PBB 1
PENGERTIAN PBB
➔ PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak
terhutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi/tanah dan/atau
bangunan, keadaan subjek (siapa yang membayar) tidak ikut
menentukan besarnya pajak
PBB 2
OBJEK PBB
PBB 3
Jalan Fasilitas
Lingk. Lain
JaLan Kilang,
Tol Pipa
BANGUNAN
Kolam Gal.Kapal,
Renang Dermaga
Tempat
Pagar Taman Olahraga
Mewah
Mewah
OBJEK PBB YANG DIKECUALIKAN
1. Digunakan oleh Pemerintah dan Daerah untuk penyelenggaraan
pemerintahan
2. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum dibidang
ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional yang tidak
dimaksudkan memperoleh keuntungan.
3. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala atau yang sejenis dengan
itu seperti musium
4. merupakan cagar budaya yang tidak dimanfaatkan sebagai tempat
hunian/tempat tinggal, dan kegiatan usaha atau sejenisnya,tidak
dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan
5. Merupakan hutan lindung, suaka alam, hutan wisata, taman nasional,
tanah pengembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang
belum dibebani suatu hak
6. Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas
perlakuan timbal balik
7. Digunakan oleh badan/perwakilan organisasi internasional yang ditentukan
oleh
PBB
Menkeu 5
PBB SEBAGAI PAJAK PUSAT
Berdasarkan UU PDRD th 2009, PBB yang
masih menjadi kewenangan Pemerintah
Pusat yaitu :
1. PBB sektor Perkebunan
PBB 6
PBB SEBAGAI PAJAK DAERAH
◼ Objek PBB pedesaan dan perkotaan
adalah Bumi dan /atau bangunan yang
dimiliki , dikuasai, dimanfaatkan oleh
Orang Pribadi atau Badan, kecuali
kawasan yang digunakan untuk
kegiatan usaha perkebunan,
perhutanan dan pertambangan
PBB 7
SUBJEK PAJAK
Pasal 4 ayat (1)
Memperoleh Memperoleh
manfaat manfaat
atas bangunan atas bumi
Memiliki, Mempunyai
menguasai suatu hak
bangunan atas bumi
Dikenakan
SUBJEK kewajiban WAJIB
PAJAK membayar PAJAK
pajak
DASAR PENGENAAN PAJAK
PBB 9
DASAR PENGHITUNGAN
Pasal 6 ayat (3) dan (4)
SERENDAH-RENDAHNYA 20 %
DAN
SETINGGI-TINGGINYA 100 %
PERSENTASE NJKP
DITETAPKAN DENGAN
PERATURAN PEMERINTAH
PENETAPAN BESARNYA
NILAI JUAL KENA PAJAK
(PP No. 25 TAHUN 2002)
PBB 17
FORMULIR
◼ SPOP = Surat Pemberitahuan Objek Pajak
◼ SPPT = Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
PBB 18
SPPT
◼
◼
PENDATAAN
Pasal 9 ayat (1), (2), (3)
• JELAS
• BENAR
• LENGKAP
• DITANDATANGANI
PENERBITAN KETETAPAN
Pasal 10
SPOP
DASAR PENAGIHAN
SEJAK
6 bulan D
SPPT
I
T TEMPAT
1 bulan E PEMBAYARAN
SKP R - Bank,
I - Kantor Pos ,
1 bulan M - Tempat lain
STP A yg ditunjuk
PBB 26
PENGURANGAN
Pasal 19 dan 20
Dirjen Pajak
DENDA
ADMINISTRASI atas permintaan WAJIB
PAJAK
karena hal-hal tertentu
PBB SEKTOR PEDESAAN DAN
PERKOTAAN
◼ Sektor Pedesaan dan perkotaan adalah
pengenaan PBB terhadap semua bumi
dan bangunan yang ada di wilayah
tersebut kecuali atas lahan perkebunan,
pertambangan dan kehutanan.
TARIF PBB PEDESAAN &
PERKOTAAN
◼ Pasal 80 UU PDRD menetapkan tarif
PBB untuk pedesaan dan perkotaan
paling tinggi adalah 0,3%.
PBB 30
UU PBB VS UU PDRD
N Uraian UU PBB UU PDRD
o
1 Objek Bumi dan Bangunan Bumi dan Bangunan kecuali
digunakan untuk kegiatan
pertambangan kehutanan
dan perkebunan
PBB 31
Tarif PBB di Jakarta
Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan ditetapkan sebagai berikut :
1. Tarif 0,01% untuk Nilai Jual Objek Pajak Tanah
dan/atau Bangunan kurang dari Rp.200.000.000,-
2. Tarif 0,1% untuk Nilai Jual Objek Pajak Tanah
dan/atau Bangunan Rp.200.000.000,- sampai
dengan kurang dari Rp.2.000.000.000.
3. Tarif 0,2% untuk Nilai Jual Objek Pajak Tanah
dan/atau Bangunan Rp.2.000.000.000.- sampai
dengan kurang dari Rp.10.000.000.000.-
4. Tarif 0,3% untuk Nilai Jual Objek Pajak Tanah
dan/atau Bangunan lebih dari Rp.10.000.000.000,-
PBB 32
CONTOH PENGHITUNGAN PBB PERUMAHAN
PBB 33
JAWABAN SOAL
PBB SLIPI :
1. NJOP Tanah : 500 x 1.032.000 = Rp 516.000.000,-
2. NJOP Bangunan : 400 x 1.516.000 = Rp 606.400.000,-
NJOP Tanah dan Bangunan = Rp 1.122.400.000,-
NJOP TKP = Rp 10.000.000,-
NJKP = Rp 1.112.400.000,-
PBB = 0,5% x 40% x 1.112.400.000,- = Rp 2.224.800,-
PBB Kebayoran
NJOP Tanah 300 x 1.573.000,- = Rp 471.900.000,-
PBB = 0,5% x 20% x 471.900.000,- = Rp 471.900,-
PBB 34
Contoh :
PBB 35
Jawab:
PBB 36
Perhitungan PBB atas Rumah Susun / Apartemen
◼
◼ Bangunan
◼- 200 Unit Tipe 21 @ 21m2 = 4.200 m2
◼- 100 Unit Tipe 36 @ 36m2 = 3.600 m2
◼- 50 Unit Tipe 48 @ 48m2 = 2.400 m2
◼-Jumlah Luas Bangunan Hunian = 10.200 m2
◼-(Kelas B.30 (NJOP = Rp. 264.000/m2)
◼ Bangunan Bersama
◼- (Tangga, emper DLL) = 1.800 m2
◼(NJOP = RP 264.000/m2)
Hitunglah PPB terutang atas bangunan dengan Tipe 36 NJOPTK Rp. 8jt)
◼ Perhitungan PBB atas Rumah Susun TIPE 36
Jawab :
NJOP tanah = 5.000x36.000 = Rp. 180.000.000,-
NJOP Bangunan
- Hunian = 10.200xRp.264.000 = Rp.2.692.800.000,-
- Bersama = 1.800xRp.264.000 = Rp. 475.200.000,-
- Prasarana= 2.000xRp.264.000 = Rp. 528.000.000,-
- Jumlah NJOP Bangunan = Rp.3.696.000.000,-