Anda di halaman 1dari 100

1

2 SISTEMATIKA

1. Hakikat dan Karakter Umum

2. Barang Kena Pajak dan Jasa Kena


Pajak
3. Penghitungan PPN

4. Pengukuhan dan Faktur Pajak

5. Sistem Kredit PPN


3
4 HAKIKAT PPN

Di dalam Kegiatan
daerahAtasKonsums
pabean.barang i
atau jasa
yang
terutang
Dikenai Pajak
pajak.
Pertambahan
Nilai
5 SIFAT PEMUNGUTAN (1)

Dikenakan Atas Konsumsi


• Objek pengenaan adalah konsumsi
di dalam daerah pabean.
Objektif
• Melekat kepada objek yang dikenai
pajak.
Tidak Langsung
• Secara riil dapat dialihkan, sehingga
terdapat pihak penanggung jawab
pajak, penanggung pajak, dan pemikul
beban pajak.
6 SIFAT PEMUNGUTAN (2)

Multistage
• Dikenakan di setiap rantai produksi.
Metode Kredit
• Dikenal adanya PPN Keluaran dan
PPN Masukan yang didukung faktur
pajak.
Netral
• Tidak mempengaruhi pola konsumsi
wajib pajak.
Menghindari Pajak Berganda
• Pajak atas konsumsi tidak akan
dikenakan dua kali.
7 TIPE PEMUNGUTAN

Consumption
Type
•Net Income
Pembelian faktor
Type
produksi
dikurangkan dari
•Gross Product
Pembelian
pertambahanbarang
Type
modal
nilai.
dikurangkan
• Pembelian barang
melalui depresiasi.
modal tidak
dikurangkan sama
sekali.
8 PRINSIP PEMUNGUTAN

Prinsip
Tempat Prinsip Tempat
Tujuan Asal
• Dipungut di
• Dipungut di
tempat
tempat asal
konsumsi.
barang atau jasa.
9 OBJEK PEMUNGUTAN
PASAL 4 UU PPN Impor Pemanf Ekspor
aatan
Dipung Oleh
di
Penyer ut Pengus
dalam
BKP-
ahan Ditjen TB aha
daerah
BKP Bea dari Kena
BKP
BKP pabean Berw
Berw
BKP Cukai luar Pajak
ujud atas:
JKP
daera ujud
Tak BKP-
Berw dari
h TB
ujud luar
pabe
(BKP daera
an JKP
-TB)
JKP h
pabe
an
10 SYARAT PENYERAHAN DIKENAI
PAJAK BKP
atau
JKP
bersifat
kena
Penyer
pajak.
Dalam
rangka
ahan
kegiatan Dikena Dilakuk
an di
usaha i Pajak daerah
atau
pabean.
kegiatan
.
11 PEMUNGUT PPN
PASAL 3A AYAT (3), PASAL 16A UU PPN, KMK NO. 563/ KMK.03/ 2003,
Bertugas
PMK NO. 40/ PMK.03/ 2010

memungut,
memotong,
dan
menyetorkan Pihak pemungut
PPN, antara lain:
menggantika • Bendaharawan entitas
n peran PKP pemerintah atas
yang penyerahan kepada
pemerintah.
melakukan • Pengguna BKP-TB atau
penyerahan. JKP dari luar daerah
pabean, atas pemanfaatan
di dalam daerah pabean.
12 PENYERAHAN KEPADA
BENDAHARAWAN PEMERINTAH
YANG TIDAK DIPUNGUT
Penyerahan PPN
bernilai < Rp
1.000.000,00 dan tidak
dipecah – pecah.
Penyerahan terkait
pembebasan tanah.
Penyerahan BBM dan non
BBM oleh Pertamina.
Penyerahan jasa telepon/
telekomunikasi.
Penyerahan jasa angkutan
Penyerahan udara.
BKP atau JKP
yang tidak dipungut atas
dibebaskan dari PPN.
13
14 BARANG KENA PAJAK (BKP)

BKP adalah BKP


barang yang Berwujud
dikenai PPN Bergerak
dan/ atau (Misal
PPnBM BKP BKP
Barang
BKP Tak
Berwujud Berwujud
Berwujud Dagang)
BKP Tak
(Misal Hak Bergerak
Paten, (Misal
Lisensi, Bangunan
HAKI)
15 LINGKUP BKP TAK BERWUJUD

Hak menggunakan hak cipta,


paten, desain, formula,
Hak menggunakan
merek dagang, danperalatan
HAKI
atau perlengkapan
Pemberian lain. industrial,
pengetahuan di
komersial,
bidang atau
industrial, ilmiah.
komersial,
Pemberian bantuan
atauterkait
tambahan ilmiah. ketiga
Hak menggunakan gambar
point
hidup, pitasebelumnya.
Pelepasan hakatau
video, yangpita
berkenaan penggunaan
suara.
HAKI dan hak yang
disebutkan sebelumnya.
16 LINGKUP PENYERAHAN BKP (1)
PASAL 1A AYAT (1) UU PPN
Penyerahan akibat
perjanjian jual beli, sewa,
tukar menukar, dan
Penyerahan
sebaginya. akibat
perjanjian sewa beli dan
leasing.
Penyerahan kepada
pedagang perantara
melalui juru lelang.
Pemakaian sendiri atau
pemberian cuma –
cuma.
17 LINGKUP PENYERAHAN BKP (2)
PASAL 1A AYAT (1) UU PPN

Penjualan barang yang semula


tidak untuk diperjualbelikan.

Penyerahan kantor pusat –


cabang atau antar cabang.

Penyerahan konsinyasi.
18 PENYERAHAN YANG BUKAN
PENYERAHAN BKP
PASAL 1A AYAT (2), PASAL 16D UU PPN

Penyerahan kepada makelar.


Penyerahan untuk jaminan
Penyerahan
utang kantor
piutang.pusat –
cabang atau antar kantor
Pengalihan akibat
cabang, jika terdapat
penggabungan, peleburan,
pemusatan tempat terutang.
Penyerahan
penekanan, barang yang
pemecahan, dan
semula tidakusaha
pengambilalihan untukantara
diperjualbelikan
dua PKP.dan Pajak
Masukannya tidak dapat
dikreditkan.
19 BARANG TIDAK DIKENAI PPN
PASAL 4A AYAT (2) UU PPN
Hasil pertambangan dan
pengeboran yang daimbil langsung
•dari sumbernya.
Minyak, gas, batubara, panas bumi, bijih
logam dan mineral batuan.
Barang kebutuhan pokok yang
dibutuhkan masayarakat banyak.
• Beras, gabah, jagung, sagu, kedelai, garam,
daging, telur, susu, buah – buahan, dan sayur
– sayuran.
Hidangan yang disajikan di hotel
dan
Uang,restoran atau olehdan
emas batangan, katering.
surat
berharga.
Pesawat,
PENYERAHAN DAN sukuIMPOR BKP
20 Rumah
cadang
Sederhana,
DIBEBASKAN DARI dan PPN
alat
RSS,
PP NO. 38 TAHUN 2003
keselamat
Kapal, Kereta api
Rusun
an
suku dan suku
Peralatan
Sederhana,
Senjata, diterima
cadang cadang
dan suku
pondok
amunisi, Perusahaa
dan alat diterima
cadang
boro,
alat n
keselamat PT. KAI.
untuk
asrama
angkutan Angkutan
an penyediaa
mahasiswa
diterima Udara
diterima n data
.
Kemhan, Niaga
Perusahaa batas dan
TNI, dan Nasional.
Buku
n foto udara
Vaksin
Polri. pelajaran
Pelayaran wilayah
polio. dan kitab
Niaga NKRI.
suci.
Nasional.
21 SYARAT RS, RSS, DAN RUSUN
SEDERHANA
RSDIBEBASKAN
dan RSS DARI PPN Rusun
PMK NO. 31/ PMK.03/ 2011
Sederhana

Berluas < 36 Berluas < 21


meter persegi. meter persegi.
Berharga jual < Rp Berharga jual < Rp
70.000.000,00 75.000.000,00
Merupakan unit pertama Merupakan unit pertama
yang dimiliki dan untuk yang dimiliki dan untuk
ditinggali sendiri. ditinggali sendiri.
22 PENYERAHAN DAN IMPOR BKP
Syarat rusunami yang
Barang modal berupa mesin dan
STRATEGIS
peralatan, tidak termasuk suku dibebaskan dari PPN:
DIBEBASKAN
cadang. DARI PPN
PP NO. 31 TAHUN 2007, PMK NO. 31/ PMK.03/ 2008 ▪ Berluas antara 21 – 36
(Perlu Surat Keterangan Bebas PPN)
Makanan ternak, unggas, dan ikan, meter persegi.
berikut bahan bakunya. ▪Berharga tidak
Air bersih yang dialirkan Perusahaan melebihi Rp
Air Minum. 144.000.000,00.
Listrik perumahan dengan daya < ▪Diperuntukkan WP OP
6.600 Watt. berpenghasilan
Barang hasil pertanian, perkebunan,
kehutanan, peternakan, dan maksimal Rp
Bibit danperikanan.
benih pertanian, 4.500.000,00 per bulan.
perkebunan, kehutanan, peternakan, ▪Merupakan unit
dan perikanan. pertama yang dimiliki
Rumah susun sederhana milik
(rusunami). dan digunakan sendiri.
▪ Dibangun sesuai
23 KETENTUAN KHUSUS:
Apabila:PENYERAHAN DAN IMPOR
▪ Kapal,DIBEBASKAN DARI
suku cadang, dan PPN
alat keselamatan yang diterima
Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional.
▪ Pesawat, suku cadang, dan alat keselamatan yang
diterima Perusahaan Angkutan Udara Nasional.
▪ Kereta api dan suku cadang yang diterima PT. KAI.
▪ Barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik.
▪ Rumah susun sederhana milik (rusunami).
Dipergunakan tidak sesuai tujuan semula atau
dipindahtangankan sebelum 5 tahun berlalu, maka PPN
yang semula dibebaskan menjadi wajib dibayar.
24 PENGERTIAN JASA KENA PAJAK
(JKP)
JKP adalah kegiatan pelayanan yang
menyebabkan suatu fasilitas, kemudahan atau
hak menjadi tersedia untuk dipakai.

Pengertian meliputi pula jasa untuk


berproduksi dengan material dan berdasar
petunjuk pemesan (maklon).

JKP tersebut dikenai PPN.


25 LINGKUP JKP DARI LUAR DAERAH
PABEAN
Jasa
melekat
Jasa pada Jasa yang
melekat JKP
benda dilakukan
pada bergerak
dari secara di
benda di daerah daerah
Luar
pabean.
tak pabean.
bergerak Daer
• Contoh:
• Contoh:
di daerah ah
Jasa
persewaan
Jasa
pengacara,
pabean. Pabe
mesin
produksi.
akuntan,
• Contoh:
Jasa desain
an surveyor.

konstruksi
26 JASA TIDAK DIKENAI PPN (1)
PASAL 4A AYAT (3) UU PPN

Jasa Pelayanan Jasa


Jasa Medik
Sosial Keagamaan

Jasa Jasa Penyiaran


Jasa Kesenian
Pendidikan Non Iklan

Jasa Angkutan Jasa


Jasa Katering
Umum Perhotelan
27 JASA TIDAK DIKENAI PPN (2)
PASAL 4A AYAT (3) UU PPN

Jasa Jasa Layanan


Jasa Asuransi
Keuangan Pemerintah

Jasa Surat Jasa Telepon


Jasa Wesel
Berperangko Umum Koin

Jasa Tempat Jasa Tenaga


Parkir Kerja
28 PENYERAHAN
Jasa sewa JKP DIBEBASKAN DARI
PPNkapal, Jasa sewa
PP NO. reparasi,
38 TAHUN 2003 pesawat
dan dan Jasa
kepelabuha diterima reparasi
nan Perusahaan kereta api
diterima Angkutan diterima
Jasa PT.
Perusahaan Udara KAI.
pemborong
Jasa terkait
Pelayaran Niaga an RS, RSS,
penyediaan
Niaga Nasional.
Jasa Rusun
data batas
Nasional. persewaan Sederhana,
dan foto
RS, RSS, dan pondok
udara
Rusun boro,
diterima
Sederhana. asrama
Kemhan
mahasiswa,
atau TNI.
dan tempat
ibadah.
Jasa Maklon, yang
29 berkarakteristik:
EKSPOR JASA DIKENAI PPN
PMK NO. 30/ PMK.03/ 2011
• Pemesan berada di luar
daerah pabean dan tidak
memiliki BUT.
• Spesifikasi dan bahan
disediakan pemesan.
Jasa yang
• Kepemilikan Jasa yang
barang
melekat
adalah hak pemesan.melekat
terhadap
• Barang dikirimkanterhadap
ke
bendaluartak
daerah pabean benda
setelah selesai bergerak
bergerak
pengerjaannya.
di luar di luar
daerah daerah
pabean. pabean.
30
DASAR PENGENAAN PAJAK (DPP)
PASAL 2, 8A UU PPN
31

Harga jual atas BKP,.


Tidak termasuk PPNatas
Penggantian danJKP.
potongan
harga.
Tidak termasuk
Nilai PPN dan potongan
Ekspor.
harga.
Berdasar dokumen Pemberitahuan
Nilai Impor.
Ekspor Barang (PEB)
CIF ditambah biaya dan pungutan
kepabeanan.
Nilai Lain.

DPP tidak mengakui pembayaran di atas


atau di bawah kewajaran akibat hubungan
istimewa.
32 DPP: NILAI LAIN (1)
PMK NO. 75/ PMK.03/ 2010

Untuk pemakaian sendiri dan


pemberian cuma – cuma.
Harga jual atau penggantian, dikurangi laba kotor.

Untuk BKP yang semula tidak


hendak diperjualbelikan.
Harga pasar wajar.

Untuk penyerahan pusat – cabang


atau antar cabang
Harga Pokok Penjualan atau harga perolehan.
33 DPP: NILAI LAIN (2)
PMK NO. 75/ PMK.03/ 2010

Untuk penyerahan kepada pedagang


perantara.
Nilai kesepakatan dengan pembeli.

Untuk penyerahan melalui juru


lelang.
Harga lelang.

Untuk penyerahan jasa pengiriman paket, biro


perjalanan, dan biro pariwisata.
10% dari jumlah tagihan. Pajak Masukan tidak dapat dikreditkan.
34PT. ILUSTRASI
Bawakaraeng melakukan penyerahan BKP melalui
beberapa transaksi
DASAR sebagai berikut.PAJAK A
PENGENAAN
▪ Penjualan produk kepada konsumen, dengan HPP Rp
625.000.000,00, profit margin 20%, dan diskon tunai
2%. Seperempat dari penjualan dilaksanakan secara
tunai. Di samping itu, BKP dikenai pula PPnBM 20%.
▪ Pemberian in kind produk bagi pegawai yang
sebenarnya dapat dijual dengan harga Rp
180.000.000,00.
▪ Penyumbangan produk bagi korban bencana, dengan
nilai penjualan potensial Rp 330.000.000,00.
▪ Transfer produk dari pabrik ke gudang di provinsi
berbeda, untuk kemudian dijual dengan harga Rp
945.000.000,00.
35 PEMBAHASAN ILUSTRASI
JawabanDASAR
: PENGENAAN PAJAK A
▪ DPP Penjualan = Harga Jual sebelum diskon dan pajak
= 120% x 625.000.000
= 750.000.000
▪ DPP Pemakaian Sendiri = Harga Jual – Keuntungan
= 100/ 120 x 180.000.000
= 150.000.000
▪ DPP Pemberian Cuma – Cuma= Harga Jual – Keuntungan
= 100/ 120 x 330.000.000
=275.000.000
▪ DPP Transfer Antar Cabang= Harga Pokok Penjualan
= 100/ 120 x 945.000.000
= 157.500.000
36 ILUSTRASI
DASAR
Fa. Cikurai PENGENAAN
merupakan memilikiPAJAK B perjalanan
usaha biro
yang mencatatkan transaksi bisnis berikut.
▪ Melayani paket liburan dengan total transaksi Rp
1.575.000.000,00. Profit margin perusahaan 5%.
▪ Melayani pemesanan hotel dengan total transaksi Rp
365.000.000,00. Komisi rata - rata yang diperoleh
sebesar 15%. Seperlima transaksi dilakukan dengan
pelanggan berkala yang memperoleh diskon 3%.
▪ Menjual gedung kantor lama yang memiliki nilai buku
Rp 310.000.000,00 dan akumulasi depresiasi Rp
150.000.000,00 dengan harga Rp 215.000.000,00.
Berapakah nilai DPP untuk masing - masing transaksi?
37 PEMBAHASAN
Jawaban : ILUSTRASI
▪ DPP DASAR PENGENAAN
Biro Perjalanan PAJAK sebelum
= 10% x Penggantian B diskon
dan pajak
= 10% x1.575.000.000
= 157.500.000
▪ DPP Biro Perjalanan = 10% x Penggantian sebelum diskon
dan pajak
= 10% x 365.000.000
= 36.500.000
▪ DPP Pelepasan Aset Semula Tak Untuk Dijual = Nilai
Wajar = 215.000.000
38 NILAI PENYERAHAN MENGGUNAKAN
VALUTA ASING
PP NO. 1 TAHUN 2012

Dipergunakan
Kurs KMK Saat untuk
Pembuatan Faktur konversi atas
setiap jenis
penyerahan.
39 ILUSTRASImelakukan impor persediaan dengan
CV. Gamkonora
DASAR $PENGENAAN
nilai pembelian PAJAK C $ 250, dan
3650, biaya pengangkutan
premi asuransi 15% dari nilai pembelian. Impor tersebut
dikenai Bea Masuk 10%, Bea Masuk Tambahan Rp
2.150.000,00, PPh 22 dengan tarif 2,5%, serta PPnBM
dengan tarif 30%. Kurs KMK saat pemasukan barang
adalah Rp 9.100/ $, sedangkan saat melakukan
pembayaran kepada penjual adalah Rp 9.200/ $.
Berapakah DPP transaksi impor tersebut?
40 PEMBAHASAN ILUSTRASI
JawabanDASAR
: PENGENAAN PAJAK C
Cost 3.650
Insurance 250
Freight (15% Cost) 547,50
CIF 4.447,50
Bea Masuk (10%) 444,75
Bea Masuk Lainnya 2.150.000
DPP Impor = CIF + Pungutan Kepabeanan
= 4.447,50 x 9.100 +((444,75 x 9.100) +
2.150.000)
= 40.472.250 + (4.047.225 + 2.150.000)
= 40.472.250 + 6.197.225
= 46.669.475
41 TARIF
PASAL 7 UU PPN

10 Berlaku atas
penyerahan Tarif dapat diubah
secara
% umum. menjadi minimal 5%
dan maksimal 15%
dengan PP.
Berlaku atas ekspor.
Pajak Masukan bersifat
dapat dikreditkan.
0%
42 KETENTUAN
▪ Apabila dalam naskah KHUSUS:
kontrak tidak diketahui apakah
NILAIPPN
komponen PPN TERUTANG
atau PPnBM telah termasuk di dalam
nilai kontrak, maka diasumsikan bahwa nilai kontrak
tersebut belum termasuk komponen PPN atau PPnBM.

▪ Penghapusan piutang atau ketidakmampuan penagihan


piutang oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP), serta
musnahnya BKP tidak mempengaruhi besaran PPN
terutang.

▪ Apabila terjadi kesalahan pemungutan PPN, maka pihak


yang dapat mengajukan permohonan restitusi adalah
pihak yang dipungut PPN, sepanjang PPN belum
43 ILUSTRASI
Koperasi
NILAIHalimun
PPN memiliki usaha produksi mobnas dan
melakukan penyerahan atas berbagai transaksi berikut.
▪ Penjualan kepada konsumen akhir dalam negeri senilai Rp
3.775.000.000,00.
▪ Ekspor ke pasar luar negeri senilai Rp 6.115.000.000,00.
▪ Penyerahan kepada konsumen korporat dengan nilai
kontrak Rp 5.750.000.000,00. Atas nilai kontrak tersebut
telah termasuk PPnBM dengan tarif 20%, PPh 22 industri
otomotif dengan tarif 0,45%, dan diskon kuantitas 5,45%.
▪ Penyerahan kepada bendaharawan pemda dengan kas
diterima Rp 3.425.000.000,00. Atas pembayaran tersebut
telah dipotong PPN, PPnBM dengan tarif 20%, dan PPh 22
bendaharawan negara dengan tarif 1,5%.
Berapakah nilai PPN terutang atas setiap transaksi tersebut?
44 PEMBAHASAN ILUSTRASI
JawabanNILAI
: PPN
▪ PPN Penyerahan Dalam Negeri = 10% x 3.775.000.000
= 377.500.000
▪ PPN Ekspor = 0% x 6.115.000.000
=0
▪ PPN Konsumen Korporat
= 10/ (100 + 20 + 0,45 – 5,45) x 5.750.000.000
= 10/ 115 x 5.750.000.000
= 500.000.000
▪ PPN Penyerahan Bendaharawan
= 10/ (100 – 10 – 20 – 1.5) x 3.425.000.000
= 10/ 68.5 x 3.425.000.000
= 500.000.000
45 SAAT TERUTANG
PASAL 11 UU PPN
Saat penyerahan, impor,
Saat pembayaran, jika
pemanfaatan, atau
Saat – saat lain. ekspor.
dilaksanakan lebih dahulu.
• Untuk BKP Berwujud, saat
penyerahan kepada pihak pengirim.
• Untuk BKP Tak Berwujud, saat
pengakuan piutang, penagihan, atau
saat penandatangan kontrak.
• Untuk penyerahan akibat perubahan
bentuk, penggabungan, atau
pemekaran usaha, saat hasil RUPS
ditetapkan.
46 SAAT PENYETORAN DAN PELAPORAN
PASAL 15A UU PPN

Batas
Satu hari
penyetoran
setelah7
Tanggal PPNBatas
dipungut
terutang.
bulan penyetoran
atas impor.
berikutnya
Tanggal 15 PPNBatas
dipungut
setelah
bulan bendaharawan
penyetoran
terutang.
berikutnya pemerintah.
PPN yang
Akhir
setelah
bulan berlaku secara
terutang. Batasumum.
pelaporan
berikutnya
SPT Masa PPN.
setelah
terutang.
47 TEMPAT TERUTANG
PASAL 12 AYAT (3), (4) UU PPN

Tempat pengukuhan PKP.


• Berlaku atas penyerahan BKP atau JKP.
Tempat dimasukkannya BKP.
• Berlakukedudukan
Tempat atas Impor pihak
yang memanfaatkan.
• Berlaku atas pemanfaatan BKP-TB atau JKP
di dalam daerah pabean.
Tempat bangunan didirikan.
• Berlakukedudukan
Tempat atas kegiatankantor
membangun sendiri.
cabang
• Berlaku atas penyerahan antar cabang.
48 PEMUSATAN TEMPAT TERUTANG
PASAL 12 AYAT (1), (2) UU PPN
Berad PKP
PKP a di memiliki
memili bawah satu
ki naung tempat
beber terutang PKP
Berad
an PKP
apa PPN. memiliki
a di
satu memohon
tempa satu pusat
bawah
KPP. pemusata
t tempat
naung n tempat
PKP tidak PKP
kedud terutang
an terutang.
mengajuk memiliki
ukan PPN.
beber an beberapa
usaha. apa permoho tempat
KPP. nan. terutang.
49 KRITERIA PUSAT TEMPAT TERUTANG
PER NO. 19/ PJ./ 2010
Berada
di
kawasa
n
Tidak
berikat
dapat
.
Menda dijadik Berada
pat an di
kemud pusat, Kawas
ahan apabila an
impor : Ekono
untuk mi
tujuan Khusu
ekspor. s.
50
51 PENGUKUHAN PKP
Pengusa
ha
dikukuh
• Dilarang kan
mengen sebagai
• Berkew
akan
Pengusa
PPN
PKP.
ajiban
mengen
ha yang
atas akan
penyera
belum PPN
han.
dikukuh atas
• Tidak
kan. penyera
dapat han.
mengkr
52 KETENTUAN KHUSUS:
▪ Agar dapat dikukuhkan, pengusaha harus melapor
PENGUKUHAN PKP
kepadaPASALKPP yang
3A AYAT (1A), menaungi
(2) UU PPN, tempat
PMK NO. 68/ PMK.03/ 2010 kedudukan usaha,
dalam jangka waktu paling lambat 1 bulan setelah usaha
dilaksanakan.

▪ Pengusaha kecil dapat memilih untuk dikukuhkan


sebagai PKP atau tidak. Pengusaha kecil adalah
pengusaha dengan peredaran bruto < Rp
600.000.000,00 per tahun.

▪ Pengukuhan secara jabatan merupakan pengukuhan


yang diberikan kepada pengusaha yang memiliki
peredaran bruto melebihi batasan pengusaha kecil,
53 PENCABUTAN PENGUKUHAN
Pengusaha
SEBAGAI PKPmemindah
kan
tempat
kedudukan
usaha ke
wilayah
Pengusaha KPP lain.Pengusaha
tidak lagi berhenti
memenuhi
syarat berusaha.
diwajibkannya
pengukuhan.
• Tidak lagi
melakukan
54 FAKTUR PAJAK
PASAL 13 AYAT (1), (6) UU PPN, PER NO. 27/ PJ./ 2011
Faktur pajak merupakan bukti pemungutan
PPN yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak
atau Ditjen Bea Cukai (atas impor).

Faktur pajak merupakan bukti administratif


yang memungkinkan PKP melakukan
pengkreditan PPN Masukan.

Faktur dapat berupa bukti transaksi umum


yang dipersamakan.
55 KONTEN FAKTUR PAJAK
PASAL 13 AYAT (5) UU PPN

Identitas
Tanda PKP
Penjual Identitas
tangan
PKP
verifikasi
Pembeli
.
Kode,
Jenis dan
nomor
Nilai
seri, dan Nilai
BKP
tanggal. PPN dan
PPnBM
56 SAAT PEMBUATAN FAKTUR PAJAK
PASAL 13 AYAT (1A), (2), (2A) UU PPN, PER NO. 65/ PJ./ 2010
Saat
Saat pembayaran,
penyerahan Saat
jika
BKP Saat
atau JKP. penyampaian
mendahului
pembayaran tagihan, untuk
penyerahan.
termin, untuk penyerahan
Saat akhir
penyerahanbulan kepada
bertahap.terutang,
Pemungut
untuk FakturPPN.
Pajak
Gabungan.
Fa. Leuser melakukan penyerahan BKP dengan rincian penanggalan
57 ILUSTRASI
berikut.
SAAT
▪ 5 Januari PEMFAKTURAN
mengirimkan barang kepada PT. Lalakon, pembayaran
diterima tanggal 4 Februari.
▪ 13 Februari menerima pembayaran di muka dari PT. Lamajang.
Pengiriman dilakukan tiga hari setelahnya.
▪ 22 Maret menerima 20% pembayaran atas pemesanan PT.
Lampobattang, tanggal 3 April sebesar 40%, tanggal 16 April
sebesar 20%, dan tanggal 21 April untuk sisanya. Pengiriman
dilakukan secara bertahap sesuai tanggal pembayaran.
▪ 30 Mei menerima pesanan dari Pemkot, barang dikirimkan
tanggal 2 Juni, tagihan dikirimkan tanggal 5 Juni, pemeriksaan
dilaksanakan tanggal 11 Juni, dan pembayaran diterima tanggal
17 Juni.
▪ 1 Juni menerima pesanan dari PT. Lokon. Klien ini merupakan
pelanggan berkala yang sepanjang Juni melakukan pemesanan di
tanggal 3, 6, 18, 23, dan 29 Juni.
58 PEMBAHASAN ILUSTRASI
JawabanSAAT
: PEMFAKTURAN
N Penerima Tanggal Saat
o. Faktur Faktur Pemfakturan
1. PT. Lalakon 5 Januari Saat penyerahan.
2. PT. Lamajang 13 Februari Saat pembayaran
yang mendahului
penyerahan.
3. PT. 22 Maret, 3 Saat pembayaran
Lampobatta 16, dan 21 termin untuk
ng April pembayaran
berkala.
4. Pemkot 5 Juni Saat penagihan.
5. PT. Lokon 31 Juni Saat akhir bulan,
59 ASPEK KONFIRMASI FAKTUR PAJAK

Apakah Apakah
faktur faktur
dilaporka diterbitka
n PKP n PKP
penerbit yang
sebagai telah
Apakah faktur
PPNditerbitkan
dikukuhk
Keluaran.
terkait BKPan.
atau JKP yang
terutang PPN.
Keabsahan faktur
▪KETENTUAN KHUSUS: pajak ditentukan
FAKTUR PAJAK berdasar ketentuan
material
6013 AYAT (8), (9),(kelengkapan
PASAL PASAL 14 UU PPN, PMK NO. 38/konten)
PMK.03/ 2010, dan ketentuan formal
PER NO. 65/ PJ./ 2010
(kebenaran cara pengisian).

▪ Batas keterlambatan pembuatan adalah 3 bulan dengan


konsekuensi denda 2% DPP. Selepas itu, faktur pajak
dianggap bukan faktur pajak.

▪ Pengusaha non PKP dilarang membuat faktur pajak. Jika


telah dibuat, PPN harus disetorkan dan pengusaha
dikenai sanksi administrasi dan pidana.

▪ Kategori faktur pajak tidak biasa, meliputi:


▪ Faktur Pajak Khusus (atas penyerahan kepada WP
OP Luar Negeri).
61
62 SISTEM KREDIT PPN
PASAL 9 AYAT (2), (3), (4), (4A) UU PPN

PPN Keluaran PPN Masukan PPN Kurang Bayar PPN Lebih Bayar

• Merupa • Merupa • Ketika • Ketika


kan kan PPN PPN
PPN PPN Keluara Masuka
yang yang n n
63 SYARAT UMUM PENGKREDITAN PPN
MASUKAN
PASAL 9 AYAT (9) UU PPN

BKP atau JKP dimanfaatkan


Berkaitan langsung dengan
untuk penyerahan yang
kegiatan usaha.
bersifat terutang PPN.

PPN Masukan

Dibuktikan oleh faktur Dikreditkan maksimal 3


pajak yang absah secara bulan setelah penyerahan
material dan formal. BKP atau JKP.
64 PPN MASUKAN YANG TIDAK DAPAT
DIKREDITKAN
PASAL 9 AYAT (8) UU PPN
Berasal dari perolehan BKP
atau JKP sebelum
Tidak berkaitan langsung
dikukuhkan
Dimanfaatkan sebagai PKP.
untuk
dengan kegiatan produksi,
penyerahan
distribusi, dan yang tidak
manajemen.
Berasal dari perolehan dan
terutang atau dibebaskan
pemeliharaan kendaraan
dari PPN.
sedan, jeep, station
Faktur pajak wagon,
cacat atauvan,
atau kombi.
hilang.
PPN Masukan ditagih dengan
Surat Ketetapan Pajak (SKP).
Tidak dilaporkan dalam SPT
Masa PPN.
65 ILUSTRASI
CV. PPN
Malabar sepanjang
KURANG triwulan
(LEBIH) IV tahun 2012
BAYAR
mencatatkan nilai PPN Keluaran dan PPN Masukan
sebagai berikut.
N Masa PPN PPN Masukan
o. Pajak Keluaran
1. September 23.150.000 21.565.000
2. Oktober 31.750.000 33.955.000
3. November 17.225.000 11.595.000
4. Desember 45.825.000 50.775.000
Berapakah besaran PPN kurang (lebih) bayar di akhir
setiap masa? Bagaimana status dan perlakuannya?
66 PEMBAHASAN ILUSTRASI
JawabanPPN
: KURANG (LEBIH) BAYAR
N Masa PPN PPN PPN Perlakuan
o. Pajak Keluar Masuk Kurang
an an (Lebih)
Bayar
1. Septem 23.150. 21.565. 1.585.000 Wajib disetor
ber 000 000 maksimal 15
Oktober.
2. Oktobe 31.750. 33.955. (2.205.000) Dikompensasika
r 000 000 n ke masa
November.
3. Novem 17.225. 11.595. 3.425.000 Wajib disetor
ber 000 000 maksimal 15
67 PPN TIDAK DIPUNGUT DAN PPN
DIBEBASKAN

PPN • Pajak Masukan


PASAL 16B UU PPN

Tidak bersifat dapat


Dipun dikreditkan.
gut • Pajak Masukan
PPN bersifat tidak
Dibeb
askan dapat dikreditkan.
68 NILAI KREDIT PPN MASUKAN UNTUK
PENYERAHAN TERUTANG DAN TIDAK
TERUTANG PPN
PASAL 9 AYAT
BKP(5),atau
(6) UUJKP
PPN,yang
PMK NO. 78/ PMK.03/
diperoleh 2010 dimanfaatkan untuk
seringkali
melakukan kedua jenis penyerahan sekaligus. nilai PPN Masukan yang
dapat dikreditkan adalah:
Untuk non barang modal
Nilai _ Penyerahan _ Teru tan g _ PPN
= xPPN _ Masukan
Nilai _ Penyerahan _ Total
Untuk barang modal non tanah dan bangunan, per tahun
Nilai _ Penyerahan _ Teru tan g _ PPN PPN _ Masukan
= x
Nilai _ Penyerahan _ Total 4
Untuk barang modal tanah dan bangunan, per tahun

Nilai _ Penyerahan _ Teru tan g _ PPN PPN _ Masukan


= x
Nilai _ Penyerahan _ Total 10
ILUSTRASI
69Koperasi Panderman melakukan pembelian suku
cadang PENGKREDITAN
dikenai yang PPNPPN MASUKAN
untuk perawatanA mesin
percetakan. Koperasi mencetak kitab suci yang
penyerahannya dibebaskan dari PPN dan buku agenda
yang penyerahannya terutang PPN.
N Tah Pembelia Penjualan Penjualan
o. un n Suku Kitab Buku
Cadang Suci Agenda
1. 2012 65.000.000 1.250.000. 1.250.000.
000 000
2. 2013 80.500.000 1.500.000. 500.000.00
000 0
Berapakah
3. nilai
2014 PPN Masukan
32.125.000 yang dapat
1.150.000. dikreditkan
3.450.000.
70 PEMBAHASAN ILUSTRASI
JawabanPENGKREDITAN
: PPN MASUKAN A
N Tah PPN Masu Proporsi PPN
o. un kan Penyerahan Masukan
Terutang PPN Dapat
Dikreditkan
1. 2012 6.500.000 1.250.000.000/ 3.250.000
2.500.000.000 =
50%
2. 2013 8.050.000 500.000.000/ 4.012.500
2.000.000.000 =
25%
3. 2014 3.212.500 3.450.000/ 2.409.375
4.600.000.000 =
71PT. ILUSTRASI
Rajabasa melakukan pembelian gedung untuk unit
penjualanPENGKREDITAN PPN MASUKAN
produk daging yang penyerahannya B PPN
tidak dikenai
dan pupuk kandang yang penyerahannya dikenai PPN. Gedung
diperoleh dengan nilai Rp 1.265.000.000,00 termasuk PPN,
didepresiasikan secara akuntansi didepresiasikan selama 15 tahun
dengan nilai sisa Rp 65.000.000,00. Berikut merupakan data
penyerahan yang dilakukan PT. Rajabasa.
N Tah Tonase Harga Tonase Harga
o. un Daging @ Pupuk @
1. 2012 675 61.500.0 1.425 31.500.0
00 00
2. 2013 515 62.250.0 1.500 32.125.0
00 00
3. 2014 mengkreditkan
PT. Rajabasa 730 63.150.0
PPN Masukan 1.375
setiap 33.150.0
awal tahun,
berdasar asumsi 50% penyerahan 00 terutang PPN. Bagaimanakah
00
72 PEMBAHASAN ILUSTRASI
Jawaban PENGKREDITAN
: PPN MASUKAN B
PPN Masukan dikreditkan setiap awal tahun
= % Penyerahan Terutang x PPN Masukan / 10
= 50% x (10/ 110 x 1.265.000.000) / 10
= 5.750.000
N Tahu Penyerah Penyera Persenta PPN Koreks
o. n an Tak han se Masukan i
Terutang Terutang Penyera Dapat Kredit
(Milliar) (Milliar) han Dikredit
Terutang kan
1. 2012 41.5125 44.8875 51.95% 5.974.250 244.250
2. 2013 32.05875 48.1875 60.05% 6.905.750 1.155.7
50
3. 2014 46.0995 45.58125 49.72% 5.717.800 (32.200)
ILUSTRASI
73Fa. Sanggabuana melakukan pembelian truk untuk operasional
PENGKREDITAN
dan sedan PPN nilai
untuk pemasaran dengan MASUKAN
perolehan C
masing –
masing Rp 540.000.000,00 dan Rp 360.000.000,00, termasuk PPN
dan PPnBM dengan tarif 10%. Perusahaan melayani jasa reparasi
kereta api bagi PT. KAI yang tidak terutang PPN dan jasa reparasi
bus bagi PT. Damri. Berikut merupakan data pendapatan
perusahaan.
No Tahu Pendapatan Penghapus Pendapata Penghapus
. n dari PT. KAI an Piutang n dari PT. an Piutang
Damri
1. 2012 425.000.000 15.000.000 910.000.000 5.250.000
2. 2013 475.000.000 10.000.000 850.000.000 9.000.000
3. 2014 400.000.000 22.500.000 930.000.000 6.500.000
4. 2015 525.000.000 7.500.000 995.000.000 3.500.000
Fa. Sanggabuana mengkreditkan PPN Masukan setiap awal tahun,
berdasar asumsi 65% penyerahan terutang PPN. Bagaimanakah
74 PEMBAHASAN ILUSTRASI
Jawaban PENGKREDITAN
: PPN MASUKAN C
PPN Masukan dikreditkan setiap awal tahun (hanya atas truk
operasional)
= % Penyerahan Terutang x PPN Masukan /4
= 65% x (10/ 120 x 540.000.000)/ 4
= 7.312.500
N Tahu Penyera Penyerah Persenta PPN Koreks
o. n han an Tak se Masukan i
Terutan Terutang Penyera Dapat Kredit
g han Dikredit
Terutang kan
1. 2012 910.000.0 425.000.00 68,18% 7.670.250 354.750
00 0
2. 2013 850.000.0 475.000.00 64,15% 7.216.875 (95.625)
00 0
75 RETUR BKP
PMKMengurangi
NO. 65/ PMK.03/ 2010 PPN Mengurangi PPN
Keluaran PKP Masukan PKP
Penjual, jika Pembeli, jika
sebelumnya telah sebelumnya telah
dilaporkan. dikreditkan.
Diperhitungkan
Mengurangi harta saat Diperhitungkan saat
Pengaruh
nota retur diterima. Mengurangi harta
atau biaya PKP Returnota retur dibuat.
atau biaya, jika
Pembeli, jika PPN
sebelumnya telah
Masukan tidak
dilakukan
dapat dikreditkan
kapitalisasi atau
sehingga dilakukan
pembebanan oleh
kapitalisasi atau
pembeli non PKP.
pembebanan.
76 NOTA RETUR

Pem • Dibuat oleh PKP Pembeli yang


buat melakukan retur.
Wa • Dibuat di saat bersamaan dengan
ktu • pengembalian
Memuat nomor BKP.
nota, nomor faktur
pajak, identitas PKP Pembeli dan
Isi Penjual, deskripsi dan nilai BKP, serta
• Nota retur
nilai PPN tidak dibuat, jika PKP
terutang.
Cat Penjual melakukan penggantian atas
atan BKP yang dikembalikan.
PT. Kabaena di bulan Juni 2012 melakukan penyerahan
77 ILUSTRASI
BKPsebagai berikut.
▪ KepadaRETURPT. Karangetang dengan nilai kontrak Rp
385.000.000,00 tidak termasuk PPN.
▪ Kepada PT. Kerinci dengan nilai kontrak Rp
715.000.000,00 termasuk PPN.
▪ Kepada Koperasi Kelud yang bukan merupakan PKP
dengan nilai kontrak Rp 275.000.000,00 termasuk PPN.
PT. Kabaena melaporkan PPN Keluaran atas transaksi
tersebut di SPT Masa Juni. Di bulan Juli, PT. Karangetang
melakukan retur dengan nilai Rp 35.000.000,00 dan tidak
dilakukan penggantian. PT. Kerinci melakukan retur sebesar
5% dari pesanan dan dilakukan penggantian dengan produk
serupa. Koperasi Kelud melakukan retur sebesar 15% dari
pesanan dan tidak dilakukan penggantian. Bagaimanakah
78 PEMBAHASAN
Jawaban : ILUSTRASI
RETUR
▪ Pengaruh retur oleh PT. Karangetang
Bagi PT. Kabaena, mengurangi PPN Keluaran di masa Juli. Bagi
PT. Karangetang, mengurangi PPN Masukan di masa Juli
sebesar:
= 10% x 35.000.000
= 3.500.000
▪ Pengaruh retur oleh PT. Kerinci
Bagi PT. Kabaena maupun bagi PT. Kerinci tidak terdapat
pengaruh, sebab dilakukan penggantian mengikuti retur.
▪ Pengaruh retur oleh Koperasi Kelud
Bagi PT. Kabaena, mengurangi PPN Keluaran di masa Juli
sebesar
= 10/ 110 x 15% x 275.000.000
= 3.750.000
Bagi Koperasi Kelud, mengurangi beban pajak atau persediaan
79 PEDAGANG ECERAN
KMK NO. 402/ KMK.03/ 2002 • Melalui tempat
penjualan eceran
atau mendatangi
• Secara umum,
Karakter konsumen.
• menggunakan
Tanpa didahului
penyerahan mekanisme
penawaran atau
BKP pengkreditan
pemasaran
PPN Masukan
tertulis.
dan PPN
Mekanisme • Transaksi
Keluaran. cash
and carry.
Pengelolaan • Khusus PKP
PPN yang
menerapkan
NPPN, PPN
Masukan
dikreditkan
sebesar 80%
PPN Keluaran.
80 PKP MEMILIKI PEREDARAN USAHA
TIDAK MELEBIHI JUMLAH TERTENTU
PASAL 9 AYAT (7), (7A), (7B) UU PPN, PMK NO. 74/ PMK.03/ 2010

Definisi
PKP yang memiliki peredaran usaha < Rp
1.800.000.000,00 per tahun, berdasar 2
tahun buku sebelumnya.
Nilai
Untuk PPN Masukan
Penyerahan yangPenyerahan
Untuk dapat
BKP Dikreditkan JKP
= 70% PPN = 60% PPN
Keluaran Keluaran
Nilai PPN Kurang Bayar
Untuk Penyerahan Untuk Penyerahan
BKP = 3% DPP JKP = 4% DPP
81 PKP MELAKUKAN KEGIATAN USAHA
TERTENTU
PMK NO. 79/ PMK.03/ 2010 Nilai PPN
Masukan Nilai PPN
PKP
Definisi Perdagang
yang dapat Kurang
Untuk
berdagang an
Dikreditka
Kendaraa Bayar
Perdagang
kendaraan an
bermotor nn
PKP Perdagang Kendaraa
bekas = an
90% Untuk
n
berdagang
secara PPN Perdagang
perhiasan
eceran. Perhiasan = 1%anDPP
Keluaran
emas = 80% Perhiasan
secara PPN
eceran. = 2% DPP
Keluaran
82 KONDISI PENYEBAB PPN LEBIH
BAYAR PKP melakukan
pembelian BKP atau
JKP dalam jumlah
besar di permulaan
PKP melakukan
usaha.
kegiatan ekspor.
PKP melakukan
penyerahan kepada
pemungut PPN.
PKP melakukan
penyerahan yang
tidak dipungut PPN,
meliputi:
• Penyerahan terkait proyek
pemerintah bersumber
dana luar negeri.
• Penyerahan kepada
83 RESTITUSI PPN LEBIH BAYAR
PASAL 9 AYAT (2A), (4B), (6A) UU PPN, PMK NO. 81/ PMK.03/ 2010
Secara umum, PPN lebih bayar Merupa
akan
dikompensasi ke masa pajak kan
Peroleh
berikutnya. Restitusi diansetiap
BKP masa
hasil
pajak hanya dimungkinkan
Penyer atau untukpenghit
PPN
Kegiata Penyer
lebih bayar yang
ahanmuncul di ungan
JKP akibat:
n ahan
yang permul di masa
ekspor kepada pajak
tidak aan
BKP pemun
dipung usaha/ akhir
atau gut
ut sebelu tahun
JKP. PPN. (bulan
PPN. m
Restitusi bagi PKP yang belum berproduksi Desem
harus dikembalikan
berpro
jika mengalami gagal produksi 3 tahun paska restitusiber).
duksi. atau gagal
penyerahan 1 tahun paska restitusi.
84 PENGEMBALIAN PENDAHULUAN
PAJAK LEBIH BAYAR
BAGI
PKP PKP
kriteria KRITERIA
tertentuTERTENTU
dapat memperoleh
PMK NO. 197/ PMK.03/ 2007
pengembalian pendahuluan, jika memenuhi
Tepat waktu melaporkan persyaratan:
SPT dan SPT Masa
setiap jenis pajak selama 3 tahun terakhir.
Tidak pernah dijatuhi pidana perpajakan
selama 5 tahun terakhir.
Tidak sedang memiliki tunggakan pajak per
Apabila laporan 31 Desember.
keuangan diaudit, harus
memperoleh predikat WTP selama 3 tahun
berturut – turut.
85 PENGEMBALIAN PENDAHULUAN
PAJAK LEBIH BAYAR
BAGI PKP BERISIKO RENDAH
PASAL 9 AYAT (4C), (4D) UU PPN, PMK NO. 71/ PMK.03/ 2010
Merupakan PKP yang memenuhi
ketentuan:
• Tidak dilakukan pemeriksaan
Atau 24 bulan terakhir.
selama Atau
•merupakan merupakan
Tepat waktu melaporkan SPT
perusahaan
Masa PPN yang
selama 12perusahaan
bulan
secara
terakhir. terbuka dengan
• mayoritas
Memproduksi sendiri minimal 40%
minimal
dimiliki
75% BKP yang dijual. saham
pemerintah/ diperdagangkan
• Memiliki
pemda. LK berpredikat WTP
di BEI.
atau WDP selama 2 tahun
86 SYARAT RESTITUSI BAGI WP OP LUAR
NEGERI
WPOPLN Menunjukk
(WPOPLN)
bukan WNI an paspor
WPOPLN
PASAL 16E UU PPN, PMK NO. 18/ PMK.03/ 2011
dan tinggal luar negeri,
bukan kru
di boarding
maskapai
Indonesia pass, barang
penerbanga
tidak lebih bawaan, dan
n.
dari dua faktur
Dikenai PPN pajak
dengan
Apabila
bulan. PPN yang khusus.
pajak minimal Rp
dikenakan melebihi
500.000,00 atas
Rp 5.000.000,00,
transaksi yang
maka restitusi
dilakukan maksimal 1
dilaksanakan melalui
bulan sebelumnya
transfer ke rekening
dalam 1 faktur, di 1
WPOPLN.
toko, dan di 1 tanggal.
87 KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI
PASAL 16C UU PPN, PMK NO. 39/ PMK.03/ 2010

• Merupakan Persyara
kegiatan
membangun
tan
• Bangunan
bukan dalam meliputi satu
rangka atau lebih
Definisi
kegiatan usaha, konstruksi
untuk permanen
digunakan pada sebidang
sendiri atau tanah dengan
oleh orang bahan kayu,
lain. beton, batu
bata, atau baja
dengan luas >
300 meter
88 PENGELOLAAN PPN KEGIATAN
MEMBANGUN SENDIRI
Pembangun terutang PPN saat mulai
membangun, di tempat kedudukan bangunan.

Dasar Pengenaan PPN


= 40% dari biaya bulanan selain biaya
perolehan tanah
PPN Masukan tidak dapat dikreditkan.

PPN maksimal setiap tanggal 15 bulan setelah


saat terutang.
ILUSTRASI
89Koperasi Tanggamus melakukan kegiatan membangun
sendiri KEGIATAN
yang selama 4 MEMBANGUN SENDIRIbiaya –
bulan pertama memerlukan
biaya berikut.
N Bul Biaya Biaya Tenaga
o. an Material Kerja
1. April 165.000.000 76.500.000
2. Mei 134.500.000 65.000.000
3. Juni 215.000.000 91.250.000
4.
Biaya di atas Juli 131.500.000
belum 55.750.000
termasuk biaya pembebasan lahan
utama sebesar Rp 550.000.000,00 di bulan April dan
pembebasan lahan perluasan sebesar Rp 275.000.000,00
di bulan Juli. Berapakah PPN terutang untuk setiap
90 PEMBAHASAN ILUSTRASI
JawabanKEGIATAN
: MEMBANGUN SENDIRI
DPP kegiatan membangun sendiri adalah sebesar 40%
dari biaya selain pembebasan lahan.
N Bula Biaya Biaya Biaya DPP PPN
o. n Materia Tenaga Bulanan Teruta
l Kerja ng
1. April 165.000. 76.500.0 241.500. 96.600.00 9.660.0
000 00 000 0 00
2. Mei 134.500. 65.000.0 199.500. 79.800.00 7.980.0
000 00 000 0 00
3. Juni 215.000. 91.250.0 306.250. 122.500.0 12.250.
000 00 000 00 000
91 FASILITAS KHUSUS PPN
KEPPRES NO. 39 TAHUN 1998
Perusahaan PPN
pertaksian dan
diberikan PPnBM
fasilitas ditangg
PPN dan ung
PPnBM pemeri
Imporatas:
Komponen ntah.
dan Kendaraan
Jenis Sedan
92 PENCATATAN TRANSAKSI PPN
Nilai PPN Keluaran, PPN Masukan dan PPN
Kurang (Lebih) Bayar yang dicatat tidak
mempengaruhi laba rugi perusahaan.

PPN Keluaran dicatat sebagai Liabilitas Lancar.


PPN Masukan dicatat sebagai Aset Lancar

PPN Kurang (Lebih) Bayar dicatat sebagai aset


atau liabilitas.
PT. ILUSTRASI
93 Welirang sepanjang masa berjalan melakukan
PENCATATAN
penyerahan TRANSAKSI
jasa kepada beberapa A transaksi bisnis
klien dan
sebagai berikut.
▪ Jasa persewaan apartemen kepada konsumen ritel dengan
total nilai sewa Rp 1.657.500.000,00.
▪ Jasa persewaan Rumah Sederhana kepada pedagang kecil
dengan nilai penggantian Rp 354.500.000.
▪ Membeli alat tulis kantor dengan nilai Rp 18.950.000,00.
▪ Membayar jasa konsultansi senilai Rp 16.500.000,00,
termasuk PPN.
Bagaimanakah pencatatan atas setiap transaksi dilakukan,
termasuk penghitungan PPN akhir masa?
94 PEMBAHASAN ILUSTRASI
JawabanPENCATATAN
: TRANSAKSI A
Pencatatan Masa Berjalan
▪ Kas 1.842.500.000
Pendapatan Sewa 1.675.000.000
Dibebask
PPN Keluaran 167.500.000
an dari
▪ Kas 354.500.000
PPN
Pendapatan Sewa 354.500.000
Perlengkapan 18.950.000
PPN Masukan 1.895.000
Kas 20.845.000
▪ Beban Konsultansi 15.000.000
PPN Masukan 1.500.000
Kas 16.500.000
95 PEMBAHASAN ILUSTRASI
JawabanPENCATATAN
: TRANSAKSI A
Pencatatan Akhir Masa
PPN Keluaran 167.500.000
PPN Masukan 3.395.000
Utang PPN 164.105.000
PT. Welirang wajib menyetorkan PPN kurang bayar
sebesar Rp 164.105.000,00 paling lambatdi tanggal 15
masa pajak berikutnya, serta melaporkannya dalam SPT
Masa bulan bersangkutan.
Fa. ILUSTRASI
96 Batusibela sepanjang masa berjalan melakukan
penyerahan barang dan transaksi
PENCATATAN bisnis sebagai
TRANSAKSI B berikut.
▪ Menyerahkan produk kepada Pemprov senilai Rp
685.000.000,00.
▪ Melakukan ekspor dengan nilai jual Rp 515.000.000,00.
▪ Menyerahkan produk kepada pelanggan dengan nilai Rp
325.000.000,00, termasuk PPN dan PPnBM dengan tarif
20%.
▪ Membeli material setengah jadi senilai Rp 480.000.000,00,
termasuk PPN dan PPnBM dengan tarif 10%.
▪ Menerima retur atas penjualan senilai Rp 25.000.000,00.
▪ Melakukan retur bahan baku senilai Rp 65.000.000,00
Perusahaan menganut sistem pencatatan periodik.
Bagaimanakah pencatatan atas setiap transaksi dilakukan,
termasuk penghitungan PPN akhir masa?
97 PEMBAHASAN ILUSTRASI
JawabanPENCATATAN
: TRANSAKSI B
PPN
Pencatatan Masa Berjalan disetor
▪ Piutang Dagang 685.000.000 Pemungut
Penjualan 685.000.000
▪ Kas 515.000.000 Tarif 0%
Penjualan 515.000.000
▪ Kas 325.000.000
Penjualan 250.000.000
PPN Keluaran 25.000.000
Utang PPnBM 50.000.000
▪ Persediaan 440.000.000
PPN Masukan 40.000.000
Kas 480.000.000
98 PEMBAHASAN ILUSTRASI
Jawaban : Pencatatan Masa Berjalan
PENCATATAN TRANSAKSI B
▪ Penjualan 25.000.000
PPN Keluaran 2.500.000
Kas 27.500.000
▪ Kas 71.500.000
Persediaan 65.000.000
PPN Masukan 6.500.000
Pencatatan Akhir Masa
PPN Keluaran 22.500.000
Aset Kompensasi PPN 11.000.000
PPN Masukan 33.500.000
PPN Lebih Bayar akan dikompensasikan ke masa
berikutnya, kecuali jika kelebihan pembayaran terjadi di
Desember sehingga dapat direstitusikan.
REFERENSI

Fitriandi, Primandita dkk. 2011. “Kompilasi


Undang – Undang Perpajakan Terlengkap” . Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Waluyo. 2011. “Perpajakan Indonesia”. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.

99
100

DR. DWI MARTANI

TERIMA KASIH
DEPARTEMEN AKUNTANSI FEUI

MARTANI@UI.AC.ID ATAU DWIMARTANI@YAHOO.COM

081318227080/ 08161932935

HTTP:/STAFF.BLOG.AC.ID/MARTANI/

Anda mungkin juga menyukai