Anda di halaman 1dari 13

Pajak Pertambahan

nilai (ppn)
KELOMPOK 2
anggota kelompok
Clarisa Pragita (C1C022091)
Ismi Riska Adinda (C1C022154)
Muhammad Ali Najib (C1C020054)
Abdul Ahmad Alwafii Haryanus (C1C022114)
Fatwa Ramadhan (C1C022052)
ppn
PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi dalam
negeri oleh Wajib Pajak Orang Pribadi, Badan, dan
Pemerintah. Pajak pertambahan nilai bersifat objektif,
tidak kumulatif, dan merupakan pajak tidak langsung.
Subjek pajaknya terdiri dari Pengusaha Kena Pajak (PKP)
dan non PKP.
Karakteristik ppn

Pajak atas konsumsi Pajak tidak


di dalam negeri langsung

Multi stage non Pajak


cumulative objektif
Mekanisme ppn
PKP wajib memungut PPN
dari pembeli/penerima untuk setiap masa pajak
BKP/JKP sebesar 11% (setiap bulan), apabila
dari harga jual jumlah pajak keluaran
lebih besar daripada
PPN yang tercantum pajak masukan, maka
dalam faktur pajak selisihnya harus disetor
sifatnya sebagai pajak ke kas Negar
yang harus dibayar
pada waktu PKP melakukan PKP wajib
pembelian/perolehan BKP/jkP menyampaikan SPT
yang dikenakan PPN, maka Masa PPN setiap
merupakan pajak masukan bulan ke KPP
yang dibayar di muka
undang-undang
pengatur ppn
undang-undang UU No. 7 Tahun 2021
nomor 18 tahun tentang Harmonisasi
2000 Perpajakan (UU HPP).

1 2 3 4
undang-undang undang-undang
s
nomor 8 tahun nomor 42 tahun
1983 2009
objek ppn
non-objek ppn
Barang hasil
Barang
pertambangan atau
kebutuhan pokok
pengeboran

Makanan dan minuman Uang dan emas


yang disajikan di batangan
rumah makan atau
restoran

Jasa pelayanan medis,


pelayanan sosial, jasa
keuangan, asuransi,
pendidikan dan sebagainya.
dasar pengenaan pajak ppn (dpp)

Harga Jual Nilai Impor

Penggantian

Nilai Ekspor Nilai Lain


tarif ppn

Tarif PPN 0% berlaku untuk ekspor Barang Kena


Pajak Berwujud, Barang Kena Pajak Tidak
Berwujud, dan ekspor jasa kena pajak.

Mulai 1 April 2022, misalnya tarif PPN dipatok


menjadi 11%, naik dari sebelumnya 10%. Namun, UU
HPP menyatakan pula dalam pasal yang sama bahwa
tarif PPN masih bisa naik lagi menjadi 12%,
selambat-lambatnya pada 2025.
CARA PERHITUNGAN PPN
PPN yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan dasar
pengenaan pajak (DPP) yang meliputi harga jual, penggantian, nilai impor, nilai
ekspor, atau nilai lain.
Dirumuskan
PPN = Tarif PPN X DPP

Contoh Soal 1 ;
PKP A menjual tunai barang kena pajak (BKP) seharga Rp25.000.000.

Maka PPN yang terutang = 11% x Rp25.000.000 = Rp2.750.000.


PPN sebesar Rp2.750.000 tersebut merupakan pajak keluaran yang dipungut oleh
PKP A.
CARA PERHITUNGAN PPN
Contoh Soal 2 ;

Tokoh ABC menjual sebuah barang senilai Rp 1.000.000 kepada pelanggan dengan
membebankan PPN sebesar 11%. Berapakah total harga yang harus dibayar oleh
pelanggan?
1. Hitung besarnya PPN yang harus dibayar oleh pelanggan:
PPN = 11% x Rp1.000.000
PPN = Rp110.000

2. Hitung total harga yang harus dibayar oleh pelanggan:


Total harga = Harga barang + PPN
Total harga = Rp 1.000.000 + Rp 110.000
Total harga = Rp 1.110.000

Jadi, total harga yang harus dibayar oleh pelanggan adalah


Rp 1.110.000.
terima
kasih
s

Anda mungkin juga menyukai