penerimaan
PKB dan
BBNKB
KEWENANGAN KEWENANGAN
PROVINSI KABUPATEN/KOTA Restrukturisasi Pajak dilakukan melalui
1. Pajak Kendaraan Bermotor; reklasifikasi 5 (lima) jenis Pajak yang
1. Pajak Bumi dan Bangunan
2. Bea Balik Nama Kendaraan
Perdesaan dan Perkotaan; berbasis konsumsi menjadi satu jenis Pajak,
Bermotor;
2. Pajak Barang Jasa Tertentu yaitu PBJT
3. Pajak Alat Berat; a. Hotel
4. Pajak Bahan Bakar Kendaraan b. Restoran
Bermotor; c. Hiburan Pemerintah memberikan kewenangan
d. Listrik pemungutan Opsen Pajak antara level
5. Pajak Air Permukaan;
e. Parkir pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota,
6. Pajak Rokok; dan 3. .Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan
yaitu PKB, BBNKB, dan Pajak MBLB.
7. Opsen Pajak MBLB.
4. Pajak MBLB Opsen atas PKB dan BBNKB sejatinya
5. Pajak Reklame merupakan pengalihan dari bagi hasil
6. Pajak Air Tanah pajak provinsi.
7. Pajak Sarang Burung Walet
8. Opsen PKB dan Opsen BBNKB
Sementara itu, Penambahan Opsen Pajak
MBLB untuk provinsi sebagai sumber
penerimaan baru diharapkan dapat
memperkuat fungsi penerbitan izin dan
pengawasan kegiatan pertambangan di
Daerah.
STRUKTUR RETRIBUSI DALAM UU HKPP
UU 1/2022
Tarif PMBLB maks 20%
. Bagian Kab/Kota = Tarif PMBLB : maks 20%
Opsen PMBLB = 25% dan PMBLB
. Bagian Provinsi = maks (25% * 20%) = maks 5%
UU 1/2022
Tarif PKB : 1,2%
Opsen PKB : 66% dari PKB (0,792%)
Secara nominal penerimaan untuk Provinsi turun sebesar Rp400.000,- atau sebesar 1,43%, namun
penambahan penerimaan untuk Kabupaten/Kota tempat kendaraan bermotor terdaftar lebih besar.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
UU 1/2022
Tarif BBNKB : 6%
Opsen BBNKB : 66% dari BBNKB (3.96%)
Secara nominal penerimaan untuk Provinsi turun sebesar Rp2.000.000,- atau sebesar 1,43%, namun
penambahan penerimaan untuk Kabupaten/Kota tempat kendaraan bermotor terdaftar lebih besar.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
REGULASI
KOMITMEN
PA
Pendapatan KONSISTEN
D
Asli Daerah
SDM DAN
STRUKTUR
ORGANISASI
TERIMA KASIH