Anda di halaman 1dari 7

KARAKTERISTIK PPN

1 Dipungut berkali-kali, sepanjang jalur distribusi


2 Pajak obyektif, tidak langsung
3 Pajak Konsumsi di Dalam Negeri
4 Tarip tunggal: (ps 7 UU PPN)
Umum: 10%
Ekspor 0%

KARAKTERISTIK PPnBM
1 Dipungut satu kali di tingkat produsen atau pengimpor
2 Pajak obyektif, tidak langsung dan merupakan pajak tambahan atas PPN
3 Pajak Konsumsi di Dalam Negeri
4 Tarip sesuai kelompok: (ps 8 UU PPN)
Umum: 10% - 200%
Ekspor: 0%

Subyek Pajak (Pemungut PPN):


1 Pengusaha Kena Pajak
2 Bendaharawan Pemerintah Pusat maupun Daerah
1 Bendaharawan Pemerintah dan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
(Keputusan Menteri Keuangan No. 563/KMK.03/2003.)
2 KKS Migas, dan Kontraktor atau Pemegang Kuasa / Pemegang Ijin Usaha Panas Bumi
Sejak 1 April 2010 – (Peraturan Menteri Keuangan No. 73/PMK.03/2010).
3 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) – (Peraturan Menteri Keuangan No.85/PMK.03/2012).

Pengusaha Kecil: 571/KMK.03/2003 - 68/PMK.03/2010 - 197/PMK.03/2013

OBYEK PPN
1 Pasal 4
Penyerahan dan atau pemanfaatan BKP
Penyerahan dan atau pemanfaatan JKP
Impor BKP
Ekspor BKP

2 Pasal 16C Kegiatan membangun sendiri


1 kegiatan membangun sendiri bangunan yang diperuntukkan
bagi tempat tinggal atau tempat usaha
2 luas bangunan 300 m2 (tiga ratus meter persegi) atau lebih dan
Per Menkeu No 39/PMK.03/2010
luas bangunan 200 m2 (dua ratus meter persegi) atau lebih dan
Per Menkeu No 163/PMK.03/2012
3 bersifat permanen

DPP 20% x jumlah pengeluaran setiap bulan

3 Pasal 16D Aktiva bekas

CARA PELUNASANNYA:
1 Dibayar sendiri
2 Dipungut oleh pihak ke tiga:
a. Pengusaha Kena Pajak (PKP)
b. Bendaharawan Pemerintah, Pusat maupun Daerah

Kelompok Barang
1 Bukan Barang Mewah
2 Barang Mewah
3 Barang Sangat mewah --> 253/PMK.03/2008

Barang:
1 Barang Tidak Berujud
2 Barang Berujud:
a. Barang Bergerak
b. Barang Tidak Bergerak

Barang Bergerak dan Tidak Bergerak, menurut Prof. Subekti SH, dibedakan:
1 Sifat
2 Tujuan Pemakaiannya (Kepemilikannya)
3 Ketentuan Undang-Undang

BKP TIDAK TERUTANG PPN:


1 Barang hasil tambang yang diambil langsung dari sumbernya
2 Barang kebutuhan pokok
3 Makanan dan minuman yang disajikan di hotel dan restoran
4 Uang, emas batangan dan surat berharga

JKP TIDAK TERUTANG PPN


1 Jasa di bidang pelayanan medik
2 Jasa di bidang pelayanan sosial
3 Jasa di bidang pengiriman surat dengan perangko
4 Jasa di bidang keuangan
5 Jasa di bidang asuransi
6 Jasa di bidang keagaman
7 Jasa di bidang pendidikan
8 Jasa di bidang kesenian dan hiburan
9 Jasa di bidang penyiaran yang bukan iklan
10 Jasa di bidang angkutan umum di darat dan di air
11 Jasa di bidang tenaga kerja
12 Jasa di bidang perhotelan
13 Jasa yang disediakan oleh pemerintah
14 Jasa penyediaan tempat parkir
15 Jasa telepon umum dengan koin
16 Jasa pengiriman uang dengan wesel pos
17 Jasa boga atau katering

DASAR PENGENAAN PAJAK PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (DPP PPN)


1 Harga Jual
Untuk Barang Mewah:
1 Produsen atau Pengimpor: Harga Jual tidak termasuk PPnBM
2 Bukan Produsen atau Pengimpor: Harga Jual termasuk PPnBM
2 Harga Pengganti atau Nilai Lain, di antaranya:
a Pemakaian sendiri dan pemberian Cuma-Cuma -->(HJ - LK = HP)
b Persediaan BKP pada saat pembubaran -->(Harga Pasar Wajar)
c Kendaraan bermotor bekas -->10% dari HJ
d Jasa Perjalanan dan Pariwisata -->10% dari tagihan
e Jasa Pengiriman Paket -->10% dari tagihan
f Membangun sendiri --> 20% dari jumlah pengeluaran setiap bulan
g Penyerahan kepada cabang, antar cabang dan dari cabang ke pusat -->(HJ - LK = HP)
h Penyerahan melalui juru lelang --> Harga Lelang

3 Nilai Impor = Harga Pokok + Asuransi perjalanan + Biaya Angkut + Bea Masuk + Pungutan Lain
4 Nilai Ekspor

1 PPN Keluaran adalah PPN yang dipungut oleh PKP pada saat menyerahkan BKP dan atau JKP
2 PPN Masukan adalah PPN yang dibayar oleh PKP pada saat memperoleh BKP dan atau JKP

PPN yang masih harus dibayar = PPN Keluaran - PPN Masukan


dengan kata lain PPN Masukan dapat dikreditkan
Syarat pengkreditan PPN Masukan:
1 Kedua pengusaha yang bertransaksi, sudah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak
2 Transaksi didasari dengan bukti --> Faktur Pajak Standar (Pasal 13 ayat 5)
Faktur Pajak 1a Standar
1b Gabungan

2 Sederhana --> hanya untuk konsumen akhir

PPN Masukan tidak dapat dikreditkan:


1 PPN Masukan atas pemilikan kendaraan bermotor bekas
2 PPN Masukan atas jasa perjalanan dan pariwisata
3 PPN Masukan atas jasa pengiriman paket
4 PPN Masukan sebelum PKP dikukuhkan menjadi PKP
5 PPN Masukan atas kendaraan sedan dan stasion wagon
6 PPN Masukan atas barang yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha
n Negara (KPPN)

n Usaha Panas Bumi

n No.85/PMK.03/2012).
at -->(HJ - LK = HP)

+ Bea Masuk + Pungutan Lain

KP dan atau JKP


P dan atau JKP
Undang-Undang Nomer 8 tahun 1983 yang telah beberapa kali diubah
Undang-Undang tentang PAJAK PERTAMBAHAN NILAI atas BARANG dan JASA
dan PAJAK PENJUALAN atas BARANG MEWAH

BARANG yang terutang pajak, disebut BARANG KENA PAJAK


JASA yang terutang pajak, disebut JASA KENA PAJAK
PENGUSAHA yang menyerahkan BARANG KENA PAJAK dan atau JASA KENA PAJAK disebut PENGUSAH
PENGUSAHA KENA PAJAK wajib DIKUKUHKAN sebagai PENGUSAHA KENA PAJAK

BERGERAK
BERUJUD
TIDAK
BERGERAK
BARANG

TIDAK
BERUJUD

PKP 1 PKP 2 PKP 3


100 500
10 50

PKP1 PKP 2
Piutang Dagang 110 550
Penjualan 100
Utang PPN Keluaran 10
PKP 2
Sediaan 100
Piutang PPN Masukan 10
Utang Dagang 110

PKP 2 pada saat membayar PPN


Utang PPN Keluaran 50
PPN Masukan 10
Kas 40

Pengimpor Distributor A
HP Rp 80,000,000
Asuransi 5,000,000
Freight 7,000,000
BM 8,000,000
NI 100,000,000
PPN 10% 10,000,000
PPnBM 30% 30,000,000
Bi Angkut 20,000,000
Harga Pokok Impor 150,000,000 laba 20,000,000 170,000,000
PPN 10% 17,000,000
187,000,000
dan JASA

NA PAJAK disebut PENGUSAHA KENA PAJAK

500
50

Anda mungkin juga menyukai