Anda di halaman 1dari 34

Mekanisme

Pemungutan Iskandar Romadhani

PPN
Mekanisme PPN
NO Obyek Pajak Mekanisme Subyek Pajak

1 Penyerahan BKP Indirect PKP


Penyerahan JKP Substraction
Penyerahan Aktiva Bekas Method
>>>>Kepada konsumen biasa
Ekspor BKP
2 Penyerahan BKP Direct Pemungut
Penyerahan JKP Substraction
Penyerahan Aktiva Bekas Method
>>>>Kepada Pemungut PPN

3 Impor BKP Self Imposition •Importir


Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud atau JKP dari Luar Method •Pihak yang memanfaatkan
Daerah Pabean di Dalam Daerah Pabean BKP/JKP
Kegiatan Membangun Sendiri •Pihak yg membangun sendiri
Mekanisme Dasar PPN
PT.X

PEMBELIAN PENJUALAN

Faktur Pajak Faktur Pajak

Harga Beli = 100 jt Harga Jual = 160 jt


PPN Masukan = 10 jt PPN Keluaran = 16 jt
Jumlah = 110 jt Jumlah = 176 jt

Pajak Keluaran = 16 jt
Pajak Masukan = 10 jt
Kurang Bayar = 6 jt Surat Setoran Pajak

Kas Negara/Bank
Mekanisme Pemungutan WAPU
PT.X Wajib Pungut

PENJUALAN
•Instansi Pemerintah
PEMBELIAN
•BUMN

Faktur Pajak Faktur Pajak •Kontraktor Kerjasama


Migas

Harga Beli = 100 jt Harga Jual = 160 jt


PPN Masukan = 10 jt PPN Keluaran = 16 jt SSP
Jumlah = 110 jt Jumlah = 176 jt

Pajak Keluaran = 16 jt
Telah Dipungut = 16 jt
PK Net = 0 jt
Pajak Masukan = 10 jt
Lebih Bayar = 10 jt

Kas Negara/Bank
Mekanisme PPN Membangun Sendiri
PT.X

Membangun
Gedung sendiri

Biaya membangun = 100 jt


SSP = 2 jt
Jumlah = 102 jt
Rp. 2 jt

Dilaporkan ke KPP
Kas Negara/Bank
Mekanisme IMPOR
PT.X

PENJUALAN
IMPOR

Faktur Pajak

Harga Beli = 100 jt Harga Jual = 160 jt


PPN Impor = 10 jt PPN Keluaran = 16 jt
Jumlah = 110 jt Jumlah = 176 jt

Pajak Keluaran = 16 jt
Pajak Masukan = 10 jt
Kurang Bayar = 6 jt SSP

Kas Negara/Bank Kas Negara/Bank


Pelunasan PPN Impor

 PPN / PPnBM atas impor, harus dilunasi bersamaan dengan


saat pembayaran Bea Masuk, dan apabila pembayaran Bea
Masuk ditunda/ dibebaskan, harus dilunasi pada saat
penyelesaian dokumen impor
 SSPCP adalah formulir yang digunakan oleh WP atau
subjek pajak untuk melakukan penyetoran pungutan
serta pajak-pajak dalam rangka impor (PDRI) seperti:
cukai, bea masuk, PPN/PPn-BM, PPh Pasal 22 impor,
dlsb
Mekanisme Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP
dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean
PT.X

PENJUALAN
Royalti

Faktur Pajak

Bayar Royalti = 100 jt Harga Jual = 160 jt


SSP (setor sendiri) = 10 jt PPN Keluaran = 16 jt
Jumlah = 110 jt Jumlah = 176 jt

Pajak Keluaran = 16 jt
Pajak Masukan = 10 jt
Kurang Bayar = 6 jt SSP

Kas Negara/Bank Kas Negara/Bank


Mekanisme Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP
dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean

• PPN atas Pemanfaatan BKP TB/JKP dari Luar Daerah Pabean harus dibayar oleh PT X
paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya setelah saat PPN terutang
• Apabila PPN tidak dibayar, maka DJP dapat menagih dengan menggunakan
ketetapan pajak
• SKP atas Pemanfaatan BKP TB/JKP dari Luar Daerah Pabean merupakan dokumen
yang dipersamakan kedudukannya dengan Faktur Pajak
• Nilai Pokok PPN di dalam SKP merupakan PM yang dapat dikreditkan
• Cara pengkreditan: PKP melaporkan SKP dalam SPT Masa PPN sesuai dengan
Masa Pajak pelunasan terakhir atau 3 Masa Pajak setelahnya
Pemungut PPN
PEMUNGUT PPN
Ps. 1 angka 27 UU PPN

- BENDAHARAWAN PEMERINTAH
- BADAN
- INSTANSI PEMERINTAH

YANG DITUNJUK OLEH MENTERI KEUANGAN

UNTUK

MEMUNGUT PAJAK YG TERUTANG


OLEH PKP ATAS
PENYERAHAN BKP/
MENYETOR
JKP KEPADA
PEMUNGUT PPN
MELAPORKAN
Kode Faktur Pajak atas transaksi kepada Pemungut PPN
Umum
01 Instansi
BUMN & KKS 02 Pemerintah
Migas 03 DPP Nilai Lain
•Tarif selain 11%
•Turis Asing
04
06 PPN Keluaran
PPN Keluaran 07 Tidak Dipungut
Dibebaskan 08 Transaksi Pasal
09 16D UU PPN
DALAM HAL PKP MELAKUKAN PENYERAHAN BKP DAN/ATAU JKP KEPADA
PEMUNGUT PPN MAKA :
Pemungut PPN

wajib
memungut

menyetorkan
melaporkan PPN yang dipungut

INSTANSI PEMERINTAH PMK-231/PMK.03/2019


PMK-59/PMK.03/2022

Kontraktor Perjanjian Kerjasama


Pengusahaan Pertambangan Migas dan PMK-73/PMK.03/2010
Panas Bumi

BUMN PMK-8/PMK.03/2021
PEMUNGUT PPN Instansi Pemerintah

Instansi Pemerintah Pusat


kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, kesekretariatan lembaga negara, dan
kesekretariatan lembaga nonstruktural, termasuk Badan Layanan Umum (BLU), selaku penguna
APBN

Instansi Pemerintah Daerah


satuan kerja perangkat daerah provinsi dan satuan kerja perangkat daerah
kabupaten/kota, termasuk BLU Daerah, selaku pengguna APBD

Instansi Pemerintah Desa


unit organisasi penyelenggara pemerintahan desa selaku pengguna Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa
PEMUNGUT PPN BUMN

BUMN

BUMN yang dilakukan restrukturisasi oleh Pemerintah setelah tanggal 1 April


2015, dan restrukturisasi tersebut dilakukan melalui pengalihan saham milik
negara kepada BUMN lainnya

perusahaan tertentu yang dimiliki secara langsung oleh


BUMN dengan kepemilikan saham di atas 25%
PEMUNGUT PPN Kontraktor Kerjasama Migas

kontraktor kontrak kerja sama pengusahaan


minyak dan gas bumi

kontraktor atau pemegang kuasa/pemegang


izin pengusahaan sumber daya panas bumi
Objek dan Mekanisme
Pemungutan oleh Pemungut PPN
PEMUNGUT PPN INSTANSI PEMERINTAH
OBJEK PEMUNGUTAN PPN

setiap pembayaran atas penyerahan BKP dan/atau JKP


kecuali
Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 2 juta (excl PPN), dan bukan merupakan jumlah yang terpecah-pecah

pembayaran dengan kartu kredit pemerintah atas belanja Instansi Pemerintah

pembayaran untuk pengadaan tanah


Pembayaran untuk penyerahan BBM dan bahan bakar bukan minyak oleh Pertamina /anak usaha Pertamina:
Pertamina Patra Niaga, Kilang pertamina Intl, Elnusa Petrofin
Pembayaran atas penyerahan jasa telekomunikasi oleh perusahaan telekomunikasi
Pembayaran untuk jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan penerbangan
Pembayaran atas penyerahan BKP/JKP yang tidak dipungut atau dibebaskan PPN
Pembayaran dengan mekanisme UP atas penyerahan BKP dan/atau JKP oleh PKP Rekanan Pemerintah kepada
Instansi Pemerintah yang dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan
PEMUNGUT PPN BUMN/KKS MIGAS
OBJEK PEMUNGUTAN

setiap pembayaran atas penyerahan BKP dan/atau JKP


kecuali
Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp10 juta (incl PPN), dan tidak merupakan jumlah yang
terpecah-pecah

Pembayaran atas penyerahan BKP/JKP yang mendapat fasilitas PPN tidak dipungut /
dibebaskan dari pengenaan PPN

Pembayaran untuk penyerahan BBM dan bukan BBM oleh Pertamina

Pembayaran atas penyerahan jasa telekomunikasi oleh perusahaan telekomunikasi

Pembayaran untuk jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan penerbangan

Pembayaran lain yang menurut ketentuan tidak dikenai PPN


Mekanisme Pemungutan
Pemungut PPN Instansi Pemerintah
 Saat terutang adl pada saat pembayaran.
Menyimpang dr ketentuan Pasal 11 ayat 1 khusus utk penyerahan BKP/JKP kepada
pemungut PPN maka pajak terutang dipungut pada saat dilakukannya pembayaran
tagihan oleh pemungut.
 Pemungut PPN wajib memungut PPN pd saat pembayaran bukan pd saat penyerahan.
 Saat pembuatan faktur Pajak adalah pada saat PKP rekanan mengajukan tagihan.
 Pajak yg dipungut oleh pemungut PPN wajib disetorkan oleh pemungut PPN.
Selambatnya 7 (tujuh) hari setelah tanggal pelaksanaan pembayaran dengan
mekanisme Uang Persediaan. Atau, pada hari yang sama dengan pelaksanaan
pembayaran dengan mekanisme Langsung
 Pelaporan pajak yg telah dipungut oleh pemungut PPN harus dilaporkan dgn
menggunakan SPT Masa akhir bulan berikutnya stlh bulan dilakukan pembayaran
atas tagihan.
 Dalam jumlah nilai kontrak yg dilakukan oleh pemungut maka nilai kontrak tsb
termasuk PPN terutang.
Mekanisme Pemungutan
Kontraktor Kerja Sama Migas / BUMN
 Saat terutang (PMK 73 thn 2010 & PMK 85 thn 2012):
a) penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak;
b) penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan
BKP dan/atau sebelum penyerahan JKP; atau
c) penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan.
 Saat pembuatan faktur Pajak (PMK 73 thn 2010 & PMK 85 thn 2012):
a) penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak;
b) penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan
BKP dan/atau sebelum penyerahan JKP; atau
c) penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan.
 Pajak yg dipungut oleh pemungut PPN wajib disetorkan oleh pemungut PPN tanggal
15 bulan berikutnya
 Pelaporan pajak yg telah dipungut oleh pemungut PPN harus dilaporkan dgn
menggunakan SPT Masa selambat-lambatnya pada akhir bulan berikutnya
Contoh Kasus
 PT. Bagus menyerahkan pesanan computer dan mebel kepada Pemkot Bekasi pada
tanggal 5 November 2020 
 PT Bagus menyampaikan tagihan atas transaksi tersebut pada tanggal 25 November
2020, dan pembayaran dilakukan tanggal 6 Desember 2020

 Atas transaksi tersebut, FP dibuat saat PT Bagus selaku PKP rekanan menyampaikan
tagihan, yaitu 25 Nov 2020
Contoh Kasus
PT. Persada Bunda pabrikan barang mewah menyerahkan BKP yang tergolong
mewah ke Bendaharawan Pemda DKI. Dalam harga kontrak sudah termasuk PPN
& PPnBM (20 %) dengan nilai Rp. 260.000.000,-

Maka :
PPN = 10/130 x 260.000.000 = 20.000.000
PPnBM = 20/130 x 260.000.000 = 40.000.000

Harga Barang = 260.000.000-(20.000.000+40.000.000)


= Rp. 200.000.000,-
Contoh Kasus
PT. Tapak Liman pada tanggal 12 Januari 2021 menyerahkan sejumlah
sepatu kepada Kementerian Agama dengan harga kontrak termasuk PPN
Rp. 200.000.000,- Surat tagihan disampaikan kepada Kemenag pada
tanggal 18 Februari 2021 sedangkan pembayaran diterima pada tanggal 24
April 2021 melalui Bendaharawan Kementerian Agama.

Maka :
FP & SSP harus dibuat pada saat penagihan yaitu tanggal 18 Februari 2021.

FP dilaporkan di SPT Masa sesuai dengan masa pajak diterbitkannya faktur


pajak yaitu masa Februari.
Contoh Kasus
PT. Gresyia (PKP) merupakan sebuah perusahaan kontraktor.
Pada 7 Juni 2021 membeli besi senilai Rp. 500juta (PPN 50jt)
Pada 29 Juni menyerahkan jasa konstuksi pada KPP Madya Bantar Gebang
senilai Rp. 800juta
SPT Masa PPN Juni 2021:
PPN yang telah dipungut oleh pemungut Rp. 80 juta

Perhitungan PPN KB/LB masa Juni 2021:


Pajak Keluaran: Rp. 0
Pajak Masukan: Rp. 50 juta-
PPN Lebih Bayar: Rp. 50 juta
Contoh Kasus

 Instansi Pemerintah U membeli Barang Kena Pajak berupa pendingin ruangan


dari PT L sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah). Transaksi tersebut
dilakukan melalui marketplace W yang tergabung dalam Sistem Informasi
Pengadaan. Pembayaran dilakukan oleh Instansi U dengan menggunakan Uang
Persediaan. Bagaimana pemungutan PPN atas transaksi tersebut?

 Dikecualikan dari pemotongan PPNatauPPNdan PPnBM olehInstansi


Pemerintah U, dan
 Dipungut PPN atau PPN dan PPnBM oleh marketplace W.
Kewajiban Pemungut

Menyetor
 Bendahara Pemerintah  Menyetorkan PPN yang telah
dipungut ke Kas Negara paling lama 7 hari setelah masa pajak
dilakukannya pembayaran tagihan.
 BUMN dan KKS Migas  Menyetorkan PPN yang telah dipungut
ke Bank/Kantor Pos paling lama tanggal 15 bulan berikutnya
setelah masa pajak dilakukan pemungutan PPN berakhir

Melapor

 Instansi Pemerintah, BUMN, dan KKS Migas atas pemungutan


PPN yang dilakukan wajib dilaporkan dengan eSPT Masa
Pemungut PPN (1107 PUT) paling lama akhir bulan
berikutnya setelah masa pajak berakhir
3 LANGKAH
PENYETORAN PAJAK

1. Mengisi Surat Setoran Pajak (SSP)

2. Membuat kode Billing berdasarkan data SSP

3. Menyetorkan pajak ke bank persepsi/pos persepsi


KODE AKUN PAJAK –
KODE JENIS SETORAN KETERANGAN

411121 - 100 Pemotongan PPh Pasal 21 Non Final

Pemotongan PPh Pasal 21 Final atas honorarium/imbalan lain


411121 - 402 yg diterima Pejabat Negara, PNS, TNI/POLRI, dan pensiunannya

Pemungutan PPh Pasal 22 oleh Bendaharawan APBN*


411122 - 910 (SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara)

Pemungutan PPh Pasal 22 oleh Bendaharawan APBD*


411122 - 920 (SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara)

Pemungutan PPh Pasal 22 oleh Bendaharawan Dana Desa*


411122 - 930 (SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara)
KODE AKUN PAJAK –
KODE JENIS SETORAN KETERANGAN

411124 - 100 Pemotongan PPh Pasal 23 atas sewa

411124 - 104 Pemotongan PPh Pasal 23 atas jasa

Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas pengalihan hak atas


411128 - 402 tanah / bangunan

Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas sewa tanah /


411128 - 403 bangunan

411128 - 409 Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas jasa konstruksi
KODE AKUN PAJAK –
KODE JENIS SETORAN KETERANGAN

Pemungutan PPN oleh Bendaharawan APBN*


411211 - 910 (SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara)

Pemungutan PPN oleh Bendaharawan APBD*


411211 - 920 (SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara)

Pemungutan PPN oleh Bendaharawan Dana Desa*


411211 - 930 (SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara)

*) Mengacu pada jabatan bendaharawan pada tingkat administrasi pemerintahan, dan


TIDAK didasarkan pada sumber dana pengelolaan keuangan
SURAT PEMBERITAHUAN MASA
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PPN
Bila dalam Masa Pajak yang dilaporkan tidak ada pemungutan
PPN atau PPN & PPnBM, Formulir ini tetap dibuat dan diisi
dengan angka 0 (Nol).
SPT Masa terdiri dari 1
halaman induk (1107
PUT) + lampiran (1107
PUT 1 & copy SSP)

Batas pelaporan
akhir bulan masa
pajak berikutnya
bit.ly/PPNB_IAI

Anda mungkin juga menyukai