November 2022
Dalam peraturan ini diatur kembali mengenai penerapan PPN atau PPN dan PPnBM, dengan
poin-poin yang diatur sebagai berikut:
• Tanggung jawab secara renteng atas Tanggung jawab secara renteng ditagih
pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) melalui penerbitan Surat Ketetapan
atau PPN dan Pajak Penjualan Barang Pajak Kurang Bayar sesuai dengan
Mewah (PPnBM) dapat dilakukan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan
Pembeli atau Penerima Jasa secara self- di bidang perpajakan.
assessment dengan melakukan
pembayaran PPN atau PPnBM yang
terutang menggunakan Surat Setoran
Pajak (SSP).
Pasal 5
• Pemakaian sendiri dan/atau pemberian cuma • Pemakaian sendiri BKP dan/atau JKP
- cuma Barang Kena Pajak (BKP) merupakan merupakan penyerahan BKP dan/atau
penyerahan BKP yang dikenai PPN atau JKP yang terutang PPN atau PPN dan
PPN dan PPnBM. PPnBM.
Pasal 8
Pasal 9 Pasal 8
• Penyerahan BKP melalui penyelenggara lelang • Pemungutan PPN atau PPN dan PPnBM
termasuk penyerahan BKP yang tidak atas penyerahan BKP melalui juru lelang
diketahui dengan pasti pemiliknya. dilakukan dengan penerbitan Faktur
Pajak oleh pemilik barang sesuai
• Teknis pengenaan PPN atas penyerahan BKP dengan ketentuan peraturan perundang-
melalui penyelenggara lelang pada ketentuan undangan di bidang perpajakan.
yang lama (Pasal 8 ayat (2) dan (3)) tidak ada
di dalam ketentuan baru ini. • Dalam hal pemilik barang tidak
menerbitkan Faktur Pajak, pemungutan
• Ketentuan mengenai tata cara pemungutan PPN atau PPN dan PPnBM atas
PPN atau PPnBM atas penyerahan BKP penyerahan BKP melalui juru lelang
melalui penyelenggara lelang diatur dengan dilakukan sendiri oleh pemenang
Peraturan Menteri. lelang melalui SSP.
Pasal 10
Pasal 12
Pasal 17 Pasal 11
• Dalam hal PPN menjadi bagian dari harga atau • Dalam hal PPN menjadi bagian dari harga
pembayaran atas penyerahan BKP dan/ atau atau pembayaran atas penyerahan BKP
penyerahan JKP, penghitungan PPN yang dan/atau penyerahan JKP, PPN yang
terutang dihitung dengan menggunakan terutang adalah 10/110 dari harga atau
formula T/(100%+T) dari harga atau pembayaran atas penyerahan BKP
pembayaran atas penyerahan BKP dan/atau dan/atau penyerahan JKP.
penyerahan JKP.
• Dalam hal penyerahan BKP juga terutang
• Dalam hal penyerahan BKP juga terutang PPnBM dan telah menjadi bagian dari
PPnBM dan telah menjadi bagian dari harga harga atau pembayaran atas penyerahan
atau pembayaran atas penyerahan BKP, BKP, penghitungan PPN atau PPN dan
penghitungan PPN dan PPnBM menggunakan PPnBM menggunakan rumus sebagai
formula sebagai berikut: berikut:
• Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan PKP • Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan
tidak melaksanakan sebagian atau seluruh PKP tidak melaksanakan sebagian atau
kewajiban pemungutan PPN atau PPN dan seluruh kewajiban pemungutan PPN atau
PPnBM, dasar pengenaan pajak (DPP) untuk PPN dan PPnBM, DPP ditetapkan
menentukan besarnya PPN atau PPN dan sebesar Harga Jual, Penggantian, atau
PPnBM yang terutang ditetapkan sesuai nilai lain sesuai hasil pemeriksaan.
hasil pemeriksaan.
• Dalam hal Pengusaha yang wajib
• Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan melaporkan usahanya untuk dikukuhkan
Pengusaha yang wajib melaporkan usahanya sebagai PKP tidak melaksanakan
untuk dikukuhkan sebagai PKP tidak kewajibannya, besarnya PPN atau PPN
melaksanakan kewajibannya, DPP dan dan PPnBM yang terutang dihitung sesuai
besarnya PPN atau PPN dan PPnBM yang ketentuan yang diatur dalam peraturan ini.
terutang ditetapkan dan dihitung sesuai
ketentuan yang diatur dalam peraturan ini.
Pasal 28