Anda di halaman 1dari 22

PBB Sektor Pertambangan Migas

PMK-186/PMK.03/2019
PBB Sektor Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
(PBB Migas)
PBB Migas adalah PBB yang dikenakan atas Kawasan yang digunakan untuk usaha
kawasan yang digunakan untuk usaha pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi,
pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi meliputi:
a. Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi
Objek PBB Migas meliputi Bumi dan Bangunan sebagaimana tercantum dalam Kontrak
Bumi meliputi : Kerja Sama
a. Permukaan Bumi Onshore b. areal di luar Wilayah Kerja Minyak dan Gas
b. Permukaan Bumi Offshore Bumi yang merupakan satu kesatuan yang
c. Tubuh bumi digunakan untuk kegiatan usaha
pertambangan minyak dan/atau gas bumi
dan secara fisik tidak terpisahkan
Permukaan Bumi Onshore
Permukaan Bumi Onshore
Permukaan bumi onshore merupakan tanah yang dipergunakan untuk kegiatan usaha
pertambangan Migas , meliputi :
1. Areal Belum Produktif Pertambangan Minyak dan Gas Bumi merupakan areal yang
belum diusahakan untuk pengambilan hasil produksi minyak dan/atau gas bumi;
2. Areal Produktif Pertambangan Minyak dan Gas Bumi merupakan areal yang sedang
diusahakan untuk pengambilan hasil produksi minyak dan/atau gas bumi;
3. Areal Tidak Produktif Pertambangan Minyak dan Gas Bumi merupakan areal yang
tidak dapat atau telah selesai diusahakan untuk pengambilan hasil produksi minyak
dan/atau gas bumi;
4. Areal Pengaman Pertambangan Minyak dan Gas Bumi merupakan areal yang
dimanfaatkan sebagai pendukung dan pengaman kegiatan usaha pertambangan
minyak dan/atau gas bumi; dan
5. Areal Emplasemen Pertambangan Minyak dan Gas Bumi merupakan areal yang di
atasnya dimanfaatkan untuk bangunan serta fasilitas penunjangnya
Penetapan NJOP Pertambangan Migas
Permukaan Bumi Onshore
Objek PBB Migas permukaan bumi onshore (tanah) terdiri dari tanah
dan bangunan sebagai penunjang kegiatan pertambangan Migas
Penentuan nilai tanah dilakukan melalui proses penilaian atas masing-
masing areal
Sedangkan untuk menghitung nilai bangunan dilakukan penilaian atas
masing-masing unit bangunan (bangunan umum dan bangunan
khusus) menggunakan pendekatan biaya
Permukaan Bumi Onshore
Areal belum produktif pertambangan
Migas
Areal onshore belum produktif Contoh:
pertambangan Migas terdiri dari Areal belum produktif pertambangan Migas
tanah yang belum diusahakan seluas 100.000M2. Hasil penilaian diperoleh
untuk pengambilan hasil produksi nilai tanah Rp12.000/M2
minyak dan/atau gas bumi
Maka nilai tanah keseluruhan :
Penentuan Nilai tanah areal belum 100.000 x 12.000 = Rp1.200.000.000,00
produktif dilakukan berdasarkan
hasil penilaian dengan
pendekatan data pasar
Permukaan Bumi Onshore
Areal Produktif
Areal produktif terdiri dari tanah Contoh :
yang sedang diusahakan untuk Areal produktif seluas 100.000M2 dengan
pengambilan hasil produksi nilai tanah hasil penilaian sebesar
minyak dan/atau gas bumi Rp15.000/M2

Penentuan NJOP tanah dilakukan Maka NJOP areal produktif :


berdasarkan hasil penilaian 100.000 x 15.000 = Rp1.500.000.000
dengan pendekatan data pasar
dengan areal belum produktif
sebagi objek acuan
Permukaan Bumi Onshore
Areal Tdak Produktif
Areal tidak produktif terdiri dari Contoh :
tanah yang tidak dapat Areal tidak produktif seluas 150.000M2
diusahakan atau sudah selesai dengan nilai tanah hasil penilaian sebesar
diusahakan untuk pengambilan Rp7.000/M2
hasil produksi minyak dan/atau
gas bumi Maka NJOP areal produktif :
150.000 x 7.000 = Rp1.050.000.000
Penentuan NJOP tanah dilakukan
berdasarkan hasil penilaian
dengan pendekatan data pasar
dengan areal belum produktif
sebagi objek acuan
Permukaan Bumi Onshore
Areal Pengaman
Areal pengaman terdiri dari tanah Contoh :
yang digunakan sebagai Areal pengaman seluas 20.000M2 dengan
pendukung dan pengaman nilai tanah hasil penilaian sebesar
kegiatan usaha untuk Rp5.000/M2
pengambilan hasil produksi
minyak dan/atau gas bumi Maka NJOP areal produktif :
20.000 x 5.000 = Rp1.500.000.000
Penentuan NJOP tanah dilakukan
berdasarkan hasil penilaian
dengan pendekatan data pasar
dengan areal belum produktif
sebagi objek acuan
Permukaan Bumi Onshore
Areal Emplasemen
Areal emplasemen terdiri dari Contoh :
tanah yang di atasnya didirikan Areal emplasemen seluas 20.000M2 dengan
banguan sebagai penunjang nilai tanah hasil penilaian sebesar
kegiatan penambanagn migas Rp15.000/M2
Selain itu terdapat bangunan, sbb:
Penentuan NJOP tanah dilakukan Jenis Penggunaan Bangunan
Luas Nilai Jumlah Nilai
(M2) (Rp/M2) (Rp)
berdasarkan hasil penilaian Kantor 500 2.000.000 1.000.000.000
dengan pendekatan data pasar Gudang 3.000 1.500.000 4.500.000.000
dengan areal belum produktif Mes 500 1.200.000 600.000.000
Poliklinik 200 2.000.000 400.000.000
sebagi objek acuan Kilang 2.000 3.500.000 7.000.000.000
Dermaga 1.500 4.000.000 6.000.000.000
Jumlah 7.700 19.500.000.000
NJOP dan PBB terutang
Permukaan Bumi Onshore
NJOP Bumi
Belum produktif 100.000 1.200.000.000
NJOP = NJOP Bumi + NJOP Bangunan Produktif 100.000 1.500.000.000
Tidak produktif 150.000 1.050.000.000
Pengaman 20.000 100.000.000
Emplasemen 20.000 300.000.000
Jumlah 390.000 4.150.000.000
PBB terutang areal Onshore:
Nilai
Objek Pajak Luas (M2) NJOP (Rp)
(Rp/M2)
Bumi 390.000 10.641 4.150.000.000
Bangunan 7.700 2.532.468 19.500.000.000
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB 23.650.000.000
NJOPTKP 12.000.000
NJOP sebagai dasar penghitungan 23.638.000.000
NJKP 40% x 23.638.000.000 9.455.200.000
PBB Terutang 0,5% x 9.455.200.000 47.276.000
Permukaan Bumi Offshore
Permukaan Bumi Offshore
Permukaan bumi offshore terdiri dari Contoh:
permukaan air (laut) dan bangunan Areal permukaan laut sesuai izin
yang berada di laut wilayah Indonesia seluas 20.000M2 dan bangunan
yang digunakan sebagai usaha seluas 500M2
pertambangan migas berdasarkan NJOP permukaan laut ditetapkan
izin. sebesar Rp11.458/M2 dan NJOP
bangunan sebesar Rp4.500.000/M2
Besarnya NJOP per M2 permukaan
laut areal offshore ditetapkan
berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak
Sedangkan NJOP bangunan
ditetapkan berdasarkan hasil
penilaian dengan pendekatan biaya
NJOP dan PBB Terutang
Permukaan bumi offshore
Permukaan bumi Offshore
Nilai
Objek Pajak Luas (M2) NJOP (Rp)
(Rp/M2)
Bumi 20.000 11.458 229.160.000
Bangunan 500 4.500.000 2.250.000.000
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB 2.479.160.000
NJOPTKP 12.000.000
NJOP sebagai dasar penghitungan 2.467.160.000
NJKP 40% x 2.467.160.000 986.864.000
PBB Terutang 0,5% x 986.864.000 4.934.320
Tubuh Bumi
Tubuh Bumi Penghitungan NJOP tubuh bumi eksplorasi:
Besarnya NJOP per M2 ditetapkan berdasarkan
Pertambangan Migas Keputusan Dirjen Pajak

Penghitungan NJOP tubuh bumi eksploitasi tetapi


Tubuh bumi sebagai objek PBB Migas belum ada hasil yang dijual:
merupakan areal dibawah permukaan bumi Besarnya NJOP per M2 ditetapkan berdasarkan
yang diusahakan untuk pertambangan migas Keputusan Dirjen Pajak
sebagai mana tercantum dalam Kontrak Kerja
Sama Penghitungan NJOP tubuh bumi eksploitasi yang
terdapat yang dijual:
Penghitungan NJOP tubuh bumi meliputi: Besarnya NJOP ditetapkan berdasarkan Nilai Jual
a. Tubuh bumi eksplorasi Pengganti yang dihitung berdasarkan hasil perkalian
b. Tubuh bumi eksploitasi tetapi belum ada antara Pendapatan minyak/gas bumi setahun sebelum
hasil yang dijual tahun pajak dengan Angka Kapitalisasi
c. Tubuh bumi eksploitasi terdapat hasil Besarnya Angka Kapitalisasi ditetapkan berdasarkan
dijual Keputusan Dirjen Pajak
NJOP dan PBB Terutang
Tubuh Bumi Eksplorasi
NJOP dan PBB Terutang Tubuh Bumi Eksplorasi
Contoh: Nilai
Objek Pajak Luas (M2) NJOP (Rp)
Untuk pertambangan Migas (Rp/M2)
Tubuh Bumi 10.000 140 1.400.000
dalam tahap ekplorasi Bangunan - - -
terdapat luas tubuh bumi NJOP sebagai dasar pengenaan PBB 1.400.000
berdasarkan izin seluas NJOPTKP 12.000.000
NJOP sebagai dasar penghitungan -
10.000M2 NJKP -
Besarnya NJOP perM2 Tubuh PBB Terutang -
bumi ditetapkan sebesar
Rp140,00
NJOP dan PBB Terutang
Tubuh Bumi Eksploitasi tetapi belum ada hasil
dijual
Dengan Contoh yang sama: NJOP dan PBB Terutang Tubuh Bumi Eksploitasi belu ada hasil dijual
Untuk pertambangan Migas Objek Pajak Luas (M2)
Nilai
NJOP (Rp)
dalam tahap ekploitasi tetapi (Rp/M2)
Tubuh Bumi 10.000 140 1.400.000
belum ada hasil yang dapat Bangunan - - -
dijual, terdapat luas tubuh bumi NJOP sebagai dasar pengenaan PBB 1.400.000
berdasarkan izin seluas NJOPTKP 12.000.000
NJOP sebagai dasar penghitungan -
10.000M2 NJKP -
Besarnya NJOP perM2 Tubuh PBB Terutang -
bumi ditetapkan sebesar
Rp140,00
NJOP dan PBB Terutang
Tubuh Bumi Eksploitasi dengan hasil dijual
PBB Terutang Tubuh Bumi Eksploitasi dengan ada hasil terjual
NJOP tubuh bumi eksploitasi pertambangan
Nilai
migas dengan ada hasil yang dijual dihitung Objek Pajak Luas (M2)
(Rp/M2)
NJOP (Rp)
berdasarkan Nilai Jual Pengganti (Pendekatan Tubuh Bumi 10.000 140 12.048.000.000.000
Pendapatan) Bangunan - - -
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB 12.048.000.000.000
Dengan Contoh di atas: NJOPTKP 12.000.000
Terdapat hasil produksi tahun 2020 sebanyak NJOP sebagai dasar penghitungan 12.047.988.000.000
NJKP 40% x 12.047.988.000.000 4.819.195.200.000
1.200.000 barel. Dengan harga pasar
PBB Terutang 0,5% x 4.819.195.200.000 24.095.976.000
Rp1.000.000 per barel
Angka Kapitalisasi ditetapkan sebesar 10,04

Nilai Tubuh bumi (1.200.000 x


1.000.000) x 10,04 12.048.000.000.000
Tubuh bumi sebagai objek PBB Migas merupakan areal dibawah
permukaan bumi yang diusahakan untuk pertambangan migas
Permukaan bumi Onshore merupakan tanah yang sebagai mana tercantum dalam Kontrak Kerja Sama
dipergunakan untuk kegiatan usaha pertambangan Penghitungan NJOP tubuh bumi meliputi:
Migas , meliputi : a. Tubuh bumi eksplorasi
1. Areal Belum Produktif
2. Areal Produktif b. Tubuh bumi eksploitasi
 TBE tetapi belum ada hasil yang dijual
3. Areal Tidak Produktif  TBE terdapat hasil dijual
4. Areal Pengaman
Permukaan
Permukaanbumi
bumiOffshore
offshore terdiri dari permukaan air (laut) dan
5. Areal Emplasemen
bangunan yang berada di laut wilayah Indonesia yang digunakan
sebagai usaha pertambangan migas berdasarkan izin.

Tubuh bumi sebagai objek PBB untuk pertambangan minerba.


Terdiri dari
Permukaan bumi Onshore merupakan tanah yang yang
Penghitungan NJOP tubuh bumi meliputi:
berada dalam Kawasan pertambanagn minerba yang
a. Tubuh bumi eksplorasi
tercantum dalam izin, terdiri:
1. Areal Belum Dimanfaatkan b. Tubuh bumi operasi produksi
2. Areal Cadangan Produksi  TBOP yang belum ada hasil produksi
 TBOP yang telah ada hasil produksil
3. Areal Tidak Produktif
4. Areal Pengaman
5. Areal Emplasemen
Permukaan
Permukaanbumi
bumiOffshore
offshore terdiri dari permukaan bumi berupa
perairan dan bangunan sebagai penunjang kegiatan pertambangan
Minerba
 Apakah yang dimaksud dengan areal di luar Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi
merupakan satu kesatuan yang digunakan untuk kegiatan usaha pertambangan ?
 Luas usaha migas berdasarkan izin adalah 100.000 Ha untuk area onshore serta 30.000 Ha
untuk area offshore. Terdapat 10 Ha tanah yang tidak dikenakan PBB (kuburan, tempat
ibadah). Terdapat 20.000 Ha area yang dipunyai haknya dan/atau dimanfaatkan
sepenuhnya secara nyata dan sah oleh selain SP/WP Berapa luas total luas area onshore?
 Kondisi yang menentukan adalah tanggal 1 Januari
 NILAI JUAL OBJEK PAJAK BUMI PER METER PERSEGI Ditetapkan dengan KEP-185/PJ/2020
sebesar Rp ……………… atau Rp………….. … untuk area offshore/ area onshore/ tubuh bumi
eksporasi/ tubuh bumi eksploitasi tetapi belum ada hasil dijual/ tubuh bumi eksploitasi
dengan hasil dijual/ tubuh bumi operasi produksi
 NJOP tubuh bumi eksploitasi pertambangan migas dengan ada hasil yang dijual dihitung
berdasarkan ……………………. (pendekatan……). Dengan perhitungan :
a) Hasil produksi, harga pasar, angka kapitalisasi ?
b) Pendapatan bersih, angka kapitalisasi ?
c) Pendapatan kotor, angka kapitalsasi ?
 Penentuan NJOP onshore atas areal belum produktif dilakukan dengan cara?
 Atas areal produktif/ tidak produktif/ pengamanan/ emplasemen dilakukan dengan cara?
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai