Anda di halaman 1dari 32

PPN DAN PPNBM

UNDANG UNDANG NO. 42 TAHUN 2009


SEBAGAI HASIL PENYEMPURNAAN
UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1983
TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG
MEWAH.

Pertemuan : XI (Kesebelas)
PENGERTIAN

PAJAK PAJAK PENJUALAN


PERTAMBAHAN ATAS BARANG MEWAH
NILAI (PPN) (PPn BM)

PAJAK YG DIKENAKAN
PAJAK YG DIKENAKAN
ATAS KONSUMSI BARANG
ATAS KONSUMSI
YG BERDSRKAN KMK
BARANG DAN JASA
TERGOLONG BRG MEWAH
DI DALAM

DAERAH PABEAN

WILAYAH RI YG DI DALAMNYA
BERLAKU PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN PABEAN
Ciri-ciri PPN

1. Dikenakan ats konsumsi dalam negeri baik barang dan atau


jasa
2. Tarifnya tunggal 10%, kecuali untuk ekspor 0%.
3. Merupakan “pajak tidak langsung”, yang atas pemungutan
PPNnya dilakukan oleh pihak yang menjual/menyerahkan
4. Bukti pemungutannya berupa Faktur Pajak /yang dipersamakan
5. Dikenakan atas setiap jalur distibusi & komsumsi
6. Cara Penghitungan PPN yang harus disetor ke kas negara
menggunakan “credit method”
(selisih antara PPN Penyerahan/penjualan dengan PPN
pembelian/perolehan)
7. Berdasarkan sifatnya merupakan “Pajak Objektif”.
Ciri2 PPnBM
 Tarif PPnBM adl serendah2nya 10% dan paling
tinggi 20%
 Atas ekspor BKP yg tergolong mewah dikenai
pajak dgn tarif 0%
Obyek PPN Khusus
Obyek PPN Umum Pasal 16 C dan 16 D

1. Penyerahan BKP/JKP
dalam Daerah Pabean • 16 C Kegiatan membangun
oleh PKP; sendiri yang dilakukan tidak
2. Eksport BKP; dalam kegiatan usaha atau
3. Pengalihan Aktiva Bekas pekerjaan;
4. Import BKP;
• 16 D Penyerahan aktiva yang
5. Pemanfaatan JKP/BKP
menurut tujuan semula tidak
tidak berwujud dari luar
Daerah Pabean ke dalam Untuk diperjualbelikan
Daerah Pabean;
1. Yang menyerahkan adalah PKP Barang yang tidak dikenakan pajak / non BKP yaitu :
“Orang pribadi atau badan yang omzetnya  Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil

telah mencapai 600 juta atau yang belum langsung dari sumbernya;
mencapai 600 juta tapi atas inisiatif sendiri  Barang-barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan rakyat banyak;
mendaftatkan diri sebagai PKP” jagung, sagu, beras, gabah, kedelai, garam baik beryodium/tidak
 Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, warung

Syarat kumulatif terutangnya dan sejenisnya (tidak termasuk katering)


Penyerahan BKP&/JKP dalam Daerah Pabean /  Uang, emas batangan dan surat-surat berharga.
dalam negeri oleh PKP

Jasa yang tidak dikenakan pajak / non JkP yaitu :


1. Pelayanan kesehatan medik;
2. Pelayanan sosial;
2. Yang diserahkan 3. Pengiriman surat dengan prangko
Barang Kena Pajak 4. Perbankan, asuransi & SGU dengan hak opsi
dan atau Jasa Kena Pajak 5. Jasa keagamaan
(asas negatif list) 6. Jasa di bidang pendidikan
7. Kesenian & hiburan yang telah di kenakan pajak
daerah
8. Penyiaran yang bukan bersifat iklan
9. Angkutan umum di darat & di air
10.Jasa di bidang penyediaan tenaga kerja
11. Jasa di bidang perhoetlan
12. Jasa yg disediakan pemerintah dalam
rangka menjalankan pemerintahan secara umum
BARANG

BARANG BARANG
BERWUJUD TIDAK BERWUJUD

SIFAT/HUKUMNYA

BARANG
BERGERAK

BARANG TIDAK
BERGERAK
Barang yang tidak dikenakan pajak
atau non BKP

 Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang


diambil langsung dari sumbernya;
 Barang-barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan
rakyat banyak;
 Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran,
warung dan sejenisnya (tidak termasuk katering)
 Uang, emas batangan dan surat-surat berharga.
JASA

SETIAP KEGIATAN PELAYANAN BERDASARKAN


SUATU PERIKATAN/PERBUATAN HUKUM

YANG MENYEBABKAN BARANG/FASILITAS/


KEMUDAHAN/HAK, TERSEDIA UTK DIPAKAI

TERMASUK

JASA YANG DILAKUKAN UNTUK


MENGHASILKAN BARANG KARENA
PESANAN/PERMINTAAN DGN BAHAN
DAN ATAS PETUNJUK DARI PEMESAN
JENIS JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PPN
(Bukan JKP/ NON JKP)
Ps. 4A UU PPn jo PP 144 Th. 2000
JASA DI BIDANG
PELAYANAN KESEHATAN MEDIK

PELAYANAN SOSIAL

PENGIRIMAN SURAT DENGAN PRANGKO

PERBANKAN, ASURANSI, DAN SGU DGN HAK OPSI


KEAGAMAAN, MIS : PEMBERIAN KHUTBAH/DAKWAH

PENDIDIKAN, MIS: SEKOLAH DAN KURSUS-KURSUS

KESENIAN DAN HIBURAN YG TELAH DIEKANKAN PAJAK HIBURAN

PENYIARAN YG BUKAN BERSIFAT IKLAN

ANGKUTAN UMUM DI DARAT DAN DI AIR

TENAGA KERJA ,MIS: JASA PENYELENGGARAAN LATIHAN BAGI TENAGA KERJA

JASA DIBIDANG PERHOTELAN


JASA YG DISEDIAKAN PEMRINTAH DLM RANGKA MENJALANKAN PEMERINTAHAN
SECARA UMUM
Siapakah PKP ?

1. Yang Wajib jadi PKP adalah Pengusaha baik orang


pribadi / badan “Omzet nya mencapai Rp 600 juta pada
suatu bulan di suatu tahun”

2. Yang tidak wajib adalah Pengusaha yang Omzetnya belum


mencapai Rp 600 juta. Tetapi atas inisiatif sendiri boleh
mendaftarkan diri menjadi PKP
PPN = Tarif 10% X Dasar Pengenaan Pajak
(DPP)

DPP ada 5 yaitu ;


1. Harga jual, yaitu nilai berupa uang termasuk semua biaya yang diminta
oleh penjual karena penyerahan BKP, setelah dikurangi diskon;
2. Penggantian, yaitu nilai berupa uang termasuk semua biaya yang
diminta oleh pemberi jasa karena penyerahan JKP, setelah dikurangi
diskon;;
3. Nilai impor, yaitu harga import (CIF) + Bea Masuk + Bea Masuk
Tambahan;
4. Nilai Lain, yaitu nilai yang diatur tersendiri dalam suatu Keputusan
Menteri Keuangan
5. Nilai ekspor, yaitu nilai berupa uang termasuk semua biaya yang
diminta oleh eksportir. (Khusus untuk Ekspor tarif PPN adalah 0%).
Harga Jual
 Nilai berupa uang
 Termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta
oleh penjual BKP
 Tidak termasuk PPN dari potongan harga yang tercantum
dalam faktur pajak.
 Yang termasuk dalam pengertian biaya yang merupakan
unsur harga jual, antara lain: pengangkutan, asuransi, bantuan
teknik, pemeliharaan dan garansi.
Penggantian
 Nilai berupa uang
 Termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta
oeh penjual BKP
 Tidak termasuk PPN dan potongan harga yang tercantum
dalam faktur pajak
Nilai ekspor
 Nilai berupa uang
 Termasuk biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh
eksportir, yaitu nilai yang tercantum dalam dokumen PEB
(Pemberitahuan Ekspor Barang yang telah disetujui oleh Dirjen
Bea dan Cukai)

Nilai impor
 Nilai impor = Harga impor (CIF) + Bea Masuk
 PPN = 10% x Nilai impor
DPP nilai lain
 KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR
567/KMK.04/2000 TENTANG NILAI LAIN SEBAGAI
DASAR PENGENAAN PAJAK SEBAGAIMANA TELAH
DIUBAH DENGAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
RI NOMOR 251/KMK.03/2002
Pemakaian Pemberian Cuma-
Sendiri cuma

 DPP = Harga Pokok  DPP = Harga Pokok


Penjualan (Harga Penjualan (Harga jual
jual atau atau penggantian
penggantian dikurangi laba bruto)
dikurangi laba
bruto)
 PPN = 10% x Harga
 PPN = 10% x Pokok Penjualan
Harga Pokok
Penjualan
DPP atas Jasa Persewaan Ruangan

 DPP = Seluruh Harga Sewa + Service Charge


 PPN = 10% x DPP
 Service charge adalah balas jasa yang menyebabkan
ruangan yang disewa dapat dihuni sesuai dengan tujuan yang
diinginkan penyewa (terdiri dari: biaya listrik, air, keamanan,
kebersihan, dan biaya administrasi)
Mekanisme Pemungutan UMUM Mekanisme Pemungutan KHUSUS
19

Kas Negara Kas Negara


Bank/Kantor pos Bank/Kantor pos
SetorPPN SetorPPN
10 Juta 10 Juta

PKP WAPU sebagai Konsumen

H J: 100 Juta H J: 100 Juta


PPN : 10 Juta

Konsumen PKP

Cat: atas penyerahan ke-2nya terutang PPN yang membedakan dari 2 Mekanisme di atas adalah
yang menyetorkannya apabila mekanisme umum yang menyetorkannya PKP sedangkan yang
menyetorkan PPN untuk mekanisme yang khusus adalah WAPU/wajib Pungut atas nama PKP.
Cara mudah memahami penghitungan PPN

Penjualan/ Pembelian/
Penyerahan (1bulan) Perolehan
(1bulan)

Pajak Keluaran (PK)


0
Pajak Masukan (PM)
1M
KB = kurang bayar ; PK> PM
LB = Lebih bayar ; PM> PK
N = Nihil PK= PM
Faktur Pajak
 Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat
oleh Pengusaha Kena Pajak atas penyerahan Barang
Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak.
Terdapat 4 jenis Faktur Pajak:
 Faktur Pajak Standar

 Faktur Pajak Gabungan

 Faktur Pajak Sederhana

 Dokumen-dokumen tertentu yang ditetapkan


sebagai Faktur Pajak Standar oleh Dirjen Pajak
di gunakan dalam transaksi –transaksi tertentu
contohnya bukti pembayaran telepon

Dokumen yg
dipersamakan
sebagai faktur
pajak standar

4 jenis Kepada :
Kepada konsumen akhir /
Sederhana Faktur Standar
Identitasnya tidak lengkap Pajak PKP
Contohnya bon, kwintansi  Pemungut

Gabungan

Kepada konsumen yang sama pada bulan yang sama


Cat : sepanjang belum ada pembayaran
pada bulan yang bersangkutan
Jenis Faktur Pajak Standar
FAKTUR PAJAK STANDAR VALAS FAKTUR PAJAK STANDAR RUPIAH

Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak : 010.0000-07.00000030 Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak : 010.0000-07.00000015
Pengusaha Kena Pajak Pengusaha Kena Pajak
Nama : PT ABC Nama : PT ABC
Alamat : Jalan D No.1 Alamat : Jalan D No.1
NPWP : 01.XXX.XXX.X-052.000 NPWP : 01.XXX.XXX.X-052.000
Tanggal Pengukuhan PKP : 01/04/2001 Tanggal Pengukuhan PKP : 1-Apr-01
Pembeli Barang Kena Pajak/ Penerima Jasa Kena Pajak Pembeli Barang Kena Pajak/ Penerima Jasa Kena Pajak
Nama : PT XYZ Nama : PT XYZ
Alamat : Jalan W No.2 Alamat : Jalan W No.2
NPWP : 01.XXX.XXX.X-021.001 NPPKP : 01.XXX.XXX.X-021.001 NPWP : 01.XXX.XXX.X-021.001 NPPKP : 01.XXX.XXX.X-021.001
Harga Jual/Penggantian/Uang Harga Jual/Penggantian/Uang
No. No.
Nama Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak Muka/Termin Nama Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak Muka/Termin
Urut Urut
Valas *) (Rp) (Rp)

1 Uang Muka atas pembelian 100 unit barang #G# USD 1,000.00 1 Uang Muka atas pembelian 100 unit barang #G# 2,000,000.00

Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin **) USD 1,000.00 Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin *) 2,000,000.00
Dikurangi Potongan Harga Dikurangi Potongan Harga
Dikurangi Uang Muka yang telah diterima Dikurangi Uang Muka yang telah diterima
Dasar Pengenaan Pajak USD 1,000.00 10,250,000.00 Dasar Pengenaan Pajak 2,000,000.00
PPN = 10 % X Dasar Pengenaan Pajak USD 100.00 1,025,000.00 PPN = 10 % X Dasar Pengenaan Pajak 200,000.00

Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

Tarif DPP PPnBM Tarif DPP PPnBM


…………% Rp…………………. Rp…………………. Jakarta, 5 April 2007 …………% Rp………………….
Rp…………………. Jakarta, 5 April 2007
…………% Rp…………………. Rp…………………. …………% Rp………………….
Rp………………….
…………% Rp…………………. Rp…………………. …………% Rp………………….
Rp………………….
…………% Rp…………………. Rp…………………. Amir …………% Rp………………….
Rp…………………. Amir
Jumlah Rp…………………. Direktur Jumlah Rp…………………. Direktur
Kurs : Rp 10.250,00/1 USD
*) Diisi apabila penyerahan menggunakan mata uang asing *) Coret yang tidak perlu
**) Coret yang tidak perlu
Pengadaan Faktur Pajak

 Dibuat minimal rangkap dua (lembar 1 untuk pembeli BKP/JKP sebagai bukti
pajak masukan dan lembar 2 untuk arsip PKP penjual sebagai bukti pajak
keluaran;

 Bila dibuat lembar ketiga harus disebutkan peruntukannya, misalnya untuk KPP;

 Sebelum menerbitkan faktur pajak standar, PKP harus melaporkan Nomor Seri
Faktur Pajak yang akan digunakan kepada Kepala KPP;

 PKP yang menggunakan Faktur Penjualan sebagai Faktur Pajak Standar harus
memberitahukan kepada Kepala KPP untuk mendapatkan Kode Faktur Pajak serta
melaporkan Nomor Seri Faktur Pajak yang akan digunakan;

 Bentuk dan ukuran form faktur pajak standar disesuaikan dengan kepentingan PKP,
dan dalam hal diperlukan dapat diberikan tambahan lain.
Saat Pembuatan Faktur Pajak

 Pada saat diterima pembayaran, dalam hal pembayaran


mendahului penyerahan;
 Akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan, kecuali sebelum
akhir bulan tersebut diterima pembayaran maka Faktur Pajak
dibuat selambat-lambatnya pada saat pembayaran;
 Pada saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan
sebagian tahap pekerjaan;
 Pada saat PKP rekanan menyampaikan tagihan kepada pemungut
PPN;

4 kata kunci saat pembuatan Faktur Pajak Standar


 pembayaran
 penyerahan;
 pembayaran termin (jasa);
 menagih kepada Wajib pungut ;
Tata Cara Pengisian

•Faktur pajak harus diisi secara lengkap, jelas dan benar baik formal
maupun materiil dan ditandatangani oleh pejabat yang ditunjuk PKP;

KODE DAN NOMOR SERI FAKTUR PAJAK

0 0 0 . 0 0 0 - 0 0 . 0 0 0 0 0 0 0 0

Kode Transaksi Kode Cabang Th Penerbitan Nomor Urut


Kode Status

Kode FP Standar Nomor Seri FP Standar


2 (dua) digit pertama adalah Kode Transaksi

Kode
Transaksi Digunakan untuk
01 penyerahan kepada selain Pemungut PPN
02 penyerahan kepada Pemungut PPN Bendaharawan Pemerintah
03 penyerahan kepada Pemungut PPN Lainnya
(selain Bendaharawan Pemerintah)
04 penyerahan yang menggunakan DPP Nilai Lain
kepada selain Pemungut PPN;
05 penyerahan yang Pajak Masukannya diDeemed
kepada selain Pemungut PPN;
06 penyerahan Lainnya kepada selain Pemungut PPN;
07 penyerahan yang PPN atau PPN dan PPn BM-nya Tidak Dipungut kepada
selain Pemungut PPN;
08 digunakan untuk penyerahan yang Dibebaskan dari pengenaan PPN atau
PPN dan PPn BM kepada selain Pemungut PPN;
09 digunakan untuk penyerahan Aktiva Pasal 16D kepada selain Pemungut
PPN
KODE STATUS & CABANG
1 (satu) digit berikutnya adalah Kode Status, dengan rincian
sebagai berikut:

Kode Status Digunakan untuk


0 Normal
1 Penggantian

3 (tiga) digit berikutnya adalah Kode Cabang.


NOMOR SERI

Nomor Seri Faktur Pajak Standar, terdiri dari 10 (sepuluh) digit,

- 2 (dua) digit pertama adalah Tahun Penerbitan.

- 8 (delapan) digit selanjutnya adalah Nomor Urut.


SURAT KUASA YG MENANDATANGANI FAKTUR PAJAK
Lampiran VII
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Lampiran VIA
Nomor : PER- 159 /PJ./2006 Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Tanggal : 31 Oktober 2006 Nomor : PER- 159 /PJ./2006
Tanggal : 31 Oktober 2006

Format Surat Pemberitahuan Penunjukan Pejabat/ kuasa yang berwenang menandatangani Faktur
Format Surat Kuasa Khusus penunjukan Kuasa untuk menandatangani Faktur Pajak Pajak Standar.
Standar oleh PKP Orang Pribadi yang tidak memiliki struktur organisasi dan tidak
menandatangani sendiri Faktur Pajak Standar-nya. Kepada Yth.
Kepala KPP ...................................
Jl................................
di .........................
SURAT KUASA
Dengan ini, saya :

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : .........................................


Jabatan : .........................................
Nama PKP : .........................................
Nama PKP : .......................................... NPPKP : .........................................
NPPKP : ......................................... Tanggal Pengukuhan : .........................................
Tanggal Pengukuhan : ......................................... memberitahukan identitas dan contoh tanda tangan Pejabat/kuasa yang ditunjuk untuk
(selanjutnya disebut sebagai Yang Memberi Kuasa) menandatangani Faktur Pajak Standar, yaitu :
Nama Pejabat/ Tanggal Mulai Lokasi Contoh
memberikan kuasa kepada: No. kuasa yang NPWP Jabatan Menanda- Tempat Tanda
Ditunjuk tangani Keg.Usaha Tangan
1.
Nama Pihak yang ditunjuk : ..................................
NPWP : .................................. 2.
Mulai tanggal : ...................... s.d. .................... atau 3.
........................
(selanjutnya disebut sebagai Yang Diberi Kuasa) 4.

5.
KHUSUS
6.
untuk dan atas nama Yang Memberi Kuasa, menandatangani Faktur Pajak Standar.
7.
Demikian disampaikan, apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam Surat Kuasa ini, akan
8.
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima
kasih. 9.

10.*)

............................., ......................... Demikian disampaikan, apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam Surat Pemberitahuan ini, akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.
Yang Diberi Kuasa, Yang Memberi Kuasa,
............................., .........................

Meterai Meterai

...................................
................................... ...................................
*)Jumlah baris dapat disesuaikan dengan kebutuhan PKP
1. Transaksi Pembelian tunai
 Harga BKP 100.000.000
 Rabat 10% 10.000.000
90.000.000
 Pot.tunai 2.700.000
87.300.000
 Harga stlh PPN 10% 8.730.000
 Jumlah pembayaran tunai 96.030.000

Pot.tunai yg dicantumkan dlm Faktur pajak standar dpt mengurangi dasar pengenaan PPN,maka jurnal
transasksi diatas:
Pembelian 87.300.000 jurnal yg dibuat:
pajak masukan 8.730.000 kas 96.030.000
kas 96.730.000 penjualan 87.300.000
pajak keluaran 8.730.000
2. Pembelian secara kredit
 Pembelian kredit PT Amanda seharga Rp.50 juta (faktur pajak blm dibuat):
Pembelian 50juta
PM belum difakturkan 5 juta
utang 55juta

Terdapat reut sebesar Rp.4juta dlm hal ini tdk perlu dibuat nota retur krna
faktur pajak blm dibuat
Utang 4,4juta
retur pembelian 4juta
PM belum difakturkan 0,4juta
 Pembayaran kpd PT Amanda dgn pot.5% dan fakr pajak diterima
Harga pembelian 50.000.000
Retur pembelian 4.000.000
46.000.000
Pot.5% 2.300.000
PPP-PPN 43.700.000
PPN 10% 4.370.000
Jumlah pembayaran 48.070.000

Jurnal:
Utang 60.600.000
PM 4.370.000
kas 48.070.000
pot.pembelian 2.300.000
PM blm difakturkan 4.600.000

Anda mungkin juga menyukai