Anda di halaman 1dari 18

PAJAK

PERTAMBAH
AN NILAI
Dosen Pengampu :
Shanti Wulandari SH., M.Kn
Pengertian PPN
▸ Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pemungutan pajak terhadap tiap
transaksi/perdagangan jual beli produk/jasa dalam negeri kepada wajib pajak
orang pribadi, badan usaha maupun pemerintah
▸ Istilah PPN dalam Bahasa Inggris dikenal dengan Goods and Services Tax
(GST) atau Value Added Tax (VAT). Pajak ini bersifat tidak langsung, objektif
dan non kumulatif. Maksudnya, pajak tersebut dibayarkan secara langsung oleh
pedagang, melainkan dibayarkan oleh konsumen. Sehingga, dikatakan tidak
langsung karena konsumen tidak membayar secara langsung ke pemerintah.

2
▸ tarif PPN terbaru mulai berlaku 1 April 2022 yaitu tarif PPN 11%
▸ Sebelumnya, tarif umum PPN adalah 10%. Melalui Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan
Perpajakan ( UU HPP ), pemerintah menaikkan tarif PPN secara
bertahap
▸ rentang tarif yang diperbolehkan oleh UU PPN adalah
maksimal 15%. Sedangkan berapa besar tarif PPN yang
diberlakukan masih harus diatur dalam peraturan lanjutan
yang mengatur detail implementasinya
3
Subyek PPN
▸ kewajiban atas PPN adalah oleh Pengusaha Kena Pajak. Pajak Pertambahan
Nilai bersifat objektif, tidak kumulatif, dan merupakan pajak tidak langsung.
▸ Subjek pajaknya terdiri dari Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan non PKP.
Bedanya, jika sebagai PKP wajib memungut, sedangkan Non PKP tidak bisa
memungut PPN.
▸ Sebagai pemungut PPN atas transaksi penjualan barang/jasa kena pajak, PKP
wajib menyetorkan PPN terutang atas pemungutan/pemotongan PPN tersebut
dan melaporkan pemungutan pajak pertambahan nilai tersebut setiap akhir masa
pajak berikutnya.
▸ Batas akhir pelaporan dan penyetoran PPN adalah setiap akhir bulan masa pajak
berikutnya.
4
▸ UU HPP ini juga mengatur kembali daftar negative list atau
barang/jasa yang tidak dikenakan PPN.
▸ Artinya, beberapa barang/jasa yang sebelumnya berada dalam
daftar negatif list, akan dikenakan PPN.
▸ “PPN adalah pungutan pajak yang dibebankan atas transaksi
jual-beli barang atau jasa kena pajak yang dilakukan oleh
Wajib Pajak Pribadi maupun Wajib Pajak Badan yang telah
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP).”

5
objek PPN adalah sebagai berikut:
• Penyerahan BKP (Barang Kena Pajak) maupun JKP (Jasa Kena
Pajak) oleh pengusaha yang berada di daerah Pabean.
• Impor BKP (Barang Kena Pajak).
• Adanya pemanfaatan BKP (Barang Kena Pajak) tidak berwujud di
dalam daerah Pabean, namun berasal dari luar daerah Pabean.
• Adanya pemanfaatan JKP (Jasa Kena Pajak) tidak berwujud di
dalam daerah Pabean, namun berasal dari luar daerah Pabean.
• Ekspor JKP (Jasa Kena Pajak) maupun BKP (Barang Kena Pajak)
tidak berwujud maupun berwujud oleh PKP (Pengusaha Kena
Pajak). 6
Pengecualian pengenaan PPN
▸ jasa yang tidak dikenai PPN adalah pelayanan kesehatan
medis, pelayanan sosial, pengiriman surat dengan
perangko, keuangan, asuransi, keagamaan, pendidikan,
serta kesenian dan hiburan

7
 UU terkait PPN di Indonesia:
▸ 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah diciptakan untuk mengatur tentang PPN dan PPnBM (Pajak
Penjualan atas Barang Mewah) yang disahkan pada 1 April 1985.
▸ 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 perubahan kedua yaitu Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1983 tentang PPN Barang dan Jasa dan PPnBM. Perubahan ini dilakukan dengan tujuan
untuk menciptakan sistem perpajakan yang tepat untuk  masyarakat juga untuk
meningkatkan penerimaan negara.
▸ 3. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 Perubahan ketiga adalah UU No. 42 Tahun
2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan PPnBM.
▸ Untuk melengkapi kekurangan pada UU Pajak Pertambahan Nilai sebelumnya, UU ini
bertujuan memberikan keadilan hukum dan keamanan bagi negara dan masyarakat dengan
sistem perpajakan yang jauh lebih sederhana.
8
 UU terkait PPN di Indonesia: (2)
▸ 4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
▸ Meski ketentuan baru tentang Pajak Pertambahan Nilai ini juga diatur kembali dalam
UU No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja pada klater perpajakan, namun UU 42 Tahun
2009 sebagian masih berlaku.
▸ Ada bebrapa bagian pasal dalam UU Cipta Kerja klaster perpajakan ini yang mengubah
atau menambahkana beberapa pasar dari undang-undang pendahulunya.
▸ 5. Terbaru dalam UU HPP No. 7 Tahun 2021
▸ Peraturan perundang-undangan perpajakan tentang PPN tertuang dalam UU HPP No. 7
Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.

9
CARA MENGHITUNG PPN:

PPN= TARIF PPN X DPP

10
▸ Contoh kasus 1:
▸ Jika di dalam harga jual atau penggantian atau nilai lain belum
termasuk PPN, perhitungannya sebagai berikut:
▸ Pada tanggal 3 Juli 2022 terjadi transaksi: PKP PT AAA di Semarang
menjual 1 buah kulkas seharga Rp6.000.000 belum termasuk Pajak
Pertambahan Nilai kepada Bapak Kelik di Magelang.
▸ Transaksi menjual di Semarang adalah penyerahan di dalam daerah
pabean. Kulkas adalah barang kena pajak, yang menyerahkan kulkas
adalah pengusaha kena pajak. Jadi transaksi atau peristiwa ini dikenai
PPN.
▸ Transaksi ini tidak mendapat fasilitas PPN tidak dipungut atau dibebaskan.
▸ Besarnya PPN terutang atas penyerahan kulkas pada tanggal 3 Juli 2022 di
Semarang dihitung oleh PKP PT AAA di Semarang untuk dipungut dengan 11
▸ Pajak sebagai berikut:
▸ Harga Jual/DPP PPN  x  Tarif PPN        = Rp6.000.000 x 
10%
▸ PPN terutang                                               = Rp   600.000
▸ Bapak Kelik harus membayar ke PKP PT AAA sebesar
Rp6.600.000, yang terdiri atas harga kulkas Rp6.000.000 dan
Pajak Pertambahan Nilai Rp600.000.

12
▸ Contoh kasus 2:
▸ Jika di dalam harga jual atau penggantian atau nilai lain sudah termasuk PPN,
perhitungannya sebagai berikut:
▸ Pada tanggal 13 April 2022 PKP PT BBB di Surabaya menerima tagihan jasa
akuntansi termasuk Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp132.000.000 dari PKP PT
CCC di Bandung yang memberikan jasa akuntansi.
▸ Transaksi menagih jasa akuntansi di Bandung adalah penyerahan di dalam daerah
pabean, jasa akuntansi adalah jasa kena pajak, yang memberikan jasa akuntansi
adalah pengusaha kena pajak. Jadi transaksi itu dikenai Pajak Pertambahan Nilai.
▸ Transaksi ini tidak mendapat fasilitas PPN tidak dipungut atau dibebaskan, sehingga
besarnya PPN terutang atas penyerahan jasa akuntansi pada tanggal 13 April 2022
di Bandung dihitung oleh PKP PT CCC di Bandung untuk dipungut dengan Faktur

13
▸ Pajak sebagai berikut:
▸ Harga jual termasuk Pajak Pertambahan Nilai = Rp132.000.000
▸ DPP   =         100        x harga jual termasuk PPN
▸                  100 + %tarif PPN
▸             =       100       x Rp132.000.000
▸                     110
▸              = Rp120.000.000
▸ PPN terutang = DPP PPN x Tarif PPN
▸ = Rp120.000.000 x 10%
▸ = Rp12.000.000
▸ Jadi, PPN dipungut oleh PKP PT CCC Bandung sebesar Rp12.000.000

14
▸ Contoh Kasus 3:
▸ Pada Oktober 2022, PT AAA  menjual tunai Barang Kena Pajak
dengan Harga Jual Rp25.000.000 pada PT BBB.
▸ Pajak Pertambahan Nilai yang terutang = 11% x
Rp25.000.000 = Rp2.750.000
▸ Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp2.750.000 tersebut
merupakan Pajak Keluaran yang dipungut oleh Pengusaha Kena
Pajak PT AAA dari PT BBB.

15
Cara Menghitung PPN Jasa Luar Negeri
Cara menghitung PPN atas Jasa Luar Negeri
yaitu:
Tarif PPN x jumlah yang seharusnya
dibayarkan kepada pihak yang menyerahkan
Jasa Luar Negeri

16
Fungsi PPN adalah:
▸ 1. Fungsi PPN untuk perhitungan kekurangan pajak atau kelebihan pajak
▸ Fungi utama PPN Masukan dan PPN Keluaran adalah sebagai perhitungan untuk
mengetahui seberapa besar jumlah pajak yang harus dibayarkan ke negara atau
justru daoat diajukan sebagai kompensasi kelebihan pembayaran PPN.
▸ Jika Pajak Masukan lebih besar dari Pajak Keluaran, maka PKP dapat
mengajukan kelebihan bayar PPN pada perhitungan masa pajak berikutnya atau
mengkreditkan PPN lebih bayar ke masa pajak berikutnya.
▸ Sebaliknya, jika Pajak Keluaran lebih besar dibanding Pajak Masukan, maka
PKP wajib menyetorkan PPN Terutang tersebut ke kas negara.
▸ 2. Fungsi PPN sebagai fungsi anggaran
▸ Fungsi PPN juga sebagai fungsi anggaran mengingat pajak yang disetorkan ke
nagara jadi salah satu sumber penerimaan negara yang dananya digunakan untuk
17
membiayai negara.
Fungsi PPN adalah (2)
▸ 3. Fungsi PPN sebagai fungsi regulasi pemerintah
▸ Fungsi PPN berikutnya adalah untuk mengatur dan melaksanakan kebijakan
pemerintah terutama dalam bidang sosial ekonomi, seperti untuk menekan
importasi guna meningkatkan daya saing produk buatan Indonesia di pasar
dalam negeri.
▸ 4. Fungsi PPN sebagai fungsi stabilitas penerimaan negara
▸ Fungsi PPN selanjutnya sebagai penerimaan negara yang berfungsi menjaga
stabilitas ekonomi seperti menekan inflasi dan lainnya.
▸ 5. Fungsi PPN sebagai fungsi pembiayaan negara
▸ Fungsi PPN juga sebagai pembiayaan pengeluaran umum dan pembangunan
nasional, salah satunya menciptakan lapangan pekerjaan dan lainnya.
18

Anda mungkin juga menyukai