Anda di halaman 1dari 45

KATA KATA PENGANTAR

Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Kota Samarinda


semakin strategis dan bergerak mengikuti kebutuhan pemangku kepentingan dan
tantangan zaman. APIP Kota Samarinda diharapkan menjadi agen perubahan yang
mampu memberikan nilai tambah (value added) pada perbaikan tata kelola
(governance), manajemen risiko, penguatan pengendalian, dan optimalisasi kinerja
pemerintah.

Dalam rangka meningkatkan efektivitas peran APIP, Kota Samarinda harus


memperhatikan salah satu indikator penilaian, yaitu kapabilitas APIP. Terkait
dengan pelaksanaan peran tersebut, kapabilitas APIP dianggap sebagai salah satu
indikator penting untuk melihat sejauh mana APIP, sebagai institusi, telah mampu
mendefinisikan peran pengawasan intern dan berkontribusi terhadap pencapaian
tujuan organisasi. Salah satu elemen dalam kapabilitas APIP adalah peran dan
layanan yang dapat diwujudkan dengan adanya kegiatan konsultasi pemberian
saran. Selain itu, penyusunan pedoman layanan konsultasi pemberian saran juga
selaras dengan perubahan paradigma terkait APIP yang semula hanya sebagai
“watchdog” menjadi sebagai pembibing dan “early warning”. Inspektorat Daerah Kota
Samarinda telah menyusun Pedoman Layanan Konsultasi Pemberian Saran
(Advisory) sebagai acuan dalam melaksanakan layanan pemberian saran.

Pedoman ini agar digunakan sebagai acuan oleh APIP Kota Samarinda dalam
melaksanakan layanan pemberian saran di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda.

INSPEKTUR

Mas Andi Suprianto, SE


Pembina Tk 1/ IVb
NIP 19640531 198603 1 001

ii
PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

Daftar Gambar ........................................................................................................... iv

Daftar Tabel .................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................9


1.1 Latar Belakang ...............................................................................................9
1.2 Dasar Hukum ..............................................................................................11
1.3 Maksud dan Tujuan ...................................................................................12
1.4 Ruang Lingkup ...........................................................................................12
1.5 Sistematika Pennyajian ..............................................................................12

BAB II Gambaran umum kegiatan .........................................................................13


2.1 Tujuan Layanan Konsultasi Pemberian Saran........................................13
2.2 Jenis Layanan Konsultasi Pemberian Saran ............................................14
2.3 Pengelolaan Layanan Konsultasi Pemberian Saran ..............................15

BAB III pelaksanaan kegiatan .................................................................................17


3.1 Tahapan Persiapan .....................................................................................17
3.2 Tahapan Pelaksanaan Konseling (Coaching Clinic) ................................19
3.3 Tahapan Pelaksanaan Bimbingan Teknis / Sosialisasi / Focus Group
Discussion (FGD) ....................................................................................................21
3.4 Tahapan Pelaksanaan Asistensi/Pendampingan ..................................22
3.5 Pembiayaan Kegiatan .................................................................................24

BAB IV pelaporan kegiatan .....................................................................................26


4.1 Tahap Pelaporan Konseling (Coaching Clinic).........................................26
4.2 Tahap Pelaporan Sosialisai ............................................................................26
4.3 Tahap Pelaporan Bimbingan Teknis, Asistensi/Pendampingan, dan FGD (Focus
Group Discussion) ....................................................................................................27
4.4 Pendistribusian Laporan............................................................................27

BAB V PENUTUP ......................................................................................................28

LAMPIRAN.................................................................................................................29

iii
PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA
DAFTAR GAMBAR

Gambar I-1 Bobot Komponen, Matriks Elemen, dan Topik Penilaian Kapabilitas APIP ....... 10

Gambar I-2 Level Kapabilitas APIP ........................................................................................ 11

iv
PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Nota Kesepakatan Pelaksanaan Teknis ..................................... 30

Lampiran 2 Laporan .......................................................................................... 35

Lampiran 3 Nota Dinas Konsultasi ................................................................. 39

Lampiran 4 Formulir Evaluasi Layanan Konsultasi Pemberian Saran ...... 40

v
PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA
KEPUTUSAN INSPEKTUR DAERAH KOTA SAMARINDA
NOMOR : 700/ /200

TENTANG

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY)


PADA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KOTA
SAMARINDA

INSPEKTUR DAERAH KOTA SAMARINDA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberi kontribusi yang bertujuan


untuk memberi nilai tambah dan perbaikan terhadap proses
tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern di
lingkungan Pemerintah Kota Samarinda;
b. bahwa dalam rangka mewujudkan pengendalian intern
yang efektif, perlu dilakukan kegiatan pengawasan berupa
layanan konsultasi pemberian saran (advisory) kepada
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan
Pemerintah Kota Samarinda;
c. bahwa untuk memberikan persamaan persepsi dan langkah
dalam persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan terkait
layanan konsultasi pemberian saran (Advisory) di
Inspektorat Kota Samarinda;
d. bahwa untuk mengefektifkan pelaksanaan Layanan
Konsultasi Pemberian Saran (Advisory) pada Perangkat
Daerah di lingkungan Inspektorat Kota Samarinda
sebagaimana pada huruf a, b, dan c sehingga kapabilitas
APIP yang merupakan indikator penilaian penjaminan
kualitas peran APIP optimal, perlu menetapkan Keputusan
Inspektur Kota Samarinda tentang Pedoman Layanan
Konsultasi Pemberian Saran (Advisory) di Lingkungan
Inspektorat Kota Samarinda.

vi
PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

2. Peraturan Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia


(AAIPI) Nomor PER-01/AAIPI/DPN/2021tentang Standar
Audit Intern Pemerintah Indonesia;
3. Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Penilaian
Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah pada
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah;
4. Peraturan Wali Kota Samarinda Nomor 31 Tahun 2010
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Daerah Kota
Samarinda;
5. Peraturan Wali Kota Samarinda Nomor 104 Tahun 2021
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi,
serta Tata Kerja Inspektorat Kota Samarinda, Pasal 7 Ayat 4
Poin r ;
6. Piagam Audit Intern tahun 2022.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN INSPEKTUR KOTA SAMARINDA TENTANG


PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN
(ADVISORY) DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KOTA
SAMARINDA
KESATU : Menetapkan dan memberlakukan Pedoman Layanan Konsultasi
Pemberian Saran (Advisory) di Lingkungan Inspektorat Kota
Samarinda;
KEDUA : Pedoman Layanan Konsultasi Pemberian Saran (Advisory) di
Lingkungan Inspektorat Kota Samarinda sebagaimana diktum
kesatu disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM KEGIATAN
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB IV PELAPORAN KEGIATAN
BAB V PENUTUP

vii
PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA
KETIGA : Pedoman Layanan Konsultasi Pemberian Saran (Advisory) di
Lingkungan Inspektorat Kota Samarinda sebagaimana dimaksud
pada diktum kedua adalah sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari Keputusan ini.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Samarinda
Pada tanggal 20 November 2023

INSPEKTUR

Mas Andi Suprianto, SE


Pembina Tk. 1/ IVb
NIP 19640531 198603 1 001

viii
PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Kota Samarinda


semakin strategis dan bergerak mengikuti kebutuhan pemangku kepentingan
dan tantangan zaman. Urgensi layanan konsultasi pemberian saran mengacu
pada peraturan Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) yang
mengatakan bahwa auditor internal pemerintah memiliki peran bukan hanya
sebagai assurance (asurans), tetapi juga memegang peran consulting (konsultasi).
Oleh karena itu, Inspektorat Kota Samarinda selaku auditor internal Pemerintah
Kota Samarinda diarahkan bukan hanya sebagai “watchdog”, tetapi juga
melakukan pendampingan dan pembinaan pada Perangkat Daerah. Hal tersebut
menunjukkan bahwa paradigma auditor internal pemerintah mulai diarahkan
untuk meningkatkan peran konsultasi. Peran konsultasi berarti APIP
memberikan bantuan kepada pihak lain berupa kegiatan jasa, yang sifat dan
ruang lingkupnya disetujui bersama oleh APIP dan mitra kerja, yang bertujuan
untuk memberi nilai tambah dan perbaikan terhadap proses tata kelola,
manajemen risiko, dan pengendalian intern. Jasa konsultasi terdiri atas kegiatan
pendampingan, sosialisasi, bimbingan teknis, dan pelatihan yang mengacu pada
Peraturan Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) Nomor PER-
01/AAIPI/DPN/2021 tentang Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia.
Berdasarkan Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008,
perwujudan peran APIP yang efektif sekurang-kurangnya harus (a)
memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi dan
efektivitas pencapaian tujuan tugas dan fungsi instansi pemerintah; (b)
memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko
dalam tugas dan fungsi instansi pemerintah; (c) memelihara dan meningkatkan
kualitas tata Kelola tugas dan fungsi instansi pemerintah. Terkait dengan
pelaksanaan peran tersebut, kapabilitas APIP dianggap sebagai salah satu

9
PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA
indikator penting untuk melihat sejauh mana APIP, sebagai institusi, telah
mampu mendefinisikan peran pengawasan intern dan berkontribusi terhadap
pencapaian tujuan organisasi.
Penilaian kapabilitas APIP terdiri atas enam elemen dan delapan
belas topik. Penilaian kapabilitas APIP akan menghasilkan level kapabilitas
APIP dari Level 1 s.d. Level 5. Penilaian kapabilitas APIP berpedoman pada
Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Penilaian Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah. Jasa konsultasi
merupakan salah satu topik pada elemen kapabilitas APIP, yaitu peran dan
layanan APIP.
Oleh karena itu, penyusunan pedoman Layanan Konsultasi Pemberian Saran
(Advisory) di Lingkungan Inspektorat Kota Samarinda merupakan salah satu
cara dalam pengoptimalan peran dan kapabilitas APIP.

Gambar I-1 Bobot Komponen, Matriks Elemen, dan Topik Penilaian Kapabilitas APIP

10
PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA
Gambar I-2 Level Kapabilitas APIP

1.2 Dasar Hukum


a. Dalam PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,
Aparat pengawasan intern pemerintah melakukan pengawasan intern
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya;
b. Peraturan Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) Nomor
PER-01/AAIPI/DPN/2021tentang Standar Audit Intern Pemerintah
Indonesia;
c. Dalam Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Penilaian Kapabilitas Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah;
d. Peraturan Wali Kota Samarinda Nomor 31 Tahun 2010 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah Daerah Kota Samarinda;
e. Peraturan Wali Kota Samarinda Nomor 104 Tahun 2021 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Inspektorat Kota
Samarinda, Pasal 7 Ayat 4 Poin r; dan
f. Piagam Audit Intern tahun 2022.

11
PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Pedoman Layanan Konsultasi Pemberian
Saran (Advisory) di Lingkungan Inspektorat Kota Samarinda sebagai berikut.
1.) Menjamin keseragaman persepsi dan langkah penyelenggaraan kegiatan
konsultasi pemberian saran berupa kegiatan asistensi, konsultasi, dan
sosialisasi mulai dari tahap persiapan hingga pelaporan.
2.) Sebagai sarana pengendalian dan evaluasi atas kualitas pelaksanaan
konsultasi, bimbingan teknis, asistensi, dan Focus Group Discussion (FGD).

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup Pedoman Layanan Konsultasi Pemberian Saran (Advisory) di
Lingkungan Inspektorat Kota Samarinda ini, meliputi:
1.) Kegiatan asistensi, konsultasi, dan sosialisasi yang dilaksanakan Inspektorat
Kota Samarinda pada objek pengawasan, yaitu Perangkat Daerah/BUMD.
2.) Mekanisme penanganan kegiatan asistensi, konsultasi, dan sosialisasi pada
objek pengawasan berupa persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan, termasuk
pengaturan administrasi dan pembiayaan, personil, dan dokumen
pendukung yang harus dilengkapi dalam setiap kegiatan.

1.5 Sistematika Penyajian


Sistematika penyajian Pedoman Layanan Konsultasi Pemberian Saran
(Advisory) di Lingkungan Inspektorat Kota Samarinda sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM KEGIATAN

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB IV PELAPORAN KEGIATAN

BAB V PENUTUP

12
PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA
BAB II
GAMBARAN UMUM KEGIATAN

2.1 Tujuan Layanan Konsultasi Pemberian Saran


Tujuan kegiatan Layanan Konsultasi Pemberian Saran (Advisory) sebagai berikut.
1.) Mewujudkan tata kelola pemerintah yang transparan dan akuntabel;
2.) Meningkatkan efektivitas pengendalian intern;
3.) Menjadi sarana peringatan dini pada Perangkat Daerah dan BUMD;
4.) Membangun kemandirian objek pengawasan yang terdiri dari Perangkat
Daerah dan BUMD.

Pada saat pelaksanaan kegiatan Layanan Konsultasi Pemberian Saran


(Advisory), Inspektorat Kota Samarinda harus memperhatikan:
1.) Kebutuhan dan harapan klien, mencakup sifat, waktu pelaksanaan, dan
komunikasi hasil penugasan;
2.) Kompleksitas dan ruang lingkup untuk mencapai tujuan pemberian saran;
3.) Kecukupan dan efektivitas proses tata kelola, pengelolaan risiko, dan
pengendalian;
4.) Kemungkinan terjadinya kesalahan, fraud, atau ketidakpatuhan yang
signifikan;
5.) Proses transfer pengetahuan dan cara pemecahan masalah;
6.) Biaya penugasan konsultasi relatif terhadap potensi manfaat (value for
money);
7.) Inspektorat Kota Samarinda tidak mengambil alih peran, tugas, fungsi, dan
tanggung jawab manajemen objek pengawasan.

2.2 Ruang Lingkup Layanan Konsultasi Pemberian Saran (Advisory)

Layanan Konsultasi Pemberian Saran (Advisory) ditujukan pada Perangkat


Daerah atau BUMD Kota Samarinda yang bertujuan memberikan nilai tambah
pada organisasi. Ruang Lingkup Layanan Konsultasi Pemberian Saran (Advisory)
di Inspektorat Kota Samarinda atas beberapa kegiatan Organisasi Perangkat

13
PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA
14

Daerah (OPD) yang memerlukan layanan advisory dari APIP dalam menjalankan
peraturan yang terkait dengan pengelolaan keuangan daerah, yang meliputi
kegiatan:
a. pengelolaan keuangan daerah, meliputi perencanaan anggaran,
pelaksanaan anggaran, dan pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran;
b. pengelolaan aset daerah;
c. pengembangan dan implementasi teknologi informasi pada sistem
akuntansi keuangan daerah dan aset daerah;
d. penerapan dan pelaporan sistem kinerja Pemerintah Daerah seperti:
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah;
e. penyelengaraan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi dan
pemantauan;
f. peningkatan kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah daerah;
g. pengembangan dan penyelengaraan sistem pengendalian intern
pemerintah (SPIP);
h. kegiatan lainnya yang dapat diperluas sesuai kebutuhan yang disepakati
lebih lanjut oleh klien (Perangkat Daerah/BUMD Kota Samarinda) dan
fasilitator (Inspektorat Kota Samarinda).

2.3 Jenis Layanan Konsultasi Pemberian Saran


Jenis Layanan Konsultasi Pemberian Saran (Advisory) sebagai berikut.
1.) Konseling (Coaching Clinic)
Konseling (Coaching Clinic) adalah kegiatan atau metode untuk
mengembangkan keterampilan dan kemampuan, dan meningkatkan kinerja
sumber daya manusia melalui pemberian saran secara independen dan
objektif terhadap efektivitas manajemen risiko, kecukupan pengendalian,
efektivitas tata kelola organisasi.

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA


15

2.) Bimbingan Teknis


Bimbingan Teknis adalah kegiatan pelatihan dan pengembangan
pengetahuan dan kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi
baik oleh individu maupun institusi.
3.) Sosialisasi
Sosialisasi adalah upaya memasyarakatkan sesuatu hingga dikenal,
dipahami, dihayati oleh masyarakat. Dalam rangka konsultasi pemberian
saran (advisory) yang dilakukan Inspektorat Kota Samarinda, masyarakat
diartikan sebagai Perangkat Daerah atau BUMD Kota Samarinda.
4.) Asistensi/Pendampingan
Asistensi/Pendampingan adalah kegiatan pendampingan atas suatu
kegiatan tertentu yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Samarinda terhadap
pejabat dan/atau pelaksana pada Perangkat Daerah dan BUMD Kota
Samrinda dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya dan peningkatan
kemampuan sumber daya manusia.
5.) Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah diskusi yang dilakukan secara
sistematis dan terarah mengenai suatu isu tertentu.

2.4 Pengelolaan Layanan Konsultasi Pemberian Saran


Pelaksanaan kegiatan Layanan Konsultasi Pemberian Saran (Advisory) yang
dilaksanakan Inspektorat Kota Samarinda merupakan kegiatan yang bersifat
kemitraan sehingga tidak berperan sebagai rekanan dan pemberi kerja.
Kegiatan kemitraan tersebut bermula dari permintaan Perangkat Daerah dan
BUMD kepada Inspektorat Kota Samarinda untuk membantu dalam pelaksanaan
tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern Perangkat Daerah dan
BUMD. Sehubungan dengan itu, penanggung jawab untuk kegiatan yang
diasistensi tetap berada di pihak Perangkat Daerah dan BUMD, sedangkan
Inspektorat Kota Samarinda hanya berperan sebagai
fasilitator/narasumber/penyaji/instruktur, yang mendampingi Perangkat
Daerah dan BUMD.

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA


16

Oleh karena itu, pengelolaan dan penatausahaan keuangan atas program dan
kegiatan tersebut, termasuk pengadaan sarana dan prasarana pendukung, dan
seluruh proses pengadaannya dilakukan sepenuhnya oleh pihak Perangkat
Daerah dan BUMD yang bersangkutan. Pengelolaan dana oleh Inspektorat Kota
Samarinda hanya dilakukan atas pembiayaan yang bersumber dari Inspektorat
Kota Samarinda.

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA


17

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Tahapan Persiapan


Perencanaan Layanan Konsultasi Pemberian Saran (Advisory) dilakukan

berdasarkan

a. Amanat oleh Peraturan Perundang-undangan

b. Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT)

c. Surat permohonan/permintaan resmi dari Perangkat Daerah atau BUMD

di Kota Samarinda

Tahapan persiapan Layanan Konsultasi Pemberian Saran (Advisory) sebagai

berikut.

1. Inspektorat menerima permohonan antara lain,


1.) kegiatan pendampingan,
2.) inspektorat sebagainarasumber,
3.) konsultasi disertai materi konsultasi
dari Perangkat Daerah/BUMD di Kota Samarinda.

Permohonan dapat disampaikan melalui


a. Email resmi Inspektorat Kota Samarinda
(inspektoratkotasmd@gmail.com)
b. Website resmi Inspektorat Kota Samarinda
(inspektorat.samarindakota.go.id)
c. Surat yang dikirim langsung ke Inspektorat Kota Samarinda yang
berlokasi di Jalan Dahlia No 9 RT 04, Bugis, Kecamatan Samarinda
Kota, Kota Samarinda, 75121.
d. Pejabat/pelaksana datang langsung ke Inspektorat dan menuliskan
materi konsultasi pada form konsultasi yang telah disediakan.
18

2. Sub Bagian Umum menerima, mencatat dan mengagendakan surat


permohonan layanan advisory dari mitra kerja, kemudian disampaikan ke
Pimpinan APIP.
3.
Pimpinan APIP menelaah dan memberikan disposisi untuk diserahkan
kepada Pejabat/Irban yang menangani layanan advisory terkait. Pimpinan
APIP juga dapat mempertimbangkan kualifikasi, pengalaman, serta
kemampuan yang memadai dari pegawai.
4. Pejabat/Irban yang menerima disposisi melakukan penelaahan terhadap
permohonan layanan advisory tersebut dengan:
• Mengidentifikasi materi permohonan layanan advisory yang
disampaikan.
• Memastikan apakah layanan advisory yang diminta tercantum dalam
Internal Audit Charter (IAC).

• Memastikan apakah SDM APIP memiliki keahlian, pengalaman,


pengetahuan, atau kompetensi yang cukup dengan materi layanan
advisory yang diminta.
• Memastikan tidak adanya konflik kepentingan.
• Memastikan tidak adanya masalah objektivitas dan
independensi yang menghambat penugasan.
5. APIP memutuskan untuk menolak permohonan layanan advisory jika :

• Layanan advisory yang diminta belum tertuang dalam Internal


Audit Charter.
• SDM APIP tidak memiliki keahlian, pengalaman, pengetahuan,
atau kompetensi yang cukup dengan materi layanan advisory yang
diminta.
• Adanya konflik kepentingan.

• Adanya masalah objektivitas dan independensi yang


menghambat penugasan.
19

6. Membuat TOR/ Nota Kesepahaman Layanan Konsultasi Pemberian Saran


(Advisory) untuk kegiatan konseling dan asistensi yang minimal memuat:
• Latar belakang perlunya nota kesepahaman
• Tujuan kegiatan Layanan Konsultasi Pemberian Saran (Advisory)
• Ruang lingkup
• Jangka waktu penugasan
• Tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak
• Aspek-aspek rahasia
• Pembiayaan sepanjang tidak mengganggu
independensi/objektivitas APIP.
7. Memastikan jenis Layanan Konsultasi Pemberian Saran (Advisory) yang
akan diberikan antara lain, konseling, bimbingan teknis, sosialisasi,
asistensi, atau FGD.
8. Membuat Surat Penugasan.
9. Mengumpulkan informasi terkait proses bisnis objek penugasan.
10. Memahami risiko terkait area bisnis dan pengendalian yang telah
diterapkan pada objek penugasan.

3.2 Tahapan Pelaksanaan Konseling (Coaching Clinic)


Layanan klinik konsultasi yang dimaksud adalah permintaan konsultasi

secara tatap muka dan dilakukan di ruang coaching clinic Inspektorat Kota

Samarinda sehingga pemohon datang langsung ke Inspektorat Kota Samarinda.

Tahapan pelaksanaan layanan klinik konsultasi sebagai berikut.

1. Pegawai datang ke Inspektorat untuk Konsultasi terkait permasalahan


yang ada.
2. Petugas menanyakan keperluan pegawai dan mengisi buku tamu.
3. Petugas menghubungi bidang terkait sehingga bidang terkait dapat
mempersiapkan hal yang dibutuhkan.
4. Petugas memberikan formulir konsultasi untuk diisi oleh pegawai/tamu.
20

5. Petugas mengarahkan pegawai/tamu ke ruang coaching clinic untuk


bertemu konsultan (Auditor).
6. Pegawai memperoleh solusi dan saran dari konsultan.
7. Apabila hasil konsultasi memerlukan data lebih lanjut dari pemohon,
konsultan menjadwalkan kembali pertemuan konsultasi tatap muka.
8. Apabila hasil konsultasi belum ada solusi, konsultan segera
mengkoordinasikan permasalahan yang dikonsultasikan kepada Inspektur
dan Auditor.
9. Formulir konsultasi diserahkan kembali kepada Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian untuk direkapitulasi ke dalam database sebagai laporan.

Tahapan Pelaksanaan Konseling (Coaching Clinic) melalui surat sebagai berikut.

1. Inspektur Pembantu menerima surat disposisi dari Inspektur.


Insepktur Pembantu menelaah (sesuai penjabaran pada tahap persiapan)
dan memastikan kelengkapan bukti dukung terkait materi konsultasi yang
dilampirkan Perangkat Daerah.
2. Apabila bukti dukung belum lengkap, Inspektorat Pembantu
berkoordinasi dengan Subbagian Umum untuk membalas surat konsultasi
dengan tujuan meminta Pemohon melengkapi bukti dukung materi
konsultasi.
3. Inpektur Pembantu membahas materi konsultasi dengan Pengendali
Teknis dan/atau auditor, lalu menuangkan hasil pembahasan dalam surat
jawaban konsultasi paling lama tiga hari kerja.
3. Jawaban konsultasi disampaikan kepada Inspektur untuk mendapat
persetujuan dalam bentuk nota dinas.
4. Apabila sudah mendapat persetujuan atas jawaban konsultasi, Inspektur
Pembantu menghubungi pejabat/pelaksana yang melakukan konsultasi
untuk menjadwalkan pertemuan pembahasan materi konsultasi.
5. Jawaban materi konsultasi disampaikan saat pertemuan pembahasan
materi konsultasi pada waktu yang telah disepakati bersama.
21

6. Kertas kerja konsultasi memuat:


a. Permohonan dan/atau materi konsultasi
b. Disposisi
c. Notulen pembahasan materi konsultasi
d. Jawaban materi konsultasi
e. Daftar hadir pembahasan materi konsultasi.

3.3 Tahapan Pelaksanaan Bimbingan Teknis / Sosialisasi / Focus Group Discussion

(FGD)

Tahapan pelaksanaan bimbingan teknis/sosialisasi sebagai berikut.

1. Inspektur Pembantu menerima surat disposisi dari Inspektur. Disposisi


disesuaikan dengan wilayah atau urusan auditi yang mengajukan
permohonan narasumber.
2. Inspektur Pembantu berkoordinasi dengan Kasubag Perencanaan untuk
membuat konsep surat tugas dan Kasubag Umum untuk membalas surat
permohonan narasumber.
3. Kasubag Perencanaan membuat konsep surat tugas.
4. Tim/personil yang telah ditunjuk menyiapkan kelengkapan berkas
penugasan, seperti anggaran waktu, kartu penugasan, program kerja
sebagai narasumber, dan bahan tayang materi.
5. Berkas penugasan disampaikan kepada Inspektur Pembantu untuk
ditandatangani dan diteruskan kepada Kasubag Perencanaan.
6. Kasubag Perencanaan menyampaikan surat tugas beserta kelengkapannya
kepada Inspektur.
7. Inspektur membubuhkan tanda tangan pada konsep surat tugas.
8. Surat tugas disampaikan kepada tim/personil yang bersangkutan melalui
Inspektur Pembantu.
9. Pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis/ sosialisasi/ FGD.
10. Personil/tim yang ditugaskan meminta daftar hadir pemateri dan daftar
22

hadir peserta kepada penyelenggara, antara lain memuat informasi


mengenai nama, waktu kegiatan, dan paraf, serta diketahui pejabat
tertentu.
11. Meminta peserta untuk mengisi kuisioner sebagai bentuk evaluasi atas
kegiatan bimbingan teknis/sosialisasi/FGD yang telah dilakukan
personil/tim dari Inspektorat Kota Samarinda.
12. Kertas kerja kegiatan bimbingan teknis/sosialisasi/FGD meliputi,
a. Surat permohonan narasumber sosialisasi/bimbingan teknis
b. Surat Tugas
c. Kartu penugasan, anggaran waktu, dan program kerja
d. Modul bahan tayang
e. Laporan kegiatan
f. Hasil evaluasi kegiatan

3.4 Tahapan Pelaksanaan Asistensi/Pendampingan

Fokus dalam pelaksanaan asistensi/pendampingan adalah proses pemecahan masalah

dan transfer pengetahuan dan keterampilan untuk membentuk perangkat daerah yang

mandiri dalam menjalankan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian pada

institusinya. Oleh karena itu, masing-masing pihak dituntut untuk aktif terlibat dalam

setiap tahapan kegiatan. Adapun tahapan pelaksanaan asistensi/pendampingan sebagai

berikut.

1. Inspektur Pembantu menerima surat disposisi dari Inspektur berisikan


permintaan masukan terkait dengan akan memenuhi, menunda, atau
menolak permintaan kegiatan asistensi.
2. Inspektur Pembantu meneliti ketersediaan personil dan PKPT. Jika pada
saat itu tidak tersedia personil yang dapat ditugaskan, Inspektur
Pembantu dapat menunda/menolak penugasan dengan membuat surat
penundaan/penolakan.
3. Apabila diperlukan, Inspektur dapat menugaskan personil untuk
23

melakukan survei pendahuluan untuk memperoleh gambaran lebih rinci


mengenai kondisi atau kegiatan yang akan diasistensi agar dicapai
hasil/sasaran seperti yang diharapkan. Dari hasil survei ini, diharapkan
diperoleh informasi mengenai lingkup pekerjaan, jangka waktu
pelaksanaan setiap tahap, jumlah SDM yang diperlukan, rincian pekerjaan
yang dilakukan, struktur organisasi dan pembagian tugas, serta laporan
kegiatan.
4. Pembuatan Naskah Kesepakatan Pelaksanaan Teknis yang ditandatangani
oleh Inspektur dengan Pimpinan Perangkat Daerah/BUMD yang memuat
latar belakang pelaksanaan kegiatan, dasar pelaksanaan kegiatan, tujuan,
sasaran, output, ruang lingkup asistensi, jumlah dan kualifikasi personal
yang dibutuhkan, tahapan, uraian, jangka waktu, dan jadwal pelaksanaan
kegiatan, kewajiban dan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat, pem-
biayaan, dll sesuai kebutuhan. Naskah harus dapat menunjukkan upaya
untuk menciptakan proses pemecahan masalah dan transfer
ilmu/pengetahuan untuk membangun kemandirian Perangkat
Daerah/BUMD.
5. Pembentukan tim/penunjukan personil oleh Inspektur Pembantu dengan
mempertimbangkan kualifikasi, pengalaman, serta kemampuan yang
memadai.
6. Tim/personil yang telah ditunjuk menyiapkan kelengkapan berkas
penugasan, seperti anggaran waktu, kartu penugasan, program kerja
asistensi.
7. Kasubag Perencanaan menyiapkan surat tugas.
8. Penandatanganan surat tugas oleh Inspektur.
9. Personil/tim yang ditugaskan membuat daftar hadir pada unit tempat
melaksanakan kegiatan, antara lain memuat informasi mengenai nama,
waktu kegiatan, dan paraf, serta diketahui pejabat tertentu
10. Meminta pemohon untuk mengisi kuisioner sebagai bentuk evaluasi atas
kegiatan asistensi yang telah dilakukan personil/tim dari Inspektorat Kota
24

Samarinda. Hasil kuisioner dapat dibahas dengan Inspektur Pembantu


untuk perbaikan layanan selanjutnya.
11. Personil/tim dapat menggunakan alat evaluasi lain untuk mengetahui
tingkat keberhasilan transfer ilmu kepada pemohon, seperti pre dan post
test.
12. Pemaparan akhir hasil kegiatan asistensi kepada jajaran yang
bersangkutan agar mereka memahami hasil dari kegiatan asistensi yang
telah dilakukan secara utuh. Dalam pemaparan tersebut, pihak yang
memperoleh asistensi dapat memberi tanggapan, masukan, bahkan
koreksi atas hasil sementara dari kegiatan asistensi yang dilakukan.
13. Kertas kerja kegiatan bimbingan teknis/sosialisasi meliputi,
g. Surat permohonan asistensi
h. Naskah kesepakatan pelaksanaan teknis
i. Notulen rapat
j. Surat tugas
k. Kartu penugasan, anggaran waktu, dan program kerja
l. Laporan hasil survei (Jika dilakukan survei)
m. Materi kegiatan.
n. Isi kertas kerja asistensi disusun dengan karakteristik kegiatan.
o. Laporan kegiatan
p. Hasil evaluasi kegiatan

3.5 Pembiayaan Kegiatan

1.) Pembiayaan kegiatan asistensi, konsultasi, bimbingan teknis, sosialisasi, dan


FGD bersumber dari:
a. Pembiayaan seluruhnya oleh DPA Inspektorat Kota Samarinda;
b. Pembiayaan seluruhnya oleh anggaran Perangkat Daerah/BUMD;
c. Pembiayaan bersama oleh Inspektorat Kota Samarinda dan Perangkat
Daerah/BUMD, namun tidak diperkenankan terjadi duplikasi
pembiayaan untuk komponen yang sama.
25

2.) Standar pembiayaan dapat mengacu pada sumber pembiayaan Inspektorat


Kota Samarinda yang diakui sebagai biaya perjalanan dinas atau mengacu
pada sumber pembiayaan Perangkat Daerah/BUMD sebagai biaya
honorarium atau perjalanan dinas.
BAB IV
PELAPORAN KEGIATAN

4.1 Tahap Pelaporan Konseling (Coaching Clinic)


Tahapan pelaporan Konseling sebagai berikut.
1.) Laporan kegiatan konseling disampaikan oleh personil/tim kepada Inspektur melalui
Inspektur Pembantu dalam format nota dinas.
2.) Laporan memuat antara lain,
a. Dasar Penugasan
b. Materi Konsultasi
c. Uraian Pembahasan
d. Kesimpulan Jawaban Konsultasi
e. Hal-Hal yang Ingin Disampaikan
f. Lampiran.

4.2 Tahap Pelaporan Sosialisai


Tahapan Pelaporan Bimbingan Teknis/Sosialisasi sebagai berikut.
1.) Laporan kegiatan Bimbingan Teknis/Sosialisasi sebagai narasumber disampaikan oleh
personil/tim kepada Inspektur melalui Inspektur Pembantu dalam format laporan.
2.) Laporan memuat antara lain,
a. Dasar Penugasan
b. Metodologi Kegiatan Sosialisasi
c. Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi
1) Gambaran Umum
2) Tahapan Persiapan
d. Hasil Pelaksanaan Kegiatan
e. Kendala dan Pemecahan Masalah
f. Hal Lain yang Perlu Disampaikan
g. Lampiran

26
PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA
4.3 Tahap Pelaporan Bimbingan Teknis, Asistensi/Pendampingan, dan FGD (Focus
Group Discussion)
Tahap Pelaporan Bimbingan Teknis, Asistensi/Pendampingan, dan FGD
(Focus Group Discussion) sebagai berikut.
1.) Tim Menyusun laporan akhir kegiatan sebagai perwujudan tanggung jawab
atas pelaksanaan tugas.
2.) Laporan akhir disusun oleh ketua tim dan direviu berjenjang oleh
Pengendali Teknis, lalu ditandatangani oleh Inspektur.
3.) Laporan akhir memuat antara lain,
a. Dasar Penugasan
b. Tujuan, Ruang Lingkup, dan Batasan Tanggung Jawab
c. Metodologi
d. Pelaksanaan Bimbingan Teknis, Asistensi/Pendampingan, dan FGD
(Focus Group Discussion):
1) Gambaran Umum
2) Hasil Pelaksanaan
3) Kendala
e. Saran
f. Hal Lain yang Perlu Disampaikan
g. Lampiran

4.4 Pendistribusian Laporan

1. Laporan Akhir Kegiatan Bimbingan Teknis, Asistensi, dan FGD ditujukan


kepada pihak-pihak yang relevan, yaitu Pimpinan Perangkat Daerah/BUMD.
2. Nota Dinas Kegiatan Konsultasi disampaikan kepada Inspektur.
3. Jawaban atas konsultasi dikirim ke pihak yang mengajukan konsultasi.
4. Nota Dinas Kegiatan Sosialisasi disampaikan kepada Inspektur.

27
PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA
BAB V
PENUTUP

Pedoman layanan konsultasi pemberian saran (Advisory) berupa konseling,


bimbingan teknis, sosialisasi, asistensi, dan FGD diharapkan dapat dijadikan
panduan bagi pegawai Inspektorat Kota Samarinda dalam melaksanakan penugasan
layanan konsultasi pemberian saran (Advisory). Dalam hal masih terdapat yang
belum diatur, akan dibuat suplemen yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari
pedoman ini. Dengan terbitnya pedoman layanan konsultasi pemberian saran
(Advisory), berbagai mekanisme internal dalam melaksanakan kegiatan konseling,
bimbingan teknis, sosialisasi, asistensi, dan FGD agar disesuaikan. Pedoman layanan
konsultasi pemberian saran (Advisory) akan dievaluasi secara berkala dan akan
disesuaikan sebagaimana mestinya apabila terdapat perubahan regulasi.
Pedoman Layanan Konsultasi Pemberian Saran (Advisory) di Lingkungan
Inspektorat Kota Samarinda berlaku sejak ditetapkan. Oleh karena itu, diharapkan
bahwa pedoman ini berguna agar auditor memiliki persamaan persepsi terhadap
langkah konsultasi.

28
PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA
LAMPIRAN
29
PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA
Lampiran 1 Nota Kesepakatan Pelaksanaan Teknis

NOTA KESEPAKATAN PELAKSANAAN TEKNIS


KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS/ASISTENSI ……..
TAHUN ……..
DINAS ……….. KOTA SAMARINDA
DENGAN
INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA
NOMOR: …………..

Pada hari …………. tanggal ........................... bulan ......................... tahun


… … … … … bertempat …………………………………………………., kami yang
bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : Kepala Dinas ……….. Kota Samarinda yang


bertindak untuk dan atas nama Dinas …….
Pemerintah Kota Samarinda, selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KESATU.

2. Nama : Inspektur Kota Samarinda, berkedudukan di

............., karena jabatan dan kedudukannya


bertindak untuk dan atas nama Inspektorat
Kota Samarinda, selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KEDUA.

Dengan terlebih dahulu mempertimbangkan hal -hal sebagai berikut:

1. PIHAK KESATU bermaksud untuk memanfaatkan kemampuan yang


dimiliki oleh PIHAK KEDUA;

2. PIHAK KEDUA memiliki kemampuan teknis dalam pengelolaan


keuangan dan kinerja daerah, penyelenggaraan pengawasan, dan

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA


memiliki kewenangan dalam pembinaan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP).

Dalam rangka nota kesepahaman antara Dinas ........................................


dengan Inspektorat Kota Samarinda,

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA sepaham untuk menuangkan pokok-


pokok kesepahaman dalam Nota Kesepahaman ini dengan ketentuan dan
syarat–syarat sebagai berikut :

BAB I LATAR BELAKANG


………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………..

BAB II DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN


………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………..

BAB III TUJUAN


Nota Kesepahaman ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan
manajemen pemerintahan dalam rangka mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) di lingkungan Pemerintah Kota
Samarinda, dengan tidak mengurangi kewenangan masing-masing pihak
yang telah diatur dalam ketentuan perundang undangan yang berlaku.

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA


BAB IV RUANG LINGKUP
(1) Ruang lingkup Nota Kesepahaman Tahun ………….. ini meliputi
pemberian asistensi atas beberapa kegiatan Dinas ……………… yang
memerlukan layanan advisory dari APIP dan menjalankan peraturan
yang terkait dengan pengelolaan keuangan daerah, yang meliputi
kegiatan antara lain :
a. pengelolaan keuangan daerah, yang meliputi perencanaan anggaran,
pelaksanaan anggaran, dan pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran;
b. pengelolaan aset daerah;
c. pengembangan dan implementasi teknologi informasi pada sistem
akuntansi keuangan daerah dan aset daerah;
d. penerapan dan pelaporan sistem kinerja Pemerintah Daerah seperti:
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah;
e. penyelengaraan pengawasan melalui audit, reviu evaluasi dan
pemantauan;
f. peningkatan kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah daerah;
g. pengembangan dan penyelengaraan sistem pengendalian intern
pemerintah (SPIP);

(2) Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini tidak terbatas pada poin (1) di
atas namun dapat diperluas sesuai kebutuhan yang disepakati lebih
lanjut oleh kedua belah pihak.

BAB V TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


(1) PIHAK KESATU mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan sebagaimana disebut dalam Bab IV.

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA


(2) PIHAK KEDUA mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam
menyediakan narasumber dan fasilitator untuk kegiatan yang akan
dilaksanakan sebagaimanatersebut dalam Bab IV.

BAB VI KUALIFIKASI PERSONIL YANG DIBUTUHKAN

Pelaksanaan kegiatan ………. (Jenis layanan advisory) dikoordinasikan


oleh ……. . Jumlah personal yang dilibatkan dalam pelaksanaan
kegiatan sebagai berikut.

No. Fungsi/Jabatan Jumlah (Orang)

A. Tim Dinas …..

1. Penanggung Jawab

2. Ketua

3. Sekretaris

4. Anggota

Jumlah

B. Tim Inspektorat Kota Samarinda

1. Inspektur

2. Pengendali Teknis

3. Ketua Tim

4. Anggota Tim

Jumlah

BAB VII PELAKSANAAN


(1) Pelaksanaan kegiatan sebagaimana tersebut pada Bab IV didasarkan
pada permintaan PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA, dan
selanjutnya PIHAK KEDUA menindaklanjuti permintaan tersebut.

(2) Kegiatan ………… (Jenis layanan advisory) dilaksanakan di………….

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA


BAB VIII JANGKA WAKTU
(1) Nota Kesepahaman ini berlaku bagi kedua belah pihak selama …….
sejak ditandatangani oleh kedua belah pihak.

(2) Jangka waktu Nota Kesepahaman ini dapat ditinjau kembali sesuai
dengan hasil kesepakatan kedua belah pihak.

BAB IX PEMBIAYAAN
Semua pembiayaan yang timbul dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini
dibebankan kepada PIHAK KESATU dan/atau PIHAK KEDUA sesuai
dengan kesepakatan.

BAB VII PENUTUP


(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini dapat
dilaksanakan atas kesepakatan kedua belah pihak.

(2) Nota Kesepahaman ini dibuat dengan itikad baik untuk dipatuhi dan
dilaksanakanoleh kedua belah pihak.

Samarinda, ……………………..

PIHAK KEDUA, PIHAK KESATU,


Inspektur Kota Samarinda Kepala Dinas ……………

NAMA NAMA
NIP NIP

Catatan: Kegiatan yang lebih dari 1 tahun bisa dimasukkan dalam PKPT APIP
terkait pemberian layanan advisory

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA


Lampiran 2 Laporan

Samarinda, …………………………….

Nomor : ……./………/……..
Lampiran : berkas
Hal : Laporan Hasil Kegiatan …………
(Nama kegiatan layanan advisory)
Dinas .................................Tahun …….

Yth.
Kepala Dinas
........................................
di tempat

Sesuai dengan Surat Tugas Inspektur Kota Samarinda Nomor ST-


XXX/XX20/1/20XX tanggal ..........., dengan ini kami sampaikan Laporan
Hasil Kegiatan ………… (Nama kegiatan layanan advisory) yang menjadi
kewenangan Dinas ........................................ Tahun 20XX yang telah
dilaksanakan selama ........ (...............) hari mulai tanggal ....... s.d. ........ 20XX,
dengan uraian sebagai berikut:

1. DASAR PELAKSANAAN

1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem


PengendalianIntern Pemerintah (SPIP);
2) ……………………………………………………………………………………….
3) ………………………………………………………………………………………..
4) Surat Kepala Dinas ……………… Nomor tanggal ............ perihal
Permohonan sebagai Narasumber/Fasilitator Asistensi.

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA


2. TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN

Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan …………………………..


berkaitan dengan …………………………………… . Sasaran kegiatan adalah
………….

Contoh:

Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pemahaman dan


pendampingan Tim Penyusun LPPD Dinas ........................................ berkaitan
dengan penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
Tahun 20XX beserta dokumen pendukung yang diperlukan agar terwujud
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang akuntabel, sebagai
bahan untuk mengukur keberhasilan maupun kekurangan dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dalam
satu tahun anggaran dengan memanfaatkan hasil evaluasi atas LPPD Dinas
ABC Tahun 20XX, dengan sasaran kegiatan Tim penyusun LPPD Dinas
.........................................

3. BATASAN TANGGUNG JAWAB

Pelaksanaan kegiatan ………… (Nama kegiatan layanan advisory) Dinas


........................................ Tahun …… menjadi tanggung jawab Dinas ………. ,
sedangkan tanggung jawab Inspektorat Kota Samarinda terbatas pada
pemaparan dan pemberian arahan bimbingan serta saran pada Dinas
...................................... .

4. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Ruang lingkup kegiatan ………… (Nama kegiatan layanan advisory) Dinas


........................... Tahun ………… ini antara lain .........., ............, dan ............

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA


5. KONDISI SEBELUM BIMBINGAN TEKNIS

Berdasarkan hasil evaluasi atas ……………., masih dijumpai beberapa


permasalahan berkaitan dengan ……………….. .
Berdasarkan permasalahan tersebut, Dinas ........................................
menganggap perlu untuk meningkatkan pemahaman dalam ……….. Dinas
................................... Tahun ……. .

6. REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Peserta
Kegiatan diikuti oleh .........................................

b. Waktu dan Tempat


Kegiatan dilaksanakan selama ... (.....) hari kerja pada tanggal ………
bertempat di ................ dengan dibuka oleh ...............

c. Metodologi Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan dengan metode andragogi (pembelajaran
kepada orang dewasa) dan experiance learning cycle (pembelajaran
berdasarkan pengalaman). Metode tersebut merupakan proses
pembelajaran yang lebih menekankan interaksi dan partisipasi
peserta melalui pemaparan teori, penerapan (implementasi), diskusi,
dan tanya jawab.

d. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pemaparan mengenai hasil
…………………………… yang secara garis besar meliputi:
1) Pemaparan singkat mengenai ………… beserta permasalahannya.
2) Analisis atas penyebab ………………..
3) Pemberian solusi dan saran perbaikan atas ……………………..
4) Tanya jawab dan diskusi serta pemberian arahan/saran terkait
dengan……………………. .

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA


Kegiatan selanjutnya dilaksanakan melalui pertemuan coaching clinic
antara narasumber/fasilitator dari Inspektorat Kota Samarinda dengan
Tim ………. Dinas ........................................ sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan oleh penanggung jawab kegiatan.

e. Kendala yang Dihadapi dan Pemecahan Masalah


Kendala yang dihadapi selama kegiatan ………… (Nama kegiatan
layanan advisory) sebagai berikut. ………………….

Kami rekomendasikan kepada Kepala Dinas ........................................


untuk ………………………………………………………………………...

Demikian laporan Kegiatan ………… (Nama kegiatan layanan advisory) kami


sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terima
kasih.

Inspektur,

...................................

NIP

Tembusan:

1. Walikota;
2. Sekretaris Daerah Kota Samarinda;
3. Arsip.

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA


Lampiran 3 Nota Dinas Konsultasi

NOTA DINAS
Kepada : Inspektur Kota Samarinda
Dari : Tim ….
Nomor : …….
Tanggal : …..
Sifat : ….
Lampiran : ……..
Perihal : Laporan …..

Dengan ini kami sampaikan Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Konsultasi atas
…………….. pada Dinas …………………. Yang telah selesai dilaksanakan mulai
tanggal …… sampai dengan ………..
1.) Dasar Penugasan
2.) Materi Konsultasi
3.) Uraian Pembahasan
4.) Kesimpulan Jawaban Konsultasi
5.) Hal-Hal Lain yang Ingin Disampaikan
6.) Lampiran
Demikian laporan hasil kegiatan konsultasi yang telah kami laksanakan.

Inspektur Pembantu

NAMA
NIP

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA


Lampiran 4 Formulir Evaluasi Layanan Konsultasi Pemberian Saran

FORMULIR EVALUASI TERHADAP LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN

SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA

Nama Kegiatan :

Jenis Kegiatan Advisory :

Nama Fasilitator :

Waktu Pelaksanaan :

Nama Peserta :

Peran dalam Kegiatan :

A. Evaluasi Terhadap Layanan Advisory (Bimbingan

Teknis/Asistensi/Sosialisasi/Konsultasi/FGD)

Beri tanda (√) pada kolom YA atau TIDAK sesuai dengan pendapat Anda

No Pertanyaan YA TIDAK Penjelasan Singkat

1. Apakah Anda lebih memahami

dan merasa keterampilan Anda

meningkat terkait peran Anda di

instansi setelah diadakannya

layanan advisory ini?

2. Apakah Anda dapat

memecahkan masalah terkait

tupoksi Anda setelah layanan

advisory ini?

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA


B. Evaluasi Terhadap Fasilitator Layanan Advisory (Bimbingan

Teknis/Asistensi/Sosialisasi/Konsultasi/FGD)

Unsur yang Dievaluasi Nilai

1 2 3 4 5

Perilaku

1. Gaya/sikap

2. Cara berpakaian

3. Memberi motivasi kepada peserta

4. Manajemen waktu

5. Disiplin kehadiran

Kompetensi

1. Penguasaan materi

2. Relevansi materi yang diberikan

3. Kemampuan menyajikan

4. Penguasaan kelas/peserta

5. Kejelasan komunikasi

6. Kemampuan menjawab

7. pertanyaan peserta

8. Kemampuan meresume /

menyimpulkan materi yang

dibahas

Metode yang Digunakan

1. Sistematika penyajian

2. Penggunaan metode pembelajaran

3. Penggunaan saran pembelajaran

4. Kesempatan diskusi

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA


Unsur yang Dievaluasi Nilai

1 2 3 4 5

5. Kesempatan latihan/implementasi

Transfer Pengetahuan dan Keterampilan

1. Materi disampaikan dengan jelas

2. Kebutuhan peserta terakomodasi

dengan baik

3. Materi disampaikan secara utuh

4. Peserta dapat memperoleh seluruh

materi yang disampaikan

5. Materi yang disampaikan sesuai

dengan kebutuhan penugasan

Tujuan yang Diharapkan

1. Materi yang disampaikan sesuai

denga tujuan yang diharapkan

2. Materi yang disampaikan dapat

meningkatkan keterampilan

peserta

3. Materi yang disampaikan mudah

diimplementasikan dalam

penugasan

Kemandirian untuk Menerapkan

1. Peserta dapat

mengimplementasikan tanpa perlu

bimbingan fasilitator

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA


Unsur yang Dievaluasi Nilai

1 2 3 4 5

Pelayanan selama Pemberian Jasa

1. Peserta dapat berkomunikasi

dengan fasilitator setiap saat

2. Kesediaan Fasilitator untuk

membantu apabila diperlukan

Penilaian secara keseluruhan

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA


Keterangan Predikat Penilaian

5 = Baik Sekali 2 = Buruk

4 = Baik 1 = Buruk Sekali

3 = Cukup

Komentar dan/atau Saran

Advis,

INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II INSPEKTUR KOTA SAMARINDA

FIRMAN ADHY STIA, S.Sos., M.Si MAS ANDI SUPRIANTO, SE

NIP. 19670713 198701 1 001 NIP. 19640531 198603 1 001

PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA


PEDOMAN LAYANAN KONSULTASI PEMBERIAN SARAN (ADVISORY) INSPEKTORAT KOTA SAMARINDA

Anda mungkin juga menyukai