BANGUNAN
(PBB)
1
DASAR HUKUM
UU 28/2009
UU No. 12 Tahun 1994
Pajak Daerah :
Diterapkan
mulai 2014
Peraturan Pemerintah
Keputusan Presiden
BUMI BANGUNAN
ADALAH : ADALAH :
PERMUKAAN BUMI YG MELIPUTI KONSTRUKSI TEHNIK YANG
TANAH DAN PERAIRAN DITANAM ATAU DILEKATKAN
PEDALAMAN SERTA LAUT SECARA TETAP PADA
WILAYAH INDONESIA, DAN TUBUH TANAH DAN/ATAU
BUMI YANG ADA DIBAWAHNYA PERAIRAN
Pasal 1 angka 1 Pasal 1 angka 2
3
4 sektor Pengelolaan PBB
4
SUBJEK PAJAK
Pasal 4 ayat (1) Pasal 78 ayat(1)
Memiliki, Mempunyai
menguasai suatu hak
bangunan atas bumi
Dikenakan
SUBJEK kewajiban WAJIB
membayar pajak
PAJAK PAJAK
5
DASAR PENGENAAN
Pasal 6 ayat (1), (2) Pasal 79
NJOP
(Nilai Jual Objek Pajak)
NJOPTKP
UU 28/2009
Ditetapkan Secara regional, Maksimal Rp minimal Rp 10 JT
12.000.000 untuk setiap WP
MAX RP 24 JUTA PER
1/1/2012
(67/PMK.03/2011)
¨Per Wajib Pajak;
¨Diberikan untuk bumi dan/atau bangunan;
¨Apabila seorang Wajib Pajak mempunyai beberapa
objek pajak, yang diberikan NJOPTKP hanya salah satu
objek pajak yang nilai jual objek pajaknya terbesar 7
(SE - 36/PJ.6/1996 )
DASAR PERHITUNGAN
Pasal 6 ayat (3) dan (4)
SERENDAH-RENDAHNYA 20%
DAN
SETINGGI-TINGGINYA 100%
PRESENTASE NJKP
DITETAPKAN DENGAN PERATURAN
PEMERINTAH
8
PENETAPAN BESARNYA NILAI PAJAK
( PP No. 25 Tahun 2002 )
TARIF TUNGGAL
UU 28/2009
MAX 0,3%
DITETAPKAN
DG PERDA
0,5 %
10
CARA MENGHITUNG
11
TATA CARA PEMBAYARAN
DAN PENAGIHAN
Pasal 11, 12, 13, dan 14,
DASAR PENAGIHAN
SEJAK
SPPT 6 bulan
D TEMPAT
I PEMBAYARAN
T Bank
SKP 1 bulan Tempat lain yg
E
R ditunjuk
I
M
STP 1 bulan A
Menteri Keuangan
Dalam hal :
Kondisi tertentu objek pajak
PAJAK yang ada hubungannya dengan
TERUTANG subjek pajak/sebab-sebab
tertentu lainnya
Objek pajak terkena bencana
alam atau sebab lain yang luar
biasa
DENDA
Dirjen Pajak
atas permintaan
ADMINISTRASI
WAJIB PAJAK
Karena hal-hal tertentu
13
PENGURANGAN
110/PMK.03/2009
Pasal 3
Areal Kebun :
SIT adalah jumlah biaya yang diinvestasikan untuk satu jenis tanaman
budidaya perkebunan per hektar yang dihitung berdasarkan :
· Komponen tenaga kerja
· Bahan dan alat mulai dari pengolahan tanah hingga tanaman menghasilkan
Catatan :
Penentuan SIT perkebunan diatur sebagai berikut :
• Besarnya SIT perkebunan dihitung berdasarkan jumlah biaya yg
diinvestasikan untuk suatu jenis tanaman budidaya perkebunan perhektar
dalam satu tahun.
• Apabila satu jenis tanaman budidaya perkebunan dalam satu tahun
mengalami lebih dari satu kali periode tanaman, maka besarnya SIT
perkebunan dalam satu tahun dihitung sebesar standar investasi untuk
16 satu
Pasal 5
B. Untuk HPHTI
Areal hutan :
Pasal 7
Areal produktif :
NJOP = 9,5 X hasil penjualan energi panas bumi/listrik
dalam satu tahun sebelum tahun pajak berjalan
Pasal 6
1. Areal produktif :
1.Areal produktif :
NJOP = 9,5 X hasil bersih galian tambang dalam satu
tahun sebelum tahun pajak berjalan
Pasal 9
1.Areal produktif :
NJOP = Angka kapitalisasi tertentu X hasil bersih
galian tambang dalam satu tahun sebelum tahun
pajak berjalan
Catatan : NJOP atas Objek Pajak sektor pertambangan yang dikelola berdasarkan Kontrak Karya atau
22
Kontrak Kerjasama ditetapkan sesuai dengan yang diatur dalam kontrak yang berlaku ( Pasal 10 )
PENENTUAN BESARNYA NJOP
USAHA BIDANG PERIKANAN LAUT
KMK 523/KMK.04/1998 JO KEP DJP 16/PJ.6/1998
Pasal 11
Areal penangkapan ikan :
NJOP = 10 X Hasil bersih ikan dalam satu tahun
sebelum tahun pajak berjalan
Pasal 12
Areal tanah :
NJOP = NJOP tanah sekitar dengan penyesuaian
seperlunya
Pasal 14
Besarnya NJOP atas Objek pajak yang bersifat khusus atau objek lainnya dapat
ditentukan berdasarkan penilain individual yang dilaksanakan oleh pejabat
fungsional penilai dan dibuatkan laporan penilaian kemudian ditetapkan oleh
Kakanwil DJP atas nama Menteri Keuangan
Objek Pajak Khusus adalah objek pajak yang memiliki jenis konstruksi khusus
baik ditinjau dari segi bentuk, material pembentuk keberadaannya memiliki arti
khusus seperti :
- jalan tol
- pelabuhan laut/sungai/udara
- lapangan golf
- industri semen/pupuk
- PLTA, PLTU, dan PLTG
- pertambangan
- tempat rekreasi
- dan lain-lain yang sejenis
26