tentang
PMK-76/2013
s.t.d.t.d. PENATAUSAHAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MIGAS DAN PABUM KLASIFIKASI
PMK-131/2017 OBJEK PAJAK
DAN TATA
PER-45/2013 CARA
PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MIGAS DAN PABUM
PENETAPAN
NJOP PBB
1 KETENTUAN UMUM
PMK 186
2019
3 TATA CARA PENETAPAN NJOP PBB
4 KETENTUAN PERALIHAN
5 KETENTUAN PENUTUP
2 KLASIFIKASI OBJEK PAJAK
Pasal 2
Tubuh Bumi
Pertambangan Migas
Pengusahaan Pabum
Pertambangan Minerba
OBJEK PAJAK
OBJEK PAJAK PBB Sektor P3L OBJEK PAJAK PBB Sektor P5L
Bumi dan/atau bangunan yang
berada di dalam kawasan yang Bumi dan/atau bangunan yang berada
digunakan untuk kegiatan di kawasan
usaha
Kawasan :
1. Areal yang tercantum di dalam izin,
hak, kontrak, perjanjian, dan
Kegiatan usaha yang diberikan izin penugasan
2. Areal di luar areal angka 1 yang
merupakan satu kesatuan usaha
dan secara fisik tidak terpisahkan
OBJEK PAJAK BUMI PBB SEKTOR PERKEBUNAN Pasal 3
B Penjelasan terhubung
areal di luar Wilayah
Kerja Panas Bumi yang dimaksud dengan terhubung melalui sungai atau jalan yaitu
yang merupakan satu dihubungkan oleh lebar sungai atau lebar jalan,
kesatuan yang yang dimaksud dengan terhubung melalui jaringan pipa atau
digunakan untuk jembatan yaitu dihubungkan oleh panjang jaringan pipa atau panjang
kegiatan pengusahaan jembatan;
panas bumi, dan termasuk dalam pengertian jaringan pipa yaitu jaringan pipa yang
secara fisik tidak dikuasai oleh Subjek Pajak atau Wajib Pajak dengan segala jenis
terpisahkan bahan dan konstruksi yang digunakan dalam kegiatan usaha hulu
minyak dan gas bumi; dan
termasuk dalam pengertian jembatan yaitu jembatan dengan segala
jenis bahan dan konstruksi.
OBJEK PAJAK BUMI PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINERAL
ATAU BATUBARA
Pasal 7
OBJEK PAJAK
Bumi, selain Objek Pajak PBB P5, yang berada di wilayah perairan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan selain objek PBB P2, meliputi perairan yang digunakan untuk:
C Jaringan pipa
D meliputi
Jaringan kabel
Floating Storage and Offloading (FSO);
Floating Production System (FPS);
E Ruas jalan tol Floating Processing Unit (FPU);
Floating Storage Unit (FSU);
F Floating Production Storage and Offloading (FPSO);
Fasilitas penyimpanan
Floating Storage Regasification Unit (FSRU)
dan pengolahan
OBJEK PAJAK DI DALAM KAWASAN YANG TIDAK
DIKENAKAN PBB P5L
2 • Sektor Pertambangan
Tidak dipunyai haknya dan tidak diperoleh manfaatnya oleh
subjek pajak atau wajib pajak
OBJEK PAJAK BANGUNAN
NJOP BUMI
Penilaian objek pajak oleh
Penilai Pajak
NJOP BANGUNAN
2 Areal Belum Produktif Perbandingan Harga Dengan Objek Lain Yang Sejenis
3 Areal Tidak Produktif Perbandingan Harga Dengan Objek Lain Yang Sejenis
4 Areal Pengaman Penyesuaian Terhadap NJOP Bumi Per Meter Persegi Untuk Areal
Belum Produktif Perkebunan
Pasal 14
TATA CARA PENETAPAN NJOP BUMI PBB SEKTOR
PERHUTANAN
Penilaian objek pajak utk penetapan NJOP dilakukan oleh Penilai Pajak Pasal 12
2 Areal Belum Produktif Perbandingan Harga Dengan Objek Lain Yang Sejenis
4 Areal Pengaman Penyesuaian Terhadap NJOP Bumi Per Meter Persegi Untuk Areal
Belum Produktif
5 Areal Emplasemen Perbandingan Harga Dengan Objek Lain Yang Sejenis
6 Areal Perlindungan Dan Konservasi Ditetapkan Dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak
PASAL3, PASAL 15 Pasal 15
TATA CARA PENETAPAN NJOP BUMI PBB UNTUK AREAL PRODUKTIF HUTAN
ALAM
Pendapatan bersih hasil : Pendapatan kotor hasil hutan – Biaya Produksi Perhutanan
hutan
Pendapatan kotor hasil hutan : Jumlah produksi hasil hutan x Harga jual hasil hutan
Jumlah produksi hasil hutan : jumlah produksi hasil hutan kayu; dan/atau bukan kayu,
yang dihitung dalam tahun terakhir sebelum Tahun Pajak PBB
terutang.
Harga jual hasil hutan : Harga jual rata-rata hasil hutan kayu; dan/atau hasil hutan bukan
kayu,
yang dihitung dalam tahun terakhir sebelum Tahun Pajak PBB
terutang.
Harga jual rata-rata hasil : Harga jual rata-rata hasil hutan kayu yang terjadi pada tempat
hutan kayu penimbunan kayu (log pond atau log yard).
Biaya Produksi Perhutanan : Rasio Biaya Produksi x pendapatan kotor hasil hutan
(Rasio Biaya Produksi ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Pasal 15, Pasal 16 Jenderal Pajak)
TATA CARA PENETAPAN NJOP BUMI PBB SEKTOR
PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI
Penilaian objek pajak utk penetapan NJOP dilakukan oleh Penilai Pajak Pasal 12
Pasal 17
TATA CARA PENETAPAN NJOP BUMI PBB UNTUK
TUBUH BUMI EKSPLOITASI PERTAMBANGAN
MIGAS
Tubuh Bumi Nilai Jual Pengganti (NJP)
Ekploitasi Migas Pendapatan minyak dan/atau gas bumi x Angka Kapitalisasi
Pendapatan minyak dan/atau : Penjualan kotor (gross sales) minyak dan/atau gas bumi
gas bumi sebagaimana tertuang dalam Financial Quarterly Report (FQR)
triwulan IV Wajib Pajak sebelum Tahun Pajak PBB terutang.
Jika penjualan kotor : Penjualan harus dikonversi ke dalam satuan mata uang Rupiah
menggunakan satuan mata berdasarkan kurs KMK tanggal 1 Januari Tahun Pajak PBB terutang.
uang selain Rupiah
Pasal 19
TATA CARA PENETAPAN NJOP BUMI PBB UNTUK
TUBUH BUMI EKSPLOITASI PERTAMBANGAN UNTUK
PENGUSAHAAN PANAS BUMI
Tubuh Bumi Nilai Jual Pengganti (NJP)
Ekploitasi Pabum Pendapatan uap dan/atau listrik x Angka Kapitalisasi
Pendapatan Uap dan/atau Listrik : a. Hasil produksi uap x harga uap; dan/atau
b. Hasil produksi listrik x harga listrik.
Hasil Produksi Uap : Hasil produksi uap yang terjual dalam tahun terakhir sebelum Tahun Pajak PBB
terutang
Hasil Produksi Listrik : Hasil produksi listrik yang terjual dalam tahun terkahir sebelum Tahun Pajak
PBB terutang
Harga uap & harga listrik : Ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Pasal 21
TATA CARA PENETAPAN NJOP BUMI PBB
UNTUK TUBUH BUMI OPERASI PRODUKSI
PERTAMBANGAN MINERBA Pasal 22
Hasil Produksi : jumlah minerba yang dihasilkan dalam tahun terakhir sebelum Tahun Pajak PBB terutang
Harga Jual * : Harga jual rata-rata minerba (jumlah penjualan dibagi dengan volume penjualan minerba
satu tahun terakhir sebelum Tahun Pajak PBB terutang)
Biaya Produksi : dengan kriteria:
(1) Sesuai dengan ketentuan PPh;
(2) Sesuai dengan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha;
(3) Merupakan biaya yang secara langsung berkaitan dengan kegiatan:
a) Pengupasan lapisan tanah;
b) Pengambilan hasil produksi minerba;
c) Pengolahan dan/atau pemurnian hasil produksi minerba;
d) Pengangkutan hasil produksi minerba.
Penilaian kewajaran Biaya Produksi dan Harga Jual dilakukan oleh Penilai Pajak
KETENTUAN HARGA JUAL DAN
HARGA PATOKAN MINERBA
Komoditas
Harga Jual Rata-rata : Harga Patokan Rata-rata :
Mineral Logam • HPM Logam
Galian
Mineral Bukan Logam • HPM Bukan Logam Tambang
Batuan • Harga Patokan Batuan Sejenis dan
Batubara • HPB
Setara
• HPM Logam
Harga jual rata-rata • HPM Bukan Logam
• Harga Patokan Batuan
Harga patokan rata-rata • HPB
• HPM Logam
Tidak terdapat Harga jual rata-rata • HPM Bukan Logam
• Harga Patokan Batuan
• HPB
Pasal 32
TATA CARA PENETAPAN NJOP BUMI PBB SEKTOR LAINNYA
Pasal 12
Penilaian objek pajak utk penetapan NJOP dilakukan oleh Penilai Pajak
BUMI
NO OBJEK TIDAK TERDAPAT HASIL
TERDAPAT HASIL PRODUKSI
PRODUKSI
NJOP/m² x Luas Bumi
1 Perikanan Tangkap Nilai Jual Pengganti NJOP/m² ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Pasal 33
TATA CARA PENETAPAN NJOP BUMI PBB PERIKANAN
TANGKAP DAN PEMBUDIDAYAAN IKAN
Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17, Pasal 19, Pasal 21, Pasal 33
PENGEMBALIAN/PENYAMPAIAN
SPOP DAN DOKUMEN PENDUKUNG
Pasal 39
Menyampaikan
1 Tahun Pajak
SPOP SPPT
Mengembalikan/
Menyampaikan
KPP
Diisi dengan jelas,
benar, lengkap, dan ditandatangani
serta dilampiri dokumen pendukung
Penghitungan NJOP dan
PBB Berdasarkan SPOP
Pasal 39
DOKUMEN PENDUKUNG SPOP
Kontrak; Peta
Kontrak; PetaWilayah
WilayahKerja; AFEAFE
Kerja; & FQR& Triwulan IV tahun
FQR Triwulan IV tahun terakhir sebelum Tahun
terakhir sebelum Tahun
Pajak PBB terutang Pajak PBB terutang
Izin, Kuasa, Penugasan; Peta Wilayah Kerja; RKAB Tahun Pajak PBB terutang
Izin yang diterbitkan oleh Kementerian Bidang Kelautan Dan Perikanan & Bidang
Perhubungan; Dokumen Lain
SIKLUS PENETAPAN NJOP PBB
Lama VS Baru
SPOP SPOP
Penelitian Penelitian
Kelengkapan Kelengkapan
Penghitungan dan
Perekaman FDM
Perekaman FDM
WP Pemegang
Menyampaikan
Kontrak Karya, PKP2B,
Atau Izin Usaha
Pertambangan Khusus
Operasi Produksi
SPOP SPPT
(IUPK-OP) Mengembalikan/
Menyampaikan
KPP
Pasal 38
PENETAPAN
TERUTANG PBB Ipeda dalam PKP2B Gen-I
Tidak
menerbitkan
4 KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 42
5 KETENTUAN PENUTUP
Pasal 43
Kasih
e-mail : subditper.pbb@gmail.com