Pajak Objektif
Impor BKP
Kegiatan
Membangun Sendiri
OBJEK PPN PASAL
16 D UU PPN
Tidak
Kena PPN Dibebaskan Tidak Kena PPN
Dipungut (Dibahas di PPN B)
(Dibahas di PPN B)
• Barang
berwujud
(barang
bergerak atau
barang tidak
bergerak) dan
barang tidak
berwujud yang PAJAK
dikenakan pajak KENA
berdasarkan BARANG
Undang-Undang
PPN
• Pada prinsipnya
semua barang
BARANG YANG TIDAK DIKENAKAN PPN
(Pasal 4A ayat 2 UU 42/2009)
Minyak mentah
Gas bumi tidak termasuk gas bumi seperti elpiji yang siap
dikonsumsi masyarakat
Panas Bumi
bijih besi, bijih timah, bijih emas, bijih tembaga, bijih nikel,
bijih perak serta bijih bauksit.
Back
Barang Kebutuhan Pokok (UU 42/2009) (1)
Beras
Gabah
Jagung
Sagu
Kedelai
Garam (yodium/non-yodium)
Barang Kebutuhan Pokok (UU 42/2009) (2)
Daging Segar
Telur
Susu Perah
Buah-buahan
Sayur-sayuran Back
usaha jasa boga
diserahkan oleh
dan minuman yang
termasuk makanan •
tidak
Makanan/minuman tempat maupun
disajikan di hotel, dikonsumsi di •
restoran, rumah minuman
makan
makanan dan •
sejenisnya
makan, warung, dan
restoran, rumah
disajikan di hotel, •
*) Ciri umum jasa boga:
• Tidak disantap ditempat;
• Penyediaan untuk kegiatan resepsi,
perayaan, perlombaan, dan
kegiatan sejenis;
• Menyediakan petugas dan
peralatannya;
Back
JASA
•Kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan
atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu
barang atau fasilitas atau kemudahan atau hak
tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang
PAJAK
•Dikenakan pajak berdasarkan Undang-Undang ini
•Pada prinsipnya semua jasa dikenakan PPN kecuali
UU menetapkan sebaliknya
Jasa Yang Tidak Dikenakan PPN (1)
(Pasal 4A ayat 2 UU 42/2009)
jasa keuangan,
Jasa Asuransi
jasa keagamaan
jasa pendidikan
Jasa Perhotelan
jasa ahli kesehatan seperti ahli akupuntur, ahli gigi, ahli gizi, dan ahli
fisioterapi;
jasa penjaminan.
Back
Jasa Asuransi
Back
Jasa Keagamaan
jasa pelayanan rumah ibadah;
Back
Jasa Penyiaran
Back
Jasa Tenaga Kerja
jasa tenaga kerja;
Back
Jasa Perhotelan
Back
3. SUBJEK PPN
Bapak Subjek
PPN ya …?? Saya Bukan Subjek
PPN. Saya hanyalah
seorang PKP Pak…!!!
F
I
S
K
U
S
SUBJEK PPN
Siapapun
yang
dikenakan • Pengusaha Kena Pajak (PKP)
kewajiban • Bukan PKP
dalam
bidang PPN
PENGUSAHA KENA PAJAK
• Menghasilkan barang;
• Mengimpor/mengekspor barang;
• Melakukan usaha perdagangan;
Orang Pribadi/Badan • Memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar
daerah pabean;
• Melakukan usaha jasa termasuk mengekspor jasa;
• Memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean
Melakukan penyerahan
BKP/JKP
Tidak Termasuk
Pengusaha Kecil
Bila dalam masa pajak > Rp. 600 juta, p.l. akhir
bulan berikutnya harus melaporkan untuk
dikukuhkan sebagai PKP
Mekanisme Umum
Mekanisme Khusus
PK Vs PM = KB/LB/N
A Pembelian Rp 100
B Penjualan Rp 120
C
PPN (PM) Rp 10 PPN (PK) Rp 12
Total Rp 110 Total Rp 132
PK Rp 12
PM Rp 10
KB/LB/N ???
PAJAK MASUKAN
penerimaan JKP
impor BKP
DASAR HUKUM PENGKREDITAN PM
Syarat Formal
• Diisi secara lengkap, jelas, benar dan ditandatangani oleh pihak yang
ditunjuk oleh PKP
Syarat Material
Pada saat PKP tersebut membeli BKP atau JKP dari PKP lain,
juga membayar pajak yang terutang (Pajak Masukan)
Peredaran Usaha
Melakukan Kegiatan
Tidak Melebihi
Usaha Tertentu
Jumlah tertentu
•Tidak melebihi Rp •Penyerahan Kendaraan
Bermotor Bekas Secara
1,8 M Eceran
•Penyerahan Emas Perhiasan
•Dapat
Secara Eceran
•JKP: PM= 60% PK •Wajib
•KB: PM =90%
•BKP: PM= 70% PK •EP: PM = 80%
Pengkreditan PM bagi PKP yang Melakukan Penyerahan yang Terutang
dan Tidak Terutang PPN
• Pedoman Penghitungan PM P= PM x Z
• Penghitungan Kembali:
• BKP/JKP yang masa manfaatnya > 1 tahun P’ = (PM:T) x Z’
• BKP/JKP yang masa manfaatnya <1 tahun P’ = PM x Z’
• Diperhitungkan paling lama bulan ketiga setelah
berakhirnya tahun buku
• P= PM yang dapat dikreditkan
• PM=PM atas perolehan BKP/JKP
• Z= Persentase penyerahan terutang terhadap seluruh penyerahan
• P’=PM yang dapat dikreditkan dalam 1 tahun buku
• T= Masa manfaat (tanah-bangunan 10 tahun, lainnya 4 tahun)
• Z’= Persentase penyerahan terutang terhadap seluruh penyerahan dalam 1 tahun buku
DASAR HUKUM
Pasal 11 dan 12 UU PPN 42/2009
Pemanfaatan BKP
tidak berwujud atau • Ditempat tinggal atau tempat kedudukan dan atau
JKP dari luar daerah tempat kegiatan usaha
pabean
TEMPAT PAJAK TERUTANG (2)
Prinsipnya PKP
terutang PPN
tempat tinggal/
kedudukan;dan
tempat kegiatan
usaha dilakukan
PEMUSATAN TEMPAT
PAJAK TERUTANG
(Pasal 12 ayat 2 UU PPN)
WP dapat
mengajukan
permohona
n
pemusatan
pajak
terutang
PEMUSATAN PKP (1)
(PER-19/PJ/2010)
Mulai berlaku 1 April 2010
Mengajukan •
•
Nama alamat dan NPWP tempat pemusatan;
Rincian nama alamat dan NPWP tempat PPN yang akan
pemberitahuan •
dipusatkan;
Melampirkan surat pernyataan bahwa administrasi
secara tertulis penjualan diselenggarakan secara terpusat pada
kepada Kakanwil •
tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang yang dipilih
diputuskan max. 14 hari sejak tanggal pemberitahuan dan
dgn tembusan Ka •
berlaku 5 th
Pemusatan berlaku untuk masa pajak berikutnya setelah tgl
KPP SK Pemusatan
-Perpanjangan diputuskan
max. 14 hari sejak tanggal
pemberitahuan.
- Pemberitahuan
Perpanjangan harus
disampaikan 2 (dua) bulan
sebelum batas waktu
persetujuan pemusatan
berakhir.
PEMUSATAN PKP (2)
(PER-19/PJ/2010)
Mulai berlaku 1 April 2010
- Apabila
pengajuan
pemusatan
ditolak maka
dapat diajukan
kembali.
PEMUSATAN PKP (3)
(PER-19/PJ/2010)
Mulai berlaku 1 April 2010
Faktur Pajak
Faktur Pajak Gabungan
Kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan FP; Kode dan nomor
seri ditentukan sendiri oleh PKP PE (s.d 31 Desember 2010)
Penerimaan
pembayaran terjadi
•Paling lambat pada
sebelum penyerahan
BKP dan/atau sebelum
saat pembayaran
penyerahan JKP diterima
SAAT PEMBUATAN FP STANDAR (2) UU LAMA
Mengajukan
permohonan tertulis
meminta copy FP yang
hilang
PKP PKP
Penjual Pembeli
Copy FP yang telah
dilegalisir
4 2
3
1
Copy FP untuk
1 Copy FP yang dilegalisir (2
Tembusan surat lembar)
telah dilegalisir
permohonan
Tembusan surat
permohonan
Mengajukan permohonan
tertulis meminta copy FP yang
hilang
PKP PKP
Penjual Pembeli
Copy FP yang telah dilegalisir
3
2
Tembusan surat
Copy FP yang 1
permohonan
Copy FP untuk telah dilegalisir 1
dilegalisir (2
lembar) Tembusan surat
permohonan
KPP Tempat
KPP Tempat
PKP Penjual
PKP Pembeli
Dikukuhkan
Dikukuhkan
Tata Cara Pembatalan Faktur Pajak
Kode Uraian
Transaksi
FP Sederhana
• penyerahan BKP/JKP kpd kons. akhir; atau
dibuat oleh PKP • nama alamat atau NPWPnya tdk diketahui
yang melakukan
Bentuk FP Sederhana dapat
berupa bon kontan, faktur
penjualan, segi kas register,
karcis, kuitansi, atau yang
sejenis
Paling sedikit
harus memuat
Saat pembuatan : saat
penyerahan BKP/JKP atau pada
saat pembayaran apabila
pembayaran diterima sebelum
penyerahan BKP/JKP
LARANGAN MEMBUAT FAKTUR PAJAK (1)
Nota retur
harus
berisi
NOTA RETUR (2)
(Pasal 5 A UU PPN dan KMK 596/KMK.04/1994 tgl 21 Des 1994)
Harga Jual
Penggantian
Nilai Impor
Nilai Ekspor
Nilai Lain
HARGA JUAL(Pasal 1 angka 18 UU PPN)
Impor
dalam per-UU-an pabean untuk impor BKP
tidak termasuk PPN yang dipungut (CIF + BM)
Ekspor eksportir
NILAI LAIN
2. Penyerahan media
rekaman suara atau gambar
•Perkiraan harga jual rata-rata
7. Penyerahan •
Harga yang disepakati
BKP melalui
antara pedagang perantara
pedagang
dengan pembeli
perantara
8.
Penyerahan
BKP melalui
•Harga lelang
Juru Lelang
NILAI LAIN UNTUK
PENYERAHAN (4)
9. Penyerahan •
10% dari jumlah yang
Jasa
ditagih atau seharusnya
Pengiriman
Paket
ditagih
10. Penyerahan
Jasa Biro •10% dari jumlah yang
Perjalanan atau ditagih atau seharusnya
Jasa Biro
ditagih
Pariwisata
DPP Dipengaruhi Hubungan Istimewa (1)
Dalam •PIB;
•SSP atau bukti pungutan
hal impor pajak yg dibuat DJBC;
PERMINTAAN RESTITUSI (2)
Dalam hal •
•
PEB yang telah difiat muat DJBC;
Bill of Lading atau air waybill;
ekspor • Wesel ekspor atau bukti transfer
12 •
PKP Lainnya
bulan
Penetapan Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu
(Wajib Pajak Patuh – Ps. 17C)
menyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan tepat waktu dalam 3
(tiga) tahun terakhir
untuk Masa Pajak Januari 2008 sampai dengan Masa Pajak April
2009 :
1) jumlah penyerahan menurut SPT Masa PPN untuk suatu
Masa Pajak paling banyak Rp 150.000.000;
2) jumlah lebih bayar menurut SPT Masa PPN paling banyak Rp
150.000.
Untuk Masa Pajak Mei 2009 dan Masa Pajak seterusnya :
1) jumlah penyerahan menurut SPT Masa PPN untuk suatu
Masa Pajak paling banyak Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta
rupiah);
2) jumlah lebih bayar menurut SPT Masa PPN paling banyak Rp
28.000.000.
Penetapan PKP Berisiko Rendah (Pasal 9 ayat
4c UU PPN) .... (1)
PKP yang melakukan ekspor
Pasal 3A UU PPN
Syarat •
•
•
Nilai minimal Rp 500,000
Pembelian 1 bulan sebelum keberangkatan
FP memenuhi ketentuan Pasal 13 (5)