Anda di halaman 1dari 39

DEPARTEMEN PENGEMBANGANUMKM

Pengembangan UMKM oleh BI dilaksanakan untuk mendukung pencapaian tugas BI dalam :


o Menjaga stabilitas moneter melalui pengendalian inflasi dari sisi supply,
o Stabilitas sistem keuangan melalui terlaksananya fungsi intermediasi perbankan yang lebih seimbang
o Kehandalan sistem pembayaran melalui dukungan terhadap penggunaan Rupiah dan pemanfaatan elektronifikasi pembayaran.
Mendorong pengembangan 1. Pemeringkatan Kredit untuk UKM
infrastruktur keuangan pendukung. 2. Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (PPKD)
Peningkatan elijibilitas keuangan 3. Program
UMKM 4. Peman p
Mendorong fungsi intermediasi 5. Value Chain Financing
kepada UMKM dalam kerangka 6. Pembiayaan Industri Kreatif
infrastruktur keuangan UMKM makroprudensial. 7. Peraturan pendukung: PBI dan SE
8. Monitoring dan evaluasi pencapaian kredit UMKM
Mendorong peningkatan kapasitas 9. Pengembangan klaster (komoditas pendukung ketahanan
UMKM dalam rangka memperoleh pangan dan menjaga inflasi)
akses kepada jasa keuangan. 10. Pengembangan wirausaha BI di sektor agribisnis dan ekspor
11. Pelatihan, edukasi dan pendampingan UMKM

menjadi elijibel dan bankable


Mengembangkan kegiatan 13. Kajian pendukung: KPJU Unggulan UMKM, Lending
penelitian/ survey terkait UMKM. Model, pemetaan potensi UMKM, dll
Melakukan diseminasi informasi 14. Pengembangan Microsite Info UMKM dan Sistem
Mengembangkan sistem informasi Informasi pendukung
UMKM
mendukung akses pembiayaan UMKM
Menjalin kerjasama dengan lembaga 15. Kerjasama Internasional: Fora dan Lembaga
domestik dan internasional terkait Internasional
peningkatan akses UMKM pada jasa 16. Kerjasama Domestik: Kementerian, Lembaga, dll
keuangan.
2
Pentingnya Pencatatan Transaksi Keuangan (PTK)
Information
Gap
- Kesadaran mencatat rendah - Bagaimana kinerja usaha
saat ini dan ke depan? Rp
- Pencatatan dianggap sulit
- Skala usaha kecil/sederhana - Berapa kredit yang dibutuhkan?
UMKM - Keuangan bercampur - Bagaimana kemampuan BANK
pembayaran kembali?

1 UMKM tidak
mengetahui
2 Bank sulit
menganalisa
3 Seringkali analisa
kredit tidak
kondisi finansial kemampuan akurat, butuh waktu
usahanya UMKM dan biaya

3
Dapat menggambarkan kondisi keuangan usaha yang akurat.
Output SIAPIK berupa LAPORAN KEUANGAN (Neraca, Laba Rugi, Arus
Kas dll.) dpt. memenuhi minimal Lap Keuangan untuk pengajuan kredit
LAPORAN POSISI KEUANGAN LAPORAN LABA RUGI
PT ABCD

Total Kewajiban Lancar 3.500.000


Total Aktiva Lancar 15.000.000
Laba Kotor 24,000,000

Total Kewajiban Jk Panja 1.500.000

Laba Usaha (Sblm bunga+Pajak) 2,000,000

Laba Sebelum pajak 1,500,000

Laba Bersih 880,000


PERFORMA
PROSES AKUNTANSI
DEPARTEMEN PENGEMBANGANUMKM
“Input Transaksi Penjualan ”

” adalah

“ ”

Anda mungkin juga menyukai