lihat paragraf PP47–PP50) mempertimbangkan harga pelaksanaan atau harga konversi
instrumen tersebut. Syarat dan ketentuan hak suara potensial mungkin lebih substantif
ketika instrumen dalam posisi sangat untung atau ketika investor akan mendapat
keuntungan karena alasan lain (seperti ketika merealisasikan sinergi antara investor dan
investee) dari pelaksanaan atau konversi instrumen tersebut.

PP24. Hak akan menjadi substansif jika hak dapat dilaksanakan ketika keputusan
mengenai arah aktivitas relevan perlu dibuat. Biasanya, untuk menjadi substantif, hak harus
dapat dilaksanakan saat ini. Akan tetapi, terkadang hak dapat menjadi substantif, meskipun
hak tersebut tidak dapat dilaksanakan saat ini.

Contoh Penerapan
Contoh 3

Investee menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang


mengambil keputusan untuk mengarahkan aktivitas relevan. Rapat pemegang saham
berlanjut...

65.14 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

lanjutan...
selanjutnya dijadwalkan delapan bulan kemudian. Akan tetapi, pemegang saham yang secara
individual atau kolektif memiliki sekurang-kurangnya 10% hak suara dapat mengusulkan
diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) untuk mengubah
kebijakan yang ada saat ini mengenai aktivitas relevan, tetapi adanya persyaratan untuk
memberikan pemberitahuan kepada pemegang saham lainnya berarti bahwa rapat tersebut
baru dapat diadakan paling cepat 28 hari kemudian. Kebijakan atas aktivitas relevan dapat
diubah hanya pada RUPS atau RUPS LB yang dijadwalkan. Ini mencakup persetujuan
penjualan aset yang material dan juga melakukan atau melepaskan investasi yang signifikan.

Pola di atas dapat diterapkan pada contoh 3A–3D berikut. Setiap contoh kasus
dipertimbangkan secara terpisah.

Contoh 3A

Investor memiliki hak suara mayoritas dalam investee. Hak suara investor tersebut substantif
karena investor mampu untuk membuat keputusan mengenai arah aktivitas relevan saat
aktivitas relevan tersebut perlu dibuat. Fakta bahwa diperlukan waktu 28 hari sebelum
investor dapat melaksanakan hak suaranya tidak mencegah investor untuk memiliki
kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan sejak saat investor memperoleh

SAK IAI
bagian saham.

Contoh 3B

Investor adalah pihak yang memiliki forward contract untuk memperoleh saham mayoritas
investee. Tanggal penyelesaian forward contract tersebut adalah dalam jangka waktu 25 hari.
Para pemegang saham yang ada saat ini tidak dapat mengubah kebijakan yang ada saat

ONLINE
ini atas aktivitas relevan karena RUPS LB dapat diadakan paling cepat 28 hari kemudian,
yang pada saat itu forward contract tersebut akan telah diselesaikan. Dengan demikian,
investor memiliki hak yang pada hakekatnya setara dengan pemegang saham mayoritas
seperti pada Contoh 3A di atas (yaitu investor pemegang forward contract dapat membuat
keputusan mengenai arah aktivitas relevan ketika arah aktivitas relevan tersebut perlu dibuat).
Forward contract investor adalah hak substantif yang memberikan investor kemampuan
kini untuk mengarahkan aktivitas relevan bahkan sebelum forward contract diselesaikan.

Contoh 3C

Investor memiliki opsi substantif untuk memperoleh saham mayoritas investee yang dapat
dilaksanakan dalam 25 hari dan dalam posisi sangat untung. Kesimpulan yang sama dapat
diambil seperti pada contoh 3B.

Contoh 3D

Investor adalah pihak yang memiliki forward contract untuk memperoleh saham mayoritas
investee, tanpa memiliki hak lain yang terkait atas investee. Tanggal penyelesaian forward
contract adalah dalam enam bulan. Sebaliknya dengan contoh di atas, investor tidak
memiliki kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan. Para pemegang saham
yang ada saat ini memiliki kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan karena
para pemegang saham tersebut dapat mengubah kebijakan yang ada saat ini mengenai
aktivitas relevan sebelum forward contract diselesaikan.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.15
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

PP25. Hak substantif yang dapat dilaksanakan oleh pihak lain dapat mencegah investor
mengendalikan investee yang terkait dengan hak tersebut. Hak substantif tersebut tidak
mensyaratkan pemiliknya untuk memiliki kemampuan mengajukan keputusan. Selama hak
tersebut tidak semata-mata protektif (lihat paragraf PP26–PP28), hak substantif yang dimiliki
oleh pihak lain dapat mencegah investor mengendalikan investee, bahkan jika hak tersebut
hanya memberikan pemegangnya kemampuan kini untuk menyetujui atau menghalangi
keputusan yang terkait dengan aktivitas relevan.

Hak Protektif

PP26. Dalam mengevaluasi apakah suatu hak memberikan investor kekuasaan atas
investee, investor menilai apakah haknya dan hak yang dimiliki oleh pihak lain merupakan
hak protektif. Hak protektif terkait dengan perubahan fundamental terhadap aktivitas investee
atau diterapkan dalam keadaan khusus. Akan tetapi, tidak seluruh hak yang diterapkan dalam
keadaan khusus atau peristiwa kontinjensi adalah protektif (lihat paragraf PP13 dan PP53).

PP27. Karena hak protektif didesain untuk melindungi ke­pen­tingan pemiliknya tanpa
memberikan kekuasaan atas investee yang terkait dengan hak tersebut, maka investor yang
hanya memiliki hak protektif tidak dapat memiliki kekuasaan atau tidak dapat mencegah
pihak lain memiliki kekuasaan atas investee (lihat paragraf 14).

SAK IAI
PP28. Contoh hak protektif termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
(a) hak pemberi pinjaman untuk membatasi peminjam dalam me­lakukan aktivitas yang
dapat secara signifikan mengubah risiko kredit peminjam yang dapat menyebabkan
kerugian pemberi pinjaman.
(b) hak pemilik kepentingan nonpengendali dalam investee untuk menyetujui pengeluaran
modal yang lebih besar dari yang diperlukan dalam kegiatan usaha normal atau untuk
menyetujui penerbitan instrumen ekuitas atau utang.

ONLINE
(c) hak pemberi pinjaman untuk mengambil alih aset dari peminjam jika peminjam gagal
memenuhi ketentuan spesifik pembayaran kembali utang.

Waralaba

PP29. Perjanjian waralaba yang investee-nya bertindak sebagai pewaralaba (franchisee)


seringkali memberikan pemilik waralaba (franchisor) hak yang didesain untuk melindungi
merek waralaba tersebut. Perjanjian waralaba biasanya memberikan pemilik waralaba beberapa
hak pengambilan keputusan berkenaan dengan operasional pewaralaba.

PP30. Umumnya, hak pemilik waralaba tidak membatasi kemampuan pihak lain untuk
membuat keputusan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap imbal hasil pewaralaba.
Demikian halnya dengan hak pemilik waralaba dalam perjanjian waralaba tidak memberikannya
kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan yang secara signifikan memengaruhi
imbal hasil pewaralaba.

PP31. Perlu untuk dibedakan antara memiliki kemampuan kini untuk membuat
keputusan yang secara signifikan memengaruhi imbal hasil pewaralaba dan memiliki
kemampuan untuk membuat keputusan yang melindungi merek waralaba. Pemilik waralaba
tidak memiliki kekuasaan atas pewaralaba jika pihak lain memiliki hak yang ada saat ini yang
memberinya kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan pewaralaba.

PP32. Dengan melakukan perjanjian waralaba, pewaralaba telah membuat keputusan


sepihak untuk mengoperasikan usahanya sesuai dengan persyaratan dalam perjanjian waralaba,
tetapi untuk kepentingannya sendiri.

65.16 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

PP33. Pengendalian atas keputusan fundamental tersebut sebagai bentuk hukum


pewaralaba dan struktur pendanaannya dapat ditentukan oleh pihak selain pemilik waralaba
dan berpengaruh signifikan terhadap imbal hasil pewaralaba. Semakin rendah tingkat dukungan
keuangan yang diberikan oleh pemilik waralaba dan semakin rendah eksposur pemilik waralaba
terhadap variabilitas imbal hasil dari pewaralaba, maka semakin besar kemungkinan bahwa
pemilik waralaba hanya memiliki hak protektif.

Hak Suara

PP34. Seringkali investor memiliki kemampuan kini, melalui hak suara atau hak serupa,
untuk mengarahkan aktivitas relevan. Investor mempertimbangkan persyaratan dalam bagian
ini (paragraf PP35–PP50) jika aktivitas relevan investee diarahkan melalui hak suara.

Kekuasaan dengan Hak Suara Mayoritas

PP35. Investor yang memiliki lebih dari setengah hak suara investee memiliki kekuasaan
dalam situasi berikut, kecuali paragraf PP36 atau PP37 diterapkan:
(a) aktivitas relevan diarahkan oleh suara dari pemilik hak suara mayoritas, atau
(b) mayoritas anggota organ pengatur yang mengarahkan aktivitas relevan ditunjuk melalui
pemilihan dari pemilik hak suara mayoritas.

SAK IAI
Hak Suara Mayoritas tetapi Tanpa Kekuasaan

PP36. Bagi investor yang memiliki lebih dari setengah hak suara investee, untuk
memiliki kekuasaan atas investee, hak suara investor harus substantif, sesuai dengan paragraf
PP22–PP25, dan harus memberikan investor kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas
relevan, yang seringkali akan terjadi melalui penentuan kebijakan operasional dan keuangan.
Jika entitas lain memiliki hak yang ada saat ini yang memberikan entitas tersebut hak untuk

ONLINE
mengarahkan aktivitas relevan dan entitas tersebut bukan merupakan agen dari investor, maka
investor tidak memiliki kekuasaan atas investee.

PP37. Investor tidak memiliki kekuasaan atas investee, meskipun investor tersebut
memiliki hak suara mayoritas di investee, ketika hak suara tersebut tidak substantif. Sebagai
contoh, investor yang memiliki lebih dari setengah hak suara di investee tidak dapat memiliki
kekuasaan jika aktivitas relevan bergantung pada pengarahan pemerintah, pengadilan,
administrator, kurator, likuidator, atau regulator.

Kekuasaan Tanpa Hak Suara Mayoritas

PP38. Investor dapat memiliki kekuasaan meskipun investor tersebut memiliki kurang
dari hak suara mayoritas di investee. Investor dapat memiliki kekuasaan dengan hak suara di
investee kurang dari mayoritas, sebagai contoh, melalui:
(a) pengaturan kontraktual antara investor dan pemilik hak suara lain (lihat paragraf PP39);
(b) hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain (lihat paragraf PP40);
(c) hak suara investor (lihat paragraf PP41–PP45);
(d) hak suara potensial (lihat paragraf PP47–PP50); atau
(e) kombinasi huruf (a)–(d).

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.17
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

Pengaturan Kontraktual dengan Pemegang Suara Lain

PP39. Pengaturan kontraktual antara investor dan pemilik suara lain dapat memberikan
hak bagi investor untuk melaksanakan hak suara yang cukup untuk memberikan kekuasaan
kepada investor, meskipun investor tidak memiliki hak suara yang cukup untuk memberi
investor kekuasaan tanpa pengaturan kontraktual tersebut. Akan tetapi, pengaturan kontraktual
menjamin bahwa investor mampu mengarahkan pemegang suara lain mengenai cara untuk
memilih yang memampukan investor untuk membuat keputusan mengenai aktivitas relevan.

Hak dari Pengaturan Kontraktual Lain

PP40. Hak pengambilan keputusan lain, dalam kombinasi dengan hak suara, dapat
memberikan investor kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan. Sebagai contoh,
hak yang disebutkan di pengaturan kontraktual yang dikombinasikan dengan hak suara
dapat mencukupi untuk memberikan investor kemampuan kini untuk mengarahkan proses
produksi investee atau untuk mengarahkan aktivitas operasional atau keuangan lain yang
berpengaruh signifikan terhadap imbal hasil investee. Akan tetapi, jika tidak terdapat hak
lain apapun, ketergantungan ekonomik investee kepada investor (seperti hubungan pemasok
dengan pelanggan utamanya) tidak menyebabkan investor memiliki kekuasaan atas investee.

Hak Suara Investor

SAK IAI
PP41. Investor dengan hak suara kurang dari mayoritas memiliki hak yang cukup untuk
memberinya kekuasaan ketika investor memiliki kemampuan praktis untuk mengarahkan
aktivitas relevan secara sepihak.

PP42. Ketika menilai apakah hak suara investor mencukupi untuk memberi investor
kekuasaan, investor mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan, termasuk:

ONLINE
(a) ukuran kepemilikan hak suara investor relatif terhadap ukuran dan penyebaran
kepemilikan pemilik suara lain, dengan mem­perhatikan bahwa:
(i) semakin banyak hak suara yang dimiliki oleh investor, semakin besar kemungkinan
investor tersebut memiliki hak yang ada saat ini yang memberi investor kemampuan
kini untuk mengarahkan aktivitas relevan;
(ii) semakin banyak hak suara yang dimiliki oleh investor relatif terhadap pemilik suara
lain, semakin besar kemungkinan investor tersebut memiliki hak yang ada saat ini
yang memberi investor kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan;
(iii) semakin banyak pihak yang perlu bertindak bersama untuk mengalahkan investor,
semakin besar kemungkinan investor tersebut memiliki hak yang ada saat ini yang
memberinya kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan.
(b) hak suara potensial yang dimiliki oleh investor, pemegang suara lain atau pihak lain
(lihat paragraf PP47–PP50);
(c) hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain (lihat paragraf PP40); dan
(d) fakta dan keadaan tambahan apapun yang mengindikasikan bahwa investor memiliki
atau tidak memiliki kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan pada saat
keputusan perlu dibuat, termasuk pola pemilihan suara dalam RUPS sebelumnya.

PP43. Ketika arah aktivitas relevan ditentukan oleh suara mayoritas dan investor
memiliki hak suara yang secara signifikan lebih dari pemegang suara lain atau kelompok
pemegang suara yang terorganisir, dan kepemilikan saham lain tersebar luas, mungkin jelas,
bahwa investor memiliki kekuasaan atas investee, setelah mempertimbangkan faktor yang
tercantum di paragraf PP42(a)–(c) saja.

65.18 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

Contoh Penerapan
Contoh 4

Investor memperoleh 48% hak suara investee. Sisa hak suara dimiliki oleh ribuan
pemegang saham, tidak ada yang secara individual memegang hak suara lebih dari 1%.
Tidak ada satupun pemegang saham yang memiliki pengaturan untuk berkonsultasi
dengan pemegang saham lain manapun atau membuat keputusan kolektif. Ketika menilai
proporsi hak suara yang perlu diperoleh, berdasarkan ukuran relatif kepemilikan saham
lainnya, investor menetapkan bahwa kepemilikan 48% akan cukup untuk memberinya
pengendalian. Dalam kasus ini, berdasarkan ukuran absolut dari kepemilikannya dan
ukuran relatif kepemilikan saham lain, investor menyimpulkan bahwa investor memiliki
hak suara yang cukup dominan untuk memenuhi kriteria kekuasaan tanpa perlu
mempertimbangkan bukti kekuasaan lain apapun.

Contoh 5

Investor A memiliki 40% hak suara investee dan dua belas investor lain masing-masing
memegang 5% hak suara investee. Perjanjian pemegang saham memberikan investor
A hak untuk menunjuk, menghapus, dan menetapkan remunerasi manajemen yang
bertanggung jawab untuk mengarahkan aktivitas relevan. Untuk mengubah perjanjian

SAK IAI
tersebut, diperlukan dua per tiga pemegang suara mayoritas. Dalam hal ini, investor
A menyimpulkan bahwa ukuran absolut kepemilikan investor dan ukuran relatif dari
kepemilikan saham lain saja tidak konklusif dalam menentukan apakah investor memiliki
hak yang cukup untuk memberinya kekuasaan. Akan tetapi, investor A menentukan
bahwa hak kontraktualnya untuk menunjuk, menghapus dan menetapkan remunerasi
manajemen cukup untuk menyimpulkan bahwa investor memiliki kekuasaan atas investee.

ONLINE
Fakta bahwa investor A mungkin tidak menggunakan haknya atau kemungkinan investor
A menggunakan haknya untuk memilih, menunjuk, atau mencabut manajemen, tidak
dipertimbangkan dalam menilai apakah investor A memiliki kekuasaan.

PP44. Dalam situasi lain, mungkin akan menjadi jelas setelah mempertimbangkan
faktor-faktor yang disebutkan dalam paragraf PP42(a)–(c) saja bahwa investor tidak memiliki
kekuasaan.

Contoh Penerapan
Contoh 6

Investor A memiliki 45% hak suara investee. Dua investor lain masing-masing memegang
26% hak suara investee. Sisa hak suara dipegang oleh tiga pemegang saham lain, masing-
masing memiliki 1%. Tidak ada pengaturan lain yang memengaruhi pengambilan
keputusan. Dalam kasus ini, ukuran kepemilikan suara investor A dan ukuran relatifnya
terhadap kepemilikan saham lain cukup untuk menyimpulkan bahwa investor A tidak
memiliki kekuasaan. Hanya dua investor lain yang perlu bekerja sama untuk mampu
mencegah investor A dalam mengarahkan aktivitas relevan investee.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.19
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

PP45. Akan tetapi, faktor yang dicantumkan dalam paragraf PP42(a)–(c) saja mungkin
tidak konklusif. Jika investor, setelah mempertimbangkan faktor tersebut, tidak jelas apakah
investor memiliki kekuasaan, maka investor mempertimbangkan fakta dan keadaan tambahan,
seperti apakah pemegang saham lain bersifat pasif seperti yang ditunjukkan oleh pola pemilihan
suara dalam RUPS sebelumnya. Hal ini mencakup penilaian terhadap faktor yang dijelaskan
dalam paragraf PP18 dan indikator dalam paragraf PP19 dan PP20. Semakin sedikit hak
suara yang dimiliki investor dan semakin sedikit pihak yang perlu bertindak bersama untuk
mengalahkan suara investor, maka semakin tinggi ketergantungan terhadap fakta dan keadaan
tambahan untuk menilai apakah hak investor cukup untuk memberinya kekuasaan. Ketika
fakta dan keadaan di paragraf PP18–PP20 dipertimbangkan bersama dengan hak investor,
bobot yang lebih besar diberikan kepada bukti kekuasaan di paragraf PP18 daripada indikator
kekuasaan di paragraf PP19 dan PP20.

Contoh Penerapan
Contoh 7

Investor memiliki 45% hak suara investee. Sebelas pemegang saham lain masing-masing
memiliki 5% hak suara investee. Tidak ada pemegang saham yang memiliki pengaturan
kontraktual untuk berkonsultasi dengan pemegang saham lain atau mengambil keputusan
kolektif. Dalam kasus ini, ukuran absolut kepemilikan investor dan ukuran relatif dari

SAK IAI
kepemilikan saham lain saja tidak konklusif dalam menentukan apakah investor memiliki
hak yang cukup untuk memberinya kekuasaan atas investee. Fakta dan keadaan tambahan
yang dapat memberikan bukti bahwa investor memiliki atau tidak memiliki kekuasaan
perlu dipertimbangkan.

Contoh 8

ONLINE
Investor memiliki 35% hak suara investee. Tiga pemegang saham lain masing-masing
memiliki 5% hak suara investee. Sisa hak suara dimiliki oleh banyak pemegang saham
lain, tidak ada yang secara individual memiliki hak suara lebih dari 1%. Tidak ada
pemegang saham yang memiliki pengaturan kontraktual untuk berkonsultasi dengan
pemegang saham lain atau membuat keputusan kolektif. Keputusan tentang aktivitas
relevan investee mensyaratkan persetujuan dari mayoritas suara pada RUPS terkait-75%
hak suara investee telah diberikan pada RUPS terakhir. Dalam kasus ini, partisipasi aktif
dari pemegang saham lain pada RUPS terakhir menunjukkan bahwa investor tidak akan
memiliki kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak, tanpa
memperhatikan apakah investor telah mengarahkan aktivitas relevan karena jumlah yang
mencukupi dari pemegang saham lain memilih hal yang sama seperti investor.

PP46. Jika tidak jelas apakah investor memiliki kekuasaan, setelah mempertimbangkan
faktor yang dicantumkan pada paragraf PP42(a)–(d), maka investor tidak mengendalikan
investee.

Hak Suara Potensial

PP47. Ketika menilai pengendalian, investor mem­per­tim­bang­kan hak suara potensialnya


maupun hak suara potensial yang dimiliki pihak lain untuk menentukan apakah investor
memiliki kekuasaan. Hak suara potensial adalah hak untuk memperoleh hak suara investee,
seperti hak yang timbul dari instrumen dapat dikonversi atau opsi, termasuk forward contracts.
Hak suara potensial tersebut dipertimbangkan hanya jika hak tersebut substantif (lihat paragraf
PP22–PP25).

65.20 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

PP48. Ketika mempertimbangkan hak suara potensial, investor mempertimbangkan


tujuan dan desain instrumen, maupun tujuan dan desain keterlibatan lain apapun yang dimiliki
investor dengan investee. Hal ini mencakup penilaian dari berbagai syarat dan ketentuan
instrumen maupun harapan, motif, dan alasan investor untuk menyetujui syarat dan ketentuan
tersebut.

PP49. Jika investor juga memiliki hak suara atau hak pengambilan keputusan lain terkait
dengan aktivitas investee, maka investor menilai apakah hak tersebut yang dalam kombinasi
dengan hak suara potensial, memberikan kekuasaan kepada investor.

PP50. Hak suara potensial substantif saja atau dalam kombinasi dengan hak lain, dapat
memberikan investor kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan. Sebagai contoh,
kemungkinan ini akan terjadi pada kasus ketika investor memiliki 40% hak suara investee dan
sesuai dengan paragraf PP23 memiliki hak substantif yang timbul dari opsi untuk mengakuisisi
20% tambahan hak suara.

Contoh Penerapan
Contoh 9

Investor A memiliki 70% hak suara investee. Investor B memiliki 30% hak suara investee

SAK IAI
dan opsi untuk mengakuisisi setengah dari hak suara investor A. Opsi tersebut dapat
dilaksanakan selama dua tahun ke depan dengan harga tetap dalam posisi sangat tidak
untung (dan diperkirakan akan tetap demikian selama dua tahun). Investor A telah
melaksanakan hak suaranya dan secara aktif mengarahkan aktivitas relevan investee.
Dalam kasus tersebut, investor A kemungkinan akan memenuhi kriteria kekuasaan karena
tampak bahwa investor A memiliki kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan.
Walaupun investor B memiliki opsi yang dapat dilaksanakan saat ini untuk membeli

ONLINE
tambahan hak suara (yang jika dilakukan akan memberi investor B hak suara mayoritas
di investee), syarat dan ketentuan yang terkait dengan opsi tersebut adalah sedemikian
sehingga opsi tidak dianggap substantif.

Contoh 10

Investor A dan dua investor lain masing-masing memiliki sepertiga hak suara investee.
Aktivitas usaha investee berkaitan erat dengan investor A. Sebagai tambahan atas instrumen
ekuitasnya, investor A juga memiliki instrumen utang yang setiap saat dapat dikonversi ke
dalam saham biasa investee dengan harga tetap dalam posisi tidak untung (tetapi bukan
posisi sangat tidak untung). Jika utang tersebut dikonversi, investor A akan memiliki 60%
hak suara investee. Investor A akan mendapatkan manfaat dari melakukan sinergi jika
instrumen utang tersebut dikonversi ke dalam saham biasa. Investor A memiliki kekuasaan
atas investee karena investor tersebut memiliki hak suara investee bersama dengan hak
suara potensial substantif yang memberikan investor A tersebut kemampuan kini untuk
mengarahkan aktivitas relevan.

Kekuasaan Ketika Hak Suara atau Hak Serupa Tidak Memiliki Dampak Signifikan
Terhadap Imbal Hasil Investee

PP51. Dalam menilai tujuan dan desain investee (lihat paragraf PP05–PP08), investor
mempertimbangkan keterlibatan dan keputusan yang dibuat pada saat pendirian investee
sebagai bagian dari desain dan mengevaluasi apakah syarat dan fitur transaksi dari keterlibatan
tersebut memberikan hak yang cukup bagi investor untuk memperoleh kekuasaan. Keterlibatan
dalam desain investee saja tidak cukup untuk memberikan investor pengendalian. Akan tetapi,
keterlibatan dalam desain mengindikasikan bahwa investor memiliki kesempatan untuk
memperoleh hak yang cukup untuk memberinya kekuasaan atas investee.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.21
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

PP52. Sebagai tambahan, investor mempertimbangkan pengaturan kontraktual seperti


call rights, put rights, dan hak likuidasi (liquidation rights) yang ditetapkan pada saat pendirian
investee. Ketika pengaturan kontraktual tersebut melibatkan aktivitas yang berkaitan erat dengan
investee, maka aktivitas ini, secara substansi, merupakan bagian yang takterpisahkan dari
keseluruhan aktivitas investee, meskipun aktivitas tersebut dapat terjadi di luar batas hukum
investee. Oleh karena itu, hak pengambilan keputusan secara eksplisit atau implisit yang melekat
pada pengaturan kontraktual yang berkaitan erat dengan investee perlu dipertimbangkan
sebagai aktivitas relevan dalam penentuan kekuasaan atas investee.

PP53. Bagi beberapa investee, aktivitas relevan terjadi hanya ketika keadaan atau
peristiwa tertentu terjadi. Investee mungkin didesain sehingga arah aktivitas dan imbal
hasilnya telah ditentukan sebelumnya kecuali dan sampai keadaan atau peristiwa tertentu
terjadi. Dalam kasus ini, hanya keputusan mengenai aktivitas investee ketika keadaan atau
peristiwa tersebut terjadi dapat berpengaruh signifikan terhadap imbal hasil investee dan
dengan demikian merupakan aktivitas relevan. Keadaan atau peristiwa tersebut tidak perlu
terjadi bagi investor dengan kemampuan mengambil keputusan untuk memiliki kekuasaan.
Fakta bahwa hak untuk mengambil keputusan bergantung pada keadaan yang muncul atau
peristiwa yang terjadi, tidak dengan sendirinya membuat hak tersebut protektif.

Contoh Penerapan

SAK IAI
Contoh 11

Satu-satunya aktivitas usaha investee, sebagaimana dijelaskan dalam dokumen pendirian,


adalah untuk membeli piutang dan memberikan jasa harian terkait dengan piutang
tersebut untuk para investor. Jasa harian tersebut meliputi penagihan dan penyampaian
pembayaran pokok dan bunga pada saat jatuh tempo. Pada saat piutang gagal bayar,
investee secara otomatis menjual piutang kepada investor sebagaimana telah disepakati

ONLINE
secara terpisah dalam perjanjian penjualan piutang antara investor dan investee. Satu-
satunya aktivitas relevan adalah mengelola piutang pada saat gagal bayar karena hal
tersebut merupakan satu-satunya aktivitas yang dapat memengaruhi imbal hasil investee
secara signifikan. Pengelolaan piutang sebelum gagal bayar bukan merupakan aktivitas
relevan karena hal ini tidak mensyaratkan dibuatnya keputusan substantif yang dapat
berpengaruh signifikan terhadap imbal hasil investee – aktivitas sebelum gagal bayar
telah ditentukan di awal dan jumlahnya hanya untuk mengumpulkan arus kas pada
saat piutang jatuh tempo dan meneruskannya kepada investor. Oleh karena itu, hanya
hak investor untuk mengelola aset pada saat gagal bayar yang dipertimbangkan ketika
menilai keseluruhan aktivitas investee yang secara signifikan memengaruhi imbal hasil
investee.

Pada contoh ini, desain investee memastikan bahwa investor memiliki wewenang pengambilan
keputusan atas aktivitas yang secara signifikan memengaruhi imbal hasil hanya pada saat
wewenang pengambilan keputusan tersebut diperlukan. Syarat dari perjanjian penjualan
piutang terintegrasi dengan seluruh transaksi dan pendirian investee. Oleh karena itu, syarat
dari perjanjian penjualan piutang bersama dengan dokumen pendirian investee menghasilkan
kesimpulan bahwa investor memiliki kekuasaan atas investee meskipun investor mengambil
kepemilikan atas piutang hanya pada pada saat gagal bayar dan mengelola piutang yang
gagal terbayar diluar lingkup hukum investee.

65.22 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

Contoh 12

Satu-satunya aset investee adalah piutang. Ketika tujuan dan desain investee telah
dipertimbangkan, telah ditentukan bahwa satu-satunya aktivitas relevan adalah mengelola
piutang pada saat gagal bayar. Pihak yang memiliki kemampuan untuk mengelola piutang
yang mengalami gagal bayar memiliki kekuasaan atas investee, terlepas dari ada tidaknya
peminjam yang gagal bayar.

PP54. Investor memiliki komitmen eksplisit atau implisit untuk memastikan bahwa
investee tetap beroperasi sesuai dengan desainnya di awal. Komitmen tersebut meningkatkan
eksposur investor terhadap variabilitas imbal hasil dan dengan demikian meningkatkan insentif
investor untuk memperoleh hak yang cukup untuk memberinya kekuasaan. Oleh karena itu,
komitmen untuk memastikan bahwa investee tetap beroperasi sesuai dengan desainnya dapat
menjadi indikator bahwa investor memiliki kekuasaan, tetapi tidak dengan sendirinya memberi
kekuasaan pada investor, juga tidak mencegah pihak lain untuk memperoleh kekuasaan.

Eksposur atau Hak atas Imbal Hasil Variabel Investee

PP55. Ketika menilai apakah investor memiliki pengendalian atas investee, investor
menentukan apakah investor terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari

SAK IAI
keterlibatannya dengan investee.

PP56. Imbal hasil variabel adalah imbal hasil yang tidak tetap dan memiliki potensi
untuk bervariasi sebagai hasil dari kinerja investee. Imbal hasil variabel dapat hanya positif,
hanya negatif, atau positif dan negatif (lihat paragraf 15). Investor menilai apakah imbal hasil
dari investee bervariasi dan seberapa bervariasinya imbal hasil tersebut berdasarkan substansi
pengaturan dan tanpa memperhatikan bentuk legal dari imbal hasil. Sebagai contoh, investor

ONLINE
dapat memiliki obligasi dengan pembayaran bunga tetap. Pembayaran bunga tetap merupakan
imbal hasil variabel berdasarkan Pernyataan ini, karena pembayaran bunga tetap bergantung
pada risiko gagal bayar dan pembayaran bunga tersebut mengekspos investor terhadap risiko
kredit penerbit obligasi. Jumlah variabilitas (sebagai contoh, bagaimana bervariasinya imbal
hasil tersebut) bergantung pada risiko kredit dari obligasi. Demikian juga, imbalan kinerja
tetap dalam mengelola aset investee adalah imbal hasil variabel karena imbalan tersebut
mengekspos investor terhadap risiko kinerja investee. Jumlah variabilitas bergantung pada
kemampuan investee untuk menghasilkan penghasilan yang cukup untuk membayar imbalan.

PP57. Contoh imbal hasil mencakup:


(a) dividen, distribusi lain atas manfaat ekonomik investee (contohnya bunga dari instrumen
utang yang diterbitkan oleh investee) dan perubahan nilai investasi investor di investee;
(b) remunerasi untuk pemberian jasa atas aset atau liabilitas investee, imbalan dan eksposur
terhadap kerugian dari pemberian bantuan kredit atau likuiditas, kepentingan residual
dalam aset atau liabilitas investee dalam likuidasi investee tersebut, manfaat pajak, dan
akses terhadap likuiditas masa depan yang dimiliki investor dari keterlibatannya dengan
investee;
(c) imbal hasil yang tidak tersedia untuk pemilik kepentingan lain. Sebagai contoh, investor
dapat menggunakan asetnya dalam kombinasi dengan aset investee, seperti menggabungkan
fungsi operasional untuk mencapai skala ekonomi, penghematan biaya, mencari produk
langka, mendapatkan akses kepada pengetahuan kepemilikan atau membatasi beberapa
operasi atau aset, untuk meningkatkan nilai aset lain dari investor.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.23
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

Hubungan antara Kekuasaan dan Imbal Hasil

Delegasi Kekuasaan

PP58. Ketika investor, dengan hak pengambilan keputusan atau sebagai pengambil
keputusan, menilai apakah investor mengendalikan investee, investor menentukan apakah
investor tersebut prinsipal atau agen. Investor juga menentukan apakah entitas lain dengan
hak pengambilan keputusan bertindak sebagai agen untuk investor tersebut. Agen adalah
pihak yang terikat kontrak terutama untuk bertindak atas nama dan untuk kepentingan pihak
lain (prinsipal) dan oleh karena itu, tidak mengendalikan investee ketika agen melaksanakan
wewenang pengambilan keputusannya (lihat paragraf 17 dan 18). Dengan demikian, terkadang
kekuasaan prinsipal mungkin dimiliki dan dilaksanakan oleh agen, tetapi atas nama prinsipal.
Pengambil keputusan bukan merupakan agen hanya karena pihak lain dapat memperoleh
manfaat dari keputusan yang diambilnya.

PP59. Investor dapat mendelegasikan wewenang pengambilan keputusannya kepada


agen dalam beberapa isu tertentu atau seluruh aktivitas relevan. Ketika menilai apakah investor
mengendalikan investee, investor tersebut memperlakukan hak pengambilan keputus­an yang
didelegasikan kepada agennya sama seperti saat dimiliki langsung oleh investor. Dalam situasi
di mana terdapat lebih dari satu prinsipal, setiap prinsipal menilai apakah prinsipal memiliki
kekuasaan atas investee dengan mempertimbangkan persyaratan dalam paragraf PP05–PP54.

SAK IAI
Paragraf PP60–PP72 memberikan pe­doman dalam menentukan apakah pengambil keputusan
adalah agen atau prinsipal.

PP60. Pengambil keputusan mempertimbangkan secara kese­luruhan hubungan antara


dirinya, investee yang dikelolanya, dan pihak lain yang terlibat dengan investee, khususnya
seluruh faktor berikut ini, dalam menentukan apakah pengambil keputusan adalah agen:
(a) ruang lingkup wewenang pengambilan keputusannya atas investee (lihat paragraf PP62

ONLINE
dan PP63).
(b) hak yang dimiliki pihak lain (lihat paragraf PP64–PP67).
(c) remunerasi yang menjadi haknya sesuai dengan perjanjian remunerasi (paragraf PP68–
PP70).
(d) eksposur pengambil keputusan terhadap variabilitas imbal hasil yang berasal dari
kepentingan lain yang dimilikinya dalam investee (paragraf PP71–PP72).
Pembobotan yang berbeda diterapkan untuk setiap faktor berdasarkan fakta dan keadaan
tertentu.

PP61. Penentuan apakah pengambil keputusan adalah agen mensyaratkan adanya


evaluasi atas seluruh faktor yang dicantumkan dalam paragraf PP60, kecuali jika suatu pihak
tunggal (single party) memiliki hak substantif untuk membebastugaskan pengambil keputusan
tersebut (hak pencabutan) dan dapat membebastugaskan pengambil keputusan tersebut tanpa
sebab (lihat paragraf PP65).

Ruang Lingkup Wewenang Pengambilan Keputusan

PP62. Ruang lingkup wewenang pengambilan keputusan yang dimiliki pengambil


keputusan, dievaluasi dengan memper­timbangkan:
(a) aktivitas yang diizinkan sesuai dengan perjanjian pengambilan keputusan dan ditetapkan
oleh hukum; dan
(b) diskresi yang dimiliki pengambil keputusan ketika mengambil keputusan mengenai
aktivitas tersebut.

PP63. Pengambil keputusan mempertimbangkan tujuan dan desain investee, risiko di


mana investee didesain untuk terekspos, risiko yang didesain untuk diteruskan kepada pihak
yang terlibat dan tingkat keterlibatan yang dimiliki pengambil keputusan dalam desain

65.24 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

investee. Sebagai contoh, jika pengambil keputusan secara signifikan terlibat dalam desain
investee (termasuk dalam menentukan ruang lingkup wewenang pengambilan keputusan),
maka keterlibatan tersebut mengindikasikan bahwa pengambil keputusan memiliki kesempatan
dan insentif untuk memperoleh hak yang mengakibatkan pengambil keputusan memiliki
kemampuan untuk mengarahkan aktivitas relevan.

Hak yang Dimiliki oleh Pihak Lain

PP64. Hak substantif yang dimiliki oleh pihak lain dapat memengaruhi kemampuan
pengambil keputusan untuk mengarahkan aktivitas relevan investee. Hak pencabutan substantif
atau hak lain menunjukkan bahwa pengambil keputusan adalah agen.

PP65. Ketika suatu pihak tunggal memiliki hak pencabutan substantif dan dapat
membebastugaskan pengambil keputusan tanpa sebab, maka hal ini saja cukup untuk
menyimpulkan bahwa pengambil keputusan adalah agen. Jika lebih dari satu pihak memiliki
hak serupa (dan tidak ada pihak yang secara individual mampu membebastugaskan pengambil
keputusan tanpa persetujuan dari pihak lain), maka hak tersebut saja tidak meyakinkan
dalam menentukan bahwa pengambil keputusan bertindak terutama atas nama dan untuk
kepentingan pihak lain. Sebagai tambahan, semakin banyak pihak yang disyarat­kan untuk
bertindak bersama dalam melaksanakan hak untuk mem­bebastugaskan pengambil keputusan
dan semakin besar jumlah dari, dan variabilitas terkait dengan, kepentingan ekonomik lain

SAK IAI
dari pengambil keputusan (yaitu remunerasi dan kepentingan lain), maka semakin kecil bobot
yang ditempatkan atas faktor tersebut.

PP66. Hak substantif yang dimiliki pihak lain yang membatasi diskresi pengambil
keputusan dipertimbangkan dengan cara yang serupa dengan hak pencabutan ketika
mengevaluasi apakah pengambil keputusan adalah agen. Sebagai contoh, pengambil keputusan
yang disyaratkan untuk memperoleh persetujuan dari sejumlah kecil pihak lain atas tindakannya

ONLINE
umumnya adalah agen. (Lihat paragraf PP22–PP25 untuk pedoman tambahan atas hak dan
apakah hak tersebut bersifat substantif).

PP67. Pertimbangan atas hak yang dimiliki pihak lain mencakup penilaian dari hak
apapun yang dapat dilaksanakan oleh dewan komisaris investee (atau organ pengatur lain)
dan pengaruhnya pada wewenang pengambilan keputusan (lihat paragraf PP23(b)).

Remunerasi

PP68. Semakin besar jumlah dari, dan variabilitas yang terkait dengan remunerasi
pengambil keputusan dibandingkan dengan imbal hasil yang diharapkan dari aktivitas investee,
semakin besar kemungkinan bahwa pengambil keputusan adalah prinsipal.

PP69. Dalam menentukan apakah pengambil keputusan adalah prinsipal atau agen,
pengambil keputusan juga mempertimbangkan apakah kondisi berikut terpenuhi:
(a) remunerasi pengambil keputusan sepadan dengan jasa yang diberikan;
(b) perjanjian remunerasi hanya mencakup persyaratan, kondisi, atau jumlah yang biasanya
ada dalam pengaturan untuk jasa dan tingkat keahlian serupa, yang dinegosiasikan atas
dasar yang wajar.

PP70. Pengambil keputusan tidak dapat menjadi agen kecuali kondisi yang dijelaskan
dalam paragraf PP69(a) dan (b) terpenuhi. Akan tetapi, hanya memenuhi kondisi tersebut
saja tidak cukup untuk menyimpulkan bahwa pengambil keputusan adalah agen.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.25
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

Eksposur terhadap Variabilitas Imbal Hasil yang Berasal dari Ke­pen­tingan Lain

PP71. Pengambil keputusan yang memiliki kepentingan lain di investee (contohnya,


investasi dalam investee atau memberikan jaminan yang berkenaan dengan kinerja investee),
mempertimbangkan eksposurnya terhadap variabilitas imbal hasil dari kepemilikan tersebut
dalam menilai apakah pengambil keputusan adalah agen. Kepemilikan kepentingan lain di
dalam investee mengindikasikan bahwa pengambil keputusan mungkin adalah prinsipal.

PP72. Dalam mengevaluasi eksposurnya terhadap variabilitas imbal hasil yang berasal
dari kepentingan lain dalam investee, pengambil keputusan mempertimbangkan hal berikut:
(a) semakin besar jumlah dari, dan variabilitas yang terkait dengan, kepentingan ekonomiknya,
dengan mempertimbangkan re­mune­rasi dan kepentingan lain secara gabungan, semakin
besar kemungkinan bahwa pengambil keputusan adalah prinsipal;
(b) apakah eksposurnya terhadap variabilitas imbal hasil berbeda dari eksposur investor
lain dan, jika demikian, apakah eksposur tersebut memengaruhi tindakannya. Sebagai
contoh, hal ini mungkin terjadi ketika pengambil keputusan memiliki kepen­tingan
subordinasi dalam investee atau memberikan peningkatan kualitas kredit kepada investee.
Pengambil keputusan mengevalua­si eksposurnya dibandingkan dengan total variabilitas
imbal hasil investee. Evaluasi ini dibuat terutama berdasarkan imbal hasil yang diharapkan
dari aktivitas investee tetapi tanpa mengabaikan eksposur maksimum pengambil keputusan
terhadap variabilitas imbal hasil investee melalui kepentingan lain yang dimiliki pengambil

SAK IAI
keputusan tersebut.

Contoh Penerapan
Contoh 13

ONLINE
Pengambil keputusan (manajer investasi) membentuk, memasar­kan, dan mengelola reksa
dana yang diperdagangkan dan diregulasi sesuai dengan parameter tertentu sebagaimana
dijelaskan dalam mandat investasi seperti yang disyaratkan oleh hukum dan regulasi
lokalnya. Reksa dana tersebut dipasarkan kepada investor sebagai portofolio investasi
yang terdiversifikasi dalam efek ekuitas entitas yang diperdagangkan secara umum. Dalam
parameter yang ditetapkan tersebut, manajer investasi memiliki diskresi mengenai jenis
aset investasi. Manajer investasi telah membuat investasi pro rata 10% atas reksa dana
tersebut dan menerima imbalan berbasis pasar untuk jasanya, yang setara dengan 1% dari
nilai aset neto dari reksa dana yang dikelolanya. Imbalan tersebut sepadan dengan jasa
yang diberikan. Manajer investasi tidak memiliki kewajiban untuk menanggung kerugian
reksa dana lebih dari 10% atas jumlah investasinya. Reksa dana tersebut tidak disyaratkan
untuk membentuk dan tidak membentuk dewan komisaris independen. Investor tidak
memiliki hak subtantif yang dapat memengaruhi wewenang pengambilan keputusan
manajer investasi, tetapi dapat menebus kepentingannya dalam batasan tertentu yang
ditetapkan oleh reksa dana.

Walaupun beroperasi dalam parameter yang ditetapkan dalam mandat investasi dan sesuai
dengan persyaratan regulator, manajer investasi memiliki hak pengambilan keputusan yang
memberinya kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan reksa dana. Sebaliknya,
investor tidak memiliki hak substantif yang dapat memengaruhi wewenang pengambilan
keputusan manajer investasi. Manajer investasi menerima imbalan berbasis pasar untuk
jasanya, yang sepadan dengan jasa yang diberikan dan juga investasi pro rata yang telah
dilakukannya di reksa dana tersebut. Remunerasi dan investasinya mengekspos manajer
investasi terhadap variabilitas imbal hasil yang berasal dari aktivitas reksa dana tanpa
menimbulkan eksposur yang sedemikian signifikan, sehingga mengindikasikan bahwa
manajer investasi adalah prinsipal.
berlanjut...

65.26 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

lanjutan...
Dalam contoh ini, pertimbangan eksposur manajer investasi terhadap variabilitas imbal hasil
dari reksa dana, bersama dengan wewenang pengambilan keputusannya dalam parameter
yang ditetapkan tersebut mengindikasikan bahwa manajer investasi adalah agen. Dengan
demikian, manajer investasi menyimpulkan bahwa ia tidak mengendalikan reksa dana
tersebut.

Contoh 14

Pengambil keputusan membentuk, memasarkan, dan mengelola reksa dana yang


memberikan peluang investasi bagi sejumlah investor. Pengambil keputusan tersebut
(manajer investasi) harus mengambil keputusan terbaik bagi kepentingan seluruh investor
dan sesuai dengan perjanjian pengelolaan reksa dana. Namun, manajer investasi memiliki
diskresi yang luas dalam pengambilan keputusan. Manajer investasi menerima imbalan
berbasis pasar untuk jasanya, yang setara dengan 1% aset yang dikelola dan 20% dari
seluruh keuntungan reksa dana jika tingkat keuntungan tertentu dicapai. Imbalan tersebut
sepadan dengan jasa yang diberikan.

Walaupun manajer investasi harus membuat keputusan yang terbaik bagi kepentingan seluruh
investor, manajer investasi memiliki wewenang pengambilan keputusan yang luas untuk

SAK IAI
mengarahkan aktivitas relevan reksa dana tersebut. Manajer investasi menerima imbalan tetap
dan imbalan terkait kinerja yang sepadan dengan jasa yang diberikan. Sebagai tambahan,
remunerasi menyelaraskan kepentingan manajer investasi dengan investor lain untuk
meningkatkan nilai reksa dana tersebut, tanpa menimbulkan eksposur terhadap variabilitas
imbal hasil dari aktivitas reksa dana yang sedemikian signifikan, sehingga remunerasi, ketika
dipertimbangkan secara terpisah, menunjukkan bahwa manajer investasi adalah prinsipal.

ONLINE
Pola fakta dan analisis diatas berlaku untuk contoh 14A–14C di bawah ini. Setiap contoh
dipertimbangkan secara terpisah.

Contoh 14A

Manajer investasi juga memiliki 2% investasi di reksa dana yang menyelaraskan


kepentingannya dengan kepentingan inves­tor lain. Manajer investasi tidak memiliki
kewajiban untuk menanggung kerugian lebih dari 2% bagian investasinya. Investor dapat
membebastugaskan manajer investasi berdasarkan suara mayoritas, namun hanya jika
terjadi pelanggaran kontrak.

2% investasi yang dimiliki manajer investasi meningkatkan eks­posurnya terhadap variabilitas


imbal hasil dari aktivitas reksa dana tanpa menimbulkan eksposur yang sedemikian signifikan
sehingga mengindikasikan bahwa manajer investasi adalah prinsipal. Hak investor lain
untuk membebastugaskan manajer investasi dipertimbangkan sebagai hak protektif karena
hak tersebut dapat dilaksanakan hanya jika terjadi pelanggaran kontrak. Dalam contoh ini,
walaupun manajer investasi memiliki wewenang pengambilan keputusan yang luas dan
terekspos terhadap variabilitas imbal hasil dari kepentingannya dan remunerasinya, eksposur
manajer investasi mengindikasikan bahwa manajer investasi adalah agen. Dengan demikian,
manajer investasi menyimpulkan bahwa dirinya tidak mengendalikan reksa dana tersebut.
berlanjut...

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.27
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

lanjutan...
Contoh 14B

Manajer investasi memiliki investasi pro rata yang lebih substansial di reksa dana, tetapi tidak
memiliki kewajiban apapun untuk menanggung kerugian reksa dana melebihi investasinya.
Investor dapat membebastugaskan manajer investasi berdasarkan suara mayoritas hanya
jika terjadi pelanggaran kontrak.

Dalam contoh ini, hak investor lain untuk membebastugaskan manajer investasi
dipertimbangkan sebagai hak protektif karena hak tersebut dapat dilaksanakan hanya jika
terjadi pelanggaran kontrak. Walaupun manajer investasi dibayar dengan imbalan tetap dan
imbalan terkait kinerja yang sepadan dengan jasa yang diberikan, kombinasi investasi yang
dimiliki manajer investasi bersama dengan remunerasinya, dapat menimbulkan eksposur
terhadap variabilitas imbal hasil dari aktivitas reksa dana yang sedemikian signifikan
sehingga mengindikasikan bahwa manajer investasi adalah prinsipal. Semakin besar
jumlah dari, dan variabilitas yang terkait dengan, kepentingan ekonomik manajer investasi
(mempertimbangkan remunerasi dan kepentingan lainnya secara gabungan), maka semakin
besar penekanan yang diberikan manajer investasi pada kepentingan ekonomik tersebut
dalam analisis, dan semakin besar kemungkinan bahwa manajer investasi adalah prinsipal.

SAK IAI
Sebagai contoh, dengan mempertimbangkan remunerasi dan faktor lainnya, manajer
investasi mungkin mempertimbangkan 20% investasi adalah cukup untuk menyimpulkan
bahwa dirinya mengendalikan reksa dana tersebut. Akan tetapi, dalam keadaan yang
berbeda (yaitu jika remunerasi dan faktor lain berbeda), pengendalian akan timbul ketika
level investasi berbeda.

Contoh 14C

ONLINE
Manajer investasi memiliki 20% investasi pro rata dalam reksa dana, tetapi tidak memiliki
kewajiban apapun untuk menanggung kerugian lebih dari 20% investasinya. Reksa dana
tersebut memiliki dewan komisaris yang seluruh anggotanya independen terhadap manajer
investasi dan ditunjuk oleh investor lain. Dewan tersebut menunjuk manajer investasi
setiap tahunnya. Jika Dewan tersebut memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak
manajer investasi, maka jasa yang dilakukan oleh manajer investasi dapat digantikan oleh
manajer lain dalam industri tersebut.

Walaupun manajer investasi dibayar dengan imbalan tetap dan imbalan terkait dengan
kinerja yang sepadan dengan jasa yang diberikan, kombinasi 20% investasi yang dimiliki
manajer investasi bersama dengan remunerasinya, menimbulkan eksposur terhadap
variabilitas imbal hasil yang berasal dari aktivitas reksa dana yang sedemikian signifikan
sehingga mengindikasikan bahwa manajer investasi adalah prinsipal. Akan tetapi, investor
memiliki hak substantif untuk membebastugaskan manajer investasi. Sehubungan dengan
itu, dewan komisaris memberikan mekanisme untuk memastikan bahwa investor dapat
membebastugaskan manajer investasi jika investor memutuskan untuk melakukan
pembebastugasan tersebut.

Dalam contoh ini, manajer investasi lebih menekankan pada hak pencabutan substantif
dalam analisis. Dengan demikian, walaupun manajer investasi memiliki wewenang
pengambilan keputusan yang luas dan terekspos terhadap variabilitas imbal hasil reksa dana
dari remunerasi dan investasinya, hak substantif yang dimiliki investor lain menunjukkan
bahwa manajer investasi adalah agen. Dengan demikian, manajer investasi menyimpulkan
bahwa dirinya tidak mengendalikan reksa dana tersebut.
berlanjut...

65.28 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

lanjutan...
Contoh 15

Investee dibentuk untuk membeli portofolio efek beragun aset (EBA) dengan tingkat bunga
tetap, yang didanai oleh instrumen utang dengan tingkat bunga tetap dan instrumen
ekuitas. Instrumen ekuitas didesain untuk memberikan perlindungan kerugian awal kepada
investor efek bersifat utang dan menerima imbal hasil residu investee. Transaksi tersebut
dipasarkan kepada investor efek bersifat utang potensial sebagai investasi dalam portofolio
EBA dengan eksposur terhadap risiko kredit yang terkait dengan kemungkinan gagal bayar
dari sekuritas yang dijamin aset dalam portofolio dan terhadap risiko tingkat bunga yang
terkait dengan pengelolaan portofolio. Pada saat pembentukan EBA, instrumen ekuitas
mewakili 10% dari nilai aset yang dibeli. Pengambil keputusan (manajer aset) mengelola
portofolio aset aktif dengan membuat keputusan investasi berdasarkan parameter yang
ditetapkan dalam prospektus investee. Untuk jasa tersebut, manajer aset menerima imbalan
berbasis pasar (yaitu 1% dari aset yang dikelola) dan imbalan terkait kinerja (yaitu 10%
dari keuntungan) jika keuntungan investee melebihi tingkat tertentu. Imbalan tersebut
sepadan dengan jasa yang diberikan.

Manajer aset memiliki 35% ekuitas investee. Sisa ekuitas sebesar 65%, dan seluruh instrumen
utang, dimiliki oleh sejumlah besar investor pihak ketiga yang tersebar secara luas dan

SAK IAI
tidak berelasi. Manajer aset dapat dibebastugaskan tanpa sebab, dengan keputusan mayoritas
investor lain (lebih besar dari 50% hak suara).

Manajer aset dibayar dengan imbalan tetap dan imbalan terkait kinerja yang sepadan
dengan jasa yang diberikan. Remunerasi menyelaraskan kepentingan manajer investasi
dengan kepentingan investor lain untuk meningkatkan nilai reksa dana tersebut. Manajer
aset memiliki eksposur terhadap variabilitas imbal hasil dari aktivitas reksa dana karena

ONLINE
manajer aset memiliki 35% ekuitas dan dari remunerasinya.

Walaupun beroperasi dalam parameter yang ditetapkan dalam prospektus investee, manajer
aset memiliki kemampuan kini untuk mengambil keputusan investasi yang secara signifikan
memengaruhi imbal hasil investee. Dalam hal ini, hak pencabutan yang dimiliki oleh investor
lain hanya mendapatkan pembobotan yang kecil dalam analisis manajer aset, karena hak
pencabutan investor lain tersebut dimiliki oleh sejumlah besar investor yang tersebar luas.
Dalam contoh ini, manajer aset lebih menekankan pada eksposurnya terhadap variabilitas
imbal hasil reksa dana dari kepentingan ekuitasnya, yang merupakan subordinasi terhadap
instrumen utang.

Kepemilikan ekuitas 35% menimbulkan eksposur subordinasian terhadap kerugian dan


hak atas imbal hasil investee, yang sedemikian signifikan, sehingga mengindikasikan bahwa
manajer aset adalah prinsipal. Dengan demikian, manajer aset menyimpulkan bahwa ia
mengendalikan investee.

Contoh 16

Pengambil keputusan (sponsor) mensponsori ”multi seller conduit”, yang menerbitkan


instrumen utang jangka pendek kepada investor pihak ketiga yang tidak berelasi. Transaksi
tersebut dipasarkan kepada investor potensial sebagai investasi dalam portofolio aset
jangka menengah berkualitas tinggi dengan eksposur minimal terhadap risiko kredit yang
terkait dengan kemungkinan gagal bayar penerbit aset dalam portofolio tersebut. Berbagai
pihak yang mengalihkan aset (transferors) menjual portofolio aset jangka menengah yang
berkualitas tinggi kepada ”multi seller conduit” tersebut.
berlanjut...

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.29
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

lanjutan...

Setiap pihak yang mengalihkan aset melayani portofolio aset yang dijualnya kepada conduit
dan mengelola piutang pada saat gagal bayar dengan imbalan jasa berbasis pasar. Setiap
pihak yang mengalihkan aset juga memberikan perlindungan kerugian pertama terhadap
kerugian kredit dari portofolio asetnya melalui penjaminan aset yang dialihkan ke conduit
tersebut. Pihak sponsor menetapkan persyaratan conduit dan mengelola operasional
conduit tersebut dengan menerima imbalan jasa berbasis pasar. Imbalan jasa tersebut
sepadan dengan jasa yang diberikan. Pihak sponsor menyetujui penjual yang diizinkan
untuk menjual ke conduit, menyetujui aset yang akan dibeli oleh conduit dan membuat
keputusan terkait pendanaan conduit. Pihak sponsor harus bertindak demi kepentingan
terbaik seluruh investor.

Sponsor berhak atas imbal hasil residu apapun dari conduit dan juga memberikan
peningkatan kualitas kredit dan fasilitas likuiditas kepada conduit. Peningkatan kualitas
kredit yang diberikan oleh sponsor menyerap kerugian hingga 5% dari seluruh aset conduit,
setelah kerugian diserap oleh pihak yang mengalihkan aset. Fasilitas likuiditas tidak diberikan
terhadap aset gagal bayar. Investor tidak memiliki hak substantif yang dapat memengaruhi
wewenang pengambilan keputusan yang dimiliki sponsor.

Meskipun pihak sponsor dibayar dengan imbalan berbasis pasar untuk jasanya yang sepadan

SAK IAI
dengan jasa yang diberikan, sponsor memiliki eksposur terhadap variabilitas imbal hasil
dari aktivitas conduit, karena haknya terhadap imbal hasil residu apapun dari conduit dan
provisi untuk peningkatan kualitas kredit dan fasilitas likuiditas (yaitu conduit terekspos
risiko likuiditas dengan menggunakan instrumen utang jangka pendek untuk mendanai
aset jangka menengah). Meskipun setiap pihak yang mengalihkan aset memiliki hak
pengambilan keputusan yang memengaruhi nilai aset conduit, sponsor memiliki wewenang
pengambilan keputusan luas yang memberinya kemampuan kini untuk mengarahkan

ONLINE
aktivitas yang paling signifikan memengaruhi imbal hasil conduit (yaitu sponsor yang
menetapkan persyaratan conduit, memiliki hak untuk mengambil keputusan terkait aset
(persetujuan aset yang dibeli dan pihak yang mengalihkan aset untuk aset tersebut) dan
pendanaan conduit (dari dana tersebut investasi baru harus dilakukan secara reguler).
Hak atas imbal hasil residu conduit dan pemberian fasilitas peningkatan kualitas kredit
dan likuiditas membuat sponsor terekspos terhadap variabilitas imbal hasil dari aktivitas
conduit, yang berbeda dari variabilitas imbal hasil investor lain. Dengan demikian, eksposur
tersebut mengindikasikan bahwa sponsor adalah prinsipal, dan oleh karena itu, sponsor
menyimpulkan bahwa ia mengendalikan conduit. Kewajiban sponsor untuk bertindak
demi kepentingan terbaik seluruh investor tidak mencegahnya untuk menjadi prinsipal.

Hubungan dengan Pihak Lain

PP73. Ketika menilai pengendalian, investor mempertim­bangkan sifat hubungannya


dengan pihak lain dan apakah pihak lain tersebut bertindak atas nama investor (yaitu
mereka adalah ”agen de facto”). Penentuan apakah pihak lain bertindak sebagai agen de facto
membutuhkan pertimbangan, yang tidak hanya memperhatikan sifat dari hubungan tersebut
tetapi juga bagaimana para pihak lain tersebut berinteraksi satu sama lain dan berinteraksi
dengan investor.

PP74. Hubungan tersebut tidak melibatkan pengaturan kon­traktual. Suatu pihak


merupakan agen de facto ketika investor memiliki, atau pihak yang mengarahkan aktivitas
investor memiliki, kemampuan untuk mengarahkan pihak tersebut untuk bertindak atas nama
investor. Dalam keadaan ini, investor mempertimbangkan hak pengambilan keputusan agen de
facto nya, dan eksposur tidak langsungnya atau haknya atas variabilitas imbal hasil melalui agen
de facto tersebut bersama dengan dirinya sendiri, ketika menilai pengendalian suatu investee.

65.30 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

PP75. Berikut ini adalah contoh dari pihak lain yang, berdasarkan sifat hubungannya,
dapat bertindak sebagai agen de facto untuk investor:
(a) pihak berelasi dari investor;
(b) pihak yang menerima kepentingannya dalam investee sebagai konstribusi atau pinjaman
dari investor;
(c) pihak yang telah sepakat untuk tidak menjual, mengalihkan atau membatasi
kepentingannya dalam investee tanpa persetujuan investor sebelumnya (kecuali untuk
situasi di mana investor dan pihak lain memiliki hak persetujuan sebelumnya dan hak
tersebut didasarkan pada persyaratan yang telah disepakati bersama oleh pihak independen
yang berkeinginan);
(d) pihak yang tidak dapat membiayai operasionalnya tanpa dukungan keuangan subordinasi
dari investor;
(e) investee yang mayoritas anggota organ pengaturnya atau personil manajemen kuncinya
adalah sama dengan anggota organ pengatur atau personil manajemen kunci dari investor
tersebut;
(f) pihak yang memiliki hubungan usaha yang erat dengan investor, seperti hubungan antara
pemberi jasa profesional dan salah satu klien utamanya.

Pengendalian Aset Tertentu

PP76. Investor mempertimbangkan apakah investor memperlaku­kan sebagian dari

SAK IAI
investee sebagai entitas yang dianggap terpisah. Jika demikian, apakah investor mengendalikan
entitas yang dianggap terpisah tersebut.

PP77. Investor memperlakukan sebagian dari investee sebagai entitas yang dianggap
terpisah jika, dan hanya jika, kondisi berikut terpenuhi:
Aset tertentu investee (dan peningkatan kualitas kredit yang terkait, jika ada) adalah satu-
satunya sumber pembayaran liabilitas tertentu dari investee, atau kepentingan tertentu

ONLINE
lainnya dalam investee tersebut. Para pihak (selain pihak dengan liabilitas tertentu) tidak
memiliki hak atau kewajiban yang terkait dengan aset tertentu atau arus kas residu dari
aset tersebut. Secara substansi, tidak ada imbal hasil dari aset tertentu tersebut yang
dapat digunakan oleh sisa investee, dan tidak ada liabilitas dari entitas yang dianggap
terpisah tersebut dapat dibayar dari sisa aset investee. Dengan demikian, secara substansi,
seluruh aset, liabilitas, dan ekuitas dari entitas yang dianggap terpisah dipisahkan secara
keuangan (ring-fenced) dari investee secara keseluruhan. Entitas yang dianggap terpisah
seperti itu sering disebut sebagai ’silo’.

PP78. Ketika kondisi dalam paragraf PP77 terpenuhi, investor mengidentifikasi aktivitas
yang secara signifikan memengaruhi imbal hasil entitas yang dianggap terpisah tersebut dan
bagaimana aktivitas tersebut diarahkan untuk menilai apakah entitas yang dianggap terpisah
tersebut memiliki kekuasaan atas bagian investee tersebut. Ketika menilai pengendalian entitas
yang dianggap terpisah, investor juga mempertimbangkan apakah investor tersebut memiliki
eksposur atau hak atas variabilitas imbal hasil dari keterlibatannya dengan entitas yang dianggap
terpisah tersebut, dan kemampuannya untuk menggunakan kekuasaannya atas bagian investee
tersebut guna memengaruhi jumlah imbal hasil investor.

PP79. Jika investor mengendalikan entitas yang dianggap terpisah tersebut, maka
investor mengonsolidasi bagian investee tersebut. Dalam kasus ini, pihak lain mengeluarkan
bagian investee tersebut ketika menilai pengendalian atas investee dan dalam mengonsolidasi
investee.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.31
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

Penilaian yang Berkelanjutan

PP80. Investor menilai kembali apakah investor tersebut mengendalikan investee jika
fakta dan keadaan mengindikasikan bahwa terdapat perubahan dalam satu atau lebih dari
tiga elemen pengendalian yang dijelaskan dalam paragraf 07.

PP81. Jika terdapat perubahan dalam bagaimana kekuasaan atas investee dapat
dilaksanakan, maka perubahan tersebut harus tercermin dalam bagaimana investor menilai
kekuasaannya atas investee. Sebagai contoh, perubahan hak pengambilan keputusan dapat
berarti bahwa aktivitas relevan tidak lagi diarahkan melalui hak suara, melainkan berdasarkan
perjanjian lain, seperti kontrak, yang memberikan pihak lain kemampuan kini untuk
mengarahkan aktivitas relevan.

PP82. Suatu peristiwa dapat mengakibatkan investor men­dapatkan atau kehilangan


kekuasaan atas investee tanpa melibatkan investor dalam peristiwa tersebut. Sebagai contoh,
investor dapat memperoleh kekuasaan atas investee karena hak pengambilan keputusan yang
dimiliki pihak lain, yang sebelumnya mencegah investor dalam mengendalikan investee, telah
berlalu.

PP83. Investor juga mempertimbangkan perubahan yang memengaruhi eksposur, atau


haknya, atas imbal hasil variabel yang berasal dari keterlibatannya dengan investee. Sebagai

SAK IAI
contoh, investor yang memiliki kekuasaan atas investee dapat kehilangan pengendalian atas
investee jika investor tersebut tidak lagi berhak untuk menerima imbal hasil atau terekspos
terhadap kewajiban, karena investor akan gagal untuk memenuhi paragraf 07(b) (contohnya
jika kontrak untuk menerima imbalan terkait kinerja telah berakhir).

PP84. Investor mempertimbangkan apakah penilaiannya bahwa investor tersebut


bertindak sebagai agen atau prinsipal telah berubah. Perubahan dalam hubungan keseluruhan

ONLINE
antara investor dan pihak lain dapat berarti bahwa investor tidak lagi bertindak sebagai
agen, meskipun sebelumnya investor tersebut telah bertindak sebagai agen, atau sebaliknya.
Sebagai contoh, jika perubahan terhadap hak investor atau pihak lain terjadi, maka investor
mempertimbangkan kembali statusnya sebagai prinsipal atau agen.

PP85. Penilaian awal investor atas pengendalian atau statusnya sebagai prinsipal atau
agen, tidak akan berubah hanya karena perubahan kondisi pasar (contohnya perubahan imbal
hasil investee yang digerakkan oleh kondisi pasar), kecuali perubahan dalam kondisi pasar
mengubah satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian yang dijelaskan dalam paragraf 07
atau mengubah hubungan keseluruhan antara prinsipal dan agen.

PENENTUAN APAKAH ENTITAS ADALAH ENTITAS INVESTASI

PP85A. Entitas mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan ketika menilai apakah
entitas adalah entitas investasi, termasuk tujuan dan desainnya. Entitas yang memenuhi tiga
elemen definisi entitas investasi, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 27 adalah entitas
investasi. Paragraf PP85B–PP85M menjelaskan elemen definisi tersebut dengan lebih rinci.

Tujuan Bisnis

PP85B. Definisi entitas investasi mensyaratkan bahwa tujuan entitas adalah semata-mata
berinvestasi untuk kenaikan nilai modal, penghasilan investasi (contohnya dividen, bunga, atau
pendapatan sewa), atau keduanya. Tujuan investasi entitas biasanya dapat ditemukan dalam
dokumen seperti memorandum penawaran entitas, publikasi yang didistribusikan oleh entitas
dan dokumen lain dari perseroan atau persekutuan. Bukti lain mungkin termasuk cara entitas
memperkenalkan dirinya sendiri kepada pihak lain (seperti investor potensial atau investee
potensial); sebagai contoh, entitas memperkenalkan bisnisnya sebagai penyedia investasi jangka

65.32 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

menengah untuk kenaikan nilai modal. Sebaliknya, entitas yang memperkenalkan dirinya sendiri
sebagai investor yang bertujuan untuk mengembangkan secara bersama, memproduksi atau
memasarkan produk dengan investee-nya memiliki tujuan bisnis yang tidak konsisten dengan
tujuan bisnis entitas investasi, karena entitas akan mendapatkan imbal hasil dari aktivitas
perkembangan, produksi, atau pemasaran yang sama dengan imbal hasil dari investasinya
(lihat paragraf PP85I).

PP85C. Entitas investasi dapat menyediakan jasa terkait dengan investasi (contohnya:
jasa konsultasi investasi, manajemen investasi, jasa pendukung, dan administratif investasi),
baik secara langsung atau melalui entitas anak, kepada pihak ketiga dan kepada investornya,
meskipun aktivitas tersebut substansial terhadap entitas, dengan catatan entitas tetap memenuhi
definisi entitas investasi.

PP85D. Entitas investasi dapat juga berpartisipasi dalam aktivitas terkait investasi berikut
ini, baik secara langsung maupun melalui entitas anak, jika aktivitas tersebut dilakukan untuk
memaksimalkan imbal hasil investasi (kenaikan nilai modal atau penghasilan investasi) dari
investee-nya, dan tidak merepresentasikan aktivitas bisnis substansial yang terpisah atau sumber
penghasilan substansial yang terpisah dari entitas investasi tersebut:
(a) pemberian jasa manajemen dan saran strategis kepada investee; dan
(b) pemberian dukungan keuangan kepada investee, seperti pinjaman, komitmen atau jaminan
modal.

SAK IAI
PP85E. Jika entitas investasi memiliki entitas anak yang bukan merupakan entitas
investasi dan tujuan utama dan aktivitasnya adalah memberikan jasa atau aktivitas terkait
dengan investasi yang berkaitan dengan aktivitas investasi entitas investasi, seperti yang
dijelaskan dalam paragraf PP85C–PP85D, kepada entitas atau pihak lain, maka entitas investasi
tersebut mengonsolidasi entitas anak tersebut sesuai dengan paragraf 32. Jika entitas anak
yang memberikan jasa atau aktivitas terkait investasi adalah entitas investasi, maka entitas

ONLINE
investasi induk mengukur entitas anaknya tersebut pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai
dengan paragraf 31.

Strategi Pengakhiran

PP85F. Rencana investasi entitas juga memberikan bukti mengenai tujuan bisnisnya.
Salah satu fitur yang membedakan entitas investasi dari entitas lain adalah entitas investasi
tidak memiliki rencana untuk memiliki investasinya secara tidak terbatas, melainkan memiliki
investasinya untuk jangka waktu yang terbatas. Dikarenakan investasi ekuitas dan investasi
aset nonkeuangan memiliki potensi untuk dimiliki tanpa batas, maka entitas investasi
memiliki strategi pengakhiran yang mendokumentasikan tentang bagaimana entitas berencana
untuk mewujudkan peningkatan modal dari seluruh investasi ekuitasnya dan investasi aset
nonkeuangannya. Entitas investasi juga memiliki strategi pengakhiran untuk setiap instrumen
utang apapun yang berpotensi untuk dimiliki tanpa batas, sebagai contoh surat utang tanpa
jatuh tempo (perpetual debt investments). Entitas tidak perlu mendokumentasikan strategi
pengakhiran spesifik untuk setiap investasi secara individual, tetapi mengidentifikasi potensi
strategi yang berbeda untuk jenis atau portofolio investasi yang berbeda, termasuk jangka
waktu substantif untuk mengakhiri investasi. Mekanisme pengakhiran yang hanya terjadi
dalam peristiwa gagal bayar, seperti pelanggaran kontrak atau kinerja buruk (non performance)
tidak memenuhi kewajiban kontrak, tidak dipertimbangkan sebagai strategi pengakhiran untuk
tujuan penilaian ini.

PP85G. Strategi pengakhiran dapat bervariasi berdasarkan jenis investasi. Contoh


strategi pengakhiran untuk jenis investasi private equity securities meliputi penawaran umum
perdana, penempatan langsung (private placement), penjualan suatu bisnis, distribusi bagian
kepemilikan investor dalam investee dan penjualan aset (termasuk penjualan aset investee yang
diikuti dengan likuidasi investee). Contoh strategi pengakhiran untuk jenis investasi ekuitas

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.33
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

yang diperdagangkan di bursa, meliputi penjualan investasi dalam penempatan langsung atau
di bursa. Contoh strategi pengakhiran untuk jenis investasi real estat meliputi penjualan real
estat melalui dealer properti khusus atau pasar terbuka.

PP85H. Entitas investasi mungkin memiliki investasi dalam entitas investasi lain, yang
dibentuk berkaitan dengan entitas karena alasan hukum, peraturan, pajak atau bisnis serupa
lainnya. Dalam hal ini, investor dari entitas investasi tersebut tidak perlu memiliki strategi
pengakhiran untuk investasi tersebut, dengan syarat investee dari entitas investasi tersebut
memiliki strategi pengakhiran yang tepat untuk investasinya.

Pendapatan dari Investasi

PP85I. Entitas berinvestasi tidak semata-mata untuk kenaikan nilai modal, penghasilan
investasi, atau keduanya, jika entitas tersebut atau anggota lain dari kelompok usaha yang
salah satu anggotanya adalah entitas tersebut (yaitu kelompok usaha yang dikendalikan oleh
entitas induk terakhir dari entitas investasi tersebut) memperoleh, atau memiliki tujuan untuk
memperoleh, manfaat lain dari investasi milik entitas tersebut yang tidak tersedia bagi pihak
lain yang tidak terkait dengan investee. Manfaat tersebut mencakup:
(a) akuisisi, penggunaan, pertukaran atau eksploitasi dari proses, aset atau teknologi dari
investee. Hal ini mencakup entitas tersebut atau anggota lain dari kelompok usaha, yang
memiliki hak tidak proporsional atau hak eksklusif, untuk memperoleh aset, teknologi,

SAK IAI
produk atau jasa dari investee manapun; sebagai contoh, dengan memiliki opsi untuk
membeli aset dari investee jika pengembangan aset dianggap berhasil;
(b) pengaturan bersama (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 66: Pengaturan Bersama)
atau perjanjian lain antara entitas atau anggota lain dari kelompok usaha dan investee
untuk mengembangkan, memproduksi, memasarkan atau menyediakan produk atau jasa;
(c) jaminan keuangan atau aset yang diberikan investee yang diperlakukan sebagai agunan
untuk pengaturan peminjaman dari entitas atau anggota lain dari kelompok usaha (akan

ONLINE
tetapi, entitas investasi akan tetap dapat menggunakan investasi dalam investee sebagai
agunan bagi setiap pinjamannya);
(d) opsi yang dimiliki oleh pihak berelasi dari entitas tersebut untuk membeli, dari entitas
atau anggota lain dari kelompok usaha bagian kepemilikan dalam investee dari entitas
tersebut;
(e) kecuali sebagaimana yang dijelaskan dalam paragraf PP85J, transaksi antara entitas atau
anggota lain dari kelompok usaha dan investee yang:
(i) dalam persyaratan yang tidak tersedia bagi entitas yang bukan merupakan pihak
berelasi baik dengan entitas, anggota lain dari kelompok usaha maupun investee;
(ii) tidak berdasarkan nilai wajar, atau
(iii) merepresentasikan bagian yang substansial dari kegiatan usaha investee atau entitas,
termasuk kegiatan usaha entitas kelompok usaha lain.

PP85J. Entitas investasi mungkin memiliki strategi untuk berinvestasi dalam lebih dari
satu investee pada industri, pasar atau wilayah geografis yang sama dalam rangka memperoleh
manfaat dari sinergi yang meningkatkan kenaikan nilai modal dan penghasilan investasi dari
investee. Terlepas dari ketentuan dalam, dalam paragraf PP85I(e), entitas tidak didiskualifikasi
untuk diklasifikasikan sebagai entitas investasi hanya karena investee tersebut melakukan
perdagangan satu sama lain.

Pengukuran Nilai Wajar

PP85K. Elemen penting dari definisi entitas investasi adalah bahwa entitas tersebut
mengukur dan mengevaluasi kinerja seluruh investasinya berdasarkan nilai wajar, karena
penggunaan nilai wajar menghasilkan informasi yang lebih relevan daripada, sebagai contoh,
mengonsolidasi entitas anak atau menggunakan metode ekuitas untuk kepentingannya pada

65.34 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

entitas asosiasi atau ventura bersama. Dalam rangka menunjukkan bahwa entitas memenuhi
unsur tersebut definisi, entitas investasi:
(a) menyediakan investor informasi nilai wajar dan mengukur seluruh investasinya pada
nilai wajar dalam laporan keuangannya bilamana nilai wajar disyaratkan atau diizinkan
oleh SAK; dan
(b) melaporkan informasi nilai wajar secara internal kepada personil manajemen kunci
entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi),
yang menggunakan nilai wajar sebagai atribusi pengukuran utama untuk mengevaluasi
kinerja dari seluruh investasinya dan untuk membuat keputusan investasi.

PP85L. Dalam rangka memenuhi persyaratan dalam paragraf PP85K(a), entitas investasi
akan:
(a) memilih untuk mencatat setiap properti investasi dengan menggunakan model nilai
wajar dalam PSAK 13: Properti Investasi;
(b) memilih pengecualian dari penerapan metode ekuitas dalam PSAK 15: Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama untuk investasinya pada entitas asosiasi dan ventura
bersama; dan
(c) mengukur aset keuangannya pada nilai wajar dengan menggunakan persyaratan dalam
PSAK 71: Instrumen Keuangan.

PP85M. Entitas investasi dapat memiliki beberapa aset non­investasi, seperti properti

SAK IAI
kantor pusat dan peralatan terkait, dan mungkin juga memiliki liabilitas keuangan. Elemen
pengukuran nilai wajar dari definisi entitas investasi dalam paragraf 27(c) diterapkan pada
investasi dari entitas investasi. Sejalan dengan hal tersebut, entitas investasi tidak perlu
mengukur aset noninvestasi atau liabilitasnya pada nilai wajar.

Karakteristik Khusus Entitas Investasi

ONLINE
PP85N. Dalam menentukan apakah entitas memenuhi definisi entitas investasi, entitas
mempertimbangkan apakah entitas me­nampilkan salah satu dari karakteristik khusus tersebut
(lihat paragraf 28). Tidak terdapatnya satu atau lebih dari karakteristik khusus tersebut
tidak selalu mendiskualifikasi entitas untuk diklasifikasikan sebagai entitas investasi, tetapi
mengindikasikan bahwa pertimbangan tambahan dibutuhkan untuk menentukan apakah
entitas tersebut merupakan entitas investasi.

Lebih dari Satu Investasi

PP85O. Entitas investasi biasanya memiliki beberapa investasi untuk mendiversifikasikan


risiko dan memaksimalkan imbal hasilnya. Entitas dapat memiliki portofolio investasi secara
langsung atau tidak langsung, sebagai contoh dengan memiliki suatu investasi tunggal dalam
entitas investasi lain, dan entitas investasi lain tersebut memiliki beberapa investasi.

PP85P. Mungkin pada suatu saat entitas memiliki suatu investasi tunggal. Akan tetapi,
memiliki suatu investasi tunggal tentunya tidak mencegah entitas untuk memenuhi definisi
entitas investasi. Sebagai contoh, entitas investasi dapat memiliki suatu investasi tunggal ketika
entitas:
(a) sedang dalam periode awal operasinya dan belum mengidentifikasi investasi yang cocok
dan, oleh karena itu, belum melaksanakan rencana investasinya untuk mengakuisisi
beberapa investasi;
(b) belum membuat investasi lain untuk menggantikan investasi yang telah dilepas;
(c) dibentuk untuk menggabungkan dana investor untuk berinvestasi dalam suatu investasi
tunggal ketika investasi tidak dapat dicapai oleh investor individual (contohnya ketika
investasi minimum yang disyaratkan terlalu tinggi untuk investor individual); atau
(d) sedang dalam proses likuidasi.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.35
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

Lebih dari Satu Investor

PP85Q. Biasanya, entitas investasi akan memiliki beberapa investor yang menggabungkan
dananya untuk mendapatkan akses kepada jasa manajemen investasi dan peluang investasi
yang mungkin tidak dapat diakses secara individual. Memiliki beberapa investor akan
mengakibatkan kecil kemungkinan bahwa entitas, atau anggota lain dari kelompok usaha
dalam entitas, memperoleh manfaat selain kenaikan nilai modal atau penghasilan investasi
(lihat paragraf PP85I).

PP85R. Sebagai alternatif, entitas investasi dapat dibentuk oleh, atau untuk, investor
tunggal yang merepresentasikan atau mendukung kepentingan dari kelompok investor yang
lebih luas (contohnya dana pensiun, dana investasi pemerintah atau family trust).

PP85S. Mungkin juga ada saatnya ketika entitas investasi memiliki investor tunggal
secara sementara. Sebagai contoh, entitas investasi mungkin hanya memiliki investor tunggal
ketika entitas tersebut:
(a) sedang dalam masa penawaran perdana ke publik (IPO), yang belum kedaluwarsa dan
entitas tersebut secara aktif meng­identifikasi investor yang cocok;
(b) belum mengidentifikasi investor yang cocok untuk menggantikan bagian kepemilikan
yang telah ditebus; atau
(c) sedang dalam proses likuidasi.

SAK IAI
Investor yang Tidak Berelasi

PP85T. Pada umumnya, entitas investasi memiliki beberapa investor yang bukan
merupakan pihak berelasi (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-
Pihak Berelasi) dari entitas atau anggota lain dari kelompok usaha yang salah satu anggotanya
adalah entitas tersebut. Memiliki investor yang tidak berelasi akan membuat investor

ONLINE
mempunyai sedikit kemungkinan bahwa entitas, atau anggota lain dari kelompok usaha yang
salah satu anggotanya adalah entitas tersebut, memperoleh manfaat selain kenaikan nilai
modal atau penghasilan investasi (lihat paragraf PP85I).

PP85U. Akan tetapi, entitas mungkin masih memenuhi syarat sebagai entitas investasi
meskipun investornya berelasi dengan entitas tersebut. Sebagai contoh, entitas investasi
dapat membentuk dana ‘paralel’ terpisah untuk sekelompok karyawannya (seperti personil
manajemen kunci) atau investor pihak berelasi lain, yang mencerminkan investasi dari dana
investasi utama entitas tersebut. Dana ‘paralel’ mungkin memenuhi syarat sebagai entitas
investasi meskipun seluruh investornya merupakan pihak berelasi.

Bagian Kepemilikan

PP85V. Entitas investasi biasanya adalah, tetapi tidak disyaratkan untuk menjadi, badan
hukum yang terpisah. Bagian kepemilikan dalam entitas investasi biasanya dalam bentuk
ekuitas atau kepentingan serupa (contohnya kepentingan persekutuan), yang mengatribusikan
aset neto entitas investasi secara proporsional. Akan tetapi, memiliki kelompok investor
yang berbeda tidak menghalangi entitas untuk menjadi entitas investasi. Beberapa kelompok
investor tersebut hanya memiliki hak untuk investasi tertentu atau kelompok investasi tertentu,
atau yang memiliki saham proporsional yang berbeda-beda terhadap aset neto.

PP85W. Selain itu, entitas yang memiliki bagian kepemilikan signifikan dalam bentuk
utang, yang sesuai dengan SAK yang berlaku tidak memenuhi definisi ekuitas, mungkin
masih memenuhi syarat sebagai entitas investasi, dengan syarat pemegang efek bersifat utang
terekspos terhadap imbal hasil variabel dari perubahan nilai wajar aset neto entitas tersebut.

65.36 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

PERSYARATAN AKUNTANSI

Prosedur Konsolidasi

PP86. Laporan keuangan konsolidasian:


(a) menggabungkan aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas sejenis dari
entitas induk dengan entitas anaknya;
(b) menghapus (mengeliminasi) jumlah tercatat dari investasi entitas induk di setiap entitas
anak dan bagian entitas induk pada ekuitas setiap entitas anak (PSAK 22: Kombinasi
Bisnis menjelaskan bagaimana menghitung setiap goodwill terkait);
(c) mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas, ekuitas, peng­hasilan, beban, dan arus
kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam kelompok
usaha (laba atau rugi yang timbul dari transaksi dalam kelompok usaha yang diakui
dalam aset, seperti persediaan dan aset tetap, dieliminasi seluruhnya). Kerugian dalam
kelompok usaha mengindikasikan adanya penurunan nilai yang mensyaratkan pengakuan
dalam laporan keuangan konsolidasian. PSAK 46: Pajak Penghasilan diterapkan untuk
perbedaan temporer sebagai akibat penghapusan laba dan rugi yang timbul dari transaksi
dalam kelompok usaha.

Kebijakan Akuntansi yang Sama

SAK IAI
PP87. Jika anggota kelompok usaha menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda
dengan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian untuk transaksi dan peristiwa
dalam keadaan yang serupa, maka penyesuaian dilakukan untuk laporan keuangan kelompok
usaha tersebut dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian guna memastikan
keseragaman dengan kebijakan akuntansi kelompok usaha tersebut.

Pengukuran

ONLINE
PP88. Entitas memasukkan penghasilan dan beban entitas anak dalam laporan keuangan
konsolidasian dari tanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan tanggal ketika entitas
kehilangan pengendalian atas entitas anak. Penghasilan dan beban entitas anak didasarkan
pada jumlah aset dan liabilitas yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada
tanggal akuisisi. Sebagai contoh, beban depresiasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian setelah tanggal akuisisi berdasarkan pada nilai wajar aset yang terkait yang
diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal akuisisi.

Hak Suara Potensial

PP89. Ketika terdapat hak suara potensial atau derivatif lain yang mengandung hak suara
potensial, proporsi laba atau rugi dan perubahan ekuitas yang dialokasikan untuk entitas induk
dan kepen­tingan nonpengendali dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian ditentukan
semata-mata berdasarkan bagian kepemilikan yang ada saat ini dan tidak mencerminkan
kemungkinan pelaksanaan atau konversi hak suara potensial dan derivatif lainnya, kecuali
paragraf PP90 diterapkan.

PP90. Dalam keadaan tertentu, entitas memiliki, secara substansi, bagian kepemilikan
yang ada saat ini sebagai akibat dari transaksi kini yang memberikan akses entitas terhadap
imbal hasil yang terkait dengan bagian kepemilikan. Dalam keadaan tersebut, proporsi yang
dialokasikan kepada entitas induk dan kepentingan nonpengendali dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian ditentukan dengan memperhitungkan pelaksanaan akhir dari hak
suara potensial tersebut dan derivatif lain yang saat ini memberikan akses entitas kepada
imbal hasil.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.37
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

PP91. PSAK 71: Instrumen Keuangan tidak berlaku untuk kepentingan dalam entitas
anak yang dikonsolidasi. Ketika instrumen yang mengandung hak suara potensial secara
substansi saat ini memberikan akses terhadap imbal hasil terkait bagian kepemilikan dalam
entitas anak, instrumen tersebut tidak tunduk pada persyaratan dalam PSAK 71. Dalam seluruh
kasus lain, instrumen yang mengandung hak suara potensial pada entitas anak dicatat sesuai
dengan PSAK 71.

Tanggal Pelaporan

PP92. Laporan keuangan entitas induk dan entitas anaknya yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian memiliki tanggal pelaporan yang sama. Ketika
akhir periode pelaporan entitas induk berbeda dengan entitas anak, entitas anak menyusun,
untuk tujuan konsolidasi, informasi keuangan tambahan pada tanggal yang sama dengan
laporan keuangan entitas induk untuk memungkinkan entitas induk mengonsolidasi informasi
keuangan entitas anak, kecuali tidak praktis.

PP93. Jika tidak praktis untuk melakukannya, maka entitas induk mengonsolidasi
informasi keuangan entitas anak menggunakan laporan keuangan terkini entitas anak yang
disesuaikan dengan pengaruh dari transaksi atau peristiwa signifikan yang terjadi antara
tanggal laporan keuangan tersebut dan tanggal laporan keuangan konsolidasian. Dalam kasus
ini, perbedaan antara tanggal laporan keuangan entitas anak dan tanggal laporan keuangan

SAK IAI
konsolidasian tidak boleh lebih dari tiga bulan, dan lamanya periode pelaporan dan perbedaan
antara tanggal laporan keuangan adalah sama dari periode ke periode.

Kepentingan Nonpengendali

PP94. Entitas mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan
komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali. Entitas

ONLINE
juga mengatribusikan total penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan
kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali
memiliki saldo defisit.

PP95. Jika entitas anak memiliki saham preferen kumulatif yang beredar yang
diklasifikasikan sebagai ekuitas dan dimiliki oleh kepentingan nonpengendali, maka entitas
tersebut menghitung bagiannya atas laba atau rugi setelah penyesuaian untuk dividen atas
saham tersebut, apakah ada atau tidak ada dividen yang telah diumumkan.

Perubahan Proporsi Kepemilikan oleh Kepentingan Nonpengendali

PP96. Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali berubah,
entitas menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali dan kepentingan nonpengendali
untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Entitas tersebut
mengakui secara langsung dalam ekuitas setiap perbedaan antara jumlah tercatat kepentingan
nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima, dan
mengatribusikannya kepada pemilik entitas induk.

Kehilangan Pengendalian

PP97. Entitas induk mungkin kehilangan pengendalian atas entitas anak dalam dua atau
lebih pengaturan (transaksi). Akan tetapi, terkadang beberapa keadaan mengindikasikan bahwa
lebih dari satu pengaturan seharusnya dicatat sebagai transaksi tunggal. Dalam menentukan
apakah pengaturan tersebut dicatat sebagai transaksi tunggal, entitas induk mempertimbangkan
seluruh syarat dan ketentuan pengaturan dan dampak ekonomiknya. Satu atau lebih hal

65.38 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

berikut ini mengindikasikan bahwa entitas induk mencatat lebih dari satu pengaturan sebagai
transaksi tunggal:
(a) Pengaturan tersebut disepakati pada waktu yang sama atau terkait satu dengan yang
lain;
(b) Pengaturan tersebut membentuk suatu transaksi tunggal yang didesain untuk mencapai
suatu dampak komersial secara ke­seluruhan;
(c) Terjadinya satu pengaturan bergantung pada terjadinya perjanjian lain;
(d) Satu pengaturan yang berdiri sendiri tidak dapat dijustifikasi secara ekonomi, tetapi
pengaturan tersebut dapat dijustifikasi secara ekonomi jika bergabung dengan pengaturan
lain. Contohnya, ketika saham dijual di bawah harga pasar dan dikompensasikan dengan
penjualan berikutnya di atas harga pasar.

PP98. Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka entitas induk:
(a) menghentikan pengakuan:
(i) aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya
ketika pengendalian hilang; dan
(ii) jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak terdahulu
ketika pengendalian hilang (termasuk setiap komponen penghasilan komprehensif
lain yang diatribusikan pada kepentingan nonpengendali).
(b) mengakui:
(i) nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa atau

SAK IAI
keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian;
(ii) jika transaksi, peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian
melibatkan distribusi saham entitas anak kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik; dan
(iii) setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal
hilangnya pengendalian.
(c) reklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan

ONLINE
oleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam kaitan
dengan entitas anak atas dasar yang dijelaskan dalam paragraf PP99;
(d) mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam
laba rugi yang diatribusikan kepada entitas induk.

PP99. Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka entitas induk
mencatat seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang
terkait dengan entitas anak tersebut dengan dasar yang sama yang disyaratkan jika entitas induk
telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan
atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain akan direklasifikasi
ke laba rugi atas pelepasan aset dan liabilitas yang terkait, maka entitas induk mereklasifikasi
keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) ketika
entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas anak. Jika surplus revaluasi yang sebelumnya
diakui dalam penghasilan komprehensif lain akan dialihkan secara langsung ke saldo laba atas
pelepasan aset, maka entitas induk mengalihkan surplus revaluasi tersebut secara langsung
ke saldo laba ketika entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas anak.

PP99A. Dikosongkan.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.39
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN STATUS ENTITAS INVESTASI

PP100. Ketika entitas berhenti menjadi entitas investasi, entitas menerapkan PSAK 22: Kombinasi
Bisnis untuk setiap entitas anak yang sebelumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai
dengan paragraf 31. Tanggal perubahan status dianggap sebagai tanggal akuisisi. Nilai wajar
entitas anak pada tanggal yang dianggap sebagai tanggal akuisisi merepresentasikan imbalan
yang dialihkan ketika mengukur goodwill atau keuntungan apapun dari pembelian dengan
diskon yang timbul dari transaksi yang dianggap akuisisi. Seluruh entitas anak dikonsolidasi
sesuai dengan paragraf 19–24 dari Pernyataan ini sejak tanggal perubahan status.

PP101. Ketika entitas menjadi entitas investasi, entitas berhenti untuk mengonsolidasi
entitas anak pada tanggal perubahan status, kecuali untuk entitas anak yang akan terus
dikonsolidasi sesuai dengan paragraf 32. Entitas investasi menerapkan persyaratan paragraf
25 dan 26 kepada entitas anak tersebut yang berhenti untuk dikonsolidasi seolah-olah entitas
investasi telah kehilangan pengendalian atas entitas anak tersebut pada tanggal tersebut.

SAK IAI
ONLINE

65.40 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

LAMPIRAN C

TANGGAL EFEKTIF DAN KETENTUAN TRANSISI

Lampiran ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari PSAK 65 dan memiliki kekuatan
mengatur yang sama sebagaimana dengan bagian lain dari PSAK 65.

TANGGAL EFEKTIF

C01. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2015.

C01A. Dikosongkan.

C01B. Dikosongkan.

C01C. Dikosongkan.

C01D. Amendemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi mengamendemen paragraf 04, 32, PP85C, PP85E, dan
C02A dan menambahkan paragraf 04A–04B. Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk

SAK IAI
periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016.

KETENTUAN TRANSISI

C02. Entitas menerapkan Pernyataan ini secara retrospektif, sesuai dengan PSAK 25:
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, kecuali sebagaimana
dijelaskan dalam paragraf C02A–C06.

ONLINE
C02A. Meskipun terdapat persyaratan paragraf 28 PSAK 25: Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, ketika Pernyataan ini diterapkan pertama kali,
dan, jika kemudian, ketika Amendemen tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi terhadap Pernyataan ini pertama kali diterapkan, entitas hanya perlu menyajikan
informasi kuantitatif sebagaimana yang disyaratkan oleh PSAK 25 paragraf 28(f) untuk
periode tahun buku yang terdekat sebelum tanggal penerapan pertama kali dari Pernyataan
ini (”periode terdekat sebelumnya”). Entitas mungkin juga menyajikan informasi tersebut
untuk periode berjalan atau untuk periode sajian lebih awal, tetapi tidak disyaratkan untuk
melakukannya.

C02B. Untuk tujuan Pernyataan ini, tanggal penerapan pertama kali adalah awal periode
pelaporan tahun buku ketika Pernyataan ini pertama kali diterapkan.

C03. Pada tanggal penerapan pertama kali, entitas tidak disyaratkan untuk membuat
penyesuaian terhadap pencatatan atas keterlibatannya dengan salah satu dari:
(a) entitas yang dikonsolidasikan sesuai dengan PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian
dan Laporan Keuangan Tersendiri dan ISAK 7: Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus dan
masih dikonsolidasikan sesuai dengan Pernyataan ini; atau
(b) entitas yang tidak dikonsolidasikan sesuai dengan PSAK 4 dan ISAK 7, dan tidak
dikonsolidasikan sesuai dengan Pernyataan ini.

C03A. Pada tanggal penerapan pertama kali, entitas menilai apakah entitas tersebut
adalah entitas investasi berdasarkan pada fakta dan keadaan yang terjadi pada tanggal tersebut.
Jika, pada tanggal penerapan pertama kali, entitas menyimpulkan bahwa entitas tersebut
merupakan entitas investasi, maka entitas menerapkan persyaratan paragraf C03B–C03F dan
bukan paragraf C05–C05A.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.41
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

C03B. Kecuali untuk entitas anak yang dikonsolidasikan sesuai dengan paragraf 32
(sebagaimana paragraf C03 dan C06 atau paragraf C04–C04C, mana yang lebih relevan,
diterapkan), entitas investasi harus mengukur investasinya pada setiap entitas anak pada nilai
wajar melalui laba rugi seolah-olah persyaratan dalam Pernyataan ini telah berlaku efektif.
Entitas investasi secara retrospektif menyesuaikan baik periode tahun buku terdekat sebelum
tanggal penerapan pertama kali maupun ekuitas pada awal periode yang terdekat sebelumnya
untuk perbedaan apapun antara:
(a) nilai tercatat sebelumnya dari entitas anak; dan
(b) nilai wajar investasi dari entitas investasi pada entitas anak.
Jumlah kumulatif atas penyesuaian nilai wajar yang diakui sebelumnya dalam penghasilan
komprehensif lain harus dipindahkan ke saldo laba awal periode tahun buku terdekat sebelum
tanggal penerapan pertama kali.

C03C. Dikosongkan.

C03D. Jika pengukuran investasi dalam entitas anak sesuai dengan paragraf C03B–C03C
adalah tidak praktis (sebagaimana telah dinyatakan dalam PSAK 25: Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan), maka entitas investasi menerapkan persyaratan
dalam Pernyataan ini pada awal periode paling awal di mana penerapan paragraf C03B-C03C
adalah praktis, yang mungkin adalah periode berjalan. Investor menyesuaikan secara retrospektif
periode tahun buku terdekat sebelum tanggal penerapan pertama kali, kecuali awal periode

SAK IAI
paling awal di mana penerapan paragraf ini praktis adalah periode berjalan. Jika demikian
halnya, maka penyesuaian terhadap ekuitas diakui pada awal periode berjalan.

C03E. Jika entitas investasi telah menghentikan atau kehilangan pengendalian atas
investasi di entitas anak sebelum tanggal penerapan pertama kali Pernyataan ini, maka entitas
investasi tidak disyaratkan untuk membuat penyesuaian atas pencatatan sebelumnya pada
entitas anak tersebut.

ONLINE
C03F. Dikosongkan.

C04. Jika, pada tanggal penerapan pertama kali, investor menyimpulkan bahwa investor
tersebut mengonsolidasikan investee yang tidak dikonsolidasikan berdasarkan PSAK 4: Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri dan ISAK 7: Konsolidasi Entitas
Bertujuan Khusus, maka investor:
(a) jika investee merupakan suatu bisnis (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 22: Kombinasi
Bisnis), maka investor mengukur aset, liabilitas, dan kepentingan nonpengendali dalam
investee yang sebelumnya tidak dikonsolidasikan seolah-olah investee tersebut sudah
dikonsolidasikan (dan dengan demikian menerapkan metode akuisisi sesuai PSAK 22)
sejak tanggal investor memperoleh pengendalian atas investee berdasarkan persyaratan
dalam Pernyataan ini. Investor tersebut menyesuaikan secara retrospektif periode tahun
buku terdekat sebelum tanggal penerapan pertama kali. Ketika tanggal diperolehnya
pengendalian lebih awal dari awal periode terdekat sebelumnya, maka investor mengakui,
sebagai penyesuai­an terhadap ekuitas awal periode terdekat sebelumnya, setiap perbedaan
antara:
(i) jumlah aset, liabilitas, dan kepentingan nonpengendali yang diakui; dan
(ii) jumlah nilai tercatat sebelumnya atas keterlibatan investor dalam investee.
(b) jika investee bukan merupakan suatu bisnis (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 22), maka
investor mengukur aset, liabilitas, dan kepenting­an nonpengendali dalam investee yang
sebelumnya tidak dikonsolidasikan seolah-olah investee tersebut sudah dikonsolidasikan
(dengan menerapkan metode akuisisi seperti dijelaskan dalam PSAK 22 tetapi tanpa
mengakui goodwill untuk investee) sejak tanggal ketika investor memperoleh pengendalian
atas investee berdasarkan persyaratan dalam Pernyataan ini. Investor tersebut menyesuaikan
secara retrospektif periode tahun buku terdekat sebelum tanggal penerapan pertama kali.
Ketika tanggal diperolehnya pengendalian adalah lebih awal dari awal periode terdekat

65.42 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

sebelumnya, maka investor mengakui, sebagai penyesuaian terhadap ekuitas awal periode
terdekat sebelumnya, perbedaan apapun antara:
(i) jumlah aset, liabilitas, kepentingan nonpengendali yang diakui; dan
(ii) jumlah nilai tercatat sebelumnya atas keterlibatan investor dengan investee.

C04A. Jika pengukuran aset, liabilitas, dan kepentingan non­pe­ngendali investee sesuai
dengan paragraf C04(a) atau (b) adalah tidak praktis (sebagaimana dijelaskan dalam PSAK
25: Kebijakan Akuntansi, Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan), maka investor:
(a) jika investee merupakan suatu bisnis, maka investor menerapkan persyaratan PSAK
22: Kombinasi Bisnis sejak tanggal yang dianggap sebagai tanggal akuisisi. Tanggal
yang dianggap sebagai tanggal akuisisi akan menjadi awal periode paling awal di mana
penerapan paragraf C04(a) dianggap praktis, yang mungkin merupakan periode berjalan.
(b) jika investee bukan merupakan suatu bisnis, maka investor menerapkan metode akuisisi
sebagaimana yang dijelaskan dalam PSAK 22 tetapi tanpa mengakui setiap goodwill untuk
investee sejak tanggal yang dianggap sebagai tanggal akuisisi. Tanggal yang dianggap
sebagai tanggal akuisisi akan menjadi awal periode paling awal di mana penerapan
paragraf C04(b) menjadi praktis, yang mungkin merupakan periode berjalan.
Investor menyesuaikan secara retrospektif periode tahun buku terdekat sebelum tanggal
penerapan pertama kali, kecuali awal periode yang paling awal di mana penerapan paragraf
ini praktis adalah periode berjalan. Ketika tanggal yang dianggap tanggal akuisisi adalah
lebih awal dari awal periode periode terdekat sebelumnya, maka investor mengakui, sebagai

SAK IAI
penyesuaian terhadap ekuitas awal periode terdekat sebelumnya perbedaan apapun antara:
(a) jumlah aset, liabilitas, dan kepentingan nonpengendali yang diakui; dan
(b) jumlah nilai tercatat sebelumnya atas keterlibatan investor dengan investee.
Jika periode paling awal penerapan paragraf ini menjadi praktis adalah periode berjalan, maka
penyesuaian terhadap ekuitas diakui pada awal periode berjalan.

C04B. Dikosongkan.

ONLINE
C04C. Ketika investor menerapkan paragraf C04–C04A dan tanggal pengendalian sesuai
dengan Pernyataan ini diperoleh adalah setelah tanggal efektif PSAK 4: Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, maka investor menerapkan persyaratan dalam
Pernyataan ini untuk seluruh periode di mana investee secara retrospektif dikonsolidasikan
sesuai dengan paragraf C04–C04A. Jika pengendalian diperoleh sebelum tanggal efektif PSAK
4, maka investor menerapkan persyaratan dalam Pernyataan ini untuk seluruh periode yang
terkait dengan konsolidasi investee secara retrospektif sesuai dengan paragraf C04–C04A.

C05. Jika, pada tanggal penerapan pertama kali, disimpulkan bahwa investor tidak
akan lagi mengonsolidasikan investee yang sebelumnya dikonsolidasikan sesuai PSAK 4:
Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri dan ISAK 7: Entitas
Bertujuan Khusus, maka investor mengukur sisa kepentingan dalam investee dengan nilai yang
akan diukur dalam hal ketentuan dalam Pernyataan ini telah berlaku efektif ketika investor
terlibat dengan investee (tetapi tidak memperoleh pengendalian sesuai Pernyataan ini), atau
kehilangan pengendalian atas investee. Investor menyesuaikan secara retrospektif periode
tahun buku terdekat sebelum tanggal penerapan pertama kali. Ketika tanggal investor terlibat
dengan investee (tetapi tidak memperoleh pengendalian sesuai Pernyataan ini), atau kehilangan
pengendalian atas investee adalah lebih awal dari awal periode terdekat sebelumnya, maka
investor mengakui, sebagai penyesuaian terhadap ekuitas awal periode terdekat sebelumnya,
perbedaan apapun antara:
(a) jumlah tercatat sebelumnya atas aset, liabilitas dan kepentingan nonpengendali, dan
(b) jumlah kepentingan investor dalam investee yang diakui.

C05A. Jika pengukuran kepentingan dalam investee sesuai dengan paragraf C05 tidak
praktis (sebagaimana telah dinyatakan dalam PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Estimasi Akuntansi,
dan Kesalahan), maka investor menerapkan persyaratan dalam Pernyataan ini pada awal

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.43
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

periode paling awal di mana penerapan paragraf C05 adalah praktis, yang mungkin adalah
periode berjalan. Investor menyesuaikan secara retrospektif periode tahun buku terdekat
sebelum tanggal penerapan pertama kali, kecuali awal periode paling awal ketika penerapan
paragraf ini menjadi praktis adalah periode berjalan. Ketika tanggal investor terlibat dengan
investee (tetapi tidak memperoleh pengendalian sesuai dengan Pernyataan ini), atau kehilangan
pengendalian atas investee adalah lebih awal dari awal periode terdekat sebelumnya, maka
investor mengakui, sebagai penyesuaian terhadap ekuitas awal periode pada periode terdekat
sebelumnya, perbedaan apapun antara:
(a) jumlah yang diakui sebelumnya atas aset, liabilitas dan kepentingan nonpengendali; dan
(b) jumlah yang diakui atas kepentingan investor dalam investee.
Jika periode paling awal penerapan paragraf ini menjadi praktis adalah periode berjalan, maka
penyesuaian terhadap ekuitas diakui pada awal periode berjalan.

C06. Dikosongkan.

Referensi untuk ”Periode Terdekat Sebelumnya”

C06A. Meskipun terdapat referensi untuk periode tahun buku terdekat sebelum tanggal
penerapan pertama kali (’periode terdekat sebelumnya’) dalam paragraf C003B–C05A, entitas
mungkin juga menyajikan informasi komparatif yang disesuaikan untuk periode manapun
yang lebih awal disajikan, tetapi tidak disyaratkan untuk melakukannya. Jika entitas tidak

SAK IAI
menyajikan informasi komparatif yang disesuaikan untuk periode manapun yang lebih awal,
maka seluruh referensi untuk ’periode terdekat sebelumnya’ dalam paragraf C003B–C05A
dibaca sebagai ’periode komparatif disesuaikan yang disajikan paling awal’.

C06B. Jika entitas menyajikan informasi komparatif yang tidak disesuaikan untuk
periode manapun yang lebih awal, maka entitas mengidentifikasi secara jelas informasi yang
tidak disesuaikan, menyatakan bahwa hal tersebut telah disajikan dengan dasar yang berbeda,

ONLINE
dan menjelaskan dasar tersebut.

Referensi terhadap IFRS 9

C07. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini tetapi belum menerapkan PSAK 71:
Instrumen Keuangan, maka setiap referensi dalam Pernyataan ini untuk PSAK 71 dibaca
sebagai referensi untuk PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

PENARIKAN

C08. Pernyataan ini menggantikan persyaratan terkait dengan laporan keuangan


konsolidasian dalam PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri.

C09. Pernyataan ini juga menggantikan ISAK 7: Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus.

65.44 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

CONTOH ILUSTRATIF

Contoh-contoh ini melengkapi, tetapi bukan bagian dari, PSAK 65.

CONTOH 1

CI01. Suatu entitas, Persekutuan Terbatas (Limited Partnership), dibentuk pada tahun
20X1 sebagai persekutuan terbatas dengan umur 10 tahun. Memorandum penawaran umum
menyatakan bahwa tujuan Persekutuan Terbatas adalah untuk berinvestasi dalam entitas yang
memiliki potensi pertumbuhan cepat, dengan tujuan merealisasikan kenaikan nilai modal
selama umur Persekutuan Terbatas tersebut. Entitas SA (sekutu aktif Persekutuan Terbatas
(general partner of Limited Partnership)) menyediakan 1% modal Persekutuan Terbatas dan
memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi investasi yang cocok bagi persekutuan. Sekitar
75 sekutu pasif, yang tidak berelasi dengan Entitas SA, menyediakan 99% modal Persekutuan
Terbatas tersebut.

CI02. Persekutuan Terbatas memulai kegiatan investasinya pada tahun 20X1. Akan
tetapi, tidak ada investasi sesuai yang diidentifikasi sampai dengan akhir tahun 20X1. Pada
tahun 20X2 Persekutuan Terbatas mengakuisisi kepentingan pengendali dalam satu entitas,
yaitu PT ABC. Persekutuan Terbatas tidak dapat menutup transaksi investasi lain sampai
akhir tahun 20X3, yang pada tahun tersebut Persekutuan Terbatas mengakuisisi kepentingan

SAK IAI
ekuitas dalam lima perusahaan operasi tambahan. Selain mengakuisisi kepentingan ekuitas
tersebut, Persekutuan Terbatas tidak melakukan aktivitas lain. Persekutuan Terbatas mengukur
dan mengevaluasi investasinya berdasarkan nilai wajar dan informasi ini diberikan kepada
Entitas SA dan investor eksternal.

CI03. Persekutuan Terbatas memiliki rencana untuk melepaskan kepentingannya di


setiap investee-nya selama 10 tahun umur persekutuan. Pelepasan tersebut mencakup penjualan

ONLINE
secara kas, distribusi efek ekuitas yang diperdagangkan kepada investor yang mengikuti
keberhasilan penawaran umum efek investee dan pelepasan investasi kepada publik atau entitas
tidak berelasi lain.

Kesimpulan

CI04. Dari informasi yang diberikan, Persekutuan Terbatas memenuhi definisi entitas
investasi sejak pembentukan pada tahun 20X1 hingga 31 Desember 20X3 karena kondisi
berikut ini terpenuhi:
(a) Persekutuan Terbatas telah memperoleh dana dari mitra terbatas dan memberikan jasa
manajemen investasi kepada sekutu pasif;
(b) Satu-satunya aktivitas Persekutuan Terbatas adalah meng­akusisi kepentingan ekuitas
dalam perusahaan operasi de­ngan tujuan merealisasikan kenaikan nilai modal selama
umur investasi. Persekutuan Terbatas telah mengidentifikasi dan mendokumentasikan
strategi pengakhiran untuk investasinya, yang seluruhnya adalah investasi ekuitas; dan
(c) Persekutuan Terbatas mengukur dan mengevaluasi investasinya berdasarkan nilai wajar
dan melaporkan informasi keuangan tersebut kepada investornya.

CI05. Selain itu, Persekutuan Terbatas menunjukkan karakteristik khusus entitas investasi
sebagai berikut:
(a) Persekutuan Terbatas didanai oleh banyak investor;
(b) sekutu pasifnya bukan pihak berelasi dari Persekutuan Terbatas; dan
(c) kepentingan dalam Persekutuan Terbatas direpresentasikan oleh unit kepentingan
persekutuan yang diperoleh melalui kontribusi modal.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.45
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

CI06. Persekutuan Terbatas tidak memiliki lebih dari satu investasi sepanjang periode.
Akan tetapi, hal ini dikarenakan Persekutuan Terbatas masih dalam periode awal operasi dan
tidak mengidentifikasi peluang investasi yang sesuai.

CONTOH 2

CI07. Dana Teknologi Tinggi dibentuk oleh PT. Teknologi untuk berinvestasi dalam
perusahaan teknologi yang berada pada awal operasi, untuk kenaikan nilai modal. PT. Teknologi
memiliki 70% kepentingan dalam Dana Teknologi Tinggi dan mengendalikan Dana Teknologi
Tinggi; sedangkan 30% bagian kepemilikan lain di Dana Teknologi Tinggi dimiliki oleh
sepuluh investor yang tidak berelasi. PT. Teknologi memiliki opsi untuk mengakuisisi investasi
yang dimiliki oleh Dana Teknologi Tinggi, pada nilai wajarnya, yang akan dilaksanakan jika
teknologi yang dikembangkan oleh investee akan menguntungkan operasi PT. Teknologi. Tidak
ada rencana pengakhiran investasi yang telah diidentifikasi oleh Dana Teknologi Tinggi. Dana
Teknologi Tinggi dikelola oleh penasihat investasi yang bertindak sebagai agen bagi investor
di Dana Teknologi Tinggi.

Kesimpulan

CI08. Walaupun tujuan bisnis Dana Teknologi Tinggi adalah berinvestasi untuk kenaikan
nilai modal dan menyediakan jasa manajemen investasi kepada investornya Dana Teknologi

SAK IAI
Tinggi bukan entitas investasi karena pengaturan dan keadaan berikut ini:
(a) PT. Teknologi, entitas induk dari Dana Teknologi Tinggi, memiliki opsi untuk mengakuisisi
investasi di investee yang dimiliki oleh Dana Teknologi Tinggi jika aset yang dikembangkan
oleh investee akan menguntungkan operasi PT. Teknologi. Opsi tersebut memberikan
manfaat selain kenaikan nilai modal atau penghasilan investasi; dan
(b) rencana investasi Dana Teknologi Tinggi tidak mencakup strategi pengakhiran bagi
investasinya, yaitu investasi ekuitas. Opsi yang dimiliki oleh PT. Teknologi tidak

ONLINE
dikendalikan oleh Dana Teknologi Tinggi dan bukan merupakan strategi pengakhiran.

CONTOH 3

CI09. Entitas Real Estat dibentuk untuk mengembangkan, memiliki, dan mengoperasikan
retail, kantor dan properti komersial lain. Entitas Real Estat umumnya memiliki propertinya
dalam entitas anak terpisah yang dimiliki secara penuh, yang tidak memiliki aset atau liabilitas
substansial selain pinjaman yang digunakan untuk membiayai properti investasi terkait. Entitas
Real Estat dan setiap entitas anaknya melaporkan properti investasi mereka pada nilai wajar
sesuai dengan PSAK 13: Properti Investasi. Entitas Real Estat tidak memiliki batasan waktu
yang ditetapkan untuk melepaskan properti investasinya, tetapi menggunakan nilai wajar
untuk membantu mengidentifikasi waktu yang optimal untuk pelepasan. Walaupun nilai wajar
merupakan salah satu indikator kinerja, entitas Real Estat dan investornya menggunakan
pengukuran lain, mencakup informasi mengenai arus kas yang diharapkan, pendapatan
dan biaya sewa, untuk menilai kinerja dan untuk membuat keputusan investasi. Personil
manajemen kunci entitas Real Estat tidak mempertimbangkan informasi nilai wajar sebagai
atribut pengukuran utama untuk mengevaluasi kinerja investasinya, tetapi lebih merupakan
bagian dari kelompok indikator kinerja kunci yang relevan dan setara.

CI10. Entitas Real Estat melakukan aktivitas manajemen properti dan aset secara
ekstensif, mencakup pemeliharaan properti, belanja modal, pembangunan kembali, pemasaran
dan pemilihan penyewa, yang beberapa aktivitas tersebut dialihdayakan kepada pihak ketiga.
Aktivitas tersebut mencakup pemilihan properti untuk pembaharuan kembali, pengembangan,
dan negosiasi dengan pemasok untuk pekerjaan desain dan konstruksi yang diselesaikan
untuk mengembangkan properti tersebut. Aktivitas pengembangan ini membentuk bagian
substansial yang terpisah dari aktivitas bisnis entitas Real Estat.

65.46 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

Kesimpulan

CI11. Entitas Real Estat tidak memenuhi definisi entitas investasi karena:
(a) Entitas Real Estat memiliki aktivitas bisnis terpisah yang substansial yang melibatkan
manajemen aktif dari portofolio properti, mencakup negosiasi sewa, pembaharuan kembali
dan aktivitas pembangunan, serta pemasaran properti untuk memberikan manfaat selain
kenaikan nilai modal, penghasilan investasi, atau keduanya;
(b) rencana investasi entitas Real Estat tidak mencakup strategi pengakhiran tertentu untuk
investasinya. Sebagai akibatnya, entitas Real Estat berencana untuk memiliki investasi
properti mereka tanpa batas; dan
(c) walaupun entitas Real Estat melaporkan properti investasinya pada nilai wajar sesuai
dengan PSAK 13: Properti Investasi, nilai wajar bukan merupakan atribut pengukuran
utama yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja investasinya. Indikator
kinerja lain digunakan untuk mengevaluasi kinerja dan membuat keputusan investasi.

CONTOH 4

CI12. Suatu entitas, Master Fund, dibentuk pada tahun 20X1 dengan umur sepuluh
tahun. Ekuitas Master Fund dimiliki oleh dua feeder funds yang berelasi. Feeder funds dibentuk
dalam hubungan satu dengan yang lain untuk memenuhi persyaratan hukum, regulasi, pajak
atau persyaratan serupa. Feeder funds dikapitalisasi dengan 1% investasi dari sekutu aktif dan

SAK IAI
99% dari investor ekuitas yang tidak berelasi dengan sekutu aktif (dengan tidak ada pihak
yang memiliki pengendalian kepentingan keuangan).

SA Pihak Ketiga Pihak Ketiga SA


1% 99% 99% 1%

ONLINE Domestic
Feeder
Offshore
Feeder

Master
Feeder

Portofolio
Investasi

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 65.47
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PSAK 65

CI13. Tujuan dari Master Fund adalah untuk memiliki portofolio investasi untuk
menghasilkan kenaikan nilai modal dan penghasilan investasi (seperti dividen, bunga, atau
penghasilan sewa). Tujuan investasi yang dikomunikasikan kepada investor adalah bahwa
satu-satunya tujuan dari struktur Master-Feeder adalah untuk memberikan kesempatan
investasi bagi investor dalam ceruk pasar yang terpisah untuk berinvestasi dalam kelompok
besar aset. Master Fund telah mengidentifikasi dan mendokumentasikan strategi pengakhiran
untuk investasi ekuitas dan nonkeuangan yang dimilikinya. Master Fund memiliki portofolio
investasi utang jangka pendek dan jangka menengah, beberapa di antaranya akan dimiliki
hingga jatuh tempo dan beberapa di antaranya akan diperdagangkan, tetapi Master Fund
tidak mengidentifikasikan secara khusus investasi mana yang akan dimiliki dan mana yang
akan diperdagangkan. Master Fund mengukur dan mengevaluasi secara substansial seluruh
investasinya, termasuk investasi utang, berdasarkan nilai wajar. Selain itu, investor menerima
informasi keuangan periodik, atas dasar nilai wajar, dari feeder funds. Kepemilikan di Master
Fund dan feeder funds direpresentasikan melalui unit ekuitas.

Kesimpulan

CI14. Master Fund dan feeder funds masing-masing memenuhi definisi entitas investasi.
Kondisi berikut ini terpenuhi:
(a) Master Fund dan feeder funds telah memperoleh dana dengan tujuan memberikan jasa
manajemen investasi kepada investor;

SAK IAI
(b) tujuan bisnis struktur Master Fund, yang dikomunikasikan secara langsung kepada investor
dari feeder funds, adalah berinvestasi semata-mata untuk kenaikan nilai modal dan
penghasilan investasi, dan Master Fund telah mengidentifikasikan dan mendokumentasikan
strategi pengakhiran potensial untuk investasi ekuitasnya dan investasi nonkeuangannya;
(c) walaupun feeder funds tidak memiliki strategi pengakhiran untuk kepentingannya di
Master Fund, namun demikian feeder funds dapat dipertimbangkan memiliki strategi
peng­akhiran atas investasinya karena Master Fund dibentuk dalam hubungannya dengan

ONLINE
feeder funds dan memiliki investasi atas nama feeder funds; dan
(d) investasi yang dimiliki oleh Master Fund diukur dan dievaluasi berdasarkan nilai wajar
dan informasi mengenai investasi yang dibuat oleh Master Fund diberikan kepada investor
berdasarkan nilai wajar melalui feeder funds.

CI15. Master Fund dan feeder funds dibentuk dalam hubungan satu dengan yang
lain untuk memenuhi persyaratan hukum, regulator, pajak atau persyaratan serupa. Ketika
dipertimbangkan secara ber­samaan, Master Fund dan feeder funds menunjukkan karakteristik
khusus entitas investasi berikut ini:
(a) feeder funds secara tidak langsung memiliki lebih dari satu investasi karena Master Fund
memiliki portofolio investasi;
(b) meskipun Master Fund sepenuhnya dikapitalisasi oleh feeder funds, tetapi feeder funds
didanai oleh banyak investor yang tidak berelasi dengan feeder funds (dan sekutu aktif);
dan
(c) kepemilikan di feeder funds direpresentasikan oleh unit kepen­tingan ekuitas yang diperoleh
melalui kontribusi modal.

65.48 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
SAK IAI
ONLINE

Grha Akuntan
Jl. Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai