Anda di halaman 1dari 47

PPN

LATAR BELAKANG
Pasal 2 Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

Pengusaha
Peredaran/
Penerimaan
bruto 1 tahun >
Melakukan: 4,8 M Wajib
• Penyerahan BKP
• Penyerahan JKP
• Ekspor BKP Berwujud
• Ekspor BKP Tidak
PKP
Peredaran/ Dapat
Berwujud Penerimaan Memilih
• Ekspor JKP bruto 1 tahun <
4,8 M juta
PMK 197/2013
Wajib memungut,
Bermaksud menyetor, dan
melakukan Dapat melapor PPN
penyerahan/ekspor
Memilih terutang

Pengusaha yang sejak semula bermaksud melakukan penyerahan, dapat melaporkan usaha untuk
dikukuhkan sebagai PKP
Direktorat Jenderal Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun
Direktorat Peraturan Perpajakan I 2012 3
Pasal 7 Kriteria dan Rincian Non BKP dan Non JKP
barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya
N
O barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak
N makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya, meliputi
B makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan minuman yang
K diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering
P
uang, emas batangan, dan surat berharga

Jasa pelayanan kesehatan medis jasa angkutan umum di darat & di air serta jasa angkutan
udara dalam negeri yg menjadi bagian yg tidak
jasa pelayanan sosial terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri
jasa pengiriman surat dengan perangko jasa perhotelan
N jasa keuangan
O jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka
N jasa asuransi menjalankan pemerintahan secara umum
JK
P jasa keagamaan jasa penyediaan tempat parkir

jasa pendidikan jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam

jasa kesenian dan hiburan jasa pengiriman uang dengan wesel pos

jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan jasa boga atau katering

Diatur lebih
lanjut di PMK
Direktorat Jenderal Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun
Direktorat Peraturan Perpajakan I 2012 BACK 4
Pasal 10 & 11
Rumus Penghitungan PPN
Kontrak atau PPN ditulis terpisah
Perjanjian
Jika Dianggap belum
ATAU Tidak termasuk PPN
Harga sudah
termasuk PPN
ATAU PPN = 10 % x harga/pembayaran

Harga termasuk
PPN & PPnBM

PPN = 10 . x harga/pembayaran
110 PPN = 10 . x harga/pembayaran
110 + t
t = Tarif PPnBM
PPnBM = t . x harga/pembayaran
110 + t

Direktorat Jenderal Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun


Direktorat Peraturan Perpajakan I 2012 5
Pasal 13 Kesalahan Pemungutan PPN

Salah Pungut PPN


sepanjang:
PPN dipungut terlalu - belum dikreditkan
besar - belum dibiayakan
PPN seharusnya tidak PPN dapat dimintakan - belum dikapitalisasi
dipungut kembali oleh Pihak Yang
Terpungut

PPN tersebut telah


disetor dan dilaporkan Pihak Yang Terpungut:
a.importir;
•pembeli barang atau penerima jasa
(termasuk Pemungut PPN);
•pihak yang memanfaatkan barang tidak berwujud atau
jasa dari luar Daerah Pabean.

Direktorat Jenderal Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun


Direktorat Peraturan Perpajakan I 2012 6
PPN INDONESIA MENGANUT TARIF TUNGGAL

• UU PPN 1984, TARIF PPN DITETAPKAN SEBESAR 10%.


DENGAN PERATURAN PEMERINTAH, TARIF DAPAT
DINAIKKAN PALING TINGGI MENJADI 15% ATAU
DITURUNKAN PALING RENDAH 5%.
• SISI NEGATIF TARIF TUNGGAL ADLH MEMPERTAJAM
REGRESIVITAS PPN.
• SISI POSITIF ADALAH SEDERHANA BAIK DALAM
PELAKSANAAN DAN PENGAWASANNYA.
• TARIF 0% UNTUK EKSPOR, TARIF TEKNIS AGAR PAJAK
MASUKAN ATAS PEROLEHAN BKP/JKP YANG TERKAIT
DAPAT DIKREDITKAN SEHINGGA TIDAK PERLU
DIBEBANKAN SEBAGAI BIAYA.

7
Pasal 4 Tanggung Renteng

PENJUAL

?
Pungut PPN
PEMBELI
SKPKB

TANGGUNG JAWAB
RENTENG

Kecuali

Menunjukkan AT PPN dapat


A
bukti telah U ditagih kepada
membayar PPN penjual

Ps 16F UU PPN

Penjual adalah penanggung jawab PPN (menyetor PPN), namun untuk kondisi tertentu Pembeli Diatur lebih
dapat dikenai tanggung jawab renteng. lanjut di PMK
Direktorat Jenderal Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun
Direktorat Peraturan Perpajakan I 2012 BACK 8
PK Vs PM = KB/LB/N

A Pembelian
Rp 100
PPN (PM)
B Penjualan Rp
120
PPN (PK) Rp
C
Rp 10 12
Total Total Rp
Rp 110 132

PK Rp 12
PM Rp 10

KB/LB/N ???
Faktur Pajak yg
dapat berupa
faktur penjualan
(Penj. Ps. 13 ay. 1)

Faktur Adalah bukti pungutan pajak


Faktur Pajak
yang dibuat oleh PKP yang
Pajak melakukan penyerahan BKP Gabungan
(Penj. Ps. 13 ay. 2)
(Ps. 1 angka 23 atau penyerahan JKP
UU PPN 1984)
Dok. Tertentu yg.
ditetapkan sbg
Faktur Pajak
(Penj. Ps. 13 ay.1)

10
Melakukan ekspor BKP
Berwujud dimaksud da-
lam Ps. 4 ay. (1) huruf f

Melakukan penyer. Melakukan penyer.


BKP dimaksud dlm BKP dimaksud dlm
Ps. 4 ay. (1) huruf a Ps. 16D

PKP WAJIB MEMBUAT FAKTUR


PAJAK UNTUK SETIAP :
(Ps. 13 ay 1
UU PPN 1984)

Melakukan ekspor BKP


Melakukan ekspor JKP
Tdk Berwujud oleh PKP
oleh PKP sbgmn dimaksud-
sbgmn dimaksud dalam
dlm Ps. 4 ayat (1) huruf h
Ps. 4 ay. (1) huruf g

Melakukan penyer.
JKP dimaksud dlm
Ps. 4 ay. (1) huruf c
Pasal 14 Transaksi dengan Mata Uang Asing

Transaksi dengan PPN dan PPnBM Sesuai kurs KMK


menggunakan mata dikonversi ke pada saat
uang asing dalam mata uang pembuatan
rupiah Faktur Pajak
Termasuk transaksi penyerahan
kepada Pemungut PPN selain
Bendahara Pemerintah

Kurs USD: Rp9.076,00 Kurs USD: Rp9.060,00


Periode : 2-8 Januari 2012 Periode : 23-29 Januari 2012
KMK No : 1571/KM.1/2011 KMK No : 33/KM.1/2012
Kurs USD : Rp9.136,00 Kurs USD: Rp8.952,00
Periode : 9-15 Januari 2012 Periode : 30 Jan – 5 Feb 2012
2 Januari KMK No : 6/KM.1/2012 KMK No : 54 /KM.1/2012
25 Januari

Pembayaran Di Muka 11 Januari 5 Februari


-FP dibuat Pelunasan Pembayaran
-Kurs : Rp9.076,00 -Tidak perlu buat FP
Barang diserahkan Penggantian FP 11 Jan
-FP dibuat -Kurs : Rp9.136,00
-Kurs : Rp9.136,00

Direktorat Jenderal Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun


Direktorat Peraturan Perpajakan I 2012 12
Saat Pembuatan Faktur Pajak
saat penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP

saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi


sebelum penyerahan BKP dan/atau JKP

saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap


pekerjaan

saat PKP rekanan menyampaikan tagihan kepada Bendahara Pemerintah


sebagai Pemungut PPN

Direktorat Jenderal Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun


Direktorat Peraturan Perpajakan I 2012 BACK 13
a. Nama, alamat, NPWP yg
menyerahkan BKP/JKP

b. Nama, alamat, NPWP Pem-


beli BKP/Penerima JKP

c. Jenis barang/jasa, jumlah


KETER. MINI- Harga Jual/Penggantian,
MAL YG WAJIB dan potongan harga Memenuhi
DICANTUMKAN persyaratan
DLM FAKTUR d. PPN yang dipungut formal & ma-
PAJAK terial
(Ps. 13 ay. 5 UU PPN 1984 (Ps. 13 ay (9)
e. PPnBM yang dipungut
jo Ps.8 PMK No. 84/
PMK.03/2012, 06-6-2012)

f. Kode, Nomor Seri dan tgl


pembuatan Faktur Pajak

g. Nama dan tanda tangan


yang berhak menandata-
ngani Faktur Pajak
Perubahan Nomor Seri Faktur Pajak

. - .

Kode transaksi Kode Kode Nomor


& status cabang tahun Seri
Jumlah Digit:
Penomoran FP
8 digit
Sesuai dengan
Ditentukan oleh PKP sendiri
Per-13/65

. - .

Kode transaksi Nomor


& status Seri
Jumlah Digit:
Penomoran FP 13 digit
Sesuai dengan Ditentukan oleh sistem DJP, termasuk kode tahun akan
Per-24 dicreate oleh sistem DJP dan kode cabang dihapus.
Kendali Nomor Seri Faktur Pajak
Nomor seri Faktur Pajak hanya dapat diberikan kepada PKP yang:
a.Telah dilakukan registrasi ulang PKP sesuai dengan Per-05 dan perubahannya atau telah
dilakukan verifikasi dalam rangka pengukuhan PKP.
b.Telah melakukan update alamat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, apabila terjadi
perubahan alamat .
c.Telah mengajukan surat permohonan kode aktivasi dan password.
d.Telah menerima surat pemberitahuan kode aktivasi dari KPP .
e.Telah menerima pemberitahuan password melalui e-mail.
f.Telah mengajukan surat permintaan nomor seri faktur pajak.
g.Telah memasukkan kode aktivasi dan password dengan benar pada saat mengajukan
permintaan nomor seri faktur pajak.
h.Telah menyampaikan SPT masa PPN untuk 3 (tiga) masa pajak terakhir berturut-turut yang
telah jatuh tempo pada tanggal surat permohonan nomor seri faktur pajak disampaikan ke KPP.
Pasal 17 Saat Penyerahan
Pasal 11 UU PPN Pasal 13 UU PPN

Saat Pembuatan
Saat Terutang Pajak Saat Penyerahan
Faktur Pajak

“Saat penyerahan yang merupakan dasar penentuan saat terutang PPN


dan saat pembuatan Faktur Pajak disinkronisasikan dengan praktik yang
lazim terjadi dalam kegiatan usaha yang tercermin dalam praktik
pencatatan atau pembukuan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku
umum serta diterapkan secara konsisten oleh PKP”

“Penyerahan dianggap telah terjadi, apabila resiko dan manfaat


kepemilikan barang telah berpindah kepada pembeli dan jumlah
pendapatan dari transaksi tersebut dapat diukur dengan handal”

“Pengakuan pendapatan atau pencatatan piutang dicerminkan dengan


penerbitan invoice/faktur penjualan yang sekaligus menjadi dokumen
sumber dan sebagai dasar pencatatan pengakuan pendapatan atau
pencatatan piutang”

Direktorat Jenderal Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun


Direktorat Peraturan Perpajakan I 2012 BACK 17
Pasal 17 Saat Penyerahan BKP Tidak Bergerak

Saat Penyerahan BKP Tidak


Bergerak

saat penyerahan hak untuk menggunakan atau menguasai Barang Kena


Pajak berwujud tersebut, secara hukum atau secara nyata, kepada pihak
pembeli

Direktorat Jenderal Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun


Direktorat Peraturan Perpajakan I 2012 BACK 18
Pasal 17
Contoh Saat Penyerahan BKP Tidak
Bergerak

1 Perjanjian jual beli sebuah rumah ditandatangani tanggal 1 Mei 2011.


Perjanjian penyerahan hak untuk menggunakan atau menguasai rumah tersebut dibuat
atau ditandatangani tanggal 1 September 2011.
FP: 1 Sep 2011

2 Bila sebelum surat atau akte tersebut dibuat atau ditandatangani, rumah telah diserahkan
atau berada dalam penguasaan pembeli atau penerimanya, maka Faktur Pajak harus
diterbitkan pada saat barang tersebut secara nyata diserahkan atau berada dalam
penguasaan pembeli atau penerima barang.

Direktorat Jenderal Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun


Direktorat Peraturan Perpajakan I 2012 BACK 19
Pasal 17 Saat Penyerahan BKP Tidak Berwujud
a. diakui sebagai piutang atau penghasilan, atau pada
saat diterbitkan faktur penjualan oleh Pengusaha
Dalam hal
Kena Pajak, sesuai dengan prinsip akuntansi yang
tidak diketahui
berlaku umum dan diterapkan secara konsisten

b. kontrak atau perjanjian ditandatangani, atau saat


mulai tersedianya fasilitas atau kemudahan untuk
dipakai secara nyata, sebagian atau seluruhnya

Pemberian cuma-cuma,
pemakaian sendiri, dan
penyerahan antarcabang

Direktorat Jenderal Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun


Direktorat Peraturan Perpajakan I 2012 BACK 20
Pasal 17 Saat Penyerahan JKP

1) diakui sebagai piutang atau penghasilan atau


pada saat diterbitkan faktur penjualan sesuai Dalam hal
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan tidak diketahui
diterapkan secara konsisten

2) kontrak atau perjanjian ditandatangani

3) saat mulai tersedianya fasilitas atau kemudahan


Pemberian cuma-cuma,
untuk dipakai secara nyata, baik sebagian atau
seluruhnya, dalam hal pemberian cuma-cuma pemakaian sendiri, dan
atau pemakaian sendiri penyerahan antarcabang

Direktorat Jenderal Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun


Direktorat Peraturan Perpajakan I 2012 BACK 21
Pasal 17 Contoh Saat Penyerahan JKP
1 PT Semangat menyewakan satu unit ruko kepada PT Diatetupa dengan masa kontrak
selama 12 tahun. Dalam kontrak disepakati antara lain:
• PT Diatetupa mulai menggunakan ruko tanggal 1 September 2011;
• Nilai kontrak sewa selama 12 tahun adalah Rp 120.000.000,00
• Pembayaran sewa adalah tahunan dan disepakati dibayar setiap tanggal 29 September
dengan pembayaran sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) per tahun.
Pada tanggal 29 September 2011 PT Diatetupa melakukan pembayaran sewa untuk tahun
pertama.
FP: 29 Sep 2011
Rp 10.000.000,-

2 1. PT Setiyakom adalah suatu perusahaan jasa telekomunikasi.


2. PT Setiyakom melakukan penagihan kepada pelanggan sesuai dengan periode
pemakaian selama satu bulan.
• Pengumpulan data-data pemakaian dari pelanggan memerlukan waktu beberapa hari,
sehingga faktur penjualan baru dapat diterbitkan beberapa hari setelahnya.
• Untuk pemakaian oleh pelanggan pada tanggal 1 – 30 Juni 2011, PT Setiyakom
menerbitkan faktur penjualan (melakukan penagihan) pada tanggal 5 Juli 2011.
FP: 5 Juli 2011

Direktorat Jenderal Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun


Direktorat Peraturan Perpajakan I 2012 BACK 22
Pasal 18 Pemusatan PPN

PKP

Memiliki > 1 Tempat Dapat menyampaikan Pemusatan Tempat


Kegiatan Usaha pemberitahuan Terutang PPN

Administrasi Penjualan
wajib terpusat pada
tempat pemusatan

Direktorat Jenderal Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun


Direktorat Peraturan Perpajakan I 2012 23
Pasal 19 Faktur Pajak Terlambat

Faktur Pajak Dibuat Bukan


> 3 Bulan Faktur Pajak
sejak saat Faktur Pajak
seharusnya dibuat

PKP dianggap tidak menerbitkan


Faktur Pajak

PPN tidak dapat dikreditkan sebagai


Pajak Masukan

Direktorat Jenderal Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun


Direktorat Peraturan Perpajakan I 2012 24
Pasal 19 Ilustrasi Faktur Pajak Terlambat

5 Jan Februari Maret 5 Apr

Saat penyerahan
= saat pembuatan FP

FP > 5 Jan s.d 4 April


FP terlambat diterbitkan FP > 5 April
-Sanksi 2% x DPP
-PM dapat dikreditkan oleh Pembeli FP terlambat diterbitkan
-Sanksi 2% x DPP
-PM tidak dapat dikreditkan
oleh Pembeli

Direktorat Jenderal Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun


Direktorat Peraturan Perpajakan I 2012 25
Pasal 20 Pedagang Eceran
Tanpa keterangan :
identitas pembeli
nama dan tanda tangan
penjual
Pedagang Membuat Tidak diterbitkan
Eceran Faktur Pajak tidak lengkap Surat Tagihan Pajak

Kegiatan usaha/pekerjaannya melakukan


Kegiatan usaha/pekerjaannya melakukan
penyerahan BKP dengan cara :
penyerahan JKP dengan cara :
a. melalui suatu tempat penjualan •melalui suatu tempat penyerahan jasa
eceran atau langsung datang ke tempat
secara langsung kepada konsumen akhir
konsumen akhir;
atau langsung datang ke tempat konsumen
b. langsung kepada konsumen akhir,
akhir;
tanpa didahului dengan penawaran; dan •langsung kepada konsumen akhir, tanpa
c. pada umumnya dilakukan secara
didahului dengan penawaran; dan
tunai dan penjual/pembeli langsung •pada umumnya dilakukan secara tunai.
menyerahkan/membawa BKP yang dibeli.

Direktorat Jenderal Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun


Direktorat Peraturan Perpajakan I 2012 BACK 26
DASAR PENGENAAN PAJAK (DPP)

 HARGA JUAL ; UNTUK PENYERAHAN


BKP
 PENGGANTIAN ;UNTUK PENYERAHAN
JKP
 NILAI IMPOR ; UNTUK IMPOR BKP
 NILAI EKSPOR ; UNTUK EKSPOR BKP
KREDIT PPN MASA
 PM yang telah dibayar oleh PKP pada saat
perolehan atau impor BKP atas penerimaan JKP
dapat dikreditkan dengan PK yang dipungut PKP
pada saat menyerahkan BKP atau JKP
 Ketentuan tentang pengkreditan PM adalah :
 Syarat utamanya ada Faktur Pajak
 Dilakukan pada Masa Pajak yang sama
 Paling lambat dilakukan 3 bulan setelah masa pajak
dengan syarat belum dibiaya-kan dan atau belum ada
pemeriksaan
Contoh soal
 PT.Maharani telah dikukuhkan sebagai PKP
dan berikut ini informasi berkaitan dengan
PM yang telah dibayar dan PK yang dipungut
:
 Januari 2007 :
 Pajak yang telah dibayar saat perolehan BKP ……….. Rp 6.000.000
 Pajak keluaran yang telah dipungut …………………… Rp 3.000.000
 Februari 2007 :
 Pajak yang telah dibayar saat perolehan BKP ………. Rp 6.000.000
 Pajak keluaran yang telah dipungut ………………….. Rp 7.000.000
Penyelesaian Soal
 Masa pajak JANUARI 2007
 PK ………………………….. Rp 3.000.000
 PM dapat dikreditkan …….. Rp 6.000.000
 PPN Lebih Bayar (LB)……. Rp 3.000.000
 PPN LB akan dikompensasi ke Masa pajak
berikutnya sebesar Rp 3.000.000 di Februari
2007

 MASA PAJAK FEBRUARI 2007 :


 PK ………………………. Rp 7.000.000
 PM dapat dikreditkan … Rp 6.000.000
 PPN Kurang Bayar (KB) Rp 1.000.000
 Kompensasi Januari 07.. Rp 3.000.000
 PPN LB ………………… Rp 2.000.000
..

 Masa MARET 2007


 PK ……………………….Rp 12.000.000
 PM ………………………Rp 6.000.000
 PPN KB ……………….. Rp 6.000.000
 Kompensasi Peb 07….. Rp (2.000.000)
 PPN KB ………………. Rp. 4.000.000
..

 APRIL 2007
 PK :
 Penjualan hasil produksIi retailer............ 0
 Total PK ……………………….. 0
 PM :
 Pembelian Bahan Baku ……... (5.500.000)
 PPN LB ………………………. 5.500.000
..
 MEI 2007

 PK : …………………..... 0
 PM :
 Pembelian BB ………….. (1.560.000)
 Import Bahan Penolong (5.000.000)
 FP Masukan ……………. (4.400.000)
 PPN LB ………………… (10.960.000)
 Kompensasi April 2007.... ( 5.500.000)
 PPN LB ........................... (16.460.000)
..
 JUNI 2007
 PK :
 Nota Tagihan PT.Rajawali …… 10.700.000
 Penjualan ke pengecer……….. 0
 Export ………………………….. 0
 PM :
 Pembelian dari pengecer …… 0
 PPN KB ………………………… 10.700.000
 Kompensasi LB Mei 2007 …….. (25.900.000)
 PPN LB ………………………… 15.200.000
..

 JULI 2007
 PK :
 Penjualan …………………. 9.750.000
 FP Keluaran stelah DP ….. 4.500.000
 PM : ……………………….. 0
 PPN KB …………………… 14.250.000
 Kompensasi LB Juni 07…. 15.200.000
 PPN LB …………………… 950.000

Karakteristik PPnBM
 PPnBM merupakan pungutan tambahan disamping
PPN
 Pengenaan terhadap PPnBM ini hanya satu kali yaitu
pada saat penyerahan BKP yang tergolong mewah
oleh Pengusaha yang menghasilkan atau pada saat
impor.
 PPnBM tidak dapat dilakukan pengkreditannya
dengan PPN. (Namun demikian, apabila Eksportir
mengekspor BKP yang tergolong mewah, maka
PPnBM yang telah dibayar pada saat perolehan dapat
direstitusi.)
Batasan BKP yang tergolong
Mewah :
Bahwa barang tersebut bukan
merupakan barang kebutuhan pokok
Pada umumnya barang tersebut
dikonsumsi oleh masyarakat tertentu
Barang tersebut dikonsumsi oleh
masyarakat berpenghasilan tinggi
Barang tersebut dikonsumsikan untuk
menunjukkan status
 
Tarif Pajak
Tarif PPnBM paling rendah 10%
dan paling tinggi 75%
Tarif ekspor BKP tergolong
mewah dikenakan pajak 0%,
karena barang ekspor dikonsumsi
diluar daerah pabean
Jenis Barang Kena Pajak
 Tarif 10% : peralatan olahraga, AC, alat
fotografi, alat sinematografi
 Tarif 20% : rumah mewah, apartmen,
mesin pencuci piring, instrumen musik
 Tarif 30% : kapal, sampan, kano, kecuali
untuk keperluan negara
 Tarif 40% : minuman beralcohol,
permadani sutra, barang dari kristal dan
logam mulia, balon udara
 Tarif 50% : permadani bulu hewan
halus, senjata api, pesawat udara
 Tarif 75% : barang dari batu
mulia/mutiara, kapal pesiar mewah
Pengecualian Pengenaan
PPnBM
Kendaraan bermotor yang digunakan
untuk kendaraan ambulan, kendaraan
jenazah, kendaraan pamadam
kebakaran, kendaraan tahanan,
kendaraan angkutan umum;
Kendaraan yang digunakan untuk tujuan
Protokoler Kenegaraan
Kendaraan bermotor angkutan orang
untuk 10 (sepuluh) orang atau lebih
termasuk pengemudi dengan motor
bakar nyala kompresi (diesel atau semi
diesel) dengan semua kapasitas isi
silinder yang digunakan untuk kendaraan
dinas TNI atau Polri
Cara menghitung PPnBM
Cara menghitung Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah yang terutang adalah dengan
mengalikan Tarif Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah dengan Dasar Pengenaan
Pajak (DPP). Untuk itu perlu diperhatikan
DPP-nya apakah harga jual, nilai impor, nilai
pengganti, nilai ekspor, atau nilai lain yang
ditetapkan Menteri Keuangan.
Rumus yang digunakan :
PPnBM Terutang = Tarif PPnBM x Dasar
Pengenaan Pajak
Contoh Soal

1) Bpk.Andi seorang importir mengimpor BKP Barang Mewah


dengan tarif 20% seharga Rp 200.000.000,
hitung :
- PPN dan PPN-BM
- jumlah yang di bayar Bpk.Andi
 
jawab :
Jumlah pembayaran  Rp 200.000.000,-
PPN 10% X Rp 200.000.000  Rp  20.000.000,-
PPN-BM 20% X Rp 200.000.000  Rp  40.000.000,-
                                               ----------------------+
jumlah yang harus dibayar             Rp 260.000.000,-
Contoh soal
PKP “A” menjual tunai Barang Kena
Pajak dengan Harga Jual Rp
25.000.000,00
Pajak Pertambahan Nilai yang terutang
= 10% x Rp25.000.000,00
= Rp2.500.000,00

PPN sebesar Rp2.500.000,00 tersebut


merupakan Pajak yang harus dibayar
oleh PKP “A”
Soal
PT. ABC membeli BKP Barang Mewah Langsung dari
pabrik seharga Rp 500.000.000 tarif barang Mewah
20% kemudian barang tersebut dijual lagi seharga Rp
750.000.000 di dalam negeri.
hitunglah :
- PPN dan PPN BM  
- Jumlah yang dibayar PT ABC
- Jumlah Yang dibayar pembeli
Jawab :
-PPN 10% X Rp 500.000.000              Rp
50.000.000
PPN BM 20% X Rp 500.000.000            Rp
100.000.000  
                                                    -------------------
+
-PPN dan PPN BM yang harus dibayar   Rp
150.000.000

-PPN 10% X Rp 750.000.000


Jumlah yang dibayar pembeli                      Rp
 75.000.000
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
TERIMA KASIH
Lunasi Pajaknya, Awasi Penggunaannya

www.pajak.go.i
d

Anda mungkin juga menyukai