Anda di halaman 1dari 27

DIREKTORAT JENDERAL

BEA DAN CUKAI

UU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


KANTOR WILAYAH DJBC JAKARTA
“ Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah
pajak atas konsumsi barang
dan jasa di dalam Daerah
Pabean yang dikenakan secara
bertingkat di setiap jalur produksi dan
distribusi.

2
TARIF PPN

UU No. 7 / 2021:

➢ 11% per 1 April 2022


➢ 12% per 1 Januari
2025

Khusus atas ekspor BKP/JKP tarif PPN adalah 0%

3
DASAR PENGENAAN PPN

PPN = DPP x 11%


“DPP (Dasar Pengenaan Pajak) adalah jumlah Harga Jual, Penggantian, Nilai
Impor, Nilai Ekspor, atau nilai lain yang dipakai sebagai dasar untuk
menghitung pajak yang terutang.”

4
KARAKTERISTIK PPN

PAJAK ATAS
PAJAK TIDAK
PAJAK OBYEKTIF KONSUMSI
LANGSUNG
DALAM NEGERI

TIDAK DIKENAKAN
MENIMBULKAN BERTAHAP
EFEK PAJAK DENGAN METODE
BERGANDA PK - PM

5
MEKANISME PPN (umum)

PPN dikenakan atas penyerahan BKP/JKP di dalam Daerah Pabean oleh


Pengusaha Kena Pajak
Pasal 4 ayat (1) UU PPN

BARANG MENTAH BARANG JADI

FAKTUR PAJAK FAKTUR PAJAK

Harga Jual 1000 Harga Jual 1500


PPN (PK) 110 + PPN (PK) 165 +
Total 1110 Total 1665

SUPPLIER PRODUSEN KONSUMEN

PK 110 PK 165
PM 0 PM (110) TOTAL PPN YANG DITERIMA NEGARA : 165
KB 110 KB 55

6
PIHAK TERTENTU SBG PEMUNGUT PPN

Pihak tertentu Pemungut PPN adalah bendahara pemerintah, KPPN, BUMN, kontraktor migas
yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk memungut, menyetor, dan melaporkan pajak yang
terutang oleh PKP rekanan atas penyerahan BKP atau JKP kepada badan-badan tersebut.
Pasal 4 ayat (1) UU PPN

BARANG MENTAH BARANG JADI

FAKTUR PAJAK FAKTUR PAJAK

Harga Jual 1000 Harga Jual 1500


PPN (PK) 110 + PPN (PK) 165 +
Total 1110 Total 1665

SUPPLIER PRODUSEN PEMUNGUT PPN

Hanya membayar kepada PKP


PK 110 PK 165 Rekanan sebesar harga jual
PM 0 PM (110) 1500, PPN 165 dipungut,
KB 110 KB 55 disetor dan dilaporkan oleh
Pemungut PPN

7
MEKANISME PPN EKSPOR

Bahan Baku Ekspor


Harga Jual = 150 Harga Jual = 500
PPN = 16,5 PPN = 0

Bahan Penolong
Harga Jual = 100
Lokal
PPN = 11
Harga Jual = 200
PKP Pabrikan- PPN = 22
Kemasan Eksportir
Harga Jual = 60
SPT Masa PPN:
PPN = 6,6
PK 22
PM (34,1)
Pajak Masukan Pajak Keluaran
KB/(LB) (12,1) (PK)
(PM)
Bahan Baku 16,5 Ekspor 0
B. Penolong 11,0 Lokal 22
Kemasan 6,6
Atas kelebihan bayar 12,1, PKP PK 22
PM 34,1 dapat mengkompensasi atau
merestitusi

8
BARANG/JASA KENA PAJAK
PENGERTIAN

Barang Kena Pajak (BKP) adalah barang yang dikenai pajak berdasarkan UU PPN.
Jasa Kena Pajak (JKP) adalah jasa yang dikenai pajak berdasarkan UU PPN.

Non
BKP/JKP BKP/JKP

BKP/JKP
Mendapat
Fasilitas PPN

9
BARANG/JASA KENA PAJAK

OBJEK PPN

Pasal 4 UU PPN dan PPnBM

Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas:


a. penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) di dalam
Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha;
b. impor Barang Kena Pajak;
c. penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP) di dalam
Daerah Pabean oleh Pengusaha; Pasal 16C UU PPN dan PPnBM
d. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud
dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean; Kegiatan Membangun Sendiri (KMS)
e. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah
Pabean di dalam Daerah Pabean;
Pasal 16D UU PPN dan PPnBM
f. ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh
Pengusaha Kena Pajak;
Penyerahan aktiva yang menurut
g. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh
tujuan semula tidak untuk
Pengusaha Kena Pajak; dan
diperjual-belikan.
h. ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena
Pajak.

10
PENYERAHAN BKP

YANG TERMASUK PENGERTIAN PENYERAHAN BKP


(Pasal 1A ayat (1) UU PPN dan PPnBM)

a. Penyerahan hak BKP karena perjanjian;


b. Pengalihan BKP karena perjanjian sewa beli atau sewa guna usaha (leasing);
c. Penyerahan BKP kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang;
d. Pemakaian sendiri dan/atau pemberian cuma-cuma;
e. BKP berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk
diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan;
f. Penyerahan BKP dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau antar cabang;
g. Penyerahan BKP secara konsinyasi (UU Cipta Kerja); dan
h. Penyerahan BKP oleh PKP dalam rangka perjanjian pembiayaan yang dilakukan
berdasarkan prinsip syariah, yang penyerahannya dianggap langsung dari PKP kepada
pihak yang membutuhkan BKP.

11
BUKAN PENYERAHAN BKP

TIDAK TERMASUK PENGERTIAN PENYERAHAN BKP


(Pasal 1A ayat (1) UU PPN dan PPnBM) :
a. penyerahan BKP kepada makelar;
b. penyerahan BKP untuk jaminan utang-piutang;
c. Penyerahan BKP dalam hal PKP melakukan pemusatan tempat pajak terutang;
d. pengalihan BKP dalam rangka penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan,
dan pengambilalihan usaha dengan syarat pihak yang melakukan pengalihan dan yang
menerima pengalihan adalah PKP;
e. Barang Kena Pajak berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk
diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan, dan yang
Pajak Masukan atas perolehannya tidak dapat dikreditkan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (8) huruf b dan huruf c.

12
NON BKP & NON JKP

Non BKP Non JKP

❑ Barang hasil pertambangan / pengeboran ❑ Pelayanan kesehatan medik


yang diambil langsung dari sumbernya, ❑ Pelayanan sosial
(tidak termasuk hasil pertambangan ❑ Jasa keuangan Dihapus, menjadi JKP
❑ Jasa asuransi Strategis, UUHPP
batubara (UU Cipta Kerja) → dihapus dalam
❑ Jasa pendidikan
UU HPP
❑ Pengiriman uang dengan wesel pos
❑ Jasa keagamaan
❑ Barang kebutuhan pokok yang sangat ❑ Jasa kesenian dan Hiburan
dibutuhkan rakyat. → dihapus di UU HPP, ❑ Angkutan umum
Dihapus, menjadi JKP
dipindahkan menjadi BKP Strategis ❑ Tenaga kerja Strategis, UUHPP
❑ Penyiaran yang tidak bersifat iklan
Dihapus di UU HPP
❑ Uang, emas batangan, dan surat berharga. ❑ Telepon umum dengan uang logam
❑ Perhotelan
❑ Makanan dan minuman yang disajikan di ❑ Jasa yang disediakan pemerintah
hotel, restoran, warung. ❑ Jasa penyediaan tempat parkir
❑ Jasa boga atau katering

13
FASILITAS PPN
Impor kertas yang
Mendorong
Diberikan digunakan sebagai
berkembangnya
pembebasan PPN bahan pembuatan
jenis usaha tertentu
buku-buku sekolah

Membentuk
Meningkatkan Kawasan Berikat,
Tidak dipungut PPN
Ekspor EPTE, & Kawasan
Bebas (FTZ)

Impor bahan baku


Membantu
Diberikan yang dipergunakan
kesehatan
Pembebasan PPN untuk membuat
masyarakat
vaksin polio

Penyerahan hasil
Meningkatkan
Diberikan pertanian,
kesejahteraan
Pembebasan PPN perkebunan,
petani, nelayan
kehutanan

14
FASILITAS PPN – Tidak Dipungut

FASILITAS PM tidak
PM dapat Tidak
dikreditkan Dipungut PPN Dibebaskan dapat
dikreditkan

BKP JKP
❑ Alat angkut tertentu (pesawat, kapal, kereta)
❑ Jasa persewaan, perawatan dan reparasi,
(PP 50 Tahun 2019, PMK-41/PMK.03/2020)
kepelabuhanan alat angkut tertentu (pesawat, kapal,
❑ Anode slime dan emas granula
kereta)
(PP 70 Tahun 2021)
(PMK-41/PMK.03/2020)
❑ BKP yang diperoleh dari proyek pemerintah yang
dibiayai dengan hibah/pinjaman LN
❑ JKP yang diperoleh dari proyek pemerintah yang
(PP 42 Tahun 1995 sdtd. PP 25 Tahun 2001)
dibiayai dengan hibah/pinjaman LN
❑ BKP atas pemasukan kedalam TPB, KEK, KITE
(PP 42 Tahun 1995 sdtd. PP 25 Tahun 2001)
(PP 32 Tahun 2009 sdtd. PP 85 Tahun 2015)
(PMK-160/PMK.04/2018, PMK-161/PMK.04/2018)
❑ Impor BKP penanganan pandemi COVID-19 oleh Pihak
Tertentu
(PMK-226/PMK.03/2021)

15
FASILITAS PPN

FASILITAS PM tidak
PM dapat Tidak
dikreditkan Dipungut PPN Dibebaskan dapat
dikreditkan

BKP JKP
BKP tertentu: ❑ Jasa Kebandarudaraan tertentu
❑ Senjata, amunisi, alat angkut darat, kendaraan lapis (PP 28 Tahun 2009)
BKP atas impor/penyerahan
baja dan patroli oleh TNI/POLRI
kepada perwakilan Negara ❑ Jasa persewaan rumah sederhana, rusun
❑ Vaksin oleh Program Imunisasi Nasional
asing/ badan internasional
❑ Buku pelajaran umum, kitab suci dan buku pelajaran sederhana
PP 47 Tahun 2020 agama (PP 38 Tahun 2003)
❑ Rumah sederhana ❑ Jasa yang diterima kontraktor untuk
PP 38 Tahun 2003
pembangunan tempat ibadah
(PP 38 Tahun 2003)
BKP strategis: ❑ Data batas dan foto wilayah yang diterima
❑ Mesin pabrik Kemenhan dan TNI
❑ Barang hasil kelautan dan perikanan, Jangat dan kulit (PP 38 Tahun 2003)
Air bersih (bukan dalam mentah, Ternak, bibit/benih, Pakan ternak, Pakan
kemasan) ikan, bahan untuk pakan, Barang hasil pertanian
❑ Bahan baku kerajinan perak (butiran/batangan)
PP 40 Tahun 2015 ❑ Rumah susun sederhana
Stdtd ❑ Listrik (kecuali rumah dengan daya di atas 6.600 VA)
PP 58 Tahun 2021
❑ Lainnya (slide berikutnya)
PP 81 Tahun 2015 stdtd PP 48 Tahun 2020

16
FASILITAS PPN – Pembebasan – BKP Strategis

Tujuan diberikannya pemberian fasilitas pembebasan Pajak Pertambahan Nilai


adalah dalam rangka keberhasilan sektor kegiatan ekonomi yang berprioritas tinggi
dalam skala nasional dengan tetap memperhatikan daya saing nasional

Bebas atas Impor Bebas atas Penyerahan

❑ Mesin dan peralatan pabrik, tidak termasuk suku cadang ❑ Sama dengan bebas atas impor
❑ Barang yang dihasilkan dari kegiatan kelautan dan ❑ Unit hunian Rumah Susun Sederhana Milik yang
perikanan perolehannya dibiayani mllui kredit/pembiataan
❑ Jangat dan kulit mentah yang tidak disamak kepemilikan rumah bersubsidi dengan ketentuan:
❑ Ternak (diatur khusus melalui PMK) 1. Luas >= 21m2 dan <= 36m2
❑ Bibit dan/atau benih dari barang pertanian, perkebunan, 2. Pembangunan mengacu ke peraturan Menteri PUPR
kehutanan, peternakan/perikanan 3. Unit hunian pertama yang dimiliki untuk tempat tinggal
❑ Pakan ternak (tidakt termasuk hewan kesayangan) dan tidak dipindahtangankan dalam jangka waktu
❑ Pakan ikan tertentu
❑ Bahan pakan untuk pembuatan pakan ternak dan pakan 4. Batasan harga jual unit hunian RSSM dan penghasilan
ikan OP ditetapkan oleh Menkeu
❑ Bahan baku kerajinan perak (butiran/batangan) ❑ Listrik, termasuk biaya penyambungan listrik dan biaya
❑ Liquified Natural Gas beban listrik, keculai untuk rumah dengan daya di atas
6600 VA
Terkait Fungsi BC
17
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
KEWAJIBAN PENGUKUHAN
Pendaftaran NPWP Pengukuhan PKP

OMZET≥
4,8 M
WAJIB PKP
Memenuhi subjektif &
objektif

NPWP
Mendaftarkan diri untuk Tidak Wajib
memperoleh NPWP
OMZET PKP
< 4,8 M
WAJIB Pengusaha Memilih PKP
PAJAK kecil

Pengusaha yang melakukan penyerahan yang merupakan Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha
objek pajak sesuai Undang-Undang PPN, kecuali Kena Pajak (PKP) WAJIB memungut, menyetor, dan
pengusaha kecil yang batasannya ditetapkan oleh Menteri melaporkan PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang
Keuangan, wajib melaporkan usahanya untuk atas penyerahan BKP dan/atau JKP yang dilakukannya.
dikukuhkan sebagai PKP.

Pasal 45 PER-04/PJ/2020 PMK-68/PMK.03/2010 sdtd. PMK-197/PMK.03/2013

18
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
TATA CARA PENGUKUHAN PKP

Elektronik Manual
Pendaftaran melalui aplikasi Mengisi formulir dan mengirim ke KPP
e-registration beserta dokumen yang disyaratkan

Mengisi dan
menandatangani Formulir
Pengukuhan PKP dan Dapat disampaikan
Mengunggah salinan digital langsung, pos, kurir
yang disyaratkan ke Aplikasi
Registrasi pada Laman DJP
Menerbitkan Bukti
Menerbitkan Bukti Penerimaan Surat
Penerimaan
Wajib Elektronik Wajib
Pajak Pajak
Memberi Memberi
keputusan dalam keputusan dalam
1 hari kerja 1 hari kerja
setelah tanggal PER-04/PJ/2020 setelah tanggal
BPE BPS

19
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
DOKUMEN YANG DISYARATKAN

Orang Pribadi
❑ Fotokopi KTP
❑ Fotokopi izin usaha

Badan
❑ Fotokopi Akta Pendirian
❑ Fotokopi NPWP Pengurus
❑ Fotokopi izin usaha
❑ Fotokopi kontrak jika tempat kegiatan
adalah Kantor Virtual

Pasal 45 PER-04/PJ/2020

20
FAKTUR PAJAK
Setiap penyerahan atau pembayaran BKP/JKP Faktur Pajak dibuat secara elektronik (e-Faktur)
(mana yang lebih dulu)
melalui aplikasi yang disediakan DJP
dibuat Faktur Pajak
Pasal 11 UU PPN dan PPnBM

Menyerahkan BKP dan membuat Faktur Pajak paling sedikit memuat:


Faktur Pajak 1. nama, alamat, dan NPWP PKP
2. nama, alamat, dan NPWP Pembeli
3. Nama dan jumlah barang
Membayar BKP/JKP + PPN 10% 4. Harga jual dan potongan harga
5. PPN dan PPnBM yang dipungut
6. Kode, nomor, tanggal Faktur Pajak
PKP Pembeli 7. Nama dan tanda tangan yang berhak
PER-24/PJ/2012 dan peraturan perubahannya

UPDATE UU CIPTA KERJA

Nama, alamat, dan NPWP Pembeli


menjadi:
Identitas pembeli BKP atau JKP yang meliputi:
1. nama, alamat, dan NPWP atau NIK atau nomor paspor bagi SPLN OP, atau
2. nama dan alamat jika pembeli adalah SPLN Badan atau bukan Subjek Pajak menurut UU PPh

21
FAKTUR PAJAK

PER-24/PJ/2012 dan peraturan perubahannya


Faktur Pajak Bentuknya baku dan memuat informasi sesuai Pasal 13 ayat (5) UU PPN

Pasal 13 ayat (2) UU PPN dan PPnBM


Faktur Pajak Faktur Pajak Gabungan dapat memuat seluruh penyerahan kepada
pembeli BKP atau penerima JKP yang sama selama 1 bulan
Gabungan
UU Cipta Kerja
JENIS Faktur Pajak PKP Pedagang Eceran dapat membuat FP tanpa mencantumkan keteran
PKP Pedagang identitas pembeli serta nama dan tanda tangan penjual kepada
FAKTUR konsumen akhir
Eceran
PAJAK PER-16/PJ/2021
Dokumen Contoh: PIB, PEB, CK-1, Tagihan dari perusahaan
Setara Faktur telekomunikasi, tagihan listrik dari perusahaan listrik,, SKP untuk
Pajak menagih Pajak Masukan

PMK-120/PMK.03/2019
Faktur Pajak yang dilampiri cash register/struk pembayaran/invoice
Faktur Pajak
sebagai kesatuan yang tidak terpisahkan, yang diterbitkan oleh PKP
Khusus Toko Retail atas penyerahan Barang Bawaan yang PPN atas
pembeliannya akan diminta kembali oleh Turis Asing.

22
FAKTUR PAJAK
01 → Penyerahan BKP/JKP yang terutang PPN, dan PPN-nya dipungut oleh PKP
Penjual;
02 → Penyerahan BKP/JKP kepada Pemungut PPN Bendahara Pemerintah, yang
PPN-nya dipungut oleh Pemungut PPN Bendahara Pemerintah;
03 → Penyerahan BKP/JKP kepada Pemungut PPN Lainnya (selain Bendahara
Pemerintah), yang PPN-nya dipungut oleh Pemungut PPN Lainnya;
04 → Penyerahan BKP/JKP yang menggunakan DPP Nilai Lain;
05 → Kode tidak digunakan
2 digit pertama 06 → Penyerahan lainnya yang PPN-nya dipungut oleh PKP Penjual, yaitu:
a. Penyerahan dengan tarif PPN selain 10%
→ Kode Transaksi b. Penyerahan hasil tembakau produksi dalam negeri atau luar negeri
c. Penyerahan BKP kepada orang pribadi pemegang paspor Luar Negeri oleh
PKP Toko Retailer dengan penerbitan Faktur Pajak Khusus
07 → Penyerahan BKP/JKP yang mendapat fasilitas PPN Tidak Dipungut atau
Ditanggung Pemerintah (DTP);
08 → Penyerahan BKP/JKP yang mendapat fasilitas PPN Dibebaskan
16 09 → Penyerahan Aktiva Pasal 16D, yang PPN-nya dipungut PKP Penjual
Digit 1 digit berikutnya
→ Kode Status
0 → Status Normal, artinya Faktur Pajak dibuat pertama kali
1 → Status Penggantian
13 digit berikutnya
→ Nomor Seri 11 (sebelas) digit nomor urut yang dipisahkan 2 (dua) digit tahun penerbitan Faktur
Pajak; Nomor Seri diperoleh dari DJP

PER-24/PJ/2012 dan peraturan perubahannya

23
FAKTUR PAJAK

Penomoran nomor seri


Faktur Pajak WAJIB
menggunakan e-NoFa

Untuk memastikan e-Faktur


valid dilakukan dengan cara
memindai QR Code menggunakan
aplikasi QR Scanner pada
smartphone anda

24
SPT MASA PPN

SPT Masa PPN 1111 dibuat dalam Bagian Formulir SPT Masa PPN terdiri
SPT PPN merupakan laporan atas: bentuk: dari Induk dan Lampiran, yang terdiri
❑ Pajak keluaran (PK) atas penyerahan dari:
❑ Pajak Masukan (PM) atas pembelian
Hard Copy • AB : Rekap Penyerahan dan
(WP OP dengan penyerahan max 25 Faktur Pajak/masa
dan max 400 juta/masa) Perolehan
yang dilakukan PKP dalam satu masa pajak. atau • A1 : Daftar Ekspor
• A2 : Daftar Pajak Keluaran DN
Elektronik (e-SPT) • B1 : Daftar Pajak Masukan atas
PER-29/PJ/2015 Impor yg dapat dikreditkan.
• B2 : Daftar Pajak Masukan DN
Dilaporkan maksimal tanggal yang dapat dikredirkan
SPT PPN wajib dilaporkan oleh PKP terakhir bulan berikutnya
PPN Terutang pada SPT disetor ke Kas Negara
setiap masa pajak sebelum SPT dilaporkan
PMK-243/PMK.03/2014 dan Peraturan Perubahannya

CONTOH TIMELINE
1 Aug 31 Aug 30 Sep

Masa penyerahan Masa penyetoran


BKP/JKP dan pelaporan

25
SPT MASA PPN

SPT Masa PPN


Elektronik dibuat
melalui aplikasi
e-Faktur

Untuk dilaporkan ke KPP


Untuk kepentingan atau melalui e-Filing pada
pencetakan https://djponline.pajak.go.id

26
TERIMA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai