Anda di halaman 1dari 45

PERATURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR 186/PMK.03/ 2019

tentang

Klasifikasi Objek Pajak dan Tata Cara Penetapan


Nilai Jual Objek Pajak Pajak Bumi dan Bangunan
PMK NOMOR 186/PMK.03/2019

LATAR DASAR POKOK-POKOK


BELAKANG HUKUM PENGATURAN
LATAR BELAKANG

1 KEPASTIAN HUKUM UU PBB UU PDRD


PBB Sektor Perhutanan PBB Perdesaan
PBB Sektor Perkebunan PBB Perkotaan
PBB Sektor Pertambangan Migas
PBB Sektor Pengusahaan Pabum
PBB Sektor Pertambangan Minerba
PBB Sektor Lainnya

2 PENGUATAN HUKUM Peraturan Menteri berkekuatan hukum mengikat sepanjang


diperintahkan oleh Peraturan yang lebih tinggi atau dibentuk
berdasarkan kewenangan. (Ps. 8 ayat (2) UU 12 Tahun 2011)

3 SIMPLIFIKASI REGULASI Peleburan :


2 Peraturan Menteri Keuangan
7 Peraturan Direktur Jenderal Pajak
MENINGKATKAN
4 PELAYANAN KEPADA WP ❑ Pengaturan yang lebih objektif
❑ Kemudahan dalam pemenuhan kewajiban PBB
LATAR BELAKANG Simplifikasi Regulasi
SEMULA MENJADI
DASAR HUKUM

Amanat
PASAL 2 AYAT (2) PASAL 6 AYAT (2)
UU PBB UU PBB

Klasifikasi Objek Pajak Besarnya Nilai Jual Objek


Diatur Oleh Menteri Pajak Ditetapkan Oleh
Keuangan Menteri Keuangan

Konsideran PMK 186/PMK.03/2019


POKOK-POKOK PENGATURAN

1 KETENTUAN UMUM

2 KLASIFIKASI OBJEK PAJAK

PMK 186
2019
3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB

4 KETENTUAN PERALIHAN

5 KETENTUAN PENUTUP
PMK 186/PMK.03/2019

1 KETENTUAN UMUM
❑ Pendefinisian ulang istilah sesuai UU PBB
❑ Penyempurnaan definisi istilah terkait objek sektoral yang telah
diselaraskan dengan peraturan perundang-undangan pada
Kementerian Lain Pasal 1

2 KLASIFIKASI OBJEK PAJAK


❑ Objek pajak diklasifikasikan berdasarkan sektornya
❑ Penentuan objek pajak berbasis kepada kawasan
❑ Pengaturan objek pajak bumi
❑ Pengaturan objek pajak di dalam kawasan yang tidak dikenakan PBB
❑ Objek pajak bangunan
Pasal 2 s/d Pasal 9
PMK 186/PMK.03/2019

2 KLASIFIKASI OBJEK PAJAK


❑ Objek pajak diklasifikasikan berdasarkan sektornya

Pasal 2

OBJEK PAJAK BUMI OBJEK PAJAK BUMI DAN/ATAU


DAN/ATAU BANGUNAN BANGUNAN
Sektor Perkebunan
Sektor Perhutanan Diklasifikasikan menjadi :
Sektor Pertambangan
Sektor Lainnya Objek Pajak PBB Sektor Perkebunan
Objek Pajak PBB Sektor Perhutanan
Objek Pajak PBB Sektor Pertambangan Migas
Objek Pajak PBB Sektor Pertambangan Pabum
Klasifikasi NJOP Objek Pajak PBB Sektor Pertambangan Minerba
Objek Pajak PBB Sektor Lainnya
PMK 186/PMK.03/2019

2 KLASIFIKASI OBJEK PAJAK


❑ Penentuan objek pajak berbasis kepada kawasan

Pasal 3 s/d Pasal 7

OBJEK PAJAK PBB Sektor P3L OBJEK PAJAK PBB Sektor P5L
Bumi dan/atau bangunan yang
berada di dalam kawasan yang Bumi dan/atau bangunan yang berada
digunakan untuk kegiatan di kawasan
usaha

Kawasan :
1. Areal yang tercantum di dalam
Kegiatan usaha yang diberikan izin izin, hak, kontrak, dan
penugasan
2. Areal di luar areal angka 1
PMK 186/PMK.03/2019
Pasal 3 s/d Pasal 7

kawasan Areal Izin/ hak/ kontrak/ penugasan


Izin Usaha Perkebunan Budidaya (IUP-B); Izin Usaha Perkebunan; Izin Tetap
Perkebunan
Usaha Budidaya Perkebunan; Hak Guna Usaha untuk perkebunan

Perhutanan IUPHHK-HA; IUPHHBK-HA; IUPHHK-RE; IUPHHK-HT; Penugasan (Perhutani)

Minyak dan Gas Bumi Kontrak Kerja Sama


Izin Panas Bumi; Kontrak Operasi Bersama Pengusahaan Sumber Daya Panas
Panas Bumi Bumi; Izin Pengusahaan Sumberdaya Panas Bumi; Penugasan pengusahaan
panas bumi
Izin Usaha Pertambangan; Izin Usaha Pertambangan Khusus; Izin
Mineral atau Batubara Pertambangan Rakyat; Kontrak Karya; Perjanjian Karya Pengusahaan
Pertambangan Batubara (PKP2B)

Sektor Lainnya Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)

Areal di luar areal berdasarkan izin


merupakan satu kesatuan yang digunakan
untuk kegiatan usaha yang secara fisik
tidak terpisahkan.
Memiliki 1 titik koordinat atau lebih yang sama; atau
terhubung melalui sungai, parit, jembatan, jaringan
pipa, konveyor, jalan, atau jembatan
PMK 186/PMK.03/2019

2 KLASIFIKASI OBJEK PAJAK


❑ Pengaturan objek pajak bumi
Pasal 3 s/d Pasal 8
Perhutanan
Perkebunan
Permukaan Bumi Pertambangan Migas
Pengusahaan Pabum
Pertambangan Migas Pertambangan Minerba
Pengusahaan Pabum Offshore Onshore
Pertambangan Minerba
Sektor Lainnya

Tubuh Bumi

Pertambangan Migas
Pengusahaan Pabum
Pertambangan Minerba
PMK 186/PMK.03/2019

2 KLASIFIKASI OBJEK PAJAK


❑ Pengaturan objek pajak di dalam kawasan yang tidak dikenakan PBB

Pasal 3 s/d Pasal 7

• Pasal 3 ayat (1) UU PBB


1
• Tidak dipunyai haknya dan/atau dimanfaatkan sepenuhnya
secara nyata dan sah oleh selain subjek pajak atau wajib
pajak (Perkebunan / Perhutanan)
2 • Tidak dipunyai haknya dan tidak diperoleh manfaat oleh
subjek pajak atau wajib pajak (Pertambangan)
PMK 186/PMK.03/2019

2 KLASIFIKASI OBJEK PAJAK

Kawasan Perhutanan
Areal IUPHHK-HA : 100.000 ha

Areal digunakan untuk Hutan Suaka Alam 25.000 ha


Areal yang diterbitkan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH)
untuk kegiatan usaha pertambangan minyak bumi 300 ha
dengan Kontrak Kerja Sama

Permukaan Bumi ha ha
Kawasan Perhutanan 100,000
Areal Tidak Dikenakan PBB 25,000
PBB Sektor
Areal Tidak Dikenakan PBB Sektor Perhutanan 300 Pertambangan Minyak
Dan Gas Bumi
Areal Dikenakan PBB Sektor Perhutanan 74,700
PMK 186/PMK.03/2019

2 KLASIFIKASI OBJEK PAJAK


❑ Objek pajak bangunan
Pasal 9

KONSTRUKSI TEKNIK YANG DITANAM ATAU DILEKATKAN


SECARA TETAP PADA BUMI YANG BERADA DI KAWASAN:
Perkebunan; Perhutanan; Pertambangan Minyak Dan Gas Bumi;
Pertambangan Untuk Pengusahaan Panas Bumi; Pertambangan Mineral
Atau Batubara

KONSTRUKSI TEKNIK YANG DITANAM


ATAU DILEKATKAN SECARA TETAP
PADA BUMI DI WILAYAH PERAIRAN
NKRI:
Jaringan Pipa; Jaringan Kabel; Ruas Jalan Tol;
Fasilitas Penyimpanan Dan Pengolahan.
PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB

Pasal 10 s/d Pasal 13

D a s a r
Pengenaan
P a j a k
NJOP
Penilaian oleh

B umi
angunan
Penilai Pajak

Melalui :
Perbandingan Harga dengan Objek Lain Yang Sejenis;
Nilai Perolehan Baru; Dan
Pasal 13 PMK 186/2019 Nilai Jual Pengganti
Penghitungan PBB (Pasal 1 Angka 3 UU PBB)
dalam KK,PKP2B,IUPK OP
PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB


NJOP bumi
OBJEK PAJAK BUMI DAN AREAL

Produktif v v (v) (v)


Belum Produktif v v (v) (v)
Belum Dimanfaatkan (v)
Cadangan Produksi (v)
Permukaan Bumi
Tidak Produktif v v (v) (v) (v)
(Onshore)
Pengaman v v (v) (v) (v)
Emplasemen v v (v) (v) (v)
Perlindungan dan
v
Konservasi
Permukaan Bumi
v v v
Offshore
Eksplorasi v v v
Tubuh Bumi Eksploitasi v v
Operasi Produksi v

Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17, Pasal 19, Pasal 21


PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB

NJOP
RINCIAN OBJEK PAJAK PERKEBUNAN

Bumi Bangunan

• Areal produktif: Telah ditanami tanaman perkebunan Konstruksi teknik yang ditanam atau
• Areal belum produktif: dilekatkan secara tetap pada bumi
1. Areal belum diolah yang berada di kawasan
2. Areal sudah diolah, tetapi belum ditanami
3. Areal pembibitan
• Areal tidak produktif: areal yang tidak dapat diusahakan
• Areal pengaman: areal pendukung dan pengaman
• Areal emplasemen: areal bangunan dan fasilitasnya
PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB

RINCIAN OBJEK PAJAK PERHUTANAN


NJOP
Bumi
• Areal produktif: Blok tebangan (hutan alam), areal yang telah ditanami (HTI)
• Areal belum produktif: Areal yang dapat ditebang selain blok tebangan (hutan alam), areal yang
belum ditanami (HTI)
• Areal tidak produktif: areal yang tidak dapat diusahakan
1. Areal tidak layak kelola
2. Areal pengelolaan sosial & tanaman kehidupan
3. Areal yang dimanfaatkan pihak lain secara tidak sah
4. Areal yang dimanfaatkan tidak sepenuhnya oleh WP
• Areal pengaman: Areal rekayasa yang digunakan sebagai pendukung dan pengaman. Meliputi:
1. Log pond/log yard & tempat pengumpulan hasil panen
2. Jalan, kanal, parit, dan tanggul
• Areal Emplasemen: Areal yang diatasnya ada bangunan
• Areal Perlindungan dan Konservasi Perhutanan:
1. Sungai, Kawasan perlindungan kawasan bahannya, setempat, kawasan suaka alam & cagar
budaya, dan buffer zone
2. Hutan bernilai konservasi tinggi
Bangunan :
Konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada bumi yang berada di kawasan
PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB

RINCIAN OBJEK PAJAK PERTAMBANGAN MIGAS


NJOP
Permukaan Bumi Onshore
• Areal produktif: Areal yang digunakan untuk produksi migas
• Areal belum produktif: Areal belum diusahakan
• Areal tidak produktif: areal yang tidak dapat dan telah selesai diusahakan
• Areal pengaman: areal pendukung dan pengaman
• Areal emplasemen: areal bangunan dan fasilitasnya

Permukaan Bumi Offshore


Perairan yang digunakan untuk kegiatan usaha pertambangan migas

Tubuh Bumi
• Tubuh Bumi Eksplorasi
• Tubuh Bumi Eksploitasi

Bangunan :
Konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada bumi yang berada di kawasan
PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB

RINCIAN OBJEK PAJAK PERTAMBANGAN PABUM


NJOP
Permukaan Bumi Onshore
• Areal produktif: Areal digunakan untuk produksi panas bumi
• Areal belum produktif: Areal belum diusahakan
• Areal tidak produktif: areal yang tidak dapat dan telah selesai diusahakan
• Areal pengaman: areal pendukung dan pengaman
• Areal emplasemen: areal bangunan dan fasilitasnya

Permukaan Bumi Offshore


Perairan yang digunakan untuk kegiatan usaha pertambangan panas bumi

Tubuh Bumi
• Tubuh Bumi Eksplorasi
• Tubuh Bumi Eksploitasi

Bangunan :
Konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada bumi yang berada di kawasan
PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB

RINCIAN OBJEK PAJAK PERTAMBANGAN MINERBA


NJOP
Permukaan Bumi Onshore
• Areal belum dimanfaatkan: Areal belum dimanfaatkan atau sedang dilakukan kegiatan penyelidikan
umum, eksplorasi, dan studi kelayakan
• Areal cadangan produksi: Areal belum diusahakan
• Areal tidak produktif: areal yang tidak dapat dan telah selesai diusahakan
• Areal pengaman: areal pendukung dan pengaman
• Areal emplasemen: areal bangunan dan fasilitasnya

Permukaan Bumi Offshore


Perairan yang digunakan untuk kegiatan usaha pertambangan minerba

Tubuh Bumi
• Tubuh Bumi Eksplorasi
• Tubuh Bumi Eksploitasi

Bangunan :
Konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada bumi yang berada di kawasan
PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB


NJOP bumi
METODE PENENTUAN NJOP BUMI (1)

NJP (Alam);
Penyesuaian Areal Penyesuaian Areal
Produktif PH + BIT PH + BIT
Belum Produktif Belum Produktif
(Tanaman)
Belum Produktif PH PH PH PH
Belum Dimanfaatkan PH
Penyesuaian Areal
Cadangan Produksi
Permukaan Belum Dimanfaatkan
Bumi Penyesuaian Areal Penyesuaian Areal Penyesuaian Areal
Tidak Produktif PH KEPDIRJEN
(Onshore) Belum Produktif Belum Produktif Belum Dimanfaatkan
Penyesuaian Penyesuaian
Penyesuaian Areal Penyesuaian Areal Penyesuaian Areal
Pengaman Areal Belum Areal Belum
Belum Produktif Belum Produktif Belum Dimanfaatkan
Produktif Produktif
Emplasemen PH PH PH PH PH
Perlindungan dan
KEPDIRJEN
Konservasi
PH = Perbandingan Harga dengan Objek Lain yang Sejenis
NJP = Nilai Jual Pengganti
Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17, Pasal 19, Pasal 21
PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB

NJOP bumi
METODE PENENTUAN NJOP BUMI (2)
Pertambangan
Bumi Areal
Migas Pabum Minerba
Permukaan Bumi Offshore KEPDIRJEN KEPDIRJEN KEPDIRJEN
Eksplorasi KEPDIRJEN KEPDIRJEN KEPDIRJEN
Tubuh Bumi Eksploitasi NJP NJP
Operasi Produksi NJP
NJP = Nilai Jual Pengganti

SEKTOR LAINNYA
Permukaan Bumi Fasilitas
Perikanan Perikanan
Jaringan Jaringan Ruas Jalan Penyimpanan &
Tangkap Budidaya
Pipa Kabel Tol Pengolahan
Perairan Terdapat Hasil Produksi NJP NJP
Perairan Tidak Terdapat Hasil
Produksi KEPDIRJEN KEPDIRJEN
Perairan KEPDIRJEN KEPDIRJEN KEPDIRJEN KEPDIRJEN

Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17, Pasal 19, Pasal 21


PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB

Nilai Jual Pengganti

Pendapatan Kotor a a a *) a **) a ***) a


Rasio Biaya Produksi b b b
Biaya Produksi c c=axb c ****) c=axb
Pendapatan Bersih d d=a-c d=a-c d=a-c
Angka Kapitalisasi e e e e e e
NJOP Bumi f f=dxe f=axe f=axe f=dxe f=dxe

*) Penjualan kotor migas cfm FQR triwulan IV sebelum Tahun Pajak PBB terutang
**) Hasil perkalian hasil produksi uap dg harga uap dan/atau hasil produksi listrik dgn harga listrik
***) Hasil perkalian hasil produksi mineral atau batubara dgn harga jual mineral atau batubara
****) sesuai peraturan PPh, prinsip kewajaran dan kelaziman usaha, digunakan utk kupas, ambil, olah dan
angkut.

Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 33, Pasal 34
PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB


❑ Areal Produktif Hutan Alam

Areal Produktif Nilai Jual Pengganti (NJP)


Hutan Alam Pendapatan bersih hasil hutan x Angka Kapitalisasi

Pendapatan bersih hasil hutan : Pendapatan kotor hasil hutan – Biaya Produksi Perhutanan
Pendapatan kotor hasil hutan : Jumlah produksi hasil hutan x Harga jual hasil hutan

Jumlah produksi hasil hutan : jumlah produksi hasil hutan kayu; dan/atau bukan kayu,
yang dihitung dalam tahun terakhir sebelum Tahun Pajak PBB terutang.
Harga jual hasil hutan : Harga jual rata-rata hasil hutan kayu; dan/atau hasil hutan bukan kayu,
yang dihitung dalam tahun terakhir sebelum Tahun Pajak PBB terutang.
Harga jual rata-rata hasil hutan : Harga jual rata-rata hasil hutan kayu yang terjadi pada tempat penimbunan
kayu kayu (log pond atau log yard).
Biaya Produksi Perhutanan : Rasio Biaya Produksi x pendapatan kotor hasil hutan

Pasal 15, Pasal 16


PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB


❑ Tubuh Bumi Eksploitasi Migas

Tubuh Bumi Nilai Jual Pengganti (NJP)


Ekploitasi Migas Pendapatan minyak dan/atau gas bumi x Angka Kapitalisasi

Pendapatan minyak dan/atau gas : Penjualan kotor (gross sales) minyak dan/atau gas bumi sebagaimana tertuang
bumi dalam Financial Quarterly Report (FQR) triwulan IV Wajib Pajak sebelum Tahun
Pajak PBB terutang.
Jika penjualan kotor : Penjualan harus dikonversi ke dalam satuan mata uang Rupiah berdasarkan
menggunakan satuan mata uang kurs KMK tanggal 1 Januari Tahun Pajak PBB terutang.
selain Rupiah

Pasal 17, Pasal 18


PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB


❑ Tubuh Bumi Eksploitasi Pabum

Tubuh Bumi Nilai Jual Pengganti (NJP)


Ekploitasi Pabum Pendapatan uap dan/atau listrik x Angka Kapitalisasi

Pendapatan Uap dan/atau Listrik : a. Hasil produksi uap x harga uap; dan/atau
b. Hasil produksi listrik x harga listrik.
Hasil Produksi Uap : Hasil produksi uap yang terjual dalam tahun terakhir sebelum Tahun Pajak PBB
terutang
Hasil Produksi Listrik : Hasil produksi listrik yang terjual dalam tahun terkahir sebelum Tahun Pajak
PBB terutang
Harga uap & harga listrik : Ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak

Pasal 19, Pasal 20


PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB


Pasal 22
❑ Tubuh Bumi Operasi Produksi Minerba

Tubuh Bumi Operasi Nilai Jual Pengganti (NJP)


Produksi Pendapatan bersih x Angka Kapitalisasi

Pendapatan bersih : Pendapatan Kotor – Biaya Produksi


Pendapatan kotor : Hasil Produksi x Harga Jual

Hasil Produksi : jumlah minerba yang dihasilkan dalam tahun terakhir sebelum Tahun Pajak PBB terutang

Harga Jual * : Harga jual rata-rata minerba (jumlah penjualan dibagi dengan volume penjualan minerba
satu tahun terakhir sebelum Tahun Pajak PBB terutang)
Biaya Produksi : dengan kriteria:
(1) Sesuai dengan ketentuan PPh;
(2) Sesuai dengan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha;
(3) Merupakan biaya yang secara langsung berkaitan dengan kegiatan:
a) Pengupasan lapisan tanah;
b) Pengambilan hasil produksi minerba;
c) Pengolahan dan/atau pemurnian hasil produksi minerba;
d) Pengangkutan hasil produksi minerba.

Penilaian kewajaran Biaya Produksi dan Harga Jual dilakukan oleh Penilai Pajak
PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB


❑ Ketentuan Harga Jual dan Harga Patokan Minerba

Komoditas
Harga Jual Rata-rata : Harga Patokan Rata-rata :
▪ Mineral Logam • HPM Logam
Galian
▪ Mineral Bukan Logam • HPM Bukan Logam Tambang
▪ Batuan • Harga Patokan Batuan Sejenis dan
▪ Batubara • HPB
Setara
• HPM Logam
Harga jual rata-rata • HPM Bukan Logam
• Harga Patokan Batuan
Harga patokan rata-rata • HPB

• HPM Logam
Tidak terdapat Harga jual rata-rata • HPM Bukan Logam
• Harga Patokan Batuan
• HPB

Tidak terdapat Harga jual rata-rata • Dihitung oleh Penilai


dan Harga patokan rata-rata Pajak

Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26


PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB


❑ Ketentuan Harga Jual dan Harga Patokan Minerba

Harga Patokan Rata-rata : Selain FOB vessel :


• HPM Logam dihitung biaya
• HPB penyesuaian

Harga Patokan Rata-rata :


• HPM Bukan Logam
• Harga Patokan Batuan

Batubara jenis tertentu, keperluan


Harga jual mineral atau Cara tertentu atau untuk penyediaan tenaga
batubara menggunakan selain Selain listrik untuk kepentingan umum
mata uang Rupiah, harus
dikonversi pada tanggal 1 Harga jual rata-
Januari Tahun Pajak PBB rata disepakati
Formula harga batubara oleh
terutang. penjual dan Kementerian ESDM
pembeli

Pasal 27, Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31


PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB


❑ Biaya Produksi Minerba

Biaya yang secara langsung berkaitan dengan kegiatan:


Pengupasan lapisan : Kegiatan pengupasan tanah pucik (top soil); dan/atau
tanah Pengupasan tanah penutup (stripping over burden) dalam tahap operasi
produksi
Pengambilan hasil : Kegiatan pengambilan galian tambang
produksi
Pengolahan dan/atau : a) Pembersihan dan pemisahan mineral atau batubara dari bahan galian
pemurnian hasil ikutannya;
produksi b) Penghancuran mineral atau batubara yang berukuran besar menjadi
ukuran tertentu sesuai karakteristiknya; dan/atau
c) Peningkatan kualitas hasil produksi mineral
Pengangkutan : Kegiatan pengangkutan hasil produksi mineral atau batubara dari lokasi
penambangan ke titik serah penjualan.

Pasal 32
PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB


❑ Perairan Perikanan Tangkap dan Pembudidayaan Ikan

Perairan Perikanan Nilai Jual Pengganti (NJP)


Tangkap dan Budidaya Pendapatan bersih x Angka Kapitalisasi

Pendapatan bersih : Pendapatan kotor – Biaya Produksi


Pendapatan kotor : Jumlah produksi perjenis ikan dalam tahun terakhir sebelum Tahun Pajak PBB
terutang x harga jual rata-rata per jenis ikan per satuan berat tertentu.
Biaya produksi : Rasio Biaya Produksi x Pendapatan kotor tahun terakhir sebelum Tahun Pajak
PBB terutang.
Luas bumi perikanan tangkap : Jumlah kapal x Luas areal penangkapan ikan per kapal

Luas bumi pembudidayaan ikan : Luas yang tercantum dalam izin

Pasal 33, Pasal 34, Pasal 35


PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB

NJOP bangunan
❑ Objek pajak bangunan
PBB Sektor Perkebunan
PBB Sektor Perhutanan
Nilai
PBB Sektor Pertambangan Migas
PBB Sektor Pertambangan Pabum
Perolehan
PBB Sektor Pertambangan Minerba
PBB Sektor Lainnya
Baru

Menghitung seluruh Penyusutan


biaya yang dikeluarkan berdasarkan kondisi
untuk memperoleh objek fisik

Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17, Pasal 19, Pasal 21, Pasal 33
PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB

PENGHITUNGAN NJOP Onshore

Produktif a a a a a
Belum Produktif b b b b b
Belum Dimanfaatkan c c
Permukaan Cadangan Produksi d d
Bumi Tidak Produktif e e e e e e
(Onshore) Pengaman f f f f f f
Emplasemen g g g g g g
Perlindungan dan h h
Konservasi
NJOP Bumi i i = a+b+e+f+g i = a+b+e+f+g+h i = a+b+e+f+g i = a+b+e+f+g i = c+d+e+f+g
NJOP Bangunan j j j j j j
NILAI JUAL OBJEK PAJAK k k=i+j k=i+j k=i+j k=i+j k=i+j

Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17, Pasal 19, Pasal 21


PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB


PENGHITUNGAN NJOP OffShore (perairan) dan Tubuh Bumi

Permukaan Bumi Offshore


l l l l l
atau Perairan
NJOP Bumi m m=l m=l m=l m=l
NJOP Bangunan n n n n n
o=m+n
NILAI JUAL OBJEK PAJAK o o=m+n o=m+n o=m+n
Tubuh Bumi Eksplorasi p p p p
NJOP Bumi q q=p q=p q=p
NILAI JUAL OBJEK PAJAK r r=q r=q r=q
Tubuh Bumi Eksploitasi s s s
Tubuh Bumi Operasi Produksi t t
NJOP Bumi u u=s u=s u=t
NILAI JUAL OBJEK PAJAK v v=u v=u v=u

Pasal 17, Pasal 19, Pasal 21, Pasal 33


PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB


❑ Berdasarkan Kontrak, Perjanjian atau IUPK-OP

Pasal 37

WP Pemegang
Kontrak Karya, PKP2B,
Atau Izin Usaha
Pertambangan Khusus
SPOP NJOP
mengembalikan/
Operasi Produksi
menyampaikan
(IUPK-OP)

Penghitungan NJOP dan PBB


Mengikuti Ketentuan Kontrak
Karya, PKP2B atau IUPK-OP
PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB


❑ Pengenaan PBB

Pasal 38

paling lama lima tahun setelah


SPPT berakhirnya Tahun Pajak PBB
terutang

PENETAPAN
TERUTANG PBB Ipeda dalam PKP2B Gen-I

SKP PBB PMK-255/2014


PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB


❑ Pengenaan PBB

Pasal 39

KPP menerbitkan
SPOP SPPT
mengembalikan/
menyampaikan 1 Tahun Pajak

Diisi dengan Jelas,


Benar, lengkap dan ditandatangani
Serta dilampiri dokumen pendukung Penghitungan NJOP dan
PBB Berdasarkan SPOP
PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB


❑ Dokumen Pendukung SPOP Pasal 39

IUP dan/atau HGU; DALAM HAL DOKUMEN BELUM


LPUP dan Peta Tahun Tanam Tahun Terakhir Sebelum Tahun DAPAT DILAMPIRKAN,
Pajak Pbb Terutang SPOP DIANGGAP LENGKAP
Izin & Penugasan; RKU Tahun Pajak PBB terutang;
RKT & Peta Kerja Tahun Pajak PBB terutang atau tahun
terakhir sebelumnya Sepanjang Wajib Pajak
melampirkan pernyataan
tertulis yang ditandatangani
Kontrak; Peta Wilayah Kerja; AFE & FQR Triwulan IV tahun
Wajib Pajak, Wakil Wajib Pajak,
terakhir sebelum Tahun Pajak PBB terutang
atau Kuasanya; dan
menjelaskan alasan tidak dapat
Izin, Kuasa, Penugasan; Peta Wilayah Kerja; RKAB Tahun Pajak dilampirkannya dokumen
PBB terutang

Izin, Kontrak, Perjanjian; RKAB Sebelum Tahun Pajak PBB


terutang

Izin yang diterbitkan oleh Kementerian Bidang Kelautan Dan


Perikanan & Bidang Perhubungan; Dokumen Lain
PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB


❑ Penerbitan Kembali SPPT Pasal 39

Dilakukan dalam hal terdapat:


✓ Surat Keputusan Pemberian Pengurangan
PBB;
✓ Surat Keputusan Pembetulan;
✓ Surat Keputusan Pengurangan SPPT yang
Tidak Benar;
✓ Surat Keputusan Keberatan; jatuh tempo pelunasan
✓ Putusan Banding; dihitung dari tanggal
✓ Putusan Gugatan; atau diterima SPPT yang
✓ Putusan Peninjauan Kembali diterbitkan pertama kali

SPPT sebelumnya dinyatakan tidak berlaku dan SPPT tidak/kurang dibayar


hasil penerbitan kembali tidak dapat diajukan setelah jatuh tempo
keberatan oleh WP.

Permohonan WP, wakil WP atau kuasa WP


PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB


❑ Penyampaian SPPT

Tidak/kurang dibayar STP


setelah jatuh tempo
PBB
KPP menerbitkan Melunasi
Selambat-lambatnya

SPPT 6 (enam) Bulan


sejak tanggal
diterima
1 Tahun Pajak

a. secara langsung -> tanda terima;


b. melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir -> bukti
pengiriman surat; atau Tanggal Diterima
c. melalui saluran elektronik tertentu -
> bukti pengiriman yang ditetapkan
Pasal 40
oleh DJP.
PMK 186/PMK.03/2019

3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB


❑ Pengenaan PBB : Terminasi Migas dan Pabum Pasal 41

❑ surat pengajuan pengembalian seluruh


WK Migas atau Pabum
❑ surat keterangan bahwa WP tidak Dirjen Pajak
Pemberitahuan sedang memanfaatkan WK Migas atau Menetapkan PBB
secara tertulis Pabum terutang sejak
Subjek Pajak atau Wajib Pajak tidak perlu Tahun Pajak
mengisi SPOP setelah keputusan
penolakan

Tidak
menerbitkan
PMK 186/PMK.03/2019

4 KETENTUAN PERALIHAN

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku


klasifikasi dan penetapan NJOP untuk tahun pajak
sebelum Tahun Pajak 2020 dilaksanakan berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.03/2014
tentang Klasifikasi dan Penetapan Nilai Jual Objek
Pajak sebagai Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan
Bangunan dan peraturan pelaksanaannya.

Pasal 42
PMK 186/PMK.03/2019

5 KETENTUAN PENUTUP

Pada saat peraturan menteri ini mulai berlaku:


❑ Ketentuan Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5, Pasal
6, Pasal 6A, Pasal 7, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12,
Pasal 13, dan Pasal 27 PMK-76/PMK.03/2013
s.t.d.t.d. PMK-131/PMK.03/2017; dan
❑ PMK-139/PMK.03/2014, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku
PMK 186/PMK.03/2019 mulai berlaku 1 Januari 2020

Pasal 43
Kasih

Anda mungkin juga menyukai